BAB III
TINJAUN KASUS
3.1.1 Pengkajian
1. Identitas diri
Nama : Tn.I
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Suku : Minang
Pendidikan : SD
Nama : Ny.P
Umur : 44 tahun
Pendidikan :SD
48
49
dengan keluhan sesak nafas, badan terasa panas, batuk berdarah sejak
x/menit, batuk berdahak yang disertai darah sejak dua hari yang lalu,
2) Riwayat Alergi
makanan tertentu.
3) Kebiasaan Merokok/kopi/obat-obatan/alkohol/lain-lain
50
4) Rawatan sebelumnya
sama.
Genogram :
Ket :
: Menikah
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-Laki Meninggal
51
: PerempuanMeninggal
: Serumah
keturunan.
pencahan : - pencahan :-
Warna : kucing Warna : kuning
kecoklatan kecokltan
Waktu : subuh Waktu : subuh
Konsistensi : Konsistensi :
sedang d. BAK
b. BAK Frekuensi : 2-3 x
Frekuensi : 4-5 x sehari
sehari warna : kuning
warna : kuning jernih
jernih bau : pesing
bau : pesing output :
output :
b. olahraga
jenis :-
frekuensi :-
( - ) pergerakan tubuh
( - ) mandi
53
( - ) mengenakan pakaian
( - ) bersolek
( - ) berhajat
( ya ) mudah lelah
e. pola bekerja
lain-lain ( sebutkan ) :
Tabel 3.3
Skala Resiko Jatuh Morse
jatuh.
d. Neurologi
waktu, tempat dan orang. Pasien tidak ada gelisah, halusinasi atau
Ukuran pupil kiri dan kanan 3 mm, reaksi pupil kiri dan kanan isokor.
5555 5555
e. Endokrin
kelenjar.
55
keperawatan.
f. Kebiasaan seksual
( - ) Fertilasi
( - ) Libido
( - ) Ereksi
( - ) Menstruasi
( - ) Kehamilan
( ya ) Alat kontrasepsi
g. Persepsi diri
Hal yang dipikirkan saat ini : Klien mengatakan ingin sembuh dan
kembali keluarganya
dengan baik.
i. Hubungan/komunikasi : Baik
a) Bicara
56
( ya ) jelas
( ya ) relevan
( ya ) mampu mengekpresikan
b) Tempat tingggal
( ya ) sendiri
c) Kehidupan keluarga
Keuangan : cukup
j. Pertahanan koping
Pengambilan keputusan
( - ) Sendiri
( ya ) Pemecahan masalah
( - ) Makan
( - ) Tidur
( - ) Makan Obat
( ya ) Cari pertolongan
keadaan pasien
l. Sistem kepercayaan
3. Pemeriksaan Fisik
b. Kepala
tekan dikepala.
58
c. Mata
1) Inspeksi: sklera klien tidak ikterik, posisi mata simetris kiri dan
tidak anemis (merah muda ), palpebra dan kantung mata klien hitam
d. Hidung
1) Inspeksi: lubang hidung klien simetris kiri dan kanan, tidak terdapat
oksigen.
e. Telinga
telinga klien
2) Palpasi: tidak teraba benjolan dan tidak terdapat nyeri tekan pada
telinga klien
f. Mulut
1) Inspeksi: mulut klien sedikit kotor, terdapat caries gigi pada gigi
g. Leher
Inspeksi :
1). Bentuk : simetris kanan dan kiri, tidak ada luka , pengembangan
4). Otot bantu nafas : pasien terdapat penggunaan otot bantu nafas
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
i. Jantung
frekuensi89x?i
j. Abdomen
kuning langsat.
hanya sedikit.
k. Muskuloskeletal
Kekuatan otot
5555 5555
5555 5555
l. Eksterimitas
4. Pemeriksaan penunjang
b. Pemeriksaan diagnostik
Tabel 3.4
Keterangan Obat
adalah Perawatan
antibiotik medis harus
pilihan pertama segera
untuk diberikan jika
pengobatan tanda-tanda
infeksi-infeksi pertama dari
yang efek samping
disebabkan ent muncul
erococcus sepe karena jika
rti endocarditis seseorang
dan meningitis. mengalami
Viccilin (ampic reaksi
illin) hipersensitivit
digunakan juga as terhadap
untuk viccilin (ampi
pengobatan cillin), dapat
gonore, infeksi mengalami
kulit dan shock
jaringan lunak, anafilaktik
Infeksi saluran yang bisa
kemih, berakibat
infeksi Salmon fatal.
ella dan shigel
a
menderita (neuritis
neuritis optik, retrobulbar)
kecuali ada yang disertai
penilaian penurunan
klinis yang visus,
menyatakan skotoma
obat ini bisa sentral, buta
diberikan. warna hijau-
Pasien merah, serta
yang tidak penyempitan
bisa pandangan.
mendeteksi Efek samping
dan ini lebih
melaporkan rentan dialami
terjadinya jika obat
gangguan digunakan
penglihatan, dengan dosis
misalnya berlebihan
anak-anak < atau penderita
13 tahun. gangguan
Sebaik ginjal.
nya obat ini Efek samping
tidak ethambutol
diberikan yang juga
kepada sering adalah
penderita ruam kulit
gangguan karena reaksi
hati yang alergi, dan
diinduksi gangguan
oleh pada saluran
isoniazid pencernaan
(INH). Efek samping
Pender ethambutol
ita hepatitis, yang jarang
menderita adalah
gangguan terjadinya
hati yang masalah pada
parah, organ hati
gangguan (penyakit
ginjal, kuning),
epilepsi dan neuritis
pecandu perifer, efek
alkohol samping pada
kronis. sistem saraf
pusat dan
kelainan
darah.
5. Ranitidin Dimulai Ranitidine Obat ranitidine Beberapa efek
2x1 dari 1 digunakan untuk harus samping yang
oktober pengobatan tukak digunakan mungkin saja
2018 lambung dan dengan hati- dapat terjadi
duodenum akut, hati pada setelah
64
Efek renal
(nephrotoxicit
y yang dapat
diubah, gagal
ginjal akut
dilaporkan
terjadi
biasanya
ketika obat
nephrotoxic
lainnya juga
diberikan);
Efek
neuromuskula
r
(penghambata
n
neuromuskula
r yang
menghasilkan
depresi
berturut-turut
dan paralisis
muskuler);
reaksi
hipersensitivit
as.
pandangan kabur;
konvulsi,
mengantuk.
Diare, ruam kulit
(hentikan
pengobatan),
kejang pada
overdosis.
6. Dischar planning
memimum obat.
7. Data Fokus
Tabel 3.5
Data Fokus
8. Analisa Data
Tabel 3.6
Analisa Data
DO:
Pasien tampak batuk
berdahak
Pasien tampak susah untuk
mengeluarkan dahak
Auskultasi bunyi nafas
ronkhi
Terdapat penggunaan otot
bantu nafas
Nafas pasien cepat dan
dangkal
Pasien tampak gelisah
Mata pasien tampak melotot /
terbuka lebar
TD: 120/60 mmHg
N: 89 x/i
S: 36,6 ̊C
P: 26 x/i
DO:
Pasien tampak hanya mampu
menghabiskan 3-4 sendok
dari porsi makannya
Pasien tampak pucat
Pasien tampak lemah
Mukosa bibir lembab
BB: 55 sebelum sakit
BB: 45 setelah sakit
TB: 163
IMT : 16, 99
HB: 11,0
DS: Proses Penyakit Gangguan Pola Tidur
Pasien mengtakan tidur
hanya 4-5 jam dalam sehari
Pasien mengatakan susah
tidur dimalam hari
Klien mengatakan sering
70
DO:
Pasien mengatakan tidak
mengerti dengan penyakit
yang dialami
Pasien mengatakan bingung
bertanya penyakitnya.
3.1.2 Diagnosa Keperawatan
2. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake makanan tidak
adekuat, anoreksia
Definisi : ketidakmampuan Definisi: kemampuan membersihkan sekret atau obstruksi Definisi : mengidentfikasi dan mengelola
membersihkan sekret atau jalan nafas untuk mepertahankan jalan nafas paten kepatenan jalan nafas
obstruksi jalan nafas untuk
mempertahankan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan keprawatan diharapkan Tindakan :
tetap paten. masalah pada jalan nafas dapat teratasi dengan kriteria Observasi :
hasil: - Monitor pola nafas ( frekuensi,
Penyebab: 1. Jalan nafas paten kedalaman, usaha napas )
fisiologis 2. Sekret berkurang - Monitor bunyi nafas tambahan
1. Spasme jalan nafas 3. Frekuensi nafas dalam batas normal ( mis, gurgling, mengi, wheezing,
2. Benda asing dalam jalan 4. Kilen mampu melakuan Batuk efektif dengan ronkhi kering )
nafas benar - Monitor sputum ( jumlah, warna,
3. Sekresi yang tertahan aroma )
4. Proses infeksi Teraupeutik :
5. Respon alergi - Pertahankan kapatenan jalan napas
Situasional dengan head-tilt dan chin- lift (
1. Merokok aktif jaw-thrust jika curiga trauma
2. Merokok pasif Servikal )
3. Terpajan polutan - Posisikan semi-fowler atau fowler
Gejala tanda mayor - Berikan minum hangat
Subjektif :- - Lakukan penghisapan lendir kurang
dari 15 detik
Obektif :
- Berikan oksigen , jika perlu
1. Batuk tidak efektif
Edukasi :
2. Tidak mampu batuk
- Anjurkan asupan cairan 2000
3. Sputum berlebih
4. Mengi,wheezing ml/hari,jika tidak kontraindikasi
dan/atau ronkhi kering - Ajarkan teknik batuk efektif
5. Mekonium di jalan Kolaborasi :
nafas ( pada neonatus ) - Kolaborasi pemberian
Gejala tanda minor bronkodilator,
72
3. Pemantauan Respirasi
Tindakan :
Observasi :
- Monitor frekuensi,irama,
kedalaman dan upaya nafas
- Monitor pola napas seperti ( seperti
bradipnea taipnea,hiperventilasi)
- Monitor kemampuan batuk efektif
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan
nafas
- Palpasi kesmetrisan ekspansi paru
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor nilai AGD
- Monitor hasil x-ray toraks
Terapeutik :
- Atur interval pemantauan resprasi
sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Eduasi :
- Jelaskan tujuan dan perusedur
pemantauan
74
Definisi : Asupan nutrisi tidak Definisi : keadekuatan asupan nutrisi untuk memenuhi Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola
cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme. asupan nutrisi yang seimbang
kebutuhan dari metabolisme
Setelah dilakukan tindakan keprawatan nutrisi dapat Tindakan
Penyebab : terpenuhi dengan kreteria hasil. Observasi :
1. Ketidakmampuan 1. Kekuatan otot mengunyah meningkat Identifikasi stataus nutrisi
menelan makanan 2. Kekuatan otot menelan meningkat Identifikasi alergi dan intoleransi
2. Ketidakmapuan 3. Serum albumin meningkat makanan
mencerna makanan 4. Verbalisasi keinganan untuk meningkatkan nutrisi Identifikasi makanan yang disukai
3. Ketidakmampuan 5. Pengetahuan untuk memilih makanan yang sehat Identifikasi kebutuhan kalori dan
mengabsorbsi nutrien meningkat jenis cairan
4. Peningkatan kebutuhan 6. Pengetahun untuk memilih minuman yang baik Identifikasi perlunya penggunaan
metabolisme meningkat selang nasogastric
5. Faktor ekonomi 7. Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang Monitor asupan makan makanan
6. Faktor pisikologis tepat
Monitor berat bedan
8. Penyiapan dan penyimpanan makanan meningkat
Monitor hasil pemeriksaan
Gejala dan tanda mayor : 9. Sikap terhadap makanan/minuman sesuai dengan
laboraturium
Subjektif : - tujuan kesehatan meningkat
Trapeutik :
10. Perasaan cepat kenyang menurun
Objektif : Berat badan menurun 11. Nyeri abdomen menurun Lakukan oral hygiene seblum
