DISUSU OLEH:
2021
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dala suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest
yang sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi
yang sama dengan di bawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama
dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama
( Riyadi,2007).
Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan
gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau yang sakit secara
komprehensif melalui upaya promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitatif serta
resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif
masyarakat bersama tim kesehatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan
yang dihadapi serta memecahkan masalah tersebut ( Elisabeth, 2007).
Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/ kelompok
dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Oleh
karenanya pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan
membantu masyarakat dalam mendorong semangat untuk merawat diri sendiri,
hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat
kesehatan yang optimal (Elisabeth, 2007).
Kelompok khusus adalah sekelompok masyarakat atau individu yang karena
keadaan fisik, mental maupun social budaya dan ekonominya perlu mendapatkan
bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena
ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan
keperawatan terhadap dirinya sendiri.
Perawatan kelompok khusus adalah upaya di bidang keperawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan kepada kelompok – kelompok individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan
terhadap masalah tersebut yang dilaksanakan secara terorganisir dengan tujuan
meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat kesehatannya, mengutamakan
upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan
rehabilitative yang ditujukan kepada mereka yang tinggal dipanti dan kepada
kelompok – kelompok yang ada dimasyarakat, diberikan oleh tenaga keperawatan
dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses keperawatan.
TUJUAN
Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan kelompok untuk dapat menolong
diri mereka sendiri (self care) dan tidak terlalu tergantung kepada pihak lain.
Tujuan khusus
Agar kelompok khusus dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam hal:
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan kelompok khusus sesuai
dengan macam, jenis dan tipe kelompok.
2. Menyusun perencanaan asuhan keperawatan/kesehatan yang mereka hadapi
berdasarkan permasalahan yang terdapat pada kelompok.
3. Penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi
berdasarkan rencana yang telah mereka susun bersama.
4. Meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam memelihara kesehatan
mereka sendiri.
5. Mengurangi ketergantungan kelompok khusus dari pihak lain dalam
pemeliharaan dan perawatan diri sendiri.
6. Meningkatkan produktivitas kelompok khusus untuk lebih banyak berbuat dalam
rangka meningkatkan kemampuan diri mereka sendiri.
7. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dan keperawatan dalam
menunjang fungsi puskesmas dalam rangka pengembangan pelayanan kesehatan
mayarakat.
SASARAN
1. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien,
pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi,
social, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
2. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun
secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara
keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan
dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu
kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri
dan aktualisasi diri.
3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan
terhadap masalah kesehatan. Ada dua sasaran pokok pembinaan yaitu melalui
institusi – institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap
kelompok khusus ( panti asuhan, panti wreda, pusat rehabilitasi anak cacat,
penitipan balita) dan pelayanan kelompok khusus dimasyarakat yang telah
terorganisir secara baik atau melalui posyandu yang ditujukan untuk ibu hamil,
bayi dan anak balita atau terhadap kelompok – kelompok khusus dengan ciri
khas tertentu misalnya kelompok usila, kelompok penderita berpenyakit kusta,
kelompok pekerja dan sebagainya.
4. Tingkat Komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga dilihat
sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan untuk kelompok
beresiko atau masyarakat wilayah binaan. Pada tingkat komunitas, asuhan
keperawatan komunitas diberikan dengan memandang komunitas sebagai klien .
Prinsip dasar:
Perhatian masyarakat
Prevalensi kejadian
Berat ringannya masalah
Kemungkinan masalah untuk diatasi
Tersedianya sumberdaya masyarakat
Aspek politis
Seleksi atau penapisan masalah kesehatan komunitas menurut format Mueke
(1988) mempunyai kriteria penapisan, antara lain:
Sesuai dengan peran perawat komunitas
Jumlah yang beresiko
Besarnya risiko
Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
Minat masyarakat
Kemungkinan untuk diatasi
Sesuai dengan program pemerintah
Sumber daya tempat
Sumber daya waktu
Sumber daya dana
Sumber daya peralatan
Sumber daya manusia
b. Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik
yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang
diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah
masalah yang mungkin timbul kemudian. Jadi diagnosa keperawatan adalah
suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang status dan masalah
kesehatan yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan. Dengan
demikian diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang
ditemukan. Diagnosa keperawatan akan memberi gambaran masalah dan
status kesehatan masyarakat baik yang nyata (aktual), dan yang mungkin
terjadi (Mubarak, 2009).
c. Rencana Asuhan Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesui dengan
diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan klien (Mubarak, 2009). Jadi perencanaan asuhan keperawatan
kesehatan masyarakat disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah
ditetapkan dan rencana keperawatan yang disusun harus mencakup
perumusan tujuan, rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan dan
kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan (Mubarak, 2009).
Langkah-langkah dalam perencanaan keperawatan kesehatan masyarakat
antara lain sebagai berikut:
1. Identifikasi alternatif tindakan keperawatan
2. Tetapkan tehnik dan prosedur yang akan digunakan
3. Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perencanaan melalui
kegiatan musyawarah masyarakat desa atau lokakarya mini
4. Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia
5. Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang
sangat dirasakan masyarakat
6. Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai
7. Tindakan harus bersifat realistis
8. Disusun secara berurutan
d. Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan
yang telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat
kesehatan masyarakat harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan
lainya. Dalam hal ini melibatkan pihak Puskesmas, Bidan desa dan anggota
masyarakat (Mubarak, 2009). Prinsip yang umum digunakan dalam
pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas adalah:
1. Inovative
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan
mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
tehnologi (IPTEK) dan berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ) (Mubarak,
2009).
2. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesama
profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
berdasarkan azas kemitraan (Mubarak, 2009).
3. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan
harus menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya
rencana program yang telah disusun (Mubarak, 2009).
4. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan
kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten
(Mubarak, 2009).
5. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas
kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan
keperawatan yang diberikan akan tercapai. Dalam melaksanakan
implementasi yang menjadi fokus adalah : program kesehatan komunitas
dengan strategi : komuniti organisasi dan partnership in community
(model for nursing partnership) (Mubarak, 2009).
e. Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan
keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat
kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat
kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah
ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2009).
Kegiatan yang dilakukan dalam penilaian menurut Nasrul Effendi, 1998:
1. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
2. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai
dengan pelaksanaan.
3. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan
selanjutnya apabila masalah belum teratasi.
4. Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakat bahwa
evaluasi dilakukan dengan melihat respon komunitas terhadap.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu
keperawatan yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan ilmu sosial (WHO.1959). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi
dasar ilmu perawatan kesehatan masyarakat yaitu, ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat, ilmu sosial (peran serta masyarakat).
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk
menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam rangka
membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin.
Tindakan keperawatan tersebut dilaksanakan secara berurutan, terus menerus, saling
berkaitan dan dinamis. Selanjutnya menetapkan langkah proses keperawatan sebagia
proses pengumpulan data, pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan (wolf, weitzel,
fuerst, 1979). Jadi prose keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan
yang bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinue dan berkesimbungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan adri klien, keluarga, kelompok atau masyarakat yang
langkah-langkahnya dimulai dari (1) pengkajian: pengumpulan data, analisis data, dan
penentuan masalah, (2) diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan,
pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan (Mubarak, 2005).
Proses evaluasi adalah langkah akhir dari proses keperawatan. Tugas selama
tahap ini termasuk pencatatan pernyataan evaluasi dan revisi rencanatindakan
keperawatan dan intervensi jika perlu.
B. SARAN
1. Perawat kesehatan komunitas kiranya dapat bekerjasama dengan komunitas dan
populasi untuk memperbaiki kembali kesehatan.
2. Perawat kesehatan komunitas kiranya dapat memperhatikan standart evaluasi
atau penilaian dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas.
3. Perawat kesehatan komunitas kiranya dapat terlibat dalam koordinasi dan
organisasi dalam merespon isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Elisabeth T., 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas : Teori dan Prakter.
Jakarta : EGC
Effendy, N., 1998. Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Dasar. Edisi 2. Jakarta :
EGC
Mubarak, Wahit Iqbal, 2005. Pengantar Keperawtan komunitas. Jakarta : CV Sagung
Seto
Mubarak, Wahit Iqbal, Chayatin. N., 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori Dan
Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika