Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional adalah untuk mencapai hidup


sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Dengan demikian pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti
penting dalam kehidupan nasional khususnya dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang erat kaitannya dengan pembinaan dan
pengembangan sumber daya manusia sebagai salah satu modal dasar
pembangunan nasional.
Berdasarkan tujuan pembangunan nasional yang ingin dicapai oleh
pemerintah Indonesia, maka direncanakanlah suatu strategi pendekatan untuk
menggalang potensi yang ada pada masyarakat sehingga masyarakat dalam
berperan aktif dalam upaya meningkatkan derajat kesehatannya secara mandiri
melalui perawatan kesehatan komunitas.

A. Perawatan Kesehatan Komunitas


Perawatan kesehatan komunitas merupakan bidang khusus dari
keperawatan yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
baik yang sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peranan
serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim kesehatan
diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta
memecahkan masalah tersebut ( Elizabeth,2007 )
ada tiga teori yang menjadi dasar ilmu perawatan kesehatan masyarakat, yaitu :
1. Ilmu keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai
bagian dari pelayanan kesehatan berbentuk pelyanan biologi, psikologi, sosial

Kelompok Komonitas, Mahasiswa PKL Akper Rumkit Tk. III dr. J. A. Latumeten
Dusun Ampera, Desa Tamilow Kecamatan Amahai , Kabupaten Maluku Tengah, 2016

8
dan spiritual secara komprehensiif, ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarkat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia (Riyadi,
2007).
2. Ilmu Kesehatan Masyarakat
Dalam mengaplikasikan Praktek Asuhan Keperawatan dalam Komunitas
diperlukan pengetahuan penunjang yang berkaitan dengan kesehatan
masyarakat, dalam melihat perspektif proses terjadinya masalah kesehatan
masyarakat yang erat kaitannya dengan ilmu Epidemiologi, Ilmu Statistik
Kesehatan sehingga masalah tersebut diketahui factor penyebab dan
alternative pemecahannya. Termasuk juga diperlukan pemahaman tentang
konsep puskesmas, PHC atau posyandu dan untuk merubah perilaku
masyarakat diperlukan penegtahuan yang berkaitan dengan pendidikan
kesehatan masyarakat
( Soekidjo Notoatmojo, 2003 ).
3. Ilmu Sosial
Pengetahuan sosial kemasyarakatan penting untuk dipahami oleh
seorang perawat kesehatan masyarakat dalam menjalankan tugasnya, sebab
dia akan berhadapan dengan kelompok – kelompok sosial dalam masyarakat.
Penegtahuan sosial yang dimaksud adalah ilmu pengembangan dan
pengorganisasian masyarakat, pendekatan edukatif dan teori tentang
pendekatan perubahan perilaku, hal ini bisa dirasakan oleh perawat saat
menjalankan tugas, peran dan fungsinya dalam keluarga, kelompok khusus
atau masyarakat dengan berbagai latar belakang agama, budaya, pendidikan,
ekonomi, norma, dan adat istiadat serta aturan – aturan yang berlaku dalam
masyarakat ( Nasrul Efendi, 2005 ).
Model keperawatan komunitas disusun mengacu pada model teori
keperawatan dan teori terkait dengan kesehatan masyarakat, banayak pakar
atau ahli mengidentifikasikan tentang keperawatan kominitas diantaranya
menurut Dr. Azrul Aazwar, MPH (2002), Perawatan kesehatan masyarakat
adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang menjadi beban tugas

Kelompok Komonitas, Mahasiswa PKL Akper Rumkit Tk. III dr. J. A. Latumeten
Dusun Ampera, Desa Tamilow Kecamatan Amahai , Kabupaten Maluku Tengah, 2016

