Anda di halaman 1dari 12

PARAGONIMUS WESTERMANI Paragonimus westermani merupakan cacing paru yang berasal dari kelas Trematoda, dimana bagian tubuh

yang paling utama diserang adalah bagian paru. Paragonimus westermani ini pertama kali ditemukan terdapat pada tubuh dua harimau yang mati, yang berada di benua Eropa pada tahun 1878, dan pada beberapa tahun kemudian barulah cacing paru ini terinfeksi pada manusia yang ditemukan di Formosa, banyak cara bagaimana cacing paru tersebut dapat menular pada manusia,dan penyebarannya pun yang sangat beranekaragam.

HOSPES Hospes definitif : Manusia, kucing, anjing Hospes perantara I : Keong air / siput (Melania/Semisulcospira spp) Hospes perantara II : Ketam / kepiting

PENYAKIT

Paragonimiasis

Adalah penyakit dimana bagian tubuh yang diserang adalah paru-paru

Penyakit yang disebabkan oleh cacing Paragonimus westermani ini biasa disebut Paragonimiasis, Paragonimiasis adalah infeksi parasit makanan terdapat pada paru-paru yang bisa menyebabkan sub-akut untuk penyakit radang paru-paru kronis dapat juga melalui udara. Lebih dari 30 spesies trematoda (cacing) dari genus Paragonimus telah dilaporkan menginfeksi hewan dan manusia. Di antara lebih 10 spesies dilaporkan menginfeksi manusia, yang paling umum adalah Paragonimus westermani yang menyerang bagian paru-paru MORFOLOGI Telur: Ukuran : 80 120 x 50 60 mikron bentuk oval cenderung asimetris, terdapat operkulum pada kutub yang mengecil. Ukuran operkulum relatif besar, sehingga kadang tampak telurnya seperti terpotong berisi embrio. Cacing dewasa: Bersifat hermaprodit, sistem reproduksinya ovivar. Bentuknya seperti daun berukuran 7 12 x 4 6 mm dengan ketebalan tubuhnya antara 3 5 mm.Memiliki batil isap mulut dan batil isap perut.Uterus pendek berkelok-kelok.Testis bercabang, berjumlah 2 buah.Ovarium berlobus terletak di atas testis. Kelenjar vitelaria terletak di 1/3 tengah badan.

PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS Gejala pertama di mulai dengan adanya batuk kering yang lama kelamaan menjadi batuk darah cacing dewasa dapat pula bermigrasi ke alat alat lain dan menimbulkan abses pada alat tersebut misalnya pada hati dan empedu .Saat larva masuk dalam saluran empedu dan menjadi dewasa, parasit ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran empedu, penebalan dinding saluran, peradangan sel hati dan dalam stadium lanjut akan menyebabkan sirosis hati yang disertai oedema. Luasnya organ yang mengalami kerusakan tergantung pada jumlah cacing yang terdapat di saluran empedu dan lamanya infeksi. Gejala yang muncul dapat dikelompokkan menjadi 3 tahap, yaitu : 1. Stadium ringan : tidak ditemukan gejala. 2.Stadium progresif : terjadi penurunan nafsu makan, perut terasa penuh, diare.

3. Stadium lanjut : didapatkan sindrom hipertensi portal yang terdiri dari pembesaran hati, ikterus, oedema dan sirosis hepatis

DIAGNOSA Diagnosis dibuat dengan menemukan telur dalam sputum atau cairan pleura. Kadang-kadang telur juga di temukan dalam tinja. PENCEGAHAN Tidak memakan ikan / kepiting mentah. Apabila menkonsumsi harus sudah dimasak secara sempurna sehingga bisa dihindari terinfeksi oleh metaserkaria dalam ikan/kepiting tersebut.

FASCIOLOPSIS BUSKI

Hospes definitif : Manusia, babi, anjing, kucing Hospes perantara pertama : Keong air tawar (Segmentina, Hippeutis) Hospes perantara kedua : Tumbuh-tumbuhan air (Morning glory, Elichoris Eichornia grassipes, Trapa natans, Trapa bicornis, tuberosa, Zizania) Habitat : Usus halus Penyakit : Fasciolopsiasis Morfologi Cacing dewasa : Bentuk ovoid berwarna kemerahan Ukuran (20 75) x ( 8 20) x (1 3) mm Mempunyai dua batil isap Batil isap mulut < batil isap perut Testes bercabang-cabang, atas bawah Ovarium bercabang-cabang di atas testis Kelenjar vitalaria di bagian lateral Sekum tidak bercabang Uterus berkelok kelok Anus tidak ada Telur : Bentuk lonjong Mempunyai operkulum Dinding transparant

Ukuran (130 140) x (80 85) m Isi sel telur (unembryonated)

SCHISTOSOMA JAPONICUM Hospes definitif : Manusia dan berbagai binatang (anjing, kucing, rusa, babi, sapi,kuda, kerbau, tikus sawah, dll) Hospes perantara : Keong Oncomelania Habitat : Vena mesenterica superior Penyakit : Skistosomiasis japonika, oriental schistosomiasis, penyakit demam keong. Morfologi : 1. Cacing dewasa berwarna kelabu atau putih kehitam-hitaman kutikula halus (tidak ada tonjolan pada kulit) mempunyai batil isap mulut dan batil isap perut

Cacing jantan panjang 0.9 2,2 cm (rata-rata 1,5 cm) bentuk seperti daun yang terlipat mempunyai canalis gynaecoporus mempunyai 6 8 testes (rata-rata 7)

Cacing betina panjang 1,3 2,6 cm (rata-rata 1,9 cm) bentuk filariform ovarium terletak pada pertengahan badan uterus berisi 50 100 butir telur

2. Telur : bentuk oval (55 85) x (45 75) m tidak mempunyai operkulum terdapat benjolan kecil pada bagian lateral berisi mirasidium

PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS Kelainan dan gejala kilnis dapat disebabkan oleh serkaria, cacing dewasa dan telur. Serkaria pada saat menembus kulit menyebabkan kemerahan kulit dan rasa gatal (urtikaria), di hati terjadi peradangan akut (stadium I). Cacing dewasa yang meletaktan telurnya menyebabkan trauma dan perdarahan pembuluh darah dan jaringan sekitarnya (stadium II). Telur yang terdapat di dalam jaringan/hati menyebabkan terjadinya pseudo-abses disusul dengan pembentukan pseudo-tuberkel dan jaringan ikat (stadium III). Gejala klinis 1. Stadium I : Urtikaria, demam, pembesaran hati dan eosinofilia

2. Stadium II ( Stadium akut) : Sindroma disentri (diare, sakit perut) 3. Stadium III (stadium menahun): Sirosis hepatis, splenomegali Diagnosis Menemukan telur dalan tnja atau jaringan biopsi dari rektum atau hati. Serologis

TAENIA SAGINATA

Manusia adalah satu-satunya inang utama dari perkembangan cacing ini . sebagai inang permanen host definitif untuk Taenia saginata dan Taenia solium , maka tentu ada inang sementara (Hospes) yang sebelum berada di manusia , Hospes itu adalah Ternak . Ternak bisa sapi ataupun babi , 1. Sapi sebagai pembawa Taenia saginata

2. Babi sebagai pembawa Taenia solium Manusia yang mengandung cacing pita dewasa di usus halusnya itu , dipastikan pada Proglotid segmen terakhir yang masak mature banyak mengandung telur yang sudah dibuahi membentuk Zygot. Dimana telur yang ada di Progloyid itu dilepaskan (Fragmentasi) sehingga mengikuti sisa makanan ke usus besar dan ke anus . Telur yang berada bersama kotoran itu ; bisa bertahan selama berhari-hari untuk bulan di lingkungannya . Sapi (T. saginata) dan babi (T. solium) menjadi terinfeksi oleh vegetasi rumput yang terkontaminasi dengan telur atau proglottids itu. Dalam usus ternak telur tergesek sehinngga menetas membentuk larva yang disebut Oncospheres , segera tumbuh membentuk larva Hexacant ( larva dengan 6 kait yang tajam), hexacant menginvasi dinding usus, dan bermigrasi ke otot lurik ( daging) , di mana mereka berkembang menjadi Cysticercus. Sebuah cysticercus dapat bertahan hidup selama beberapa tahun di daging Ternak.

Manusia terinfeksi karena menelan mentah atau setengah matang daging yang terinfeksi / di dalamnya ada Cysticercusnya . Dalam usus manusia Cysticercus berkembang lebih dari 2 bulan menjadi cacing pita dewasa , yang dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun. Cacing pita dewasa melekat pada usus halus dengan Scolexnya { kepala) dan scolex mereka berada menancap di dinding usus halus l. Panjang cacing dewasa biasanya 5 m atau kurang untuk T. saginata (namun mungkin mencapai sampai 25 m) dan 2 untuk 7 m untuk T. solium. Proglottids atau bagian segment nya dari cacing pita bagian posterior yang paling belakang ( paling dewasa) menghasilkan telur yang matang, Proglotid itu kemudian dilepaskan dari cacing pita, dan bermigrasi ke usus besar , bersama kotoran segera ke anus (sekitar 6 per hari). Distribusi geografis pada cacing pita Taenia solium lebih menonjol di masyarakat miskin di mana manusia hidup dalam hubungan yang dekat dengan babi dan makan daging babi kurang matang, dan sangat jarang terjadi di negara-negara Muslim. Siklus Tanea saginata:

Siklus Cacing Pita ( Taenia saginata / Taenia solium ) adalah T-O-H- C (Cacing) maksudnya dari Telur Oncosfer Hexacant Cysticercus ( diternak ) dan dimanusia menjadi Cacing dewasa . Manusia terinfeksi cacing pita ketika makan daging ternak yang mengandung Cysticercus, artinya manusia terinfeksi oleh cacing pira tidak dalam bentuk cacing dewasa , atau dari telurnya atau dalam bentuk jarva Oncosfer atau larva hexacant , jadi terkena ketika makan daging yang mengandung cisticercus yang belum mati . Sebenarnya tidak akan ada cacing pita ini jika semua membuang kotorannya ke WC ( yang ada septic tank nya)

SCHISTOSOMA MANSONI

DEFINISI Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing pipih (cacing pita). Ini seringkali menyebabkan ruam, demam, panas-dingin, dan nyeri otot dan kadangkala menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri berkemih dan pendarahan.

Schistosomiasis mempengaruhi lebih dari 200 juta orang di daerah tropis dan subtropis di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia. Lima jenis schistosoma yang paling menyebabkan kasus pada schistosomiasis pada orang : Schistosoma hematobium menginfeksi saluran kemih (termasuk kantung kemih) Schistosoma mansoni, Schistosoma japonicum, Schistosoma mekongi, dan Schistosoma intercalatum menginfeksi usus dan hati. Schistosoma mansoni menyebar luas di Afrika dan satu-satunya schistosome di daerah barat.

PENYEBAB Schistosomiasis diperoleh dari berenang, menyeberangi, atau mandi di air bersih yang terkontaminasi dengan parasit yang bebas berenang. Schistosomes berkembang biak di dalam keong jenis khusus yang menetap di air, dimana mereka dilepaskan untuk berenang bebas di dalam air. Jika mereka mengenai kulit seseorang, mereka masuk ke dalam dan bergerak melalui aliran darah menuju paru-paru, dimana mereka menjadi dewasa menjadi cacing pita dewasa. Cacing pita dewasa tersebut masuk melalui aliran darah menuju tempat terakhir di dalam pembuluh darah kecil di kandung kemih atau usus, dimana mereka tinggal untuk beberapa tahun. Cacing pita dewasa tersebut meletakkan telur-telur dalam jumlah besar pada dinding kandung kemih atau usus. Telur-telur tersebut menyebabkan jaringan setempat rusak dan meradang, yang menyebabkan borok, pendarahan, dan pembentukan jaringan luka parut. Beberapa telur masuk ke dalam kotoran(tinja)atau kemih. Jika kemih atau kotoran pada orang yang terinfeksi memasuki air bersih, telur-telur tersebut menetas, dan parasit memasuki keong untuk mulai siklusnya kembali. Schistosoma mansoni dan schistosoma japonicum biasanya menetap di dalam pembuluh darah kecil pada usus. Beberapa telur mengalir dari sana melalui aliran darah menuju ke hati. Akibatnya peradangan hati bisa menyebabkan luka parut dan meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah yang membawa darah antara saluran usus dan hati (pembuluh darah portal). Tekanan darah tinggi di dalam pembuluh darah portal (hipertensi portal) bisa menyebabkan pembesaran pada limpa dan pendarahaan dari pembuluh darah di dalam kerongkongan. Telur-telur pada schistosoma hematobium biasanya menetap di dalam kantung kemih, kadangkala menyebabkan borok, ada darah dalam urin, dan luka parut. Infeksi schistosoma hematobium kronis meningkatkan resiko kanker kantung kemih.

Semua jenis schistosomiasis bisa mempengaruhi organ-organ lain (seperti paru-paru, tulang belakang, dan otak). Telur-telur yang mencapai paru-paru bisa mengakibatkan peradangan dan peningkatan tekanan darah di dalam arteri pada paru-paru (hipertensi pulmonari). GEJALA Ketika schistosomes pertama kali memasuki kulit, ruam yang gatal bisa terjadi (gatal perenang). Sekitar 4 sampai 8 minggu kemudian (ketika cacing pita dewasa mulai meletakkan telur), demam, panas-dingin, nyeri otot, lelah, rasa tidak nyaman yang samar (malaise), mual, dan nyeri perut bisa terjadi. Batang getah bening bisa membesar untuk sementara waktu, kemudian kembali normal. kelompok gejala-gejala terakhir ini disebut demam katayama. Gejala-gejala lain bergantung pada organ-organ yang terkena :: Jika pembuluh darah pada usus terinfeksi secara kronis : perut tidak nyaman, nyeri, dan pendarahan (terlihat pada kotoran), yang bisa mengakibatkan anemia. Jika hati terkena dan tekanan pada pembuluh darah adalah tinggi : pembesaran hati dan limpa atau muntah darah dalam jumlah banyak. Jika kandung kemih terinfeksi secara kronis : sangat nyeri, sering berkemih, kemih berdarah, dan meningkatnya resiko kanker kandung kemih. Jika saluran kemih terinfeksi dengan kronis : peradangan dan akhirnya luka parut yang bisa menyumbat saluran kencing. Jika otak atau tulang belakang terinfeksi secara kronis (jarang terjadi) : Kejang atau kelemahan otot. DIAGNOSA Wisatawan dan imigran dari daerah-daerah dimana schistosomiasis adalah sering terjadi harus ditanyakan apakah mereka telah berenang atau menyeberangi air alam. Dokter bisa memastikan diagnosa dengan meneliti contoh kotoran atau urin untuk telur-telur. Biasanya, beberapa contoh diperlukan, tes darah bisa dilakukan untuk memastikan apakah seseorang telah terinfeksi dengan schistosoma mansoni atau spesies lain, tetapi tes tersebut tidak dapat mengindikasikan seberapa berat infeksi atau seberapa lama orang tersebut telah memilikinya. Kadangkala, seorang dokter mengambil contoh pada usus atau jaringan kantung kemih untuk diteliti di bawah mikroskop pada telur-telur. Ultrasonografi bisa digunakan untuk mengukur seberapa berat schistosomiasis pada saluran kemih atau hati.

PENGOBATAN Prazikuantel sampai 2-3 kali sehari.

Anda mungkin juga menyukai