Anda di halaman 1dari 8

Makalah Administrasi Keuangan 

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH


Setiap unit kerja selalu berhubungan dengan masalah keuangan, demikian pula
di lembaga pendidikan. Soal-soal yang menyangkut keuangan di sekolah pada garis
besarnya berkisar pada: uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), uang
kesejahteraan personil dan gaji serta keuangan yang berhubungan langsung dengan
penyelenggaraan sekolah seperti perbaikan sarana dan sebagainya.
            Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, perlu adanya pengelolaan
secara menyeluruh dan professional terhadap sumber daya yang ada dalam lembaga
pendidikan. Salah satu sumber daya yang perlu dikelola dengan baik dalam pendidikan
adalah masalah keuangan. Dalam konteks ini, keuangan merupakan sumber dana yang
sangat diperlukan sekolah sebagai alat untuk melengkapkkan berbagai sarana dan
prasarana pembelajaran di sekolah, meningkatkan kesejahteraan guru, layanan dan
pelaksanaan program supervisi.
            Berdasarkan masalah diatas, penulis akan mengangkatnya dalam makalah yang
berjudul: Administrasi Pembiayaan atau Administrasi Keuangan.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan Administrasi Keuangan ?
2.      Apa saja fase-fase yang ada dalam administrasi keuangan ?
3.      Apa saja kelengkapan administrasi keuangan ?
4.      Apa konsep pembiayaan pendidikan ?
5.      Bagaimana kebijakan pembiayaan pendidikan ?
6.      Bagaimana pengganggaran biaya pendidikan ?

C.     TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk mengetahui arti administrasi keuangan
2.      Untuk mengetahui fase-fase yang ada dalam administrasi keuangan 
3.      Untuk mengetahui kelengkapan administrasi keuangan
4.      Untuk mengetahui konsep pembiayaan pendidikan
5.      Untuk mngetahui dan memahami penggaran pembiayaan pendidikan
6.      Untuk mengetahui kebijakan pembiayaan pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Administrasi Keuangan


Penyelenggaraan kegiatan pendidikan memerlukan adanya dana. Pemimpin
pendidikan perlu mengetahui dan mempelajari peraturan – peraturan yang berlaku
mengenai penggunaan, pertanggungjawaban, cara-cara penyimpanan, pembukuan dan
banyak lagi aspek lainnya mengenai keuangan. Administrasi keuangan dapat dilihat
dalam dua pengertian :
1.      Administrasi keuangan dalam arti sempit, yaitu segala pencatatan masuk dan
keluarnya keuangan untuk membiayai suatu kegiatan organisasi kerja yang berupa
tata usaha atau tata pembukuan keuangan.
2.      Administrasi keuangan dalam arti luas, yaitu kebijakan dalam pengadaan dan
penggunaan keuangan untuk mewujudkan kegiatan organisasi kerja yang berupa
kegiatan perencanaan, pengaturan , pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan.

Penyusunan anggaran disusun dalam bentuk Anggaran Pendapatan dan


Belanja Negara (APBN) di tingkat pusat dan Anggaran dan Pendapatan Belanja
Daerah (APBD) untuk tingkat wilayah atau daerah. APBN terdiri atas dua jenis
anggaran , yaitu anggaran rutin dan anggaran pembangunan. Anggaran ruti
adalah dana APBN yang diperuntukkan bagi kegiatan rutin. Kegiatan rutin ini
meliputi kegiatan yang berlangsung setiap tahun, seperti gaji, biaya kanor, biaya
telepon, biaya pemeliharaan gedung, dan sebagainya.
Anggaran adalah suatu rencana keuangan yang disusun untuk perencanaan
suatu kegiatan dalam jangka waktu tertentu, biasanya untuk satu tahun.
Perputaran tahun anggaran disebut budget cyclus . Prosesnya meliputi fase
perencanaan, fase pelaksanaan, dan fase pertanggungjawaban.
 
B.     Fase Perencanaan Keuangan
1.      Usulan anggaran dari semua lembaga kependidikan dihimpun  oleh instansi
induknya dalam bentuk Daftar Usaha Proyek (DUP) yang diperuntukkan dalam
kegiatan yang bersifat pembangunan dan Daftar Usulan Kegiatan (DUK) untuk
pembiayaan yang bersifat rutin.
2.      Penyusunan RAPBN semua DUP dari departemen dihimpun oleh Direktorat
Anggaran Departemen Keuangan, sedangkan dalam penyusunan RAPBD panitia
membentuk panitia anggaran eksekutif.
3.      RAPBN disampaikan kepada DPR untuk dimusyawarahkan dan disyahkan
dengan peraturan daerah.

C.     Fase Pelaksanaan Keuangan


1.      Setelah menjadi APBN atau APBD berarti sudah dapat dilakukan kegiatan
administrartif untuk mengeluarkan dana sesuai dengan mata anggaran dan sejumlah
yang telah ditetapkan dengan melakukan proses sebagai berikut :
a)      Instansi atau lembaga yang bersangkutan mengajukan pengesahan Daftar
Isian Proyek (DIP) dan Daftar Isian Kegiatan (DIK).
b)      Sesuai dengan likuiditas keuangan Negara, daerah dan prioritas, menteri
keuangan mengeluarkan persetujuan untuk menerbitkan SKO (Surat Keputusan
Otoritasi)
2.      Kegiatan harus sesuai dengan yang dicantumkan dalam SKO dan dilaksanakan
baik oleh instansi yang bersangkutan maupun melalui pihak ketiga.
3.      Beberapa dana rutin sering dikeluarkan sebagai uang untuk
dipertanggungjawabkan (UUDP) yang dikeluarkan sebelum kegiatan dilaksanakan.
4.      Kegiatan bendaharawan dalam administrasi keuangan dalam arti sempit (tata
usaha keuangan) diwujudkan berupa penerimaan, penyimpanan, penggunaan, atau
pembayaran dan pertanggungjawaban.

D.    Fase Pertanggungjawaban Keuangan


1.      Bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan, pemeriksaan keuangan, dan dilakukan
pemeriksaan pelaksanaan kegiatan oleh aparat yang berwenang.
2.      Pemeriksaan dilakukan terhadap bendaharawan yang bertugas menerima,
menyimpan,membukukan, mengeluarkan uang, dan membuat surat
pertanggungjawaban.
3.      Pemeriksaan pada bendaharawan berarti juga pemeriksaan kepada atasan atau
pimpinan proyek yang menjadi atasannnya dalam kegiatan pembangunan.

Dalam administrasi keuangan , ada pemisahan tugas dan pemisahan fungsi


antara otorisator, ordonator, dan bendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang
diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan
atau pengeluaran uang. Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan
pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan
berdasarkan otorisasi yang ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang
berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang atau
surat-surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang dan diwajibkan
membuat perhitungan dan pertanggungjawaban.

            Penanggung jawab administrasi biaya pendidikan di sekolahadalah


kepala sekolah. Adinistrasi keuangan biasanya dikelola oleh bendaharawan yang
melakukan pembukuan sesuai dengan aturan yang berlaku. Administrasi
keuangan ini ada di tangan urusan administrasi atas wewenang pimpinan /
kepala sekolah. Sedangkan bendaharawan ditunjuk sesuai dengan aturan yang
berlaku. (Afifuddin,dkk,2004:186)
Kelengkapan yang diperlukan dalam penyelenggaraan administrasi keuangan
di sekolah antara lain :
1.      Kutipan Daftar Isian Kegiatan (DIK), yang berisi rincian biaya bagi sekolah
yang terinci menurut jenis pengeluaran/mata anggaran.
2.      Buku SPMU (Surat Perintah Membayar Uang)
a)      SPMU diterbitkan oleh KPKN
b)      Pembayaran SPMU harus melalui bendaharawan dan dibukukan dalam
buku kas umum.
3.      Buku pembantu/buku harian, untuk mencatat pengeluaran dan penerimaan yang
dilakukan setiap hari.

4.      Buku kas umum


5.      Daftar penerimaan gaji dan uang lembur
6.      Buku setoran ke Bank/KPKN
7.      Arsip bukti pengeluaran
8.      Laporan keuangan (SPJ) mencakup bulanan, triwulan dan tahunan
9.      Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
Pelaksanaan pembukuan keuangan harus berpegang pada ketentuan yang
berlaku. Dalam pengamanan keuangan perlu diperhatikan: penyediaan brankas
untuk penyimpanan surat berharga, dan tindakan preventif pada waktu
pengambilan uang di Bank.

E.     Konsep Pembiayaan Pendidikan

Menurut Supriadi biaya pendidikan merupakan saah satu komponen masukan


instrumentas yang sangat penting daam penyelenggaraan pendidikan (di sekoah).
Dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan-tujuan yang bersifat
kuantitatif maupun kuailitatif biaya pendidikan memiliki peranan yang sangat
menentukan.
Menurut Tilaar biaya merupakan keseluruhan dana dan upaya yang diserahkan
oleh masyarakat untuk mendapatkan pendidikan merupakan bentuk dari pelayanan
masyarakat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa biaya pendidikan adalah beban
masyarakat dalam perluasan dan fungsi dari sistem pendidikan. Menurut para pakar
yang dikutip oleh Mulyono, ada tujuh konsep penting terkait dengan pembiayaan yang
meliputi:
a.       Objek biaya

Menurut Blocher: Objek biaya adalah sesuatu akumulasi biaya dari berbagai
aktivitas. Beliau mengemukakan ada empat biaya yaitu:
1)      Produk atau kelompok produk yang saling berhubungan.

2)      Jasa.

3)      Departemen (Departemen teknis, departemen sumber daya manusia).

4)      Proyek. Seperti penelitian, promosi pemasaran, atau usaha jasa komunikasi.

b.      Informasi Manajemen Biaya

Manajemen biaya adalah suatu aktivitas pengelolaan biaya agar dapat


berfungsi sebagai alat perencanaan, pengambilan keputusan, dan kontrol.
Menurut Blocher, bahwa informasi manajemen biaya merupakan suatu
konsep yang luas, yakni mencakup segala informasi yang dibutuhkan untuk
mengelola secara aktif suatu organisasi. Baik berupa informasi keuangan
tentang biaya maupun informasi nonkeuangan yang ada kaitannya dengan
produktivitas, kualitas dan factor kunci sukses lainnya untuk suatu organisasi.
Ada empat perlunya informasi manajemen biaya yaitu:
1)      Manajemen strategis, yaitu untuk membuat keputusan-keputusan strategis
yang tepat untuk pemilihan produk, metode proses, teknik, saluran pemasaran,
dan hal-hal yang bersifat jangka panjang.
2)      Perencanaan dan pengambilan keputusan untuk mendukung keputusan yang
terus menerus dilakukan dalam kaitannya dengan pemindahan peralatan,
pengelolaan aliran kas, pembelian bahan, dan penjadwalan.

3)      Pengendalian manajemen dan operasional.

4)      Penyusunan laporan keuangan. 

c.       Pembiayaan (financing)

Pembiayaan adalah bagaimana mencari dana atau sumber dana, dan


bagaimana menggunakan dana itu dengan memanfaatkan rencana biaya
standar, memperbesar modal kerja dan merencanakan kebutuhan masa yang
datang akan uang. Sementara biaya pendidikan adalah seluruh usaha yang
dicurahkan oleh pemerintah dan masyarakat pendidikan berupa uang
maupun nonmoneter, biaya memerlukan penginventarisasian yang jelas.
Maka itu, pembiayaan merupakan fungsi penyediaan dana yang diperlukan
untuk melaksanakan usaha.
d.      Keuangan (finance)

Keuangan adalah seni untuk mendapatkan alat pembayaran. Oleh karena itu,
untuk lembaga pendidikan, masalah keuangan tidak saja mencakup uang
pembayaran yang sah, akan tetapi juga kredit bank, yang dapat membantu
proses kelancaran dari pendidikan.
e.       Anggaran (budget)           

Anggaran merupakan suatu instrument yang dirancang untuk memfasilitasi


perencanaan. Anggaran menjadi dokumen yang meringkaskan keputusan
yang direncanakan dan dapat bertindak sebagai alat untuk memastikan
penggunaan dana masyarakat secara jujur dan hati-hati.

f.       Biaya (cost)

Biaya adalah jumlah uang yang disediakan atau dialokasikan dan digunakan
untuk terlaksananya berbagai fungsi atau kegiatan guna mencapai suatu
tujuan dan sasaran-sasaran dalam rangka proses manajemen.
g.      Pemicu Biaya (cost driver)

Pemicu Biaya (cost driver) menurut Blocher adalah faktor yang memberi
dampak pada perubahan biaya total. Identifikasi dari analisis terhadap pemicu
biaya merupakan lankah penting dalam analisis strategis dan manajemen
biaya pada suatu organisasi.

F.      Penganggaran Biaya Pendidikan

1.      Pengertian Anggaran

Menurut Nanang Fattah penganggaran merupakan kegiatan atau proses


penyusunan anggaran (budget). Dalam kata lain, anggaran merupakan suatu
instrument yang dirancang untuk memfasilitasi perencanaan. Anggaran
menjadi dokumen yang meringkaskan keputusan yang direncanakan dan
dapat bertindak sebagai alat untuk memastikan penggunaan dana
masyarakat secara jujur dan hati-hati.
2.      Karakteristik Anggaran
Anggaran pada dasarnya terdiri dari dua sisi, yaitu sisi penerimaan dan sisi
pengeluaran sebagai penjelasan berikut:
a.       Sisi penerimaan atau perolehan biaya ditentukan oleh besarnya dana yang
diterima oleh lembaga dari setiap sumber dana.

b.      Sisi pengeluaran terdiri dari alokasi besarnya biaya pendidikan untuk setiap
komponen yang harus dibiayai.

3.      Fungsi Anggaran

a.       Sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian.

b.       Sebagai alat bantu bagi manajemen dalam mengarahkan suatu lembaga


menempatkan organisasi dalam posisi yang kuat atau lemah.

c.       Sebagai tolok ukur keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sasaran


yang telah ditetapkan.

d.      Sebagai alat untuk mempengaruhi dan memotivasi pimpinan dan karyawan


untuk bertindak efisien dalam mencapai sasarn-sasaran lembaga.

4.      Prinsip-prinsip Penyusunan Anggaran

a.       Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam sistem
manajemen dan organisasi.

b.      Adanya sistem akuntansi yang memadai dalam melaksanakan anggaran.

c.       Adanya penelitian dan analisis untuk kinerja organisasi.

Adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat atas sampai yang paling bawah.
(Maisah,2013: 99-101)

G.    Kebijakan Pembiayaan Pendidikan


Di Amerika dan Inggris pada akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an
menurut Psacharopoulus (1987) telah dilakukan kajian khusus mengenai
hubungan antara pendidikan dan ekonomi. Sejak saat itu terjadi perkembangan
yang pesat dalam riset dan publikasi ekonomi pendidikan, meliputi topik-topik
kontribusi pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi, peran dari tenaga kerja
terdidik dalam pembangunan ekonomi, biaya dan pembiayaan dalam
pembangunan pendidikan serta studi-studi lain yang relevan.
Pembiayaan pendidikan bertitik tolak pada prinsip-prinsip ekonomi, sehingga
sebagian besar analisis ekonomi baik mikro maupun makro dapat digunakan
untuk menganalisis masalah-masalah pendidikan.
Konsep human capital menurut Psacharopoulus (1987) berkaitan dengan
fakta ahwa pada dasarnya manusia akan menanamkan investasi dalam dirinya
melalui pendidikan, pelatihan, dan aktivitas lain yang akan meningkatkan
pendapatan mereka di masa depan melalui peningkatan “life time
earnings”. Pembentukan human capital melalui pendidikan kemudian merupakan
agenda dari para ahli ekonomi untuk melakukan penelitian, karena disadari
bahwa dampak dari pendidikan terhadap ekonomi sangatlah besar. (Syaiful
Sagal,2009:135)
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Administrasi keuangan yaitu kebijakan dalam pengadaan dan penggunaan
keuangan untuk mewujudkan kegiatan organisasi kerja yang berupa kegiatan
perencanaan, pengaturan , pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan
Ada tiga fase dalam penyusunan anggaran :
1.      Fase Perencanaan Keuangan
2.      Fase Pelaksanaan Keuangan
3.      Fase Pertanggungjawaban Keuangan
Ada tujuh konsep penting terkait dengan pembiayaan yang meliputi:
1.      Objek Biaya
2.      Informasi Manajemen Biaya

3.      Pembiayaan (financing)

4.      Keuangan (finance)

5.       Anggaran (budget)
6.      Biaya (cost)

7.      Pemicu Biaya (cost driver)

Menurut Nanang Fattah penganggaran merupakan kegiatan atau proses


penyusunan anggaran (budget). Dalam kata lain, anggaran merupakan suatu
instrument yang dirancang untuk memfasilitasi perencanaan.

Pembiayaan pendidikan bertitik tolak pada prinsip-prinsip ekonomi, sehingga


sebagian besar analisis ekonomi baik mikro maupun makro dapat digunakan
untuk menganalisis masalah-masalah pendidikan.
Pendidikan kemudian merupakan agenda dari para ahli ekonomi untuk
melakukan penelitian, karena disadari bahwa dampak dari pendidikan terhadap
ekonomi sangatlah besar.

B.     SARAN
Makalah ini mungkin belum mencapai kesempurnaan dan masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kami mohon  masukan dan saran dari pembaca, untuk
memperbaiki makalah ini dan makalah selanjutnya. kami juga menyarankan pada
pembaca untuk membaca buku-buku referensi yang kami pakai. semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Badrudin.2014.Administrasi Pendidikan.Bandung:
Afifuddin,dkk.Administrasi Pendidikan.Bandung: Insan Mandiri
Sagala,Syaiful.2009.Administrasi Pendidikan Kontemporer.Bandung: Alfabeta
Maisah.2013.Manajemen Pendidikan.Jambi:Referensi

Anda mungkin juga menyukai