Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 4

6D S1 Keperawatan
STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN
DEFINISI
Pedikulosis adalah infeksi kulit/rambut pada
manusia yang disebabkan oleh Pediculus (Tergolong
famili Pediculidae). Pediculus ini merupakan parasit
obligat artinya harus menghisap darah manusia untuk
dapat mempertahankan hidup. (Djuanda, 2006).
KLASIFIKASI
Klasifikasi pedikulosis menurut (Djuanda, 2006)
sebagai berikut :
1. Pediculus humanus var.capitis yang menyebabkan
pedikulosis kapitis.
2. Pediculosis humanus var. Corporis yang
menyebabkan pedikulosis korporis.
3. Phthirus pubis(nama dahulu : pediculus pubis) yang
menyebabkan pedikulosis pubis.
Hygine kurang kontak langsung lewat barang bersama: sisir, bantal, kasur dan dll.
Padat penduduk. Hubungan seksual.

Parasit pedukulus

Pedikulosis kapitis Pedikulosis korporis Pedikulosis pubis

telur

larva

nimfa
MK: Gg rasa
nyaman gatal
Dewasa

Menggigit dan menghisap Infeksi oleh kutu

Mengeluarkan air liur dan gatal


eskreta

digaruk

Resiko
Kurang Malu dengan kondisi Penampilan berbeda Ekskoriasi, erosi, sekunder infeksi
informasi yg dialami

Kurang MK: Gg body image MK : Gg integritas kulit


pengetahuan
PEDIKULOSIS KAPATIS
DEFINISI
Infeksi kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh
Pedikulus humanus var.capitis (Djuanda, 2006).

GEJALA KLINIS
Gejala mula yang dominan hanya rasa gatal, terutama pada
daerah oksiput dan temporal serta dapat meluas ke seluruh kepala.
Kemudian karena garukan, terjadi erosi, ekskoriasi, dan infeksi
sekunder (pus,krusta). Bila infeksi sekunder berat,rambut akan
bergumpal disebabkan oleh banyak pus dan krusta (plikapelonika)
dan disertaipembesaran kelenjar getah bening regional (oksiput
dan retroaurikuler). Pada keadaan tersebut kepala memberikan bau
yang busuk (Djuanda, 2006).
CARA PENULARAN
Pada lingkungan yang padat, anak-anak, cara
penularannya melalui benda perantara, misalnya : sisir,
bantal, kasur, topi, sikat rambut, wig, bantal dan
sprei(Djuanda, 2006).

PENGOBATAN
Pengobatan bertujuan memusnakan semua kutu dan
telur serta mengobati infeksi sekunder. Menurut
kepustakaan pengobatan yang dianggap terbaik ialah
secara topikal dengan malathion 0,5% atau 1% dalam
bentuk losio atau spray.
PEDIKULOSIS KORPORIS (Kutu pakaian)
DEFINISI
Infeksikulit disebabkan oleh Pediculus humanus
var.corporis(Djuanda, 2006).

GEJALA KLINIK
Kutu pakaian menimbulkan rasa gatal, dan kulit
pasien sering dipenuhi oleh ekskoriasi. Rasa gatal timbu
karena adanya reaksi hipersensitivitas yang diperoleh
terhadap adanya antigen di saliva kutu. Bila dicurigai
adanya infeksi kutu pakaian, maka yang harus diperiksa
adalah pakaian pasien (Brown & Burns, 2005).
CARA PENULARAN
 Melalui pakaian.
 Pada orang yang dadanya berambut terminal kutu ini
dapat melekat pada rambut tersebut dan dapat ditularkan
melalui kontak langsung.

PENGOBATAN
Pengobatannya ialah dengan gameksan 1% yang
dioleskan tipis diseluruh tubuh dan di diamkan 24 jam,
setelah itu penderita disuruh mandi. Jika masih
belumsembuh diulang 4 hari kemudian.obatlain ialahemulsi
benzilbenzoat 25% dan bubuk malathion 2%. Pakaian agar
direbus atau disetrika,makudnya untuk membunuh
telurdankutu. Jika terdapat infeksi sekunder diobati dengan
antibiotik secara sistemik dan topikal(Djuanda, 2006).
PEDIKULOSIS PUBIS
DEFINISI
Pedikulosis pubis ialahinfeksi rambut didaerah pubis dan
sekitarnya oleh phtirus pubis(Djuanda, 2006).

GEJALA KLINIS
Gejala yang terutama adalah gatal didaerah pubis dan di
sekitarnya. Gatal ini dapat meluas sampai ke daerah
abdomen dan dada,disitu dijumpai bercak-bercakberwarna
abu-abu atau kebiruan yang disebut sebagaimaculaserulae.
Kutu ini dapat dilihat dengan mata biasa dan susah untuk
dilepaskan karena kepalanya dimasukkan kedalam muara
folikel rambut(Djuanda, 2006).
CARA PENULARAN
Pada orang dewasa, PMS serta mengenai jenggot dan
kumis, pada anak-anak pada alis / bulu mata. Cara
penularannya umumnya kontak langsung, hubungan seks
atau dengan benda seperti pakaian, handuk dan
sprei(Djuanda, 2006).

PENGOBATAN
Pengobatan sama dengan pengobatan
pedikulosiskorporis, yaitu dengan krimgameksan 1%atau
emulsibenzilbenzoat 25%yang dioleskan dan didiamkan
selama 24jam.pengobatan diulang 4 hari kemudian , jika
belum sembuh.Sebaiknya rambut kelamin dicukur.Pakaian
dalaam direbus atau disetrik.Mitra seksual harus pula
diperiksa dan jika perlu diobati(Djuanda, 2006).
KONSEP
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
2. Riwayat kesehatan
a) Keluhan utama : Biasanya Klien mengatakan bahwa klien merasa gatal
pada kulit
b) Riwayat Kesehatan Sekarang : Klien merasa gatal pada daerah
kepala,badan dan daerah pubis, ketidak nyamanan pada kulit, tidak bisa
tidur akibat gatal yang dirasakan. Kulit klien tampak kemerahan, terdapat
ulkus dan erosi .
c) Riwayat Kesehatan Dahulu : Apakah mempunyai riwayat penyakit
kulit, pasien pernah mengalami gatal-gatal di sekitar kulit kepala, badan,
dan pubis. Apakah pasien pernah pinjam-meminjam alat mandi, handuk,
baju, sisir, bantal, kasur, topi kepada orang lain atau anggota keluarga
yang punya riwayat penyakit pedikulosis.
d) Riwayat penyakit keluarga : Adakah anggota keluarga yang menderita
penyakit yang sama dengan pasien.
3. Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum : baik


2. Kesadaran : composmentis
3. Tanda-tanda Vital :
 TD = Normal (120/90 mmHg)
 T = Normal (36,5ºC - 37,5 ºC)
 RR = Normal (16-20x/mnt)
 N = Normal (60-100x/mnt)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman (gatal) berhubungan dengan
reaksi liur dan ekskreta
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan erosi,
eskoriasi
3. Gangguan citra tubuh berhubungan perubahan
penampilan diri skunder terhadap penyakit
4. Resiko penyebaran infeksi b.d kerusakan pertahanan
primer
5. Kurang pengetahuan mengenai proses penyakit,
perawatan dan prosedur pengobatan b.d kurangnya
informasi
RENCANA KEPERAWATAN
No Dx Tujuan dan KH Intervensi Rasional
1 Setelah dilakukan 1.Observasi tempat, 1.Untuk menentukan
tindakan keperawatan frekuensi, kualitas tidakan selanjutnye
selama 1x 24 jam gatal. sesuai dengan keluhan
diharapkan gatal pada 2.Berikan Lotion pada klien
daerah kepala,dada dan daerah yang gatal. 2.Lotion dapat
pubis berkurang atau 3.Berikan masase pada mengurangi
hilang kulit yang gatal. ketidaknyamanan (gatal)
KH: 4.Anjurkan kepada 3.Massase meningkatkan
1. Ekspresi wajah rileks klien untuk sirkulasi kulit dan
2. pasien sudah merasa mempertahankan meningkatkan
tidak gatal dan sudah personal hygine. kenyamanan.
tidak tampak 5.Anjurkan klien untuk 4.Personal hygine dapat
menggaruk daerah sering mandi dan mengurangi penyebaran
tempat kutu. membersihkan kutu.
3. Personal hygine tetap daerah pertumbuhan 5.Mengurangi penularan
terjaga. kutu. kutu dan mengurangi
6.Kolaborasi pertumbuhan kutu.
pemberian obat 6. Obat-obatan antipruritus
antipruritus dapat mengurangi rasa
gatal
No Dx Tujuan dan KH Intervensi Rasional

2 Setelah dilakukan 1. Kaji keadaan kulit, 1. Untuk menentukan tindakan


tindakan warna, turgor kulit dan selanjutnya sesuai dengan
keperawatan sirkulasi. keluhan klien.
selama 2x24 jam 2. Berikan lotion anti septik 2. Lotion anti gatal dapat
integritas kulit pada daerah kulit yang mengurangi ketidaknyamanan
klien kembali gatal. yang dirasakan klien.
normal dengan. 3. Gunakan bedak pada 3. Bedak antiseptik dapat
daerah kulit yang gatal mengurangi kerusakan integritas
KH:
4. Anjurkan kepada klien Kulit.
 Klien untuk mempertahankan 4. kulit yang bersih dapat
merasakan hygiene kulit mengurangi resiko infeksi.
kenyamanan 5. Anjurkan klien untuk 5. kuku yang panjang / kasar
menggunting kuku meningkatkan resiko kerusakan
 Tidak ada lesi secara teratur dermal akibat garukan.
dan iritasi 6. Kolaborasi dalam 6. obat-obatan topikal dapat
akibat pemberian obat-obatan meningkatkan penyembuhan
garukan topikal / sistemik sesuai lesi dan menghindari
 Tidak tampak indikasi. kontaminasi silang.
kemerahan , 7. Kolaborasi dalam 7. pemberian obat menghilang
erosi dan pemberian obat kutu dapat mengurangi
ulkus penghilangan kutu kerusakan integritas kulit karena
(pedytox, grimekson). penyebab kerusakan integritas
kulit berkurang / hilang.
No Dx Tujuan dan KH Intervensi Rasional

3 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji verbal dan nonverbal 1. Untuk mengetahui


keperawatan selama 3 x 24 respon klien terhadap pandangan klien terhadap
jam citra tubuh kembali tubuhnya dirinya.
membaik 2. Dorong klien 2. Untuk meningkatkan
mengungkapkan harga diri klien dan
KH:
perasaannya. menentukan intervensi
 Body image positif
3. Fasilitasi kontak dengan selanjutnya.
 Mampu
individu lain dalam 3. Kontak dengan individu
mengidentifikasi
kelompok kecil. lain dapat meningkatkan
kekuatan personal
4. Jelaskan tentang harga diri klien.
 Mendiskripsikan
pengobatan, perawatan, 4. Untuk mengurangi
secara faktual
kemajuan dan prognosis kecemasan klien tentang
perubahan fungsi
penyakit. penyakit yang dideritanya.
tubuh
5. Kolaborasi dengan tim 5. meningkatkan percaya
 Mempertahankan
kesehatan lainnya dalam diri individu terhadap
interaksi sosial
meningkatkan harga dirinya. kemampuan sendiri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai