PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan ini tak luput dari adanya makhluk hidup yang saling
berdampingan. Makhluk hidup ada yang berukuran mikro dan ada yang
berukuran makro. Yang berukuran makro misalnya manusia, hewan, dan
tumbuhan. Intinya makhluk hidup yang dapat dilihat oleh mata telanjang.
Untuk makhluk mikro misalnya seperti bakteri dan virus.
Virus dan bakteri merupakan makhluk hidup yang patogen di mana
mereka dapat menjadi parasite dalam kelangsungan hidup manusia. Meskipun
kedua makhluk ini sifatnya patogen, namun di dunia Mikrobiologi mereka
malah dikembangbiakkan demi kepentingan studi ilmu pegetahuan. Hal ini
dimaksudkan untuk manusia dapat mempelajari bagaimana struktur hidup
mikroba tersebut dan bagaimana cara mengembangbiakkan serta cara
menghindari penularan penyakit yang disebabkan oleh mikroba tersebut.
Untuk pengembangan mikroba diperlukan sebuah medium untuk
perkembangbiakannya. Medium inilah yang nantinya berfungsi sebagai
tempat di mana mikroba itu memperbanyak diri. Medium yang digunakan
harus dalam keadaan steril yang dimaksudkan adalah medium tersebut tidak
terjangkit kontaminasi mikroba lain dari luar yang akan mengganggu
perkembangbiakan mikroba yang kita inginkan. Medium medium tersebut
banyak macamnya tergantung dari pembagiannya. Paling umum yang kita
lihat adalah medium agar, semu agar, dan juga cair. Pembuatan medium
tersebut tidak sembarangan. Medium medium yang digunakan juga
memerlukan bahan lain yang perlu ditimbang dengan ketelitian tinggi di mana
harus menggunakan neraca analitik untuk menimbangnya. Dalam
pemanasanpun juga tidak boleh ditinggal dan harus terus diaduk agar
bawahannya tidak gosong.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dilakukanlah sebuah praktikum
mengenai ‘Penyiapan Medium’ yang di mana tujuannya untuk mengetahui
klasifikasi medium dan bagaimana cara pembuatan medium yang baik.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana
cara penyiapan medium mikroba.
C. Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat
mengetahui bagaimana cara penyiapan medium mikroba
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4) Aquades………………… 200 ml
1) PDA sintetik ……………. 9,9 gr
2) Bacto agar……………….. 5 gr
2) Sulerosa ……………….. 12 gr
1) Touge …………………. 20 gr
praktikum
d) TEA (Touge Ekstrak Agar)
Selesai
pemanasan
5) Kapas
C. Cara Kerja
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penetilian
N NAMA
GAMBAR KOMPOSISI FUNGSI
O MEDIUM
a. Ekstrak daging Sebagai medium
(beef) 0,6 gr kultivasi dan
b. Pepton 1 gr enumerasi bakteri.
c. Bacto agar 3 Namun, dengan
gr tambahan beberapa
d. Aquades 200 bahan seperti
ml amilum (pati),
serum, dan darah,
NA
medium nutrient
(Medium
1 agar juga dapat
Nutrient
digunakan sebagai
Agar
medium
pengembangan
mukroba tertentu
serta bermanfaat
dalam uji serologi
dan biokimia untuk
mengidentifikasi
bakteri.
a. Ekstrak daging Digunakan untuk uji
(beef) 0,6 gr air dan produk
b. Pepton 1 gr daging. Bisa juga
c. Aquades 200 digunakan sebagai
ml medium perkembang
NB (Nutrient biakan mikroba
2 sama seperti medium
Broth)
NA dan bisa juga
digunakan untuk
menumbuhkan
jamur.
B. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini kami akan melakukan percobaan pembuatan
medium mikroba yaitu NA, NB, PDA, dan TEA. Untuk mengamati mikroba
di laboratorium kita harus menumbuhkannya dalam biakan yang murni.
Medium ini diperlukan sebagai tempat tumbuhnya mikroba sehingga kita bisa
mendapatkan bakteri tertentu yang ingin diamati
Dalam pembuatannya, sebelum mencampurkan seluruh bahan di gelas
kimia, kami terlebih dahulu menimbang seluruh bahan dengan menggunakan
neraca analitik yang menghasilkan perhitungan yang akurat. Setelah
penimbangan barulah bahan dicampurkan di dalam gelas kimia bersamaan
dengan masuknya aquades 200 ml dan diaduk aduk dengan batang pengaduk.
Setelah pencampuran selesai dipanaskan di atas hot plate selama 15-20 menit
dan terus diaduk dengan batang pengaduk sampai mendidih hingga seluruh
bahan homogen dan kemudian setelah itu dimasukkan ke dalam Erlemeyer
yang sudah disterilkan. Sebelum memasukkan ke dalam autoklaf kami
menutup mulut erlemeyer dengan kapas yang selanjutnya dibungkus dengan
aluminium foil. Fungsi dari ditutup kapas ini adalah agar tidak adanya
mikroba yang tidak diinginkan mengkontaminasi medium yang telah dibuat.
Setelah dibungkus kapas barulah kami memasukkan ke dalam autoklaf untuk
sterilisasi. Menurut Pratiwi (2008) proses sterilisais dengan autoklaf dapat
membunuh dapat membunuh mikroorganisme dengan cara mendenaturasi atau
mengkoagulasi protein pada enzim dan membrane sel mikroorganisme. Proses
ini juga dapat membunuh endosperm bakteri.
Hasil yang ditemukan adalah untuk medium NB (Nutrium Broth)
merupakan medium cair, sedangkan medium NA (Nutrien Agar), PDA (Potato
Dextrose Agar), dan TEA (Touge Extract Agar) merupakan medium padat
karena mereka mendapatkan tambahan bacto agar di dalamnya yang membuat
medium itu menjadi padat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dilihat dari fungsinya, medium merupakan suatu media untuk
pembiakan mikroba tertentu yang ingin diamati karena mengandung nutrient
dan zat zat yang memicu pertumbuhan mikroba. Medium dibedakan menjadi 3
yaitu, medium cair, medium semi padat, dan medium padat. Pada praktikum
kali ini kami membut 2 medium yaitu medium cair (NB) dan medium padat
(PDA, NA, dan TEA). Pemadatan medium itu disebabkan karena ditambahkan
bakto agar di dalamnya.
B. Saran
Diharapkan praktikan agar menggunakan masker dan handscoon selama
proses praktikum berlangsung agar tidak terjangkit penyakit dari mikroba
yang diamati.
DAFTAR PUSTAKA
Kuntoro, B, dkk. 2013. Mutu Fisik Dan Mikrobiologi Daging Sapi Asal Rumah
Potong Hewan (RPH) Kota Pekan Baru. Jurnal Peternakan. Vol (10), No
(1) : 1-2 : 1829-8729.