Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI

KELOMPOK B5-3
Anggota :

Manta Fany (191610101175)


Nabila Fauziah (191610101176)
Afriz Yuda (191610101177)
Agung Erdiyanto (191610101178)
Muhammad Firman (191610101179)
Dhara Ananda K. (191610101180)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JEMBER
2020

DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................ i
Daftar Isi ...................................................................................................... ii

Nematoda
- Ascaris lumbricoides ........................................................................
- Enterobius vermikularis ....................................................................
- Trichuris trichiura ..............................................................................
- Necator americanus
- A. duodenale

Trematoda
- F. hepatica ......................................................................................

Cestoda
- T. saginata ......................................................................................
PRAKTIKUM 2
NEMATODA

I. Nematoda usus

1. Ascaris lumbricoides

Phylum : Nemathelminthes
Class : Nematoda
Family : Nematodae
Genus : Ascariasis
Species : Ascariasis lumbricoides

Siklus hidup
Pemeriksaan parasitologis :
1. Pemeriksaan tinja : telur, cacing dewasa
2. Pemeriksaan cairan empedu : telur
3. Pemeriksaan bahan muntahan : cacing dewasa
4. Pemeriksaan sputum : larva
5. Pemeriksaan jaringan paru : larva

TUGAS MAHASISWA : MENJELASKAN MORFOLOGI (PADA KOTAK KOSONG)

1. Bentuk telur Fertil Corticated

Telur fertil coticated berbentuk bulat atau lonjong


dengan permukaan tidak teratur, memiliki lapisan
tebal, dan berwarna kuning kecoklatan. Ukuran telur
fertil corticated berkisar 60 - 45µm.

Telur  memiliki 3 lapisan, dari luar ke dalam :


albumin,hyaline, vitteline. Telur yang telah dibuahi ini
berisikan embrio regular yang tidak bersegmen.

2. Bentuk telur fertile decorticated

Telur berbentuk memanjang , terkadang berbentuk seperti


segitiga dengan lapisan tipis yang berwarna coklat, memiliki
2 lapisan karena lapisan albuminoid hilang, dan berukuran
90-40 µm.

Warna coklat telur ini dipengaruhi oleh pigmen empedu di


saluran cerna dan tidak adanya rongga udara.
3. Bentuk telur Unfertil corticated

Telur berbentuk memanjang , terkadang berbentuk


seperti segitiga dengan lapisan tipis yang berwarna
coklat, lapisan albuminoid tipis dan tidak rata,
berukuran 90-40 µm, isi sel berbentuk granula.

Warna coklat telur ini dipengaruhi oleh pigmen empedu


di saluran cerna dan tidak adanya rongga udara.

4. Bentuk telur unfertile decorticated

Telur berbentuk oval dan memanjang, berwarna kuning


kecoklatan, tidak dibuahi, memiliki 2 lapisan karena lapisan
albuminoid hilang, isi sel berbetuk granula, dan berukuran
±90x40 mikron.

5. Bentuk cacing dewasa

- Cacing berbentuk silindris


- Ujung anterior tumpul dan ujung posterior
runcing
- Tiap sisi terdapat garis longitudinal (lateral
lines)
- Mempunyai cuticula melintang
menyelubungi tubuhnya (transversal lines)
- Bagian posterior betina lurus sementara
bagian posterior jantan melengkung ke
ventral
- Cacing jantan memiliki panjang 15 – 30 cm
- Cacing betina memiliki panjang 20 – 40 cm
2. Enterobius vermicularis
Phylum : Nemathelminthes
Class : Nematoda
Family : Nematodae
Genus : Enterobius
Spesies : Enterobius vermiculalaris

Siklus hidup

Pemeriksaan parasitologis :

1. Pemeriksaan tinja : cacing dewasa


2. Pemeriksaan Anal swab : telur
3. Pemeriksaan kotoran kuku : telur
Bentuk telur

 Telur berbentuk lonjong dan lebih datar pada satu sisi


(asimetrik).
 Ukuran 50 -60 mikron x 20 – 32 mikron.
 Dinding telur bening dan agak lebih tebal dari dinding
telur cacing tambang.
 Terdapat 2 lapisan dinding telur, lapisan pertama
(lapisan luar) berupa lapisan albuminous, tranclusent,
bersifat sebagai mekanikal protection, lapisan kedua
berupa membran terdiri dari lemak, berfungsi sebagai
chemical protection, bagian dalam berisi telur yang
berisi larva.
 Telur menjadi matang dalam waktu 6 jam setelah
dikeluarkan.
 Telur resisten terhadap desinfektan dan udara dingin.
 Dalam keadaan lembab telur dapat hidup dalam 13 hari.

Bentuk cacing dewasa

Cacing Betina
 Cacing betina berukuran 8 – 13 mm x 0,4 mm.
 Pada ujung anterior pelebaran kutikulum seperti sayap yang disebut alae.
 Bulbus usofagus terliahat jelas.
 Ekornya panjang dan runcing.
 Uterus cacing yang gravid melebar dan penuh telur. Cacing betina yang gravid
mengandung 11.000-15.000 butir telur, berimigrasi ke daerah perianal untuk bertelur
dengan cara kontraksi uterus
Cacing Jantan
 Cacing jantan berukuran 2-5 mm
 Caacing mempunyai sayap dan ekornya melingkar sehingga bentuknya seperti tanda
Tanya (?)
 Terdapat pikulum pada ekor namun jarang ditemukan.
 Habitat cacing dewasa biasanya di rongga sekum, usus besar dan di usus halus yang
berdekatan dengan rongga sekum.
Trichuris trichiura

Phylum : Nemathelminthes
Class : Nematoda
Family : Nematodae
Genus : Trichuris
Species : Trichuris trichiura

Siklus hidup

Pemeriksaan parasitologis :

1. Pemeriksaan tinja : telur


2. Pemeriksaan mukosa rektum : cacing dewasa
3. Pemeriksaan prolaksus rektum : cacing dewasa
Bentuk telur

 Telur cacing T. trichiura berbentuk seperti guci atau tempayan.


 Telur cacing berukuran 50x25 mikron
 Telur cacing memiliki kulit luar berwarna kuning, kulit dalam
transparan
 Kedua kutubnya terdapat operculum, yaitu semacam penutup
yang jernih dan menonjol yang dindingnya terdiri atas dua lapis
disebut dengan mukoid plug

Bentuk cacing dewasa

 cacing dewasa berbentuk seperti cambuk dimana 3/5 dari panjang tubuhnya
(sebelah anterior) tipis seperti benang sedangkan 2/5 bagian (sebelah posterior)
terlihat lebih tebal berisi usus, dan perangkat alat kelamin
 Pada ujungnya terdapat kepala, esophagus sempit berdinding tipis terdiri dari satu
sel, tidak memiliki bulbus esophagus
 cacing jantan panjangnya ± 4 cm
 cacing betina panjangnya ± 5 cm
 ujung posterior cacing jantan melingkar / melengkung ke arah ventral dengan
sebuah spicula di ujungnya ujung posterior cacing betina lurus dan tumpul
membulat
N. americanus

Telur cacing tambang

Morfologi:

Telur berbentuk lonjong atau ellips dengan ukuran


sekitar 65x40 mikron. Telur ini memiliki dinding tipis yang
apat menembus sinar dan mengandung embrio dengan
empat blastomer.

Larva

Morfologi:
N. americanus jantan mempunyai panjang 8-11 mm dengan diameter 0,4-
0,5 mm, sedangkan cacing betina mempunyai panjang 10-13 mm dan diameter
0,6 mm. Mempunyai warna kuning keabuan dengan ukuran yang lebih kecil dari
Ancylostoma duodenale. Bentuk badan biasanya seperti huruf S silinder.
Cacing dewasa

Anterior end N. americanus

Morfologi:
Cacing dewasa n. americanus berbentuk silinder dengan ujung anterior
melengkung tajam kearah dorsal (seperti hururf “S”). rongga mulut (bukal kapsul) dan di
bagian ventral terdapat semilunar cutting plate (gigi lempeng berbentuk bulan sabit) yang
berjumlah 2 pasang : Sepasang diventral agak besar, Sepasang didorsal agak lebih kecil

Ekor N. americnus

Morfologi : Cacing jantan mempunyai bursa kopulatriks


relatif panjang dan lebar serta berbentuk agak bulat
dengan sepasang spikula. Cacing betina ekornya
berbentuk runcing dan terdapat vulva

Ekor A. duodenale

Morfologi:
Cacing jantan mempunyai bursa kopulatriks relatif panjang dan
melebar seperti payung dengan sepasang spikula, mempunyai testis tunggal
dan terletak sepanjang lipatan-lipatan testis. Cacing betina ekornya berbentuk
tumpul dan terdapat vulva. Vulva terdapat di batas sepertiga tengah dan
sepertiga posterior tubuh. Organ-organ genitalnya terletak di anterior dan
posterior dari vulva, yang terdiri dari ovarium, oviduk dan vagina yang
melebar dekat vulva
Anterior end A. duodenale

Morfologi:

Bentuk badan Ancylostoma duodenale


menyerupai huruf C. Badan cacing dewasa
Ancylostoma duodenale mempunyai warna putih
keabuan. Terdapat bukal kapsul dengan dua pasang
gigi ventral dan satu pasang gigi dorsal berbentuk
triangular. Cacing betina berukuran panjang 9-13 mm,
sedangkan cacing jantan berukuran panjang antara 5-
11 mm.
TREMATODA
1. F. hepatica

Siklus Hidup
Gambar Cacing dewasa :

CIRI/MORFOLOGI CACING DEWASA: Cacing F Hepatica mempunyai ukuran


panjang 2,5 – 3 cm dan lebar 1 - 1,5 cm. Pada bagian depan terdapat mulut
meruncing yang dikelilingi oleh alat pengisap, dan ada sebuah alat pengisap yang
terdapat di sebelah ventral sedikit di belakang mulut, juga terdapat alat kelamin.
Bagian tubuhnya ditutupi oleh sisik kecil dari kutikula sebagai pelindung tubuhnya
dan membantu saat bergerak.

2. Gambar telur

berbentuk oval, berdinding halus dan tipis berwarna kuning dan


bersifat sangat permiabel, memiliki operkulum pada salah satu
kutubnya. Operkulum merupakan daun pintu telur yang terbuka
saat telur akan menetas dan larva miracidium yang berslia
dibebaskan (Noble dan Elmer 1989).
CESTODA
SIKLUS HIDUP
Scolex,

Morfologi scolex T. saginata

Scolex berbentuk piriform berukuran 1 – 2 mm


dilengkapi dengan  4 batil isap yang menonjol

T. solium

Morfologi scolex T. solium terdiri atas sebuah


rostelum dan empat buah batil hisap (sucker).
Rostelum dan sucker tersebut dikelilingi oleh
sebaris kait panjang (180 μm) dan kait pendek
(130 μm) di mana setiap barisnya tersusun atas
22-32 kait

Stobila merupakan bagian tubuh berupa


serangkaian proglotida yang berada di belakang
leher. Strobila T. solium tersusun atas 800
sampai 1000 segmen (proglotida). Berdasarkan
perkembangan organ reproduksinya, proglotida
tersebut terbagi menjadi tiga bagian yaitu
proglotida imature, mature, dan gravid.
Proglotida imature terletak setelah leher,
selanjutnya diikuti oleh proglotida mature, dan
proglotida gravid berada di bagian belakang.
DAFTAR PUSTAKA

Wilson, R. Alan; Wright, Janelle M.; de Castro-Borges, William; Parker-Manuel,


Sophie J.; Dowle, Adam A.; Ashton, Peter D.; Young, Neil D.; Gasser, Robin B.; Spithill,
Terry W. (2011). "Exploring the Fasciola hepatica tegument proteome". International Journal
for Parasitology .
Craig, C.F., et al. 1970. Craig and Faust’s Clinical Parasitology. Michigan : Lea &
Febiger
Bils, RF; Martin, WE (1966). "Fine Structure and Development of the Trematode
Integument". Transactions of the American Microscopical Society .
https://web.stanford.edu/group/parasites/ParaSites2009/PinedaANDYang_Hookworm
/PinedaANDYang_Hookworm.htm
http://repository.setiabudi.ac.id/3245/4/4.%20BAB%20II.pdf
CDC. Ascariasis. http://www.cdc.gov/parasites/ascariasis/

Anda mungkin juga menyukai