ANGGARAN
PUSKESMAS
BAB I
DEFINISI
1
B. Perencanaan adalah salah satu fungsi manajemen yang merupakan keseluruhan
proses memilih alternatif, langkah dan alokasi sumber daya yang terbaik untuk
mencapai suatu tujuan. Perencanaan yang disusun melalui pengenalan
permasalahan secara tepat berdasarkan data yang akurat, serta diperoleh
dengan cara dan dalam waktu yang tepat, maka akan dapat mengarahkan upaya
kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas dalam mencapai sasaran dan
tujuannya.
C. Pelaksanaan/penggunaan anggaran adalah upaya yang dilakukan untuk
melaksanaan semua rencana dan kebijakan yang telah dirumuskan dan
ditetapkan dengan melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan, siapa
yang akan melaksanakan, dimana tempat pelaksanaanya dan kapan waktu
dimulainya.
D. Pencatatan/penatausahaan keuangan, Bendahara Pengeluaran adalah orang
yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja Puskesmas.
E. Pertanggungjawaban/pelaporan, dalam mempertanggungjawabkan keuangan
Bendahara Pengeluaran Pembantu membuat laporan keuangan dan spj setiap
bulannya baik dari dana BLUD, SOP maupun BOK.
F. Pengawasan adalah segala kegiatan dan tindakan untuk menjamin agar
penyelenggaraan suatu kegiatan tidak menyimpang dan tujuan serta rencana
yang telah digariskan. Pengawasan dapat dilakukan melalui: Verifikasi,
Pemeriksaan (audit), Evaluasi, Supervisi, Pemantauan.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
B. Pelaksanaan Anggaran
1. Penerimaan Dana.
a. Penerimaan Dana Rawat Jalan Puskesmas.
b. Penerimaan Dana Subsidi Operasional Puskesmas (SOP).
c. Penerimaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
2. Penarikan Dana.
a. Penarikan Dana Rawat Jalan Puskesmas.
b. Penarikan Dana Subsidi Operasional Puskesmas (SOP).
c. Penarikan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
3. Pembayaran Biaya.
a. Pembayaran Biaya Rawat Jalan Puskesmas.
b. Pembayaran Biaya Subsidi Operasional Puskesmas (SOP).
c. Pembayaran Biaya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
4. Pembukuan.
a. Pembukuan melalui SIADINDA Dinas Kesehatan.
3
BAB III
TATALAKSANA KEUANGAN
4
Penyusunan RPK terintegrasi kedalam sistem perencanaan di
daerah, dengan tahapan:
1) Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.
2) Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK
yang diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK.
3) Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang
akan dilaksanakan serta sumber daya pendukung menurut bulan
dan lokasi pelaksanaan.
4) Mengadakan Lokakarya Mini Bulanan Pertama untuk membahas
kesepakatan RPK.
5) Membuat RPK tahunan yang telah disusun dalam bentuk
matriks.
6) RPK dirinci menjadi RPK bulanan bersama dengan target
pencapaiannya, dan direncanakan kegiatan pengawasan dan
pengendaliannya.
7) RPK dimungkinkan untuk dirubah/disesuaikan dengan
kebutuhan saat itu apabila dalam hasil analisis pengawasan dan
pengendalian kegiatan bulanan dijumpai kondisi tertentu
(bencana alam, konflik, Kejadian Luar Biasa, perubahan
kebijakan mendesak, dll) yang harus dituangkan kedalam RPK.
Perubahan RPK dilakukan dengan pendampingan dinas
kesehatan kab/kota, dan tidak mengubah pagu anggaran yang
ada.
8) Untuk semua kegiatan yang akan dilaksanakan, agar dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik, perlu didukung dokumen
yang relevan.
5
2. Penganggaran
a. Penyusunan RBA (Rencana Bisnis dan Anggaran).
Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Badan Layanan Umum Daerah
merupakan dokumen wajib yang harus disusun setiap tahun oleh
masing-masing BLU/BLUD.
RBA merupakan rencana jangka pendek satu tahunan sebagai
implementasi rencana jangka panjang lima tahunan yang tertuang
dalam dokumen RSB. Dokumen RBA ini disusun sebagai pedoman
dalam pelaksanaan dan pencapaian anggaran.
Menyusun RBA definitif, yang berisi rincian anggaran pendapatan dan
biaya per jenis belanja yaitu belanja pegawai, barang dan jasa, modal.
Rincian RBA ini dirinci berdasarkan kode akun, dalam mnyusun RBA
dibuat secara rinci namun tidak detail untuk menjaga kefleksibilitasan
BLUD yang boleh mengelola keuangannya sesuai dengan kebutuhan
bisnis BLUD (pelayanan). Jika ingin dirinci maka rinciannya ada di
lembar kertas kerja sebagai control internal BLUD saja.
b. Penyusunan RKA (Rencana Kegiatan Anggaran).
RKA adalah Rencana Kegiatan Anggaran atau proyeksi pendapatan
dan belanja per kegiatan yang akan dilakukan oleh Puskesmas, baik
untuk kegiatan yang menggunakan dana APBD maupun dana BLUD.
Setelah menyusun RBA Definitif yang rinci, kemudian jumlah
gelondongan per jenis belanja tersebut disusun dalam RKA. Dengan
kata lain RKA belanja BLUD hanya berisi gelondongan jumlah masing-
masing belanja pegawai, barang dan jasa, modal. Hal ini dilakukan
karena RKA merupakan anggaran berdasarkan kegiatan dan kegiatan
BLUD hanya satu yaitu kegiatan peningkatan pelayanan Puskesmas.
