Anda di halaman 1dari 15

BAB II

KONSEP TEORITIS

2.1 Keperawatan Komunitas

2.1.1 Defenisi Keperawatan Komunitas

Menurut WHO dalam Harnilawati (2013) komunitas sebagai suatu kelompok sosial yang
ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa
saling mengenal dan interaksi atara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya.

Menurut Sumijatun dkk (2006) dalam Harnilawati (2013) komunitas adalah sekelompok
masyarakat yang mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan
kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
melembaga.

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral


pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara
komprehensif, ditunjukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit
mencakup siklus hidup manusia (Harnilawati, 2013).

Harnilawati (2013) menjelaskan bahwa keperawatan komunitas mancakuppearawatan


kesehatan keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
mengidentifikasi masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kamampuan yang ada pada mereka
sebelum mereka meminta bantuan kepada orang lain (WHO, 1947).

Praktik keperawatan komunitas (community healt nursing practice) merupakan sintesi


teori keperawatan dan teori kesehatan masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan perawatan
kesehatan populasi melalui pemberian pelayanan keperawatan pada individu, keluarga dan
kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan komunitas (Stanhope dan Lancaster,
2010).

Perawatan kesehatan komunitas adalah praktek melakukan promosi kesehatan dan


melindungi kesehatan masyarakat dengan menggunakan pendekatan ilmu keperawatan, ilmu
sosial dan ilmu kesehatan masyarakat yang berfokus pada tindakan promotif dan pencegahan
penyakit yang sehat ( Anderson & Mcfarlane, 2011).
2.1.2 Falsafah Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberi pelayanan terhadap


pengaruh lingkungan ( bio-psiko-sosial-cultural-spritual) terhadap kesehatan komunitas dan
memberikan prioritas pada strategi pencegahan. Falsafah yang melandasi komunitas mengacu
kepada falsafah atau paradigma keperawatan secara umum yaitu manusia atau kemanusia
merupakan titik sentral setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai
dan bertolak dari pandangan ini disusun falsafah atau paradigma keperawatan kounitas yang
terdiri dari 4 komponen dasar.

Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing-masing unsur sebagai berikut:

1. Manusia
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan induvidu/ klien yang berada pada lokasi atau
batas geografi tertentu yang memiliki nilai-nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama
serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
2. Kesehatan
Sehat adalah suatu kondisi terbabasanya dari gangguan pemenuhan kebutulan dasar klien/
komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan
mengatasi stressor.
3. Lingkungan
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis,
psikologis, social, curtural dan spiritual.
4. Keperawatan
Intervensi/ tindakan yang bertujuan untuk stressor, melalui pencegahan primer, sekunder dan
tersier. ( Efendi Ferry dan Makhfudli, 2009).

2.1.3 Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas

1. Tujuan keperawatan komunitas


Tujuan proses keperawatan komunitas dalam komunitas adalah untuk pencegah dan
peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut:
a. Pelayanan keperawatan secara langsung ( direct care) terhadap induvidu, keluarga, dan
kelompok dalam konteks komunitas.
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat ( health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan masyarakat
yang dapat mempengaruhi keluarga, induvidu, dan kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan induvidu, keluarga, kelompok dan masyarakat
mempunyai kemampuan untuk :
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami
2) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut
3) Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
4) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
5) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan yang mereka hadapi.
2. Fungsi Keperawatan Komunitas
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan
masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan
keperawatan.
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhannya di
bidang kesehatan.
c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah, komunikasi
yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan permasalahan atau
kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada
akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan ( Mubarak, 2006).

2.1.4 Sasaran Keperawatan Komunitas

Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah induvidu, keluarga, kelompok


khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau
perawat, sasaran ini terdiri dari:

1. Induvidu, adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuaan utuh dari aspek biologi,
psikologi, social dan spritual.
2. Keluarga, merupakan sekelompok induvidu yang berhubungan erat secara terus menerus
dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama,
di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
3. Kelompok khusus, adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin,
umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah
kesehatan.
Termasuk diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan
pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan
serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular. Sepert: TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penyakit tak menular, seperti: penyaki diabetes melitus, jantung
koroner,cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok- kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitas, diantaranya adalah:
1) Panti wredha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitas ( cacat fisik, mental dan sosial)
4) Penitipan balita.

2.1.5 Teori dan Model Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas memberikan perhatian terhadap pengaruh faktor lingkungan


meliputi fisik, biologis, sosial dan cultural serta spiritual, terhadap kesehatan masyarakat dan
memberi priorita pada strategi pencegahan, peningkatan, dan pemeliharaan kesehatan dalam
upaya mencapai tujuan.
1. Model sistem IMOGENE M. KING
Komunitas merupakan suatu system dari subsistem keluarga dan supra sistemnya
adalah system sosial yang lebih luas. Adanya gangguan atau stressor pada salah satu
subsistem akan mempengaruhi komunitas, misalnya adanya gangguan pada salah
satusubsistem pendidikan, dimana masyarakat akan kehilangan informasi atau
ketidaaktahuan.
2. Model Adaptasi C. ROY
Aplikasi dari model adaptasi pada keperawatan komunitas tujuannya adalah untuk
mempertahankan perilaku adaptif dan merubah perilaku maladaptif pada komunitas.
Adapun upaya pelayanan keperawatan yang dilakukan adlah unyuk meningkatkan
kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif.Kunci Utama Dari Model
Adaptasi C. Roy :
1) Setiap orang terintegrasi dalam biologis, psikologi & sosial yang berorientasi dengan
lingkungan.
2) Agar terdapat homeostatis / terintegrasi seorang harus beradaptasi.
3) Tingkat adaptasi yaitu : focal, contextual, residual stimulasi.
4) Sistem efektor adaptasi Roy yaitu : fungsi biologis,konsep diri, fungsi peran &
interdependent.
5) Individu harus mampu meningkatkan energi guna adaptasi.
3. Model ‘SELF CARE” D.E OREM
Model ini tepat digunakan untuk keperawatan keluarga karena tujuan akhir dari
keperawatankeluarga adalah kemandirian keluarga dalam melakukan upaya kesehatan
yang terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga yaitu : mengenal masalah, mengambil
keputusan untuk mengatasi masalah, merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan, memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang kesehatan, dan menggunakan
fasilitas pelayanan kesehatan secara tepat.
Komponen kebutuhan dasar self care :
1. Pengambilan udara
2. Pengambilan air
3. Pengambilan makanan
4. Proses eliminasi
5. Keseimbangan antara aktifitas & istirahat
6. Keseimbangan antara kemandirian dengan interaksi sosial
7. Pencegahan resiko pada kehidupan manusia & keadaan sehat
8. Perkembangan kelompok sosial sesuai potensi, pengetahuan & keinginan.
4. Model “HEALTH CARE SYSTEM” BETTY NEUMAN
Asumsi yang dikemukakan Neuman tentang empat konsep utama dari paradigma
keperawatan yang terkait keperawatan komunitas adalah sebagai berikut :
a. Manusia
Merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni dan
merupakan salah satu kesatuan dari variabel-variabel : fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
b. Lingkungan
c. Sehat
d. Keperawatan
Sehat menurut moden neuman adalah susatu keseimbangan biopsiko-sosio-cultural dan
spiritual pada tiga garis pertahanan klien yaitu fleksibel, normal dan resisten.
Keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan berfokus
pada empat intervensi yaitu : intervensi yang bersifat promosi dilakukan apabila
gangguan yang terjadi pada garis pertahanan normal yang terganggu. Keperawatan
sebagai ilmudan kiat, mempelajari tidak terpenuhinya kebutuahan dasar klien (individu,
keluarga, kelompok, da komunitas) yang berhubungan dengan ketidakseimbangan yang
terjadi pada ketiga garis pertahanan yaitu fleksibel, normal dan resisten serta
berupayamembantu mempertahankan keseimbangan untuk sehat. Intervensi yang
dilakukan terhadap klien ditujukan pada garis pertahanan yang mengalami gangguan ;
1. Intervensi yang bersifat promosi untuk gangguan pada garis pertahanan fleksibel
2. Intervensi bersifat prevensi untuk gangguan pada garis pertahanan normal.
3. Intervensi bersifat kurasi dan rehabilitasi untuk gangguan pada garis pertahanan
resisten.

Aplikasi moden Neuman pada komunitas sesuai dengan teori Neuman, kelompok
atau komunitas dilihat sebagai klien dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas
yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang
terdiri dari 5 tahapan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi
dan evaluasi.

2.1 6 Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas


Dalam Efendi Ferry dan Makhfudli (2009) dijelaskan strategi intervensi keperawatan
komunitas antara lain:
1. Proses Kelompok ( group process)
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari
pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/ pengetahuan induvidu, media masa,
televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu juga
dengan maslah kesehatan dilingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit
yang paling sering mereka temukan sebelumnya sangat mempengaruhi upaya
penanganan atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar
bahwa penanganan yang bersifat induvidual tidak akan mampu mencegah, apalagi
memberantas penyakit tertentu, maka mereka telah melakukan pemecahan- pemecahan
masalah kesehatan melalui proses kelompok.
2. Pendidikan kesehatan ( Health Promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, diman perubahan
tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/ teori dari seseorang ke orang lain
dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi , perubahan tersebut terjadi adanya
kesadaran dari dalam diri induvidu, kelompok atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan
dari pendidikan kesehatan menurut undang-undang kesehatan no. 23 tahun 1992 maupun
masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan baik fisik, mental dan
sosialnya, sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial.
3. Kerjasama ( Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika ditangani
dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu,
kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan
komunitas melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan
dapat diatasi dengan cepat.
2.1.7 Askep Teoritis

2.1.7.1 Pengkajian

Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap
masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh
masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalah pada fisiologis,
psikologis, sosial ekonomi, maupun spiritual dapan ditentukan.

a. Pengumpulan Data

Hal yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok antara lain :
1) Inti (Core) meliputi : Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri atas usia
yang beresiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai, keyakinan, serta
riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.
2) Mengkaji 8 subsistem yang mempengaruhi komunitas, antara lain :
a) Perumahan, bagaimana penerangannya, sirkulasi, bagaimana kepadatannya karena
dapat menjadi stresor bagi penduduk
b) Pendidikan komunitas, apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat
c) Keamanan dan keselamatan, bagaimana keselamatan dan keamanan tempat tinggal,
apakah masyarakat merasa nyaman atau tidak, apakag sering mengalami stres akibat
keamanan dan keselamatan yang tidak terjamin
d) Kualiti dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, apakah cukup menunjang,
sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan di berbagai bidang
termasuk kesehatan
e) Pelayanan kesehatan yang tesedia, untuk diteksi dini atau memantau gangguan yang
terjadi
f) Pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi dini dan merawat atau
memantau gangguan yang terjadi
g) Sistem komunikasi, serta komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan masyarakat
untuk meningkatkan pengetahuan yang terkait dengan gangguan penyakit
h) Sistem ekonomi, tingkat sosial ekonomi masyarakat secara keseluruhan, apakah
pendapatan yang terima sesuai dengan Upah Minimum Registrasi (UMR) atau
sebaliknya
i) Rekreasi, apakah tersedia sarana rekreasi, kapan saja dibuka, apakah biayanya dapat
dijangkau masyarakat
b. Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan data objektif (Mubarak,
2005):
1) Data Subjektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu,
keluarga, kelompok, dan komunitas, yang diungkapkan secara langsung melalui lisan.
2) Data Objektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran
c. Sumber Data
1) Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dari individu,keluarga, kelompok, masyarakat
berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
2) Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :kelurahan,
catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record
d. Cara Pengumpulan Data
1) Windshield survery
Dilakukan dengan berjalan-jalan di lingkungan komunitas untuk menentukan gambaran
tentang kondisi dan situasi yang terjadi di komunitas, lingkungan sekitar komunitas,
kehidupan komunitas, dan karakteristik penduduk yang ditemui di jalan saat survai
dilakukan
2) Informant Interview
Sebelum terjun ke masyarakat, instrument pengkajian sebaiknya dikembangkan dan
dipersiapkan terlebih dahulu. Instrument yang perlu dikembangkan untuk melakukan
pengkajian terhadap masyarakat antara lain kuesioner, pedoman wawancara, dan
pedoman observasi. Untuk mendapatkan hasil yang akurat dan agar masyarakat
membina rasa percaya (trust) dengan perawat diperlukan kontak yang lama dengan
komunitas. Perawat juga harus menyertakan lembar persetujuan (informed consent)
komunitas yang dibubuhi tanda tangan atau cap jempol akan melakukan tindakan yang
membutuhkan persetujuan komonitas. Informed consent juga mencantumkan jaminan
kerahasian terhadap isi persetujuan dan dapat yang telah disampaikan. Wawancara
dilakukan kepada key informant atau tokoh yang menguasai program.
3) Observasi Partisipasi
Setiap kegiatan kehidupan di komunitas perlu diobservasi. Tentukan berapa lama
observasi akan dilakukan, apa, dimana, waktu, dan tempat komunitas yang akan di
observasi. Kegiatan observasi dapat dilakukan menggunakan format observasi yang
sudah disiapkan terlebih dahulu, kemudian catat semua yang terjadi, dengan tambahan
penggunaan kamera atau video. Informasi yang penting diperoleh menyangkut aktivitas
dan arti sikap atau tampilan yang ditemukan di komunitas. Observasi dilakukan
terhadap kepercayaan komunitas, norma, nilai, kekuatan, dan proses pemecahan
masalah di komunitas.
4) Focus Group Discussion (FGD)
FGD merupakan diskusi kelompok terarah yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi yang mendalam tentang perasaan dan pikiran mengenai satu topic melaui
proses diskusi kelompok, berdasarkan pengalaman subjektif kelompok sasaran terhadap
satu institusi/produk tertentu FGD bertujuan mengumpulkan data mengenai persepsi
terhadap sesuatu, misalnya, pelayanan yang dan tidak mencari consensus serta tidak
mengambil keputusan menganai tindaka yang harus dilakukan.
e. Pengelolaan Data
1) Klasifikasi data atau kategorisasi data
2) Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly
3) Tabulasi data
4) Interpretasi data
f. Analisa Data
Kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengankemampuan kognitif
yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi
oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan
g. Penentuan Masalah atau Perumusan Masalah Kesehatan
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan masalah keperawatan yang
dihadapi oleh masyarakat sehingga dapat dirumuskan masalah kesehatan
h. Prioritas Masalah
Prioritas masalah dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan Abraham H Maslow:
1) Keadaan yang mengancam kehidupan
2) Keadaan yang mengancam kesehatan
3) Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

2.1.7.2 Diagnosa

Diagnosis keperawatan komunitas disusun berdasarkan jenis diagnosis sebagai berikut :

