Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN AGREGAT DALAM KOMUNITAS :

KESEHATAN WANITA DAN PRIA


MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS 2

Disusun oleh :

LIZNA ROHANI. B (SNR18213010)


ELVERIA PANJAITAN (SNR18213005)

PROGRAM STUDI S1 NON REGULER KHUSUS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
KUBU RAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran  Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmatdan
karunia-Nya sehingga penyusunan makalah dengan judul ASUHAN
KEPERAWATAN AGREGAT DALAM KOMUNITAS :
KESEHATAN WANITA DAN PRIA dapat kami selesaikan sengan jadwal
yang telah direncanakan. Terdorong oleh rasa ingin tahu, kemauan, kerjasama dan
kerjakeras, kami serahkan seluruh upaya demi mewujudkan keinginan ini.

Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan untuk
melengkapi dan menyempurnakan suatu mata kuliah “Keperawatan Komunitas II”.

Kami menyadari dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan baik cara penulisan  ataupun penyusunanya. Oleh karena itu kami, mohon
maaf dan sangat mengharapkan  masukan yang sifatnya membangun demi untuk
kesempurnaan makalah ini.

Kami menyadari pula, bahwa selesainya makalah ini tidak lepas dari sukungan
serta bantuan baik berupa moral maupun material dari semua pihak terkait. Oleh
kerena itu, dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih banyak
kepada Dosen pembimbing  dan rekan mahasiswa yang memberikan masukan dan
petunjuk serta saran-saran yang baik.

Pontianak, November 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Komunitas adalah suatu kelompok populasi yang tinggal disuatu

kawasan tertentu, berada dibawah suatu pengaturan dan memiliki nilai/interes

serta kebutuhan tertentu pula. Konsep yang utama adalah konsep geografi

(kawasan) dan adanya interaksi (Tamher, 2009, hlm: 99).

Di dalam komunitas masyarakat suatu daerah bila di klasifikasikan

berdasarkan kelompok khusus, salah satu kondisi kesehatan rentan terganggu

adalah kelompok dewasa. Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah

meningkatkan pola hidup masyarakat yang sehat dengan melakukan kegiatan

keperawatan pada komunitas atau masyarakat yang didalamnya terdapat

kelompok khusus dewasa.

Hasil pengkajian didapatkan warga di wilayah Desa Limbung wilayah

kerja Puskesmas sungai Durian sejumlah 883 orang dan 63% diantaranya

karyawan swasta atau pabrik. Berdasarkan hasil wawancara dengan kader

kesehatan, kesadaran warga terhadap kebersihan kurang, upaya pemberantasan

sarang nyamuk (PSN) rendah dan masih sering ditemukan genangan air di

rumah warga setiap inspeksi kader serta hanya ada 10 % warga yang punya

tempat sampah. Hasil pengkajian juga didapatkan banyak warga yang merokok

dan ventilasi jendela jarang dibuka.


Melihat berbagai masalah kesehatan yang muncul pada kelompok usia

dewasa maka diperlukan adanya peran tenaga kesehatan dalam membantu

menangani masalah tersebut baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

B. TUJUAN

1. Tujuan umum

Untuk memberikan gambaran tentang perilaku berisiko pada komunitas agregat usia

dewasa Pria dan Wanita di Desa Limbung termasuk upaya pencegahan dan

penanganannya melalui pendekatan proses keperawatan komunitas.

2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami komunitas agregat usia

dewasa pria dan wanita.

b. Melakukan analisis dan sintesa data komunitas agregat usia dewasa pria

dan wanita.

c. Merumuskan diagnosa keperawatan komunitas agregat usia dewasa pria

dan wanita.

d. Membuat perencanaan tindakan terkait diagnosa keperawatan terhadap

komunitas agregat usia dewasa pria dan wanita.

C. MANFAAT

a. Membantu usia dewasa dalam mencegah terjadinya perilaku berisiko.

b. Memberikan informasi data tentang usia dewasa dan risiko yang mungkin

terjadi.

c. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait

usia dewasa.
d. Sebagai bahan informasi tambahan bagi petugas kesehatan dalam

memberikan penanganan masalah kesehatan pada usia dewasa dalam hal

promotif dan preventif.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI DAN DESKRIPSI KOMUNITAS

Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi

yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama

dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama

(Riyadi, 2007).Menurut Kontjaraningrat Komunitas adalah sekumpulan manusia

yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi (Mubarak,

2009).

Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang

merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat secara komprehensif melalui

upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan

melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat

bersama tim kesehatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang

dihadapi serta memecahkan masalah tersebut  (Elisabeth, 2007).

Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan

sistem sosial tertentu. Komunitas  meliputi individu, keluarga kelompok dan

masyarakat. Salah satu agregat dikomunitas adalah kelompok kelompok

dewasayang tergolong kelompok beresiko terhadap timbulnya masalah

kesehatan yang terkait pemberian ASI yang tidak adekuat dan masalah

kesehatan lainnya yang bisa dijadikan intervensi oleh perawat.


B. USIA DEWASA SEBAGAI KELOMPOK RISIKO

Masa dewasa awal dan tengah adalah  periode yang penuh tantangan,

penghargaan dan krisis. Tantangan ini meliputi tuntunan kerja dan membentuk

keluarga, meskipun orang dewasa juga dapat diberi penghargaan karena

kesuksesan karier mereka dan kehidupan pribadi mereka. Orang dewasa juga

menghadapi krisis seperti merawat orang tua mereka yang telah lanjut usia.

Kemungkinan kehilangan pekerjaan dengan berubah lingkungan ekonomi dan

menghadapi kebutuhan perkembangan mereka sendiri seperti juga kebutuhan

anggota keluarga mereka.

Peran orang dewasa (usia produktif) di masyarakat menjadi sangat

urgent sesuai dengan tugas perkembangan yang menunjukkan bahwa mereka

memiliki pengaruh yang besar pada taraf kesehatan di lingkungan tempat

tinggalnya. Jumlah yang mendominasi di masyarakat juga menjadi sebuah alas

an yang tepat untuk menjadikan kelompok khusus usia produktif mendapatkan

perhatian lebih dalam asuhan keperawatan di komunitas.

C. MODEL YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGKAJIAN KOMUNITAS

Dalam memberikan asuhan keperawatan pada usia kelompok dewasa

menggunakan pendekatan  Community As Partner Model . Klien kelompok

dewasa digambarkan sebagai inti (core) mencakup sejarah, demograpi, suku

bangsa, nilai dan keyakinan, dengan 8 (delapan) sub system yang saling

mempengaruhi meliputi, lingkungan fisik pelayanan kesehatan dan sosial,


ekonomi keamanan dan transportasi politik dan pemerintahan, komunikasi,

pendidikan dan rekreasi ( Anderson, Mc Farlane, 2000 dalam Ervin, 2002).

I. Pengkajian

A. Data inti komunitas (core inti)

1. Demografi: jumlah kelompok dewasa, golongan umur, pengalaman

sebelumnya. Etnis terdiri dari suku bangsa dan ras.

2. Tipe keluarga: keluarga/ bukan keluarga, kelompok.

3. Status perkawinan: kawin, janda/duda, single.

4. Statistik vital: kelahiran, kematian kelompok usia dewasa dan

penyebab kematian.

5. Nilai-nilai keyakinan dan agama: nilai agama dan keyakinan yang

dianut oleh kelompok dewasa berkaitan dengan nilai dan norma yang

dianut.

B. Data Subsistem Komunitas

Delapan data subsistem yang perlu dikumpulkan dalam pengkajian komunitas

meliputi:

1. Lingkungan fisik

Dilihat di lingkungan kelompok usia dewasa, kebersihan lingkungan kualitas

air, pembuangan limbah, kualitas udara, kualitas makanan, akses dan

aktifitas kelompok dewasa dalam pemenuhan kebutuhan. Data dapat

dikumpulkan dengan winshield survey dan observasi.

2. Pelayanan kesehatan dan sosial

Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus kelompok dewasa melalui

puskesmas, pengobatan tradisional atau fasilitas pelayanan kesehatan.


3. Ekonomi

Dilihat dari jumlah pendapatan keluarga, jenis pekerjaan penanggungjawab,

jumlah penghasilan dan pengeluarannya.

4. Transportasi dan keamanan

Dilihat dari jenis transportasi yang digunakan kelompok dewasa untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan dan adanya rasa aman dan

dukungan dari anggota keluarga untuk kelompok usia dewasa.

5. Politik dan pemerintahan

Pemerintahan: kelompok pelayanan masyarakat seperti PKK, tahlil,

kumpulan bapak-bapak, dll. Terdapat kebijakan yang mendukung

optimalnya peran ibu dalam memberikan ASI.Politik: kegiatan politik

yang ada diwilayah tersebut dan peran peserta partai politik dalam

pelayanan kesehatan.

6. Komunikasi

a. Komunikasi formal: media komunikasi yang digunakan oleh

kelompok dewasa untuk memperoleh informasi pengetahuan

tentang kesehatan melalui buku dan sosialisasi dari tenaga

kesehatan.

b. Komunikasi informal

Komunikasi/ diskusi yang dilakukan kelompok dewasa dengan tenaga

kesehatan, orang yang berpengalaman dan lingkungan dalam

masyarakat dalam menyelesaikan masalah kelompok dewasa.

7. Pendidikan
Tingkat pendidikan yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap dalam

meningkatkan derajat kesehatan.

8. Rekreasi

Tempat rekreasi yang digunakan oleh kelompok dewasa.

D. PERAN PERAWAT KOMUNITAS TERKAIT USIA DEWASA

Peran perawat komunitas usia dewasa antara lain:

1. Praktik Keperawatan  Kesehatan Komunitas

Keperawatan kesehatan komunitas (CHN) merupakan spesialis pelayanan

keperawatan yang berbasiskan pada masyarakat dimana perawat mengambil

tanggung jawab untuk berkontribusi meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat. Focus utama  upaya CHN adalah pencegahan penyakit,

peningkatan dan mempertahankan kesehatan dengan tanggung jawab utama

perawat CHN pada keseluruhan populasi dengan penekanan pada

keterbatasan kelompok populasi daripada individu dan keluarga.

2. Fungsi dan peran perawat CHN pada kelompok dewasa

Fungsi dan peran perawat perawat kesehatan komunitas antara lain :

a. Kolabolator

Perawat bekerja sama dengan lintas program dan lintas sektoral dalam membuat

keputusan dan melaksanakan tindakan untuk menyelesaikan masalah

kelompok dewasa. Seperti halnya perawat melakukan kemitraan dengan

tokoh masyarakat, tokoh agama, keluarga, guru, kepolisian,

psikolog,dokter, LSM, dan sebagainya.

b. Koordinator
Mengkoordinir pelaksanaan konferensi kasus sesuai kebutuhan kelompok

dewasa, menetapkan penyedia pelayanan untuk kelompok dewasa.

c. Case finder

Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada kelompok

dewasa, menggunakan proses diagnostik untuk mengindentifikasi

potensial kasus penyakit dan resiko pada kelompok dewasa

d. Case manager

Mengindentifikasi kebutuhan kelompok dewasa, merancang rencana

keperawatan untuk memenuhi kebutuhan kelompok dewasa, mengawasi

pelaksanaan pelayanan dan mengevaluasi dampak pelayanan.

e. Pendidik

Mengembangkan rencana pendidikan kepada keluarga dengan kelompok dewasa

dimasyarakat dan diinstasi formal, memberikan pendidikan kesehatan

sesuai kebutuhan, mengevaluasi dampak pendidikan kesehatan.

f. Konselor

Membantu kelompok dewasa mengindentifikasi masalah dan solusi alternatif

serta membantu mengevaluasi efek solusi dan pemecahan masalah.

g. Peneliti

Merancang riset terkait kelompok dewasa, mengimplikasikan hasil riset pada

kelompok dewasa.

h. Care Giver
Mengkaji  status kesehatan komunitas kelompok dewasa, menetapkan diagnose

keperawatan, merencanakan intervensi keperawatan dan melaksanakan

rencana tindakan serta mengevaluasi hasil intervensi.

i. Pembela

Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi kelompok dewasa, menentukan

kebutuhan advokasi, menyampaikan kasus kelompok dewasa terhadap

pengambilan keputusan, mempersiapkan kelompok dewasa untuk

mandiri.   

BAB III
PROSES KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

Data Inti Komunitas (Core Inti)

1. Demografi : Hasil pengkajian data demografi masyarakat desa Limbung

Wilayah kerja Puskesmas sungai durian akan disajikan sebagai berikut :

a)    Terdiri dari 8 Desa di kecamatan Sungai Raya kab. Kubu Raya

b)    Jumlah Warga 107.000 Jiwa

c)    Pengkajian kepada warga Dewasa Pria dan Wanita diambil secara acak

Berdasarkan hasil pengkajian  didapatkan bahwa sebagian besar warga

Desa Limbung di wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian  54 %  berjenis

kelamin Laki-Laki  dan 46 % berjenis kelamin perempuan. Didapatkan data

bahwa pendidikannya paling banyak rata-rata adalah tamatan

SMA/sederajat dengan jumlah 57% dan pekerjaannya rata-rata bekerja

sebagai karyawan swasta yaitu sebanyak 63 %.

2. Tipe keluarga:

Warga Desa Limbung memiliki tipe keluarga rata-rata kecil (bapak, ibu, anak).

3. Status perkawinan:

Warga Desa Limbung wilayah kerja Puskesmas sui Durian rata-rata usia dewasa

sudah menikah.
4. Statistik vital: angka kematian pada usia dewasa biasanya terjadi karena

penyakit yang dialami dan gaya hidup yang kurang sehat.

5. Nilai-nilai keyakinan dan agama:

Warga Desa Limbung wilayah kerja Puskesmas sungai durian Kubu raya mayoritas

beragama Islam (90%) dan (10%) non Islam.

Delapan data subsistem dalam pengkajian komunitas meliputi:

No Aspek yang dikaji Hasil Metode


1. Kondisi lingkungan Berdasarkan hasil kuisioner rumah Wawancara

warga rata-rata permanen dengan Leaflet

tembok bata, keadaan ventilasi

kurang dan jendela jarang dibuka.

Rata-rata warga menggunakan air

PAM dan hanya ada 10 % warga

yang mempunyai tempat sampah.

Banyak warga yang terdapat

genangan air di rumahnya dan

terlihat jentik-jentik nyamuk di

genangan tersebut.

2. Layanan kesehatan Warga datang ke pelayanan      Wawancara

kesehatan seperti puskesmas      Leaflet

dengan menggunakan kendaraan

pribadi atau angkutan umum dan

asuransi yang digunakan adalah BPJS


kesehatan.

3. Ekonomi a. Rata-rata warga Desa Limbung usia     Wawancara

dewasa bekerja sebagai karyawan     Leaflet

swasta atau pabrik dengan gaji 1,5-

3jt. Sedangkan usia dewasa yang

tidak bekerja ada 10% dan 27%

bekerja dirumah atau wiraswasta.

4. Transportasi a. Transportasi yang digunakan warga Wawancara


dan

Keamanan untuk datang ke pelayanan kesehatan Leaflet

biasanya menggunakan transportasi

umum seperti angkutan atau ojek.

Ada juga yang menggunakan motor

pribadi.

b. Rata-rata keamanan di tempat

pelayanan kesehatan sudah ada

satpam, namun ada yang belum

didaerah puskesmas.
5. Politik dan
H Kelompok pelayanan masyarakat Wawancara

pemerintah usia dewas di Desa limbung wilayah

kerja Puskesmas sungai durian Kubu

raya
6. Komunikasi Komunikasi yang digunakan Wawancara

biasanya dari papan pengumuman,

pengeras suara di masjid, brosur dan

poster.
7. Pendidikan Pendidikan warga rata-rata lulusan Kuesioner

SMA. Kesadaran menjaga kebersihan


masih kurang, kesadaran warga

terhadap upaya pemberantasan

sarang nyamuk (PSN) masih rendah

dan banyak warga usia dewasa yang

merokok.
8. Rekreasi Rekreasi warga rata-rata hanya Kuesioner

menonton televisi, berkumpul

bersama keluarga dan hanya

beberapa yang rekreasi diluar

rumah.

B. ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan

1 DS : Sumber daya Ketidakefektifan

h.    Berdasarkan hasil wawancara (pengetahuan) pemeliharaan kesehatan

dengan beberapa warga, tidak cukup (00099)

kesadaran warga terhadap

kebersihan kurang, upaya

pemberantasan sarang nyamuk

(PSN) rendah dan masih sering

ditemukan genangan air di

rumah warga setiap inspeksi

kader.

DO :
a. Jumlah usia produktif tinggi

883 orang.Hanya ada 10 %

warga yang punya tempat

sampah.

b.
c.   Rerata tingkat pendidikan SMA

d.  Banyak warga yang sibuk

bekerja di pabrik atu karyawan

swasta.

e.   
Banyak warga yang terdapat

genangan air di rumahnya

f.    Terlihat jentik-jentik nyamuk di

genangan air warga


2 DS : Merokok Perilaku kesehatan

a. Berdasarkan hasil wawancara cenderung berisiko

dengan kader kesehatan banyak (00188)

warga yang merokok dan

beberapa ventilasi jendela

rumah jarang dibuka. Warga

yang merokok lebih banyak pria

daripada wanita

b. DO :

a. Budaya merokok tinggi

b. Rata-rata penghasilan warga

c. 1,5-3 jt.

b.   
Diagnosa Keperawatan Komunitas Kriteria Penilaian Total Skore Prioritas

A B C D E F

Ketidakefektifan pemeliharaan 1 2 2 3 2 2 12 1

kesehatan (00099)

Perilaku kesehatan cenderung 3 1 2 2 1 2 11 2

berisiko (00188)

C. PRIORITAS DIAGNOSA

Keterangan:

A   : Kesadaran masyarakat terhadap masalah

B   : Motivasi komunitas untuk mengatasi masalah

C   : Kemampuan perawat untuk mengatasi maslaah

D   : Fasilitas yang tersedia untuk mengatasi masalah

E   : Beratnya akibat jika masalah masih tetap

F    : Cepat masalah teratasi

Skore:

1 = rendah, 2 = sedang, 3 = tinggi

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan sumber daya

(pengetahuan) tidak cukup (00099).


2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko berhubungan dengan merokok

(00188).

E. INTERVENSI

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Sasaran Metode Tempat


1. Ketidakefektifan a.Status Kelompok
Program Kelompok Komunikasicerama
usia Puskesmas sungai

pemeliharaan kesehatan - Mengadakan kerja dewasa h, diskusi, durian

kesehatan orang bakti berkala rutin warga informasi


Desa Kubu raya

berhubungan dewasa (2- - Melakukan PSN limbung


dengan sumber wilayah
4). secara bersama-sama
daya kerja
b.Prevalensi Kemitraan
(pengetahuan) puskesmas
program     - Kerja sama dengan
tidak cukup sungai
peningkata Puskesmas untuk
(00099). durian
n kesehatan pembagian bubuk
Kubu raya
(2-4) abate.

d. c.Tingkat Pemberdayaan

partisipasi -Maintenance

warga program jumantik


dalam yang telah dilakukan
program
-Pembentukan
kesehatan
jumantik di tiap
(2-4)
keluarga.

Pendidikan kesehatan

-Pendidikan

kesehatan tentang
pentingnya PSN

-Pendidikan

kesehatan tentang

DHF dan gerakan 3M.


2. Perilaku a.Program Program KelompokKelompok Komunikasicerama
usia Puskesmas sungai

kesehatan pendidikan - Melakukan senam dewasa h, diskusi durian

cenderung berisiko untuk sehat bersama warga warga Desa Kubu raya

berhubungan penguatan Kemitraan limbung

dengan merokok - Mengusulkan wilayah


praktik
(00188). pembentukan kerja
budaya
Posbindu puskesmas
yang sehat
Pemberdayaan sungai
(2-3).
- Pembuatan poster durian
b.Penguatan praktik
bahaya merokok Kubu raya
budaya
Pendidikan kesehatan yang
yang sehat
merokok.
- Pendidikan kesehatan
(2-3).
tentang bahaya
c.Menggunakan
merokok
sumber-

sumber

daya di

komunitas

(2-4).

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem

sosial tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok/agregat dan

masyarakat. Salah satu agregat di komunitas adalah kelompok usia dewasa yang

tergolong kelompok berisiko (at risk) terhadap timbulnya masalah kesehatan

yang terkait perilaku tidak sehat. Yang menjadi sasaran pengkajian adalah usia

20-55 tahun di Puskesmas sungai durian Kubu raya. Dalam memberikan asuhan

keperawatan pada agregat usia dewasa menggunakan pendekatan Community As

Partner Model. Klien (usia dewasa) digambarkan sebagai inti (core) mencakup

sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan keyakinan dengan 8 (delapan)

subsistem yang saling mempengaruhi meliputi lingkungan fisik, pelayanan

kesehatan dan sosial, ekonomi, keamanan dan transportasi, politik dan

pemerintahan, komunikasi, pendidikan dan rekreasi.

B. SARAN

▪ Dibutuhkan peran perawat komunitas untuk membantu menyelesaikan

masalah kesehatan pada komunitas usia dewasa.

▪ Dibutuhkan kerjasama antara keluarga, anggota masyarakat dan petugas

kesehatan untuk mendukung keberhasilan intervensi asuhan keperawatan

pada komunitas usia dewasa.


DAFTAR PUSTAKA

Ni Made, dkk. 2017. Panduan Asuhan Keperawatan Individu, Keluarga,

Kelompok, dan Komunitas dengan Modifikasi NANDA, ICNP, NOC, dan

NIC di Puskesmas dan Masyarakat. Jakarta: Universitas Indonesia

Tamher, Sayuti. 2009. Pengkajian Keperawatan Pada Individu, Keluarga dan

Komunitas. Jakarta: TIM

Anda mungkin juga menyukai