9
puskesmas, untuk menyembuhkan dan meningkatakan kesehatan penderita,
keluarga dan msyarakat sekitar, untuk menyembuhkan dan meningkatkan
kesehatan penderita, keluarga dan masyarakat sekitar melalui peningkatan
kapasitas masisng – masing sehingga dapat mengatasi berbagai masalah
kesehatan yang dihadapi.
Sedangkan (Elisabeth, 2007) mendefenisikan perawatan yang diberikan
dari luar suatu institusi yang berfokus pada masyarakat atau individu atatu
keluarga.
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan (Nursing) dan kesehatan
masyarakat (Public health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara
aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif
secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan utuh memulai prose keperawatan
(Nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara
optimal sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2005).
Model teori ( Neuman 2009 ) di dasari oleh teori sistem dimana terdiri
dari individu, keluarga atau kelompok dan komunitas yang merupakan target
pelayanan kesehatan. Kesehatan masyarakat di tentukan oleh hasil interaksi
yang dinamis antara komunitas dan lingkungan serta tenaga kesehatan untuk
melakukan tiga tingkat pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan
tersier.
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer dalam arti sebenarnya, terjadi sebelum sakit atau
diaplikasikan ke populasi yang sehat pada umumnya. Pencegahan primer
ini mencakup kegiatan mengidentifikasi faktor resiko terjadinya penyakit,
mengkaji kegiatan-kegiatan promosi kesehatan dan pendidikan dalam
komunitas. Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan pada
umumnya dan perlindungan khusus terhadap penyakit.

Kelompok Komonitas, Mahasiswa PKL Akper Rumkit Tk. III dr. J. A. Latumeten
Dusun Ampera, Desa Tamilow Kecamatan Amahai , Kabupaten Maluku Tengah, 2016

10
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah intervensi yang dilakukan pada saat
terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan di temukannya
masalah kesehatan. Pencegahan sekunder menekankan pada diagnosa
dini, intervensi yang tepat, memperpendek waktu sakit dan tingkat
keparahan atau keseriusan penyakit.
c. Pencegahan tersier
Fokus pada tingkat pencegahan ini adalah untuk mempertahankan
kesehatan setelah terjadi gangguan beberapa sistem tubuh. Rehabilitasi
sebagai tujuan pencegahan tersier tidak hanya untuk menghambat proses
penyakitnya, tetapi juga mengendalikan individu ke pada tingkat yang
berfungsi optimal dari ketidak mampuannya. Model teori Neuman
menggambarkan bahwa komunitas adalah sistem terbuka yang mempunyai
sumber energi (infra struktur) dan mempunyai lima variabel yang saling
mempengaruhi satu dengan yang lainnya dalam komunitas yaitu biologis,
psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spritual.

B. Tujuan Perawatan Kesehatan Komunitas


Tujuan melakukan proses keperawatan dalam komunitas adalah :
1. Agar diperoleh hasil Asuhan Keperawatan Komunitas yang bermutu, efektif
dan efisien sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada masyarakat dan
agar pelaksanaannya dilakukan secara sistematis, dinamis, berkelanjutan
dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2. Meningkatkan status kesehatan masyarakat.
Untuk dapat mencapai tujuan ini maka perawat kesehatan komunitas harus
memiliki ketrampilan dasar meliputi : Epidemiologi, Penelitian, Pengajaran,
Organisasi masyarakat dan hubungan interpersonal yang baik.

Kelompok Komonitas, Mahasiswa PKL Akper Rumkit Tk. III dr. J. A. Latumeten
Dusun Ampera, Desa Tamilow Kecamatan Amahai , Kabupaten Maluku Tengah, 2016

11
C. Sasaran
Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas adalah semua orang yang
membentuk masyarakat. Secara lebih rinci sasaran ini terdiri dari tiga tingkat yaitu
individu, keluarga dan komunitas.
1. Tingkat Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan dan keperawatan ( ketidak mampuan dalam
merawat dirinaya sendiri ) karena sesuatu hal maka akan mempengaruhi
anggota keluarga lain baik fisik, mental dan social.
2. Tingkat Keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang
bermasalah yang dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan pendekatan
proses keperawatan kelauarga berikut :
a. Mengenal masalah kesehatan.
b. Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah tersebut.
c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga.
d. Menciptakan lingkungan yang sehat.
e. Memanfaatkan sumber daya dalam keluarga untuk meningkatkan
kesehatan keluarga.
3. Tingkat Komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga dilihat
dari sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan untuk
kelompok beresiko atau masyarakat binaan. Pada tingkat komunitas diberikan
dengan memandang komunitas sebagai klien.

