Anda di halaman 1dari 4

Perencanaan Anggaran BLUD

10/01/2012

dian kurniasari Uncategorized 10 Komentar

Rencana Bisnis Anggaran (RBA) merupakan perwujudan dari penyusunan anggaran yang
disusun oleh BLUD untuk digunakan oleh BLUD itu sendiri. Berbeda dengan unit kerja
Pemerintah Daerah lainnya, yang menyusun anggarannya dengan menggunakan format
Rencana Kerja Anggaran (RKA). Dalam penyusunan Anggaran, BLUD juga harus menyusun
RKA untuk kemudian dikonversi ke dalam bentuk RBA.
Proses perencanaan dan penganggaran menjadi hal yang paling penting dalam menentukan
arah organisasi untuk menjalankan aktivitas-aktivitas demi mencapai tujuan organisasi.
Perencanaan yang dibuat tentunya harus selaras dengan visi, misi dan strategi organisasi
sebagai arahan utama yang telah ditentukan sebelumnya.
Perencanaan merupakan langkah organisasi menentukan kegiatan yang tepat dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Penganggaran merupakan rencana keuangan
yang secara sistematis menunjukkan alokasi sumber daya manusia, material, dan sumber
daya lainnya. Berbagai variasi dalam sistem penganggaran pemerintah dikembangkan untuk
melayani berbagai tujuan termasuk guna pengendalian keuangan, rencana manajemen,
prioritas dari penggunaan dana dan pertanggungjawaban kepada publik. Sebagai organisasi
yang akan menerapkan praktik bisnis yang sehat tentunya BLUD menerapkan pola-pola
perencanaan dan penganggaran dengan menjadikan efisiensi dan produktivitas sebagai hal
yang paling utama.

Dalam RBA menyajikan informasi-informasi keuangan secara komprehensif mencakup


proyeksi laporan keuangan dan kinerja keuangan tahun berjalan. Tentunya Penyusunan RBA
akan lebih praktis jika dihubungkan dengan teknologi informasi (TI) yang mendukung dan
mengakomodir data-data yang diperlukan mengingat kompleksitas informasi yang
dibutuhkan dalam penyusunan RBA. Selain dukungan TI dalam pengembangan manajemen
keuangan BLUD juga butuh dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai
mengenai akuntansi dan keuangan.
Penyusunan Anggaran
Setelah suatu Instansi Perangkat Daerah ditetapkan sebagai Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLUD),
pekerjaan mendesak berikutnya adalah menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA). Sama
halnya dengan entitas Pemerintahan lainnya, instansi BLUD juga harus menyusun RKA.
Sebagai tambahan, BLUD juga harus membuat Rencana Bisnis Anggaran (RBA) sebagai
rencana anggaran dari sisi bisnis, untuk membiayai dari kegiatan-kegiatan yang sumber
pendanaan berasal dari pendapatan jasa layanan.
Sesuai dengan Permendagri 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PK-BLUD) pada Ketentuan Umum dijelaskan bahwa
Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD, yang selanjutnya disingkat RBA adalah dokumen
perencanaan bisnis dan pengangaran tahunan yang berisi program, kegiatan, target kinerja
dan anggaran BLUD.
Berdasarkan Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah, maka proses penganggaran PPK-BLUD adalah :
1) BLUD menyusun RBA tahunan yang berpedoman kepada renstra bisnis BLUD.
2) Penyusunan RBA disusun berdasarkan prinsip anggaran berbasis kinerja, perhitungan
akuntansi biaya menurut jenis layanan, kebutuhan pendanaan dan kemampuan pendapatan
yang diperkirakan akan diterima dari masyarakat, badan lain, APBD, APBN dan sumber-
sumber pendapatan BLUD lainnya.
3) RBA merupakan penjabaran lebih lanjut dari program dan kegiatan BLUD dengan
berpedoman pada pengelolaan keuangan BLUD.
RBA dalam hal ini memuat:
1) Kinerja tahun berjalan, yang meliputi hasil kegiatan usaha, faktor yang mempengaruhi
kinerja, perbandingan RBA tahun berjalan dengan realisasi, laporan keuangan tahun berjaian,
dan hal-hal lain yang perlu ditindaklanjuti sehubungan dengan pencapaian kinerja tahun
berjalan.
2) Asumsi makro dan mikro, antara lain tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, nilai kurs,
tariff, volume pelayanan.
3) Target kinerja, sebagaimana dimaksud dalam Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 Pasal 73
ayat (1) huruf c, antara lain perkiraan pencapaian kinerja pelayanan; dan perkiraan keuangan
pada tahun yang direncanakan
4) Analisis dan perkiraan biaya satuan merupakan perkiraan biaya per unit penyedia barang
dan/atau jasa pelayanan yang diberikan, setelah memperhitungkan seluruh komponen biaya
dan volume barang dan/atau jasa yang akan dihasilkan.
5) Perkiraan harga merupakan estimasi harga Jual produk barang dan/atau jasa setelah
memperhitungkan biaya persatuan dan tingkat margin yang ditentukan seperti tercermin dari
tarif layanan.
6) Anggaran pendapatan dan biaya merupakan rencana anggaran untuk seluruh kegiatan
tahunan yang dinyatakan dalam satuan uang yang tercermin dari rencana pendapatan dan
biaya.
7) Besaran persentase ambang batas merupakan besaran persentase perubahan anggaran
bersumber dari pendapatan operasional yang diperkenankan dan ditentukan dengan
mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional BLUD.
8) Prognosa laporan keuangan merupakan perkiraan realisasi keuangan tahun berjalan seperti
tercermin pada laporan operasional, neraca, dan laporan arus kas.
9) Perkiraan maju (forward estimate) merupakan perhitungan kebutuhan dana untuk tahun
anggaran berikutnya dari tahun yang direncanakan guna memastikan kesinambungan.
10) Rencana pengeluaran investasi/modal merupakan rencana pengeluaran dana untuk
memperoleh aset tetap.
11) Ringkasan pendapatan dan biaya untuk konsolidasi dengan RKA-SKPD/APBD
merupakan ringkasan pendapatan dan biaya dalam RBA yang disesuaikan dengan format
RKA-SKPD/APBD.
RBA sebagaimana dimaksud diatas disertai dengan usulan program, kegiatan, standar
pelayanan minimal dan biaya dari keluaran yang akan dihasilkan. Penyajian RBA untuk
BLUD-SKPD disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Rancangan Peraturan
Daerah tentang APBD. Penyajian untuk BLUD-Unit Kerja, RBA disusun dan
dikonsolidasikan dengan RKA-SKPD. Dalam hal ini RBA dipersamakan sebagai RKA-
SKPD/RKA-Unit Kerja. Untuk kemudian RBA disampaikan kepada PPKD dan selanjutnya
disampaikan kepada TAPD untuk dilakukan penelaahan. RBA yang telah dilakukan
penelaahan oleh TAPD disampaikan kepada PPKD untuk dituangkan dalam Rancangan
Peraturan Daerah tentang APBD.
Setelah Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD ditetapkan menjadi Peraturan Daerah,
pemimpin BLUD melakukan penyesuaian terhadap RBA untuk ditetapkan menjadi RBA
definitif. RBA definitif dipakai sebagai dasar penyusunan DPA-BLUD untuk diajukan
kepada PPKD.
Tata cara penyusunan RBA
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja yang menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) menyiapkan Rencana Bisnis dan
Anggaran (RBA) berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Bisnis dan Rencana Kerja (Renja)
Pemerintah Daerah. RBA disusun berdasarkan basis kinerja dan disusun dengan sistematika
sebagai berikut:
Halaman Sampul
Lembar Pengesahan
Pengantar
Ringkasan Eksekutif
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
B. Visi dan Misi
C. Maksud dan Tujuan
D. Kegiatan/Produk Layanan
E. Prinsip-Prinsip Dasar
F. Susunan Pejabat Pengelola dan Dewan Pengawas
BAB II KINERJA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH TAHUN ANGGARAN
BERJALAN
A. Kondisi Lingkungan yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
B. Perbandingan antara Asumsi dan Realisasi Rencana Bisnis dan Anggaran serta Dampak
Terhadap Pencapaian Kinerja
1. Aspek Makro
2. Aspek Mikro
C. Pencapaian Kinerja
1. Non Keuangan
a) Pelayanan
b) Pendukung Pelayanan
2. Keuangan
a) Pendapatan Berdasarkan Jenis Layanan
b) Biaya Berdasarkan Jenis Layanan
c) Pencapaian Program Investasi
i. Investasi Berdasarkan Sumber
ii. Investasi berdasarkan Jenis Aset
d) Pencapaian Program Pendanaan/Pembiayaan
D. Laporan Keuangan
1. Neraca
2. Laporan Operasional
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan atas Laporan Keuangan
E. Hal-Hal Lain Yang Perlu Dijelaskan Terkait Dengan Pencapaian Kinerja
BAB III RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
TAHUN ANGGARAN YANG DIANGGARKAN
A. Kondisi Lingkungan BLUD yang Mempengaruhi
1. Analisis Internal
2. Analisis Eksternal
B. Asumsi yang Digunakan
1. Aspek Makro
2. Aspek Mikro
C. Sasaran, Target Kinerja dan Kegiatan
1. Pelayanan
2. Pendukung Pelayanan
D. Program Kerja dan Kegiatan
1. Program Kerja
2. Kegiatan
a. Pelayanan
b. Pendukung Pelayanan
E. Perkiraan Biaya
1. Biaya Pelayanan
2. Biaya Pendukung Pelayanan
3. Total Biaya Pelayanan dan Pendukung Pelayanan
F. Perkiraan Pendapatan
1. Pendapatan Pelayanan
2. Pendapatan Pendukung Pelayanan
3. Total Pendapatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan
G. Anggaran BLUD
1. Anggaran Pendapatan
2. Anggaran Biaya/Pengeluaran
H. Ambang Batas Rencana Bisnis dan Anggaran
BAB IV PROYEKSI KEUANGAN TAHUN YANG DIANGGARKAN
A. Neraca
B. Laporan Operasional
C. Laporan Arus Kas
D. Catatan atas Laporan Keuangan
BAB V PENUTUP
A. Hal-Hal Yang Perlu Mendapat Perhatian Dalam Rangka Melaksanakan Kegiatan BLUD
B. Kesimpulan
LAMPIRA

Anda mungkin juga menyukai