Anda di halaman 1dari 5

a.

Prinsip manajemen keuangan


Sistem manajemen dibangun dengan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan guna
menciptakan manajemen keuangan yang baik, berikut adalah beberapa prinsip
tersebut:
1. Konsistensi
Prinsip pertama untuk mengimplementasikan manajemen keuangan adalah
konsistensi. Karyawan selalu menyiapkan laporan keuangan dengan tepat waktu
untuk dievaluasi oleh manajer keuangan dan direktur. Perusahaan selalu secara
konsisten menyiapkan laporan mingguan dan bulanan sehingga direktur bisa
mengevaluasi data yang sudah dilaporkan tepat waktu.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan suatu prinsip yang berkaitan dengan kewajiban moral
atau hukum, yang melekat pada individu, kelompok atau organisasi untuk
menjelaskan bagaimana dana, peralatan atau kewenangan yang diberikan pihak
ketiga telah digunakan. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia
menggunakan sumberdayanya dan apa yang telah dia capai sebagai
pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat.
Semua pemangku kepentingan berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan
kewenangan digunakan.
3. Transparansi
Prinsip transparasi memiliki arti menyediakan informasi keuangan yang terbuka
bagi semua anggota mengenai hal yang seharusnya dilakukan. Implementasi
transparasi merupakan hal yang sangat penting supaya manajemen keuangan
perusahaan bisa menjadi lebih baik. Perencanaan manajemen keuangan untuk
diketahui oleh semua karyawan yang berkepentingan untuk menghindari
kesalahpahaman dan penipuan dalam perusahaan. Apabila organisasi tidak
transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
4. Efektifitas
Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang
dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka
mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
5. Efisiensi
Prinsip efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil dari suatu kegiatan. Efisiensi
merupakan perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran
(output) antara daya (tenaga, pikiran, waktu dan biaya) dan hasil. Perbandingan
tersebut dapat dilihat melalui hal berikut:
- Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya. Kegiatan dapat
dikatakan efisien kalau penggunaan waktunya, tenaga dan biaya yang sekecil-
kecilnya dapat mencapai hasil yang ditetapkan. Ragam efisiensi dapat
dijelaskan melalui hubungan antara penggunaan waktu, tenaga, biaya, dan
hasil yang diharapkan.
- Dilihat dari segi hasil. Kegiatan dapat dikata efisien kalau penggunaan waktu,
tenaga dan biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik
kuantitas maupun kualitas.
6. Kelangsungan hidup
Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan
keberlanjutan keuangan organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah
rencana keuangan yang menunjukan bagaimana organisasi dapat melaksanakan
rencana stratejiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya. Agar keuangan
terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat stratejik maupun operasional harus
sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima. Manajer harus mempersiapkan
strategi keuangan untuk menunjukkan cara supaya perusahaan bisa memenuhi
tanggung jawab keuangan dan menjelaskan rencana strateginya. Penerapan
kelangsungan hidup ditujukan atau direfleksikan melalui pembuatan rencana
anggaran.
7. Integritas
Integritas yang baik dapat diperoleh melalui laporan dan catatan keuangan,
integritas merupakan suatu hal yang bermakna kejujuran, keandalan, dan karakter
yang kuat dari perusahaan dan individu-individu yang membentuk perusahaan
tersebut, memang seharusnya diterapkan untuk menjalankan manajemen keuangan
yang selayaknya. Karyawan yang diberi tugas untuk menangani manajemen
keuangan telah dibuktikan integritasnya dari integritas dan keakuratan dari
laporan keuangan dan pencatatannya. Integritas tersebut telah terlihat dari
karyawan yang menangani manajemen keuangan.
8. Pengelolaan
Pengelolaan harus menjadi bagian dari implementasi manajemen keuangan. Hal
ini untuk memastikan bahwa sumber tersebut digunakan sesuai dengan
kepentingan. Hal ini diketahui sebagai tanggung jawab keuangan. Serta untuk
merencanakan, mendapatkan, dan menggunakan dana intuk menghasilkan
kontribusi yang optimal untuk operasi yang efektif dari perusahaan tersebut.
Organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik melalui: berhati-
hati dalam perencanaan stratejik, identifikasi resiko-resiko keuangan dan
membuat system pengendalian dan sistem keuangan yang sesuai dengan
organisasi.
9. Standar akuntansi
Dalam sistem untuk menangani pencatatan dan dokumentasi keuangan, suatu
organisasi atau perusahaan harus menghiraukan prinsip ini dengan menggunakan
standar akuntansi yang sudah ditetapkan dan diterima secara umum dengan
beradaptasi supaya sesuai dengan kondisi dan masing-masing perusahaan. Prinsip
terakhir yang harus dimiliki dari manajemen keuangan adalah standar akuntansi.
Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan
prinsip dan standar akuntansi yang berlaku umum. Hal ini berarti bahwa setiap
akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang digunakan organisasi.
(Setyoningsih, 2013; Mulyanti, 2017; Putri dkk. 2021)

b. Proses manajemen keuangan

Manajemen keuangan dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, menurut Izah (2018)
terdiri dari perencanaan pembiayaan, pelaksanaan pembiayaan, dan evaluasi pembiayaan
seperti berikut:

1. Perencanaan pembiayaan
Perencanaan merupakan suatu proses yang rasional dan sistematis dalam menetapkan
langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Hal ini bertujuan agar kegiatan yang dilaksanakan tidak menyimpang dari
arah yang ditentukan. Perencanaan ini dibuat oleh manajer keuangan, dalam
perencanaan, pembiayaan mencakup dua kegiatan yang sangat esensial sebagai
berikut:
a) Penyusunan anggaran pembiayaan atau anggaran belanja , hal ini biasanya
dikembangkan dalam format yang meliputi, sumber pendanaan (uang) yang harus
dipertanggungjawabkan, yakni dana pembangunan rumah sakit, operasi perawatan
fasilitas (OPF) dll. Selain itu, pengeluaran untuk kegiatan perawatan, pengadaan
dan pemeliharan sarana dan prasarana, bahan-baha rumah sakit dan kesejahteraan.
b) Pengembangan rencana anggaran belanja
2. Pelaksaan pembiayaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaan keuangan berkaitan dengan perencanaan yang
telah ditetapkan. Oleh sebab itu, penggunaan anggaran memerhatikan asas umum
pengeluaran negara yaitu manfaat penggunaan uang negera minimal harus sama,
apabila uang tersebut dipergunakan langsung oleh masyarakat, selain itu juga harus
bercermin pada pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Pelaksanaan pembiayaan manajemen keuangan rumah sakit secara garis besar dapat
dikelompokkan ke dalam dua kegiatan, yaitu sebagai berikut:
a) Penerima pembiayaan, dari sumber-sumber dana perlu dibukukan, berdasarkan
prosedur pengelolaan yang selaras dengan ketetapan yang disepakati. Sedangkan
sumber dana tersebut meliputi:
1) Pendapatan operasional, meliputi:
- Pendapatan rawat jalan
- Pendapatan rawat inap
- Pendapatan tindakan medis
- Pendapatan penunjang medis
- Pendapatan operasional lainnya.
2) Penghasilan non operasional
- Pendapatan jasa lembaga keuangan
- Pendapatan kerja sama operasi (kso)
- Pendapatan sewa
- Penerimaan hibah
- Penerimaan anggaran apbn/d
b) Pengeluaran
Pengeluaran merupakan dana yang sudah diperoleh dari berbagai sumber perlu
digunakan secara efektif dan efisien. Adapun yang dimaksud dengan siklus
pengeluaran merupakan fungsi-fungsi yang terkait dengan pengadaan barang dan
atau jasa yang digunakan oleh rumah sakit dalam menjalankan usahanya, sebagai
berikut:
1) Proses seleksi pemasok (vendor selection)
2) Permintaan pembelian (requisitioning)
3) Pembelian (purchasing)
- Pengadaan barang/jasa yang memerlukan penyedia barang/ jasa atau jasa
konsultasi utang usaha (accounts payable)
- Akuntansi pengupahan (payroll accounting): Pegawai Negeri Sipil dan
pegawai tidak tetap (honorer daerah dan kontrak) dengan remunerasi dalam
bentuk gaji, insentif, dan/atau honor
3. Evaluasi pembiayaan
Evaluasi pembiayaan berkaitan dengan pertanggungjawaban keuangan menyangkut
seluruh pengelolaan kas masuk dan kas keluar dalam kaiatannya dengan apa yang
telah dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Setiap akhir tahun anggaran
rumah sakit dituntut untuk mempertanggungjawabkan setiap dana yang dikeluarkan
selama tahun anggaran. Evaluasi dan pertanggungjawaban terhadap apa yang telah
dicapai harus dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan Pertanggungjawaban merupakan pembuktian dan
penentuan bahwa apa yang dimaksud sesuai dengan yang dilaksanakan, sedangkan
apa yang dilaksanakan sesuai tugas. Proses ini menyangkut penerimaan,
penyimpanan, dan pembayaran dana kepada pihak-pihak yang berhak.

Daftar Pustaka

Mulyanti, Dety. 2017. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jurnal Ilmiah Akuntansi


Volume 8, Nomor 2, hlm 62-71.

Putri Trias Widianti, Angelica Jane, Sulistiowati Nurnita, Wardani Marcella Yuniar
Seysa, K. Tiara Lafenia Sahar. 2021. Konsep Manajemen Keuangan Pada PT Palimatra
Kencana. Universitas Mercu Buana.

Setyoningsih, Kris. 2013. Manajemen Keuangan Pendidikan. Palembang: NoerFikri, hlm


6.

Izah, Miftachul SE, M.Kes. 2018. Perancangan Program dan Anggaran Rumah Sakit PT.
Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai