Manajemen keuangan dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, menurut Izah (2018)
terdiri dari perencanaan pembiayaan, pelaksanaan pembiayaan, dan evaluasi pembiayaan
seperti berikut:
1. Perencanaan pembiayaan
Perencanaan merupakan suatu proses yang rasional dan sistematis dalam menetapkan
langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Hal ini bertujuan agar kegiatan yang dilaksanakan tidak menyimpang dari
arah yang ditentukan. Perencanaan ini dibuat oleh manajer keuangan, dalam
perencanaan, pembiayaan mencakup dua kegiatan yang sangat esensial sebagai
berikut:
a) Penyusunan anggaran pembiayaan atau anggaran belanja , hal ini biasanya
dikembangkan dalam format yang meliputi, sumber pendanaan (uang) yang harus
dipertanggungjawabkan, yakni dana pembangunan rumah sakit, operasi perawatan
fasilitas (OPF) dll. Selain itu, pengeluaran untuk kegiatan perawatan, pengadaan
dan pemeliharan sarana dan prasarana, bahan-baha rumah sakit dan kesejahteraan.
b) Pengembangan rencana anggaran belanja
2. Pelaksaan pembiayaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaan keuangan berkaitan dengan perencanaan yang
telah ditetapkan. Oleh sebab itu, penggunaan anggaran memerhatikan asas umum
pengeluaran negara yaitu manfaat penggunaan uang negera minimal harus sama,
apabila uang tersebut dipergunakan langsung oleh masyarakat, selain itu juga harus
bercermin pada pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Pelaksanaan pembiayaan manajemen keuangan rumah sakit secara garis besar dapat
dikelompokkan ke dalam dua kegiatan, yaitu sebagai berikut:
a) Penerima pembiayaan, dari sumber-sumber dana perlu dibukukan, berdasarkan
prosedur pengelolaan yang selaras dengan ketetapan yang disepakati. Sedangkan
sumber dana tersebut meliputi:
1) Pendapatan operasional, meliputi:
- Pendapatan rawat jalan
- Pendapatan rawat inap
- Pendapatan tindakan medis
- Pendapatan penunjang medis
- Pendapatan operasional lainnya.
2) Penghasilan non operasional
- Pendapatan jasa lembaga keuangan
- Pendapatan kerja sama operasi (kso)
- Pendapatan sewa
- Penerimaan hibah
- Penerimaan anggaran apbn/d
b) Pengeluaran
Pengeluaran merupakan dana yang sudah diperoleh dari berbagai sumber perlu
digunakan secara efektif dan efisien. Adapun yang dimaksud dengan siklus
pengeluaran merupakan fungsi-fungsi yang terkait dengan pengadaan barang dan
atau jasa yang digunakan oleh rumah sakit dalam menjalankan usahanya, sebagai
berikut:
1) Proses seleksi pemasok (vendor selection)
2) Permintaan pembelian (requisitioning)
3) Pembelian (purchasing)
- Pengadaan barang/jasa yang memerlukan penyedia barang/ jasa atau jasa
konsultasi utang usaha (accounts payable)
- Akuntansi pengupahan (payroll accounting): Pegawai Negeri Sipil dan
pegawai tidak tetap (honorer daerah dan kontrak) dengan remunerasi dalam
bentuk gaji, insentif, dan/atau honor
3. Evaluasi pembiayaan
Evaluasi pembiayaan berkaitan dengan pertanggungjawaban keuangan menyangkut
seluruh pengelolaan kas masuk dan kas keluar dalam kaiatannya dengan apa yang
telah dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Setiap akhir tahun anggaran
rumah sakit dituntut untuk mempertanggungjawabkan setiap dana yang dikeluarkan
selama tahun anggaran. Evaluasi dan pertanggungjawaban terhadap apa yang telah
dicapai harus dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan Pertanggungjawaban merupakan pembuktian dan
penentuan bahwa apa yang dimaksud sesuai dengan yang dilaksanakan, sedangkan
apa yang dilaksanakan sesuai tugas. Proses ini menyangkut penerimaan,
penyimpanan, dan pembayaran dana kepada pihak-pihak yang berhak.
Daftar Pustaka
Putri Trias Widianti, Angelica Jane, Sulistiowati Nurnita, Wardani Marcella Yuniar
Seysa, K. Tiara Lafenia Sahar. 2021. Konsep Manajemen Keuangan Pada PT Palimatra
Kencana. Universitas Mercu Buana.
Izah, Miftachul SE, M.Kes. 2018. Perancangan Program dan Anggaran Rumah Sakit PT.
Raja Grafindo Persada