Anda di halaman 1dari 18

PENGGOLONGAN

PENYAKIT JAMUR
SRI RAHMA AMANDA SADINGO
85AK17065
MIKOSIS

Penyakit yang disebabkan oleh

jamur disebut mikosis. Mikosis dapat

dibedakan menjadi:
1. Mikosis superfisial
2. Mikosis subkutan
3. Mikosis sistemik
4. Mikosis oportunistik
MIKOSIS SUPERFISIAL

Mikosis superfisial merupakan penyakit kulit yang


disebabkan oleh jamur yang menyerang kulit pada bagian
epidermis yang mengandung keratin yaitu Stratum korneum
basale misalnya : kulit, rambut, kuku. Penyakit ini banyak
ditemukan di Indonesia dan merupakan penyakit rakyat.
Berdasarkan topografinya mikosis superfisial dapat dibagi
menjadi Dermatofitosis dan Non Dermatofitosis

3
MIKOSIS SUPERFISIAL
A. Dermatofitosis
Penyakit yang disebabkan oleh jamur golongan
dermatofit, jamur ini dapat mencerna keratin kulit, sehingga
jamur ini dapat menyerang lapisan kulit mulai dari stratum
korneum sampai stratum basalis. Penyebabnya adalah
genus: Trichophyton, Epidermophyton, Microsporum. Penularan
penyakit ini melalui: Kontak langsung, kontak tak langsung (alat-
alat) dari penderita (manusia).
Beberapa Penyakit yang ditimbulkan yaitu: Tinea Capitis
(jamur yang menyerang daerah kepala) Tinea
Barbae (menyerang daerah jenggot) Tinea Fasei (menyerang
pada muka) Tinea Cruris (menyerang daerah bokong) Tinea Pedis
(menyerang kaki)
4
DERMATOFITOSIS

Tinea Corporis Tinea Capitis


Tinea barbae
Predileksi biasanya terdapat Biasanya penyakit ini banyak
Penderita Tinea barbae ini
dimuka, anggota gerak atas, menyerang anak-anak dan
biasanya mengeluh rasa gatal di
dada, punggung dan anggota sering ditularkan melalui
daerah jenggot, jambang dan
gerak bawah. Bentuk yang binatang- binatang peliharaan
kumis, disertai rambut-rambut
klasik dimulai dengan lesi-lesi seperti kucing, anjing dan
di daerah itu menjadi putus.
yang bulat atau lonjong dengan sebagainya. Tanea Capitis
Penyebab utama : Berbagai
tepi yang aktif. Penyebab terbagi menjadi Gray pacth ring
spesies jamur yang zoofilik
utamanya adalah : T.violaseum, worm, Black dot ring worm,
misalnya T.verrucosum
T.rubrum dll. Kerion, Tinea favosa.
5
MIKOSIS SUPERFISIAL

B. Non Dermatofitosis

Infeksi non-dermatofitosis pada kulit biasanya terjadi pada


kulit yang paling luar. Hal ini disebabkan jenis jamur ini tidak
dapat mengeluarkan zat yang dapat mencerna keratin kulit dan
tetap hanya menyerang lapisan kulit yang paling luar. Yang
masuk ke dalam golongan ini adalah: Tinea Versikolor, Piedra,
Otomikosis, Tinea Nigra Palmaris.

6
DERMATOFITOSIS

Tinea Versikolor
adalah infeksi ringan yang Tinea Nigra Palmaris
sering terjadi disebabkan oleh
Piedra ialah infeksi jamur superfisialis
Merupakan infeksi jamur pada yang biasanya menyerang kulit
Malasezia furfur. Penyakit jamur
rambut sepanjang corong telapak kaki dan tangan dengan
ini ditandai oleh bercak putih
rambut yang memberikan memberikan warna hitam
sampai coklat yang bersisik.
benjolan-benjolan di luar sampai coklat pada kulit yang
Kelainan ini umumnya
permukaan rambut tersebut. terserang dan kadang-kadang
menyerang badan dan kadang-
Terbagi menjadi Piedra putih tampak bersisik. Penyebabnya
kadang terlihat di ketiak, sela
dan hitam. adalah Cladosporium wemecki
paha, tungkai atas, leher, muka
dan kulit kepala.
7
MIKOSIS SUBKUTAN

Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur pada


jaringan bawah kulit, bersifat menahun dan menyebabkan
pembengkakan dan menimbulkan kelainan pada alat yang
terkena, disertai pembentukan abses dan fistel. Infeksi yang
sering terjadi yaitu : Misetoma, kromomikosis, sporotrikosis,
rinospiridiosis, fikomikosis.