D. Ruang Lingkup Perawatan kesehatan komunitas


Ruang lingkup perawatan kesehatan komunitas meliputi upaya – upaya
peningkatan kesehatan ( Promotif ), pencegahan ( Preventif ), pemeliharaan
kesehatan dan pengobatan ( Kuratif ), pemulihan kesehatan ( Rehabilitasi ) dan

Kelompok Komonitas, Mahasiswa PKL Akper Rumkit Tk. III dr. J. A. Latumeten
Dusun Ampera, Desa Tamilow Kecamatan Amahai , Kabupaten Maluku Tengah, 2016

12
mengembalikan serta memfungsikan baik individu, keluarga dan kelompok –
kelompok masyarakat ke lingkunhan sosial dan masyarakat ( Resosialitatif ).
Dalam memberikan Asuhan Perawatan kesehatan masyarakat kegiatan yang
ditekankan adalah promotif dan prefentif dengan tidak melupakan upaya
rehabilitative dan kuratif.

E. Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas


Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas, yang dilakukan oleh perawat
mencakup hal – hal yang sangat luas, tentunya sesuai dengan tingkat pelayanan
kesehatan dimana perawat kesehatan masyarakat itu bekerja, tetapi secara
umum kegiatan perawat kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Memberikan Asuhan Perawatan langsung kepada individu, keluarga,
kelompok – kelompok khusus, baik dirumah ( home nursing ), disekolah (
School Health Nursing ), di Posyandu, di Polindes, dan di daerah binaan
kesehatan masyarakat.
2. Penyuluhan / pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka merubah
perilkau individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat.
3. Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi.
4. Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan masalah yang mereka hadapi.
5. Melaksanakan rujukan terhadap kasus – kasus yang memerlukan penanganan
lebih lanjut.
6. Penemuan kasus pada tingkat individu, keluarga, kelompok khusus, dan
masyarakat.
7. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit pelayanan kesehatan.
8. Melaksanakan Asuhan Kesehatan Komunitas, melalui pengenalan masalah
kesehatan masyarakat, perencanaan kesehatan, pelaksanaan dan penilaian
kegiatan menggunakan proses keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah
keperawatan.
9. Menghadakan koordinasi di berbagai kegiatan asuhan keperawatan
komunitas.

Kelompok Komonitas, Mahasiswa PKL Akper Rumkit Tk. III dr. J. A. Latumeten
Dusun Ampera, Desa Tamilow Kecamatan Amahai , Kabupaten Maluku Tengah, 2016

13
10. Mengadakan kerja sama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi
terkait.
11. Memberikan keteladanan yang dapat dijadikan panutan bagi individu,
keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat yang berkaitan dengan
perawatan kesehatan.
12. Ikut serta dalam penelitian untuk mengembangkan perawatan kesehatan
masyarakat sesuai dengan tingkat pelayanan dan pendekatan yang dimiliki.

F. Prinsip Dasar
Prinsip dasar dalam pelaksanaan praktek keperawatan kesehatan
komunitas adalah sebagai berikut :
a. Keluarga adalah sebagai unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat
b. Komunitas yaitu : individu, keluarga, kelompok khusus, dan komunitas.
c. Perawat kesehatan komunitas bekerja dengan individu dan bukan bekerja
untuk individu, keluarga, kelompok khusus, dan komunitas. Bekerja dengan
mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam menaggulangi masalah
kesehatan kesehatan mereka sendiri.
d. Ada empat tingkat sasaran dalam pelayanan perawatan kesehatan.
e. Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberikan lebih menekankan
kepada upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif
dan rehabilitative.
f. Dasar utama dalam pelayanan perawatan kesehatan komunitas adalah
menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam
proses keperawatan.
g. Kegiatan utama perawatan kesehatan komunitas adalah di masyarakat dan
bukan di rumah sakit.
h. Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sehat maupun
yang sakit.
i. Perawatan kesehatan komunitas ditekankan kepada pembinaan perilaku
sehat masyarakat.

Kelompok Komonitas, Mahasiswa PKL Akper Rumkit Tk. III dr. J. A. Latumeten
Dusun Ampera, Desa Tamilow Kecamatan Amahai , Kabupaten Maluku Tengah, 2016

14
j. Tujuan perawatan komunitas adalah meningkatkan fungsi kehidupan
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seoptimal
mungkin secara mandiri.
k. Perawat kesehatan komunitas tidak bekerja sendiri tetapi bekerja secara tim.
l. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan komunitas digunakan
untuk kegiatan – kegiatan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
melayani masyrakat yang sehat dan yang sakit, penduduk yang sakit dan
tidak berobat di Puskesmas, dan pasien yang baru kembali dari rumah sakit.
m. Perawat kesehatan komunitas harus melihat kenyataan dan keadaan yang
nyata dilingkungan klien, baik di rumah, di sekolah, panti – panti dan lain
sebagainya.
n. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan upaya perawatan kesehatan
guna merubah perilaku dan kebiasaan individu, keluarga,kelompok khusus,
dan masyarakat ke arah yang menguntungkan kesehatan.
o. Pelaksanaan perawatan kesehatan komunitas harus mengacu kepada
system pelayanan kesehatan yang ada.
p. Pelaksanaan asuhan keperawatan kesehatan komunitas dilakukan institusi
pelayanan kesehatan yaitu : Puskesmas, dan institusi lain seperi Panti,
Sekolah, dan lainnya, serta rumah dimana keluarga sebagai unit pelayanan.

G. Model Pendekatan (wahit,2009)


Terdapat tiga cara yang dapat digunakan untuk melakukan pendekatan
pada masyarakat, antara lain sebagai berikut :
a) Specific content objective approach
Adalah pendekatan peroragan (promotor kesehatan desa), lembaga
swadaya, atau badan tertentu yang merasakan adanya masalah
kesehatan dan kebutuhan dari masyarakat akan pelayanan
kesehatan mengajukan suatu proposal atau program kepada
instansi yang berwenang untuk mengatasi masalah dan memenuhi
kebutuhan masyarakat tersebut. Misalnya program penaggulangan

Kelompok Komonitas, Mahasiswa PKL Akper Rumkit Tk. III dr. J. A. Latumeten
Dusun Ampera, Desa Tamilow Kecamatan Amahai , Kabupaten Maluku Tengah, 2016

15
masalah kesehatan, penanganan sampah, pencemaran lingkungan
dan sebagainya.
b) General content objective approach
Adalah pendekatan yang mengkoordinasikan berbagai upaya dalam
bidang kesehatan dalam suatu wadah tertentu. Misalnya program
posyandu yang melaksanakan lima sampai tujuh upaya kesehatan
yang dijalankan sekaligus seperti KIA, KB, GIZI, IMUNISASI,
penaggulangan diare, penyediaan air bersih dan penyedian obat-
obat esensial.
c) proses objective approach
Adalah pendekatan yang lebih menekankan kepada proses yang
dilaksanakan oleh masyarakat sebagai pengambil prakarsa, mulai
dari mengidentifikasi masalah, analisis, menyusun perencanaan
penanggulangan masalah, pelaksanan kegiatan samapai dengan
penilaian dan pengembangan kegiatan,dimana masyarakat sendiri
yang mengembangkan kemampuannya sesuai dengan kapasitas
yang mereka miliki. Hal yang dipentingkan dalam pendekatan ini
adalah partisispasi masyarakat atau peran serta masyarakat dalam
pengembangan kegiatan.

H. Metode
Dalam melaksanakan asuhan perawatan komunitas, metode yang
digunakan oleh perawat adalah proses keperawatan sebagai suatu pendekatan
ilmiah dalam bidang keperawatan melalui tahapan - tahapan sebagai berikut :
Keperawatan komunitas bertujuan memandirikan masyarakat
menanggulangi masalah kesehatan sendiri. Kegiatan dilakukan secara
berkesinambungan atau yang berkelanjutan dan menggunakan metode proses
keperawatan komunitas yang dilakukan melalui lima tahap sebagai berikut :

Kelompok Komonitas, Mahasiswa PKL Akper Rumkit Tk. III dr. J. A. Latumeten
Dusun Ampera, Desa Tamilow Kecamatan Amahai , Kabupaten Maluku Tengah, 2016

16
1. Pengkajian
Pengkajian komunitas adalah untuk mengidentifikasi factor ( positif dan
negatif) yang berhubungan dengan kesehatan dalam rangka membangun
strategi untuk proposal promosi kesehatan dimna menurut ( Anderson and Mc
farlane,2000 ) yang dikaji meliputi demografi,populasi,nilai keyakinan dan
riwayat kesehatan individu yang mempengaruhi oleh sub system komunitas
yang terdiri dari lingkungan fisik, perumahan, pendidikan, keselamatan, dan
transportasi, politik pemerintahan, kesehatan, layanan sosial, komunikasi,
ekonomi, dan rekreasi. aspek-aspek tersebut di kaji melalui pengamatan
langsung, data statistic, angket dan wawancara.
2. Analisa data dan diagnosa keperawatan
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga
dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh
masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan
(Mubarak, 2005) yang terdiri dari :
a. Masalah sehat sakit
b. Karakteristik populasi
c. Karakteristik lingkungan
3. Perencanaan (Intervensi)
Strategi intervensi keperawatan komunitas mencakup tiga aspek yaitu :
primer, sekunder, dan tersier, melalui pendidikan kesehatan dan kerja sama
dan proses kelompok serta menderong peran serta masyarakat dalam
memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi yang akhirnya untuk
menumbuhkan kemandirian masyarakat, maka diperlukan pengorganisasian
komunitas yang dirancang untuk membuat perubahan. ada tiga model
pendeakatan pengorganisasian komunitas yaitu pendekatan perencanaan
sosial (sosial planning), pendekatan pengembangan masyarakat (locality
development) dan pendekatan social action, namun yang dominan adalah
dengan pendekatan ( locality development) yang berarti mengembangkan

Kelompok Komonitas, Mahasiswa PKL Akper Rumkit Tk. III dr. J. A. Latumeten
Dusun Ampera, Desa Tamilow Kecamatan Amahai , Kabupaten Maluku Tengah, 2016

17
masyarakat berdasarkan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki, serta
mampu mengurangi hambatan yang ada.
Pendekatan pengembangan masyarakat (locality development)
dirancang untuk menumbuhkan kondisi kemajuan sosial dan ekonomi
masyarakat dengan partisipasi aktif masyarakat dan penuh percaya diri dalam
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dan memotivasi mereka untuk
partisipasi aktif dalam memecahkan masalah kesehatannya sendiri.
4. Pelaksanaan (Implementasi)
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan
keperawatan yang telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperwatan,
perawat kesehatan masayarakat bekerja sama dengan anggota tim kesehatan
lainnya. Dalam hal ini melibatkan pihak Puskesmas, Bidan desa dan anggota
masyarakat (Mubarak, 2009). Prinsip yang umum digunakan dalam
pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas adalah :
a. Inovative
Pearawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan
mampu menyesuaiakan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi (IPTEK) dan berdasar pada iman dan takwa (IMTAQ) (Mubarak,
2009).
b. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerja sama dengan
sesame profesi tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat berdasarkan asas kemitraan (Mubarak, 2009).
c. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan
harus menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana
program yang telah disusun (Mubarak, 2009).

Kelompok Komonitas, Mahasiswa PKL Akper Rumkit Tk. III dr. J. A. Latumeten
Dusun Ampera, Desa Tamilow Kecamatan Amahai , Kabupaten Maluku Tengah, 2016

18
d. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemmpuan dan
kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten
(Mubarak, 2009)
e. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas
kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan
keperawatab yang diberikan akan tercapai dalam melaksanakan
implementasi yang menjadi fokus adalah : program kesehatan komunitas
dengan strategiu community (model for nursing partnership)
(Mubarak, 2009).
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan respon komunitas atau masyarakat terhadap
program kesehatan yang telah dilaksanakan meliputi masukan (input),
pelaksanaan (proses), hasil (output). Sedangkan fokus evaluasi pelaksanaan
asuhan keperawatan komunitas adalah :
a. Relevansi antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan.
b. Perkembangan atau kemajuan proses : apakah sesuai dengan
perencanaan, bagaimana dengan peran serta staf atau pelaksana tindakan
fasilitas dan jumlah peserta.
c. Efisiensi biaya : pencarian sumber dana dan penggunaannya
d. Efektifitas kerja : apakah tujuan tercapai dan apakah masyarakat merasa
puas.
e. Dampak : Apakah status kesehatan meningkat setelah dilakukan intervensi.

Untuk mengimplementasikan konsep keperawatan komunitas yang telah


dipelajari, maka mahasiswa melakukan praktek keperawatan di Dusun Ampera
Desa Tamilow Kec.Amahai Kab. Maluku tengah . Laporan kegiatan praktek
mahasiswa akan dilaporkan secara rinci pada bab berikut.

Kelompok Komonitas, Mahasiswa PKL Akper Rumkit Tk. III dr. J. A. Latumeten
Dusun Ampera, Desa Tamilow Kecamatan Amahai , Kabupaten Maluku Tengah, 2016

19

Anda mungkin juga menyukai