- Akar tanaman Psidium guajava (jambu biji), Artocarpus communis (sukun), atau
Citrus sp (jeruk)
- Pisau
- Tanah
- Pasir
- Pupuk kandang atau sekam atau kompos
- Hormon tumbuh
Pelaksanaan:
1. Persiapan bibit
- Bahan tanaman diambil dari tanaman induk dengan cara menggali lubang di
sekeliling batang pohon induk.
- Potong akar lateral yang berdiameter sekitar 1 cm dengan panjang 5-10 cm. Bagian
akar yang dekat dengan pangkal dipotong secara serong/miring.
- Bagian dekat ujung akar dipotong datar atau lurus. Hal ini sebagai tanda sehingga
posisi tidak terbalik.
2. Persiapan media
- Siapkan media dengan campuran tanah, pasir dan kompos (2:1:1) atau hanya dengan
pasir saja dan masukkan dalam wadah semai (talam).
3. Penanaman
- Stek ditanam sedalam setengah panjang stek kemudian diletakkan di bawah naungan
atau ditutup dengan kantung plastik untuk menjaga kelembaban.
4. Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada 1 minggu setelah tanam (mst) dan dilanjutkan dengan
interval waktu satu minggu sekali, meliputi:
- Persentase stek hidup
- Waktu tumbuh tunas baru
- Jumlah tunas baru
- Panjang tunas baru
perbanyakan tanaman dengan cara ini contohnya terjadi pada tanaman kentang dan
ubu jalar. Umbi pada kentang ini sesungguhnya adalah batang yang tumbuh ke dalam tanah.
Ujung batang itu menggembung membentuk umbi untuk menyimpan cadangan makanan.
Pada satu lekukan di permukaan batang yang menggembung (umbi) tersebut terdapat tunas
yang disebut mata tunas.
Prosedur
Pengadaan atau perbanyakan bibit kentang dapat dilakukan dengan melalui umbi nya
tersebut,kreteria umbi indukan antara lain; jelas asal usul indukan (klon murni)atau varietas
unggul,umbi berbobot 30-45 gram dengan diameter 35-45 mm,telah berumur 150-180
hari,tidak cacat atau rusak,toleran terhadap hama dan penyakit.
Pelaksanaan:
1. Persiapan bibit
- Pilih umbi yang sudah memiliki calon tunas.
Potong umbi berdasarkan jumlah calon mata tunas yang dimiliki, tiap bagian harus
memiliki 2-3 calon mata tunas.
2. Persiapan lahan
- Olah tanah sampai gembur dan dibiarkan selama lebih kurang 1 minggu.
- Buat guludan dengan lebar 60 cm, tinggi 30-40 cm, jarak antar guludan 70-100 cm
dan panjang 200 cm.
3. Penanaman
- Bibit dibenamkan kira-kira 2/3 bagian kemudian ditimbun tanah dan disiram dengan
jarak 30 x 30 cm.
4. Pemeliharaan
- Pemeliharaan meliputi penyiraman, penyiangan dan pencegahan dari serangan hama
dan penyakit.
5. Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada 1 minggu setelah tanam (mst) dan dilanjutkan dengan
interval waktu satu minggu sekali, meliputi:
- Persentase stek hidup
- Waktu tumbuh tunas baru
- Jumlah tunas baru
- Panjang tunas baru
Umbi lapis adalah pelepah daun yang bentuknya berlapis-lapis. Pada bagian atasnya
akan tumbuh dan kemudian pada bagian bawah akan tumbuh akar yang serabut. Contohnya
adalah pada bawang merah, bawang putih, bunga tulip, dan bunga bakung.
Contoh Tanaman : Bawang Merah, Bawang Putih, Bunga Tulip, dan Bunga Bakung.
Teknik Prosedur :
1. Vernalisasi
5. Penyerbukan
Menggunakan lebah madu Apisceranadan/atau lalat hijau
Atraktan lalat hijau dapat berupa udang, ikan, terasi dengan ditempatkan dalam wadah
dan digantung.
6. Panen
7. Prossesing Benih
D. PERBANYAKAN TANAMAN DENGAN TEKNIK RUNNER
Prosedur teknik:
Gambar :
Gambar.1 Gambar.2
Gambar.3 Gambar.4
Prosedur teknik :
1. Bibit berasal dari seler (sucker) dengan panjang lebih dari 30 cm.
2. Kelopak daun paling bawah dibuang 5-6 helai.
3. Buat lubang tanam kecil sedalam 5-10 cm atau tergantung ukuran bibit.
4. Tanam bibit di lubang tanam yang telah disiapkan. Masukkan seperempat dari
panjang bibit ke dalam tanah.
5. Padatkan tanah di sekitar pangkal batang nanas agar tanaman tidak mudah roboh.
6. Siram lubang tanam hingga tanah di sekitarnya lembap.
7. Ganti bibit yang mati atau tumbuh abnormal maksimum satu bulan setelah tanam.
Gambar :
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan rizoma (akar tinggal) adalah jenis jahe-
jahean (jahe, kunyit, kunci, kencur, temu lawak).
Prosedur Teknik :
Perbanyakan melalui stek dapat menggunakan sebagian batang, akar atau daun
untuk ditumbuhkan menjadi tanaman baru.
Langkah-langkah :
1. Siapkan tanaman cocor bebek yang bagus. Pilih salah satu daun yang
kondisinya sehat, normal, dan sudah cukup tua. Petik daun tersebut dari
tanaman induk.
2. Buatlah media tanam yang terdiri atas tanah dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1:1. Campurkan kedua bahan ini sampai benar-benar rata.
Disarankan untuk memakai tanah yang berjenis agak liat supaya mampu
menahan air dengan baik.
3. Masukkan media tanam ke dalam polybag hingga terisi penuh. Letakkan daun
cocor bebek di atas media tanam. Tahan posisi daun menggunakan batu agar
tidak mudah terbang dibawa angin.
4. Polybag ini lantas dipindahkan ke tempat yang teduh dan terhindar dari sinar
matahari secara langsung. Untuk menjaga tingkat kelembaban udara dan
media tanam, ada baiknya Anda menyiram polybag sehari sekali. Disarankan
pula memasang penutup dari plastik yang transparan untuk mempertahankan
tingkat kelembaban udara di dalam polybag.
5. Dalam waktu 2 minggu sejak penanaman, daun cocor bebek akan
menumbuhkan bagian akar terlebih dahulu. Barulah selang beberapa hari
kemudian akan tumbuh tunas-tunas di atas daun tersebut. Bibit cocor bebek ini
bisa dipindahtanamkan setelah tingginya mencapai 10-15 cm.
Bercabang panjang
Bercabang lentur
Cabangnya dekat dengan tanah
Cara kerja :
Langkah-langkah mencangkok :
1. Pertama, pastikan bahwa induk semang tanaman adalah dari varietas
unggul, agar hasilnya nanti adalah bibit unggul juga.
2. Tentukan cabang yg lurus dan cukup besar agar nanti pohon cukup
kuat utk mandiri. Kira-kira sebesar pergelangan tangan anak atau berdiameter 3
cm.
Cara mencangkok yang benar dilakukan sebagai berikut :
- Pilih cabang yang sehat dan lebih baik yang tumbuh vertikal.
- Cabang dikuliti kulitnya melingkari batang dengan jarak 5-10 cm.
- Bersihkan lapisan kambium yang menempel pada kayu.
- Apabila memakai plastik, plastik tersebut harus diberi beberapa lubang kecil
sebagai jalan masuknya air terlebih dahulu.
- Setelah lapisan kambium bersih, lapisi bagian tersebut dengan tanah gembur dan
balut bagian yang telah terlapisi tanah dengan plastik atau sabut kelapa.
- Ikat balutan tersebut dengan menggunakan tali plastik dibagian ujung atas dan
bawah.
- Sirami bagian yang telah dicangkok secara teratur.
- Setelah kurang lebih satu bulan, akar mulai tumbuh. Jika pertumbuhan akar sudah
cukup baik, balutan plastik atau sabut dilepas dan cangkokan siap ditanam di
wadah baru.
Prosedur Teknik :
1. Cari tumbuhan subur. Batang bawah berdiameter lebih besar daripada batang atas
2. Carilah tumbuhan kedua yang siap diambil tunasnya
3. Gunakan pisau steril dan tajam untuk memotong tunas/pucuk tanaman yang
kedua dengan panjang 5cm, bentuklah ujung tunas yang dipotong menyerong
kiri-kanan (bentuk V terbalik) agar dapat diselipkan secara tepat pada batang
bawah.
4. Potonglah pula tunas tanaman yang akan ditempel, ujung yang akan ditempel
(calon batang bawah) dipotong berbentuk huruf v
5. Ikat tempelan dengan tali rafia secara seksama.
6. Bungkuslah sambungan tadi dengan plastik transparan untuk menghindari sinar
matahari langsung, usahakan sambungan jangan terkena air dan bagian tengahnya
longgar agar tunas tidak terganggu.
7. Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4
helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya atau
pangkas semua daun.
8. Setelah kira-kira dua minggu kemudian periksalah. Apabila daun tampak segar
berarti penyambungan berhasil.
Perhatikan Gambar Berikut :
Lalu batang atas dimasukkan ke dalam belahan batang bawah. Perhatikan agar
kambium entres bisa bersentuhan 23 dengan kambium batang bawah. Ikat dengan
para-filem atau tali rafia. Sungkup dengan kantong plastik bening dan kemudian
ditempatkan di bawah naungan agar terlindung dari panasnya sinar matahari
langsung. Setelah sambungan berumur 2-3 minggu, sambungan telah bertunas dan
sungkup plastik boleh dibuka.
Kultur jaringan tanaman atau kultur sel adalah teknik in vitro dengan
menggunakan sel-sel tanaman, jaringan, organ atau bahkan seluruh tanaman yang
diisolasi dan diupayakan tumbuh dalam media nutrisi dalam wadah kaca (tabung,
tabung kerucut, cawan petri) dalam kondisi aseptik (Yuliarti, 2010).
Kultur jaringan dapat dilakukan pada hampir setiap tanaman karena pada
dasarnya teknik ini memanfaatkan totipotensi tanaman. Namun karena membutuhkan
biaya dan keahlian khusus maka hanya komditas yang memiliki ekonomi tinggi dan
memiliki masalah dalam perbanyakan tanaman saja yang menggunakan cara
perbanyakan ini.
Bioreaktor merupakan suatu sistem baru dalam kultur jaringan yang mampu
menyediakan benih dalam jumlah banyak, cepat, dan murah. Bioreaktor dalam
konteks kultur jaringan tanaman adalah sebuah sistem yang terdiri dari sebuah
kontainer yang berisi media cair yang menyuplai nutrisi kepada sel, embrio atau organ
yang dibiakkan, dihubungkan dengan sumber udara yang menyalurkan udara (oksigen
dan/atau karbondioksida ke dalam kontainer. Suplai udara yang dialirkan selalu
dikondisikan dalam taraf yang berada di atas kondisi normal dan dapat menyebabkan
pertumbuhan sel menjadi lebih aktif, cepat, dan berkualitas (Agisimanto, D., et al,
2011).
Tanaman yang dapat diperbanyak dengan cara ini sama seperti tanaman yang
diperbanyak dengan kultur jaringan karena pada dasarnya, bioreaktor merupakan
suatu sistem dalam kultur jaringan.
Daftar Pustaka
Agisimanto, D., Yunimar, dan H. Arisah. 2011. Bioreaktor dan Biopriming Mendukung
Kemandirian Perbenihan Nasional Menjamin Keberlanjutan Produksi Tanaman. J.
IPTEK Hortikultura. No. 7 November 2011. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah
Subtropika, Tlekung.
Raharja, PC. dan Wiryanta, W. 2003. Aneka Cara Memperbanyak Tanaman. Agro Media
Pustaka. Jakarta
Suhartanto, R., Heri Hati dan Sobir, 2012. Buku Ajar Teknologi Sehat Budidaya Pisang: dari
Benih Sampai Pasca Panen. Pusat Kajian Hortikultura Tropika, LPPM-IPB. Bogor
Torres, K. C. 1989. Tissue Culture Techniques for Horticultural Crops.Chapman and Hall.
New York. London.
Wetherell, D. F. 1976. Plant Tissue Culture Series. Avery Publishing Group Inc. New Jersey.
Yuliarti, N. (2010). Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga. ANDI: Yogyakarta.