Nim : 22046055
1) Penyusunan RPS
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Nasional di tahun 2006
menerbitkan Panduan Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). RPS
terdiri atas rencana strategis (Renstra) dan rencana operasional (Renop). Sesuai
dengan PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada pasal 53
ayat 1, disebutkan bahwa “setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja
tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan
pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun”. Rencana kerja tahunan
dikategorikan sebagai rencana operasional, sedangkan rencana kerja jangka
menengah berkategori rencana strategis.
Program sekolah, baik jangka panjang, menengah, atau pendek, dirancang
untuk mencapai tujuan yaitu menjamin bahwa tujuan sekolah yang telah ditetapkan
dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil. Ini juga
mendukung kordinasi antar stoke holder sekolah. hal Ini juga menjamin bahwa terjadi
integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar peserta didik, sekolah, dan pembina
pendidikan, serta antar waktu. Dan juga menjamin bahwa ada keterkaitan dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Serta
terakhir sebagai dasar untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi setelah program
berakhir.
2) Penyusunan RKAS
RKAS adalah dokumen anggaran yang berisi rencana biaya dan pendanaan
program atau kegiatan untuk satu tahun anggaran-anggaran resmi untuk sekolah yang
disetujui oleh kepala sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan lokal (untuk
sekolah negeri) atau penyelenggara pendidikan atau yayasan (untuk sekolah swasta).
RKAS hanya berlaku untuk satu tahun ajaran yang akan datang dan terdiri dari
pendapatan dan pengeluaran (belanja). Dana yang dicantumkan dalam RKAS hanya
dapat mencakup pengeluaran yang akan diterima dan dikelola sekolah.