32
INO
NQUNAN
MANU9IA
PROVll/91 JAWA BARAT
id
o.
.g
ps
.b
ar
abj
s ://
tp
ht
id
o.
.g
ps
r.b
a
ab
//j
s:
tp
ht
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
PROVINSI JAWA BARAT
2022
ISSN : 2655-2272
Katalog : 4102002.32
No. Publikasi : 32000.2309
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm
.id
Jumlah Halaman : xii + 89 halaman
o
Naskah .g
: BPS Provinsi Jawa Barat
ps
Penyunting : BPS Provinsi Jawa Barat
.b
Diterbitkan oleh
s:
tp
Dicetak oleh
Pengarah
Marsudijono S.Si., M.M
.id
Penanggungjawab
o
Samiran S.Si, MT
.g
ps
.b
Editor
r
Samiran S.Si, MT
ba
Nano Suharno, MA
a
//j
s:
Penulis
tp
Pengolah Data
Yan Yan Gustiana, SST., M.Stat
Singgah Satrio Prayogo, S.Kom
o.id
.g
ps
r .b
ba
a
//j
s:
tp
ht
o.id
.g
ps
r .b
ba
a
//j
s:
tp
ht
o.id
.g
ps
r .b
ba
a
//j
s:
tp
ht
o.id
.g
ps
r .b
ba
a
//j
s:
tp
ht
o.id
.g
ps
r .b
ba
a
//j
s:
tp
ht
Penyempurnaan:
2010: 1.Mengganti tahun
r
menjadi 2011
• Komponen IPM naan IPM yang
//j
2.Merubah metode
yang komponen digunakan agregasi indeks
s:
rata-rata
PDB per kapita AHH, AMH, per kapita geometrik
ht
1991: 2011:
Penyempurnaan: Komponen IPM Penyempurnaan mengganti tahun
yang digunakan AHH, AMH, RLS, dasar PNB per kapita dari tahun
PDB per kapita 2008 menjadi 2005
.id
(Life Expectancy – e )
0
o
.g
ps
r.b
a ba
//j
✓
s:
tp
ht
.id
✓
o
.g
ps
r .b
ba
a
𝑛
//j
𝐸𝑖𝑡
𝐻𝐿𝑆𝑎𝑡 = 𝐹𝐾 ×
s:
𝑃𝑖𝑡
𝑖=𝑎
tp
ht
o.id
.g
ps
r .b
ba
a
//j
s:
tp
ht
o.id
.g
ps
r .b
ba
a
//j
s:
tp
ht
𝑯𝑳𝑺 −𝑯𝑳𝑺𝒎𝒊𝒏
𝑰𝑯𝑳𝑺 𝑯𝑳𝑺𝒎𝒂𝒌𝒔 −𝑯𝑳𝑺𝒎𝒊𝒏
𝑰𝑯𝑳𝑺 + 𝑰𝑹𝑳𝑺
𝑰𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒂𝒏 =
𝟐
.id
𝑹𝑳𝑺 −𝑹𝑳𝑺𝒎𝒊𝒏
o
𝑰𝑹𝑳𝑺
.g
ps 𝑹𝑳𝑺𝒎𝒂𝒌𝒔 −𝑹𝑳𝑺𝒎𝒊𝒏
r.b
ba
𝐥𝐧 ሺ𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒂𝒏ሻ −𝐥𝐧ሺ𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒂𝒏𝒎𝒊𝒏 ሻ
𝑰𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒂𝒏 𝐥𝐧ሺ𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒂𝒏𝒎𝒂𝒌𝒔 ሻ −𝐥𝐧ሺ𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒂𝒏𝒎𝒊𝒏 ሻ
a
//j
s:
tp
ht
o .id
.g
ps
r .b
ba
a
//j
s:
tp
ht
o.id
.g
ps
r .b
ba
a
//j
s:
tp
ht
.id
memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai
tonggak puncak revolusi untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik
o
.g
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
ps
Perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan terus berlanjut
.b
o .id
3.1 Visi Indonesia Emas 2045
INDONESIA EMAS 2045 .g
adalah visi
ps
pemerintah dalam
.b
menjadi Negara maju yang mandiri dengan kehidupan yang makmur juga
a
//j
adil.
s:
o .id
.g
ps
r .b
aba
//j
s:
tp
ht
Sumber: Bappenas
o .id
.g
ps
.b
Sumber: Bappenas
r
aba
//j
.id
(minimal berumur 15 tahun di 2045) akan termasuk usia produktif (15-64
o
.g
tahun) dan menjadi back bone (tulang punggung) pemikul beban sejarah
ps
serta tumpuan harapan. Di tangan merekalah yang akan menentukan
.b
2045. Melihat dari fakta, proyeksi dan siklus sejarah yang akan dihadapi
Indonesia tersebut, bonus demografi memang tidak bisa dihindari.
Seperti halnya kekayaan potensi sumber daya lainnya yang
melimpah di bumi usantara, maka bonus demografi ini jika tidak
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya atau bahkan diterlantarkan tanpa
upaya perencanaan dan strategi yang terstruktur, sistematis, massif dan
terintegrasi akan membawa dampak buruk. Terutama masalah sosial
seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat
kriminalitas yang tinggi yang berujung pada kerawanan sosial politik,
keamanan dan pertahanan serta berpotensi pemicu disintegrasi bahkan
kehancuran bangsa dan negara.
.id
berbagai program/kebijakan pembangunan yang melibatkan berbagai
o
.g
stakeholder secara luas supaya dapat terkelola dengan baik dan optimal.
ps
.b
Dimensi umur panjang dan sehat diwakili oleh indikator Usia Harapan
ht
.id
merupakan indikator impact/dampak yang bersifat akumulatif dalam
o
.g
jangka menengah/panjang daripada output yang bersifat jangka pendek.
ps
Kecepatan perubahan IPM menjadi salah satu fokus dalam
.b
o .id
.g
ps
r .b
aba
//j
s:
tp
ht
.id
dimana secara lengkap data IPM mulai disajikan untuk 27 Kabupate/Kota
o
.g
se-Jawa Barat. Dengan memperhatikan trend pengembangan kawasan
ps
kedepan (2021-2030) dengan adanya Perpres nomor 87 tahun 2021
.b
Di kawasa Rebana dengan 0,74 poin per tahun masih lebih rendah
dari capaian kawasan Jabar Selatan yang 0,77 poin per tahun sama
persis dengan rata-rata se-Jawa Barat. 5 daerah dengan rata-rata
pertumbuhan IPM tertinggi adalah Kabupaten Garut (1,00 poin per tahun),
.id
Sedangkan di Rebana sedikit lebih tinggi di angka 71,95 artinya masih
o
.g
ada kurang lebih 28-31 persen anak usia sekolah SMA/SMK/sederajat
ps
yang saat ini tidak bersekolah lagi (kemungkinan berstatus bekerja atau
.b
putus sekolah).
r
ba
sudah ada saat ini (eksisting). Dari sisi keterisian maka, pastikan Zero
ht
Drop Out untuk anak usia sekolah tersebut. Karena banyak sekali
program yang bersifat fisik berupa penyediaan fasilitas/infrastruktur tapi
masih belum optimal dalam penggunaannya oleh target sasaran di
masyarakat (perlu sosialisasi dan edukasi transisi budaya/mental)
sehingga belum berdampak signifikan pada percepatan IPM.
Kebijakan pemda berupa program Zero Drop Out misalnya,
diterapkan oleh Kabupaten Banyuwangi di era kepemimpinan Bupati
Abdullah Azwar Anas, S.Pd., S.S., M.Si, yang menjadikan sebagai
salah satu indikator kinerja kepala sekolah untuk memperhatikan anak
usia sekolah bukan hanya peserta didik di sekolahnya tapi juga
dilingkungan sekitarnya. Ini merupakan terobosan/inovasi nyata yang
berimbas pada percepatan IPM, khususnya komponen pendidikan.
.id
Jawa Barat 73,23 73,52 75,50
o
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat data diolah
.g
ps
Baik RLS maupun UHH di kawasan Jabar Selatan menunjukkan
.b
keseluruhan.
a
//j
s:
Dari tabel 3.2 dan tabel 3.3 diatas, jika diasumsikan rata-rata
pertumbuhan stabil sesuai kondisi 5 tahun terakhir maka target RLS 2045
.id
tahun 2022, tidak terlepas dari pertumbuhan komponen-komponen
o
penyusunnya, yakni usia harapan hidup (UHH), harapan lama sekolah
.g
(HLS), rata-rata lama sekolah (RLS) dan pengeluaran per kapita
ps
disesuaikan (PPP). Begitu pun dengan kabupaten/kota di Kawasan
r.b
setiap dimensi.
s:
.id
dari tahun ke tahun. Dari data Susenas yang dirilis Badan Pusat Statistik
o
.g
(BPS) menunjukkan bahwa persentase penduduk dengan kuintil
ps
pengeluaran 1 atau termiskin yang merokok sebesar 27,25%. Persentase
.b
o .id
.g
ps
r .b
aba
//j
s:
tp
ht
.id
Selain pendekatan ekonomi dari pola dan proporsi belanja
o
masyarakat terutama pada kalangan yang kurang mampu, diperlukan
.g
ps
upaya tegas dan berkesinambungan dari pengambil kebijakan seperti di
.b
Periode
Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Cirebon
ht
2014 -
0,77 0,20 0,82 0,05 0,60 0,59 0,04
2015
2015 -
0,22 0,11 0,33 0,10 0,26 0,18 0,08
2016
2016 -
0,23 0,12 0,35 0,08 0,28 0,19 0,06
2017
2017 -
0,43 0,33 0,59 0,27 0,49 0,41 0,25
2018
2018 -
0,45 0,31 0,58 0,29 0,51 0,40 0,27
2019
2019 -
0,45 0,33 0,60 0,27 0,51 0,42 0,25
2020
2020 -
0,35 0,37 0,38 0,36 0,41 0,44 0,34
2021
2021 -
0,25 0,29 0,30 0,29 0,31 0,34 0,30
2022
Rata -
0,39 0,26 0,49 0,21 0,42 0,37 0,20
rata
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat data diolah
.id
2020 - 2021
2021 - 2022 0,33 0,26 0,26 0,28 0,28 0,29
o
Rata - rata 0,41 0,34 0,30 0,47 0,45 0,47
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat data diolah
.g
ps
.b
tumbuh lebih cepat dibanding daerah dengan level IPM yang lebih tinggi
tp
tidak semuanya sama, selalu ada variasi pembeda yang khas. Alunan
simfoni musik menjadi indah karena adanya perbedaan, tetapi memiliki
satu pemandu/dirijen, satu pedoman yang sama.
Hal ini memberikan insight bahwa prioritas dan target utama
program kebijakan sangat bergantung pada modal awal, daya dukung
serta karakteristik unik di masing-masing daerah. Tidak selalu semuanya
harus sama dan seragam (identik).
Upaya peningkatan UHH, faktor determinannya adalah penurunan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Program
sosialisasi dan edukasi seharusnya bukan hanya menyasar pada ibu-ibu
.id
berkualitas. Misalnya dengan perilaku tidak sembarangan jajan/
o
.g
mengkonsumsi makanan/minuman yang berisiko menimbulkan penyakit
ps
atau bahkan meracuni tubuh dan kesehatan jiwanya. Jika sekali-kali
.b
kesehatan.
//j
s:
o .id
.g
ps
r .b
aba
//j
s:
tp
ht
4.1 Stunting
Belakangan ini kita sering mendengar tentang Stunting dan
.id
sering dibicarakan oleh ibu-ibu yang memiliki anak balita. Stunting dan
o
.g
pendek memang sama-sama menghasilkan tubuh yang tidak terlalu
ps
tinggi. Namun stunting dan pendek adalah kondisi yang berbeda,
.b
.id
Sebelum membicarakan lebih jauh tentang upaya pencegahan
o
.g
stunting yang dapat kita lakukan, sebaiknya kita juga mengetahui
ps
tentang penyebab stunting itu sendiri. Stunting disebabkan oleh faktor
.b
multidimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang
r
ba
dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Intervensi yang paling
a
Intervensi
Intervensi yang dilakukan pemerintah dikelompokan menjadi
intervensi sensitif dan intervensi spesifik. Intervensi gizi spesifik
dilakukan oleh sektor kesehatan melalui Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Intervensi gizi
sensitif dilakukan oleh sektor lain di luar kesehatan yang terkait dengan
upaya penanggulangan stunting.
.id
Intervensi spesifik yang diberikan pemerintah dapat
o
.g
dikelompokan berdasarkan sasaran program, yaitu:
ps
1. Sasaran ibu hamil dilakukan melalui perlindungan ibu hamil terhadap
.b
kekurangan zat besi, asam folat, dan kekurangan energi dan protein
r
ba
terhadap malaria
//j
s:
2. Sasaran ibu menyusui dan anak usia 0-6 bulan, dilakukan melalui
tp
.id
dapat menyebabkan dampak merugikan bagi anak, baik dalam jangka
o
.g
pendek atau jangka panjang. Khususnya, jika gangguan pertumbuhan
ps
dimulai pada 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) sejak dalam
.b
kandungan hingga usia dua tahun. Pada dasarnya stunting pada balita
r
ba
.id
dokter.
o
4. Terus memantau tumbuh kembang anak
.g
ps
Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka,
.b
terutama dari tinggi dan berat badan anak. Bawa si Kecil secara
r
ba
lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan
//j
s:
penanganannya.
tp
o .id
.g
ps
r .b
.id
beragam jenisnya dan tingkat keparahan masalahnya akan semakin
o
menggurita.
.g
ps
.b
janin pada saat kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia 2 tahun
//j
s:
(730 hari). Pada periode inilah organ-organ vital (otak, hati, jantung, ginjal,
tp
tulang, tangan atau lengan, kaki dan organ tubuh lainnya mulai terbentuk
ht
.id
protein, beberapa vitamin dan mineral seperti zat besi, asam folat, kalsium
o
.g
serta nutrisi lain untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.
ps
Ibu hamil harus memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang
.b
dan aman.
tp
.id
tertular penyakit infeksi, anak perlu diberikan imunisasi.
o
.g
Asupan gizi selama masa kehamilan akan mempengaruhi dan
ps
menentukan perkembangan sel-sel otak janin. Apabila asupan gizi tidak
.b
.id
bayi karena hypothermia tenang.
o
(suhu badan rendah dibawah
.g
2. Jalinan kasih sayang ibu dan
ps
35 derajat Celsius) karena bayi lebih baik.
.b
bayi dengan suhu yang tepat. pada puting susu ibu akan
a
o .id
.g
ps
r .b
ba
a
//j
s:
tp
ht
Sumber: Bappenas
.id
pencegahan dan pengendalian penyakit yang responsif.
o
.g
Gambar 4.4 Strategi Pembangunan Pendidikan
ps
r .b
Kualitas dan
ba
Layanan
a
Pendidikan
//j
Merata
s:
tp
Peran
Pendidikan
ht
Masyarakat
Vokasi,
dalam
Enterpreneurship
Pembangunan
dan Karakter
Pendidikan
Profesionalisme
Budaya Guru dan
Sekolah Perubahan
dan Baca Metode
Pembelajaran
Sumber: Bappenas
.id
lingkungan keluarga, dan masyarakat.
o
.g
ps
r .b
aba
//j
s:
tp
ht
.id
garis-kemiskinan.
o
.g
ps
r .b
ba
a
//j
s:
tp
ht