PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan,
serta bertambahnya penduduk dan masyarakat maka, maka perlu adanya
perawat kesehatan komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam dalam
hal pencegahan, pemeliharaan, promosi kesehatan dan pemulihan penyakit,
yang bukan saja ditujukan kepada individu, keluarga, tetapi juga dengan
masyarakat dan inilah yang disebut dengan keperawatan komunitas.
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan
interest yang sama (WHO). Salah satu kelompok sosial yang ada di masyarakat
adalah remaja. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis
dalam kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode transisi dari
masa anak kemasa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan
fisik, mental, emosional dan sosial yang berlangsung pada dekade kedua
kehidupan. Masa remaja berhubungan dengan suatu fenomena fisik yang
berhubungan dengan pubertas. Pubertas adalah suatu bagian penting dari masa
remaja dimana yang lebih ditekankan adalah proses biologis yang mengarah
kepada kemampuan bereproduksi. Pada wanita, kedua ovarium akan
menghasilkan ovum. Pada saat ini perempuan akan mengalami ovulasi dan
menstruasi. Permasalahan nyeri haid adalah permasalahan yang sering
dikeluhkan saat perempuan datang ke dokter atau tenaga kesehatan yang
berkaitan dengan haid. Kondisi ini dapat bertambah parah bila disertai dengan
kondisi psikis yang tidak stabil. Nyeri haid dapat menyerang perempuan yang
mengalami haid pada usia berapapun (Anurogo & Wulandari, 2011).
3. RENCANA KEPERAWATAN
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesui
dengan diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan
terpenuhinya kebutuhan klien (Mubarak, 2009). Tahap berikutnya dari
proses keperawatan merupakan tindakan menetapkan apa yang harus
dilakukan untuk membantu sasaran dalam upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Langkah pertama dalam tahap perencanaan
adalah menetapkan tujuan dan sasaran kegiatan untuk mengatasi masalah
yang telah ditetapkan sesuai dengan diagnosis keperawatan. Dalam
menentukan tahap berikutnya yaitu rencana pelaksanaan kegiatan maka
ada dua faktor yang mempengaruhi dan dipertimbangkan dalam
menyusun rencana tersebut yaitu sifat masalah dan sumber/potensi
masyarakat seperti dana, sarana, tenaga yang tersedia.
4. IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan
keperawatan yang telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan, perawat kesehatan masyarakat harus bekerjasama dengan
anggota tim kesehatan lainya. Dalam hal ini melibatkan pihak
Puskesmas, Bidan desa dan anggota masyarakat (Mubarak, 2009).
Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi
pada keperawatan komunitas adalah:
a. Inovatif
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan
mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan tehnologi (IPTEK) dan berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ)
(Mubarak, 2009)
b. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan
sesama profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat berdasarkan azas kemitraan (Mubarak, 2009).
c. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan
harus menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya
rencana program yang telah disusun (Mubarak, 2009).
d. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan
dan kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta
kompeten (Mubarak, 2009).
5. EVALUASI
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan
keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara
tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari
dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan
yang telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2009).
1. Pengertian
WHO, disebut remaja apabila usia anak sudah mencapai usia 10-18 tahun
apabila usia anak sudah mencapai usia 10-18 tahun. Pada periode ini
dan perkembangan pada masa remaja sangat cepat baik fisik maupun
psikologis. Perkembangan yang cepat ini berlangsung pada usia mulai 11-
16 tahun pada laki-laki dan pada perempuan usia mulai 10-15 tahun.
Salah satu ciri masa pubertas adalah mulai terjadinya menstruasi pada
perempuan.
2. Pengelompokan Remaja
jenis.
relasinya dengan orang lain, mengetahui peran sosial, sistem nilai, dan
1) Perubahan Fisik
a) Perubahan eksternal
Tinggi badan, Anak perempuan rata-rata mencapai tinggi
maksimal pada usia 17-18 tahun sedang anak laki-laki antara
usia 19-20 tahun.
Berat badan, perubahan berat badan mengikuti jadwal yang
sama dengan perubahan tinggi badan.
Proporsi tubuh, berbagai anggota tubuh mencapai
perbandingan yang seimbang. Organ seks, organ seks
perempuan dan laki-laki mencapai ukuran yang matang tetapi
fungsi belum maksimal sampai beberapa tahun kemudian,
sedangkan ciri seks sekunder mencapai tingkat
perkembangan matang pada akhir masa remaja.
b) Perubahan Internal
Sistem pencernaan, perut menjadi lebih panjang, usus
bertambah panjang dan bertambah besar, otot perut dan
dinding usus bertambah tebal dan lebih kuat, ukuran hati
bertambaha besar dan kerongkongan bertambah panjang.
Sistem peredaran darah, jantung bertambah besar dengan
pesat, pada usia remaja akhir berat jantung dan kerongkongan
bertambah panjang.
Sistem pernafasan, Kapasitas paru anak wanita matang pada
usia 17 tahun sedangkan laki-laki beberapa tahun kemudian.
Sistem Endokrin, kelenjar seks berkembang pesat meskipun
belum mencapai ukuran matang.
Jaringan tubuh, perkembangan rangka berhenti pada usia 18
tahun, jaringan lain terus berkembang terutama jaringan otot.
c) Perubahan Emosi
Emosi pada remaja sama dengan anak-anak bedanya terletak
pada rangsangan dan derajat yang menimbulkan emosi. Emosi
yang umum yang dimiliki oleh remaja antara lain : amarah,
takut, cemburu, ingin tahu, irihati, gembira, sedih, kasih sayang.
Remaja yang memiliki kematangan emosi yang memberikan
reaksi emosional yang stabil tidak berubah-ubah dari suasana
hati kesuasana hati yang lain.
d) Perubahan Sosial
Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah
berhubungan dengan penyesuaian sosial, hal tersebut
dikarenakan oleh kuatnya pengaruh kelompok sebaya
disebabkan remaja lebih banyak diluar rumah bersama teman
sebaya sebagai kelompok.
3. Perkembangan seksual remaja menurut Efendi (2009)
Perubahan dalam bentuk dan ciri-ciri fisik berhubungan erat dengan
mulainya pubertas. Aktivitas kelenjar pituitary pada masa ini berakibat
dalam sekresi hormon yang meningkat dengan efek fisiologis yang
tersebar luas. Hormon pertumbuhan memproduksi dorongan pertumbuhan
yang cepat, yang membawa tubuh mendekati tinggi dan berat dewasanya
dalam rentang waktu sekitar 2 tahun.Dorongan pertumbuhan terjadi lebih
awal pada wanita daripada pria, juga menandakan bahwa wanita lebih
dahulu matang secara seksual daripada pria. Pencapaian kematangan
seksual ditandai dengan datangnya menstruasi (pada wanita) atau
produksi semen yang biasanya timbul dalam bentuk mimpi basah (pada
pria). Datangnya menstruasi dan mimpi basah pertama tidak sama pada
setiap orang.
Data yang didapat dari hasil pendataan yang dilakukan mulai tanggal 07-08
Sepetember 2021, dianalisis dan diperoleh diagnosis keperawatan komunitas,
kemudian dilakukan penapisan untuk menentukan prioritas diagnosa keperawatan.
A. ANALISA DATA
No Analisa Data Diagnosis Keperawatan Komunitas
1 Data Subjektif Defisit pengetahuan tentang
Hasil wawancara pada manajemen nyeri D. 0111
tanggal 07-08 september
2021
o Dari 51 responden
remaja 35 (68,6%)
diantara menayakan
masalah nyeri haid
yang di alami normal
atau tidak
Data Objektif
Hasil Quesioner dan
observasi
o 51 responden remaja (
100%), 35 (68,8%)
sudah mengalami
menstruasi 16
(31,4%)belum
menstruasi
o 51 responden remaja
(100%) ,28 (54,9%)
mengalami nyeri saat
haid ,23 (45,1%)
tidak mengalami
nyeri menstruasi
o
2 Data Subjektif Kesiapan Peningkatan Pengetahuan D.
Hasil wawancara pada 07-08 0113
september 2021
o 51 responden remaja
mengekspresikan
keinginan untuk
mengetahui masalah
kesehatan dan
pencegahan
penyimpangan seks
Data Objektif
Hasil Quesioner dan
Observasi
o 51 responden 30
(58,8%) tidak
mengetahui
penyimpangan seks
dan 21 ( 41,2%)
mengetahui
penyimpangan seks
B. Penapisan Masalah
Dari hasil analisa data didapatkan data yang kemudian dilakukan penapisan masalah untuk menentukan prioritas masalah, adapun
penapisan tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
No. Diagnosa Keperawatan Kriteria Skor Keterangan
Komunitas
Besarnya masalah Kesadaran Sumber Daya yang Keterangan Perbobot
Masyarakat untuk tersedia 1. Sangat Rendah
berubah 2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat Tinggi
1 Defisit pengetahuan
tentang manajemen
nyeri D. 0111
2 Kesiapan Peningkatan
Pengetahuan D. 0113
C. Prioritas Diagnosis Keperawatan.
Berdasarkan scoring di atas, maka prioritas diagnosis keperawatan komunitas
Responden Remaja adalah sebagai berikut
No Diagnosis Keperawatan Jumlah
Prioritas
1 Defisit pengetahuan tentang manajemen nyeri D.
0111
2 Kesiapan Peningkatan Pengetahuan D. 0113
BAB IV
RENCANA DAN STRATEGI KOMUNITAS DI RT 01 – 05 RW 004 KELURAHAN MUNJUL KECAMATAN CIPAYUNG
JAKARTA TIMUR.
Dari hasil analisis data maka telah di dapatkan diagnosis keperawatan komunitas sesuai prioritas. Dari diagnosis tersebut, kami
melakukan perencanaa bersama dengan peran ketua RW , tokoh masyarakat , dan kelompok kerja kesehatan (popjakes) yang di
laksanakan pada tanggal 19-20 maret 2019. Adapun perancanaan yang akan kami laksanankan adalah sebagai berikut :