TINJAUAN TEORI
timbul pada seseorang akibat kadar gula darah yang tinggi ditandai
yaitu kadar gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan
kadar gula darah puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dl
(Waspadji, 2007).
(Suyono, 2009).
dimana melebihi nilai normal yaitu kadar gula darah sewaktu sama
atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa di atas atau
Gambar. 2.1.2
pankreas terletak pada lekukan yang dibentuk oleh duo denum dan
(Tambayong, 2001)
Fungsi pankreas ada 2 yaitu :
utama,yaitu :
% ; memproduksiglukagonyang manjadi
60-80 % , membuatinsulin
2.1.3 Fisiologi
hipofisis anterior.
b. Glukogen, epineprin, glukokortikoid, dangrowth hormon
A. Keluhan klasik:
menjadi kurus.
B. Keluhan lain
membentuk sel baru dan mengganti sel yang rusak.Di samping itu
yang kita makan sehari-hari, yang terdiri dari karbohidrat (gula dan
(Suyono, 2009).
lemak menjadi asam lemak. Ketiga zat makanan itu akan diserap
bahan bakar, zat makanan itu harus masuk dulu ke dalam sel
yang berbentuk seperti pulau pada peta karena itu disebut pulau-
pulau langerhans dan tiap pulau berisi 100 sel beta. Di samping sel
beta ada juga sel alfa yang memproduksi glucagon yang bekerja
atau bila insulin itu kerjanya tidak baik seperti dalam keadaan
resistensi insulin (DM tipe 2), maka glukosa tidak dapat masuk ke
dalam sel akibatnya glukosa akan berada did lam pembuluh darah
seperti ini badan akan menjadi lemah karena tidak ada sumber
dan gejala yang terjadi secara cepat dan biasanya berat. Komplikasi
2013).
(2014 ) yaitu :
kebutaan.
cuci darah.
lain : Luka diabetik adalah luka yang terjadi padas klien diabetik
(Suryadi, 2004).
infeksi. Bila infeksi tidak diatasi dengan baik, hal itu akan berlanjut
(Gitarja, 2011).
2015)
namun karena insulin tidak ada, justru yang terjadi adalah liposis
kurang maka glukosa yang masuk ke sel akan sedikit sehingga sel
begitu jelas, namun faktor obesitas, diet tinggi lemak dan rendah
(Kartika,2017).
1. Fase hemostasis
2. Fase Inflamasi
3. Fase Proliferasi
akan menjadi bagian terakhir pada fase ini. Hal ini juga
4. Fase remodelling/maturasi
(Suriadi, 2015)
2015).
A. Penyembuhan melalui Intensi Pertama (Penyatuan
(Suriadi, 2015).
luas(Syabariyah, 2015).
Ulkus Diabetik
A. Usia
Banyak faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka,
2007).
penyembuhan luka.
B. Jenis kelamin
C. Nutrisi
2010) :
darah
− Penentuan apakah kelainan berasal dari kelainan
F. Kontrol glikemik
G. Obesitas
(Rina, 2015).
2011).
I. Kebiasaan Merokok
(Harman, 2007).
2007).
2. Sirkulasi
, IM akut
3. Eliminasi
abdomen
4. Makanan / cairan
haus
5. Neurosensori
6. Nyeri / kenyamanan
7. Pernafasan
sputum
Tanda: Lapar udara, frekuensi pernafasn
8. Seksualitas
9. Penyuluhan / pembelajaran
strok,hipertensi
gangren padaekstrimitas.
gula darah.
Pengertian :
Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien yang
mengalami nyeri kronis. Rileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan
otot, rasa jenuh, kecemasan sehingga mencegah menghebatnya stimulasi nyeri
Indikasi :
Prosedur pelaksanaan :
A. Tahap prainteraksi
1. Menbaca status pasien
2. Mencuci tangan
3. Meyiapkan alat
B. Tahap orientasi
1. Memberikan salam teraupetik
2. Validasi kondisi pasien
3. Menjaga perivacy pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien
dan keluarga
C. Tahap kerja
1. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya jika ada ynag
kurang jelas
2. Atur posisi pasien agar rileks tanpa beban fisik
3. Instruksikan pasien untuk tarik nafas dalam sehingga rongga paru berisi
udara
4. Intruksikan pasien secara perlahan dan menghembuskan udara
membiarkanya keluar dari setiap bagian anggota tubuh, pada waktu
bersamaan minta pasien untuk memusatkan perhatian betapa
nikmatnya rasanya
5. Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal beberapa
saat ( 1-2 menit )
6. Instruksikan pasien untuk bernafas dalam, kemudian menghembuskan
secara perlahan dan merasakan saat ini udara mengalir dari tangan,
kaki, menuju keparu-paru kemudian udara dan rasakan udara mengalir
keseluruh tubuh
7. Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan,
udara yang mengalir dan merasakan keluar dari ujung-ujung jari
tangan dan kai dan rasakan kehangatanya
8. Instruksiakan pasien untuk mengulani teknik-teknik ini apa bial ras
nyeri kembali lagi
9. Setelah pasien merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan
secara mandiri
D. Tahap terminasi
1. Evaluasi hasil kegiatan
2. Lakukan kontrak untuk kegistsn selanjutnya
3. Akhiri kegiatan dengan baik
4. Cuci tangan
E. Dokumentasi
1. Catat waktu pelaksanaan tindakan
2. Catat respons pasien
3. Paraf dan nama perawat jaga