8
MIKOSIS SUBKUTAN

A. Misetoma

Infeksi yang disebabkan oleh jamur pada jaringan


bawah kulit bersifat menahun dan terjadi pembengkakan
serta menimbulkan abses pada daerah yang terinfeksi.
Penyebabnya adalah Actinomyces, Nocardia, Streptomyces,
Madurella sp.

9
MIKOSIS SUBKUTAN
B. Kromomikosis

Infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Phialophora


verrucosa, dan Cladosporium carionii.Jamur ini terdapat di tanah,
kayu dan tumbuhan yang busuk. Infeksi terjadi karena spora
masuk melalui luka atau lesi pada kulit. Penyebaran melalui
pembuluh limfedan secara hematogen keseluruh organ dan
menjadi sistemik.

10
MIKOSIS SUBKUTAN
C. Sporotrikosis
Merupakan infeksi jamur yang disebabkan oleh Sporotrichum
schenckii. Merupakan jamur tanah yang dimorfik yaitu tumbuh pada suhu
ruang membentuk koloni mold dan pada suhu 37˚ C membentuk koloni
ragi (Yeast). Infeksi terjadi karena masuknya spora melalui inhalasi dan
luka. Ada tiga macam gambaran klinik :

- Sporotrikosis limfatika

- Sporotrikosis pulmonum

- Sporotrikosis desiminata

11
MIKOSIS SISTEMIK

Mikosis sistemik ialah penyakit jamur yang menginfeksi organ


dalam. Penyakit ini dapat terjadi karena jamur langsung masuk ke organ
dalam (misalnya paru), melalui luka, atau menyebar dari permukaan kulit
atau organ dalam lain. Jamur yang berhasil masuk bisa tetap berada di
tempat atau menyebabkan penyakit sistemik (misalnya, histoplasmosis).

Mikosis sistemik terdiri atas beberapa penyakit yang disebabkan


oleh jamur dengan gejala klinis tertentu di bawah kulit misalnya traktus
intestinalis, traktus respiratorius, traktusurogenital, susunan
kardiovaskular, susunan saraf sentral, otot, tulang, dan kadang kulit.

12
MIKOSIS SISTEMIK

A. Nokardiosis sistemik

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Nocardia


asteroides, infeksi terjadi melalui inhalasi. Kelainan primer
terjadi pada paru – paru menyebar melalui darah dapat
menginfeksi ginjal dan otak.

13
MIKOSIS SISTEMIK

B. Kriptokokosis

Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Cryptococcus


neoformans. Jamur ini hidup ditanah yang mengandung kotoran burung
merpati, menyebabkan penyakit Meningitis. Infeksi terjadi jika spora masuk
melalui inhalasi ke paru –paru, jamur berkembang biak dalam alveoli dan
dapat menimbulkan penyakit pada paru-paru jika faktor predisposisi
mendukung. Sering kali gejala infeksi paru tidak diperhatikan karena ringan,
tetapi jika telah masuk ke otak dan timbul gejala yang menonjol barulah
dilakukan pemeriksaan terhadap kriptokokosis.

14
MIKOSIS SISTEMIK

C. HISTOPLASMOSIS

Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur His toplasma


capsulatum yang bersifat dimorfik dan menyebabkan penyakit
histoplasmosis. Infeksi terjadi jika spora masuk melalui inhalasi pada paru-
paru dan menimbulkan peradarangan setempat, diikuti dengan pembesaran
kelenjar limfe regional. Dengan foto Rontgen tampak gambaran menyerupai
tuberculosis paru. Jika infeksi dibiarkan maka akan menimbulkan penyakit
yang lebih parah lagi menyebar ke seluruh organ dalam dan dapat
menimbulkan kematian.

15
MIKOSIS OPORTUNISTIK

Mikosis oportunistik adalah infeksi pada


individu dengan status imun yang turun (Imuno
Compromise). Misalnya pada penderita:
Carcinoma, lymfoma, leukemia, diabetes mellitus,
AIDS.

16
MIKOSIS OPORTUNISTIK

A. Kandidiasis
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida
albicans. Infeksi terjadi melalui kontak langsung, tertelan, dan
lesi/traumatic. Kandida berada pada jaringan yang mati dan
melakukan invasi kebawah permukaan kulit atau mukosa yang
luka, terjadinya invasi ke jaringan bawah kulit dipengaruhi oleh
faktor virulensi, kolonisasi pada kulit serta terjadinya penurunan
daya tahan tubuh.

17
MIKOSIS OPORTUNISTIK

B. Aspergilosis

Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur


Aspergillus. Jamur ini terdapat dialam bebas, sehingga
sporanya sering diisolasi dari udara. Aspergilus termasuk
jamur kontaminan. Species yang sering dianggap penyebab
penyakit adalah : A. Fumigatus, A. niger, A. flavus.

18

Anda mungkin juga menyukai