Anda di halaman 1dari 47

FR

Mikologi

Blastomikosis Koksidiomikosis
Nokardiosis Kriptokokosis

Kelompok 4 1
FR
Kelompok 4
• M. Daffa Mussafa P17334118435
• Salma Nazahah F P17334118436
• Fadhilah Nur KP17334118437
• Salma Khamisya R P17334118438
• M. Farrel A P17334118439
• Fennizia Ghina F P17334118440
• Saeful Ahmad T P17334118441
• Viola Tjantika ArsaP17334118442
• Mutia Rani P17334118443
• Ramdhani M P17334118444
• Fitriana Ismaya Y P17334118483
2
Blastomycosis
Blastomycosis
Blastomycosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi dari
Blastomyces dermatitidis, penyakit ini terutama menyerang
paru-paru dan kemudian dapat menyebar ke seluruh tubuh
lewat mengalirnya darah. Penyakit Gilchrist atau Blastomikosis
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cendawan
dimorfik Blastomyces dermatitidis. Cendawan B. dermatitidis
banyak ditemukan di tanah yang mengandung sisa-sisa bahan
organik dan kotoran hewan.Ketika konidia (salah satu bagian
tubuh) dari B. dermatitidis terhirup oleh manusia maka akan
terjadi perubahan bentuk dari miselium menjadi khamir dan
sistem imun manusia tidak sempat menghasilkan respon imun
terhadap perubahan tersebut.Agen penyakit akan menyebar
melalui sistem limfa dan aliran darah.
4
FR

BLASTOMYCOSIS
Blastomyces dermatitidis adalah jamur dimorfik termal
yang tumbuh sebagai mold dalam biakan, menghasilkan
hifa hyalin bersepta dan bercabang seperti konidia. Pada
suhu 370C dalam tubuh inang, ia berubah menjadi sel ragi
besar yang bertunas sendiri-sendiri. Blastomyces
dematitidis menyebabkan blastomikosis, infeksi kronis
dengan lesi granulomatosa dan supuratif yang dimulai di
paru, dimana penyebaran bisa terjadi ke organ lain apa
saja, tetapi lebih banyak ke kulit dan tulang.

5
FR
Taksonomi

• Kingdom : Fungi
• Phylum : Ascomycota
• Class : Euascomycetes
• Ordo : Onygenales

• Family : Onygenaceae
• Genus : Blastomyces
• Species : Blastomyces
dermatitidis
6
FR
Morfologi dan Identifikasi

Blastomyces dermatitidis dikatakan bersifat dimorfik karena fungi ini memiliki dua
bentuk yaitu bentuk hifa dan ragi yang berkembang pada kondisi pertumbuhan yang
berbeda dalam artian pada temperatur yang berbeda yakni pada suhu 250C dan 370C.
1.Pada suhu 250C → mold phase/mycelialform/bentuk hifa. Ketika ditanam pada
agar Sabaraud terbentuk koloni putih atau kecokelatan dengan hifa bercabang yang
menghasilkan konidia bulat, ovoid atau pilliform (berdiameter 3-5 µm) pada konidia
lateral/ ujung yang langsing. Chlamydospora yang lebih besar(7-18 µm) bisa juga
dihasilkan. Membutuhkan 2-3 minggu untuk ditumbuhkan pada suhu 250C atau pada
suhu kamar.
FR
Morfologi dan Identifikasi

2. Pada suhu 370C →yeast form/ bentuk ragi Dalam jaringan atau biakan pada
suhu 370C, Blastomyces dermatitidis tumbuh sebagai ragi bulat, multinuklear
berdinding tebal(8-15 µm) yang biasanya menghasilkan tunas tunggal. Tunas dan sel
yeast induk menempel pada suatu dasar yang luas, dan tunas ini bisa membesar
hingga berukuran sama dengan sel yeast induk sebelum mereka terlepas. Sel yeast ibu
dengan anak yang masih melekat disebut blasoconidia.Koloni berkerut seperti lilin
dan lembut.Membutuhkan 7-10 hariuntuk tumbuh menjadi bentuk ragi.

8
FR

ETIOLOGI
Penyebab dari penyakit ini adalah Jamur Blastomyces
dermatitidis. Spora dari jamur Blasomyces dermatitidis
diduga berasal dari rumah berang-berang. Spora
mungkin masuk ke dalam tubuh manusia melalui
sistem pernafasan karena terhirup .Sering terjadi di
daerah tenggara Amerika Serikat dan di perbukitan
Sungai Mississippi, juga di Afrika.Penyakit ini biasanya
menyerang pria berusia antara 20-40 tahun dan jarang
ditemukan pada penderita AIDS.

9
FR

Gejala penyakit ini  dimulai dengan timbulnya demam yang cukup tinggi
bahkan hingga  menggigil dan terdapat pula keringat yang cukup
banyak. Bisa juga di sertai batuk berdahak yang cukup parah ( tetapi
masih dalam kondisi wajar ) maupun kering, nyeri dada dan kesulitan
bernafas atau pernapasan terganggu.
kulit dimulai dengan benjolan kecil (papula) dan bisa juga benjolan
tersebut berisi nanah (papulopustula), dan penyakit ini akan menyebar
ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Kemudian akan timbul kutil
yang dikelilingi abses atau penimbunan nanah. Apabila terjadi pada
tulang maka akan timbul pembengkakan disertai nyeri pada tulang
tersebut.Dan pada laki-laki biasanya terjadi pembengkakan epididimis
disertai nyeri atau prostatitis.

10
Gejala yang terjadi di antaranya adalah: FR

1. Batuk, yang mungkin menghasilkan 8. Dasar ketidaknyamanan


lendir kecoklatan atau berdarah 9. Dijelaskan pengurangan berat badan
2. Tubuh bagian atas nyeri 10. Kekakuan dan nyeri sendi
3. Panas dingin 11. Otot kekakuan dan ketidaknyamanan
12. Tulang lesi (luka)
4. Demam 13. Lesi kulit, yang dimulai sebagai kecil,
5. Berkeringat benjolan mengangkat atau lecet yang
6. Kelelahan kemudian tumbuh menjadi bisul dengan
7. Masalah pernapasan permukaan berkerak

11
FR
DIAGNOSIS
• Bahan klinis:
Kerokan kulit, sputum dan bilas bronkus, cairan serebrospinal,cairan pleura, dan
darah, sumsum tulang, urin dan biopsi jaringan dari berbagai organ dalam.
• Mikroskopik langsung:
a)Kerokan kulit harus diperiksa menggunakanKOH 10% dan tinta Parker atau
calcofluor white mounts;
b)Eksudat dancairan tubuh harus disentrifugasi dan sedimennya diperiksa
denganmenggunakan KOH 10% dan tinta Parker atau calcofluor white mounts,
c) Potongan jaringan harus diwarnai dengan PAS digest, Grocott’s methenaminesilver
(GMS) atau pewarnaan Gram.Histopatologi sangat berguna dan merupakan satu
dari cara yang paling penting untuk memperingatkan laboratorium bahwa mereka
mungkin menangani sesuatu yang berpotensi sebagai patogen. Potongan jaringan
menunjukkan sel seperti ragi yang besar, dasarnya besar, kuncupunipolar,
berdiameter 8-15 mikrometer. Perhatikan: potongan jaringan perlu diwarnai
dengan cara Grocott’s methenamine silver untuk dapat melihat sel seperti ragi
dengan jelas, yang seringkali sulit dilihat pada sediaan H&E.
12
FR
Interpretasi :

Peraturannya adalah, pemeriksaan mikroskopik


langsung yang positif yang menunjukkan karakteristik
sel seperti ragi dari sediaan apapun harus
dipandangsebagai sesuatu yang signifikan.

Add a footer 13
FR
Interpretasi
Kultur: Serologi:
Spesimen klinis harus diinokulasi ke dalam media
isolasi primer seperti agar dextrose Sabouraud
dan agar infusi jantung otak ditambah • Tes serologi memiliki nilai yang
dengandarah kambing 5%. terbatas dalam diagnosis
Interpretasi: Blastomikosis.
Kultur positif dari spesimen-spesimen diatas harus Identifikasi:
dikatakan signifikan.
• PERINGATAN: Pada morfologi mikroskopik yang lalu, konversi dari
bentuk  jamur ke bentuk ragi, dan patogenitas binatang
Kultur  telah digunakan semuanya;meskipun demikian tes
eksoantigen sekarang merupakan metode pilihan
 Blastomyces dermatitidis untuk mengidentifikasi

merupakan biohazard bagi petugaslaboratorium  Blastomyces dermatitidis


dan harus ditangani dengan sangat hati-hati pada
kabine penanganan patogen yang tepat.
14
FR
PENGOBATAN :
Amphotericin B [0.5 mg/kg per hari selama 10 minggu] tetap
merupakan obat pilihan bagi pasien dengan infeksi akut yang
mengancam jiwa dan mereka dengan meningitis.Pasien dengan kavitas
paru dan lesi di tempat selain paru dan kulit membutuhkanterapi yang
lebih lama. Itraconazole oral [200 mg/hari untuk paling sedikit selama
3 bulan] adalah obat pilihan bagi pasien dengan bentuk blastomikosis
yang indolen;meskipun demikian jika pasien lambat memberikan
respon, dosis harus ditingkatkanmenjadi 200 mg dua kali sehari. Pasien
dengan infeksi serius yang memberikanrespon terhadap terapi awal
dengan amphotericin, dapat diubah ke itraconazolesampai akhir dari
terapi mereka.Ketokonazole oral dapat digunakan, tetapi agak kurang
dapat ditoleransi.Flukonazole tampaknya kurang efektif dibandingkan
denganitraconazole atau ketoconazole.
15
Koksidiomikosis
Definisi dan Taksonomi Koksidiomikosis FR

Koksidiomikosis merupakan infeksi jamur yang disebabkan oleh


Coccidioides posadasii dan C. immitis yang merupakan kapang tanah yang
tidak dapat dibedakan fenotipnya. Daerah endemik koksidiomikosis
terdapat di benua Amerika dan pernah dilaporkan di Australia. Di
Indonesia belum pernah ditemukan.
• Kingdom : Fungi
• Filum : Ascomycota
• Kelas : Euascomycetes
• Ordo : Onygenales
• Family : Onygenaceae
• Genus : Coccidioides
FR
Epidemiologi
Jamurnya terdapat di tanah dan manusia mendapatkan infeksi pada
musim panas dan musim gugur. Di daerah endemi infeksi terjadi dengan
menghirup debu yang mengandung spora. penyakit ini tidak ditularkan
dari orang ke orang lain. Pencegahan infeksi dengan menghindari daerah
yang diketahui mengandung jamur tersebut dan menggunakan pelindung.
FR
Morfologi
C. immitis adalah jamur dimorfik. Di tanah dan dalam biakkan suhu
kamar C.immitis membentuk koloni filamen. Hifa jamur ini membentuk
artrospora dan mengalami fragmentasi. Artrospora ini ringan dan mudah
terbawa oleh angin dan terhirup ke dalam paru. Pada suhu 37 C, C.
immitis membentuk koloni yang terdiri dari sferul yang berisi endospora.
FR
Patologi dan Gejala Klinis
Penyakit ini dikenal dalam dua bentuk yaitu koksidiomikosis primer dan
koksidiomikosis progresif.
• Koksidiomokosis primer biasanya mengenai paru dengan gejala menyerupai infeksi
paru oleh organisme lain. Sebagian besar tanpa menimbulkan gejala dengan gejala
ringan atau sembuh sendiri. Pada infeksi berikutnya dapat timbul eritema nodosum
atau eritema multiforme.
• Koksidiomikosis progresif adalah penyakit yang bila tidak diobati berlangsung fatal.
Hanya sebagian kecil dari koksidiomikosis primer yang menjadi progresif yang dapat
menyebar ke otak, kulit atau organ lain.
• Penyakit primer yang menjadi progresif lebih banyak terjadi pada orang kulit
berwarna daripada orang kulit putih.
FR
Diagnosis
• Untuk membuat diagnosis penyakit ini diperiksa dengan bahan dahak,
cairan serebrospinal, nanah atau jaringan biopsi.
• Pada sediaan langsung dengan larutan KOH 10%, jamur tampak sebagai
sferul dengan dinding jelas dan berisi endospora. Bila sferul pecah,
endospora keluar dan di jaringan tumbuh menjadi sferul baru.
• Dalam biakkan medium agar saboraud suhu kamar tumbuh koloni
filamen. Hifa membentuk artrospora yang mudah mengalami
fragmentasi.
FR
Pengobatan
• Koksidiomikosis primer kebanyakan dapat sembuh sendiri.
Pada koksidiomikosis progresif pengobatan diberikan dengan
amfoterisin B secara intravena, pemberian ketokonazol dan
derivat azol lain.
NOKARDIOSIS
FR
Definisi
Nocardiosis adalah penyakit yang menyerang berbagai
organ tubuh. Ini adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh Nocardia , yang merupakan basil gram positif dengan
morfologi hifa bercabang yang ditemukan di seluruh
lingkungan di tanah, pembusukan vegetasi, dan bahan
organik lainnya. Juga ditemukan dalam air tawar dan air
asin. Nocardia biasanya lemah asam-positif pada mikroskop
dengan pewarnaan. Secara klasik, Nocardia bermanifestasi
sebagai infeksi oportunistik pada inang yang mengalami
gangguan sistem imun dan dapat berdampak pada hampir
setiap bagian tubuh manusia termasuk struktur kulit dan
kulit, sistem pleural atau paru, atau dapat berupa penyakit
yang menyebar yang berdampak pada sistem organ lain.
FR
Etiologi
Nokardiosis paru dan bentuk infeksi yang
disebarluaskan adalah penyakit oportunistik yang
terjadi terutama pada pasien dengan defisiensi
imunitas yang diperantarai sel T. Pasien dengan
kerentanan terbesar terhadap hal ini termasuk mereka
dengan transplantasi organ padat dan penerima
transplantasi sel induk hematopoietik, pasien yang
terinfeksi HIV, pasien yang menggunakan kortikosteroid
secara kronis, atau pasien dengan proses keganasan
yang sedang berlangsung.
FR

Nokardiosis kulit primer dapat terjadi pada pasien


imunokompeten yang telah mengalami inokulasi
langsung mikroorganisme ke dalam struktur kulit akibat
peristiwa traumatis. Ini terlihat paling umum pada
mereka yang bekerja di daerah pedesaan yang terlibat
dalam kegiatan pertanian. Meskipun jarang, infeksi luka
pasca operasi dapat terjadi jika peralatan yang tidak
steril digunakan. Bentuk nokardiosis paru diinduksi
melalui inokulasi bakteri secara aerosol ke dalam
saluran udara. Penyebaran di seluruh sisa tubuh dapat
terjadi dari salah satu dari inokulasi awal ini.
FR
Epidemiologi
Nocardiosis memiliki tingkat kejadian infeksi
sekitar 500 hingga 1000 kasus per tahun di
Amerika Serikat. Tidak ada kecenderungan
rasial; Namun, telah diamati bahwa laki-laki
berada pada risiko lebih tinggi untuk infeksi
daripada perempuan dengan kejadian 3: 1.
Tidak ada kecenderungan usia untuk infeksi;
Namun, mereka yang terkena dampak, rata-
rata, berusia 40-an.
FR
Histopatologi
Nocardia adalah genus aktinomi aerobik yang
ditemukan di seluruh dunia dalam sumber garam
dan air tawar serta berbagai jenis kotoran dan
tanah. Ada lebih dari 100 spesies yang ditentukan.
Namun, sekitar 30 di antaranya memiliki arti
penting bagi penyakit manusia. Secara
histopatologis, Nocardia dipandang sebagai
organisme bercabang, berfilamen, gram positif
dengan sifat asam-cepat, positif yang lemah.
Presentasi nocardiosis bervariasi dan sangat tergantung
FR
pada sistem organ yang terlibat dalam infeksi
1. Nocardiosis Kulit Primer
 
Bentuk nocardiosis ini hadir dalam bentuk infeksi kulit dan struktur kulit. Sejarah
biasanya melibatkan peristiwa traumatis yang diketahui dengan merusak kulit di
lingkungan yang "kotor". Pasien akan datang dengan keluhan daerah eritematosa,
nyeri tekan, hangat, dan bengkak di sekitar lokasi traumatis yang tampak mirip
dengan selulitis sederhana. Mereka mungkin mengeluh tentang nodul tender atau
abses di sekitarnya. Drainase purulen juga dapat terjadi. Pada kasus yang lebih
lanjut, pembentukan nekrosis supuratif terjadi. Secara klinis, bentuk infeksi ini tidak
dapat dibedakan dari patologi bakteri lain.
FR
2. Nocardiosis Limfokutan
Hadir mirip dengan nokardiosis kulit primer dengan penambahan
limfadenopati regional asenden. Kelenjar getah bening mungkin
mengalami ulserasi sehingga memiliki drainase nekrotik atau purulen
yang menangis pada kasus yang parah.

3. Nocardiosis paru
  Dapat timbul sebagai infeksi akut, infeksi subakut, atau infeksi kronis.
Nocardiosis paru secara klinis ditentukan dengan temuan massa
inflamasi bronkial atau pneumonia dengan demam, batuk produktif,
dispnea, atau nyeri dada. Penyakit paru dapat menjadi rumit dengan
kavitasi, pembentukan abses, efusi pleura, atau empiema.
FR

4. Penyakit Diseminata
 
Abses yang dalam mungkin terbentuk di situs yang disebarluaskan. Tanda
dan gejala dalam skenario ini disesuaikan dengan lokasi abses. Temuan sistem
saraf non-sentral (SSP) setidaknya akan mencakup demam. Diseminasi ke SSP
juga akan menunjukkan tanda-tanda efek lesi massa pertumbuhan lambat
dengan tanda-tanda neurologis seperti mati rasa atau kelemahan otot yang
mewakili daerah otak atau tulang belakang yang terkena dampak. Tanda-
tanda meningitis seperti sakit kepala, leher kaku, atau perubahan status
mental mungkin juga ada
FR
Prognosa dan Komplikasi
Prognosis nokardiosis bervariasi. Itu tergantung pada organ
yang terinfeksi, durasi, keadaan imunologis orang tersebut, dan
tingkat keparahan infeksi. Kulit dan jaringan lunak memiliki
prognosis yang jauh lebih baik dibandingkan dengan infeksi
nokardiosis diseminata pleuropulmonary dan sistemik ketika
pengobatan yang tepat diberikan.
Komplikasi yang mungkin terjadi :
• Infeksi paru-paru, empiema
• Abses otak
• Meningitis
• Osteomielitis
FR
Perawatan Pasca Operasi dan Rehabilitasi
Pengobatan nocardiosis harus dilakukan setidaknya
selama 6 bulan. Pada pasien yang immunocompromised,
perawatan harus dilanjutkan sampai gejala mereda.
• Konsultasi
• Penyakit menular
• Ahli bedah toraks
• Ahli bedah umum
• Ahli onkologi
• Ahli Bedah Saraf
• Ahli paru
FR
Diagnosis
• Pertumbuhan lambat, Nocardia mungkin mulai dari 48 jam hingga
beberapa minggu.
• Koloni tipikal adalah buff atau lilin berpigmen koloni serebriform
dan / atau putih berkapur dan biasanya terlihat dari 3 hingga 5
hari.
• Pengujian biokimia dan resistensi antibiotik pola dapat
membedakan beberapa spesies, tetapi PCR83,84 dan 16S rRNA
adalah urutan paling dapat diandalkan untuk memberikan spp
yang tepat.
FR
Diagnosis Laboratorium
• Filamen Gram-positif, manik-manik, bercabang asam
lemah biasanya cepat + ve.
• Kultur darah standar: 48 jam. ke beberapa minggu,
tetapi khas = 3 hingga 5 hari
• Kolonisasi dahak : dz + paru yang mendasarinya tidak
menerima terapi steroid, tidak ada terapi khusus
• Pengujian kerentanan -Deep-duduk / disebarkan dz.
gagal terapi awal -Kambuh setelah terapi -Alternatif
sulfonamid sedang dipertimbangkan
FR
Culturing of Nocardia
• Culture plate dari bakteri Nocardia asteroid tumbuh pada
agar piring 7H10 pada 37 ° C.
FR

Spesimen dengan campuran flora dapat lebih tumbuh Koloni


Nocardia
Media selektif dapat meningkatkan hasil:
• Agar Thayer
• Martin dengan antibiotik
• agar parafin.
• Buffered charcoal
• yeast extract (BCYE) medium
• Metode dekontaminasi yang digunakan untuk mikobakteri
kultur membunuh Nocardia dan dapat menurunkan hasil kultur.
Kriptokokosis
FR
Definisi
Spesies utama penyebab kriptokokosis pada manusia ialah dan
namun pernah dilaporkan isolasi dari bahan klinik, meskipun
perannya dalam menyebabkan infeksi masih belum jelas. Selain
habitat terdapat beberapa perbedaan antara dan Kriptokokosis
umumnya terjadi pada pasien dengan gangguan sistem imun,
namun beberapa kasus dilaporkan terjadi pada pasien tanpa
gangguan imunitas. Lebih banyak ditemukan pada penderita AIDS
namun peneliti di China dan Jepang melaporkan jamur tersebut
banyak menginfeksi individu imunokompeten.cenderung
menginfeksi pejamu imunokompeten. Kriptokokosis pada penderita
AIDS biasanya terjadi bila jumlah CD4 dibawah 50 sel/µl.
FR

Gambaran klinik dan radiologi bervariasi dan tidak


spesifik, dipengaruhi oleh status kekebalan pasien.
Diagnosa didasarkan pada isolasi Cryptococcus atau
deteksi antigen kriptokokus pada spesimen paru,
ditambah dengan klinis dan radiologi serta patologi
anatomi. Pengobatan antijamur dengan amfoterisin B +
/ - flusitosin dianjurkan untuk penyakit yang parah,
sedangkan flukonazol merupakan pilihan terapi untuk
infeksi ringan dan lokal .
FR
PENYEBAB
Spora dari jamur yang menyebabkan kriptokokosis dihasilkan di
permukaan tanah (soil) dan terbawa dan tersebar kemana-mana oleh
angin, lalu terhirup manusia dan menimbulkan infeksi. Cryptococcus
neoformans suka hidup di lingkungan yang tercemar kotoran burung
atau kelelawar. Kriptokokosis atau penyakit yang disebut infeksi jamur
Cryptococcus neoformans terjadi bila seseorang termakan buah-
buahan atau terminum susu yang telah tercemari atau terkontaminasi
dengan kotoran burung yang mengandung jamur tersebut. Mastitis
pada lembu bisa pula akibat infeksi jamur Cryptococcus neoformans
sehingga terminum susu lembu yang mengidap mastitis bisa pula
mengundang infeksi jamur tersebut.
FR
Gejala Klinik
Gambaran klinis infeksi jamur paru bisa simtomatik
atau asimpomastik. Pada yang simtomatik gejala
dapat berupa batuk, batuk kronik dengan dahak
mukoid atau purulen, batuk darah, kadang-kadang
Teks disertai sesak napas, nyeri dada dan demam
akut. Keluhan pasien umumnya sama dengan
keluhan penyakit paru pada umumnya.
FR
Diagnosis
Diagnosis kriptokokosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan
pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan radiologis. Pemeriksaan
radiologis dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan massa yang dapat
meningkatkan tekanan intra kranial. Diagnosis pasti ditegakkan bila ditemukan
jamur penyebab pada bahan klinik. Untuk menemukan jamur dalam cairan
otak dan jaringan dilakukan pemeriksaan mikologi dengan tinta india dan
kultur. Pemeriksaan tinta india adalah pemeriksaan langsung yang dapat
menemukan jamur dalam bahan klinik. Pemeriksaan tersebut sangat
bermanfaat karena mudah, murah dan memberikan hasil dalam waktu
singkat. Selain menemukan jamur dalam bahan klinik dapat dilakukan deteksi
antigen GXM dan deteksi DNA dengan teknik PCR
FR
Pemeriksaan kultur
Pemeriksaan kultur dapat dilakukan pada media agar
sabouraud dekstrosa (ASD) dan agar (ABS), yang
diinkubasi pada suhu kamar. Koloni jamur tumbuh
sebagai koloni ragi mukoid berwarna ke kuningan pada
media ASD dan coklat gelap pada media ABS. Kultur
dapat dilakukan dari berbagai spesimen klinik, namun
yang paling banyak diperiksa adalah cairan otak.
FR
Sediaan histopatologi
Diagnosis kriptokokosis juga dapat dilakukan
dengan menemukan jamur dalam sediaan
histopatologi. Dengan pewarnaan HE tampak sel
ragi berwarna pucat karena jamur tidak
mengambil warna. Kapsul terwarna merah yang
mudah dibedakan dari jaringan sekitarnya.
FR
Pemeriksaan Serologi
Pemeriksaan serologi dilakukan untuk mendeteksi antigen atau
antibodi dan merupakan salah satu pemeriksaan penunjang yang
penting. Pemeriksaan deteksi antigen atau antibodi diperlukan karena
pemeriksaan langsung (50% pada individu imunokompeten, 80% pada
penderita AIDS). Hal itu disebabkan hasil pemeriksaan langsung hanya
akan positif bila sel berjumlah 103-104 sel/ml spesimen klinik.32
Sedangkan pemeriksaan kultur membutuhkan waktu cukup lama yaitu 4-
5 hari.
Deteksi antigen atau antibodi dapat memberikan hasil dalam waktu
yang lebih cepat, dapat menunjukkan hasil positif pada infeksi
akut/kronis, antibodi tidak digunakan untuk kepentingan diagnostik
karena dapat memberikan hasil positif setelah individu tidak terinfeksi.
Antigen dapat dideteksi dari cairan otak, serum, bilasan bronkhus dan
urin
Thank you
Any question?

Anda mungkin juga menyukai