minimal 10% dibawah rentang 12. Rambut rontok menurun makan, jika perlu
ideal 13. Diare menurun Fasilitasi menentukan pedoman
14. Berat badan membaik diet, (mis.piramida makanan )
Gejala dan tanda minor : 15. Indek masa tubuh (IMT) membaik Sajikan makanan secara menarik
Subjektif : 16. Frekuensi makan membaik dan suhu yang sesuai
1. Cepat kenyang setelah 17. Bising usus membaik Berikan makanan tinggi serat
makan 18. Tebal lipatan kulit trisep membaik untuk mencegah konstipasi
2. Kram/nyeri abdomen 19. Membrane mukosa membaik Berikan makanan tinggi kalori dan
75
Tindakan
Observasi :
Identifikasi kemungkinan
penyebab BB kurang
Monitor adanya mual dan muntah
Monitor jumlah kalori yang
dikonsumsinya sehari-hari
Monitor berat badan
Monitor albumin,limfosit, dan
elektrolit serum
Terapeutik :
76
Definisi : Gangguan kualitas Definisi : Kedekuatan kualitas dan kuantitas Definisi : Memfasilitasi siklus tidur dan
kuantitas waktu tidur akibat terjaga yang teratur
faktor eksternal Setelah dilakukan tindakan keprawatan diharapkan
kualitas tidur pasien kembali normal dengak kereteria Tindakan
Penyebab hasil sebagai berikut : Observasi :
1. Hambatan lingkungan 1. Keluhan sulit tidur menurun / hilang Identifikasi pola aktivitas dan tidur
( mis, kelembapan 2. Keluhan sering terjaga menurun/hilang Identifikasi faktor pengganggu
lingkungan sekitar, suhu 3. Keluhan tidur tidak puas tidur menurun/hilang
77
lingkungan , 4. Keluhan pola tidur berubah menurun/hilang tidur ( fisik dan / atau pisikologi)
pencahayaan , 5. Keluhan istirahat tidak cukup menurun/hilang Identifikasi makanan dan minuman
kebisingan ,bau tidak 6. Kemampuan beraktivitas meningkat yang mengganggu tidur ( mis.
sedap, jadwal Kopi, the, alcohol. Makan
2. Kurang kontrol tidur mendekti waktu tidur, minum
3. Kurang privasi banyak air sbelum tidur )
4. Restraint fisik Identifikasi obat tifur yang
5. Ketiadaan teman tidur dikonsumsi
6. Tidak familiar dengan Terapeutik :
peralatan tidur Modifikasi lingkungan ( mis.
Pencahayaaan,kebisingan,
Gejala dan tanda mayor sushu,matras, dan tempat tidur )
Subjektif : Batasi waktu tidur siang jika perlu
1. Mengeluh sulit tidur Fasilitasi menghilangkan stress
2. Mengeluh sering sebelum tidur
terjaga Tetapkan jadwal tidur rutin
3. Mengeluh tidak puas
Lakukan perosedur untuk
tidur
meningkatan kenyamanan ( mkis.
4. Mengeluh pola tidur
pijat, pengaturan posisi, terapi
berubah
akupresur )
5. Mengeluh istirahat
Sesuaikan jadwal pemberian obat
tidak cukup
dan/ atau tinjakan untuk
Objektif :-
menunjang siklur tidur terjaga
Edukasi :
Gejala dan tanda minor
Subjektif : Jelaskan tidur cukup selama sakit
1. Mengeluh kemampuan Anjurkan menepati kebiasaan
beraktifitas menurun waktu tidur
Objektif : - Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
Anjurkan penggunaan obat tidur
yang tidak mengganggu supresor
terhadap tidur REM
Ajarkan faktor-faktor yang
78
Definisi :
Mengajarkan pengaturan aktivitas dan
istirahat
Tindakan :
Observasi :
Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
Terapeutik :
Sediakan materi dan media
pengaturan aktivitas dan istirahat
Jadwalkan pemeberian pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
Berikan kesempatan kepada pasien
dan keluarga untuk bertanya
Edukasi :
Jelaskan pentingnya melakukan
aktivitas fisik / olahraga secara
rutin
Anjurkan terlibat dalam aktivitas
kelompok, aktivitas bermain atau
aktivitas lainnya
Anjurkan menyusun jadwal
aktivitas dan istirahat
Ajarkan cara mengindentifikasi
79
Definisi : ketiadaan atau Definisi : kecukupan informasi kognitif yang berkaitan Definisi : mengajarkan mengelola faktor
kurangnya informasi kognitif dengan topik tertentu resiko penyakit dan perilaku hidup bersih
yang berkaitan dengan topik dan sehat.
tertentu. Setelah dilakukan tindakan keprawatan diaharapkan
pengetahuan dapat terpenuhi dank lien mampu memahami Tindakan
Penyabab : tentang kesehatan dengan kriteria hasil : Observasi :
1. Keteratasan kognitif 1. Perilaku sesuai enjuran meningkat Identifikasi kesiapan dan
2. Gangguan fungsi kognitif 2. Verbalisasi minat dalam belajar meningkat kemampuan menerima informasi
3. Kekeliruan mengikuti 3. Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang Identifikasi faktor-faktor yang
anjuran suatu topik meningkat dapat meningkatkan dan
4. Kurang terpapar 4. Kemampuan menggambarkan pengalaman menurunkan motivasi perilaku
informasi sebelumnya yang sesuai topik meningkat hidup bersih dan sehat.
5. Kurang minat dalam 5. Perilaku sesuai dengan pengetahuan Terapeutik :
belajar 6. Pertanyaan tentang masalah yang di hadapi Sediakan materi dan media
6. Kurang mampu menurun pendidikan kesehatan
mengingat 7. Peresepsi yang keliru terhadap masalah menurun Jadwalkan pendidikan kesehatan
7. Ketidaktahuan 8. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat menurun sesuai kesepakatan
menemukan sumber 9. Perilaku membaik Berikan kesempatan untuk
informasi bertanya
Edukasi :
Gejala dan Tanda Mayor Jelaskan faktor risiko yang dapat
Subjektif : mempengaruhi kesehatan
1. Menanayakan masalah
Ajarkan perilaku hidup bersih
yang di haadapi
sehat
80
Tindakan :
Observasi :
Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
Terapeutik :
Sediakan materi dan media
edukasi
Jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
Berikan kesempatan keluargan dan
pasien untuk bertanya
Edukasi :
jelaskan gejala fisik penarikan
nikotin (mis. Sakit kepala, pusing,
mual, dan insomnia )
jelaskan gejala berhenti merokok
( mis. Mulut kering, batuk ,
tenggorokan gatal )
jelaskan aspek pisikososial yang
mempengaruhi perilaku merokok
informasikan produk pengganti
nikotin ( mis, permen karet,
semprotan hidung, inhaler )
ajarkan cara berhenti merokok.
82
CATATAN PERKEMBANGAN
kebutuhan nutrisi P :
4) berkolaborasi Intervensi dilanjutkan
dengan ahli gizi
untuk
menentukanjumlah
kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan
pasien
5) Menganjurkan
klien makan sedikit
tapi sering
CATATAN PERKEMBANGAN
Kurang Dari 11. 00 WIB adanya penurunan Klien mengatakan masih menghabiskan
Kebutuhan Tubuh BB makanan ¼ porsi dari makanan rumah
b.d Intake Yang 2) Memberikan sakit
Tidak makanan yang Klien mengatakan nafsu makannya masih
Adekuat, Anoreksia sudah terpilih berkurang
(sudah Klien mengatakan badannya masih terasa
dikonsultasikan lemas
dengan ahli gizi)
3) Memberikan O:
informasi/edukasi Makanan klien masih Terlihat bersisa
tentang kebutuhan Klien masih terlihat lemas
nutrisi Klien masih tampak pucat
4) Berkolaborasi A:
dengan ahli gizi Masalah devisit nutrisi belum teratasi
untuk menentukan P :
jumlah kalori dan Intervensi dilanjutkan
nutrisi yang
dibutuhkan pasien
5) Menganjurkan klien
makan sedikit tapi
sering
P : 25 x/i
A:
Masalah gangguan pola tidur belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
4. Defisit Pengetahuan 18-10-18/ 1) Mengkaji ulang S:
b.d Kurang informasi 14.00 WIB pengetahuan pasien Pasien mengatakan sudah mulai mengerti
tentang penyakitnya tentang penyakitnya tentang penyakitnya
( pengertian, O:
penyebab, serta Pasien sudah bisa menjawab ketika ditanya
tanda dan gejala) soal penyakitnya,
2) Memberikan Pasien sudak tidak banyak bertanya tentang
reinforcementterhad penyakitnya
ap tingkat A:
pengetahuan pasien Masalah keperawatan defisit pengetahuan
tentang proses teratasi sebagian
penyakit P:
3) Melakukan Penkes Lanjutkan intervensi
tentang program
pengobatan pasien
4) Menanyakan
kembali
pengetahuan pasien
tentang penyakit,
prosedur perawatan
dan pengobatan
CATATAN PERKEMBANGAN
jalan 10.00 WIB status respirasi: Klien mengtakan masih batuk sudah berkurang
nafas ventilasi Klien mengatakan masih sesk nafas sudah
b.d 2) Menganjurkan pasien sedikit berkurang
penumpukan munum air hangat O:
sekret berlebih 3) Mengatur Posisi Semi Klien masih terdengar batuk berdahak
Fowler Klien masih tampak sesak
4) Mengajarkan TD: 120/60 mmHg
kembali tehnik batuk N: 89 x/i
efektif
S: 36,6 ̊C
5) Memberikan terapi
P: 23 x/i
Oksigenasi nasal kanul
A:
3 liter/menit
Masalah bersihan jalan nafas teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
2. Devisit Nutrisi `19-10-18/ 1) Memonitor kembali S :
Kurang Dari 11.00 WIB adanya penurunan BB Klien mengatakan sudah menghabiskan
Kebutuhan Tubuh 2) Memberikan makanan makanan ½ porsi dari makanan rumah sakit
b.d Intake Yang yang sudah terpilih Klien mengatakan nafsu makannya sudah
Tidak (sudah dikonsultasikan sedikit membaik
Adekuat, Anoreksia dengan ahli gizi) Klien mengatakan badannya masih terasa
3) Memberikan lemas
informasi/edukasi
tentang kebutuhan O :
nutrisi Makanan klien masih Terlihat bersisa
4) Berkolaborasi dengan Klien sudah terlihat tidak lemas
ahli gizi untuk Klien sudah terlihat tidak pucat
menentukan jumlah A :
kalori dan nutrisi yang Masalah ketidakseimbangan nutrisi teratasi
dibutuhkan pasien sebagian
5) Menganjurkan klien P :
makan sedikit tapi Intervensi dilanjutkan
sering
3. Gangguan Pola Tidur 19-10-18/ 1) Menjelaskan kembali S:
b.d Status 13.00 WIB pentingnya tidur yang Pasien mengatakan masih sulit tidur pada
88
CATATAN PERKEMBANGAN
4) Berkolaborasi
dengan ahli gizi
untuk menentukan
jumlah kalori dan
nutrisi yang
dibutuhkan pasien
5) Menganjurkan klien
makan sedikit tapi
sering
P:
Intervensi dilanjutkan
3) Menanyakan penyakitnya
kembali A:
pengetahuan pasien Masalah keperawatan defisit pengetahuan sudah
tentang penyakit, teratasi
pengobatan, P:
penularan, serta Intervensi dilanjutkan
cara
pencegahannyan
CATATAN PERKEMBANGAN
P:
Intervensi dihentikan ( Pasien pulang)
4. Defisit Pengetahuan 22-10-18/ 1) Menanyakan S:
b.d Kurang informasi 14.0 WIB kembali Pasien mengatakan sudah mengerti tentang
tentang penyakitnya pengetahuan pasien penyakitnya
93
tentang penyakitnya O:
2) Melakukan Pasien sudah bisa menjawab ketika ditanya
discharge Planning soal penyakitnya,
Pasien sudak tidak banyak bertanya tentang
penyakitnya
A:
Masalah keperawatan defisit pengetahuan sudah
teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan (Pasien pulang)