Namun perlu diingat bahwa dalam mengajukan RKA perlu dilampirkan
rincian belanja yang sudah terlebih dahulu disusun dalam RBA definitif
tadi.
6
c. DPA.
Setelah RKA disahkan, maka jadilah DPA (Dokumen Pelaksanaan
Anggaran).
DPA inilah yang akan menjadi tolak ukur Puskesmas dalam
melaksanakan anggarannya, sebab di akhir periode yang menjadi
indikator kinerja BLUD adalah perbandingan antara realisasi selama
satu periode tertentu dengan anggaran yang disusun.
Setelah jadi DPA Penanggung Jawab Pokja membuat POA (Planning
of Action) sebagai dasar untuk pelaksanaan kegiatan dan realisasi
anggaran di Puskesmas.
B. Pelaksanaan Anggaran
1. Penerimaan Pendapatan.
a. Pendapatan yang bersumber dari Retribusi Pasien Puskesmas induk,
Puskesmas Pembantu, dan Puskesmas Keliling.
1) Pendapatan diterima tunai oleh Pembantu Bendaharawan
Penerimaan.
2) Pendapatan dicatat dalam Formulir Setoran Harian Puskesmas.
3) Pendapatan disetor setiap hari ke Rekening BLUD.
b. Pendapatan yang bersumber dari Kapitasi BPJS, klaim BPJS,
Pendapatan hasil kerjasama pihak III, dan bunga Bank diterimakan
langsung ke Rekening BLUD.
1) Bendahara Penerima Pembantu menyiapkan uang pecahan receh.
2) Bendahara Penerima Pembantu menyiapkan perangkat komputer,
cap lunas, cap Puskesmas dan kalkulator.
3) Bendahara Penerima Pembantu melakukan proses pelayanan.
4) Bendahara Penerima Pembantu menjumlahkan uang pendapatan
dari semua unit layanan.
5) Bendahara Penerima Pembantu membuat laporan harian
pendapatan.
6) Bendahara Penerima Pembantu membuat laporan setoran harian.
7
7) Bendahara Penerima Pembantu meminta pengesahan ke Ka Sub
Bag TU dan Kepala Puskesmas.
8) Bendahara Penerima Pembantu menyetorkan uang ke Bank.
9) Bendahara Penerima Pembantu menginput hasil pendapatan ke
siadinda.
10)Bendahara Penerima Pembantu menyimpan kembali perangkat
yang digunakan.
11)Bendahara Penerima Pembantu setiap bulan membuat laporan
berupa :
a) Rincian penerimaan dan penyetoran pendapatan.
b) BKU penerimaan.
c) SPJ Fungsional Pendapatan.
2. Pengeluaran Dana
a. Dana APBD.
8
7) Rekapitulasi usulan kegiatan yang sudah divalidasi pejabat
keuangan kemudian dikirimkan ke Kepala Puskesmas untuk
ditandatangani dan dikirim ke Bendahara Pengeluaran Dinas
Kesehatan Kabupaten Sleman.
15) Form pemindah bukuan dan BKP yang telah divalidasi Pejabat
Keuangan dimintakan tanda tangan Kepala Puskesmas.
9
17) Transaksi keuangan tunai maupun non tunai yang sudah
dilaksanakan dibukukan di Buku Kas Umum (BKU) Siadinda setiap
bulannya.
b) BKU.
d) Ringkasan pajak.
20) Dari Pejabat Keuangan laporan bulanan yang sudah divalidasi dan
diverifikasi dikirimkan ke Kepala Puskesmas untuk ditandatangani.
b. BLUD
10
3) Bendahara Pengeluaran Pembantu membuat form usulan kegiatan
baik tunai maupun non tunai dengan merekap usulan dari
penanggung jawab unit.
11
14) Penanggungjawab kegiatan menyerahkan kelengkapan
administrasi kegiatan (SPJ) baik transaksi tunai maupun non tunai.
18) Form pemindah bukuan dan BKP yang telah divalidasi Pejabat
Keuangan dimintakan tanda tangan Kepala Puskesmas.
c) BKU.
g) SP3B.
h) Rekening Koran.
12
22) Laporan bulanan dikirim ke Pejabat Keuangan untuk divalidasi dan
diverifikasi.
23) Dari Pejabat Keuangan laporan bulanan yang sudah divalidasi dan
diverifikasi dikirimkan ke Kepala Puskesmas untuk ditandatangani.
3. Pembukuan
13
3) Bendahara Pengeluaran Pembantu membuat Laporan Pengeluaran
setiap bulannya.
c. Pembuku
14
7) Pembuku membuat laporan Berdasarkan SAK yang terdiri dari
Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Operasional dan SAP yang
terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Neraca, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Laporan Arus Kas.
15
BAB IV
DOKUMENTASI
A. Dokumen Perencanaan
1. RSB.
2. PTP.
3. RBA.
4. RKA.
5. RBA Definitif.
6. RBA Definiti Perubahan.
2. BKU.
4. Ringkasan pajak.
16
BLUD
3. BKU.
7. SP3B.
8. Rekening Koran.
D. Pembuku
1. Laporan Keuangan Semester Standar Akuntansi Keuangan dan Standar
Akuntansi Pemerintah.
2. Laporan Keuangan Tahunan Standar Akuntansi Keuangan dan Standar
Akuntansi Pemerintah.
17