Anda di halaman 1dari 28

Hubungan

Ketenagakerjaan
Dibuat oleh kelompok 5
Anggota Kelompok 5

● Muhammad Reza (P17334118406)


● Fadhila Riana Putri (P17334118414)
● Yuni Siti Jauharotul F. (P17334118421)
● Vera Ozora Yunia (P17334118428)
● Salma Nazahah Fikrunisa (P17334118436)
● Mutia Rani (P17334118443)
Pokok Bahasan

01 SERIKAT
PENGERTIAN KERJA
03

02 04
PERJANJIAN PEMUTUSAN
KERJA HUBUNGAN
KERJA
01
Pengertian
Hubungan Kerja
Definisi
Hubungan Ketenagakerjaan (labor relations)
adalah hubungan berkesinambungan antara
sekelompok karyawan (yang diwakili oleh
serikat pekerja) dengan manajemen
perusahaan.
Hubungan Kerja adalah hubungan antara dua
belah pihak, yaitu pihak pekerja dan
pengusaha.
Terdapat 3 unsur yang harus dipenuhi dalam
hubungan kerja, yaitu:

1) pekerja atau buruh;

2) pengusaha atau majikan; dan

3) perjanjian kerja antara pekerja dan


pengusaha.
02
Perjanjian
Kerja
Isi Perjanjian Kewajiban Pekerja
Kerja 1. Melakukan pekerjaan
2. Mentaati Tata Tertib Perusahaan
perjanjian kerja dibuat secara tertulis 3. Wajib membayar denda dan ganti
sekurang-kurangnya memuat mengenai rugi
 identitas para pihak, 4. Bertindak sebagai buruh yang baik
 jenis pekerjaan,
 tempat pekerjaan, Kewajiban Pengusaha
 besarnya upah dan cara
pembayarannya, 1. Membayar upah
 syarat-syarat kerja yang memuat hak 2. Memberi istirahat mingguan dan
dan kewajiban pekerja dan pengusaha, hari libur
 jangka waktu perjanjian, 3. Mengatur tempat kerja dan alat-alat
 tempat dan tanggal perjanjian dibuat kerja
 tanda tangan para pihak 4. Memberi surat keterangan
Syarat sah Perjanjian
Kerja
syarat sahnya suatu perjanjian perjanjian kerja dibuat atas dasar sebagai
diperlukan 4 (empat) syarat berikut :
yaitu:
1. Kesepakatan kedua belah pihak
● Sepakat mereka yang 2. Kemampuan atau kecakapan melakuakn
mengikatkan diri perbuatan hukum
● Kecakapan untuk 3. Adanya pekerjaan yang dijanjikan
membuat suatu perikatan 4. Pekerjaan yang dijanjikan itu tidak
● Suatu hal tertentu bertentangan dengan ketertiban umum,
● Suatu sebab yang halal kesusilaan,dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Macam-macam Perjanjian Waktu
Perjanjian tertentu
Suatu Perjanjian kerja waktu
Kerja tertentu hanya dapat dibuat
untuk pekerjaan atas dasar
jangka waktu tertentu atau
selesainya pekerjaan tersebut .
Pembagian perjanjian Perjanjian Waktu tidak
kerja berdasarkan
tertentu
jangka waktunya
perjanjian kerja antara
dibagi menjadi 2 (dua)
pekerja/buruh dengan
macam : pengusaha untuk mengadakan
hubungan kerja yang bersifat
tetap.
Contoh Surat
Perjanjian
Kerja
contoh surat
perjanjian kerja
waktu tertentu
antara perusahaan
dan pekerja
Contoh Surat
Perjanjian
Kerja
contoh surat perjanjian
kerja waktu tidak tertentu
antara perusahaan PT.
Istana Karang Laut dan
calon pekerja
Berakhirnya Perjanjian Kerja
perjanjian kerja berakhir bila:
03
Adanya putusan pengadilan dan/ atau
01 putusan atau penetapan lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan
Pekerja industrial yang telah mempunyai kekuatan
meninggal dunia hukum tetap

04
02
Adanya keadaan atau kejadian tertentu
Berakhirnya yang dicantumkan dalam perjanjian kerja,
jangka waktu peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
perjanjian kerja bersama yang dapat menyebabkan
berakhirnya hubungan kerja
Peraturan lain yang mengatur perjanjian kerja

01 02 03
2 rangkap perjanjian Mempunyai kekuatan Setiap pihak harus memiliki
kerja hukum yang sama satu bukti perjanjian

04 05 06
Tidak dapat Dapat dibuat Untuk Masa percobaan hanya
ditarik/diubah (kecuali waktu tertentu/ tidak dapat dimasukkan pada
atas persetujuan) tertentu perjanjian waktu tidak
tertentu.
03
Serikat
Kerja
Serikat Kerja
Eksistensi serikat pekerja sebenarnya telah dikuatkan melalui
beragam kebijakan internasional seperti Konvensi ILO No. 87
Tahun 1956 (Freedom Of Association and Protection Of The Right
to Organise)

Keppres No. 83 tahun 1998,


 pasal (2) Para Pekerja dan Pengusaha, tanpa perbedaan
apapun, berhak untuk mendirikan dan menurut aturan
organisasi masing-masing,
 pasal (4) Organisasi pekerja dan pengusaha tidak boleh
dibubarkan atau dilarang kegiatannya oleh penguasa
administratif.
Tujuan
3. Ikut memengaruhi kekuatan
pengaruh sistem sosial
tujuan serikat pekerja itu antara lain sehingga tidak
dapat menyangkut lima hal, yakni mengganggu tujuan serikat
sebagai berikut. pekerja.
1. Memperbaiki dan meningkatkan 4. Meningkatkan kesejahteraan
standar hidup dan status ekonomi bagi semua pekerja baik
anggotanya. anggota maupun bukan
2. Meningkatkan, jika mungkin anggota serikat pekerja.
menjamin keamanan diri terhadap 5. Menciptakan sebuah mekanisme
perubahan pasar, perkembangan yang dapat melindungi pekerja
teknologi dan keputusan dari kebijakan yang tidak jelas
manajemen. dan berubahHubah di tempat
kerja.
Peran Serikat Kerja

1. Menciptakan tingkat solidaritas 3. Dana organisasi dibelanjakan berdasarkan


yang tinggi dalam satu kesatuan program dan anggaran belanja yang
diantara pekerja dengan pekerja, sudah ditetapkan guna kepentingan
pekerja dengan serikat peningkatan kemampuan dan
pekerjaannya/ serikat pekerja pengetahuan pengurus untuk bidang
dengan manajemen pengetahuan terkait dengan keadaan dan
kebutuhan ditempat bekerja, termasuk
2. Meyakinkan anggotanya untuk pelaksanaan hubungan industrial
melaksanakan kewajibannya
disamping haknya di organisasi 4. Sumber daya manusia yang baik akan
dan diperusahaan,serta mampu berinteraksi dengan pihak
pemupukan dana organisasi. manajemen secara rasional dan obyektif.
04
Pemutusan
Hubungan
Ketenagakerjaan
● Pemutusan hubungan ketenagakerjaan/pemecatan
merupakan terminology umum yang meliputi
pemisahan permanen seseorang dari organisasi
karena berbagai alasan.

● berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja/


buruh dan pengusaha.
Pemecatan karyawan perlu
menjawab lima macam persoalan :

1. Kinerja pekerjaan yang


memprihatinkan karena
ketidakmampuan, kelalaian,
perubahan persyaratan kerja,
atau tidak adanya perhatian
terhadap pekerjaan.
4. Pembangkangan terhadap
2. Pelanggaran peraturan perintah.
perusahaan
5. Perilaku pribadi yang tidak
3. Kekerasan atau perkelahian dapat dibenarkan seperti
ditempat kerja. pelecehan seksual dan
ketidakjujuran.
Pemutusan Hubungan Kerja

Pemutusan hubungan kerja hanya dapat dilakukan setelah adanya


penetapan dari lembaga penyelesaian perselishan

Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja dengan seorang


pekerja apabila pihak yang berwajib menahan pekerja tersebut lebih dari 6
bulan sejak pekerja bersangkutan tidak dapat masuk kerja

Terlepas dari lamanya proses pengadilan, hubungan kerja dapat


diputuskan oleh pengusaha apabila pekerja yang bersangkutan
dinyatakan bersalah oleh pengadilan bahwa pekerja tersebut telah
melakukan tindakan kejahatan

Pengusaha diwajibkan untuk membayar uang jasa dan ganti rugi atas hak
kepada pekerja yang telah diputuskan hubungan kerjanya itu
f. Membujuk untuk melakukan
Alasan yang sah untuk Pemutusan perbuatan yang bertentangan
Hubungan Kerja dengan peraturan
Pekerja melakukan tindakan tertentu: g. Merusak atau membiarkan aset
perusahaan dalam keadaan
a. Penipuan, pencurian, bahaya
penggelapan uang milik h. Membiarkan teman sekerja atau
perusahaan pengusaha dalam keadaan
b. Memberikan keterangan palsu bahaya di tempat kerja
c. Mabuk dan mengedarkan i. Membongkar rahasia perusahaan
narkotika, psikotrika, dan zat yang seharusnya dirahasiakan
adiktif lainnya di lingkungan kerja j. Melakukan perbuatan lainnya di
d. Melakukan perbuatan asusila lingkungan perusahaan yang
atau perjudian di lingkungan diancam pidana penjara 5 (lima)
kerja tahun atau lebih
e. Menganiaya/mengintimidasi
teman sekerja
Alasan lain yang sah untuk
Pemutusan Hubungan Kerja
• Pekerja itu tidak ingin meneruskan hubungan kerjanya karena adanya suatu
perubahan dalam status perusahaan

• Perusahaan harus ditutup akibat dari kerugian yang diderita oleh perusahaan
selama dua tahun berturut-turut atau keadaan darurat atau force majeure

• Perusahaan mengalami bangkrut

• Pekerja meninggal dunia

• Pekerja mencapai usia pensiun.

• Jika seorang pekerja telah mangkir dari pekerjaan selama lima hari kerja atau
lebih secara berturut-turut tanpa memberikan pemberitahuan
Alasan yang dilarang untuk Pemutusan Hubungan Kerja

Oleh pihak perusahaan


a. Sakit yang tidak lebih dari 12 (dua belas) secara terus menerus
b. Kewajiban untuk memenuhi tugas negara
c. Melakukan ibadah yang diperintahkan agamanya
d. Pekerja menikah
e. Kehamilan, melahirkan, keguguran dan menyusui bagi pekerja perempuan
f. Ikatan darah/pernikahan dengan pegawai lainnya
g. Pekerja mendirikan/ menjadi anggota/ melakukan kegiatan serikat pekerja di luar jam kerja
h. Pengaduan pekerja kepada pihak yang berwajib atas tindak pidana kejahatan yang
dilakukan oleh pengusaha
i. Karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku, warna kulit, golongan, jenis kelamin,
kondisi fisik, atau status perkawinan
j. Pekerja dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau sakit karena kondisi
kerja yang menurut surat keterangan dokter jangka waktu penyembuhannya belum dapat
dipastikan
Referensi
Materi
● Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
III. Yogyakarta : STIE YKPN
● Suwarto. 2003. Undang-undang Ketenagakerjaan Indonesia. BUKU
PANDUAN. ILO/USA Declaration Project Departemen
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Indonesia Jakarta, Indonesia
● Suhariadi, Fendy. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam
Pendekatan Teoritis Praktis. Surabaya: Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga.

Photo
● https://www.slideshare.net/mobile/AmeliaFitri1/contoh-perjanjian-
kontrak-kerjaview of graphic designer working with graphic tablet
and laptop
● https://www.slideshare.net/kompilator/4071010-suratperjanjiankerja
Thank You!
Do you have any questions?
Let’s discuss!

Anda mungkin juga menyukai