Anda di halaman 1dari 5

CARA MENGISOLASI BAKTERI

Isolasi bakteri merupakan pengambilan atau memindahkan mikroba dari


lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dala medium
buatan (Fitri dan Yasmin, 2011). Bakteri dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya
harus menggunakan prosedur aseptik. Aseptik berarti bebas dari sepsis merupakan
kondisi terkontaminasi karena mikroorganisme lain. Teknik aseptis sangat penting bila
bekerja kontak dengan bakteri. Beberapa alat yang digunakan untuk menjalankan
prosedur ini adalah bunsen dan laminar air flow. Bila tidak dijalankan dengan tepat, ada
kemungkinan kontaminasi oleh miroorganisme lain sehingga akan mengganggu hasil
yang diharapkan. Teknik aseptik juga melindungi laboran dari kontaminasi bakteri
(Singleton dan Sainsbury, 2006).
Ada beberapa metode untuk menginokulasi bakteri sesuai dengan jenis medium
tujuannya. Pada medium agar tegak, dilakukan metode tusuk menggunakan jarum ose.
Pada medium agar miring, dilakukan metode gores dengan menggunakan loop ose. Pada
medium petridish, dapat digunakan metode streak plate (metode gores), pour plate
(metode tuang) atau spread plate (metode sebar). Setelah inokulasi, dilakukan proses
inkubasi, yaitu menyimpan medium pada alat atau kontainer ada temperature tertentu dan
periode tertentu, sehingga tercipta lingkungan yang menyediakan kondisi cocok untuk
pertumbuhan bakteri (Harley dan Presscot, 2002).
Isolasi bakteri adalah suatu cara untuk memindahkan mikrobia dari
lingkungannya di alam dan menumbuhkannya dalam medium buatan. Cara-cara untuk
mengisolasi bakteri antara lain adalah:
a. Streak plate method (cara goresan)
Menggoreskan suspensi bahan yang mengandung bakteri pada permukaan
medium agar yang sesuai dalam petridish. Setelah diinkubasi, pada bekas goresan pada
petridish akan muncul koloni bakteri.
b. Pour plate method (cara taburan)
Menginokulasikan suspensi bahan yang mengandung bakteri ke medium agar
yang sedang mencair dan menuangkannya pada petridish. Suspensi disemprotkan ke
dalam petridish, dan setelah diinkubasi akan terlihat koloni bakteri.
c. Spread method
Menginokulasikan suspensi bahan yang mengandung bakteri ke atas medium
kemudian diratakan dengan trigalski. Setelah diinkubasi, akan terlihat koloni bakteri di
permukaan medium agar.

Menurut Pelczar dan Chan (1986), terdapat beberapa metode untuk mengisolasi
biakan murni mikroorganisme, yaitu :
1. Cawan gores: Inokulum digoreskan di permukaan medium agar nutrient, dalam
cawan petri, dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis goresan akan
terdapat sel-sel yang cukup terpisah-pisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni-
koloni terpisah.
2. Cawan tebar: Setetes inokulum diletakkan di tengah-tengah medium agar nutrient,
dalam cawan petri, dan dengan menggunakan batang kaca bengkok yang steril,
inokulum itu disebarkan di permukaan medium. Batang yang sama dapat digunakan
untuk menginokulasi pinggan kedua untuk menjamin penyebaran sel-selnya dengan
baik. Pada beberapa pinggan akan muncul koloni-koloni yang terpisah.
3. Cawan tuang: Dengan lup inokulasi, pindahkan satu lup penuh suspense asal ke
sebuah tabung (medium agar cair steril yang agak dingin). Tabung tersebut
digelindingkan di antara kedua tangan agar inokulumnya tercampur secara merata.
Pemindahan serupa dilakukan pada tabung-tabung selanjutnya. Isi setiap tabung
dituangkan ke dalam cawan petr i terpisah. Setelah inkubasi, cawan-cawan diperiksa
kalau-kalau ada koloni-koloni yang terisolasi. Dari cawan yang berisikan koloni-
koloni terisolasi, dapat diisolasi biakan murni mikroorganisme dengan memindahkan
seebagian dari satu koloni ke dalam tabung berisi medium steril.

Medium pada petri dish umumnya digunakan memelihara bakteri dalam


lempengan (di dalam petridish) sampel bakteri diambil dengan menggunakan jarum ose.
Jarum ose kemudian digesekkan dengan gerakan ke kanan dan ke kiri sampai meliputi
seluruh permukaan agar-agar. Sehingga akan diperoleh koloni-koloni yang
menggerombol dan koloni-koloni yang memencil. Sifat-sifat koloni pada agar-agar
lempengan mengenai bentuk, permukaan, dan tepi. Bentuk koloni dilukiskan sebagai
titik-titik, bulat, berbenang, tak teratur, serupa akar, serupa kumparan. Permukaan koloni
dapat datar, timbul mendatar, timbul melengkung, timbul mencembung, timbul
membukit, timbul berkawah. Tepi koloni ada yang utuh, ada yang berombak, ada yang
berbelah-belah, ada yang bergerigi, ada yang berbenang-benang, ada yang keriting
(Dwidjoseputro, 1987).
Prinsip kerja isolasi bakteri cukup sederhana yakni dengan
menginokulasikan sejumlah kecil bakteri pada suatu medium tertentu
yang dapat menyusung kehidupan bakteria. Sejumlah kecil bakteri ini
didapat dari bermacam-macam tempat tergantung dari tujuan
inokulasi. Dalam kajian mikrobiologi yang berhubungan dengan
sumber bakteri adalah mikrobia tanah, air, makanan dan udara
(Talaro, 1999).
Tujuan dari pemindahan biakan untuk menguasai teknik
pemindahan biakan bakteri dari satu wadah ke wadah lain secara
aseptik, sehingga hanya biakan murni yang diharapkan yang tumbuh.
Hal ini sangat penting dalam tahap awal pekerjaan isolasi mikroba
terutama yang berasal dari stok kultur (bukan dari substrat).
Kegagalan dalam hal pemindahan biakan dapat menyebabkan
kontaminasi dari pertumbuhan mikroba yang tidak diharapkan
(Dwidjoseputro, 1990).
Menurut Jutono (1980), ada beberapa macam cara untuk mengisolasi mikrobia.
Untuk isolasi tersebut harus diperhatikan beberapa hal yang penting, antara lain :
2. Sifat-sifat spesies mikrobia yang akan diisolasi
3. Tempat hidup atau asal mikrobia tersebut
4. Medium untuk pertumbuhannya yang sesuai
5. Cara menanam mikrobia tersebut
6. Cara inkubasi mikrobia tersebut
7. Cara menguji bahwa mikrobia yang diisolasi telah berupa biakan murni dan sesuai
dengan yang dimaksud.

Menurut Pelczar dan Chan (1986), Perbedaan isolasi dan inokulasi adalah Isolasi
merupakan proses pemindahan mikroorganisme dari lingkungan ke medium
sedangkan inokulasi proses pemindahan mikroorganisme dari medium ke medium
yang lebih steril lagi.

Metode yang digunakan pada praktikum kali ini adalah streak plate. Metode ini
digunakan untuk menumbuhkan bakteri aerob dan bertujuan untuk memisahkan bakteri
secara individual. Metode ini efektif untuk pengamatan morfologi dan identifikasi,
namun bentuk dan struktur kurang diperhatikan kecuali untuk bakteri yang banyak
kemiripan morfologinya. Percobaan dilakukan dengan membagi petridish yang berisi
medium agar dalam empat bagian. Ose yang telah mengandung bakteri digoreskan
dengan arah zig-zag pada bagian pertama. Kemudian, ose difiksasi dengan api agar steril.
Selanjutnya, ose yang telah difiksasi ditempelkan sebentar pada bagian akhir goresan di
bidang pertama baru kemudian digoreskan pada bidang kedua. Cara tersebut dilakukan
hingga bidang terakhir, yaitu bidang ke empat.
Goresan pada bidang pertama merupakan goresan paling tebal dan koloni
bakterinya masih bertumpuk-tumpuk. Semakin banyak gerakan penggoresan maka
jumlah bakteri pada ose akan berkurang sehingga goresan pada bidang keempat akan
meninggalkan koloni bakteri individual yang sudah terpisah satu sama lain.
Daftar Pustaka

Dwidjoseputro, D. 1987. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Malang.

Dwijoseputro. D.1990. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.

Harley, J. P. dan Prescott, L. M. 2002. Laboratory Exercises in Microbiology 5th Edition.


McGraw-Hill, Massachussets. Jakarta.

Jutono, Hartadi, S., Kabirun, S., Susanto, Suhadi. 1980. Mikrobiologi Umum. Departemen
Mikrobiologi Pertanian UGM, Yogyakarta.

Pelczar, M.J. dan Chan, E. C. S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI-Press.

Singleton dan Sainsbury. 2006. Dictionary of Microbiology and Molecular Biology 3rd Edition.
John Wiley and Sons. Sussex, England.

Talaro, K.P. and A. Talaro. 1999. Foundations Mikrobiologi, 3th edition. MC Graw Hill: Mexico.

Sumber gambar : https://youtu.be/i6Pjpmh1oY8

Anda mungkin juga menyukai