Anda di halaman 1dari 2

Panduan Praktik Klinis

SMF Penyakit Dalam


RSUD Sultan Syarif Muhammad Alkadrie Pontianak
2018

PNEUMONIA
DIDAPAT DI MASYARAKAT
1. PENGERTIAN Peradangan parenkim paru yang terjadi pada pasien yang tidak mendapatkan perawatan inap
(DEFINISI) di rumah sakit atau fasilitas perawatan inap jangka panjang (panti) setidaknya lebih dari 14
hari sebelum mulai munculnya tanda dan gejala tersebut.
2. ANAMNESIS Demam tinggi, menggigil, nyeri dada pleuritik, batuk mukopurulen produktif, terkadang ada
hemoptisis
3. PEMERIKSAAN Tanda-tanda vital: suhu > 38 derajat celcius, denyut nadi takhikardi atau normal, pernafasan
FISIK cepat, tekanan darah normal. Ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara nafas bronkial dan
ronki
4. KRITERIA Pada foto rontgen thorax terdapat infiltrate baru atau infiltrate progresif dengan ≥ 2 gejala
DIAGNOSIS sebagai berikut :
1. Batuk bertambah
2. Perubahan karakteristik dahak / dahak ourulen
3. Temperature ≥ 38oC (aksila) atau riwayat demam
4. Pemeriksaan fisik : konsolidasi positif, suara nafas bronkial, RBK
5. Angka Leukosit > 100.000/mm3 atau <4500/mm3
Kriteria diagnosis pneumonia berat bila terdapat salah satu atau lebih dari tanda/gejala
berikut :
Kriteria minor:
1. Frekuensi napas > 30/menit
2. Pa02/FiO2kurang dari 250 mmHg
3. Foto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral
4. Foto toraks paru melibatkan > 2 lobus
5. Tekanan sistolik < 90 mmHg
6. Tekanan diastolik < 60 mmHg

Kriteria mayor adalah sebagai berikut :


1. Membutuhkan ventilasi mekanik
2. Infiltrat bertambah > 50%
3. Membutuhkan vasopresor > 4 jam (septik syok)
4. Kreatinin serum > 2 mg/dl atau peningkatan > 2 mg/dI, pada penderita riwayat penyakit
ginjal atau gagal ginjal yang membutuhkan dialysis

5. DIAGNOSIS Tuberkulosis paru, jamur


BANDING
1. Pemeriksaan Laboratorium Klinis
6. PEMERIKSAAN a. Laboratorium Rutin : Darah rutin, hitung jenis, LED, Glukosa darah, Ureum, Creatinin,
PENUNJANG SGOT, SGPT
b. Analisis gas darah, elektrolit
c. Pewarnaan Gram sputum
d. Kultur sputum
e. Kultur darah
f. Pemeriksaan serologis
g. Pemeriksaan antigen
h. Pemeriksaan Polymerase chain reaction (PCR)
i. Tes Invasif (torakosentesis, aspirasi transtrakheal, bronkoskopi, aspirasi jarum
transtorakal, biopsi paru terbuka dan thorakoskopi.
2. Pemeriksaan Radiologis
a. Foto toraks
Terdapat infiltrat baru atau infiltrat progresif
b. Pulse oxymetry
1. Dianjurkan untuk tidak merokok, beristirahat dan minum banyak cairan
7. TERAPI
2. Antibiotika untuk grup I: makrolid, doksisiklin, amoksisilin, trimetoprim sulfametoksasol,
fluorokuinolon. Grup II: sefalosporin generasi ke 2, betalaktam dan penghambat
betalaktamase (amoksisillin dan asam clavulanat) dengan makrolid atau fluorokuinolon.
Grup III: sefalosporin generasi ke 2 atau ke 3 atau betalaktam dan penghambat
betalaktamase kombinasi dengan makrolid atau fluorokuinolon saja. Grup IV:
sefalosporin generasi ke 3 dengan aktivitas antipseudomonas atau betalaktam dan
penghambat betalaktamase plus makrolid atau fluorokuinolon atau karbapenem
3. Nyeri pleuritik/demam diredakan dengan parasetamol
4. Ekspektoran/mukolitik
5. Nutrisi tambahan pada penyakit yang berkepanjangan
6. Kontrol setelah 48 jam atau lebih awal bila diperlukan
8. EDUKASI Terangkan hubungan keluhan, gejala dengan pengobatan

9. PROGNOSIS Ad vitam : dubia ad bonam


Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
1. Braunwald, E. Fauci, A.S. Kasper, D.L. Hauser, S.L. et al., 2009, Harrisson’s: Principle of
10. KEPUSTAKAAN Internal Medicine. 17th Ed. New York: McGraw-Hill Companies.
2. PAPDI, 2014, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 6. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit Dalam FKUI
3. PAPDI, 2009, Panduan Pelayanan Medik. Jakarta: PB PAPDI.

Pontianak, Oktober 2018


Ketua Komite Medik Ketua SMF Penyakit Dalam

dr. Eko Rustianto SpB dr. I ketut Sudjana SpPD

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah SSMA

drg. Yuliastuti Saripawan M.Kes


NIP. 19710714 200012 2 002

Anda mungkin juga menyukai