Pembimbing Akademik :
Alit Suwandewi, Ns.,M.Kep
Pembimbing Klinik :
H. Muhammad Hipni, S.Kep., Ns
Disusun Oleh :
Nurul Musfaida
NPM. 2214901210139
C. Sasaran
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga kelompok dan
masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah
kesehatan/perawatan.
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan karena ketidakmampuan
merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat
mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun
sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu
dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau
beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan,
maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-
keluarga yang ada di sekitarnya.
3. Kelompok Khusus
Kelompok Khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat
rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk di antaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan
dan pertumbuhannya, seperti: 1) ibu hamil; 2) bayi baru lahir; 3) balita; 4)
anak usia sekolah; serta 5) usia lanjut.
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, di antaranya adalah: 1) penderita
penyakit menular, seperti: TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin dan
lainnya; 2) penderita dengan penyakit tidak menular, seperti: penyakit
diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain
sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai risiko terserang penyakit, di antaranya: 1)
wanita tuna susila; 2) kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba; 3)
kelompok-kelompok pekerja tertentu; dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, di antaranya adalah: 1) panti
werdha; 2) panti asuhan; 3) pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan
sosial); serta 4) penitipan balita.
4. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerja sama cukup
lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri
mereka sebagai satu kesatuan sosial dan batas-batas yang telah ditetapkan
dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling
berinteraksi, saling tergantung, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Dalam berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul banyak
permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik,
maupun kesehatan khususnya.
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok
tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik
dan lainnya, dilakukan melalui kegiatan :
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita
kusta, patah tulang, maupun kelainan bawaan.
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,
misalnya TBC: latihan nafas dan batuk; penderita stroke: fisioterapi
manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.
5. Upaya Resosiliatif
Upaya resosiliatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga, dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, di antaranya adalah
kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita
suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat
khusus seperti khusus Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma, dan lain-lain.
Disamping itu, upaya resosiliatif meyakinkan masyarakat untuk dapat
menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut
dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini
tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan
yang jelas dan dapat dimengerti.
F. Prinsip Dasar
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu
keperawatan, yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan, dan
ilmu sosial (WHO, 1959). Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan
peran serta masyarakat (Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat,
1989). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu perawatan
kesehatan masyarakat yaitu : (1). Ilmu keperawatan, (2). Ilmu kesehatan
masyarakat, dan (3). Ilmu sosial (peran serta masyarakat).
1. Ilmu keperawatan
Konsep keperawatan dikarakteristikkan oleh 4 komponen konsep pokok yang
menjadi paradigma dalam keperawatan, dimana menggambarkan hubungan
teori-teori yang membentuk susunan yang mengatur teori-teori tersebut
berhubungan satu dengan lainnya, yaitu : konsep manusia, konsep kesehatan,
konsep masyarakat, dan konsep keperawatan. (Christine Ibrahim, 1986).
2. Ilmu kesehatan masyarakat
Dalam mengaplikasikan praktek asuhan keperawatan dalam komunitas
diperlukan pengetahuan penunjang yang berkaitan dengan kesehatan
masyarakat, dalam melihat perspektif proses terjadinya masalah kesehatan
masyarakat yang erat kaitannya dengan ilmu epidemiologi, ilmu statistik
kesehatan sehingga masalah tersebut diketahui faktor penyebab dan alternatif
pemecahannya. Termasuk juga diperlukan pemahaman tentang konsep
puskesmas, PHC atau Posyandu, dan untuk merubah perilaku masyarakat
diperlukan pengetahuan yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan
masyarakat. (Soekidjo Notoadmojo, 2003).
3. Ilmu sosial
Pengetahuan sosial kemasyarakatan penting untuk dipahami oleh seorang
perawat kesehatan masyarakat dalam menjalankan tugasnya, sebab akan
berhadapan dengan kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.
Pengetahuan sosial yang dimaksud adalah ilmu pengembangan dan
pengorganisasian masyarakat, pendekatan edukatif dan teori tentang
pendekatan perubahan perilaku. Hal ini bisa dirasakan oleh petugas kesehatan
saat menjalankan tugas, peran, dan fungsinya dalam keluarga, kelompok, atau
masyarakat dengan berbagai latar belakang agama, budaya, pendidikan,
ekonomi, norma, adat istiadat, dan aturan-aturan yang berlaku dalam
masyarakat.
G. Model Pendekatan
Pendekatan yang digunakan perawat dalam memecahkan masalah kesehatan
masyarakat yangditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
secara keseluruhan adalah pendekatan pemecahan masalah (problem solving
approach) yang dituangkan dalam proses keperawatan dengan memanfaatkan
pendekatan epidemiologi yang dikaitkan dengan upaya kesehatan dasar (PHC).
Pendekatan pemecahan masalah dimaksudkan bahwa setiap masalah yang
dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat akan dapat diatasi oleh
perawat melalui keterampilan melaksanakan intervensi keperawatan sebagai
bidang keahliannya dalam melaksanakan profesinya sebagai perawat kesehatan
masyarakat.
Bila kegiatan perawatan komunitas dan keluarga menggunakan pendekatan
terhadap keluarga binaan disebut sebagai family approach, maka bila pembinaan
keluarga berdasarkan atas seleksi kasus yang datang ke puskesmas yang dinilai
memerlukan tindak lanjut disebut dengan case approach, sedangkan bila
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang dilakukan terhadap
masyarakat daerah binaan melalui survei mawas diri dengan melibatkan
partisipasi masyarakat disebut community approach.
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan objektif.
Data subjektif adalah data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang
dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok, dan komunitas yang
diungkapkan secara langsung melalui lisan. Sedangkan data objektif
merupakan data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan,
dan pengukuran.
b. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki
sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang
dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah
keperawatan. Tujuan dari analisa data adalah sebagai berikut :
1) Menetapkan kebutuhan komunitas
2) Menetapkan kekuatan
3) Mengidentifikasi pola respons komunitas
4) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.
Diagnosa
Keperawatan
Kemungkinan untuk diatasi
Komunitas
Sumber daya peralatan
Jumlah yang berisiko
JUMLAH SCORE
Sumber daya tempat
Sumber daya waktu
T = S + P + K.1 + K.2
Keterangan :
T = Tujuan
S = Subjek
P = Predikat
K.1 = Kondisi
K.2 = Kriteria
5. Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan
keberhasilan tindakan dilihat dengan membandingkan antara tingkat
kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat
kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah
ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya. Evaluasi dilakukan atas respons
komunitas terhadap program kesehatan.
: Peran
Masyarakat
: Peran
Perawat
Pada gambar di atas dapat dijelaskan alih peran untuk memandirikan klien
dalam menanggulangi masalah kesehatan. Pada awalnya peran perawat
lebih besar dari pada klien dan berangsur-angsur peran klien lebih besar
dari pada perawat.
Kegunaan evaluasi adalah sebagai berikut :
a. Menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang
diberikan.
b. Menilai hasil guna, daya guna, dan produktivitas asuhan keperawatan
yang diberikan.
c. Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk
memperbaiki atau menyusun rencana baru dalam proses keperawatan.