Anda di halaman 1dari 3

Nama : Cita Kalaning Redja

NIM : 191610101171

Kelas : B

1. Jelaskan peranan senditemporomandibular dalam sistem pengunyahan


 Membuka dan menutup mulut
- kondilus bergerak ke depan menyusuri EA (eminensia artikularis) oleh
kontraksi m.pterygoideus lateralis
- Kontraksi m. pterygoid medialis, masseter dan temporalis menyebabkan
rahang bergerak menutup
 Protrusi dan retrusi mandibular
- Kedua kondilus bergerak ke depan mengikuti lereng eminentia artikularis
- Kedua kondilus bergerak ke belakang ke bagian posterior fossa glenoid
 Gerakan lateral
- Kondilus pd sisi arah pergerakan tetap terletak pada fossa glenoid ok/
kontraksi otot-otot pada
sisi tersebut
- pada sisi lain, kondilus tertarik ke depan oleh kontraksi m. pterigoid
lateralis, sedangkan
serabut posterior m.temporalis relax
2. Apakah yang terjadi apabila terdapat pengunyahan hanya dalam satu sisi yang
dilakukan dalam jangka waktu lama
Akan menyebabkan mikrotrauma sehingga komponen tmj akan mengalami
perubahan yang bersifat adaptif atau degenratif yaitu rasa nyeri pada sendi rahang dan
wajah yang meluas ke arah wajah.bunyi pada sendi saat menggerakanny.gerak rahang
yang terbatas,rasa tidak nyaman dan nyeri pada sendi saat mengunyah pada
tmj.akibat toleransi truktural tmj pengunyahan nya sudah terlampaui.
3. Jelaskan peranan palatum ,mukosa pipi dan bibir pada proses pengunyahan
 Palatum
Sangat sensitive sehingga dapat mengukur kekasaran makanan.permuakaan
yang luas juga membuat palatum bisa menghancurkan makanan lunak.
 Mukosa pipi dan bibir
Mengatur suhu makanan agar tidak terlalu panas sehingga mencegah
kerusakan jaringan rongga mulut.mencegah makanan keluar saat di kunyah
4. Sebut dan jelaskan tahapan proses penelanan
Terdiri dari tiga tahap yaitu:
 Fase volunteer
Makanan ditelan secara sadar lalu di dorong ke belakang oleh palatum dan
lidah yang bergerak keatas dan belakang terhadap palatum
 Fase faringeal
Arkus palato-faringeus pada tiap sisi faring tertarik ke tengah untuk saling
mendekati shg membentuk celah sagital sbg jalan masuk mknan ke post.faring
 Fase esophagus
Fungsi utama esofagus : menghantarkan mkn-an dari faring ke lambung
Pada fase volunter mengumpulkan isi mulut ke lidah dan mendorongnya ke
belakang ke dalam faring. Waktu mendorong ke faring yang berfungsi adalah
kontraksi oto-otot dasar mulut (m. Mylohyoideus, m. Digastic dan m.
thyrohyoideus) dan lidah. Kontraksi dasar mulut ini akan mengangkat tulang
hioid dan laring, sementara aditus laringis mendekati epiglotis. Epiglotis
direndahkan oleh radiks lidah dengan bantuan m. Aryepigloticus sehingga
aditus laringis ditutup. Secara serentak rimalotidis ditutup dan pernafasan
berhenti, bolus melewati faring, mulailah gelombang kontraksi involunter
dalam otot faring yang mendorong materi ke dalam esofagus. Pada sambungan
faringoesofagus dan segmen esofagus (13 cm ) tempat tegangan dinding saat
istirahat. Segmen ini berelaksasi refleks dengan menelan, sehingga materi
yang ditelan masuk ke korpis esofagus. Kontaksi cincin esofagus terbentuk
dibelakang bolus yang terus diikuti gelombang peristaltik, sampai esofagus
bersih dari bolus masuk ke lambung. Bolus yang lewat di esofagus
dipermudah oleh kelenjar esofagus. Reflek menelan tetap aktif sewaktu tidur.
Serabut saraf aferen dan eferen berjalan di dalam beberapa nervus kranialis
yaitu nervus glossofaringeus dan nervus vagus yang keluar dari medula
oblongata (batang otak). 
5. Sebut dan jelaskan cara Penanganan Muntah saat Pencetakan Rahang
 Teknik pencetakan rahang yang cermat
- Operator harus tenang dan cermat pada saat mencetak rahang.
- Cara pencetakan yang cermat dilakukan dengan mendudukkan dengan
posisi kepala, tubuh berada dalam satu garis lurus, tegak dan rileks.
- Ukuran sendok cetak sedikit lebih besar dari rahang untuk ketebalan dari
bahan cetak.
- Bahan cetak jangan sampai berlebihan sehingga dapat merangsang muntah
- Pencetakan dengan posisi yang benar operator di belakang kanan untuk
rahang atas dan di depan untuk rahang bawah.
- Pencetakan dilakukan pada rahang bawah lebih dahulu dan pasien diminta
bernafas melalui hidung dan bahan cetak jangan diperlihatkan pasien dan
konsistensinya jangan encer.
- Bagian posterior sendok cetak ditekan terlebih dulu, kepala penderita
ditundukkan sampai dagu menyentuh dada.
• Persiapan mental pasien dan pengalihan perhatian
- Jangan pernah mengatakan “muntah” pada pasien selama proses
pengerasan bahan cetak karena merupakan saat penting sehingga
memerlukan untuk mengalihkan perhatian penderita terhadap apa yang
dilakukan.
- Pada pencetakan dianjurkan memanipulasi jaringan mulut dan muka untuk
mengalihkan perhatian dan mengadakan pembicaraan dan menjelaskan
tentang pencetakan yang akurat.
- Pada pasien yang kurang dapat mentolerir terhadap rangsangan muntah
disarankan pada waktu pencetakan pasien diajak melakukan percakapan
dengan topik tertentu. Misalnya menghitung secara cepat sampai 50 atau
100 dan meminta pasien untuk membaca dengan keras.
- pasien diinstuksikan untuk mengangkat kakinya dan menahannya di udara.
Karena otot pasien lelah maka perhatian akan muntah dapat dialihkan.

Anda mungkin juga menyukai