Anda di halaman 1dari 17

PANDUAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENGGUNAAN DAN PEMBUKUAN

ANGGARAN
PUSKESMAS

BAB I
DEFINISI

A. Pengelolaan keuangan Puskesmas adalah segala bentuk kegiatan administratif


yang dilakukan dalam bentuk beberapa tahapan meliputi: perencanaan,
pelaksanaan/penggunaan, pencatatan/penatausahaan serta pengawasan yang
kemudian diakhiri dengan pertanggungjawaban (pelaporan) terhadap siklus ke
luar masuknya dana/uang Puskesmas pada kurun waktu tertentu. Dengan
dilakukannya setiap tahapan dalam pengelolaan keuangan maka fungsi dasar
dan tujuan dari pelaksanaan pengelolaan keuangan dapat dioptimalkan sebagai
berikut:
1. Mengoptimalkan segala perencanaan kegiatan yang akan dilakukan dalam
kurun waktu tertentu.
2. Meminimalisir terjadinya pembengkakan pengeluaran dana yang tidak
diinginkan di kemudian hari dalam pelaksanaan sebuah proyek perencanaan.
3. Mencapai target perencanaan dengan lebih efisien karena adanya
ketersediaan dana yang cukup serta telah direncanakan dan dapat
dialokasikan dengan maksimal.
4. Menghindari terjadinya penyimpangan terhadap alokasi dana yang ada
dengan cara pemisahan tiap-tiap otoritas dalam pengelolaan keuangan.
Misalnya: pemisahan bagian pencatatan keuangan dengan bagian
pengawasan keuangan.
5. Memperlancar segala kegiatan yang terjadi di Puskesmas karena adanya
transparansi terhadap keuangan yang dimiliki.
6. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat karena didukung oleh siklus
keuangan yang berjalan dengan baik dan terencana.

1
B. Perencanaan adalah salah satu fungsi manajemen yang merupakan keseluruhan
proses memilih alternatif, langkah dan alokasi sumber daya yang terbaik untuk
mencapai suatu tujuan. Perencanaan yang disusun melalui pengenalan
permasalahan secara tepat berdasarkan data yang akurat, serta diperoleh
dengan cara dan dalam waktu yang tepat, maka akan dapat mengarahkan upaya
kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas dalam mencapai sasaran dan
tujuannya.
C. Pelaksanaan/penggunaan anggaran adalah upaya yang dilakukan untuk
melaksanaan semua rencana dan kebijakan yang telah dirumuskan dan
ditetapkan dengan melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan, siapa
yang akan melaksanakan, dimana tempat pelaksanaanya dan kapan waktu
dimulainya.
D. Pencatatan/penatausahaan keuangan, Bendahara Pengeluaran adalah orang
yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja Puskesmas.
E. Pertanggungjawaban/pelaporan, dalam mempertanggungjawabkan keuangan
Bendahara Pengeluaran Pembantu membuat laporan keuangan dan spj setiap
bulannya baik dari dana BLUD, SOP maupun BOK.
F. Pengawasan adalah segala kegiatan dan tindakan untuk menjamin agar
penyelenggaraan suatu kegiatan tidak menyimpang dan tujuan serta rencana
yang telah digariskan. Pengawasan dapat dilakukan melalui: Verifikasi,
Pemeriksaan (audit), Evaluasi, Supervisi, Pemantauan.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Perencanaan dan Penganggaran


1. Penyusunan RSB.
2. Penyusunan PTP (RUK dan RPK).
3. Penyusunan RBA.
4. Penyusunan DPA-SKPD.
5. Penyusunan POA-BOK.

B. Pelaksanaan Anggaran
1. Penerimaan Dana.
a. Penerimaan Dana Rawat Jalan Puskesmas.
b. Penerimaan Dana Subsidi Operasional Puskesmas (SOP).
c. Penerimaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).

2. Penarikan Dana.
a. Penarikan Dana Rawat Jalan Puskesmas.
b. Penarikan Dana Subsidi Operasional Puskesmas (SOP).
c. Penarikan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).

3. Pembayaran Biaya.
a. Pembayaran Biaya Rawat Jalan Puskesmas.
b. Pembayaran Biaya Subsidi Operasional Puskesmas (SOP).
c. Pembayaran Biaya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).

4. Pembukuan.
a. Pembukuan melalui SIADINDA Dinas Kesehatan.

3
BAB III
TATALAKSANA KEUANGAN

A. Perencanaan dan Penganggaran


1. Perencanaan.
a. Penyusunan Rencana Strategi Bisnis (RSB).
Dokumen Rencana Strategis Bisnis (RSB) merupakan dokumen
yang berisi rencana strategi bisnis lima tahunan BLUD atau dapat
dikatakan sebagai acuan rencana jangka panjang BLUD. Karena
berjangka waktu lima tahunan maka setiap lima tahun sekali BLUD
wajib menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB), yang nantinya
Rencana Strategis Bisnis (RSB) akan diterjemahkan dalam
penyusunan anggaran tahunan yang tertuang dalam dokumen RBA
setiap tahun anggaran.
Dalam Penyusunan RSB perlu memperhatikan Visi, Misi dan tujuan
BLUD Puskesmas Gamping II harus disesuaikan dengan Visi, Misi
dan tujuan SKPD Kesehatan Kabupaten Sleman terkait dan pemda
Kabupaten Sleman.
b. Penyusunan PTP (Perencanaan Tingkat Puskesmas).
Penyusunan RUK (Rencana Usulan Kegiatan).
RUK untuk tahun mendatang (N+1) mulai disusun pada bulan
Januari tahun berjalan (N) berdasarkan hasil kajian pencapaian
kegiatan tahun sebelumnya (N-1). Dalam penyusunan RUK ini harus
berdasarkan analisa kebutuhan puskesmas dan Masyarakat.
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
RPK disusun pada tahun berjalan (N) dalam penyusunan RPK harus
melibatkan peran linsek.

4
Penyusunan RPK terintegrasi kedalam sistem perencanaan di
daerah, dengan tahapan:
1) Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.
2) Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK
yang diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK.
3) Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang
akan dilaksanakan serta sumber daya pendukung menurut bulan
dan lokasi pelaksanaan.
4) Mengadakan Lokakarya Mini Bulanan Pertama untuk membahas
kesepakatan RPK.
5) Membuat RPK tahunan yang telah disusun dalam bentuk
matriks.
6) RPK dirinci menjadi RPK bulanan bersama dengan target
pencapaiannya, dan direncanakan kegiatan pengawasan dan
pengendaliannya.
7) RPK dimungkinkan untuk dirubah/disesuaikan dengan
kebutuhan saat itu apabila dalam hasil analisis pengawasan dan
pengendalian kegiatan bulanan dijumpai kondisi tertentu
(bencana alam, konflik, Kejadian Luar Biasa, perubahan
kebijakan mendesak, dll) yang harus dituangkan kedalam RPK.
Perubahan RPK dilakukan dengan pendampingan dinas
kesehatan kab/kota, dan tidak mengubah pagu anggaran yang
ada.
8) Untuk semua kegiatan yang akan dilaksanakan, agar dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik, perlu didukung dokumen
yang relevan.

5
2. Penganggaran
a. Penyusunan RBA (Rencana Bisnis dan Anggaran).
Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Badan Layanan Umum Daerah
merupakan dokumen wajib yang harus disusun setiap tahun oleh
masing-masing BLU/BLUD.
RBA merupakan rencana jangka pendek satu tahunan sebagai
implementasi rencana jangka panjang lima tahunan yang tertuang
dalam dokumen RSB. Dokumen RBA ini disusun sebagai pedoman
dalam pelaksanaan dan pencapaian anggaran.
Menyusun RBA definitif, yang berisi rincian anggaran pendapatan dan
biaya per jenis belanja yaitu belanja pegawai, barang dan jasa, modal.
Rincian RBA ini dirinci berdasarkan kode akun, dalam mnyusun RBA
dibuat secara rinci namun tidak detail untuk menjaga kefleksibilitasan
BLUD yang boleh mengelola keuangannya sesuai dengan kebutuhan
bisnis BLUD (pelayanan). Jika ingin dirinci maka rinciannya ada di
lembar kertas kerja sebagai control internal BLUD saja.
b. Penyusunan RKA (Rencana Kegiatan Anggaran).
RKA adalah Rencana Kegiatan Anggaran atau proyeksi pendapatan
dan belanja per kegiatan yang akan dilakukan oleh Puskesmas, baik
untuk kegiatan yang menggunakan dana APBD maupun dana BLUD.
Setelah menyusun RBA Definitif yang rinci, kemudian jumlah
gelondongan per jenis belanja tersebut disusun dalam RKA. Dengan
kata lain RKA belanja BLUD hanya berisi gelondongan jumlah masing-
masing belanja pegawai, barang dan jasa, modal. Hal ini dilakukan
karena RKA merupakan anggaran berdasarkan kegiatan dan kegiatan
BLUD hanya satu yaitu kegiatan peningkatan pelayanan Puskesmas.
Namun perlu diingat bahwa dalam mengajukan RKA perlu dilampirkan
rincian belanja yang sudah terlebih dahulu disusun dalam RBA definitif
tadi.

6
c. DPA.
Setelah RKA disahkan, maka jadilah DPA (Dokumen Pelaksanaan
Anggaran).
DPA inilah yang akan menjadi tolak ukur Puskesmas dalam
melaksanakan anggarannya, sebab di akhir periode yang menjadi
indikator kinerja BLUD adalah perbandingan antara realisasi selama
satu periode tertentu dengan anggaran yang disusun.
Setelah jadi DPA Penanggung Jawab Pokja membuat POA (Planning
of Action) sebagai dasar untuk pelaksanaan kegiatan dan realisasi
anggaran di Puskesmas.

B. Pelaksanaan Anggaran
1. Penerimaan Pendapatan.
a. Pendapatan yang bersumber dari Retribusi Pasien Puskesmas induk,
Puskesmas Pembantu, dan Puskesmas Keliling.
1) Pendapatan diterima tunai oleh Pembantu Bendaharawan
Penerimaan.
2) Pendapatan dicatat dalam Formulir Setoran Harian Puskesmas.
3) Pendapatan disetor setiap hari ke Rekening BLUD.
b. Pendapatan yang bersumber dari Kapitasi BPJS, klaim BPJS,
Pendapatan hasil kerjasama pihak III, dan bunga Bank diterimakan
langsung ke Rekening BLUD.
1) Bendahara Penerima Pembantu menyiapkan uang pecahan receh.
2) Bendahara Penerima Pembantu menyiapkan perangkat komputer,
cap lunas, cap Puskesmas dan kalkulator.
3) Bendahara Penerima Pembantu melakukan proses pelayanan.
4) Bendahara Penerima Pembantu menjumlahkan uang pendapatan
dari semua unit layanan.
5) Bendahara Penerima Pembantu membuat laporan harian
pendapatan.
6) Bendahara Penerima Pembantu membuat laporan setoran harian.

7
7) Bendahara Penerima Pembantu meminta pengesahan ke Ka Sub
Bag TU dan Kepala Puskesmas.
8) Bendahara Penerima Pembantu menyetorkan uang ke Bank.
9) Bendahara Penerima Pembantu menginput hasil pendapatan ke
siadinda.
10)Bendahara Penerima Pembantu menyimpan kembali perangkat
yang digunakan.
11)Bendahara Penerima Pembantu setiap bulan membuat laporan
berupa :
a) Rincian penerimaan dan penyetoran pendapatan.
b) BKU penerimaan.
c) SPJ Fungsional Pendapatan.

2. Pengeluaran Dana
a. Dana APBD.

1) Koordinator UKM membuat perencanaan kegiatan bulan berjalan


berdasarkan perencanaan bulanan.

2) Perencanaan yang sudah dibuat koordinator UKM dilaporkan ke


Bendahara Pengeluaran Pembantu.

3) Bendahara Pengeluaran Pembantu membuat form usulan kegiatan


baik tunai maupun non tunai dengan merekap usulan dari
koordinator UKM.

4) Bendahara Pengeluaran Pembantu melakukan kroscek anggaran


sebelum diserahkan ke pejabat keuangan untuk diverifikasi.

5) Pejabat Keuangan melakukan verifikasi usulan kegiatan tersebut.


Bila terdapat ketidaksesuaian dengan ketentuan usulan kegiatan
tersebut kembali ke Bendahara Pengeluaran Pembantu untuk
disesuaikan.

6) Apabila sudah sesuai dengan ketentuan maka Pejabat Keuangan


melakukan validasi rekapitulasi usulan kegiatan.

8
7) Rekapitulasi usulan kegiatan yang sudah divalidasi pejabat
keuangan kemudian dikirimkan ke Kepala Puskesmas untuk
ditandatangani dan dikirim ke Bendahara Pengeluaran Dinas
Kesehatan Kabupaten Sleman.

8) Bendahara Pengeluaran Pembantu mencairkan dana dari rekening


dan mencatat pencairan dana tersebut dalam BKU.

9) Bendahara Pengeluaran Pembantu mendistribusikan uang ke


penanggungjawab kegiatan dan mencatat dalam buku bantu panjar
untuk kegiatan yang dilaksanakan secara tunai.

10) Penanggungjawab kegiatan melaksanakan kegiatan yang menjadi


tanggungjawabnya dan mengisi buku bantu kegiatan untuk
transaksi non tunai dan menginformasikan tanggal, waktu, tempat
dan jenis kegiatan.

11) Penanggungjawab kegiatan menyerahkan kelengkapan


administrasi kegiatan (SPJ) baik transaksi tunai maupun non tunai.

12) Bendahara Pengeluaran Pembantu membuat form pemindah


bukuan untuk proses pembayaran non tunai kepada rekanan
sesuai buku bantu kegiatan.

13) Bendahara Pengeluaran Pembantu membuat BKP (Bukti Kas


Pengeluaran) untuk proses pembayaran tunai kepada rekanan
sesuai buku bantu kegiatan.

14) Form pemindah bukuan dan BKP dimintakan validasi Pejabat


Keuangan.

15) Form pemindah bukuan dan BKP yang telah divalidasi Pejabat
Keuangan dimintakan tanda tangan Kepala Puskesmas.

16) Form pemindah bukuan yang telah ditandatangani kepala


Puskesmas dikirim ke bank untuk proses transfer.

9
17) Transaksi keuangan tunai maupun non tunai yang sudah
dilaksanakan dibukukan di Buku Kas Umum (BKU) Siadinda setiap
bulannya.

18) Berdasarkan pembukuan yang dilakukan Bendahara Pengeluaran


Pembantu membuat laporan bulanan yang berupa :

a) SPJ belanja bidang.

b) BKU.

c) Buku kas tunai.

d) Ringkasan pajak.

e) Register penutupan kas.

f) Berita acara penutupan kas setiap 3 bulan sekali.

19) Laporan bulanan di LPJ kan dan dikirim ke Pejabat Keuangan


untuk divalidasi dan diverifikasi.

20) Dari Pejabat Keuangan laporan bulanan yang sudah divalidasi dan
diverifikasi dikirimkan ke Kepala Puskesmas untuk ditandatangani.

21) Laporan yang sudah ditandatangani Kepala Puskesmas


dikembalikan ke Bendahara Pengeluaran Pembantu.

22) Laporan bulanan/ SPJ dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan


untuk diteruskan ke BKAD guna mendapatkan pengesahan.

23) Pembuku melakukan proses penjurnalan non kas setiap bulannya.

b. BLUD

1) Penanggungjawab unit membuat perencanaan kegiatan bulan


berjalan berdasarkan perencanaan bulanan.

2) Perencanaan yang sudah dibuat penanggungjawab unit dilaporkan


ke Bendahara Pengeluaran Pembantu.

10
3) Bendahara Pengeluaran Pembantu membuat form usulan kegiatan
baik tunai maupun non tunai dengan merekap usulan dari
penanggung jawab unit.

4) Bendahara Pengeluaran Pembantu melakukan kroscek anggaran


sebelum diserahkan ke Pejabat Keuangan untuk diverifikasi.

5) Pejabat Keuangan melakukan verifikasi usulan kegiatan tersebut.


Bila terdapat ketidaksesuaian dengan ketentuan usulan kegiatan
tersebut kembali ke Bendahara Pengeluaran Pembantu untuk
disesuaikan.

6) Apabila sudah sesuai dengan ketentuan maka Pejabat Keuangan


melakukan validasi rekapitulasi usulan kegiatan.

7) Rekapitulasi usulan kegiatan yang sudah divalidasi Pejabat


Keuangan kemudian dikirimkan ke Kepala Puskesmas untuk
ditandatangani dan dikirim ke Bendahara Pengeluaran Pembantu
untuk dilaksanakan.

8) Bendahara Pengeluaran Pembantu membuat SPP, SPM dan


SP2D yang diverifikasi oleh Pejabat Keuangan.

9) SPP, SPM dan SP2D yang sudah diverifikasi dan divalidasi


Pejabat Keuangan dimintakan tanda tangan persetujuan Kepala
Puskesmas

10) SPP, SPM dan SP2D yang sudah ditandatangani Lepala


Puskesmas dikirim ke Bendahara Pengeluaran Pembantu.

11) SPP, SPM dan SP2D disimpan sebagai bahan


pertanggungjawaban keuangan.

12) Bendahara Pengeluaran Pembantu mencairkan dana dari rekening


dan mencatat pencairan dana tersebut dalam BKU.

13) Penanggungjawab unit melaksanakan kegiatan yang menjadi


tanggungjawabnya dan mengisi buku bantu kegiatan untuk
transaksi non tunai dan menginformasikan tanggal, waktu, tempat,
dan jenis kegiatan.

11
14) Penanggungjawab kegiatan menyerahkan kelengkapan
administrasi kegiatan (SPJ) baik transaksi tunai maupun non tunai.

15) Bendahara Pengeluaran Pembantu membuat form pemindah


bukuan untuk proses pembayaran non tunai kepada rekanan
sesuai buku bantu kegiatan.

16) Bendahara Pengeluaran Pembantu membuat BKP (Bukti Kas


Pengeluaran) untuk proses pembayaran tunai kepada rekanan
sesuai buku bantu kegiatan.

17) Form pemindah bukuan dan BKP di mintakan validasi Pejabat


Keuangan.

18) Form pemindah bukuan dan BKP yang telah divalidasi Pejabat
Keuangan dimintakan tanda tangan Kepala Puskesmas.

19) Form pemindah bukuan yang telah ditandatangani Kepala


Puskesmas dikirim ke Bank untuk proses transfer.

20) Transaksi keuangan tunai maupun non tunai yang sudah


dilaksanakan dicatat di Buku Kas Umum (BKU) di Siadinda.

21) Berdasarkan pembukuan yang dilakukan Bendahara Pengeluaran


Pembantu membuat laporan bulanan yang berupa :

a) SPJ Fungsional BLUD.

b) SPJ Belanja BLUD.

c) BKU.

d) Laporan Potongan Pajak.

e) Register Penutupan Kas.

f) Surat pernyataan Tanggung Jawab (SPTJ).

g) SP3B.

h) Rekening Koran.

i) Berita acara penutupan kas setiap 3 bulan sekali.

12
22) Laporan bulanan dikirim ke Pejabat Keuangan untuk divalidasi dan
diverifikasi.

23) Dari Pejabat Keuangan laporan bulanan yang sudah divalidasi dan
diverifikasi dikirimkan ke Kepala Puskesmas untuk ditandatangani.

24) Laporan yang sudah ditandatangani Kepala Puskesmas


dikembalikan ke Bendahara Pengeluaran Pembantu.

25) Laporan bulanan dikirimkan ke Kepala Dinas Kesehatan untuk


diteruskan ke BKAD guna mendapatkan pengesahan.

26) Pembuku melakukan proses penjurnalan non kas setiap bulannya

3. Pembukuan

a. Bendahara Penerimaan Pembantu


1) Bendahara Penerimaan Pembantu Mencatat pendapatan ke buku
register berdasarkan bukti pembayaran.

2) Bendahara Penerimaan Pembantu melakukan proses pencatatan


rekap pendapatan harian melalui aplikasi Siadinda dengan user
Bendahara Penerimaan Pembantu setiap harinya.

3) Bendahara Penerimaan Pembantu melakukan proses pencatatan


pendapatan kerjasama dengan pihak ketiga yang disetor langsung
oleh ke Bank di aplikasi Siadinda.

4) Bendahara Penerimaan Pembantu membuat laporan penerimaan


setiap bulannya.

b. Bendahara Pengeluaran Pembantu


1) Bendahara Pengeluaran Pembantu menerima bukti pengeluaran
kas.
2) Bendahara Pengeluaran Pembantu mencatat pengeluaran tunai
maupun non tunai berdasarkan bukti pengeluaran melalui aplikasi
Siadinda dengan menggunakan user Bendahara Pengeluaran
Pembantu setiap harinya.

13
3) Bendahara Pengeluaran Pembantu membuat Laporan Pengeluaran
setiap bulannya.

c. Pembuku

1) Pembuku melakukan Jurnal Non Kas setiap bulan di aplikasi siadinda.


Jurnal yang harus dibuat :

a) Jurnal Non Kas mencatat Gaji Pegawai PNS.

b) Jurnal Non Kas mencatat Dropping Persediaan dari Dinas


Kesehatan.

c) Jurnal Non Kas mencatat Hibah dari Pihak Lain.

d) Jurnal Non Kas mereklase Belanja Modal ke Aset yang


bersangkutan.

e) Jurnal Non Kas mereklase Belanja Persediaan ke Persediaan yang


bersangkutan.

f) Jurnal Non Kas mereklase Belanja persediaan dari Barang dan


Jasa BOK.

g) Jurnal Non Kas Mencatat Pemakaian Persediaan.

2) Pembuku melakukan proses pencatatan Dropping Aset melalui


aplikasi Siadinda dengan cara transfer dari aplikasi Sim Aset.

3) Pembuku Melakukan Rekonsiliasi dengan Bendahara Pengeluaran


Pembantu dan Pengelola Barang terkait aset setiap bulannya.

4) Pembuku membuat Jurnal Non Kas setiap 6 Bulan meliputi:

a) Jurnal Non Kas Pemakaian Persediaan.

b) Jurnal Non Kas terkait hutang/piutang.

5) Pembuku mengecek laporan keuangan dengan data-data keuangan


yang ada dan membuat telusur angka laporan keuangan.

6) Pembuku membuat Catatan atas Laporan Keuangan.

14
7) Pembuku membuat laporan Berdasarkan SAK yang terdiri dari
Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Operasional dan SAP yang
terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Neraca, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Laporan Arus Kas.

15
BAB IV
DOKUMENTASI

A. Dokumen Perencanaan
1. RSB.
2. PTP.
3. RBA.
4. RKA.
5. RBA Definitif.
6. RBA Definiti Perubahan.

B. Bendahara Penerimaan Pembantu


1. Buku Kas Umum Bendahara Penerima Pembantu.
2. Formulir Setoran Harian.
3. Slip Setoran dari BPD Sleman.
4. Surat Tanda Setoran Harian.
5. Rekapitulasi Pendapatan BLUD Puskesmas.

C. Bendahara Pengeluaran Pembantu


APBD

1. SPJ belanja bidang.

2. BKU.

3. Buku kas tunai.

4. Ringkasan pajak.

5. Register penutupan kas.

6. Berita acara penutupan kas setiap 3 bulan sekali.

16
BLUD

1. SPJ Fungsional BLUD.

2. SPJ Belanja BLUD.

3. BKU.

4. Laporan Potongan Pajak.

5. Register Penutupan Kas.

6. Surat pernyataan Tanggung Jawab (SPTJ).

7. SP3B.

8. Rekening Koran.

9. Berita acara penutupan kas setiap 3 bulan sekali.

D. Pembuku
1. Laporan Keuangan Semester Standar Akuntansi Keuangan dan Standar
Akuntansi Pemerintah.
2. Laporan Keuangan Tahunan Standar Akuntansi Keuangan dan Standar
Akuntansi Pemerintah.

17

Anda mungkin juga menyukai