a. Diagnosis sejahtera
Diagnosis sejahtera/wellness digunakan bila komunitas mempunyai potensi untuk
ditingkatkan, belum ada data maladaptif. Perumusan diagnosis keperawatan komunitas
potensial, hanya terdiri dari komponen problem (p) saja, tanpa komponen etiologi (e).
Contoh diagnosis sejahtera/wellness :
Potensial peningkatan tumbuh kembang pada balita dir t 05 rw 01 desa x kecamatan A,
ditandai dengan cakupan imunisasi 95% (95%), 80% berat badan balita di atas garis merah
KMS, 80% pendidikan ibu adalah SMA, cakupan posyandu 95%.
b. Diagnosis ancaman ( risiko)
Diagnosis risiko digunakan bila belum terdapat paparan masalah kesehatan tetapi sudah
ditemukan beberapa data maladaptive yang memungkinkan timbulnya gangguan. Perumusan
diagnosis keperawatan komunitas risiko terdiri atas problem (p), etiologi (e) dan
symptom/sign (s).
Contoh diagnose risiko :
Resiko terjadinya konflik psikologis pada warga RT 05, RW 01 desa x kecamatan A yang
berhubungan dengan koping masyarakat yang tidak efektif ditandai dengan pernah terjadi
perkelahian antar- RT, kegiatan gotonbg royong , dan silaturahmi, rutin rw jarang dilakukan,
penyuluhan kesehatan terkait kesehatan jiwa belum pernah dilakukan, masyarakat sering
berkumpul dengan melakukan kegiatan yang tidak positif seperti berjudi.
c. Diagnosis actual/gangguan
Diagnosis gangguan ditegakkan bila sudah timbul gangguan/ masalah kesehatandi
komunitas, yang didukung oleh beberapa data maladaptive. Perumusan diagnosis keperawatan
komunitas actual terdiri atas problem (p), etiologi (e), dan symptom/sign (s).
Contoh diagnosis actual :
- Gangguan/masalah kesehatan reproduksi pada agregat remaja yang berhubungan
dengan kurangnya kebiasaan hygiene Personal, ditandai dengan 92% remaja mengatakan
mengalami keputihan patologis, upaya yang dilakukan remaja dalam mengatasi keputihan
80% didiamkan saja, 92% remaja mengatakan belum pernah memperoleh informasi
kesehatan reproduksi dari petugas kesehatan
- Tingginya kasus diare di wilayah RW 5 kelurahan X yang berhubungan dengan tidak
adekuatnya penggunaan fasilitas layanan kesehatan untuk penanggulangan diare,
keterbatasan, dan kualitas sarana pelayanan diare.
Prioritas Diagnosis Keperawatan komunitas
Penentuan prioritas masalah keperawatan komunitas dapat dilakukan melalui metode berikut :
a. Paper and Pencil Tool (Ervin, 2002)
b. Scoring diagnosis keperawatan komunitas (DepKes, 2003)
Scoring dilakukan seperti tabel dibawah ini :
No Masalah Pentingnya Kemungki Peningkatan Prioritas Total
kesehatan masalah nan terhadap masalah dari 1-6
untuk perubahan kualitas hidup
dipecahkan positif jika bila diatasi 1. tidak ada
diatasi 2 kurang penting
1. Rendah 0 tidak ada
2. Sedang 0 tidak ada
1 rendah 3 tidak penting
3. Tinggi
1 rendah 4 cukup penting
2 sedang
2 sedang 5 penting
3 tinggi
3 tinggi 6 sangat penting

Tabel 2.1 Model Scoring


c. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Musyawarah Masyarakat desa (MMD) adalah pertemuan seluruh warga desa untuk
membahas hasil Survei mawas Diri dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan
yang diperoleh dari Survei Mawas Diri (Depkes RI, 2007). Tujuan dari MMD ini adalah
masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya dan masyarakat sepakat untuk
menanggulangi masalah kesehatan.

2.1.7.3 Intervensi

Perencanaan diawali dengan merumuskan tujuan yang ingin dicapai serta rencana
tindakan untuk mengatasi masalah yang ada. Tujuan dirumuskan untuk mengatasi atau
meminimalkan stresor dan intervensi dirancang berdasarkan tiga tingkat pencegahan.
Pencegahan primer untuk memperkuat garis pertahanan fleksibel, pencegahan sekunder untuk
memperkuat garis pertahanan normal, dan pencegahan tersier untuk memperkuat garis
pertahanan resisten (Anderson & McFarlane, 2000). Tujuan terdiri atas tujuan jangka panjang
dan tujuan jangka pendek. Penetapan tujuan jangka panjang (tujuan umum/TUM) mengacu pada
bagaimana mengatasi problem/masalah (P) di komunitas, sedangkan penetapan tujuan jangka
pendek (tujuan khusus/TUK) mengacu pada bagaimana mengatasi etiologi (E). Tujuan jangka
pendek harus SMART (S= spesifik, M= measurable/dapat diukur, A= achievable/dapat dicapai,
R= reality, T= time limited/ punya limit waktu).

2.1.7.4 Implementasi

Implementasi merupakan langkah yang dilakukan setelah perencanaan program. Program


dibuat untuk menciptakan keinginan berubah masyarakat. Sering kali, perencanaan program
yang sudah baik tidak diikuti dengan waktu yang cukup untuk merencanakan implementasi.
Implementasi melibatkan aktivitas tertentu sehingga program yang ada dapat dilaksanakan,
diterima, dan direvisi jika tidak berjalan. Implementasi keperawatan dilakukan untuk mengatasi
masalah kesehatan komunitas menggunakan strategi proses kelompok, pendidikan kesehatan,
kemitraan (partnership), dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). Perawat komunitas
menggali dan meningkatkan potensi komunitas untuk dapat mandiri dalam memelihara
kesehatannya.
Tujuan akhir setiap program di masyarakat adalah melakukan perubahan masyarakat.
Program dibuat untuk menciptakan keinginan berubah dari anggota masyarakat. Perubahan nilai
dan norma di masyarakat dapat disebabkan oleh faktor eksternal, seperti adanya undang-undang,
situasi politik, dan kejadian kritis eksternal masyarakat. Dukungan eksternal ini juga dapat
dijadikan daya pendorong bagi tindakan kelompok untuk melakukan perubahan prilaku
masyarakat. Organisasi ekternal dapat menggunakan model social planning dan locality
development untuk melakukan perubahan, menggalakkan kemitraan dengan memanfaatkan
sumber daya internal dan sumber daya eksternal.

2.1.7.5 Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap akhir proses keperawatan. Evaluasi merupakan sekumpulan


informasi yang sistemik berkenaan dengan program kerja dan efektivitas dari serangkaian
program yang digunakan masyarakat terkait program kegiatan, karakteristik, dan hasil yang telah
dicapai (patton, 1986 dalam Helvie, 1998). Program evaluasi dilakukan untuk memberikan
informasi kepada perencanaan program dan pengambil kebijakan tentang efektivitas dan efisiensi
program. Evaluasi merupakan sekumpulan metode dan ketrampilan untuk menentukan apakah
program sudah sesuai dengan rencana dan tuntutan masyarakat. Evaluasi digunakan untuk
mengetahui beberapa tujuan yang diharapkan telah tercapai dan apakah itervensi yang dilakukan
efektif untuk masyarakat setempat sesuai dengan kondisi dan situasi masyarakat, apakah sesuai
dengan rencana atau apakah dapat mengatasi masalah masyarakat.

Evaluasi ditunjukan untuk menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dan
program apa yang dibutuhkan masyarakat, apakah media yang digunakan tepat , ada tidaknya
program perencanaan yang dapat di implementasikan, apakah program dapat menjangkau
masyarakat, siapa yang yang menjadi target sasaran program, apakah program yang dilakukan
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Evaluasi juga bertujuan mengidentifikasi masalah dalam
perkembangan program dan penyelesaian. Program evaluasi dilaksanakan untuk memastikan
apakah ada hasil program sudah sejalan dengan sasaran dan tujuan, memastikan biaya program
sumber daya, dan waktu pelaksanaan program yang telah dilakukan. Evaluasi juga diperlukan
untuk memastikan apakah prioritas program yang disusun sudah memenuhi kebutuhan
masyarakat, dengan membandingkan perbedaan program terkait keefektifannya.
Evaluasi dapat berupa evaluasi struktur, proses, dan hasil. Evaluasi program merupakan
proses mendapatkan dan menggunakan informasi sebagai dasar proses pengambilan keputusan,
dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan. Evaluasi proses difokuskan pada urutan
kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil. Evaluasi hasil dapat diukur melalui
perubahan pengetahuan (knowledge) , sikap (attitude), dan perubahan prilaku masyarakat.
Evaluasi terdiri atas evaluasi formatif, menghasilkan informasi untuk umpan balik selama
program berlangsung. Sementara itu, evaluasi sumatif dilakukan setelah program selesai dan
mendapatkan informasi tentang efektifitas pengambilan keputusan. Pengukuran efektifitas
program dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi kesuksesan dalam pelaksanaan program.

Anda mungkin juga menyukai