Anda di halaman 1dari 30

Rehabilitasi dan Terapi Okupasi

bagi Pasien dengan


Gangguan Jiwa

Ns. Abdul Rokhman, M.Kep.


Pengertian

Rehabilitasi adalah tindakan restorasi bagi kesehatan individu yang


mengalami kecacatan menuju kemampuan yang optimal dan
berguna baik segi fisik,mental,sosial,dan ekonomi ,di rumah sakit-
rumah sakit,dan pusat-pusat rehabilitasi tertentu

Rehabilitasi menurut WHO Expert Commitee on Medical


Rehabilitation (1969).Penggunaan secara terpadu dan terkoordinasi
dari tindakan medis,social,pendidikan dan vokasional untuk melatih
atau melatihi kembali individu ke arah kemungkinan tertinggi dari
tingkat kemampuan fungsionalnya.

kegiatan ini diberikan dengan menggunakan sejumlah kegiatan


dimana bertujuan membantu pasien mengembangkan kemampuan
kerja dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal bagi dirinya di
masyarakat setelah pulang dirawat di rumah sakit
Tujuan dari
Rehabilitasi
a. Mengembalikan kemampuan individu setelah terjadinya gangguan
kepada kondisi/tingkatan fungsi yang optimum

b. Mencegah kecacatan yang lebih besar

c. Memelihara kemampuan yang ada/dimiliki oleh pasien

d. Membantu pasien untuk menggunakan kemampuannya. rehabilitasi


untuk proses jangka panjang dimana memerlukan program dan
sarana yang mencukupi.

keberhasilan dari program rehabilitasi tergantung kepada besarnya


motivasi belajar,pola hidup sebelum dan sesudah sakit dan dukungan
dari orang-orang yag memiliki arti bagi pasien.
Tim yang Menangani
Rehabilitasi

Tim yang menangani rehabilitasi yaitu tim


kesehatan mental yang terdiri dari
dokter,perawat,psikologi,petugas sosial dan
petugas terapi okupasional
Kegiatan Pelaksana

Kegiatan pelaksana rehabilitasi dilakukan di


dalam rumah sakit,luar rumah sakit
(panti,pusat rehabilitasi),dimulai sejak hari
pertama pasien dirawat
Fungsi Perawat Dalam
Program Rehabilitasi

1. Menjaga komplikasi dari akibat


gangguan/penyakit diderita pasien
2. Membatasi besarnya gangguan
semaksimal mungkin
3. Merencanakan dan melaksanakan
program rehabilitasi
Jenis - Jenis Kegiatan
Rehabilitasi
1. Terapi Okupasional

Adalah ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana menggerakkan


partisipasi individu melalui kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk
mengoreksi masalah-masalah patologik ke arah pemeliharaan dan
promosi derajat kesehatan.

Kegiatan di bangsal biasanya berupa kegiatan-kegiatan pada waktu luang


dan kreasi seni untuk menilai kemampuan pasien dalam memenuhi
kegiatan sehari-hari (activities of daily living/ADL).

Selain itu diberikan juga kegiatan pendidikan latihan vokasional untuk


bekal bekerja di masyarakat.Dengan terapi ii mendorong pasien untuk
mengembangkan minat untuk mempertahankan keterampilan lama
mempelajari keterampilan baru.
Jenis - Jenis Kegiatan
Rehabilitasi

2. Terapi Edukasional
Tujuannya adalah membantu pasien untuk
meningkatkan harga dirinya,tidak tertinggal
pelajaran karena sedang dirawat dan juga
dapat beradaptasi dengan program
pengobatan.
Jenis - Jenis Kegiatan Rehabilitasi

3. Rehabilitasi Vokasional

Yaitu suatu proses dimana pasien dikaji, dilatih dan ditempatkan


sesuai dengan pekerjaannya yang dapat membantunya
mendapatkan kepuasan dan bermakna.

Kegiatan ini didasari kepada kepercayaan bahwa dengan


memberinya pekerjaan akan menghasilkan kreatifitas kepuasan
dalam berhubungan sosial dengan orang lain,meningkatkan
kebanggaan dalam menyelesaikan tugas dan harga diri.

