administrasi keuangan merupakan proses pengelolaan yang melibatkan semua kegiatan yang berhubungan dengan
keuangan, pembuatan laporan keuangan, dan pencapaian tujuan untuk kepentingan bersama.
Sedikitnya ada dua makna untuk administrasi keuangan menurut para ahli dibidangnya, yaitu :
a. Bermakna Tata Usaha Keuangan
Pengertian ini merujuk pada administrasi keuangan secara sempit. Seluruh kegiatan yang termasuk dalam proses
penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang berdasarkan aktivitas penatabukuan adalah inti dari tata usaha
keuangan. Jadi, tata usaha keuangan merupakan proses atau kegiatan yang berhubungan dengan penerimaan,
penyimpanan, dan pengeluaran uang dalam perusahaan.
b. Bermakna Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan keuangan dalam pengertian ini merujuk pada administrasi keuangan secara luas. Pengertian administrasi
keuangan secara luas yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan adalah proses pengaturan, pemanfataan, dan
pengadaan keuangan sehingga tugas-tugas dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa administrasi kaeungan adalah proses pengelolaan keuangan yang melibatkan hamper
seluruh kegiatan yang berkaitan dengan keuangan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pembuatan laporan
keuangannya sebagai proses akhir..
Manajemen Keuangan adalah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi. Untuk itu, dalam
membangun sistem manajemen keuangan yang baik perlulah kita untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan
yang baik. Ada 7 prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan.
1. Konsistensi (Consistency)
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem
keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap
manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di pengelolaan keuangan.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum, yang melekat pada individu, kelompok atau organisasi untuk
menjelaskan bagaimana dana, peralatan atau kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan. Nmempunyai
kewajiban secara operasional, moral dan hukum untuk menjelaskan semua keputusan dan tindakan yang telah mereka
ambil.
3. Transparansi (Transparency)
Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya, menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan
aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan. Termasuk didalamnya, menyiapkan laporan keuangan yang akurat,
lengkap dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila
organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
4. Kelangsungan Hidup (Viability)
Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat stratejik maupun operasional harus sejalan/disesuaikan dengan
dana yang diterima. Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan
organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang menunjukan bagaimana organisasi
dapat melaksanakan rencana stratejiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya.
5. Integritas (Integrity)
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu,
laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan
6. Pengelolaan (Stewardship)
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan
baik melalui : berhati-hati dalam perencanaan stratejik, identifikasi resiko-resiko keuangan dan membuat system
pengendalian dan sistem keuangan yang sesuai dengan organisasi.
7. Standar Akuntansi (Accounting Standards)
Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang
berlaku umum. Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang digunakan organisasi.
Administrasi keuangan negara merupakan kebijaksanaan-kebijaksanaan anggaran, fiscal, moneter, beserta akibatnya
dibidang ekonomi.Administrasi keuangan negara mencakup keuangan lainnya yang dikelola pemerintah pusat dan daerah,
dan badan-badan yang menjalankan kepentingan negara atas uang yang dimiliki negara maupun uang ataupun dana yang
dimiliki masyarakat.
2. Sumber Dana
Sumber dana untuk penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolah, yaitu:
a. Dari pemerintah berupa:
- Anggaran Rutin (DIK)
- Anggaran Operasional, pembangunan dan perawatan (OPF)
- Dana Penunjang Pendidikan (DPP)
b. Dari orang tua siswa, adalah dana yang dikumpulkan dari pengurus BP3/ komite sekolah dari orang tua siswa.
c. Dari masyarakat, misalnya: sumbangan perusahaan industri, lembaga sosial donatur, tokoh masyarakat, alumni,
dsb.
Sementara itu, menurut Consortium on Renewing Education[7] Sekolah (lembaga pendidikan) mempunyai lima bentuk
modal yang perlu dikelola untuk keberhasilannya yaitu:
Untuk mempermudah memahami ruang lingkup administrasi, kegiatan admnistrasi dikelompokkan berdasarkan klasifikasi-
klasifikasi berikut :
a. Berdasarkan Wilayah Kerja
Dalam hal pengelolaan keuangan ada komponen sumber dana dan penggunaan dana. Dengan demikian, kebijakan pengelolaan
keuangan merupakan bentuk kebijakan yang dilaksanakan oleh pelaku usaha atau kelompok bisnis untuk melakukan
pengelolaan sumber dana atau keuangan untuk digunakan seefektif dan seefesien mungkin agar menghasilkan keuntungan atau
manfaat sesuai dengan tujuan yang direncanakan.
1. Sumber keuangan
Keuangan yang berada di lingkungan organisasi diperoleh melalui atau bersumber dari pemerintah, bantuan, dan milik
pribadi
a. Pemerintah
Dilingkungan aparatur pemerintahan yang pada dasarnya merupakan organisasi, dari yang tertinggi sampai yang
terendah, untuk membiayai seluruh kegiatannya dalam rangka melaksanakan tugas pokok sesuai dengan jenjang
masing-masing, sumber dananya diperoleh dari Negara atau pemerintah.
b. Bantuan
Organisasi diluar bidang pemerintahan, terutama berupa organisasi sosial kemasyarakatan organisasi volunteer, dalam
mewujudkan tugas pokoknya pengadaaan dana tergantung pada partisipasi anggotanya.
c. Milik Perorangan
Organisasi di bidang ekonomi, industry dan jasa sebagai badan usaha milik perseorangan atau sekelompok kecil orang,
menghimpun dana yang disebut modal untuk mewujudkan kegiatan pokoknya, dari para pemilik dan orang lain.
2. Perencanaan Pengelolaan Keuangan
Seorang pengusaha atau wiraswasta harus bersikap positif dalam merencanakan pengelolaan uang dan mengikuti beberapa
langkah perencanaan keuangan berikut.
a. Penetapan tujuan perencanaan keuangan perusahaan secara tepat
b. Perencanaan keuangan sebagai motivator dan berusaha mengkomunikasikannya dengan pihak terkait
c. Adanya kepastian bahwa proses perencanaan diikuti pula oleh pengendalian dan selalu mengkomunikasikannya
dengan pihak terkait
d. Adanya pengevaluasian strategi-strategi keuangan alternative
e. Adanya pengumpulan dan penetapan target efisiensi baik jangka pedek maupun jangka panjang
f. Adanya pengembangan sebuah perencanaan dengan membandingkan terhadap prestasi standar yang sudah
ditetapkan
g. Adanya pemeriksaan kebenaran perencanaan keuangan secara menyeluruh
h. Perlu peninjauan kembali perencanaan keuangan serta merevisinya sehingga lahir kombinasi strategi yang tepat
3. Fungsi Pengelolaan Keuangan
Fungsi dasar dan tujuan dari pelaksanaan pengelolaan keuangan dapat di optimalkan dengan melakukan setiap tahapan
pengelolaan keuangan berikut.
a. Dalam kurun waktu tertentu diadakan pengoptimalan berbagai perencanaan kegiatan yang akan dilakukan
b. Dalam pelaksanaan sebuah proyek perencanaan perlu meminimalisasi terjadiya pembekakan pengeluaran dana yang
tidak digunakan di kemudian hari
Ada beberapa jenis kegiatan utama dari kebijakan yang dilakukan dalam mengelola keuangan yaitu :
1. Mencari Dana atau Pendanaan
Sumber utama pendanaan ini dapat diperoleh dari tabungan individu, teman, saudara, investor perorangan lain, perusahaan
besar, perusahaan modal ventura, dan penjual saham, ini yang di maksud pendanaan ekuitas (modal sendiri). Sedangkan
sumber utama dari pendanaan yang didapat dari teman, saudara, investor perorangan lainnya, para pemasok bahan baku
pemberi pinjaman berbentuk aset, bank-bank komersil, program-program yang didukung pemerintah, lembaga keuangan
swadaya masyarakat ini merupakan pendanaan dari utang (pinjaman)
2. Menggunakan Dana Perusahaan
Rasio keuangan yang dihitung pada umumnya ada enam jenis yaitu :
a. Rasio Levarge, yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur banyaknya dana yang diinvestasikan
b. Rasio Likuiditas, merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan
jangka pendeknya
c. Rasio Penilaian, merupakan suatu bentuk ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap
d. Rasio Aktivitas, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam menggunakan sumber
daya yang ada
e. Rasio Pertumbuhan, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan
posisi ekonominya
f. Rasio Profitibilitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen yang dilihat dari laba yang diperoleh
terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
3. Mengelola Aset (Aktiva)
Aspek-aspek kebijakan pengelolaan keuangan meliputi :
a. Aspek kebijaksanaan ekonomi
b. Aspek kebijaksanaan hutang
c. Aspek kebijaksanaan penghasilan
d. Aspek kebijaksanaan pengeluaran
e. Aspek kebijaksanaan pelaksanaan
f. Aspek kebijaksanaan akuntan (pembukuan)