1. Jelaskan peranan senditemporomandibular dalam sistem pengunyahan
Membuka dan menutup mulut - kondilus bergerak ke depan menyusuri EA (eminensia artikularis) oleh kontraksi m.pterygoideus lateralis - Kontraksi m. pterygoid medialis, masseter dan temporalis menyebabkan rahang bergerak menutup Protrusi dan retrusi mandibular - Kedua kondilus bergerak ke depan mengikuti lereng eminentia artikularis - Kedua kondilus bergerak ke belakang ke bagian posterior fossa glenoid Gerakan lateral - Kondilus pd sisi arah pergerakan tetap terletak pada fossa glenoid ok/ kontraksi otot-otot pada sisi tersebut - pada sisi lain, kondilus tertarik ke depan oleh kontraksi m. pterigoid lateralis, sedangkan serabut posterior m.temporalis relax 2. Apakah yang terjadi apabila terdapat pengunyahan hanya dalam satu sisi yang dilakukan dalam jangka waktu lama Akan menyebabkan mikrotrauma sehingga komponen tmj akan mengalami perubahan yang bersifat adaptif atau degenratif yaitu rasa nyeri pada sendi rahang dan wajah yang meluas ke arah wajah.bunyi pada sendi saat menggerakanny.gerak rahang yang terbatas,rasa tidak nyaman dan nyeri pada sendi saat mengunyah pada tmj.akibat toleransi truktural tmj pengunyahan nya sudah terlampaui. 3. Jelaskan peranan palatum ,mukosa pipi dan bibir pada proses pengunyahan Palatum Sangat sensitive sehingga dapat mengukur kekasaran makanan.permuakaan yang luas juga membuat palatum bisa menghancurkan makanan lunak. Mukosa pipi dan bibir Mengatur suhu makanan agar tidak terlalu panas sehingga mencegah kerusakan jaringan rongga mulut.mencegah makanan keluar saat di kunyah 4. Sebut dan jelaskan tahapan proses penelanan Terdiri dari tiga tahap yaitu: Fase volunteer Makanan ditelan secara sadar lalu di dorong ke belakang oleh palatum dan lidah yang bergerak keatas dan belakang terhadap palatum Fase faringeal Arkus palato-faringeus pada tiap sisi faring tertarik ke tengah untuk saling mendekati shg membentuk celah sagital sbg jalan masuk mknan ke post.faring Fase esophagus Fungsi utama esofagus : menghantarkan mkn-an dari faring ke lambung Pada fase volunter mengumpulkan isi mulut ke lidah dan mendorongnya ke belakang ke dalam faring. Waktu mendorong ke faring yang berfungsi adalah kontraksi oto-otot dasar mulut (m. Mylohyoideus, m. Digastic dan m. thyrohyoideus) dan lidah. Kontraksi dasar mulut ini akan mengangkat tulang hioid dan laring, sementara aditus laringis mendekati epiglotis. Epiglotis direndahkan oleh radiks lidah dengan bantuan m. Aryepigloticus sehingga aditus laringis ditutup. Secara serentak rimalotidis ditutup dan pernafasan berhenti, bolus melewati faring, mulailah gelombang kontraksi involunter dalam otot faring yang mendorong materi ke dalam esofagus. Pada sambungan faringoesofagus dan segmen esofagus (13 cm ) tempat tegangan dinding saat istirahat. Segmen ini berelaksasi refleks dengan menelan, sehingga materi yang ditelan masuk ke korpis esofagus. Kontaksi cincin esofagus terbentuk dibelakang bolus yang terus diikuti gelombang peristaltik, sampai esofagus bersih dari bolus masuk ke lambung. Bolus yang lewat di esofagus dipermudah oleh kelenjar esofagus. Reflek menelan tetap aktif sewaktu tidur. Serabut saraf aferen dan eferen berjalan di dalam beberapa nervus kranialis yaitu nervus glossofaringeus dan nervus vagus yang keluar dari medula oblongata (batang otak). 5. Sebut dan jelaskan cara Penanganan Muntah saat Pencetakan Rahang Teknik pencetakan rahang yang cermat - Operator harus tenang dan cermat pada saat mencetak rahang. - Cara pencetakan yang cermat dilakukan dengan mendudukkan dengan posisi kepala, tubuh berada dalam satu garis lurus, tegak dan rileks. - Ukuran sendok cetak sedikit lebih besar dari rahang untuk ketebalan dari bahan cetak. - Bahan cetak jangan sampai berlebihan sehingga dapat merangsang muntah - Pencetakan dengan posisi yang benar operator di belakang kanan untuk rahang atas dan di depan untuk rahang bawah. - Pencetakan dilakukan pada rahang bawah lebih dahulu dan pasien diminta bernafas melalui hidung dan bahan cetak jangan diperlihatkan pasien dan konsistensinya jangan encer. - Bagian posterior sendok cetak ditekan terlebih dulu, kepala penderita ditundukkan sampai dagu menyentuh dada. • Persiapan mental pasien dan pengalihan perhatian - Jangan pernah mengatakan “muntah” pada pasien selama proses pengerasan bahan cetak karena merupakan saat penting sehingga memerlukan untuk mengalihkan perhatian penderita terhadap apa yang dilakukan. - Pada pencetakan dianjurkan memanipulasi jaringan mulut dan muka untuk mengalihkan perhatian dan mengadakan pembicaraan dan menjelaskan tentang pencetakan yang akurat. - Pada pasien yang kurang dapat mentolerir terhadap rangsangan muntah disarankan pada waktu pencetakan pasien diajak melakukan percakapan dengan topik tertentu. Misalnya menghitung secara cepat sampai 50 atau 100 dan meminta pasien untuk membaca dengan keras. - pasien diinstuksikan untuk mengangkat kakinya dan menahannya di udara. Karena otot pasien lelah maka perhatian akan muntah dapat dialihkan.