Sebelum mengikuti terapi ini biasanya pasien dilakukan test


sikap ketrampilan,minat,kemudian diminta mengobservasi dan
mencoba salah satu jenis pekerjaan yang diminati, kemudian
dinilai kembali untuk diberikan terapi.
Tahap-Tahap Rehabilitasi Pasien Gangguan Jiwa

1. Tahap persiapan
yaitu usaha mempersiapkan pasien dengan menjalankan kegiatan terapi
okupasional,seleksi,evaluasi,dan latihan kerja dalam berbagai jenis
pekerjaan

2. Tahap penyaluran/penempatan
merupakan usaha pemulangan pasien ke keluarga,tempat kerja atau
masyarakat dan instansi lain yang berfungsi sebagai pengganti
keluarga,disamping usaha resosialisasi

3. Tahap pengawasan
merupakan tindakan lanjut setelah pasien di salurkan ke
masyarakat,dengan mengadakan kunjungan rumah (visit home)
kunjungan tempat kerja (job visit) dan menyelenggarakan perawatan
lanjut (after care),untuk mengetahui perkembangan
pasien,permasalahan yang dihadapi serta cara-cara pemecahannya.

Sejak tahun 1978 di Indonesia program rehabilitasi dilakukan berdasarkan kerja


sama lintas sektoral melibatkan 3 departemen yaitu Departemen
Kesehatan,Sosial dan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui satu
program bersama yang membahas tentang Penyelenggaraan Usaha Rehabiltasi
pasien mental
Terapi Okupasi
Pengertian (Riyadi dan Purwanto, 2009)

• Terapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu


ilmu dan seni pengarahan partisipasi
seseorang untuk melaksanakan tugas tertentu
yang telah ditetapkan.
• Terapi ini berfokus pada pengenalan
kemampuan yang masih ada pada seseorang,
pemeliharaan dan peningkatan bertujuan
untuk membentuk seseorang agar mandiri,
tidak tergantung pada pertolongan orang lain
Pengertian

Okupasi adalah Aktivitas yang terarah dan


bertujuan memberikan okupasi terapi
sehingga tidak ada waktu terbuang dengan
percuma tetapi semua waktu yang ada kita
manfaatkan untuk suatu kegiatan yang
berguna bagi diri kita.
Tujuan terapi okupasi
Riyadi dan Purwanto (2009)

Adapun tujuan terapi okupasi menurut


a. Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi mental.
1. Menciptakan kondisi tertentu sehingga klien dapat
mengembangkan kemampuannya untuk dapat
berhubungan dengan orang lain dan masyarakat
sekitarnya.
2. Membantu melepaskan dorongan emosi secara wajar.
3. Membantu menemukan kegiatan sesuai bakat dan
kondisinya.
4. Membantu dalam pengumpulan data untuk menegakkan
diagnosa dan terapi.
.....(lanjutan) tujuan terapi okupasi

b. Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik,


meningkatkan gerak, sendi, otot dan koordinasi gerakan.
c. Mengajarkan ADL seperti makan, berpakaian, BAK, BAB dan
sebagainya.
d. Membantu klien menyesuaikan diri dengan tugas rutin di
rumah.
e. Meningkatkan toleransi kerja, memelihara dan meningkatkan
kemampuan yang dimiliki.
f. Menyediakan berbagai macam kegiatan agar dicoba klien
untuk mengetahui kemampuan mental dan fisik, kebiasaan,
kemampuan bersosialisasi, bakat, minat dan potensinya.
g. Mengarahkan minat dan hobi untuk dapat digunakan setelah
klien kembali di lingkungan masyarakat.
Aktivitas Muhaj (2009),

Aktivitas yang digunakan dalam terapi


okupasi, sangat dipengaruhi oleh konteks
terapi secara keseluruhan, lingkungan,
sumber yang tersedia, dan juga oleh
kemampuan si terapi sendiri (pengetahuan,
keterampilan, minat dan kreativitasnya).
Jenis (Muhaj, 2009).

