Anda di halaman 1dari 21

6

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Konsep Keperawatan Komunitas

2.1.1 Pengertian

Konsep komunitas mempunyai arti yang sangat luas. Komunitas menurut WHO

tahun 2001 adalah suatu kelompok sosial yang ditemukan oleh batas-batas wilayah,

nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan

berinteraksi, antara anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Spradley

(2009) menyatakan bahwa komunitas merupakan sekumpulan orang yang saling

bertukar pengalaman penting dalam hidupnya. Konsep komunitas yang mencakup 3

dimensi yaitu orang, tempat, dan fungsi. Orang adalah masyarakat, tempat adalah

daerah dan fungsinya yang mencakup tujuan aktivitas dari komunitas tersebut

(Stanhope M dan Lancaster J, 2012).

Keperawatan kesehatan merupakan pelayanan keperawatan profesonal yang

bertanggung jawab dan bertanggung gugat dengan mempunyai konsep-konsep, teori-

teori, legalitas dan etika yang ditunjukan kepada masyarakat yaitu terutama Balita, Ibu

Hamil, Ibu Menyusui dan Lansia untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal

melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin

ketergantungan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan sesuai dengan ekonomi

masyarakat tersebut dengan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanan,

pelaksanaan dan evaluasi. Keperawatan Komunitas adalah salah satu pelayanan

keperawatan profesional yang berfokus kepada kelompok risiko tinggi dari semua

tingkat perkembangan dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui
7

usaha preventif, promotif, rehabilitatif dan kuratif (Spradley dan logan dan

Dawkindan Sahar, 2011).

Keperawatan kesehatan masyarakat (komunitas) merupakan perpaduan antara

keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat

serta menggunakan pelayanan promotif, preventif secara berkesinambungan tanpa

mengabaikan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu. Ditujukan kepada

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh melalui

proses keperawatan untuk meninggkat fungsi kehidupan manusia secara optimal

sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya, (Hasil rapat kerja keperawatan

masyarakat).

2.1.2 Tujuan

Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara kesehatan untuk

mencapai derajat kesehatan yang optimal dan mewujudkan masyarakat yang sehat.

Dimana ciri-ciri masyarakat yang sehat antara lain :

 Meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat

 Dapat mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya meningkatkan

pencegahan, penyembuhan dan pemulihan kesehatan terutama untuk ibu dan anak.

 Meningkatkan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar dan di

manfaatkan untuk menaikkan mutu lingkungan.

 Meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan meningkatkanya status

ekonomi masyarakat.

 Menurunnya angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit.
8

2.1.3 Sasaran

Sasaran keperawatan komunitas adalah individu, keluarga, masyarakat dan

kelompok khusus dalam keadaan sehat maupun sakit.

a. Individu

Individu yang di rawat inap di puskesmas / klinik maupun individu yang di rumah.

b. Keluarga

 Keluarga yang teridentifikasi mempunyai potensial untuk terjadinya masalah,

mampu mengenal masalah atau belum memanfaatkan pelayanan kesehatan.

 Keluarga yang sudah kontak dengan tenaga kesehatan tapi belum mampu

mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan.

 Keluarga yang sudah mampu mengambil keputusan untuk memecahkan masalah

tetapi belum mampu merawat anggota keluarga yang sakit.

c. Kelompok Khusus

Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis

kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisir yang sangat rawan

terhadap masalah kesehatan dan termasuk di antaranya :

 Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan sebagai akibat perkembangan dan

pertumbuhan seperti :

 Ibu hamil

 Bayi baru lahir

 Anak balita

 Anak usia sekolah

 Usia lanjut
9

 Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan

bimbingan serta asuhan keperawatan di antaranya:

 Penderita penyakit tidak menular seperti DM, Jantung Koroner, cacat fisik dan

gangguan mental.

 Penderita penyakit menular seperti: TBC, HIV, AIDS, Penyakit kelamin dan

lain-lain.

 Kelompok yang berisiko terserang penyakit, di antaranya:

 Wanita tuna susila

 Kelompok dengan penyalahgunaan obat dan narkotika

 Kelompok pekerja khusus

 Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi di antaranya:

- Panti werdha, panti asuhan

- Pusat rehabilitasi mental dan fisik

- Penitipan anak dan balita

 Masyarakat

 Kelompok masyarakat yang terkait dalam institusi, misalnya rumah tahanan,

panti dan lokalisasi WTS.

 Kelompok masyarakat yang tidak terkait dalam institusi, misalnya panti

werdha, kelompok remaja, karang taruna dan lain-lain.

2.2 Model Keperawatan Komunitas

Komunitas sebagai model klien telah di kembangkan untuk menggambarkan defenisi

keperawatan kesehatan masyarakat sebagai sintesis keperawatan dan kesehatan masyarakat.

Model ini dinamakan sebagai model partner (Anderson, E.T Mc. Farlane, 2011).
10

Penelitian yang telah dilakukan terhadap antara partisipasi masyarakat dan

perubahan. Bavelas menemukan bahwa kelompok berkembang lebih cepat dalam

keterampilan pemecahan masalah dari pada komunikasi langsung.

Ada lima tingkatan dalam proses keperawatan yaitu :

1. Tingkat pertama pengaturan orang-orang dalam kelompok

 komitmen untuk bekerja sama

 melibatkan orang yang cocok atau

 memutuskan untuk bertindak

2. Tingkat yang kedua yaitu membangun kepercayaan dan komitmen untuk pemecahan

masalah:

 Mengembangkan dasar pengetahuan umum

 Melakukan pengkajian komunitas

 Menjelaskan tujuan

 Mengembangkan misi dan kehadiran

3. Mengembangkan rencana strategi untuk manajemen masalah

 Mengembangkan alat- alat dan teknik

 Merancang bentuk-bentuk pelayanan

 Menjelaskan hasil dan target

 Melakukan analisis

 Berfokus pada masyarakat target

4. Tindakan

 Kemajuan evaluasi

 Merumuskan strategi standar


11

 Melaksanakan strategi pencapaian

5. Adaptasi atau penyesuaian model pada situasi dan mensolidasi program dalam struktur

organisasi:

 Adaptasi dan pengembangan

 Mengembangkan pelatihan antar profesi

 Memperdalam budaya kolaborasi

 Merangsang strategi fiskal

 Membangun konstituensi komunitas

 Membangun struktur organisasi

2.3 Prinsip Keperawatan Komunitas

1. Azaz Manfaat

Intervensi yang dilakukan harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi

komunitas, artinya ada kesinambungan antara manfaat dan kerugian.

2. Azaz Autonom

Komunitas di berikan kebebasan untuk melakukan atau memilih alternatif yang terbaik

yang sesuai untuk komunitas.

3. Azaz Keadilan

Melakukan upaya atau kegiatan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas.

2.4 Falsafah Keperawatan Komunitas

Falsafah keperawatan komunitas adalah :

1) Pelayanan kesehatan yang diberikan haruslah tersedia dapat diterima dan dijangkau

masyarakat.

2) Melibatkan penerimaan pelayanan,dalam melakukan tindakan penyelesaian masalah.


12

3) Kerja sama antara perawat dan masyarakat.

4) Lingkungan akan mempengaruhi kesehatan masyarakat.

5) Meningkatkan dan pencegahan lebih efektif jika dilakukan secara dini

6) Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap individu

2.5 Peran Perawat Komunitas

1. Pemberi Pelayanan

Perawat merupakan orang yang memberi pelayanan perawatan secara langsung kepada

masyarakat.

2. Pendidik

Perawat komunitas berperan juga dalam memberikan informasi kesehatan kepada

masyarakat melalui promosi kesehatan.

3. Konselor

Perawat komunitas juga berperan memberikan bimbingan,arahan kepada masyarakat

sehingga upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat di wujudkan.

4. Pembela Klien/Advokat

Perawat komunitas dapat berperan dalam membela masyarakat dalam kegiatan pelayanan

kesehatan yang menyimpang dari norma maupun dari kaidah kesehatan yang berlaku.

5. Peneliti

Perawat juga berperan dalam penelitian kesehatan khususnya penelitian kesehatan

masyarakat, sehingga di dapatkan suatu penemuan maupun ilmu yang baru yang dapat

menunjang terhadap status kesehatan masyarakat.

6. Pengelola
13

Perawat juga merupakan sebagai pengelola masyarakat dalam usaha peningkatan derajat

kesehatan masyarakat yang diupayakan melalui pemberdayaan masyarakat itu sendiri

melalui wadah kelompok kerja kesehatan (POJAKES) atau wadah kesehatan lainnya.

2.6 Perbedaan Kesehatan Klien Di RS Dan Komunitas

RUMAH SAKIT KOMUNITAS


 Fokus pada pasien di RS  Fokuskan pada individu keluarga

 Memberikan pelayanan kesehatan dan komunitas (termasuk

yang bersifat kejadian kasus kelompok resiko tinggi)

(episodic)  Memberikan pelayanan kesehatan

 Bekerja pada unit tertentu yang berindikasi

 Bekerja pada suatu RS atau instansi  Bekerja pada semua kondisi sehat

 Koordinasi keperawatan dengan dan sakit di berbagai tatanan

isntusi lain  Bekerja dengan instansi terkait

 Merencanakan dan memberikan  Berkoordinasi pelayanan dengan

pelayanan yang bersifat individu berbagai tenaga di komunitas

 Mengatasi autonomi klien dengan  Merencanakan dan melakukan

lingkungan RS pelayanan melalui tenaga

 Observasi yang terbatas pada  Mendorong autonomi dan kontrol

interaksi keluarga dan indikator keluarga kecuali kasus menular

kesehatan lain  Mengobservasi berbagai faktor

 Hubungan terbatas hanya dengan kesehatan

profesi di rumah sakit  Memfasilitasi dengan hubungan

profesi lain.
14

2.7 Asuhan Keperawatan Komunitas

1. Pengkajian

Pengkajian atau tahap pengonsepan adalah mengidentifikasi masalah yang terdapat

dalam suatu wilayah dapat berupa wawancara, observasi dan penyebaran kuesioner

(Stanhope M dan Jeanette, 2012).

Pengkajian merupakan tahap pertama dalam melakukan keperawatan komunitas yang

akan membantu mengumpulkan data untuk menunjang tegaknya masalah. Pengumpulan

data secara akurat dan komprehensif yang bertujuan : memperoleh informasi kesehatan

yang akurat, pengumpulan data sistematis, kompilasi data, memunculkan data yang

hilang, terindentifikasinya masalah kesehatan.

Pengkajian komunitas merupakan suatu proses dalam upaya mengenal masyarakat,

dimana tujuan dari pengkajian komunitas adalah mengidentifikasi faktor baik faktor

positif maupun faktor negatif yang mempengaruhi kesehatan warga masyarakat agar

dapat mengembangkan strategi promosi kesehatan (Anderson &Farlane 2011).

Pengkajian tersebut mencakup :

a. Individu

Adalah bagian dari keluarga yang mempunyai hubungan satu sama lainnya dan

mempunyai peran masing-masing. Individu mempunyai pola pertahanan dan koping

dalam menghadapi suatu masalah.

b. Keluarga
15

Pengkajian yang perlu dilakukan adalah struktur dan karakteristik keluarga, sosial

budaya, lingkungan, riwayat kesehatan, dan pemeriksaan fisik.

c. Komunitas

Core = inti + komunitas

Komponen Sumber informasi


 Riwayat/sejahtera a. Sejarah, perpustakaan

terjadi perkembang b. Sensus

 Demografi dan penduduk/rumah tangga

penduduk.

 Karakteristik

 Umur dan Jenis

kelamin

 Distribusi suku

 Tipe keluarga

 Status perkawinan

 Vital statistik: angka

kelahiran, angka kematian,

dan penyebabnya.

 Nilai dan kepercayaan


16

d. Lingkungan Fisik

Perbedaan pengkajian individu dan komunitas

Komponen Sumber Data

Individu Komunitas

Inpeksi Semua indra Semua indra “ winshield

survey” berjalan melalui

komunitas
Auskultasi, Stetoskop Mendengarkan

tanda vital Termometer komunitas.

Tensi meter Observasi iklim, batas,

sumber tanda kehidupan

dan kepadatan penduduk.


Review sistem Dari kepala sampai Observasi sistem sosial,

ke kaki perumahan dan bisnis.


Laboratorium Darah, rontgent, tes Pusat penelitian

urin, dll

a. Pelayanan Kesehatan dan Sosial/Fasilitas Pelayanan Kesehatan

 fasilitas di dalam komunitas

 fasilitas diluar komunitas

b. Pelayanan Kesehatan

 Pelayanan, bayaran, jam pelayanan

 Sumber Daya

 Karakteristik pemakai

 Statistik (jumlah kunjungan, hari, bulan dan tahun)


17

c.Pelayanan Sosial

 Sama dengan pelayanan kesehatan misalnya konseling, pusat belanja dan lain-

lain.

Elemen–Elemen Winshield Survey

No Elemen Diskripsi
1. Perubahan dan lingkungan Bangunan : tua, bahan, arsitek,

daerah bersatu/berpisah.
2. Lingkungan terbuka Halaman depan, samping dan

belakang, luas atau sempit.


3. Batas Ada batas daerah/jalan, sungai

/got, kondisinya: bersih/kotor
4. Kebiasaan Tempat berkumpul, dengan

siapa, jam berapa.


5. Transportasi Cara datang dan pergi, situasi

jalan, jenis dan alat transportasi


6. Pusat pelayanan Klinik, praktek pelayanan

kesehatan: dikunjungi/tidak,

jaraknya: jauh/dekat
7. Toko, warung, pusat Siapa pemiliknya, jenis apa,

perbelanjaan bagaimana mencapainya


8. Orang di jalan Siapa yang dijumpai dijalan, ibu

atau bayi, orang pengangguran,

anak sekolah, binatang liar, Dll.


9. Tempat ibadah Mesjid, gereja, wihara, kuil.
10. Kesehatan Ada yang sakit : akut/kronik,

dekat dengan pelayanan

kesehatan/tidak
11. Politik Kampanye, poster dan

dampaknya terhadap kesehatan


18

ada/tidak
12. Media Tv, Majalah, koran, bagaimana

mencapainya, mudah atau tidak.

d. Ekonomi

Indikator ekonomi dan sumber informasi (Anderson. E. T. Mc.Farley J: 2011)

No Indikator Sumber
1. a. Karak

teristik Finansial

Rumah tangga

Rata-rata pendapatan Sensus

 Persentase RT di bawah miskin Camat

Persentase RT yang menerima Lurah

pelayanan

 Persentase RT yang menerima

pelayanan

Persentase RT di kepalai wanita

Biaya per bulan masing-masing SDA

 Individu: pendapatan per orang

persentase yang miskin


2. b. Karak Sensus

teristik Pekerjaan DEPNAKER

Kelompok umum Camat/ lurah

 Presentase kerja

 Presentase pengangguran
19

 Presentase pensiun

Kelompok khusus

 Presentase wanita dengan anak

bekerja

 Presentase pimpinan

 Presentase teknik

 Presentase petani

 Presentase pekerja lain

e.Komponen Keamanan dan Transfortasi

1. Kualitas : pelayanan perlindungan

a. Kebakaran

b. Polusi

c. Sanitasi limbah

d. Sumber:

e. Tata kota

f. Dinas kebakaran

g. Kantor polisi

h. Dinas PU

2. Kualitas air, sumber : PDAM

3. Transportasi, sumber departemen perhubungan

4. Swasta /pemerintah

a. Bus

b. Jalan tol
20

c. Udara

d. Laut/Kereta Api

f. Politik dan Pemerintah

a. Pemerintah : RT, RT,Lurah dan camat

b. Kelompok pelayanan masyarakat, PKK, LPMK,dan lain-lain

c. Politik : peran serta PARPOL dalam pelayanan kesehatan

d. Kebijakan pemerintah dalam pelayanan kesehatan.

g. Komunikasi

a. Komunikasi formal:koran, Tv dan radio

b. Komunikasi informal :papan pengumuman di Mesjid.

h. Pendidikan

Komponen

1. Status pendidikan

a. Tingkat pendidikan

b. Tipe sekolah

c. Bahasa

Sumber

1. Sensus

2. Lurah/ camat

2. Pendidikan yang tersedia dalam dan diluar komunitas

a. Pelayanan

b. Sumber

c. Karakteristik pemakai
21

d. Ke adakuatan dapat dicapai

Sumber

a. Dikbud

b. Kanwil

c. Kakadep

d. Ka. Sekolah

i. Karakteristik

1. Macam

2. Tempat

3. Bayaran

4. Yang menggunakan

2. Diagnosa Keperawatan

Data dari hasil pengkajian dikumpulkan untuk dianalisa, dimana nantinya akan

ditemukan masalah keperawatan serta etiologi dari masalah tersebut.

Menurut Mucke (2007), diagnosa keperawatan dibagi atas:

a. Masalah sehat-sakit

b. Karakteristik populasi

c. Karakteristik lingkungan (nyata, resiko, dan potensial)

d. Rumusan :

Resiko......(masalah)....diantara (populasi / komunitas) berhubungan dengan

(karakteristik komunitas dan lingkungan) yang di manifestasikan dengan......

(indikator kesehatan /analisa data).


22

Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik

yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada

saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul.

Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti

tentang status atau masalah kesehatan pasien yang ditetapkan berdasarkan masalah

yang ditemukan. Diagnosa keperawatan akan memberikan gambaran tentang

masalah dan status kesehatan masyarakat. Jenis diagnosa dalam keperawatan

komunitas terdiri dari sehat/wallness/potensial dimana komunitas mempunyai

potensi untuk ditingkatkan belum ada data maladaptif atau paparan masalah

kesehatan. Ancaman/risiko yaitu belum terdapat pemaparan masalah kesehatan,

namun sudah ditemukan beberapa data maladaptif yang memungkinkan timbulnya

gangguan atau masalah. Nyata/aktual masalah yang sudah timbul didukung dengan

bebebarapa data maladaptif.

Diagnosa keperawatan mengandung komponen utama yaitu:

a) Problem (masalah)

Merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang

seharusnya terjadi.

b) Etiologi
23

Menunjukkan penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat

memberikan arah terhadap intervensi keperawatan, yang meliputi :

(1) Perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

(2) Lingkungan fisik, biologis, psikologis dan sosial

(3) Interaksi perilaku dan lingkungan

c) Sign atau symptom (tanda dan gejala)

Merupakan informasi yang diperlukan untuk merumuskan diagnosa dan petunjuk

timbulnya masalah.

3. Prioritas Masalah

No Masalah a b c d E f g h i j k l Jumlah

Keterangan :

a. Resiko terjadi

b. Resiko parah

c. Potensial untuk pendidikan kesehatan

d. Minat masyarakat

e. Mungkin diatasi

f. Sesuai program

g. Tempat

h. Waktu
24

i. Dana

j. Fasilitas kesehatan

k. Sumber dana

l. Sesuai dengan peran perawat.

Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu

mempertimbangkan berbagai factor sebagai criteria, diantaranya adalah :

1) Perhatian masyarakat

2) Prevalensi kejadian

3) Berat ringannya masalah untuk diatasi

4) Tersedianya sumber daya masyarakat

5) Aspek politis.

Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hirarki kebutuhan menurut Abraham

H. Maslow yaitu :

1) Keadaan yang mengancam kehidupan

2) Keadaan yang mengancam kesehatan

3) Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

Menurut Stanhope & Lancaster 2009 terdapat 6 kriteria dalam menentukan prioritas

masalah yaitu:

1) Kesadaran komunitas terhadap masalah

2) Motivasi komunitas dalam menyelesaikan masalah

3) Kemampuan perawat untuk mempengaruhi dan memberikan solusi

4) Tersedianya keahlian untuk menyelesaikan masalah kesehatan


25

5) Keparahan atau keseriusan masalah yang dihasilkan jika tidak diselesaikan.

6) Kecepatan masalah dapat diselesaikan.

4. Intervensi

Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang

akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang

telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Perencanaan asuhan

keperawatan komunitas disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan

dan rencana keperawatan yang disusun harus mencakup perumusan tujuan, rencana

tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan dan kriteria hasil untuk menilai

pencapaian tujuan (Anderson & Farlane, 2011).

Terdapat 3 tahapan kegiatan perencanaan:

a) Memprioritaskan masalah keperawatan komunitas

b) Merumuskan tujuan umum, tujuan khusus dan kriteria evaluasi

c) Menyusun rencana atau intervensi keperawatan komunitas.

Ada 4 strategi intervensi

a. KIM (Komunikasi Intervensi Motivasi) keluarga binaan.

b. Penyebaran informasi

 Penyuluhan

 Penyebaran leaflet
26

c. Pendidikan dan pelatihan

 Pelatihan/penyegaran Kader

 Supervisi Kader

d. Pergerakan massa

 Kesling : kerja bakti

 Kunjungan BALITA ke posyandu

 Kampanye kesehatan

5. Evaluasi

a. Tujuan jangka panjang

Perubahan kesehatan meningkat

1) Status kesehatan meningkat

2) Masalah kesehatan teratasi

b. Tujuan jangka pendek

Setelah 2 minggu tindakan

1) 60 % masyarakat mendapat informasi tentang ...

2) 60 % Kader mampu memberikan penyuluhan ...

3) Jumlah Kader terlatih bertambah ... orang.

Anda mungkin juga menyukai