Belanja diakui dalam periode berjalan atas dasar jumlah uang yang
dibayarkan oleh Kas Daerah dan pertanggungjawaban yang dilakukan oleh setiap
Bendahara di Satuan Kerja. Pada akhir periode akuntansi, belanja non modal diakui
berdasarkan jumlah belanja non modal yang sampai akhir periode akuntansi telah
menjadi kewajiban tetapi belum ada realisasi pengeluaran kas diperlakukan sebagai
penambah utang pemerintah Propinsi Jawa Timur. Belanja modal diakui dalam
periode berjalan pada saat aktiva yang dibeli telah diterima dan hak
kepemilikannya telah berpindah. Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan
kembali belanja) yang terjadi pada periode berjalan dicatat sebagai pengurang
belanja. Apabila diterima pada periode berikutnya diakui sebagai lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah. Pengembalian belanja karena adanya kesalahan
administratif (temuan Inspektorat) pada periode berjalan diakui sebagai pengurang
belanja yang bersangkutan.
14 | L a p o r a n K e u a n g a n P u s k e s m a s P a l a n g
2.2.3 Kebijakan Bidang Pembiayaan
15 | L a p o r a n K e u a n g a n P u s k e s m a s P a l a n g
2.2 Pencapaian Target Belanja
Pada tahun anggaran 2017, Puskesmas Palang menganggarkan
sebesar Rp. 2,624,617,040.00 dan terealisasi sebesar Rp.
2,137,225,218.00 atau sebesar 81,4%.
3) Hambatan dan Kendala
Permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan APBD tahun 2017 ialah:
Hambatan pengadaan untuk obat dan BHP yang bersumber dari
dana kapitasi harus memalui rekanan atau pihak ke tiga,
puskesmas tidak bisa melakukan pengadaan sendiri.
16 | L a p o r a n K e u a n g a n P u s k e s m a s P a l a n g