• latihan gerak badan,


• olahraga,
• permainan tangan,
• kesehatan,
• kebersihan, dan kerapian pribadi,
• pekerjaan sehari-hari (aktivitas kehidupan sehari-hari, seperti
dengan mengajarkan merapikan tempat tidur, menyapu dan
mengepel),
• praktik pre-vokasional, seni (tari, musik, lukis, drama, dan lain-
lain),
• rekreasi (tamasya, nonton bioskop atau drama),
• diskusi dengan topik tertentu (berita surat kabar, majalah,
televisi, radio atau keadaan lingkungan).
Bebas Pasung
Indikasi terapi okupasi
Riyadi dan Purwanto (2009)

1. Klien dengan kelainan tingkah laku, seperti klien harga


diri rendah yang disertai dengan kesulitan
berkomunikasi.
2. Ketidakmampuan menginterpretasikan rangsangan
sehingga reaksi terhadap rangsang tidak wajar.
3. Klien yang mengalami kemunduran.
4. Klien dengan cacat tubuh disertai gangguan kepribadian.
5. Orang yang mudah mengekspresikan perasaan melalui
aktivitas.
6. Orang yang mudah belajar sesuatu dengan praktik
langsung daripada membayangkan.
Karakteristik aktivitas terapi
Riyadi dan Purwanto, (2009)

• Mempunyai tujuan jelas,


• Mempunyai arti tertentu bagi klien,
• Harus mampu melibatkan klien walaupun
minimal,
• Dapat mencegah bertambah buruknya kondisi,
• Dapat memberi dorongan hidup,
• Dapat dimodifikasi, dan
• Dapat disesuaikan dengan minat klien.
Jenis Aktivitas Terapi Okupasi

1. Aktivitas latihan fisik untuk meningkatkan


kesehatan jiwa
2. Aktivitas dengan pendekatan kognitif
3. Aktivitas yang memacu kreativitas
4. Training ketrampilan
5. Terapi bermain
Analisa aktivitas Riyadi dan Purwanto (2009),

• Jenis kegiatan yang dilakukan seperti latihan gerak


badan atau pekerjaan sehari-hari,
• Maksud dan tujuan dari kegiatan dilakukan dan
manfaatnya bagi klien, sarana atau alat atau
aktivitas dilakukan disesuaikan dengan jenis
kegiatan yang dilakukan, persiapan terhadap sarana
pendukung dan klien maupun perawat,
pelaksanaan dari kegiatan yang telah direncanakan,
kontra indikasi dan disukai klien atau tidak disukai
yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki
oleh klien.
Proses terapi okupasi

1. Pengumpulan data, meliputi data tentang identitas klien, gejala, diagnosis,


perilaku dan kepribadian klien. Misalnya klien mudah sedih, putus asa,
marah.
2. Analisa data dan identifikasi masalah dari data yang telah dikaji ditegakkan
diagnosa sementara tentang masalah klien maupun keluarga.
3. Penentuan tujuan dan sasaran dari diagnosa yang ditegakkan dapat dibuat
sasaran dan tujuan yang ingin dicapai.
4. Penentuan aktivitas jenis kegiatan yang ditentukan harus disesuaikan
dengan tujuan terapi.
5. Evaluasi kemampuan klien, inisiatif, tanggungjawab, kerjasama, emosi dan
tingkah laku selama aktivitas berlangsung. Dari hasil evaluasi rencanakan
kembali kegiatan yang sesuai dan akan dilakukan. Evaluasi dilakukan secara
periodik, misalnya 1 minggu sekali dan setiap selesai melaksanakan
kegiatan.
Pelaksanaan Terapi

Metode
1. Individual: dilakukan untuk klien baru masuk,
klien yang belum mampu berinteraksi dengan
kelompok dan klien lain yang sedang
menjalani persiapan aktivitas.
2. Kelompok....
Pelaksanaan Terapi

• Kelompok: klien dengan masalah


sama, klien yang lama dan yang
memiliki tujuan kegiatan yang sama.
• Jumlah anggota kelompok yang
nyaman adalah kelompok kecil yang
anggotanya berkisar antara 7 - 10
orang  menurut Stuart dan Laraia
(2001, dalam Keliat dan Akemat,
2005).
Pelaksanaan Terapi (Riyadi dan Purwanto, 2009).

Waktu
• Terapi dilakukan 1-2 jam setiap sesi baik
metode individual maupun kelompok dengan
frekuensi kegiatan per sesi 2-3 kali dalam
seminggu. Setiap kegiatan dibagi menjadi 2
bagian,pertama: ½-1 jam yang terdiri dari
tahap persiapan dan tahap orientasi, kedua: 1-
1/2 jam yang terdiri dari tahap kerja dan tahap
terminasi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai