Anda di halaman 1dari 14

Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling

berkaitan dengan masalah- masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula

pemecahan masalah kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya

sendiri, tapi harus dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah

sehat sakit atau kesehatan tersebut.

Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas SDM yang

dialakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui

pembangunan kesehatan yang ingin dicapai untuk mewujudkan Indonesia sehat

2025.

Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui

pembangunan kesehatan adalah masyarakat bangsa, Negara yang ditandai oleh

penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku hidup sehat, memiliki

kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan

merata serta memiliki derajat kesehatan yang tinggi (Potter dan Perry,2005).

B. Definisi Komunitas

Menurut WHO (World Health Organization) 1974, komunitas sebagai

kelompok social yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan

dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan berinteraksi antara

anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya.

Spradley (1985) mendefinisikan komunitas adalah sebagai sekumpulan orang

yang saling bertukar pengalaman penting dalam hidupnya.


Koentjaraningrat (1990) mendefinisikan komunitas adalah sebagai suatu

kesatuan hidup manusia, yang menepati suatu wilayah nyata dan yang berinteraksi

menurut suatu system adat istiadat serta terikat oleh suatu rasa identitas suatu

komunitas.

Souders (1991) mendefinisikan komunitas sebagai temapat atau kumpulan

orang-orang atau system social.

Dengan demikian dapat disimpulkan komunitas berarti sekelompok individu

yang tinggal pada wilayah tertentu, memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat

relative sama serta adanya interaksi satu sama lainnya. Komunitas adalah

sekelompok manusia yang saling berhubungan lebih sering dibandingkan dengan

manusia lain yang berada diluarnya serta saling ketergantungan untuk memenuhi

keperluan barang dan jasa yang penting untuk menunjang kehidupan sehari-hari

masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.

C. Definisi Keperawatan Komunitas

American Nurses Association (ANA)(1973) suatu sintesa dari praktek

keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk

meningkatkan dan memelihara kesehatan penduduk.

Menurut WHO (World Health Organization) (1973) suatu sintesa dari praktek

kesehatan keluarga (Nursing Health Family) dan juga meliputi kesehatan dan

kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah

kesehatan sendiri serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan

kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada

orang lain.
Ruth B. Freeman (1981) mendefinisikan keperawatan komunitas adalah

kesatuan yang unik dari praktek keperawatan dan kesehatan masyarakat yang

ditujukan kepada pengembangan daan peningkatan kemampuan kesehatan baik

diri sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga,

kelompok khusus atau masyarakat dan pelayanan tersebut mencakup spectrum

pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

Departemen Kesehatan R.I (1986) mendefinisikan sebagai keperawatan

kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang

merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh

perawat dengan mengikutsertakan team kesehatan lainnya dan masyarakat untuk

memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan

masyarakat.

Winslow (1920) adalah seorang ahli kesehatan masyarakat membuat batasan

yang sampai saat ini masih relevan, yakni Public Health atau Kesehatan

Masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan

meningkatkan efisiensi hidup melalui upaya: usaha-usaha pengoganisasian

masyarakat untuk:

1) Kelompok-kelompok masyarakat yang terkoordinir.

2) Perbaikan kesehatan lingkungan.

3) Mencegah dan memberantas penyakit menular.

4) Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat/perorangan.

5) Dilaksanakan dengan mengkoordinasikan tenaga kesehatan dalam satu

wadah pelayanan kesehatan masyarakat yang mampu menumbuhkan


swadaya masyarakat untuk peningkatann derajat kesehatan masyarakat

secara optimal.

D. Tujuan Keperawatan Komunitas

a) Tujuan keperawatan komunitas

Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan

peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut.

1) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,

keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.

2) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health

general community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu

kesehatan masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu, dan

kelompok.

Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan

masyarakat mempunyai kemampuan untuk:

1) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami;

2) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut;

3) Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan;

4) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi;

5) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi,

yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara

kesehatan secara mandiri (self care).

E. Sasaran Keperawatan Komunitas

Sasaran atau klien dari keperawatan kesehatan komunitas adalah "populasi".

Namun siapakah populasi itu?


1) Individu

Sasaran prioritas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil resiko

tinggi, lansia, penderita penyakit menular (tuberkulosis paru, kusta,

malaria, demam berdarah, diare dan ISPA atau pneumonia) serta

penderita penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus dan stroke.

2) Keluarga

Keluarga yang menjadi sasaran prioritas adalah keluarga yang termasuk

rentan terhadap masalah kesehatan (vulnerable group) atau resiko tinggi

(high risk group) dengan prioritas sebagai berikut:

Keluarga miskin yang belum pernah kontak dengan sarana pelayanan

kesehatan (Puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu

sehat.

Keluarga miskin yang sudah memanfaatkan sarana pelayanan

kesehatan serta mempunyai masalah kesehatan yang ada hubungannya

dengan tumbuh kembang balita, kesehatan reproduksi, dan penyakit

menular.

Keluarga yang tidak termasuk miskin, tidak mempunyai masalah

kesehatan prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan

kesehatan

3) Kelompok

Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan

terhadap timbulnya masalah kesehatan, baik yang terikat dalam suatu

institusi maupun tidak. Contoh kelompok masyarakat khusus yang

terikat dalam suatu institusi misalnya warga sekolah, pesantren, panti


asuhan, panti wreda, rutan dan lapas. Sedangkan kelompok

masyarakat khusus yang tidak terikat dalam institusi khusus misalnya

posyandu, kelompok balita, ibu hamil, lansia, penderita penyakit

tertentu dan pekerja informal.

4) Masyarakat

Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan terhadap

timbulnya masalah kesehatan, seperti:

Masyarakat di suatu wilayah yang (1) jumlah bayi meninggal lebih

tinggi dari wilayah lain, (2) jumlah penderita penyakit tertentu

lebih tinggi dari wilayah lain, (3) cakupan pelayanan kesehatan

lebih rendah dari wilayah lain.

Masyarakat di daerah endemis penyakit menular

Masyarakat di lokasi atau barak pengungsian akibat bencana alam

atau akibat lainnya

Masyarakat di tempat yang kondisi geografisnya sulit (daerah

terpencil)

Masyarakat di daerah pemukiman baru yang sulit dijangkau

transportasi, misalnya di daerah transmigrasi.

F. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas

Strategi intervensi keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:

a) Proses kelompok (group process)

Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar

dari pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan individu,

media masa, Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan


sebagainya. Begitu juga dengan masalah kesehatan di lingkungan sekitar

masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling sering mereka temukan

sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penangan atau pencegahan penyakit

yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat

individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit

tertentu, maka mereka telah melakukan pemecahan-pemecahan masalah

kesehatan melalui proses kelompok.

b) Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)

Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis,

dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori

dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan

tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari dalam diri individu,

kelompok atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan dari pendidikan

kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun

WHO yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan

meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental dan sosialnya; sehingga

produktif secara ekonomi maupun secara sosial.

c) Kerjasama (Partnership)

Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika

tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan

masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya

mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas melalui upaya ini berbagai

persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih

cepat.
G. Prinsip Keperawatan Komunitas

Prinsip dalam melaksanakan keperawatan komunitas harus

mempertimbangkan :

1) kemanfaatan : intervensi yang dilakukan harus memberikan manfaat

sebesar-besarnya bagi komunitas

2) autonomi : dalam keperawatan komunitas diberi kebebasan untuk

melakukan/memilih alternative yang terbaik yang disediakan komunitas

3) Keadilan : melakukan upaya sesuai dengan kemampuan atau kapasitas

H. Falsafah Keperawatan Komunitas

Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka

dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan praktik

keperawatan komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan

komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh

lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan

membrikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan

kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada

paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan,

lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang

luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat.

2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan

kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi


terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat

pada umumnya.

3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat

diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya

kesehatan.

4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa

mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan

berlangsung secara berkesinambungan.

6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai

consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu

hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam

kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan status

kesehatan masyarakat.

7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan

secara berkesinambungan dan terus-menerus.

8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas

kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan

berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.


I. Perbedaan Pelayanan Keperawatan Di Klinik Atau Rumah Sakit

Hal ini dapat ditinjau dari 5 aspek :

Tempat kegiatan

Type pasien yang dilayani

Ruang lingkup pelayanan

Focus (perhatian) utama

Sasaran pelayanan
J. Perbedaan Hygiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja Dengan

Keperawatan komunitas

K. Tingkat Pencegahan Dalam Keperawatan Komunitas

1) Prevensi primer ditujukan bagi orang-orang yang termasuk kelompok risiko

tinggi, yakni mereka yang belum menderita tetapi berpotensi untuk

menderita. Perawat komunitas harus mengenalkan faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap timbulnya dan upaya yang perlu dilakukan untuk

menghilangkan faktor-faktor tersebut. Sejak masa prasekolah hendaknya

telah ditanamkan pengertian tentang pentingnya latihan jasmani teratur, pola


dan jenis makanan yang sehat, menjaga badan agar tidak terlalu gemuk, dan

risiko merokok bagi kesehatan.

2) Prevensi sekunder bertujuan untuk mencegah atau menghambat timbulnya

penyulit dengan tindakan deteksi dini dan memberikan intervensi

keperawatan sejak awal penyakit. Dalam mengelol, sejak awal sudah harus

diwaspadai dan sedapat mungkin dicegah kemungkinan terjadinya penyulit

menahun. Penyuluhan mengenai dan pengelolaannya secara mandiri

memegang peran penting untuk meningkatkan kepatuhan pasien. Sistem

rujukan yang baik akan sangat mendukung pelayanan kesehatan primer yang

merupakan ujung tombak pengelolaan .

3) Prevensi tersier. Apabila sudah muncul penyulit menahun , maka perawat

komunitas harus berusaha mencegah terjadinya kecacatan/komplikasi lebih

lanjut dan merehabilitasi pasien sedini mungkin, sebelum kecacatan tersebut

menetap. Pendidikan kesehatan bertujuan untuk melindungi upaya

rekonstitusi, yaitu: mendorong untuk patuh mengikuti program PKP ,

pendidikan kesehatan kepada dan keluarga untuk mencegah hipoglikemi

terulang dan melihara stabilitas klien (Allender & Spradley, 2005).


DAFTAR PUSTAKA

Global Health Initiative (2008). Why Global Health Matters . Washington, DC:

FamiliesUSA

Wahit Iqbal Mubarak, Nurul Chayatin.2009.Ilmu Keperawatan Komunitas

Pengantar dan teori,buku 1.Salemba Medika.Jakarta

Makhfudli & Efendi, F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan

Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Http//www.Google.com/ Konsep dasar keperawatan komunitas+PDF ( di akses

tanggal 22 November 2016, pukul 21.00 WIB )

Iqbal Mubarak,Wahit(2005), Pengantar Keperawatan Komunitas,Penerbit Sagung

Seto.

Efendi, Ferry dan Makhfudli.2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan

Praktek Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Mubarak, Wahit Iqbal dan Chayatin, Nurul.2009. Ilmu Keperawatan Komunitas I:

Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai