1. Sasaran individu
Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko tinggi, usia lanjut,
penderita penyakit menular (TB Paru, Kusta, Malaria, Demam Berdarah, Diare,
ISPA/Pneumonia) dan penderita penyakit degeneratif.
2. Sasaran keluarga
Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan
(vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk group), dengan prioritas :
a. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan (Puskesm
dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat.
b. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan mempunyai
masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan balita, kesehatan
reproduksi, penyakit menular.
c. Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah kesehatan prioritas serta
belum memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
3. Sasaran kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan terhadap
timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun tidak terikat dalam suatu
institusi.
a. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara lain
Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok ibu hamil, Kelompok Usia Lanjut, Kelompok
penderita penyakit tertentu, kelompok pekerja informal.
b. Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara lain sekolah,
pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan), lembaga
pemasyarakatan (lapas).
4. Sasaran masyarakat Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau
mempunyai risiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan, diprioritaskan pada a.
Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Kelurahan/Desa) yang mempunyai
1. Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah lain
2. Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain
3. Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain
4. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam
berdarah, dll)
5. Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau akibat lainnya
5. Di dalam unit pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll) yang mempunyai
pelayanan rawat jalan dan rawat nginap
6. Di rumah Perawat “home care” memberikan pelayanan secara langsung pada keluarga
di rumah yang menderita penyakit akut maupun kronis. Peran home care dapat
meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mempunyai
resiko tinggi masalah kesehatan.
7. Di sekolah Perawat sekolah dapat melakukan perawatan sesaat (day care) diberbagai
institusi pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi, guru dan karyawan).
Perawat sekolah melaksanakan program screening kesehatan, mempertahankan
kesehatan, dan pendidikan kesehatan
8. Di tempat kerja/industri Perawat dapat melakukan kegiatan perawatan langsung
dengan kasus kesakitan/kecelakaan minimal di tempat kerja/kantor, home industri/
industri, pabrik dll. Melakukan pendidikan kesehatan untuk keamanan dan
keselamatan kerja, nutrisi seimbang, penurunan stress, olah raga dan penanganan
perokok serta pengawasan makanan.
9. Di barak-barak penampungan Perawat memberikan tindakan perawatan langsung
terhadap kasus akut, penyakit kronis, dan kecacatan fisik ganda, dan mental.
10.Dalam kegiatan Puskesmas keliling Pelayanan keperawatan dalam puskesmas keliling
diberikan kepada individu, kelompok masyarakat di pedesan, kelompok terlantar.
Pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah pengobatan sederhana, screening
kesehatan, perawatan kasus penyakit akut dan kronis, pengelolaan dan rujukan kasus
penyakit.
11.Di Panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan anak, panti wreda, dan panti
sosial lainya serta rumah tahanan (rutan) atau lembaga pemasyarakatan (Lapas). Bab
1. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas
12.Pelayanan pada kelompok kelompok resiko tinggi
a. Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak, lansia mendapat
perlakukan kekerasanaaa
b. Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan jiwa
c. Pelayanan keperawatan dipusat pelayanan penyalahgunaan obat
d. Pelayanan keperawatan ditempat penampungan kelompok lansia, gelandangan
pemulung/pengemis, kelompok penderita HIV (ODHA/Orang Dengan Hiv-Aids),
dan WTS
Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan, membimbing dan mendidik
individu, keluarga, kelompok, masyarakat untuk menanamkan pengertian, kebiasaan dan
perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara dan meningkatkan derajad
kesehatannya.
Asuhan Keperawatan yang di berikan pada komunitas atau kelompok adalah sebagai
berikut.
1. Pengkajian
Hal yang perlu di kaji pada komunitas atau kelompok, antara lain sebagai berikut :
a. Inti (Core) meliputi
i. Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri atas usia yang berisiko,
pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai- nilai, keyakinan, serta
riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.
1. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat
tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang, dan sehat baik fisik, mental, sosial,
maupun lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan yang
diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang mendatang. Tujuan
Pendidikan Kesehatan :
Peserta didik dapat memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara
hidup sehat dan teratur.
Peserta didik dapat memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup
sehat.
Peserta didik dapat memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang
berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
Peserta didik dapat memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai
dengan syarat kesehatan.
Peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk menalarkan perilaku hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari
Peserta didik dapat memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan
dan berat badan yang seimbang.
Peserta didik dapat mengerti dan menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan
pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam
kehidupan sehari-hari.
Peserta didik dapat memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
Peserta didik dapat memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan
yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.
1. Pelayanan Kesehatan
Penekanan utama pada pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah adalah
upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif),pengobatan (kuratif),
dan pemulihan (rehabilitasi)yang di lakukan secara serasi dan terpadu
terhadap peserta didik pada khususnya dan warga sekolah pada umum nya di
bawah koordinasi guru pembina UKS dengan bimbingan teknis dan
pengawasan puskesmas setempat.
Pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah pada dasar nya di lakasanakan
dengan kegiatan yang kompherensif, yaiutu kegiatan peningkatan kesehatan
(promotif) berupa penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan
memberikan pelayanan kesehatan,kemudian kegiatan pencegahan (preventif)
berupa kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata
rantai penularan penyakit, dan kegiatan penghentian penyakit sedini mungkin,
serta selanjut nya adalah kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan
rehabilitatif) berupa kegiatan mencegah cedera atau kecatatan agar dapat
berfungsi optimal. Namun demikian, upaya pelayanan kesehatan di sekolah
harus lebih di utamakan pada upaya peningkatan kesehatan dan upaya
pencegahan penyakit terutama dilaksanakan melalui kegiatan penjaringan
kesehatan siswa kelas satu atau baru masuk sekolah, pemeriksaan berkala
seluru siswa,penyuluhan kesehatan dan imunisasi (bulan imunisasi anak
sekolah
–BIAS,pada setiap bulan november). Tujuan pelayanan kesehatan :
Tujuan umum : meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan seluru
warga masyarakat sekolah secara optimal.
menjadi tanggung jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola
UKS.
Definisi
Remaja dalam ilmu psikologis diperkenalkan dengan istilah lain, seperti puberteit,
adolesence, dan youth. Remaja atau adolescence ( inggris), berasal dari bahasa latin
“adolescence” yng berart tumbuh kembang ke arah kematangan. Kematangan yang
dimaksud bukan kematangan fisik saja tetapi juga kematangan sosial dan psikologi
(Kumalasari, 2012 : 13)
Menurut WHO, Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak- kanak
menuju masa dewasa, dimana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang pesat termasuk
fungsi reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan-perubahan
perkembangan, baik fisik, mental, maupun peran sosial ( Kumalasari, 2012)
Kategori Remaja
a. Periode remaja awal (early adolescence)
Periode ini berkisar antara umur 10 sampai 12 tahun. Periode remaja adalah masa
transisi dari periode anak-anak ke periode dewasa. Periode inidianggap sebagai masa-
masa yang amat penting dalam kehidupan seseorang khusunya dalam pembentkan
individu
b. Periode remaja akhir’
Periode ini antara umur 15 sampai 20 tahun. Periode remaja adalah periode
pemantapan “siapa aku” yang dpengaruhi oleh pandangan orang-orang sekitarnya serta
pengalaman-pengalaman pribadinya akan menentukan pola perilakunya sebagai orang
dewasa. Pemantapan idetitas diri ini tidak selalu berjalan lancar, tetapi sering melalui
proses yang panjang dan bergejolak. Oleh karena itu, banyak ahli menamakan periode
ini sebagai masa-masa storm and stress (Latifah, 2008). Pegkategorian remaja
berdasarkan jenis kelamin (Hurlock, 2001):
1) Remaja laki-laki
Remaja laki-laki mengalami pubertas antara umur 14-17 tahun dengan tanda-
tanda yaitu: mimpi basah, timbul rambut di ketiak, dada dan dagu, tidak cepat
terbawa emosi, tidak cepat mengeluh, tidak mudah putus asa
2) Remaja Putri
Remaja putri mengalami pubertas berlangsung pada umur 12- 15 tahun, dengan
tanda-tanda yaitu : menarche (menstruasi pertama), timbul rambut di ketiak dan
kemaluan, pembesaran payudara dan pinggul.
e. Perkembangan sosial
Sebagai makhluk sosial dituntut untuk mampu menatasi segala permasalahan
yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sosial dan mampu
menampilkan diri sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku. Oleh karen aitu
setiap individu dituntut untuk menguasai ketrampilan ketrampilan sosial dan
kemampuan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitarnya.
Keterampilan sosial dan kemampuan penyesuaian diri menjadi semakin
penting manakala anak sudah menginjak masa remaja, hal ini disebabkan karena
pada masa remaja individu sudah memasuki dunia pergaulan yang lebih luas
deimana mempengaruhi teman-teman dan laingkungan sosial akan sangat
menentukan kegagalan remaja dalam keterampilan
Berdasarkan kondisi tersebut diatas maka amatlah penting bagi remaja untuk
dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan sosial dan kemampuan untuk
menyesuaikan diri.
Salah satu pola hubungn sosial remaja diwujudkan dengan membentuk satu
kelompok. Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik pada kelompok sebabnya
sehingga tidak jarang orangtua dinomorduakan, sedangkan kelompoknya
dinomorsatukan
Pola hubungan sosial remaja lain adalah dimulainya rasa tertarik pada lawa
jenisnya dan mulai mengenal istilah pacaran. Jika dalam hal ini orang tua kurnag
mengerti dan elarangnya maka akan menimbulkan masalah sehingga remaja
cenderung akan bersikap tertutup pada orang tua mereka.
f. Perkembangan Moral
Masa remaja adalah periode dimana seseorang mulai bertanya- tanya
mengenai berbagai yang terjadi dilingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi
pembentukan nilai dari mereka
g. Perkembangan Kepribadian
Secara umum penampilan sering diidentifikasi dengan manifestasi dari
kepribadian seseorang, namun sebenarnya tidak, karena apa yang tampil tidak selalu
menggabarkan pribadi yang sebenarnya. Dalam hal ini amatilah penting bagi remaja
untuk tidak menilai seseorang berdasarkan penampilan semata.
h. Adapun ciri-ciri penting pada masa remaja awal atau anak SMP sebagai berikut:
1. Pada masa ini terjadi kematangan alat-alat seksual dengan tumbuh dan
kembangnya fungsi organ maka ciri-ciri seks sekunder mulai berkembang seperti
tubuhnya rambut pubis dan timbulnya jakun pada anak laki-laki, sedangkan pada
anak perempuan mulai memasuki masa menstruasi dan mulai tumbuhnya buah
dada, dengan adanya kedewasaan biologis ini remaja memiliki kemampuan
biologis yang sama dengan orang-orang dewasa lainnya dalam hal reproduksi.
2. Masa remaja awal merupakan periode yang singkat dibandingkn dengan
banyaknya perubahan yang terjadi didalam perkembangan manusia maka masa
puber merupakan periode yang paling singkat yaitu sekitar dua sampai empat
tahun usianya
3. Masa remaja awal merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang pesat,
misla timbul keraguan, perasaan tidak mampu, dan tidak aman. Memungkinkan
timbulnya perilaku negatif
Masa awal remaja merupakan masa negatif. Pada masa ini anak cenderung
mengambil sikap anti terhadap kehiupan dan kehilangan sifat-sifat baiknya yang
pada masa sebelumnya sudah berkembang.