Anda di halaman 1dari 4

RESUME KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

Komunitas
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan
nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-
batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun
dkk, 2006).
Keperawatan Komunitas
Keperawatan Komunitas adalah area pelayanan keperawatan professional yang
diberikan secara holistik (bio-psiko-sosio-spiritual) dan difokuskan pada kelompok
resiko tinggi yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan melalui upaya promotif,
preventif, tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitative dengan melibatkan komunitas
sebagai mitra dalam menyelesaikan masalah (Stanhope & Lancaster, 2016).
Praktik Keperawatan Komunitas merupakan sintesis praktik keperawatan dan praktik
kesehatan masyarakat yang diaplikasikan dalam peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan masyarakat (popoulasi), menggunakan ilmu yang berasal dari keperawatan,
sosial dan kesehatan masyarakat (Stanhope & Lancaster, 2016).
Tujuan Keperawatan Komunitas
Tujuan keperawatan komunitas adalah mempertahankan sistem klien dalam keadaan
stabil melalui upaya prevensi primer, sekunder dan tersier. Adapun penjelasan
mengenai upaya prevensi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Prevensi Primer
Prevensi primer ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
sehat. Bentuk tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah promosi
kesehatan. Contohnya: promosi kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Prevensi Sekunder
Ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang berisiko
mengalami masalah kesehatan. Bentuk intervensi yang dapat dilakukan adalah
pemberian asuhan keperawatan yang mencakup identifikasi kelompok berisiko
yang mengalami masalah kesehatan, melakukan upaya pemeriksaan kesehatan
secara berkala, serta melakukan rujukan terhadap masyarakat yang memerlukan
penatalaksanaan lebih lanjut.
c. Prevensi Tersier
Ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat pada masa
pemulihan setelah mengalami masalah kesehatan. Bentuk intervensi yang dapat
dilakukan adalah upaya rehabilitasi pasca perawatan di fasilitas pelayanan
kesehatan untuk mencegah ketidakmampuan, ketidakberdayaan, atau kecacatan
lebih lanjut. Contoh bentuk tindakan yang dapat dilakukan adalah melatih rentang
pergerakan sendi/range of motion (ROM) pada klien pasca stroke (Allender,
Rector, & Warner, 2014).
Fungsi Keperawatan Komunitas
1). Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan
masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan
keperawatan.
2) Agar masyarakt mendapatkan pelayan yang optimal sesuai dengan kebutuhannnya
di bidang kesehatan.
3) Memeberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
4) Agar masyarakat bebas mengemukan pendapat berkaitan dengan permasalahan
atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat
dan pada akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan (Mubarak,2009).
Sasaran Keperawatan Komunitas
Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok
khusus, dan komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah
kesehatan atau perawatan, sasaran ini terdiri dari:
1. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, sosial dan spritual.
2. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara
keseluruhan.
3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang berisiko
mengalami masalah kesehatan.
Termasuk kelompok khusus diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan
dan pertumbuhannya, seperti; Ibu hami, bayi baru lahir, balita, anak usia
sekolah, usia lanjut
b. Kelompok yang memiliki perilaku berisiko merugikan kesehatan seperti:
perilaku merokok, minum alcohol, pengguna narkoba, perilaku sex bebas
yang berisiko terhadap penularan HIV dan penyakit menular seksual lainnya.
c. Kelompok yang memiliki penyakit kronis sperti: Hipertensi, penyakit jantung
koroner, CHF, CKD, HIV, Cancer dan lain lain
d. Kelompok yang ditampung pada lembaga tertentu seperti: panti asuhan,
narapidana pada di lembaga pemasyarakatan, panti jompo dan lain lain (Sinta
Firiani, 2011).
Falsafah Keperawatan Komunitas
Falsafah yang melandasi komunitas mengacu kepada falsafah atau paradigma
keperawatan terdiri dari 4 komponen dasar sebagai berikut:
1. Manusia.
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang berada pada
lokasi atau batas geografi tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan dan
minat yang relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai
tujuan.
2. Kesehatan.
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan
dasar klien / komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai
dampak dari keberhasilan mengatasi stressor.
3. Lingkungan.
Semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat
biologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual.
4. Keperawatan.
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui
pencegahan primer, sekunder dan tersier (Efendi Ferry dan Makhfudli, 2009).

Referensi
Allender, Rector, & Warner. (2014). Community & Public health nursing: promoting
and protecting the public’s health (8th ed). New York: Lippincott Wuilliams
& Wilkins.
Efendi,Ferry dan Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Mubarak, Iqbal Wahit. (2009). Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1
Jakarta : CV. Sagung Seto

Stanhope & Lancaster. (2016). Public health nursing: Population centered health
care in the community . USA: Mosby.

Sinta Fitriani. (2011). Promosi Kesehatan edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sumijatun, dkk. (2006). Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai