Anda di halaman 1dari 86

MODUL

PRAKTIKUM DIGITAL
Mikrobiologi
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi
hidayah-NYA sehingga Modul Praktikum Digital (Praktal) Mikrobiologi ini
dapat terwujud. Modul ini dimaksudkan untuk membantu mahasiswa dalam
melaksanakan praktikum sehingga dapat memahami teori yang telah
diperoleh di kelas. Modul ini terdiri dari 9 topik praktikum yaitu Sterilisasi,
Pembuatan Media, Uji Kuantitatif Mikroorganisme , Pengamatan Morfologi
Mikroorganisme/Mortalitas Bakteri, Pembuatan Sediaan Mikroskopik,
Pewarnaan Gram, Analisis Coliform, Isolasi dan Pemurnian
Mikroorganisme dan Uji Sensitivitas Mikroorganisme.
Sudah barang tentu, Modul Praktal ini sebagai langkah perbaikan
proses belajar mengajar yang masih banyak kekurangannya. Oleh sebab itu,
penyusun sangat berterimakasih bila pembaca berkenan memberi masukan,
kritik, maupun saran untuk sempurnanya Modul Praktal ini yang pada
gilirannya akan semakin meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
Akhir kata, penulis berharap agar Modul Praktal Mikrobiologi ini
dapat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan
membantu mahasiswa dalam melaksanakan praktikum.

Gorontalo, 6 Maret 2019

Tim Penyusun
CONTENTS
01 Sterilisasi
1
02 Pembuatan medium

03 Uji kuantitatif mikroorganisme

04 Morfologi mikroorganisme

05 Sediaan mikroskopik

06 Pewarnaan gram

07 Analisis coliform

08 Pemurniaan mikroorganisme

09 Sensitivitas mikroorganisme
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
Assalamu'alaikum waramatullahi wabarakatu. Selamat datang di
praktikum digital mata kuliah mikrobiologi, semoga dalam praktikum
online ini anda selalu semangat hingga sampai akhir praktikum.

DESKRIPSI MATAKULIAH
Dalam mata kuliah ini tercakup pengenalan mikrobiologi, bakteri,
Dr. Yuliana Retnowati, M.Si fungi, virus, metode pemeriksaan mikroba, nutrisi dan metabolisme
mikroorganisme, genetika mikroorganisme, faktor-faktor lingkungan
CONTACT yang mempengaruhi mikroorganisme, serta pengantar mikrobiologi
terapan.
 081354855177
 yulianaretnowati@ung.ac.id CAPAIAN PRAKTIKUM

1. Mahasiswa mampu mempraktekkan berbagai cara sterilisasi


bahan atau media pertumbuhan mikroorganisme
2. Mahasiswa mampu membuat dan mengetahui berbagai media
tumbuh mikroorganisme
3. Mahasiswa mampu menerapkan cara uji kuantitatif
mikroorganisme dengan menggunakan berbagai metode
4. Mahasiswa mampu melakukan pengamatan ciri morfologi dan
pergerakan bakteri pada berbagai preparat
5. Mahasiswa mampu mempraktekkan cara membuat sediaan
mikroskopis
Syam S. Kumaji, S.Pd.,M.Kes 6. Mahasiswa mampu membuat preparat pewarnaan gram positif
dan gram negatif
7. Mahasiswa mampu melakukan analisis coliform
CONTACT 8. Mahasiswa mampu melakukan isolasi dan pemurnian pada
mikroorganisme
 081356020342 9. Mahasiswa mampu menerapkan uji sensitivitas pada
 syamskumaji@ung.ac.id mikroorganisme

POKOK PRAKTIKUM
1. Sterilisasi
2. Pembuatan Media
3. Uji Kuantitatif Mikroorganisme
4. Pengamatan Morfologi Mikroorganisme
5. Pembuatan Sediaan Mikroskopik
6. Pewarnaan Gram
7. Analisis Coliform
8. Isolasi dan Pemurnian Mikroorganisme
Nurrijal, S,Pd.,M.Pd 9. Uji Sensitivitas Mikroorganisme

CONTACT ASPEK PENILAIAN


1. Test Pendahuluan (15%) 5. Laporan Akhir Praktikum (15%)
 085256585892
2. Test Formatif (15%) 6. Ujian Praktikum Mikrobiologi
 rijal_bio@ung.ac.id 3. Test Sumatif (15%) (20%)
4. Tugas (20%)
PETUNJUK PRAKTIKUM
Model praktikum ini adalah praktikum digital (PRAKTAL) dimana
anda akan mengkolaborasikan praktikum langsung di laboratorium
dengan memadukan unsur digital secara daring dan terbuka. Media
pembelajaran yang disediakan pada setiap judul praktikum terdiri
dari:
1. Modul digital
2. Video pembelajaran atau animasi
3. Media presentasi
Adam Suduri, S.Pd 4. Sumber bacaan lain
Pertama-tama, anda harus mempelajari semua media pembelajaran
CONTACT secara mandiri. Apabila ada materi yang belum dipahami, silakan
bertanya melalui kepada dosen, laboran dan asisten pengampu
 081354713788 praktikum ini.
 adam_bio@ung.ac.id Pada setiap judul praktikum terdapat evaluasi yang berupa tes
pendahuluan dan tes formatif dan di akhir materi terdapat tugas dan
tes sumatif.

“Selamat Berpraktikum”
IMD Praktikum Digital

Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam lab


DESKRIPSI SINGKAT mikrobiologi. Dalam melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik
agar sterilisasi dapat dilakukan secar sempurna, dalam arti tidak ada
mikroorganisme lain yang mengkontaminasi media. Sterilisasi
adalah proses untuk menjadikan alat-alat terbebas dari segala bentuk
kehidupan. Seperti yang telah disebutkan bahwa tujuan sterilisasi
untuk mematikan mikroorganisme yang tidak diinginkan agar tidak
ikut tumbuh.

Mahasiswa mampu mempraktekkan berbagai cara sterilisasi bahan


CAPAIAN PRAKTIKUM atau media pertumbuhan mikroorganisme.

Sebagai pembuka wawasan anda dalam memahami sterilisasi dalam


KAJIAN TEORI mikrobiologi. Bacalah buku rujukan yang terdapat di laman daring
praktikum digital. Buku tersebut membahas berbagai tehnik
sterilisasi, untuk itu bacalah dengan baik dan runut setiap babnya
secara digital.

Sebelum anda mengerjakan rangkaian praktikum ini, cobalah


TES PENDAHULUAN terlebih dahulu anda mengerjakan tes pendahuluan pada (Lampiran
Tes Pendahuluan) berupa soal pilihan ganda untuk mengetahui
kesiapan dan kemampuan awal anda pada praktikum ini. Dalam tes
ini anda harus mendapatkan skor minimal 80% untuk dapat
melanjutkan praktikum ini. Kesempatan mengerjakan tes ini hanya
sekali, sehingga kerjakanlah dengan baik dan benar.
Alat dan bahan praktikum:
KEGIATAN PM.1.1 Jarum ose, tabung reaksi, lampu bunsen, korek api, media padat
dalam cawan petri.
Sterilisasi dengan
pembakaran
Prosedur Kerja:
Dalam menyelesaikan rangkaian setiap kegiatan praktikum, ikutilah
Tujuan praktikum:
prosedur kerja berikut ini dengan baik dan benar.
Mengetahui cara sterilisasi 1. Nyalakan lampu bunsen dan atur nyala apinya secara maksimal.
berbagai alat dengan 2. Untuk sterilisasi jarum ose. Ambil jarum ose kemudian lakukan
pembakaran. pembakaran dengan api bunsen mulai dari bagian pangkal kawat
ose secara perlahan menuju ke ujung kawat jarum ose.
Pembakaran jarum ose dilakukan sampai kawatnya merah
membara. Jarum ose yang dibakar dibiarkan dingin,
selanjutnya siap digunakan untuk mengambil atau menginokulasi
mikrobia.
3. Untuk sterilisasi mulut tabung reaksi. Bukalah sumbat kapas
kemudian lewatkan mulut tabung pada api. Hal ini dilakukan
sebelum dan setelah mengambil/menginokulasikan biakan.
Tutup kembali mulut tabung dengan kapas.
4. Untuk sterilisasi cawan petri. Sebelum cawan petri dibuka untuk
diinokulasi maupun cawan petri ditutup setelah inokulasi, tepi
cawan dilewatkan di api bunsen.

Pertanyaan:
Mengapa semua alat di atas harus dilewatkan pada api bunsen?

Hasil percobaan dan pengamatan yang telah anda lakukan,


laporkanlah dengan mengikuti format kerja berikut ini.
Alat dan bahan praktikum:
KEGIATAN PM.1.2 Cawan petri, tabung reaksi, pipet ukur, kapas, kertas bungkus,
benang, oven.
Sterilisasi dengan panas
kering (Oven)
Prosedur Kerja:
Dalam menyelesaikan rangkaian setiap kegiatan praktikum, ikutilah
Tujuan praktikum:
prosedur kerja berikut ini dengan baik dan benar.
Mengetahui berbagai cara 1. Tangkupkan cawan petri bagian bawah dan tutupnya, kemudian
sterilisasi berbagai alat dengan bungkus dengan kertas dan susun cawan petri (5-10) buah dan
panas kering. diikat dengan benang.
2. Ambil tabung reaksi yang masing-masing ditutup dengan kapas,
beberapa tabung (5-10 tabung) diikat jadi satu dan dibungkus
kertas kemudian diikat kembali.
3. Pipet ukur ujung atas diberi sedikit sumbat kapas (agak longgar)
kemudian dibungkus dengan kerats dan diikat.
4. Semua alat tersebut dimasukkan dalam oven. 5. Oven dinyalakan
pada suhu 175 derajat celcius. Lakukan selama 2 jam.
5. Setelah selesai pemanasan, semua peralatan didinginkan dan
pada hari berikutnya siap dipakai.

Pertanyaan:
1. Sebutkan alat-alat lain yang bisa disterilisasi dengan panas
kering ?
2. Apakah media agar bisa disterilisasi dengan panas kering ?

Hasil percobaan dan pengamatan yang telah anda lakukan,


laporkanlah dengan mengikuti format kerja berikut ini.
Alat dan bahan praktikum:
KEGIATAN PM.1.3 Autoklaf, media Potato Dextose Agar (PDA) atau Nutrient Agar (NA)
dalam erlenmeyer, cawan petri steril, inkubator.
Sterilisasi dengan panas
basah bertekanan tinggi
Prosedur Kerja:
(Autoklaf)
Dalam menyelesaikan rangkaian setiap kegiatan praktikum, ikutilah
prosedur kerja berikut ini dengan baik dan benar.
Tujuan praktikum: 1. Tutup erlenmeyer yang berisi PDA atau NA dengan kapas.
Mengetahui cara sterilisasi 2. Isi autoklaf dengan akuades sampai permukaan air di bawah
bahan atau media pertumbuhan ansang atau keranjang autoklaf.
mikroorganisme melalui 3. Sambungkan autoklaf dengan sumber listrik dan nyalakan
autoklaf. autoklaf.
4. Masukkan erlenmeyer yang telah berisi PDA atau NA ke dalam
ansang/keranjang autoklaf.
5. Tutup autoklaf dan kencangkan penutupnya dengan kuat.
6. Atur suhu, waktu dan tekanan yang diperlukan untuk sterilisasi.
Sterilisasi umumnya dilakukan pada 120 derajat celcius dan
tekanan 15 pounds selama 15 menit.
7. Setelah sterilisasi berakhir, buka tutup autoklaf dan ambil media
yang telah disterilkan dan dituang pada cawan petri steril,
selanjutnya diinkubasi pada inkubator.

Pertanyaan:
Mengapa sterilisasi bahan atau media tumbuh mikroba harus
menggunakan panas basah bertekanan tinggi?

Hasil percobaan dan pengamatan yang telah anda lakukan,


laporkanlah dengan mengikuti format kerja berikut ini.
Anda telah melaksanakan proses praktikum ini, untuk itu
BAHAN DISKUSI diskusikanlah hal-hal yang telah anda temukan dalam praktikum ini.
Adapun topik diskusi yang akan anda bahas yaitu sebagai berikut;

Syarat-syarat apakah yang harus dipenuhi dalam pembuatan medium


untuk menumbuhkan mikroba? menurut anda jelaskan! Selanjutnya
mengapa medium tersebut yang telah disterilisasi harius diinkubasikan
terlebih ahulu sebelum digunakan? Kemukakan pendapat anda dengan
lugas dan akurat pada forum ini.

"Selamat berdiskusi"

Dalam dunia mikrobiologi proses sterilissasi adalah bagian utama


RANGKUMAN pengelolaan mikroorganisme. Melalui proses sterilisasi dapat
menghilangkan segala jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah
segala jenis mikroorganisme yang terdapat pada suatu benda.
Sterilisasi membutuhkan proses fisik untuk menghilangkan
mikroorganisme tersebut. Sterilisasi harus berjalan dengan tepat
dalam menghilangkan mikroorganisme. Target yang akan disterilisasi
dan tipe mikroorganismenya adalah bagian prasyarat menjalankan
metode sterilisasi.

Mikroorganisme memiliki sensivitas yang berbeda-beda terhadap


metode sterilisasi. Misalnya endospora bakteri resisten (tahan)
terhadap panas, iradiasi, dan detergen; virus tanpa envelope resisten
terhadap pelarut organik dan detergen; mycoplasma dan virus tidak
dapat dihilangkan dengan filter steril yang memiliki ukuran pori 0.2
um. Hal-hal yang mempengaruhi efisiensi metode sterilisasi dan
efektivitas agen mikroba adalah sebagai berikut:

1. Ukuran populasi mikroorganisme


2. Komposisi populasi mikroorganisme
3. Konsentrasi atau intensitas agen antimikroba
4. Lama paparan
5. Temperatur
6. Lingkungan sekitar

Metode sterilisasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu metode sterilisasi


fisik dan metode sterilisasi kimia. Metode sterilisasi fisik dilakukan
dengan menggunakan panas (baik panas kering dan panas basah),
radiasi dan filtrasi. Metode sterilisasi kimia dilakukan dengan
menggunakan zat-zat kimia.

Untuk menguji wawasan dan pengetahuan anda terkait dengan judul


TES FORMATIF praktikum ini. Kerjakanlah tes formatif pada (Lampiran Tes Formatif)
dengan nilai ketuntasan 80% jika belum mencapai standar tersebut,
ulangilah kembali tes ini dengan maksimal mengerjakan sebanyak 3
kali.
Sebagai tindak lanjut belajar anda di rumah. Berikut adalah tugas
TUGAS akhir dalam judul praktikum ini yang dapat anda kerjakan selama
seminggu.
1. Sebutkan dan jelaskan tahapan-tahapan yang harus dilakukan
pada saat akan menganalisis bahan secara mikrobiologi! Serta
sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan analisis!
2. Jelaskan latar belakang dari pewarnaan mikroba!
3. Apa yang dimaksud:
a. Shortwave length
b. Oligodinamik
c. UHT
d. HTST
TES EVALUASI

Tes Pendahuluan
1. Suatu usaha atau tindakan untuk membebaskan 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi
suatu alat dan bahan dari kuman baik bentuk pemanasan sbb, kecuali . . .
vegetatif maupun spora adalah pengertian dari A. Jenis alat
... B. Lemak
A. Sterilisasi C. Sifat bakteri
B. Media D. Jenis bakteri
C. Medium E. Jenis peanasan
D. Tyndalisasi ANS: C
E. Pasteursasi 7. Untuk sterilisasi bahan dan media pemanasan
ANS: A tinggi pada sterilisasi bertingkat merupakan . . .
2. Contoh sterilisasi yang dipakai untuk sterilisasi A. Manfaat sterilisasi bertingkat
bahan-bahan yang tidak tahan pemanasan B. Sifat sterilisasi bertingkat
sbb, kecuali . . . C. Macam-macam sterilisasi bertingkat
A. Enzim D. Tujuan sterilisasi bertingkat
B. Antibiotika E. Pengertian sterilisasi bertingkat
C. Media sintesis ANS: D
D. Formalin 8. Berikut yang termasuk penyinaran dalam
E. Penyeterilan serum sterilisasi cara fisik adalah . . .
ANS: D A. Boilling
3. Tes untuk mengukur kekuatan suatu B. Incenerasi
desinfektan adalah . . . C. Pemijaran
A. Tes lisol D. Uap air bertekanan (autoclaf)
B. Tes creolin E. Radiasi sinar uv
C. Tes detergen kation ANS: E
D. Tes detergen anion 9. Berikut yang termasuk pemanasan basah dalam
E. Tes koefisien phenol sterilisasi cara fisik adalah . . .
ANS: E A. Boilling dan Uap air bertekanan (autoclaf)
4. Suatu tindakan untuk membunuh jasad B. Incenerasi dan Boilling
penyebab penyakit adalah pernyataan dari C. Pemijaran dan Incenerasi
istilah-istilah . . . D. Uap air bertekanan (autoclaf) dan
A. Desinfeksi Incenerasi
B. Antiseptik E. Radiasi sinar uv dan Boilling
C. Desinfektan ANS: A
D. Bakterisidal 10. Berikut yang termasuk pemanasan
E. Bakteriostatik kering dalam sterilisasi cara fisik . adalah . .
ANS: A A. Boilling dan Uap air bertekanan (autoclaf)
5. Sterilisasi makanan kaleng terhadap bakteri . . . B. Incenerasi dan Boilling
A. Mycobacterium tuberculosis C. Pemijaran dan Incenerasi
B. Clostridium botulinum D. Uap air bertekanan (autoclaf) dan
C. Mycobacterium leprae Incenerasi
D. Vibrio cholerae E. Radiasi sinar uv dan Boilling
E. Streptococcus ANS: C
ANS: B
Tes Formatif
1. Contoh mekanisme desinfektan terhadap sistem 7. Bahan kimia yang dapat menghambat
enzim yaitu sbb, kecuali . . . pertumbuhan bakteri sifat reversibel adalah . . .
A. Asam benzoat A. Antiseptik
B. Etic alkohol B. Desinfektan
C. Aceton C. Desinfeksi
D. Lisol D. Bakterisidal
E. Asam borik E. Bakteriostatik
ANS: D ANS: E
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi daya kerja 8. Proses penggunaan panas yang bertujuan untuk
desinfektan adalah sbb, kecuali . . . membunuh/menonaktifkan mikroba patogen
A. Suhu dan pembusuk beserta sporanya disebut
B. Jenis bahan kimia dengan…
C. Sifat bakteri A. Pemanasan
D. Konsentrasi bahan kima B. Sterilisasi mekanik
E. Jenis bakteri C. Sterilisasi
ANS: E D. Sterilisasi fisik
3. Sterilisasi secara mekanik menggunakan . . . E. Tyndalisasi
A. Saringan kuman ANS: C
B. Pemanasan bertingkat (autoclaf) 9. Alat yang digunakan untuk mensterilisasi
C. Boilling disebut dengan…
D. Radiasi A. Sterilisator
E. Penyinaran B. Sterilisasi
ANS: A C. Wadah steril
4. Detergen untuk membunuh kuman gram negatif D. Pemanas
(-) adalah . . . E. Autoklaf
A. Lisol ANS: A
B. Detergen kation 10. Berdasarkan prinsipnya macam-macam
C. Detergen anion sterilisasi antara lain…
D. Venol A. Pemanasan dan penyinaran
E. Creolin B. Pemanasan dan pasteurisasi
ANS: B C. Pemanasan, pemijaran, dan penguapan
5. Detergen untuk membunuh kuman gram positif D. Sterilisasi murni dan buatan
(+) adalah . . . E. Sterilisasi mekanik, fisik, dan kimiawi
A. Lisol ANS: E
B. Detergen kation 11. Perhatikan pernyataan berikut:
C. Detergen anion 1) Mencegah terjadinya infeksi
D. Venol 2) Mencegah makanan menjadi rusak
E. Creoloin 3) Mencegah kontaminasi mikroorganisme
ANS: C dalam industry
6. Bahan kimia yang dapat membunuh bakteri 4) Mencegah kontaminasi terhadap bahan-bahan
sifat irreversibel adalah ... yang dipakai dalam melakukan biakan murni
A. Antiseptik Berdasarkan pernyataan di atas, yang
B. Desinfektan merupakan tujuan dari sterilisasi ditunjukkan
C. Desinfeksi oleh nomor…
D. Bakterisidal A. 1, 2, dan 3
E. Bakteriostatik B. 1 dan 2
ANS: D C. 2, 3, dan 4
D. 1, 2, 3, dan 4
E. 3 dan 4
ANS: D
12. Alat untuk mensterilkan berbagai macam alat 17. Daya kerja antimikroba disinfektan ditentukan
dan bahan yang menggunakan tekanan 15 psi oleh…
dan suhu 1210C disebut… A. Konsentrasi
A. Oven B. Suhu
B. Autoklaf C. Konsentrasi dan media tumbuh
C. Tabung reaksi D. Suhu dan waktu
D. Erlenmeyer E. Konsentrasi, suhu, dan waktu
E. Sentrifugasi ANS: E
ANS: B 18. Ozon, formaldehyde, ethylene oxide gas
13. Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada digunakan untuk sterilisasi jenis…
alat dan media yang disterilisasi bertujuan A. Kimiawi
untuk… B. Fisik
A. Mensterilkan alat C. Mekanik
B. Memberikan kekuatan yang lebih besar untuk D. Fisik dan kimiawi
membunuh sel E. Fisik dan mekanik
C. Menekan laju pertumbuhan spora ANS: A
D. Memanaskan alat dana media yang 19. Berikut berbagai cara yang digunakan dalam
disterilkan sterilisasi dengan filtrasi, kecuali…
E. Menghambat peningkatan jumlah sel A. syringe filter
ANS: B B. tyndalisasi
14. Volume yang tepat untuk sterilisasi dengan cara C. spin filter
disposable filter cup unit adalah… D. disposable filter cup unit
A. 20-1000 mL E. filter
B. 15-1000 mL ANS: B
C. 15-1500 mL 20. Enzim, antibiotic, dan serum disterilkan
D. 20-500 mL menggunakan metode…
E. 1-20 mL A. Uap panas
ANS: B B. Pemijaran
15. Sterilisasi fisik dengan teknik pemanasan tiga C. Tyndalisasi
hari berturut-turut selama 15-45 menit D. Filtrasi
bertujuan untuk… E. Pemanasan
A. Mematikan bentuk spora ANS: D
B. Menghambat pertumbuhan spora
C. Menghasilkan spora dalam jumlah banyak
D. Mengurangi kadar air dalam bahan tertentu
E. Memanaskan spora
ANS: A
16. Panjang gelombang sinar UV yang paling
efektif untuk mensterilisasi adalah…
A. 220 nm
B. 225 nm
C. 250,5 nm
D. 252,6 nm
E. 253, 7 nm
ANS: E
IMD Praktikum Digital

Medium adalah suatu bahan terdiri atas campuran nutrisi atau zat
DESKRIPSI SINGKAT hara (nutrien) yang digunakan menumbuhkan mikroorganisme di atas
atau di dalamnya. Selain itu, medium dapat dipergunakan pula untuk
isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis, dan
penghitungan jumlah mikroorganisme.

Mahasiswa mampu membuat dan mengetahui berbagai media


CAPAIAN PRAKTIKUM tumbuh mikroorganisme.

1. Mengetahui cara-cara membuat media


TUJUAN 2. Mengetahui macam dan kegunaan media

Sebagai pembuka wawasan anda dalam memahami sterilisasi dalam


KAJIAN TEORI mikrobiologi. Bacalah buku rujukan yang terdapat di laman daring
praktikum digital. Buku tersebut membahas berbagai tehnik
pembuatan media tumbuh mikroba, untuk itu bacalah dengan baik
dan runut setiap babnya secara digital.

Sebelum anda mengerjakan rangkaian praktikum ini, cobalah


TES PENDAHULUAN terlebih dahulu anda mengerjakan tes pendahuluan (Lampiran Tes
Pendahuluan) berupa soal pilihan ganda untuk mengetahui kesiapan
dan kemampuan awal anda pada praktikum ini. Dalam tes ini anda
harus mendapatkan skor minimal 80% untuk dapat melanjutkan
praktikum ini. Kesempatan mengerjakan tes ini hanya sekali,
sehingga kerjakanlah dengan baik dan benar.
Alat dan bahan praktikum:
KEGIATAN PM.2 1. Alat: Beakerglass, Gelas
ukur, Batang pengaduk, Kapas, Pembakar, Autoklaf, Cawan
Pembuatan medium
Petri, Inkubator, Erlenmeyer.
2. Bahan: NA (Nutrient Agar), aquadest, media PDA (Potato
Dextrosa Agar), media Nutrient Broth (NB), media PDB (Potato
Dextrosa Broth), Media LB (Lactosa Broth).

Prosedur Kerja:
1. Timbang media NA sebanyak 20 gram, PDA
sebanyak 39 gram, NB sebanyak 8 gram dan 16 gram
kemudian masing-masing dilarutkan dalam 1000 ml aquadest.
2. Panaskan pada kompor listrik sampai mendidih dan
diaduk secara perlahan-lahan.
3. Setelah larut sempurna kemudian diangkat dan
dituangkan pada Erlenmeyer dan ditutup dengan kapas dan
aluminium foil
4. Sterilkan dalam autoclave dengan suhu 120 derajat Celcius
dengan tekanan 15 pounds selama 15 menit.

Pertanyaan:
1. Buatkan diagram penggolongan medium biakan mikroba !
2. Buatlah beberapa contoh susunan media yang Anda ketahui !
3. Jika dalam botol NA tertulis 20 gram/1000 ml,
berapa gram yang diperlukan jika kita memerlukan media
NA sebanyak 10 cawan petri.?

Hasil percobaan dan pengamatan yang telah anda lakukan,


laporkanlah dengan mengikuti format kerja berikut ini.
Anda telah melaksanakan proses praktikum ini, untuk itu
BAHAN DISKUSI diskusikanlah hal-hal yang telah anda temukan dalam praktikum ini.
Adapun topik diskusi yang akan anda bahas yaitu sebagai berikut;

Mengapa medium yang dibuat harus melalui perhitungan formula?


Kemukakan argumentasi anda melalui forum ini, bagaimana jika
medium tersebut tidak melalui perhitungan formula apa yang akan
terjadi?

"Selamat berdiskusi"

Mengidentifikasi suatu mikroorganisme melalui praktikum


RANGKUMAN mikrobiologi di laboratorium, langkah pertama yang harus dilakukan
yaitu menyiapkan media tumbuhnya yang telah steril. Sifat dasar
mikroorganisme yaitu dapat tumbuh dangan kondisi alaminya atau
dapat dengan bantun oleh manusia. Mikroorganisme yang dibantu
tumbuh oleh manusia dapat melalui substrat yang merupakan media
tumbuhnya. Maka dari itu studi tentang jenis-jenis nutrient yang
merupakan syarat tumbuh mikroorganisme haruslah dimengerti.

Selama proses penumbuhan mikroorganisme pada media yang telah


disiapkan, haruslah benar-benar steril terhindar dari pengaruh
mikroorganisme lain pada media tersebut. Apabila hal ini terjadi,
tentunya akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme tersebut
dalam medium.

Berdasarkan konsistensi atau kepadatannya, medium dibagi menjadi


tiga jenis, yaitu :

1. Medium cair/broth/liquid medium


Contoh : air pepton, nutrient broth, lactosa
2. Medium setengah padat (semi solid medium)
Contoh : sim agar, cary dan brain agar
3. Medium padat (solid medium)
Contoh : endo agar, PDA, Nutrient agar

Untuk menguji wawasan dan pengetahuan anda terkait dengan judul


TES FORMATIF praktikum ini. Kerjakanlah tes formatif pada (Lampiran Tes Formatif)
dengan nilai ketuntasan 80% jika belum mencapai standar tersebut,
ulangilah kembali tes ini dengan maksimal mengerjakan sebanyak 3
kali.

Kerjakanlah tugas dibawah ini dengan baik dan benar, tugas tersebut
TUGAS dimuat dalam file pdf maksimal 3 halaman termasuk soal. Selanjutnya
tugas tersebut lakukan pengunggahan pada menu yang tersedia pada
kelas daring PRAKTAL.
1. Sebutkan dan jelaskan diagram alir cara menguji Shigella sp.
Menurut Bergey’s Manual dan sebutkan analisis/uji yang
dilakukan!dan sebutkan urutan medianya!
2. Apa yang dimaksud uji fosfatase?jelaskan!
3. Sebutkan karakteristik dan persiapan sampel yang harus
dipersiapkan sebelum dianaliisis!(Berikan hanya 5 contoh saja!)
TES EVALUASI

A. Tes Pendahuluan
1. Salah satu media yang digunakan sebagai media 6. Media yang memungkinkan untuk bakteri dapat
pertumbuhan dari bakteri adalah.... tumbuh sedangkan untuk kapang tidak dapat
A. Media PDA (Potato Dextrose Agar) tumbuh dengan baik adalah.....
B. Media NA (Nutrient Agar) A. Media Nutrient Broth
C. Media TEA (Tauge Ekstrak Agar) B. Media Potato Dextrose Agar
D. Media NB (Nutrient Broth) C. Media Eosin Methylene Agar
E. Media LB (Lactose Broth) D. Media Tauge Ekstrak Agar
ANS: B E. Media Nurtient Agar
2. Media yang digunakan untuk pertumbuhan jamur ANS: E
dan kapang adalah.... 7. Medium dibawah ini yang menggunakan ekstrak
A. Media PDA (Potato Dextrose Agar) kentang adalah....
B. Media NA (Nutrient Agar) A. Media Nutrien Agar
C. Media TEA (Tauge Ekstrak Agar) B. Media Eosin Methylene Blue Agar
D. Media NB (Nutrient Broth) C. Media Tauge Ekstrak Agar
E. Media LB (Lactose Broth) D. Media Potato Dextrose Agar
ANS: A E. Media Nutrient Broth
3. Jika dilihat dari bahan yang digunakan pada ANS: D
pembuatan media pertumbuhan mikroba, ada 8. Alat yang di gunakan untuk memindahkan sampel
salah satu bahan yang dapat membedakan antara (mikroba) dari satu medium ke medium lainnya
media padat dan media cair, jika media padat adalah....
bahan yang di tambahkan adalah.... A. Cawan petri
A. Aquades B. Batang pengaduk
B. Agar media C. Kawat ose
C. Dextrose D. Tabung reaksi
D. Ekstrak kentang E. Pipet tetes
E. NaCl ANS: C
ANS: B 9. Warna dari medium Nutrien Agar adalah....
4. Pada pembuatan media PDA (Potato Dextrose A. Biru
Agar) bahan yang digunakan antara lain.... B. Merah
A. Aquades, ekstrak daging, dextrose, pepton C. Kuning
B. Aquades, ekstrak kentang, agar media, D. Jingga
pepton E. Ungu
C. Aquades, ekstrak daging, lactose, pepton ANS: C
D. Aquades, ekstrak kentang, dextrose, agar 10. Medium agar miring biasanya dibuat pada....
media A. Cawan petri
E. Aquades, ekstrak kentang, lactose, agar B. Cawan porselin
media C. Erlenmeyer
ANS: B D. Tabung reaksi
5. Dilihat dari bahan yang digunakan media PDA E. Gelas ukur
termasuk dalam media.... ANS: D
A. Media alami
B. Media diperkaya
C. Media sintesis
D. Media semi alamiah
E. Media buatan
ANS: D
B. Tes Formatif
1. Media Mac Konkey agar termasuk media 6. Alat ang digunakan untuk mensterilkan mediun
selektif disebabkan oleh.... adalah....
A. Ditambah zat tertentu untuk menambah A. Kawat Ose
jumlah kuman B. Tabung reaksi
B. Ditambah zat tetentu untuk menghambat C. Cawan petri
kuman lain D. Inkubator
C. Bisa dipakai untuk membedakan dua sifat E. Autoklaf
kuman atau lebih ANS: E
D. Untuk membawa bahan pemeriksaan yang 7. Medium yang di tambahkan zat kimia tertentu
jaraknya jauh yang menyebabkan suatu mikroba membentuk
E. Untuk memperpanjang umur kuman pertumbuhan atau mengadakan perubahan
ANS: B teretentu sehingga dapat tipe-tipenya disebut
2. Media MSA berisi indikator..... media....
A. MR 1% A. Diperkaya
B. PP 1% B. Diferensiasi
C. PR 1% C. Selektif
D. BTB 1% D. Penguji
E. Methylene Blue 1% E. Sintetik
ANS: C ANS: B
3. Media Laktosa Broth pada pemeriksaan 8. Bahan yang digunakan pada media Nutrient Broth
bakteriologi air digunakan pada tahap.... adalah....
A. Presuntif A. Pepton, aquades, dextrose
B. Confirmative B. Pepton, agar, aquades, kentang
C. Komplet C. Pepton, NaCl, ekstrak daging
D. Penegasan D. Pepton, ekstrak daging, aquades
E. Pelengkap E. Pepton, lactose, agar, aquades
ANS: A ANS: D
4. Berikut ini merupakan salah satu media 9. Menurut bentuknya media yang berfungsi untuk
selektif.... melihat gerak kuman adalah media....
A. Media nutrient broth A. Selektif
B. Media nutrient agar B. Diferensiasi
C. Media potato dextrose agar C. Diperkaya
D. Media tauge dextrose agar D. Agar tegak
E. Media eosin methylene blue agar E. Semi solid
ANS: A ANS: E
5. Media yang dapat digunakan untuk mengisolasi 10. Pada media manitol salt agar staphylococcus
bakteri patogen khususnya shalmonella shigela epidermis membentuk warna....
adalah... A. Putih
A. Media SS Agar B. Kuning
B. Media PDA C. Merah
C. Media EMBA D. Hijau
D. Media NA E. Biru
E. Media NB ANS: C
ANS: A
11. Dalam pembuatan medium pertumbuhan, alat 15. Pada medium kadangkala memerlukan nilai pH
maupun bahan yang akan digunakan haruslah tertentu sehingga perlu dilakukan pengaturan
steril dan tidak dalam keadaan terkontaminasi. pH. Pengaturan pH tersebut dilakukan dengan
Berhasil atau tidaknya pembuatan medium penambahan....
pertumbuhan dipengruhi oleh tahap yang disebut A. Aquades dan dextrose
dengan sterilisasi. Tahap sterilisasi adalah tahap B. HCL dan NaOH
dimana semua alat dan bahan yang akan C. HCL dan NaCl
digunakan melalui proses . . . D. Laktosa dan NaOH
A. Tumbuh pada media yang akan digunakan E. NaOH dan NaCl
B. Tes creolin ANS: B
C. Tes detergen kation 16. Suhu yang digunakan untuk mensterilkan
D. Tes detergen anion media agar adalah.....
E. Pembunuhan dan pencegahan A. 1500C
mikroorganisme B. 1300C
ANS: E C. 1210C
12. Media adalah suatu bahan yang terdiri atas D. 1200C
campuran nutrisi yang dipakai untuk E. 1100C
menumbuhkan mikroba. Media harus ANS: C
mengandung semua unsur . . . 17. Mikroorganisme dapat berkembang biak secara
A. Hara dan nutrien alami atau dengan campur tangan manusia.
B. Pertumbuhan dan perkembangan Mikroorganisme yang dikembangkan oleh
C. Mikroba agar manusia di antaranya melalui pertumbuhan
D. Bakterisidal menggunakan media. Pada pembuatan media
E. Bakteriostatik tersebut apa saja yang perlu diperhatikan ...
ANS: A A. Mikroorganisme dan fungsinya
13. Salah satu nilai kritis dalam pembuatan media B. Haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien
adalah . . . yang diperlukan oleh bakteri dan juga
A. Penuangan media ke petri disk harus pada keadaan lingkungan fisik yang dapat
kondisi steril yaitu melalui proses safiksasi menyediakan kondisi optimum bagi
B. Penuangan media ke petri disk harus pada pertumbuhannya
kondisi steril yaitu melalui proses fiksasi C. Medium dan Mikroorganisme
C. Penuangan media ke petri disk harus pada D. Keadaan lingkungan fisik yang dapat
kondisi steril yaitu melalui proses tefiksasi menyediakan kondisi optimum bagi
D. Penuangan media ke petri disk harus pada pertumbuhannya
kondisi steril yaitu melalui proses defiksasi E. Jenis-jenis nutrien untuk mikroorganisme
E. Penuangan media ke petri disk harus pada ANS: B
kondisi steril yaitu melalui proses pafiksasi 18. Penimbangan bubuk media harus tepat agar
ANS: B konsentrasi media yang terlarut dalam aquadest
14. Pelarut yang digunakan untuk melarutkan semua dalam jumlah yang tepat dan media dapat . . .
bahan-bahan yang digunaka dalam pembuatan A. Mengembang dan menguat
media tumbuh adalah.... B. Melekat dan mengembang
A. HCL C. Memadat dan melekat
B. NaOH D. Memadat dengan baik
C. Aquades E. Melekat dengan baik
D. Laktosa ANS: D
E. NaCl
ANS: C
19. Pelarutan, media yang telah tadi dilarutkan
dengan 200 ml aquadest yang ditakar secara
tepat menggunakan gelas ukur. Media
dilarutkan dengan bantuan pemanasan dan
pengadukan, pemanasan diperluka supaya agar
yang terkandung pada media dapat
mengembang dan pada akhirnya nanti dapat
memadat, pemanasan tidak boleh sampai
mendidih agar nutrisi-nutrisi media tidak pecah
dan rusak. Pemanasan yang sempurna di tandai
dengan terlarunya semua...
A. Bahan media
B. Nutrien
C. Media agar
D. Media agar dan serbuk
E. Serbuk dan tidak ada sisa kristal
ANS: E
20. Media Potato Dextrose Agar (PDA) memiliki
fungsi secara umum untuk menjadi media
pertumbuhan atau pembiakan mikroorganisme
jenis jamur. Karakteristik media PDA ini
sendiri dapat dilihat dari . . .
A. Jenis, konsistensi, warna, sifat media, dan pH
B. Jenis, konsistensi, bau, warna, sifat media,
dan pH
C. Jenis, warna, sifat media, dan pH
D. Jenis, konsistensi, warna, sifat, dan pH
E. Jenis, konsistensi, warna, sifat media
ANS: A
IMD Praktikum Digital

Praktikum kali ini membahas tentang analisis kuantitatif


DESKRIPSI SINGKAT mikroorganisme pada bahan pangan. Analisis kuantitatif
mikroorganisme pada bahan pangan penting dilakukan untuk
mengetahui mutu bahan pangan dan menghitung proses pengawetan
yang akan diterapkan pada bahan pangan tersebut. Beberapa cara
dapat digunakan untuk menghitung atau mengukur jasad renik di
dalam suatu suspensi atau bahan, yang dapat dibedakan atas beberapa
kelompok, yaitu perhitungan mikroorganisme dengan metode agar
cawan, perhitungan mikroorganisme dengan metode MPN (Most
Mahasiswa Number),
Promodule mampu menerapkan cara uji
dan perhitungan kuantitatif
jumlah bakterimikroorganisme
dengan Petroff
CAPAIAN PRAKTIKUM dengan menggunakan berbagai metode.
Hausser.

Sebagai pembuka wawasan anda dalam memahami sterilisasi dalam


KAJIAN TEORI mikrobiologi. Bacalah buku rujukan yang terdapat di laman daring
praktikum digital. Buku tersebut membahas berbagai tehnik Buku
tersebut membahas berbagai tehnik uji kuantitatif mikroorganisme,
untuk itu bacalah dengan baik dan runut setiap babnya secara digital.

Sebelum anda mengerjakan rangkaian praktikum ini, cobalah


TES PENDAHULUAN terlebih dahulu anda mengerjakan tes pendahuluan pada (Lampiran
Tes Pendahuluan) berupa soal pilihan ganda untuk mengetahui
kesiapan dan kemampuan awal anda pada praktikum ini. Dalam tes
ini anda harus mendapatkan skor minimal 80% untuk dapat
melanjutkan praktikum ini. Kesempatan mengerjakan tes ini hanya
sekali, sehingga kerjakanlah dengan baik dan benar.
Alat dan bahan praktikum:
KEGIATAN PM.3.1 1. Alat: Vortex, petridish, Erlenmeyer, mikropipet, incubator,
autoclave, mortir, coloni counter, lampu spirtus, neraca ohause
Uji kuantitatif dan tabung reaksi.
mikroorganisme dengan 2. Bahan: NaCl fisiologis, aquades steril, NA (Nutrient Agar),
metode SPC alcohol 70 % dan sampel daging, ikan asap, susu kadaluwarsa,
air kran, minuman kaleng kadaluwarsa, pisang busuk, sayur
Tujuan praktikum: busuk.
Untuk mengetahui jumlah
bakteri metode Standard Plate Prosedur Kerja:
Count Dalam menyelesaikan rangkaian setiap kegiatan praktikum, ikutilah
prosedur kerja berikut ini dengan baik dan benar.
1. Ambil sampel yang akan diuji sebanyak 5 gram (sampel padat)
kemudian dihaluskan menggunakan mortar steril. Timbang
bahan yang sudah dihaluskan sebanyak 1 gr kemudian
masukkan ke dalam larutan NaCl fisiologis atau aquades steril
sebanyak 10 ml dan dihomogenkan menggunakan vortex.
2. Dari suspensi yang tersedia dilakukan seri pengenceran dengan
cara diambil sebanyak 1 ml dimasukkan kedalam 9ml Nacl
fisiologis atau aquades steril dan dihomogenkan (dikatakan
sebagai pengenceran taraf 10-1). Hasil pengenceran pada taraf
10-1 diambil sebanyak 1 ml dan dimasukkan kedalam NaCl
fisiologis atau aquades steril kemudian dihomogenkan (taraf
pengenceran 10-2). Demikian seterusnya dibuat sampai
pengenceran yang diinginkan.
3. Setelah itu dari masing-masing pengenceran diambil suspensi
sebanyak 1ml dan dipindahkan kedalam cawan Petri kemudian
masukkan media NA yang bersuhu ± 45 derajat celcius (metode
pour plate). Kemudian digerakan perlahan-lahan agar suspensi
tersebut tercampur rata ke dalam media.
4. Selanjutnya di inkubasi dalam incubator dengan suhu 37 derajat
celcius selama 1 x 24 jam dengan posisi cawan Petri dalam
keadaan terbalik.
5. Hitung jumlah koloni yang terdapat di cawan petri kemudian
hitung jumlah sel bakteri pada sampel dengan menggunakan
rumus sebagai berikut. Koloni/ml atau /gr = jumlah koloni per
cawan = 1/Faktor Pengenceran.

Pertanyaan:
1. Apa kelebihan dan kekurangan dari metode yang
anda gunakan dalam praktikun ini dibanding dengan metode
yang lain ?
2. Sebutkan aturan-aturan dalam Standar Plate Count (SPC) !

Hasil percobaan dan pengamatan yang telah anda lakukan,


laporkanlah dengan mengikuti format kerja berikut ini.
Alat dan bahan praktikum:
KEGIATAN PM.3.2 1. Alat: Tabung reaksi, Tabung Durham, Pipet volume, Cawan
Petri.
Penghitungan Bakteri 2. Bahan: Aquades, Kaldu nutrisi agar, Kapas, Sampel air (aquades,
dengan Metode MPN air kran, air limbah), Laktosa Broth.

Tujuan praktikum: Prosedur Kerja:


Untuk mengetahui jumlah Dalam menyelesaikan rangkaian setiap kegiatan praktikum, ikutilah
bakteri dengan menggunakan prosedur kerja berikut ini dengan baik dan benar.
metode most probable number 1. Buatlah pengenceran dari sampel yang akan diperiksa mulai
(MPN) dari pengenceran 10-1, 10-2, 10-3 atau 10-4, 10-5, 10-6.
2. Sediakan 12 tabung reaksi, 3 tabung berisi 9 ml aquades steril, 9
tabung berisi 9 ml Laktosa Broth (LB).
3. Masukan 1 ml sampel kedalam tabung pertama (isi aquades),
kocok sampai homogen, hingga konsentrasi larutan dalam
tabung pertama menjadi 10-1
4. Ambil 1 ml dari tabung pertama masukan kedalam tabung
kedua, kocok sampai homogen, hingga konsentrasi larutan
didalam tabung kedua menjadi 10 -2, dan buat juga pengenceran
10-3.
5. Ambil larutan dari tabung 10-1, sebanyak masing-masing 1 ml
untuk 3 tabung (isi LB 9 ml) 10-1, kemudian ambil larutan dari
tabung 10-2, sebanyak masing-masing 1 ml untuk 3 tabung
10-2, juga untuk pengenceran 10-3.
6. Inkubasi dengan suhu 22 – 37 derajat celcius selama 2 x 24 jam.
7. Hitung jumlah tabung reaksi yang positif kemudian hitung nilai
MPN dengan menggunakan rumus sebagai berikut. MPN Sampel
= Nilai MPN tabel x 1/Faktor Pengenceran di Tengah
Pertanyaan:
1. Sebutkan keuntungan dan kelebihan dari metode
MPN dibanding dengan metode yang lain dalam penentuan
jumlah bakteri.
2. Buatlah bagan langkah-langkah penghitungan mikroba
dengan menggunakan metode MPN

Hasil percobaan dan pengamatan yang telah anda lakukan,


laporkanlah dengan mengikuti format kerja berikut ini.

Anda telah melaksanakan proses praktikum ini, untuk itu


BAHAN DISKUSI diskusikanlah hal-hal yang telah anda temukan dalam praktikum ini.
Adapun topik diskusi yang akan anda bahas yaitu sebagai berikut;

Menurut anda, mengapa perlu uji kuantitatif mikroorganisme? Pada


kehidupan sehari-hari dapatkah diterapkan? Berikan argumentasi anda
disertai contohnya!

"Selamat berdiskusi"
Praktikum kali ini membahas tentang analisis kuantitatif
RANGKUMAN mikroorganisme. Salah satu implementasi dari uji tersebut yaitu dapat
diterapkan pada bahan pangan. Hal ini penting dilakukan untuk
mengetahui kualitas suatu bahan pangan, misalnya penghitungan
bahan pengawet yang terdapat pada bahan pangan tersebut. Kasus
demikian tentunya memiliki keterkaitan akan mikroorganisme apa
yang digunakan. Oleh karena itu pemahaman akan uji kuantitatif
mikroorganisme wajib anda pahami. Terdapat beberapa tehnik yang
dapat digunakan dalam mengukur atau menghitung suatu jenis
mikroorganisme yang terdapat dalam medium atau suspensi bahan
pangan yang diteliti. Adapun tehnik tersebut dapat dibedakan atas
beberapa kelompok, yaitu perhitungan mikroorganisme dengan
metode agar cawan, perhitungan mikroorganisme dengan metode
MPN (Most Promodule Number), dan perhitungan jumlah bakteri
dengan Petroff Hausser.

Untuk menguji wawasan dan pengetahuan anda terkait dengan judul


TES FORMATIF praktikum ini. Kerjakanlah tes formatif pada (Lampiran Tes Formatif)
dengan nilai ketuntasan 80% jika belum mencapai standar tersebut,
ulangilah kembali tes ini dengan maksimal mengerjakan sebanyak 3
kali.

Kerjakanlah tugas dibawah ini dengan baik dan benar, tugas tersebut
TUGAS dimuat dalam file pdf maksimal 3 halaman termasuk soal. Selanjutnya
tugas tersebut lakukan pengunggahan pada menu yang tersedia pada
kelas daring PRAKTAL.

Jumlah mikroorganisme dalam suatu sampel dapat dihitung dengan


menggunakan beberapa metode yaitu berupa perhitungan secara
langsung dan tidak langsung masing metode tersebut dapat dilakukan
dengan beberapa cara. Jelaskan masing-masing metode perhitungan
tersebut disertai dengan contoh kasusnya!
TES EVALUASI
C. Tes Pendahuluan
1. Perhitungan jumlah bakteri secara langsung 6. Berikut ini yang merupakan cara menghitung
maupun secara tidak langsung dipengaruhi jumlah koloni miroorganisme secara tidak
faktor-faktor berikut, kecuali.... langsung yaitu..
A. Temperatur A. Menggunakan pengecatan
B. Komposisi medium B. Menggunakan filter membran
C. Faktor pencahayaan C. Menggunakan counting chamber
D. Segi teknis D. Menggunakan sentrifuge
E. Faktor pengenceran E. Menggunakan miliphore filter
ANS: C ANS: D
2. Memperhatikan alat yang digunakan dan tingkat 7. Berikut ini yang merupakan cara menghitung
ketelitian dalam perhitungan, merupakan faktor jumlah koloni secara langsung yaitu...
yang mempengaruhi perhitungan jumlah bakteri A. Berdasarkan kekeruhan
dari segi... B. Menggunakan electronic counter
A. Kebersihan C. Berdasarkan berat kering
B. Teknis D. Menggunakan pengenceran
C. Temperatur E. Berdasarkan pengamatan mikroskop
D. pH ANS: E
E. Medium 8. Dalam perhitungan jumlah mikroorganisme
ANS: B sering menggunakan pengenceran. Pada
3. Berikut yang merupakan salah satu keuntungan pengenceran dengan menggunakan botol cairan
menggunakan perhitungan jumlah bakteri secara terlebih dahulu dikocok dengan baik sehingga...
idak langsung, yaitu.. A. Kelompok sel dapat menyatu
A. Dapat memungkinkan terjadi spreader B. Tidak terbentuk lempeng agar
B. Bahan yang digunakan relatif banyak C. Larutan menjadi homogen
C. Bakteri yang dihitung yakni bakteri hidup D. Kelompok sel dapat terpisah
D. Beberapa sel berumpuk E. Kelompok sel tidak dapat dibedakan
E. Waktu yang dibutuhkan cukup lama ANS: D
ANS: C 9. Jumlah terbaik dalam koloni yang terbentuk
4. Yang tidak termasuk syarat perhitungan dengan seelah pengenceran agar dapat dihitung yaitu...
metode plate count yaitu... A. 10 sampai 100 sel mikrobia per ml, per gr,
A. Idak ada spreader atau per cm permukaan
B. Jumlah koloni mulai 30-300 B. 20 sampai 200 sel mikrobia per ml, per gr,
C. Jika ≤3, digunakan hasil pengenceran yang atau per cm permukaan
sebelumnya C. 30 sampai 100 sel mikrobia per ml, per gr,
D. Jika >2, digunakan hasil pengenceran yang atau per cm permukaan
sebelumnya D. 30 sampai 200 sel mikrobia per ml, per gr,
E. Jika ≤2, hasil dirata-rata atau per cm permukaan
ANS: C E. 30 sampai 300 sel mikrobia per ml, per gr,
5. Untuk menentukan jumlah mikrobia keseluruhan atau per cm permukaan
baik yanng mati maupun yang hidup, digunakan ANS: E
penrhitungan jumlah mikroba... 10. Adanya gangguan-gangguan pada aliran ion-ion
A. Secara langsung yang bergerak di antara 2 elektroda, merupakan
B. Secara tidak langsung prinsip kerja dari...
C. Menggunakan pengenceran A. Electronic counter
D. Menggunakan MPN B. Petri dish
E. Menggunakan electronic counter C. MPN
ANS: A D. Plate count
E. Counting chamber
ANS: A
D. Tes Formatif
1. Jika seberkas sinar dilakukan pada suatu suspensi 5. Luas bidang pandang mikroskop dihitung dengan
mikrobia maka makin pekat suspensi tersebut dan mengukur...
makin besar intensitas sinar yang diabsorbsi A. Garis tengahnya
sehingga intensitas yang diteruskan makin kecil. B. Garis tepinya
Hal tersebut merupakan dasar penentuan dalam C. Luas bidang pandangnya
menghitung koloni mikroba berdasarkan... D. Jarak bidang pandangnya
A. Analisa kimia E. Luas penampangnya
B. MPN ANS: A
C. Jumlah koloni 6. Pada uji kapang, diinkubasi pada suhu 36 derajat
D. Kekeruhan Celcius selama....
E. Berat kering A. 1 x 24 jam
ANS: D B. 12 jam
2. Pengenceran dilakukan beberapa kali ulangan, C. 2 x 24 jam
dan secara matematik hasilnya dapat untuk D. 36 jam
menentukan kemungkinan besar jumlah mikroba E. 3 x 24 jam
yang terdapat dalam suspensi, merupakan metode ANS: C
perhitungan jumlah mikroba menggunakan... 7. Metode tuang dapat dilakukan dengan
A. Mikroskop mencampur suspensi bakteri dengan medium agar
B. MPN pada suhu ... derajat Celcius
C. Coloni counter A. 50
D. Plate counter B. 24
E. Sentrifuge C. 30
ANS: B D. 36
3. Tidak semua jumlah bakteri dapat dihitung. E. 42
Berikut beberapa syarat yang harus dipenuhi, ANS: A
kecuali... 8. Media yang dapat digunakan dalam uji
A. Jumlah koloni tiap petri dish 30-300 koloni pertumbuhan bakteri yaitu...
B. Ada koloni yang menutup lebih besar dari A. PCA
setengah luas petridish B. PTC
C. Tidak ada koloni yang menutup lebih besar C. YGC
dari setengah luas petridish D. VGA
D. Tidak ada spreader E. VRBGA
E. Jika tidak ada yang memenuhi syarat dipilih ANS: A
yang jumlahnya mendekati 300 9. Media yang dapat digunakan dalam uji
ANS: B pertumbuhan kapang yaitu...
4. Langkah awal yang dilakukan dalam A. PCA
menggunakan cara pengecatan yaitu... B. PTC
A. Suspensi bahan atau biakan mikrobia yang C. YGC
telah diketahui volumenya diratakan di atas D. VGA
gelas benda E. VRBGA
B. Mengecat preparat ANS: C
C. Membuat preparat mikroskopis pada gelas 10. Media yang dapat digunakan dalam uji
benda pertumbuhan coliform yaitu ...
D. Menghitung jumlah rata-rata sel tiap petak A. PCA
E. Menghitung jumlah rata-rata sel tiap bidang B. PTC
pandang mikroskop C. YGC
ANS: C D. VGA
E. VRBGA
ANS: E
11. Pada saat inokulasi bahan, dari perlakuan A. Merupakan rantai yang terpisah-pisah
menangkap mikroba dari alam yang tidak perlu ANS: E
suasana aseptis yaitu... 17. Berikut ini metode yang dapat digunakan untuk
A. Menangkap bakteri dengan air susu menghitung jumlah koloni mikroba tanpa
B. Menangkap kapang dengan jeruk menggunakan mikroskop yaitu...
C. Menangkap bakteri dengan tanah A. TPC
D. Menangkap khamir dengan madu B. Pour plate
E. Menangkap kapang dengan tongkol jagung C. Spread pale
ANS: E D. YGC
12. Sterilisasi pada alat dan pada medium dilakukan E. TCP
dengan oven selama selang waktu... ANS: A
A. 90 menit 18. Dalam analisa mikrobiologi di perusahaan sering
B. 80 menit digunakan analisis mikro metode TPC. Tahapan
C. 70 menit TPC secara berurutan yaitu...
D. 60 menit A. Pembuatan media, preparasi sampel,
E. 50 menit inkubasi, inokulasi
ANS: A B. Preparasi sampel, inokulasi, pembuaatn
13. Bahan yang tidak digunakan untuk menghitung media, inkubasi
jumlah koloni yeast dengan metode pour plate C. Preparasi sampel, pembuatan media,
yaitu... inokulasi, Inkubasi
A. Peptone water D. Inokulasi, inkubasi, preparasi sampel,
B. Media YGC pembuatan media
C. Alkohol 70% E. Inokulasi, inkubasi, pembuatan media,
D. Sampel uji preparasi sampel
E. Alkohol 90% ANS: C
ANS: E 19. Dalam analisa mikrobiologi, beberapa faktor
14. Bahan yang tidak digunakan untuk menghitung sangat mempengaruhi keberhasilannya, antara
jumlah koloni coliform dengan meode pour plate lain merupakan dari faktor biakan itu sendiri.
aitu... Berikut merupakan ciri media biakan yang baik
A. Peptone water yaitu...
B. Media VRBA A. Dikondisikan dalam suasana asam
C. Media PCA B. Terpenuhinya kondisi oksigen yang
D. Alkohol 70% diperlukan
E. Sampel uji C. Dikondisikan dalam suasana basa
ANS: C D. RH yang sangat tinggi
15. Dalam pengujian TPC, media yang digunakan E. Kurangnya pasokan oksigen
adalah PCA, sedangkan untuk reagennya ANS: B
adalah ... 20. Dalam analisa mikrobiologi ada berbagai metode
A. BPDW antara lain pour plate dan meode spread plate.
B. APW Pada analisa coliform dengan metode pour plate
C. TPC inkubasi yang opimal pada suhu dan waktu...
D. YGC A. 330C selama 24 jam
E. PDW B. 350C selama 24 jam
ANS: A C. 350C selama 20 jam
16. Berikut ini yang bukan merupakan jenis spreader D. 340C selama 20 jam
colonies yaitu... E. 300C selama 24 jam
B. Merupakan rantai yang tidak terpisah-pisah ANS: B
C. Perambatan yang terjadi di antara cawan petri
dan media
D. Merupakan rantai yang menyatu
E. Perambatan yang terjadi pada pinggiran atau
permukaan media
IMD Praktikum Digital

Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi, struktur


DESKRIPSI SINGKAT dan sifat-sifat yang khas, begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang
hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel
bakteri tersebut disuspensikan. Sehingga dalam topik praktikum ini
akan mencoba salah satu cara untuk mengamati bentuk sel bakteri
sehingga mudah untuk diidentifikasi dari berbagai preparat.

Mahasiswa mampu melakukan pengamatan ciri morfologi dan


CAPAIAN PRAKTIKUM pergerakan bakteri pada berbagai preparat.

Sebagai pembuka wawasan anda dalam memahami sterilisasi dalam


KAJIAN TEORI mikrobiologi. Bacalah buku rujukan yang terdapat di laman daring
praktikum digital. Buku tersebut membahas berbagai morfologi
mikroorganism, untuk itu bacalah dengan baik dan runut setiap
babnya secara digital.

Sebelum anda mengerjakan rangkaian praktikum ini, cobalah


TES PENDAHULUAN terlebih dahulu anda mengerjakan tes pendahuluan pada (Lampiran
Tes Pendahuluan) berupa soal pilihan ganda untuk mengetahui
kesiapan dan kemampuan awal anda pada praktikum ini. Dalam tes
ini anda harus mendapatkan skor minimal 80% untuk dapat
melanjutkan praktikum ini. Kesempatan mengerjakan tes ini hanya
sekali, sehingga kerjakanlah dengan baik dan benar.
Alat dan bahan praktikum:
KEGIATAN PM.4.1 1. Bahan: Sampel susu kadaluwarsa, pisang busuk, sayur busuk,
aquades, Media Nutrient Agar
Pengamatan Morfologi 2. Alat: Laminar air flow, tabung reaksi, lampu spritus,
Bakteri mikropipet, mikroskop, mortar, mikropipet.

Tujuan praktikum: Prosedur Kerja:


Untuk mengetahui ciri-ciri Dalam menyelesaikan rangkaian setiap kegiatan praktikum, ikutilah
morfologi koloni bakteri prosedur kerja berikut ini dengan baik dan benar.
1. Sampel diambil sebanyak 5 gram kemudian
dihaluskan menggunakan mortar steril. Sampel halus
ditimbang sebanyak 1 gr dan dimasukkan kedalam 9 ml
aquades steril. Sedangkan sampel susu diambil sebanyak 1 ml
dan dimasukkan kedalam 9 ml aquades steril.
2. Kemudian dilakukan seri pengenceran sampai pada taraf
pengenceran 10-6.
3. Masing-masing tingkat pengenceran diambil 1 ml dan
ditumbuhkan pada media Nutrien Agar dengan metode pour
plate.
4. Diinkubasi selama 2x24 jam.
5. Selanjutnya diamati morfologi koloni meliputi warna, bentuk
tepi, bentuk permukaan.

Pertanyaan:
1. Mengapa kita harus mengetahui ciri-ciri morfologi bakteri ?
2. Sebutkan tipe-tipe bentuk tepi dan permukaan koloni bakteri ?

Hasil percobaan dan pengamatan yang telah anda lakukan,


laporkanlah dengan mengikuti format kerja berikut ini.
Alat dan bahan praktikum:
KEGIATAN PM.4.2 1. Bahan : Suspensi bakteri, Nacl, vaselin
2. Alat: Kaca preparat, cover glass
Preparat basah dengan
menggunakan metode tetes
Prosedur Kerja:
gantung
Dalam menyelesaikan rangkaian setiap kegiatan praktikum, ikutilah
prosedur kerja berikut ini dengan baik dan benar.
Tujuan praktikum: 1. Letakkan kaca penutup yang bersih di atas meja yang datar.
Melihat gerakan bakteri pada 2. Teteskan satu sampai dua tetes suspense bakteri dibagian tengah
preparat basah. kaca penutup tersebut dengan menggunakan sengkelit berujung
bulat.
3. Letakkan masing-masing satu tetes kecil vaselin pada keempat
sudut kaca benda lalu letakkan kaca benda dengan sekungnya
menghadap kebawah sedemikian, sehingga tetesan suspense
bakteri terletak di bagian tengah cekungan. Tekan sedikit dan
balik kaca benda tersebut sehingga tetesan tadi Nampak
tergantung pada kaca penutup.
4. Amati gerakan bakteri dibawah mikroskop dengan perbesaran
10 kali pada okuler dan sampai 45 kali pada objektif. Untuk
dapat melihat lebih jelas gerakan bakteri pada cairan yang tidak
berwarna, maka diagfrakma harus sedikit ditutup dan
kondensor (kalau ada pada mikroskop) harus diturunkan
serendah-rendahnya.

Pertanyaan:
Bagaimanakah bentuk morfologi bakteri pada pengamatan preparat
basah?

Hasil percobaan dan pengamatan yang telah anda lakukan,


laporkanlah dengan mengikuti format kerja berikut ini.
Alat dan bahan praktikum:
KEGIATAN PM.4.3 1. Bahan: Sampel roti kadaluwarsa, susu kadaluwarsa, aquades,
Media Potato Dextrosa Agar.
Pengamatan morfologi
2. Alat: Laminar air flow, tabung reaksi, lampu spritus, mikropipet,
Kapang dan khamir
mikroskop, mortar, mikropipet, mikroskop, gelas benda.
Tujuan praktikum:
Prosedur Kerja:
Untuk mengetahui ciri-ciri
Dalam menyelesaikan rangkaian setiap kegiatan praktikum, ikutilah
morfologi kapang dan khamir.
prosedur kerja berikut ini dengan baik dan benar.
1. Sampel diambil sebanyak 5 gram kemudian dihaluskan
menggunakan mortar steril. Sampel halus ditimbang sebanyak
1 gr dan dimasukkan kedalam 9 ml aquades steril. Sedangkan
sampel susu diambil sebanyak 1 ml dan dimasukkan kedalam 9
ml aquades steril.
2. Kemudian dilakukan seri pengenceran sampai pada taraf
pengenceran 10-6.
3. Masing-masing tingkat pengenceran diambil 1 ml dan
ditumbuhkan pada media Potato Dextrosa Agar dengan metode
pour plate.
4. Diinkubasi selama 2x24 jam dan amati morfologi koloni
kapang dan khamir meliputi warna, bentuk tepi, bentuk
permukaan
5. Selanjutnya siapkan gelas benda dan tetesi dg 1 tetes aquades
pada bagian tengah gelas benda
6. Ambil 1 ose koloni kapang dan kamir dan masing-masing
diletakkan pada gelas benda ayng sudah ditetesi aquades
selanjutnya diratakan dengan luar 2x2 cm, kemudian tutup
dengan gelas penutup.
7. Selanjutnya amati morfologi kapang (spora dan filamen) dan
bentuk sel khamir dengan menggunakan mikroskop cahaya.

Pertanyaan:
1. Untuk apa kita perlu mengetahui morfologi kapang dan khamir ?
2. Apakan perbedaan antara kapang dan khamir dari segi
morfologinya ?

Hasil percobaan dan pengamatan yang telah anda lakukan,


laporkanlah dengan mengikuti format kerja berikut ini.
Anda telah melaksanakan proses praktikum ini, untuk itu
BAHAN DISKUSI diskusikanlah hal-hal yang telah anda temukan dalam praktikum ini.
Adapun topik diskusi yang akan anda bahas yaitu sebagai berikut;

Menurut anda, faktor apakah yang mempengaruhi jumlah dan jumlah


macam bakteri pada suatu tempat? Apakah ada keterkaitan dengan
suatu biakan murni bakteri? Apakah memiliki kegunaan? Diskusikan
pada forum ini agar anda dapat memahaminya dengan lengkap.

"Selamat berdiskusi"

Pada dasarnya mikroorganisme terdiri dari satu sel, bentuk


RANGKUMAN mikroorganisme dapat juga berbentuk filamen atau serat, yakni
rangkaian sel yang terdiri dari 2 sel atau lebih yang berbentuk rantai.
Bentuk filamen dapat berupa filamen semu bila hubungan antara sel
satu dengan lainnya tidak nyata atau tidak ada. Sedangkan bentuk
filamen benar, kalau hubungan antara satu sel dengan lainnya terdapat
hubungan yang jelas, baik hubungan secara morfologis (bentuk)
maupun secara fisiologi.

Morfologi bakteri berbeda-beda bergantung pada jenis dan keadaan


atau kondisi lingkungannya. Begitu pula dengan jumlah koloninya
bergantung pada jenis dan keadaan atau kondisi lingkungannya.
Sehingga control terhadap jumlah dan macam koloni dapat
memperhatikan; Keberadaan nutrient sebagai penentu tumbuh dan
berkembang biak dengan cepat serat memperhatikan kondisi
lingkungan yang berbeda menyebabkan tumbuhnya koloni bakteri
yang berbeda pula.

Untuk menguji wawasan dan pengetahuan anda terkait dengan judul


TES FORMATIF praktikum ini. Kerjakanlah tes formatif pada (Lampiran Tes Formatif)
dengan nilai ketuntasan 80% jika belum mencapai standar tersebut,
ulangilah kembali tes ini dengan maksimal mengerjakan sebanyak 3
kali.

Kerjakanlah tugas dibawah ini dengan baik dan benar, tugas tersebut
TUGAS dimuat dalam file pdf maksimal 3 halaman termasuk soal. Selanjutnya
tugas tersebut lakukan pengunggahan pada menu yang tersedia pada
kelas daring PRAKTAL.

Sel-sel individu bakteri dapat berbentuk seperti elips, bola, batang,


atau spiral. Masing-masing ciri ini penting dalam mencirikan
morfologi suatu spesies. Sel bakteri yang berbentuk seperti bola atau
elips dinamakan kokus. Kokus mucul dalam beberapa penataan yang
khas tergantung pada spesiesnya. Sel berbentuk silindris atau batang
dinamakan basilus. Ada banyak perbedaan dalam ukuran panjang dan
lebar di antara berbagai spesies basilus. Jelaskan perbedaan tersebut
berdasarkan hasil pengamatan yang anda lakukan selama praktikum!
TES EVALUASI
B. Tes Pendahuluan
1. Budi melakukan pengamatan terhadao ganggang D. Diplokokus
biru. Berdasarkan pengamatannya, dia E. Stafilokokus
menemukan tanda-tanda ganggang biru antara ANS: D
lain : berbentuk benang, dapat bergerak, dan 6. Perhatikan tipe letak flagela berikut!
memiliki sel yang pipih. Jadi, dia berkesimpulan
bahwa ganggang biru ini merupakan ….
A. Chroococcus
B. Ochromonas
C. Oscillatoria
D. Nostoc
E. Anabaena
ANS: C
2. Salah satu Eubacteria yang dapat hidup di atas
tanah, di tempat lembap, tembok, parit, sawah,
atau laut, serta memiliki klorofil a untuk
fikosianin dan fotosintesis yaitu ganggang ….
A. Cokelat Monotrik dan peritrik secara berurutan
B. Merah ditunjukkan oleh huruf…
C. Hijau A. (a) dan (b)
D. Biru B. (a) dan (d)
E. Pirang C. (a) dan (c)
ANS: D D. (b) dan (d)
3. Ciri yang dapat membedakan antara ganggang E. (b) dan (c)
biru dan bakteri yaitu … ANS: B
A. Ganggang biru bergerak, bakteri tidak 7. Rambut-rambut halus pada bakteri dinamakan ...
bergerak A. Silia
B. Bakteri dapat melakukan pembelahan sel, B. Vili
ganggang biru tidak C. Endospora
C. Ganggang biru bersifat autotrof, bakteri D. Flagela
umumnya bersifat heterotrof E. bulu cambuk
D. Bakteri hidup bersimbiosis, ganggang biru ANS: B
tidak 8. Perhatikan gambar koloni berikut!
E. Ganggang biru mempunyai membran inti ,
bakteri tidak mempunyai membran inti
ANS: C
4. Bakteri dengan flagel menyebar di seluruh
permukaan sel dinamkan…
A. Lisotrik
B. Subpolar
C. Monorik
D. Lofotrik
E. Peritrik Koloni bakteri streptococcus yaitu huruf ... dan
ANS: E koloni bakteri diplococcus dan sarcina secara
5. Apabila bakteri berkelompok memanjang berurutan yaitu huruf ...
membentuk rantai, bentuk bulat, maka disebut … A. A, D dan E
A. Sarkina B. B, A dan B
B. Monokokus C. C, C dan D
C. Streptokokus
D. D, B dan E
E. E, B dan C
ANS: D
9. Koloni bakteri streptococcus yaitu huruf ... dan
koloni bakteri diplococcus dan sarcina secara
berurutan yaitu huruf ...
A. A, D dan E
B. B, A dan B
C. C, C dan D
D. D, B dan E
E. E, B dan C
ANS: D
10. Bakteri yang mempunyai cambuk (flagela)
tersebar di seluruh permukaan sel yaitu ...
A. Monotrik
B. Amfitrik
C. Lopotrik
D. Artrik
E. Peritrik
ANS: E
6. Pada pengamatan, dijumpai bakteri yang
C. Tes Formatif
berbentuk bola yang berkoloni membentuk
1. Bakteri yang hanya berbentuk satu batang
sekelompok sel yang tidak beraturan sehingga
tunggal disebut...
bentuknya mirip seperti buah anggur.
A. Bacillus
Berdasarkan bentuknya tersebut, bakteri tersebut
B. Monobacillus
termasuk golongan ...
C. Basil
A. Streptococcus
D. Diplobacillus
B. Monococcus
E. Streptobacillus
C. Staphylococcus
ANS: B
D. Diplococcus
2. Bakteri yang berbentuk batang yang
E. Coccus
bergandengan dua-dua disebut...
ANS: C
A. Bacillus
7. Pada pengamatan, dijumpai bakteri yang
B. Monobacillus
berbentuk seperti gelombang. Berdasarkan
C. Basil
bentuknya tersebut, bakteri tersebut termasuk
D. Diplobacillus
golongan ...
E. Streptobacillus
A. Spirulina
ANS: D
B. Spiral
3. Pada pengamatan, dijumpai bakteri yang
C. Coccus
berbentuk batang yang bergandengan
D. Vibrio
memanjang. Berdasarkan bentuknya tersebut,
E. Comma
bakteri tersebut termasuk golongan ...
ANS: B
A. Bacillus
8. Pada pengamatan, dijumpai bakteri yang spiral
B. Monobacillus
tak beraturan. Berdasarkan bentuknya tersebut,
C. Polybacillus
bakteri tersebut termasuk golongan ...
D. Diplobacillus
A. Spirulina
E. Streptobacillus
B. Spiral
ANS: E
C. Spiroseta
4. Pada pengamatan bakteri, dijumpai bakteri yang
D. Vibrio
berbentuk bola yang berkelompok empat-empat
E. Comma
sehingga membentuk seperti kubus. Berdasarkan
ANS: D
bentuknya tersebut, bakteri tersebut termasuk
9. Pada pengamatan, dijumpai bakteri yang spiral
golongan ...
dan pilinannya tampak rapat. Berdasarkan
A. Coccus
bentuknya tersebut, bakteri tersebut termasuk
B. Monococcus
golongan ...
C. Sarcina
A. Spirulina
D. Diplococcus s
B. Spiral
E. Streptococcus
C. Spiroseta
ANS: C
D. Vibrio
5. Pada pengamatan, dijumpai bakteri yang
E. Comma
berbentuk bola yang berkelompok memanjang
ANS: C
membentuk rantai. Berdasarkan bentuknya
10. Pada pengamatan bakteri, dijumpai bakteri yang
tersebut, bakteri tersebut termasuk golongan ...
berbentuk bola yang berkoloni empat membentuk
A. Streptococcus
persegi. Berdasarkan bentuknya tersebut, bakteri
B. Monococcus
tersebut termasuk golongan ...
C. Staphylococcus
A. Coccus
D. Diplococcus
B. Monococcus
E. Sarcina
C. Sarcina
ANS: A
D. Diplococcus s
E. Tetracoccus
ANS: E
11. Perhatikan gambar berikut ini! 14. Berikut ini yang merupakan morfologi dari virus
yaitu...
A. Berukuran makroskopis
B. Bentuknya hanya satu macam
C. Umumnya berupa semacam hablur
D. Virus tidak memiliki kapsid
E. Tubuhnya mengandung DNA dan RNA
ANS: C
15. Berikut ini yang merupakan morfologi dari virus
yaitu...
A. Berukuran makroskopis
B. Bentuknya hanya satu macam
C. Bentuknya bervariasi dan berupa kristal
Gambar tersebut menunjukkan morfologi dari ... D. Virus tidak memiliki kapsid
A. Yeast E. Tubuhnya mengandung DNA dan RNA
B. Kapang ANS: C
C. Jamur 16. Morfologi makroskopis yaiu bentuk bakeri
D. Hifa dengan mengamai karakerisik koloninya pada
E. Miselium lempeng agar. Berikut ini merupakan krakteristik
ANS: B koloni, kecuali...
12. Perhatikan gambar berikut ini! A. Bentuk koloni
B. Ukuran koloni
C. Pinggiran
D. Kemiringan
E. Elevasi
ANS: D
17. Streptococcus adalah salah satu genus dari bakteri
nonmotil yang mengandung sel gram positif,
berbentuk bulat, ........... dan membentuk rantai
pendek, panjang atau berpasangan. Bakteri ini tidak
membentuk spora. Bakteri ini dapat ditemukan di
bagian mulut, usus manusia dan hewan.
A. Lingkaran
Gambar tersebut menunjukkan morfologi dari... B. Bundar
A. Yeast C. Panjang
B. Kapang D. Oval
C. Mold E. Semu oval
D. Hifa ANS: D
E. Jamur 18. Morfologi makroskopis yaiu bentuk bakeri
ANS: A dengan mengamai karakerisik koloninya pada
13. Berikut merupakan ciri morfologi dari Mold, lempeng agar. Berikut ini merupakan krakteristik
kecuali... koloni, kecuali...
A. Terdiri dari 2 bagian yaitu miselium dan hifa A. Konsistensi koloni
B. Di setiap hifa terdapat sitoplasma bersama B. Warna koloni
C. Di setiap hifa tidak memiliki sitoplasma C. Pertumbuhan koloni
bersama D. Pigmen yang dihasilkan
D. Hifa ada yang berbentuk senosit E. Permukaan koloni
E. Hifa ada yang berbentuk septat ANS: D
ANS: C
19. Karakteristik optik pada pengamatan morfologi
bakteri koloninya ada yang bersifat sebagai
berikut, kecuali ...
A. Opaque
B. Translucent
C. Transparan
D. Gelap
E. Tidak dapat ditembus cahaya
ANS: D
20. Jika dilihat pertumbuhan di petri dish, ukuran
koloni bakteri tidak ada yang berbentuk....
A. Pinpoint
B. Punctiform
C. Small
D. Moderat
E. Submoderat
ANS: E
IMD Praktikum Digital

Istilah mikroskop berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata micron yang
DESKRIPSI SINGKAT berarti kecil dan scopos yang artinya tujuan. Dari dua pengertian
tersebut, mikroskop dapat diartikan sebagai alat yang dibuat atau
dipergunakan untuk melihat secara detail obyek yang terlalu kecil
apabila dilihat oleh mata telanjang dalam jarak yang dekat. Ilmu yang
mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
Mahasiswa mampu mempraktekkan cara membuat sediaan
terlihat oleh mata.
CAPAIAN PRAKTIKUM mikroskopis.

Mempelajari cara menyiapkan sediaan mikroskopik dengan baik,


TUJUAN sebagai prasyarat untuk berbagai pewarnaan.

Sebagai pembuka wawasan anda dalam memahami sterilisasi dalam


KAJIAN TEORI mikrobiologi. Bacalah buku rujukan yang terdapat di laman daring
praktikum digital. Buku tersebut membahas tentang tehnik
pembuatan sediaan mikroskopik, untuk itu bacalah dengan baik dan
runut setiap babnya secara digital.

Sebelum anda mengerjakan rangkaian praktikum ini, cobalah


TES PENDAHULUAN terlebih dahulu anda mengerjakan tes pendahuluan (Lampiran Tes
Pendahuluan) berupa soal pilihan ganda untuk mengetahui kesiapan
dan kemampuan awal anda pada praktikum ini. Dalam tes ini anda
harus mendapatkan skor minimal 80% untuk dapat melanjutkan
praktikum ini. Kesempatan mengerjakan tes ini hanya sekali,
sehingga kerjakanlah dengan baik dan benar.
Alat dan bahan praktikum:
KEGIATAN PM.5 Objek gelas, biakan bakteri muda (24-48 jam), alkohol, kapas,
jarum inokulasi, pipet tetes, pembakar bunsen.
Pembuatan sediaan
mikroskopik
Prosedur Kerja:
Dalam menyelesaikan rangkaian setiap kegiatan praktikum, ikutilah
prosedur kerja berikut ini dengan baik dan benar.
1. Bersihkan objek gelas hingga bebas lemak degan kapas
beralkohol.
2. Tetesakan satu tetes aquades degan menggunakan pipet tetes
pada objek gelas tersebut.
3. Pijarkan jarum inokulasi dan dinginkan..
4. Ambil biakan bakteri dengan jarum inokulasi tersebut,
kemudian campurkan dengan tetesan aquades pada objek
gelas, sebarkan suspensi tersebut sehingga menjadi sediaan
yang tipis dalam bentuk lingkaran kira kira sebesar uang logam
25 rupiah. Keringkan sediaan tersebut diudara.
5. Rekatkanlah sediaan tersebut dengan melewatkan objek gelas
bagian bawahnya di atas api sebanyak tiga kali, cara ini disebut
“fiksasi panas”. Ada juga sediaan yang difiksasi dengan motil
alkohol atau bahan kimia lain.
6. Gunakan sediaan mikroskopik di atas untuk proses pewarnaan
selanjutnya.

Pertanyaan:
Apa yang dimaksud dengan fiksasi panas dan apa tujuannya ?

Hasil percobaan dan pengamatan yang telah anda lakukan,


laporkanlah dengan mengikuti format kerja berikut ini.
Anda telah melaksanakan proses praktikum ini, untuk itu
BAHAN DISKUSI diskusikanlah hal-hal yang telah anda temukan dalam praktikum ini.
Adapun topik diskusi yang akan anda bahas yaitu sebagai berikut;

Dalam praktikum topik ini, anda mendemonstrasikan cara


menyediakan sediaan mikroskopis untuk persiapan atau preparat
pewarnaan? Apakah sediaan mikroskopis hanya untuk preparat
pewarnaan? Mengapa demikian? Ayo diskusikan dengan lebih super
power, tajam dan lugas.

"Selamat berdiskusi"

Apusan smear dalam pengamatan sel mikroorganisme mesti


RANGKUMAN disediakan dengan baik sebagai prasyarat bagi berbagai macam
pewarnaan. Apusan preparat yang baik yaitu tidak tebal dan tidak
terlalu tipis sehingga bila difiksasi akan tahan pencucian 1 s/d 9 kali
selama proses pewarnaan. Hal ini perlu diperhatikan agar
mikroorganisme yang hendak di amati tidak rusak atau hilang, tidak
menjadi salah bentuk bahkan menyusut. Kaca objek yang digunakan
jangan sampai terjadi goresan pada permukaannya dan harus tetap
bersih. Sebab mikroorganisme yang akan diamati merupakan ukuran
kecil, sehingga jika ada goresan atau terdapat partikel sejenis debu
pada kaca objek dapat diamati keliru atau dianggap sebagai
mikroorganisme.
Fiksasi adalah penentu keberhasilan di dalam tahap pewarnaan
mikroba. Tujuan fiksasi adalah untuk menguatkan proses pelekatan sel
pada gelas obyek dan sebagai cara membunuh mikroba. Dengan
keadaan sel mikroba yang mati dapat memudahkan dalam pewarnaan.
Selain itu, dapat sebagai pencegah otolitis sel yaitu berupa pecahnya
sel yang disebabkan oleh enzim yang ada didalamnya dan merubah
daya ikat zat warna.

Untuk menguji wawasan dan pengetahuan anda terkait dengan judul


TES FORMATIF praktikum ini. Kerjakanlah tes formatif pada (Lampiran Tes Formatif)
dengan nilai ketuntasan 80% jika belum mencapai standar tersebut,
ulangilah kembali tes ini dengan maksimal mengerjakan sebanyak 3
kali.

Kerjakanlah tugas dibawah ini dengan baik dan benar, tugas tersebut
TUGAS dimuat dalam file pdf maksimal 3 halaman termasuk soal. Selanjutnya
tugas tersebut lakukan pengunggahan pada menu yang tersedia pada
kelas daring PRAKTAL.

Pembuatan media mikroskopik dilakukan dengan cara fiksasi panas.


Apa yang dimaksud fiksasi panas? Apa tujuan dari fiksasi tersebut?
Hasil fiksasi tersebut digunakan pada percobaan apa saja? Jelaskan
proses fiksasi tersebut?
TES EVALUASI
A. Tes Pendahuluan
1. Istilah untuk ilmu atau seni mempersiapkan C. Pembiusan, diseksi, . Pencucian, fiksasi,
organ, jaringan, atau bagian jaringan untuk dapat aerasi, dehidrasi, infiltrasi, penjernihan,
diamati disebut ... penanaman, penyayatan, penempelan dan
A. Pembuataan sediaan mikroskopik afiksasi, deparafinasi dan pewarnaan
B. Sediaan mikroteknik D. Pembiusan, pencucian,diseksi, fiksasi, aerasi,
C. Mikroteknik dehidrasi, penjernihan, infiltrasi, penanaman,
D. Mikroskopik penyayatan, penempelan dan afiksasi,
E. Histologi deparafinasi dan pewarnaan
ANS: C E. Pembiusan, diseksi, . Pencucian, fiksasi,
2. Pembuatan sediaan mikroskopik pada umumnya aerasi, dehidrasi, penjernihan, infiltrasi,
dilakukan pada tingkat penanaman, penyayatan, deparafinasi dan
A. Sel pewarnaan, penempelan dan afiksasi
B. Jaringan ANS: A
C. Organ 6. Pernyataan berikut yang benar mengenai tahapan
D. Sistem organ afiksasi pada metode parifin adalah ...
E. Individu A. Proses penarikan udara dari dalam jaringan
ANS: B dengan cara di vakum, yang bertujuan untuk
3. Pembuatan sediaan utuh pada umumnya memudahkan fiksatif masuk ke dalam
dilakukan pada tingkat, kecuali ... jaringan dengan sempurna
A. Bagian organ B. Usaha mempertahankan elemen-elemen sel
B. Jaringan atau jaringan agar tetap berada pada
C. Organ tempatnya dan tidak mengalami perubahan
D. Sistem organ bentuk maupun ukuran
E. Individu C. Proses penarikan air dari dalam jaringan
ANS: B dengan menggunakan bahan-bahan kimia
4. Berikut macam metode irisan yang memiliki tertentu
kelebihan berupa tebal irisan dapat diatur menurut D. Pengambilan jaringan atau bagian jaringan
tujuan dan kehendak penggunaadalah ... dari sumber alami baik berupa tumbuhan
A. Metode irisan dengan menggunakan tangan ataupun hewan yang akan digunakan sebagai
B. Metode irisan dengan menggunakan bahan dasar dalam pembuataan sediaan
mikrotom E. Proses pelekatan atau penempatan sayatan
C. Metode irisan dengan penanaman jaringan di jaringan pada kaca objek dengan bantuan
dalam blok parafin media pelekat tertentu dengan tujuan untuk
D. Metode irisan dengan embeding ganda menempelkan pita paraffin yang sudah berisi
E. Metode irisan dengan seloidin sayatan jaringan pada kaca objek
ANS: B ANS: E
5. Berikut merupakan urutan tahapan pembuatan 7. Berikut tujuan utama dilakukan fiksasi dalam
preparat jaringan dengan metode parafin adalah ... pemuatan preparat dalam metode parafin,
A. Pembiusan, diseksi, . Pencucian, fiksasi, kecuali ...
aerasi, dehidrasi, penjernihan, infiltrasi, A. Mematikan jarngan dengan cepat
penanaman, penyayatan, penempelan dan B. Mengeluarkan udara dari dalam jaringan
afiksasi, deparafinasi dan pewarnaan C. Mencegah terjadinya kerusakan jaringan yang
B. Pembiusan, diseksi, pencucian, fiksasi, diseakan oleh mikroorganisme
dehidrasi, aerasi, penjernihan, infiltrasi, D. Meningkatkan daya pewarnaan karena
penanaman, penyayatan, penempelan dan adanya ahan-bahan keras
afiksasi, deparafinasi dan pewarnaan E. Mencegah terjadinya kerusakan jaringan yang
diseakan oleh enzin
ANS: B
8. Tahapan yang bertujuan untuk membedakan
secara kontras bagian-bagian dari jaringan adalah
tahapan ...
A. Fiksasi
B. Pewarnaan
C. Pencucian
D. Aerasi
E. Penjernihan
ANS: B
9. Tahapan pertama yang dilakukan pada metode
parifin adalah ...
A. Narcose
B. Diseksi
C. Washing
D. Fiksasi
E. Aerasi
ANS: A
10. Berikut alasan aerasi lebih diutamakan pada
jaringan tumbuhan dibandingkan pada jaringan
hewan adalah ...
A. Jaringan hewan memiliiki sel yang memiliki
vakuola yang besar dan membran sel
B. Jaringan tumbuhan memiliki sel dengan
dinding sel dan vakuola yang besar
C. Jaringan tumbuhan memiliki sel dengan
vakuola yang lebih kecil
D. Tidak terdapat udara pada jaringan hewan
E. Jaringan tumuhan mudah dimasuki oleh
udara
ANS: B
B. Tes Formatif
1. Salah satu tujuan tahap penjernihan adalah ... 7. Dalam metode sediaan apus menggunakan zat
A. Memersihkan bahan yang kotor giemsa yang bertujuan untuk ...
B. Membedakan secara kontras bagian-bagian A. Melakukan proses fiksasi
dari jaringan B. Melakukan proses pencucian
C. Menarik udara dari dalam jaringan C. Melakukan proses pewarnaan
D. Menarik molekul air dari dalam jaringan D. Melakukan proses aerasi
E. Menggantikan tempat alkohol sementara E. Melakukan proses dehidrasi
dalam jaringan ANS: C
ANS: E 8. Penggunaan zat berupa etanol dan xilolsecara
2. Pewarnaan yang dilakukan selagi jaringan atau sel berurutan pada pembuataan sediaan sayatan
selagi masih hidup diseut dengan ... bertujuan membantu dalam ...
A. Pewarnaan vital A. Tahap pencucuian dan dehidrasi
B. Pewarnaan nonvital B. Tahap dehidrasi dan penjernihan
C. Pewarnaan supr-vital C. Tahap penjernihan dan infiltrasi
D. Pewarnaan langsung D. Tahap penenmpelan dan pewarnaan
E. Pewarnaan tak langsung E. Tahap dehidrasi dan pewarnaan
ANS: A ANS: B
3. Pembagian zat warna pada pewarnaan supra-vital 9. Hal penting yang harus diperhatikan pada saat
berdasarkan sifatnya adalah ... pengamatan sediaan mikroskopik menggunakan
A. Zat warna alami dan zat warna sintesis mikroskop adalah ...
B. Zat warna ajektif dan zat warna substantife A. Kemampuan memisahkan jarak antara dua
C. Zat warna asam dan zat warna basa titik objek
D. Zat warna umum dan zat warna khusus B. Kemampuan memilih jenis jaringan yang
E. Zat warna objek dan zat warna subjek diamati
ANS: C C. Kemampuan menentukan waktu melakukan
4. Zat warna alami dan zat warna subtantife pengamatan
merupakan pemagian zat warna berdasarkan ... D. Kemampuan mengatur cahaya yang masuk
A. Berdasarkan sifatnya E. Kemampuan meletakan preparat yang akan
B. Berdasarkan asalnya diamati
C. Berdasarkan kemampuan mengenai warna ANS: A
D. Berdasarkan komposisi zat warna 10. Sediaan sementara, sediaan semipermanen dan
E. Berdasarkan struktur jaringan sediaan permanen adalah pembagian jenis sediaan
ANS: B berdasarkan ...
5. Dalam tahapan penjernihan terdapat faktor yang A. Metode pembuataannya
mempengaruhi lama jaringan dalam medium B. Jenis jaringan yang digunakan
penjernih. Berikut merupakan faktor-faktornya, C. Sumber jaringan yang digunakan
kecuali ... D. Lama daya tahan
A. Ketebalan jaringan E. Waktu pembuataan
B. Tingkat kepadatan jaringan ANS: D
C. Jenis reagen yang dipakai 11. Berikut ini yang termasuk dalam teknik
D. Hormon dalam jaringan pembuatan sediaan permanen pada nyamuk,
E. Jenis jaringan kecuali ...
ANS: D A. Teknik fiksasi
6. Faktor utama proses dehidrasi tidak sempurna B. Teknik dehidrasi
adalah ... C. Teknik diseksi
A. Jaringan kekurangan udara D. Teknik clearing
B. Jaringan kekurangan air E. Teknik mounting
C. Adanya molekul air dalam jaringan ANS: C
D. Adanya udara dalam jaringan
E. Terdapat dehidran
ANS: C
12. Dibawah ini yang merupakan pembagian sediaan A. Eosin y, azur, methilen biru dan alkohol
berdasarkan metode pembuataannya adalah ... rendah
A. Sediaan sementara, sediaan semipermanen B. Eosin y, methilen biru dan metil alkohol
dan sediaan permanen C. Eosin, biru metilen dan turunannya
B. Sediaan utuh, semear selaput tipis pada gelas D. Eosin, methilen dan alkohol
objek, squash, section. Dan maserasi ANS: A
C. Sediaan cacing, sediaan protozoa, sediaan 17. Penyebab osmium tetroksida merupakan bahan
entomology, dan sediaan tropozoit fiksatif yang bbaik pada sediaan yang akan
D. Sediaan apus, sediaan gosok, sedian remas, diamati menggunakan mikroskkop elektron
sediaan ulasan dan sediaan uraian adalah ...
E. Sediaan apus, sediaan gosok, sedian remas, A. Mampu merubah bentuk sel atau jaringan
dan sediaan supravital dengan cepat
ANS: B B. Bereaksi dan masuk kedalam sebahagian
13. Dalam tahap dealkoholisasi sampel dipindahkan besar sel
kedalam toluena yang bertujuan untuk ... C. Mengencerka jaringan dengan cepat
A. Menghilangkan alkohol D. Memperjelas secara kontras bagian-bagian
B. Mengurangi pengaruh alkohol dari jaringan
C. Agar sampel tidak berwarna E. Mampu mempercepat proses fiksasi jaringan
D. Mensterilkan dengan alkohol ANS: B
E. Menjernihkan dengan alkohol 18. Salah satu metode dalam pembuatan sediaan
ANS: A mikroskopik adalah preparat apus. Pernyataan
14. Dalam menggunakan metode parafin dengan yang benarmengenai preparat apus diawah ini,
pewarnaan khusus best carmine dilakukan kecuali ...
pewarnaan terlebih dahulu menggunakana A. Suatu teknik pembuatan preparat yang
hemaktosilin harris yang terdiri atas komponen bertujuan untuk mempelajari bentuk dan
berupa ... struktur komponen seluler suatu jaringan atau
A. Hematoksilin, alkohol absolut, ammonium organ yang berupa cairan
alum, akuades, dan kalium karbonat B. Jenis jaringan yang dapat dibuat dengan
B. Hematoksilin, alkohol absolut, ammonium metode apus adalah darah, limfa, cairan sum
alum, akuades, dan kalium klorida sum tulang belakang, semen jantan dan
C. Hematoksilin, alkohol absolut, amoniak, sediaan air seni
akuades, dan merkuri oksidasi C. Sel darah biasanya diamati pada sajian apus
D. Hematoksilin, metil alkohol, ammonium yang dibuat dengan meyebarkan setetes darah
alum, akuades, dan merkuri oksidasi menjadi satu lapisan tipis pada kaca objek
E. Hematoksilin, alkohol absolut, ammonium D. Bahan yang diletakan pada kaca preparat
alum, akuades, dan merkuri oksidasi berupa bahan lunak yang telah disayat
ANS: E E. Pembuatan apus tipis dengan bantuan gelas
15. Dalam pembuatan sediaan utuh menggunakan obyek yang lain, kemudian kering anginkan
bahan embrio ayam, suhu yang digunakan dalam ANS: D
proses inkubasi adalah ... 19. Urutan tahapan pembuatan sediaan
A. 35°c organisme/bagian tumbuhan secara utuh adalah ...
B. 36°c A. Fiksasi, pencucian, pewarnaan,
C. 37°c dealkoholisasi, dehidrasi, penutupan,
D. 38°c pemberian label
E. 30°c B. Fiksasi, pencucian, pewarnaan, dehidrasi,
ANS: B dealkoholisasi, penutupan, pemberian label
16. Komponen yang terkandung dalam zat warna C. Fiksasi, pencucian, dehidrasi, pewarnaan,
wright adalah dealkoholisasi, penutupan, pemberian label
E. Eosin y, azur b, methilen blue dan metil
alkohol
D. Fiksasi, pencucian, dehidrasi, pewarnaan,
dealkoholisasi, penutupan, pemberian label
E. Fiksasi, pencucian, dehidrasi, pewarnaan,
dealkoholisasi, pemberian label penutupan
ANS: B
20. Fiksasi merupakan salah satu faktor penentu
dalam keberhasilan pewarnaan. Tujuan fiksasi
adalah, kecuali ...
A. Meletakan sel pada gelas objek
B. Membunuh mikroba
C. Mengeluarkan air dari dalam sel
D. Melepaskan granular protein
E. Merubah daya ikat zat warna
ANS: C
IMD Praktikum Digital

Pewarnaan gram merupakan salah satu prosedur yang paling banyak


DESKRIPSI SINGKAT digunakan untuk mencirikan banyak bakteri. Dari pewarnaan gram
dapat diketahui morfologi sel antara lain sifat gram, bentuk sel, dan
penataan sel. Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode
empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok
besar, Gram positif dan gram negatif.

Mahasiswa mampu membuat preparat pewarnaan gram positif dan


CAPAIAN PRAKTIKUM gram negatif.

1. Mengetahui dan memehami prosedur pewarnaan gram dan


TUJUAN mengelompokkan bakteri kedalam kelompok gram positif atau
bakteri gram negativ serta menentukan morfologinya.
2. Memperoleh keterampilan pewarnaan sel bakteri secara gram.
3. Untuk menentukan sifat gram dari bakteri yang diperiksa.

Sebagai pembuka wawasan anda dalam memahami sterilisasi dalam


KAJIAN TEORI mikrobiologi. Bacalah buku rujukan yang terdapat di laman daring
praktikum digital. Buku tersebut membahas tentang tehnik
pewarnaan gram, untuk itu bacalah dengan baik dan runut setiap
babnya secara digital.

Sebelum anda mengerjakan rangkaian praktikum ini, cobalah


TES PENDAHULUAN terlebih dahulu anda mengerjakan tes pendahuluan (Lampiran Tes
Pendahuluan) berupa soal pilihan ganda untuk mengetahui kesiapan
dan kemampuan awal anda pada praktikum ini. Dalam tes ini anda
harus mendapatkan skor minimal 80% untuk dapat melanjutkan
praktikum ini. Kesempatan mengerjakan tes ini hanya sekali,
sehingga kerjakanlah dengan baik dan benar.
Alat dan bahan praktikum:
KEGIATAN PM.6 1. Alat: Mikroskop, kaca benda, Mangkuk pewarna, kawat
penyangga, pipet, pinset, lampu spiritus, dan botol penyemprot.
Pewarnaan Gram 2. Bahan: Aquades steril, biakan murni bakteri umur 1 x 24 jam,
larutan ammonium oksalat kristal violet, kertas pengisap, korek
api, alkohol 95%, lisol, sabun cuci, larutan safranin, dan larutan
iodium.

Prosedur Kerja:
Dalam menyelesaikan rangkaian setiap kegiatan praktikum, ikutilah
prosedur kerja berikut ini dengan baik dan benar.
1. Tetesi sediaan dengan 2-3 tetes ungu violet,
larutan zat warna harus menutupi seluruh permukaan
sediaan, diamkan selama 1 menit.
2. Bilaslah sediaan dengan air mengalir kemudian
keringkan diudara atau dengan menggunakan kertas isap.
3. Tetesi dengan larutan lugol (mordan) dan diamkan
selama 2 menit, cuci dengan air dan keringkan.
4. Kemudian teteskan larutan peluntur (etanol 95%)
selama ± 30 detik, cuci dengan air mengalir dan
kering-anginkan
5. Beri larutan cat penutup (safranin) selama 1 menit,
cuci dengan air lalu keringkan di udara.
6. Amati sediaan dibawah mikroskop dengan
menggunakan lensa objektif dengan perbesaran besar yang
terlebih dulu sediaan ditetesi minyak imersi.

Pertanyaan:
1. Sebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi pewarnaan !.
2. Buatkan ikhtisar pengecetan Gram !
3. Jelaskan 2 (dua) mekanisme pewarnaan mikroba !

Hasil percobaan dan pengamatan yang telah anda lakukan,


laporkanlah dengan mengikuti format kerja berikut ini.
Anda telah melaksanakan proses praktikum ini, untuk itu
BAHAN DISKUSI diskusikanlah hal-hal yang telah anda temukan dalam praktikum ini.
Adapun topik diskusi yang akan anda bahas yaitu sebagai berikut;

Mengapa terjadi reaksi dan hasil pewarnaan antara bakteri gram


positif dan gram negatif? Seperti apakah proses kimiawi yang terkadi
dalam proses pewarnaan gram!

"Selamat berdiskusi"

Tehnik pewarnaan gram merupakan metode menggolongkan bakteri


RANGKUMAN sebagai gram positif atau gram negatif melalui pengamatan sifat-sifat
kimiawi dan bagian fisik selnya. Gram positif bercirikan warnanya
violet (ungu) karena mengikat zat warna utama “kristal violet”.
Sedangkan Gram negatif bercirikan dengan berwarna merah jambu
karena melepaskan zat warna utama dan menangkap zat warna
penutup ”fuchsin”. Prinsip atau pokok-pokok pewarnaan Gram
meliputi 4 tingkatan yaitu :

1. Pewarnaan dengan zat warna utama.


2. Merekatkan dengan larutan lugol.
3. Menambahkan zat decolorisasi berupa alkohol.
4. Pemberian zat penutup dengan larutan fuchsin, safranin, dll.

Untuk menguji wawasan dan pengetahuan anda terkait dengan judul


TES FORMATIF praktikum ini. Kerjakanlah tes formatif pada (Lampiran Tes Formatif)
dengan nilai ketuntasan 80% jika belum mencapai standar tersebut,
ulangilah kembali tes ini dengan maksimal mengerjakan sebanyak 3
kali.

Kerjakanlah tugas dibawah ini dengan baik dan benar, tugas tersebut
TUGAS dimuat dalam file pdf maksimal 3 halaman termasuk soal. Selanjutnya
tugas tersebut lakukan pengunggahan pada menu yang tersedia pada
kelas daring PRAKTAL.

1. Staphylococcus aureus adalah mikroba patogen yang terdapat


biasanya pada kulit yang luka atau air susu yang terkontaminasi.
Gambarkan diagram alir identifikasi mikroba tsb berdasarkan
bergey’s manual!juga sebutkan analisis yang dilakukan!serta
Bagaimana cara menghitung koloninya?
2. Sebutkan faktor-faktor penting dalam menganalisis mikrobiologi
makanan!jelaskan jawaban anda!
TES EVALUASI
5. Pewarnaan mungkin merupakan salah satu
A. Tes Pendahuluan
prosedur yang paling banyak digunakan dalam
1. Perhatikan daftar bakteri berikut!
klasifikasi bakteri. Ada 5 macam pewarnaan,
1) Clostridium tetani
salah satunya pewarnaan sederhana. Pewarnaan
2) Bacillus cereus
sederhana merupakan . . .
3) Staphylococcus aureus
A. Pewarnaan untuk melihat endospora dalam
4) Rhizobium leguminosarum
kondisi ekstrim
5) Neisseria gonorrhoeae
B. Pewarnaan memungkinkan untuk melihat
Bakteri yang menunjukkan warna ungu ketika
bakteri dengan jelas, tetapi tidak dapat
diberi pewarnaan Gram ditunjukkan oleh
membedakan jenis-jenis bakteri yang berbeda
nomor….
dalam morfologi yang sama
A. (1), (2), dan (3)
C. Pewarnaan bakteri yang mengandung
B. (1), (2), dan (4)
sejumlah besar zat lipoid (berlemak) didalam
C. (2), (3), dan (4)
dinding selnya yang menyebabkan tidak
D. (2), (4), dan (5)
permeable terhada pzat warna yang umum
E. (3), (4), dan (5)
D. Pewarnaan tanpa menggunakan larutan warna
ANS: A
dan cukup dilihat melalui lup
2. Dibawah ini yang merupakan larutan yang dapat
E. Pewarnaan yang tidak menggunakan dan
digunakan ketika melakukan praktikum
dapat membedakan bakteri dengan melihat
pewarnaan gram adalah . . .
morfologi, anatomi, hingga fisiologi
A. Yodium
ANS: B
B. Krital Violet
6. Bakteri yang tubuhnya memiliki dinding sel
C. Safranin
dengan peptidoglikan yang tebal dan berwarna
D. Larutan alkohol
ungu dengan pewarnaan Gram disebut …..
E. Semua benar
A. Bakteri gram positif
ANS: E
B. Bakteri gram negatif
3. Tujuan dari adanya teknik pewarnaan gram
C. Bakteri saprofit
ialah . . .
D. Bakteri parasit
A. Memudahkan melihat mikroba dengan
E. Bakteri kemoautotrof
mikroskop
ANS: A
B. Memperjelas ukuran dan bentuk mikroba
C. Melihat struktur dalam bakteri, seperti 7. Ketika melakukan suatu praktikum pewarnaan
gram, dilakukan teknik olesan. Bagaimanakah
dinding sel dan vakuola
teknik olesan yang benar dibawah ini?
D. Menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia khas
A. Tebal
dari bakteri dengan zat warna
B. Tipis
E. Semua benar
C. Tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis
ANS: E
D. Acak
4. Pewarnaan yang dinamakan pewarnaan gram
E. Ditumpuk pada satu sisi
didasarkan atas Ilmuwan yang pertama kali
ANS: C
mengenalkan pewarnaan tersebut. Ilmuwan yang
8. Kegiatan mewarnai, namun bukan mewarnai
dimaksud ialah . . .
bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya
A. Hans Gram
menjadi hitam gelap adalah metode pewarnaan . .
B. Anthony Gram
.
C. Hans Christian Gram
A. Sederhana
D. Volk
B. Tahan asam
E. Van Steenis
ANS: C C. Spora
D. Struktural
E. Negatif
ANS:E
9. Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu
metode untuk membedakan spesies bakteri
menjadi dua kelompok besar, yakni . . .
A. Bakteri Baik dan Bakteri jahat
B. Bakteri Negatif dan bakteri positif
C. Bakteri prokariotik dan eukariotik
D. Bakteri ungu dan bakteri hitam
E. Bakteri terang dan bakteri gelap
ANS: B
10. Alasan perlu dilakukannya pengocokan tabung
reaksi berisi biakan sebelum diambil ialah ?
A. Menghindari endapan di tengah tabung
B. Menghindari endapan diatas tabung
C. Menghindari endapan dibawah tabung
D. Agar mudah diisolasi
E. Agar mudah dibiakkan
ANS: C
B. Tes Formatif
1. Media berikut ini yang perlu ditambahkan air A. 3-1-4-7-2-6-9-8-5
steril ialah . . . B. 3-4-8-1-2-6-7-9-5
A. Media Cair C. 3-4-2-3-1-7-8-6-5
B. Media Semipadat D. 3-4-1-2-6-8-9-7-5
C. Media gel E. 3-4-2-1-7-6-8-9-5
D. Media padat ANS: D
E. Media gas 5. Bakteri gram positif dan gram negative dibedakan
ANS: D berdasarkan pada….
2. Proses pengawetan dan pelekatan atau A. Pada bakteri gram positif lapisan
penempelan struktur sel mikroorganisme pada peptidoglikannya lebih tipis, sedangkan pada
suatu posisi disebut . . . gram negatif lapisan peptidoglikan lebih
A. Olesan tebal.
B. Fiksasi B. Pada bakteri gram positif lapisan
C. Pemurnian peptidoglikannya lebih tebal, sedangkan pada
D. Pewarnaan gram negatif lapisan peptidoglikan lebih tipis.
E. Purifikasi C. Pada bakteri gram positif lapisan dinding sel
ANS: B nya lebih tebal, sedangkan pada gram negatif
3. Andika mendapati pasien dengan penyakit karies lapisan lebih tipis.
gigi yang disebabkan oleh bakteri dari genus D. Pada bakteri gram positif tidak memiliki
Staphylococcus. Apabila pada bakteri ini lapisan peptidoglikan, sedangkan pada gram
dilakukan metode pewarnaan gram maka akan negatif memiliki lapisan peptidoglikan.
muncul warna . . . E. Pada bakteri gram positif dinding selnya
A. Ungu lebih tipis, sedangkan pada gram negatif
B. Merah muda lapisan dinding selnya lebih tebal.
C. Hitam ANS: B
D. Transparan 6. Bakteri gram negative lebih berbahaya saat
E. Putih menimbulkan penyakit dibandingkan dengan
ANS: A bakteri gram positif, karena…
4. Perhatikan pernyataan berikut. A. Bakteri jenis gram negatif dapat
1) Larutan zat warna krista violet diteteskan menghasilkan endotoksin, dan memiliki
sebanyak 2-3 tetes dan didiamkan selama 1 enzim pada kapsula yang dapat menimbulkan
menit resistensi terhadap antibiotik.
2) Preparat diberikan akuades mengalir dan B. Bakteri gram positif memiliki lapisan lilin
dikeringkan dan asam lemak mikolat
3) Jarum ose dipijarkan kemudian ditunggu C. Bakteri gram negative reproduksinya dengan
hingga dingin, lalu bakteri diambil dari media pembelahan biner, kadang pertunasan
lalu diratakkan di atas preparat glass D. Bakteri gram positif lebih resisten terhadap
4) Kaca preparat dipijarkan hingga kering gangguan fisik
5) Kaca preparat diamati menggunakan E. Bakteri gram negative tidak tahan terhadap
mikroskop dengan perbesaran 10x100x asam
6) Larutan Lugol diteteskan dan dibiarkan ANS: A
selama 1 menit lalu dicuci dengan air 7. Dinding sel bakteri dapat mempertahankan
mengalir dan keringkan tekanan osmotic bakteri tersebut, tekanan osmotic
7) Dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan dalam bakteri berkisar….
8) Larutan alkohol asama diberikan selama 30 A. 10-20 atmosfer
detik, lalu dicuci dengan air mengalir dan B. 20-30 atmosfer
dikeringkan C. 15-25 atmosfer
9) Larutan safranin diberikan selama 20 detik D. 5-20 atmosfer
Setelah Kaca preparat dibersihkan dengan alkohol E. 5-10 atmosfer
70%, maka langkah selanjutnya yang dapat ANS: D
dilakukan secara berturut-turut adalah . . .
8. Fungsi dari iodine pada pewarnaan gram adalah… 14. Pewarnaan gram menggunakan pewarna utama
A. Sebagai peluntur Kristal Violet dan pewarna tandingan yaitu
B. Sebagai pemberi warna merah A. Methyl red
C. Sebagai mordan (penguat) B. Safranin
D. Sebagai pelekat C. Methilen blue
E. Sebagai pemberi warna ungu D. Malachite green
ANS: C E. Lugol
9. Secara harafiah, morfologi berarti? ANS: B
A. Pengetahuan tentang bentuk 15. Larutan yang digunakan untuk menstabilkan pH
B. Pengetahuan tentang asal kejadian medium perbenihan bakteri adalah…
C. Pengetahuan tentang habitat A. Buffer
D. Pengetahuan tentang cara hidup B. Hcl fisiologis
E. Pengetahuan tentang bakteri C. Aquades
ANS: A D. Na-carbonat
10. Fungsi pewarnaan bakteri pada umumnya ialah? E. Alcohol
A. Untuk mengawetkan bakteri supaya tidak ANS: A
cepat mati 16. Apa yang terjadi ketika proses pewarnaan terlalu
B. Mempermudah dalam pengamatan morfologi cepat?
bakteri dengan bantuan mikroskop A. Kurang melekat sehingga menyulitkan
C. Mempermudah dalam pengamatan morfologi pengamatan
bakteri tanpa bantuan mikroskop B. Warna akan menembus dinding sel
D. Untuk melihat sebagian morfologi dari C. Mudah dibedakan gram positif dan negatif
bakteri D. Warna yang akan keluar semakin terang
E. Untuk mengetahui gerak bakteri E. Warna hitam akan muncul
ANS: B ANS:A
11. Teknik pewarnaan yang dilakukan untuk 17. Fungsi etanol dalam metode pewarnaan gram
mengetahui perebedaan antara sel-sel dari ialah untuk . . .
tiap-tiap mikroba A. Memudahkan perlekatan pada kaca preparat
A. Pewarnaan sederhana B. Agar mudah dibersihkan
B. Pewarnaan endospore C. Memucatkan warna ungu kristal pada kaca
C. Pewanaan diferensial preparat
D. Pewarnaan gram D. Memudahkan proses fiksasi
E. Pewarnaan kapsul E. Warna akan lebih gelap
ANS: C ANS: C
12. Ketika kita ingin mengetahui informasi tentang 18. Selain digunakan etanol sebagai pemucat, dapat
bentuk dan ukuran sel bakteri, maka kita harus juga digunakan zat lain yang dapat melarutkan
melakukan pewarnaan bakteri kompleks ungu-iodium ialah . . .
A. Pewarnaan gram A. Butanol
B. Pewarnaan endospore B. Aceton
C. Pewanaan diferensial C. Iodin
D. Pewarnaan sederhana D. Mordan
E. Pewarnaan kapsul E. Merkuri
ANS: A ANS: B
13. Pewarnaan negatif dilakukan pada bakteri yang 19. Perbesaran mikroskop yang dapat digunakan
sukar diwarnai oleh pewarna sederhana, contoh untuk mengamati dalam metode pewarnaan gram
bakteri tsb adalah ialah . . .
A. E. colli A. 4 x
B. Salmonella tifosa B. 40 x
C. Bacillus aureus C. 10 x
D. Clostridium sp D. 100 x
E. Spirochaeta E. 1000 x
ANS: E ANS: E
20. Dalam pengamatan, dibutuhkan suatu bahan yang
mampu membiaskan cahaya dari medium udara
dan medium kaca dengan pembiasan yang
mendekati garis normal. Bahan yang mampu
membiaskan cahaya dari medium udara dan
medium kaca dengan pembiasan yang mendekati
garis normal adalah . . .
A. Imersi
B. Mardon
C. Buffer
D. Iodin
E. Safranin
ANS: A
IMD Praktikum Digital

Pemeriksaan air secara mikrobiologi sangat penting dilakukan karena


DESKRIPSI SINGKAT air merupakan substansi yang sangat penting dalam menunjang
kehidupan mikroorganisme yang meliputi pemeriksaan secara
mikrobiologi baik secara kualitatif maupun kuantitatif dapat dipakai
sebagai pengukuran derajat pencemaran. Kualitas air didasarkan pada
pengujian ada tidaknya coliform dalam air.

Mahasiswa mampu melakukan analisis coliform dan kualitas air


CAPAIAN PRAKTIKUM dengan menggunakan metode MPN.

1. Untuk mengetahui teknik uji kualitas air dengan menggunakan


TUJUAN metode MPN.
2. Untuk mengetahui kualitas dari air sumur, air sungai dan air
galon.

Sebagai pembuka wawasan anda dalam memahami sterilisasi dalam


KAJIAN TEORI mikrobiologi. Bacalah buku rujukan yang terdapat di laman daring
praktikum digital. Buku tersebut membahas tentang uji coliform,
untuk itu bacalah dengan baik dan runut setiap babnya secara digital.

Sebelum anda mengerjakan rangkaian praktikum ini, cobalah


TES PENDAHULUAN terlebih dahulu anda mengerjakan tes pendahuluan (Lampiran Tes
Pendahuluan) berupa soal pilihan ganda untuk mengetahui kesiapan
dan kemampuan awal anda pada praktikum ini. Dalam tes ini anda
harus mendapatkan skor minimal 80% untuk dapat melanjutkan
praktikum ini. Kesempatan mengerjakan tes ini hanya sekali,
sehingga kerjakanlah dengan baik dan benar.
Alat dan bahan praktikum:
KEGIATAN PM.7 1. Bahan : sampel air kran, susu, media Lactosa Broth (LB),
aquades, EMBA.
Pewarnaan Gram 2. Ala : mikropipet, lampu spirtus, petri disk, tabung reaksi,
tabung durham.

Prosedur Kerja:
Dalam menyelesaikan rangkaian setiap kegiatan praktikum, ikutilah
prosedur kerja berikut ini dengan baik dan benar.
1. Sediakan 12 tabung reaksi, 3 tabung berisi 9 ml aquades steril,
9 tabung berisi 9 ml Laktosa Broth (LB)
2. Masing-masing sampel dibuat seri pengenceran sampai pada
taraf pengenceran 10-3.
3. Ambil 1 ml suspensi bakteri dari tabung pengenceran 10-1,
masukkan kedalam tabung reaksi berisi 9 ml media LB
sebanyak 3 tabung. Demikian juga untuk pengenceran
10-2, sehingga diperoleh 9 tabung dengan seri 3 tabung berisi
suspensi bakteri pada pengenceran 10-1, 3 seri dari
pengenceran 10-2 dan 3 seri dari prngenceran 10-3.
4. Inkubasi dengan suhu 22 – 37 derajat celcius selama 2 x 24
jam.
5. Amati terjadinya perubahan warna dan timbulnya gelembung
gas pada tabung durham.
6. Pada tabung yang menunjukkan adanya perubahan warna,
diambil sampel dengan menggunakan jarum ose dan lakukan
inokulasi secra goresan (streak plate) pada permukaan media
EMBA.
7. Inkubasi pada suhu 37 derajat celcius selama 1 x 24 jam.
8. Amati pertumbuhan bakteri.

Pertanyaan:
Mengapa dalam analisis Coliform digunakan media EMBA ?

Hasil percobaan dan pengamatan yang telah anda lakukan,


laporkanlah dengan mengikuti format kerja berikut ini.
Anda telah melaksanakan proses praktikum ini, untuk itu
BAHAN DISKUSI diskusikanlah hal-hal yang telah anda temukan dalam praktikum ini.
Adapun topik diskusi yang akan anda bahas yaitu sebagai berikut;

Berdasarkan uji kualitas beberapa sampel air yang anda lakukan


menggunakan metode MPN. Bagaimanakah hasil perbandingan nilai
MPN yang anda temukan? Selanjutnya diskusikan mengapa perlu
menggunakan metode MPN?

"Selamat berdiskusi"

Kontrol kualitas lingkungan berupa air minum, air bersih, limbah,


RANGKUMAN sungai dll adalah melalui parameter coliform sebagai isyarat
pencemaran lingkungan yang berdampak pada kesehatan. Parameter
tersebut akan mengukur mikroorganisme yang terkandung pada air
dengan metode MPN yang dapat memberikan informasi
mikroorganisme perusak atau pencemar. Metode ini melewati tiga
tahap uji kualitatif yaitu uji dugaan (presumptive test), uji penetapan
(confirmed test), dan uji pelengkap (completed test). Sedangkan
secara kuantitatif dapat digunakan dengan menghitung atau mengukur
jumlah mikroba dalam suatu suspensi yaitu pemeriksaan adanya
bakteri Coliform pada air sampel dengan metode MPN (Most
Probable Number). Keahadiran bakteriindikator seperti Coliform dan
Fecal coli merupakan penanda pencemaran air secara mikrobiologi.
Bakteri Coliform dicirikan dengan bentuk bakteri berupa batang gram
negatif, tidak membentuk spora, aerobik dan anaerobik fakultatif.
Sehingga dengan metode MPN dapat menentukan kualitas air yang
baik terutama untuk dapat dikonsumsi.

Untuk menguji wawasan dan pengetahuan anda terkait dengan judul


TES FORMATIF praktikum ini. Kerjakanlah tes formatif pada (Lampiran Tes Formatif)
dengan nilai ketuntasan 80% jika belum mencapai standar tersebut,
ulangilah kembali tes ini dengan maksimal mengerjakan sebanyak 3
kali.

Kerjakanlah tugas dibawah ini dengan baik dan benar, tugas tersebut
TUGAS dimuat dalam file pdf maksimal 3 halaman termasuk soal. Selanjutnya
tugas tersebut lakukan pengunggahan pada menu yang tersedia pada
kelas daring PRAKTAL.
1. Untuk menganalisis secara mikrobiologi suatu bahan, faktor dan
tahapan apa saja yang menentukan? Terangkan dan jelaskan
dengan rinci!
2. Untuk melengkapi analisis tersebut diatas, faktor –faktor apa saja
yang harus dilakukan?
3. Sebutkan pengelompokan bakteri berdasarkan Bergey’s manual
of Sistematic of Bacteriology!
4. Berdasarkan pengelompokan diatas berikan keterangan
pengelompokan E.coli dan sertakan uji-uji apa yang dilakukan
sampai mendapatkan E.coli!
TES EVALUASI A. Enumerasi koliform
B. Millipore membrane filter
A. Tes Pendahuluan C. MPN (Most Probable Number)
1. Keberadaan bakteri koliform feses dalam D. Metode medium agar
lingkungan air menunjukkan bahwa… E. Fermentasi tabung menggunakan medium
A. Air tidak terkontaminasi feses manusia cair
B. Terkontaminasi bakteri pathogen ANS: A
C. Air tidak mengandung bakteri pathogen 7. Di bawah ini yang bukan genus bakteri koliform
D. Air terkontaminasi feses manusia, bakteri dan adalah…
virus pathogen A. Enterobacter
E. Air dapat diminum B. Klebsiella
ANS: D C. Aeromonas
2. Dibawah ini termasuk jenis mikroorganisme feses D. Escherichia
yang dapat menyebabkan wabah penyakit E. Phorphyromonas
menular di lingkungan air, kecuali… ANS: E
A. Salmonella typhi 8. Seorang ilmuwan bernama Knowles pada tahun
B. Shigella spp. 1982 mengisolasi koliform seperti Klebsiella dan
C. Salmonella paratyphi Enterobacter, Erwinia, dan Escherechia coli dari
D. Escherechia coli tanah yang dimanfaatkan sebagai pupuk hayati
E. Phorphyromonas gingivalis karena…
ANS: E A. Mampu menambat N2 dari udara
3. Di bawah ini merupakan ciri khusus dari bakteri B. Terdapat banyak bakteri pathogen
koliform, kecuali… C. Memiliki pH yang sesuai untuk pertumbuhan
A. Kelompok bakteri gram negatif bakteri
B. Kelompok bakteri gram positif D. Dapat mengkontaminasi sumber air tanah dan
C. Oksidase negatif produk segar pertanian
D. Kelompok bakteri aerob sampai anaerob E. Memiliki kelembaban yang sesuai untuk
fakultatif pertumbuhan bakteri
E. Tidak membentuk spora ANS: A
ANS: B 9. Penggunaan pupuk kandang atau kompos yang
4. Koliform mampu memfermentasikan laktosa sebagian atau seluruhnya berasal dari limbah
dengan membentuk gas dan asam dalam feses ke lahan pertanian merupakan salah satu
waktu…dan suhu… penyebab penyebaran patogen ke dalam tanah
A. 60 jam dan suhu 300C karena…
0
B. 24 jam dan suhu 37 C A. Mampu menambat N2 dari udara
0
C. 48 jam dan suhu 37 C B. Terdapat banyak bakteri pathogen
0
D. 20 jam dan suhu 25 C C. Memiliki pH yang sesuai untuk pertumbuhan
0
E. 5 jam dan suhu 27 C bakteri
ANS: C D. Dapat mengkontaminasi sumber air tanah dan
5. Bagian dari koliform total dan dipresentasikan produk segar pertanian
oleh total bakteri koliform oleh total bakteri E. Memiliki kelembaban yang sesuai untuk
koliform toleran panas disebut… pertumbuhan bakteri
A. Koliform feses ANS: D
B. Koliform enteric 10. Berikut adalah faktor-faktor pendukung yang
C. Koliform ptogenik menyebabkan bakteri koliform mampu bertahan
D. Koliform aerobic dalam tanah, kecuali…
E. Koliform fekal A. Kelembapan
ANS: E B. Ph
6. Analisis paling sederhana dan cepat serta dapat C. Paparan sinar matahari
dipakai sebagai indikator keberadaan patogen D. Suhu tanah
dalam air, tanah, pembenah tanah, dan pupuk E. Enzim
organik disebut… ANS: E
B. Tes Formatif
1. Perhatikan metode-metode berikut. 5. Untuk konfirmasi keberadaan koliform digunakan
1) MPN (Most Probable Number) medium brilliant-green untuk menghambat
2) Millipore membrane filter bakteri yang membentuk endospora dan
3) Metode medium agar mengakibatkan pembacaan uji positif yang salah
4) Fermentasi tabung ganda pada uji tabung…
5) Media LSTB (Lauryl Sulfate Tryptose Broth) A. MPN (Most Probable Number)
Yang termasuk dalam metode-metode enumerasi B. LSTB (Lauryl Sulfate Tryptose Broth)
koliform ditunjukkan pada nomor… C. Millipore membrane filter
A. 1, 3, 5 D. Metode medium agar
B. 1, 2, 3 E. Tabung ganda
C. 1, 2, 4 ANS: B
D. 1, 4, 5 6. Uji lengkap koliform dilakukan dengan
E. 1, 2, 4 menumbuhkan biakan dari media BGLBB
ANS: B (Brilliant Green Bile Lactose Broth) ke media
2. Metode MPN (Most Probable Number) dengan cawan agar yang disebut…
tabung ganda lebih baik dibandingkan dengan A. MPN (Most Probable Number)
metode hitungan cawan karena… B. LSTB (Lauryl Sulfate Tryptose Broth)
A. Lebih sensitif dan dapat mendeteksi koliform C. Millipore membrane filter
dalam jumlah yang sangat rendah D. EMB (Eosine Methylene Blue)
B. Lebih mudah menemukan bakteri patogennya E. Tabung ganda
C. Tidak sensitif sehingga meminimalisir dalam ANS: D
melakukan kesalahan 7. Uji kualitatif koliform secara lengkap terdiri atas
D. Tidak dapat mendeteksi bakteri koliform 3 tahap, yaitu…
dalam jumlah yang banyak A. Uji penduga, uji penguat, dan uji pelengkap
E. Dapat mendeteksi bakteri koliform dalam B. MPN, MMF, medium agar
jumlah yang banyak C. LSTB, MPN, MMF
ANS: A D. EMB, tabung ganda, medium agar
3. Kelemahan dari metode enumerasi koliform E. LSTB, uji penguat, uji pelengkap
dengan metode filtrasi membrane relative ANS: A
adalah… 8. Uji penduga (Presumptive Test) merupakan tes
A. Dapat diaplikasikan dalam bentuk senyawa pendahuluan tentang ada tidaknya kehadiran
padat bakteri koliform berdasarkan terbentuknya asam
B. Tidak dapat diaplikasikan pada air dan gas disebabkan karena fermentasi laktosa
C. Dapat diaplikasikan untuk contoh air dengan oleh bakteri golongan koli. Indikator terbentuknya
kekeruhan tinggi asam ini dapat dilihat dengan…
D. Tidak dapat diaplikasikan untuk contoh air A. Kekeruhan pada media laktosa dan ada gas
dengan kekeruhan tinggi yang dihasilkan
E. Tidak dapat mendeteksi bakteri pathogen B. Nampak warna merah kehijauan pada media
ANS: D C. Nampak warna merah muda berlendir pada
4. Koliform memfermentasi laktosa dan media
menghasilkan gas yang terperangkap dalam D. Tidak adanya kekeruhan pada media
tabung Durham dalam waktu 48 jam pada suhu E. Tidak Nampak perubahan warna pada media
37°C menggunakan media… ANS: A
A. MPN (Most Probable Number) 9. Dalam menguji kualitatif koliform, jika dalam
B. Millipore membrane filter proses inkubasi 1x24 jam dengan uji penduga
C. Metode medium agar mendapatkan hasil negative maka yang harus
D. Fermentasi tabung ganda dilakukan adalah…
E. Media LSTB (Lauryl Sulfate Tryptose Broth) A. Mengurangi waktu dan menambah suhu
ANS: E B. Menambah waktu dan mengurangi suhu
C. Menambah waktu dan menambah suhu B. Kolifrom total, koliform fekal dan E. coli
D. Mengurangi waktu dan mngurangi suhu C. Koliform total, koliform non fekal, E. coli
E. Mengulang dan mengganti dengan media lain D. Koliform fekal, koliform non fekal, E. coli
ANS: C E. E. coli, koliform total, koliform uji penguat
10. Standar Nasional Indonesia (SNI) mengisyaratkan ANS: B
tidak adanya bakteri koliform dalam…ml air. Hal 16. Dalam analisis koliform metode MPN terdapat 3
ini menunjukka air dapat dikonsumsi. ragam yang biasanya digunakan, yaitu…
A. 100 A. Ragam 511, ragam 555, ragam 333
B. 200 B. Ragam 111, ragam 555, ragam 333
C. 300 C. Ragam 323, ragam 121, ragam 555
D. 400 D. Ragam 111, ragam 222, ragam 544
E. 500 E. Ragam 333, ragam 111, ragam 555
ANS: A ANS: A
11. Setelah dilakukan uji penguat (Confirmed Test) 17. Media BGLBB merupakan medium selektif yang
diperoleh koloni bakteri koliform yang telah didalamnya terdapat senyawa yang dapat
berubah warna menjadi… menghambat bakteri gram positif termasuk
A. Warna merah muda dengan lendir koliform. Senyawa tersebut disebut…
B. Warna hijau pekat A. Lactose Broth
C. Warna merah kehijauan B. Asam laktat
D. Warna ungu C. Endo Agar
E. Warna merah muda pekat D. Nutrient Broth
ANS: A E. Lactose Bile
12. Bakteri koliform dengan golong koli fekal dapat ANS: E
tumbuh pada suhu… 18. Media selektif dan dan diferensial untuk bakteri
A. 38 0C coli adalah…
B. 39 0C A. Lactose Broth
C. 40 0C B. Asam laktat
D. 41 0C C. Endo Agar
E. 42 0C D. Nutrient Broth
ANS: E E. Lactose Bile
13. Bakteri koliform dengan golongan koli dapat ANS: C
tumbuh pada suhu… 19. Apabila terdapat koloni yang menunjukkan reaksi
A. 37 0C pewarnaan gram negative berbentuk batang dan
B. 38 0C membentuk gas dalam lactose broth menandakan
C. 39 0C bahwa…
D. 40 0C A. Terdapat bakteri koliform
E. 41 0C B. Terdapat bakteri gram positif
ANS: A C. Terjadi kontaminasi dalam media
14. Dalam uji pelengkap (Compleceted Test), setelah D. Tidak terdapat koloni bakteri koliform
diinkubasi akan diperoleh hasil yang postif E. Terdapat bakteri pathogen
ditandai dengan… ANS: A
A. Terbentuk asam dan gas pada kaldu laktosa 20. Dalam uji analisis koliform, nilai MPN sangat
B. Perubahan warna mempengaruhi kualitas air. Makin kecil nilai
C. Tidak terbentuk gas pada kaldu laktosa MPN maka semakin…
D. Tidak terbentuk asam pada kaldu laktosa A. Layak minum dan kualitas tinggi
E. Tidak terjadi perubahan warna B. Tidak layak minum
ANS: A C. Rendah kualitasnya
15. Bakteri koliform dalam air minum dikategorikan D. Banyak bakteri pathogen
dalam 3 golongan yaitu… E. Menyebabkan penyakit menular
A. Koliform fekal, koliform non fekal dan ANS: A
koliform total
IMD Praktikum Digital

Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau


DESKRIPSI SINGKAT memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh
kultur atau biakan murni. Ada beberapa cara umum yang dapat
dilakukan dengan cara goresan(steak plate), cara taburan atau tuang
(pour plate), serta mikro manipulator (the micromanipulator
methods). Secar alami, bakteri di alam ditemukan dalam populasi
campuran. Hanya dalam keadaan tertentu saja populasi ini ditemukan
dalam keadan tertentu saja populasi ini ditemukan dalam keadaan
murni. Untuk dapat mempelajari sifat biakan, morfologi, dan sifat
faalinya, maka organisme yang akan diteliti harus dapat dipisahkan.

Mahasiswa mampu melakukan isolasi dan pemurnian pada


CAPAIAN PRAKTIKUM mikroorganisme.

Sebagai pembuka wawasan anda dalam memahami sterilisasi dalam


KAJIAN TEORI mikrobiologi. Bacalah buku rujukan yang terdapat di laman daring
praktikum digital. Buku tersebut membahas tentang pemurnian
mikroorganisme, untuk itu bacalah dengan baik dan runut setiap
babnya secara digital.

Sebelum anda mengerjakan rangkaian praktikum ini, cobalah


TES PENDAHULUAN terlebih dahulu anda mengerjakan tes pendahuluan pada (Lampiran
Tes Pendahuluan) berupa soal pilihan ganda untuk mengetahui
kesiapan dan kemampuan awal anda pada praktikum ini. Dalam tes
ini anda harus mendapatkan skor minimal 80% untuk dapat
melanjutkan praktikum ini. Kesempatan mengerjakan tes ini hanya
sekali, sehingga kerjakanlah dengan baik dan benar.
Alat dan bahan praktikum:
KEGIATAN PM.8.1 1. Alat: Cawan petri, jarum ose, mortar, tabung reaksi, inkubator.
2. Bahan: Rimpang jahe, rimpang kunyit, akar tanaman jagung,
Isolasi Mikroorganisme
akar tanaman padi, medium NA, PDA, akuades, Kapas, alkohol.
Endofit
Prosedur Kerja:
Tujuan praktikum:
Dalam menyelesaikan rangkaian setiap kegiatan praktikum, ikutilah
Untuk mendapatkan prosedur kerja berikut ini dengan baik dan benar.
mikroorganisme endofit dari 1. Siapkan sampel rimpang jahe, kunyit, akar dan batang tanaman
jaringan tanaman. jagung dan padi. Potong rimpang dan batang tanaman jagung,
padi sepanjang 5 cm. Sedangkan sampel akar pisahkan dengan
batang. Kemudian cuci semua sampel dengan air mengalir.
2. Lakukan sterilisasi permukaan seluruh sampel dengan cara
merendam pada alkohol 70% selama 5 menit, kemudian bilas
dengan akuades steril dan kering anginkan di dalam laminar air
flow.
3. Haluskan masing-masing sampel dengan cara menggerus pada
mortar steril. Setelah sampel halus, masukkan masing-masing
kedalam 9 ml aquades steril.
4. Lakukan seri pengenceran sampai taraf 10-4.
5. Masing-masing sampel sebanyak 0.1 ml diinokulasikan pada
medium NA dan PDA dengan metode surface plate.
6. Sampel diratakan pada seluruh permukaan medium
7. Inkubasi pada suhu 37 derajat celcius selama 2x24 jam
8. Amati morfologi koloni yang tumbuh
9. Koloni yang tumbuh dengan ciri morfologi berbeda dianggap
sebagai jenis yang berbeda.

Pertanyaan:
1. Apa tujuan kita melakukan isolasi mikroorganisme ?
2. Apa yang dimaksud dengan isolasi mikroorganisme ?

Hasil percobaan dan pengamatan yang telah anda lakukan,


laporkanlah dengan mengikuti format kerja berikut ini.
Alat dan bahan praktikum:
KEGIATAN PM.8.2 Kultur campuran mikroorganisme endofit yang dihasilkan pada
proses isolasi, media NA dan PDA miring, ose.
Penghitungan Bakteri
dengan Metode MPN
Prosedur Kerja:
Dalam menyelesaikan rangkaian setiap kegiatan praktikum, ikutilah
Tujuan praktikum:
prosedur kerja berikut ini dengan baik dan benar.
Untuk mendapatkan isolat 1. Kultur campuran mikroorganisme endofit hasil isolasi dipilih
murni dari kultur campuran. isolat yang menunjukan ciri morfologi berbeda dan terpisah antar
koloni.
2. Ambil dengan menggunakan ose steril.
3. Pindahkan ke media NA atau PDA padat dan inokulasikan
dengan metode streak plate.
4. Inkubasikan selama 1 x 24 jam.
5. Koloni yang tumbuh dan terpisah selanjutnya dipindahkan
kedalam media NA atau PDA miring.

Pertanyaan:
Apa yang dimaksud dengan isolat murni ?

Hasil percobaan dan pengamatan yang telah anda lakukan,


laporkanlah dengan mengikuti format kerja berikut ini.
Anda telah melaksanakan proses praktikum ini, untuk itu
BAHAN DISKUSI diskusikanlah hal-hal yang telah anda temukan dalam praktikum ini.
Adapun topik diskusi yang akan anda bahas yaitu sebagai berikut;

Pengenceran bertujuan untuk memperoleh biakan atau koloni murni


dari suatu medium. Namun terkadang pada media ditumbuhi oleh
mikroba lain yang disebabkan terjadinya kontaminasi saat proses
pengerjaan maupun pada alat dan bahan yang tidak steril. Jika terjadi
demikian. Apa yang harus dilakukan terkait kita sedang melakukan
isolasi dan pemurnian mikroorganisme?

"Selamat berdiskusi"

Isolasi adalah metode atau cara memisahkan mikroba pada biakan


RANGKUMAN murni dan mencegah pencemaran dari luar. Melalui inokulasi
memindahkan mikroba ke medium tumbuh yang baru, berfungsi
menumbuhkan mikroba untuk beroleh mikroba yang murni. Medium
yang digunakan dalam keadaan steril, sangat perlu hati-hatian dalam
proses tersebut untuk menjaga kontaminasi. Perlu diketahui mikroba
yang ditumbuhkan haruslah dari bakteri yang dihomogenkan agar
didapatkan bakteri murni yang dibutuhkan. Terdapat beberapa cara
umum yang dapat dilakukan dalam proses pemidahan yaitu dengan
cara goresan (steak plate), cara taburan atau tuang (pour plate), serta
mikro manipulator (the micromanipulator methods). Pemisahan dan
pemurnian adalah metode untuk memisahkan dan memurnikan suatu
mikroba. Pada prinsipnya, pemisahan dilakukan untuk memisahkan
dua atau lebih mikroba yang saling bercampur, sedangkan pemurnian
dilakukan untuk mendapatkan mikroba murni dari suatu mikroba yang
telah tercemar oleh mikroba lain.

Untuk menguji wawasan dan pengetahuan anda terkait dengan judul


TES FORMATIF praktikum ini. Kerjakanlah tes formatif pada (Lampiran Tes Formatif)
dengan nilai ketuntasan 80% jika belum mencapai standar tersebut,
ulangilah kembali tes ini dengan maksimal mengerjakan sebanyak 3
kali.

Kerjakanlah tugas dibawah ini dengan baik dan benar, tugas tersebut
TUGAS dimuat dalam file pdf maksimal 3 halaman termasuk soal. Selanjutnya
tugas tersebut lakukan pengunggahan pada menu yang tersedia pada
kelas daring PRAKTAL.

Dalam praktikum yang telah anda lakukan adalah tentang bagaimana


menggunakan teknik isolasi dan pemurniaan pada suatu media berupa
NA (Nutrien Agar). Dalam percobaan tersebut dilakukan
pengenceran. Apakah tujuan pengenceran tersebut? Selanjutnya
mengapa inkubasi cawan petri diletakkan terbalik? Jelaskan kedua
masalah tersebut melalui beberapa studi kasus!
TES EVALUASI
ANS: E
A. Tes Pendahuluan 6. Usaha mencegah masuknya mikroorganisme yang
1. Suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan tidak diinginkan dan untuk menanam suatu
mikroba tertentu dari lingkungan sehingga spesies memiliki beberapa cara, antara lain
diperoleh kultur atau biakan murni disebut dengan yaitu. . .
tekhnik. . . A. Biakan agar tabung dan biakan agar tuang
A. Isolasi B. Biakan agar tuang dan inkubasi
B. Steak plate C. Inkubasi dan biakan cairan
C. Penggoresan D. Biakan cairan dan inokulasi
D. Pour plate E. Inokulasi dan isolasi
E. Semua jawaban salah ANS: A
ANS: A 7. Dalam mengisolasi mikroba terdapat beberapa
2. Kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari metode, antara lain yaitu dengan cara metode
pembelahan dari satu sel tunggal disebut dengan... sebar. Metode sebar dilakukan dengan cara. . .
A. Kultur buatan A. Mencampurkan media agar yang masih cair
B. Kultur alami dengan sampel yang sudah dilakukan
C. Kultur modern pengenceran
D. Kultur tradisional B. Menuangkan sampel kultur murni di atas
E. Kultur semi modern media agar yang telah memadat
ANS: B C. Mengencerkan suatu suspensi berupa cairan
3. Cara umum yang dapat dilakukan untuk spesies kemudian diencerkan dalam tabung
melakukan proses isolasi bakteri yaitu. . . tersendiri
A. Inokulasi, steak plate, dan penggoresan D. Menggoreskan biakan pada media
B. Pour plate, tuang, dan the micromanipulator pertumbuhan
methods E. Semua jawaban salah
C. Steak plate, pour plate, dan the ANS: B
micromanipulator methods 8. Tekhnik untuk mempertahankan kemurnian
D. The micromanipulator methods, taburan, dan biakan selama pemindahan berulang kali disebut
tuang dengan tekhnik. . .
E. Inokulasi, tuang, dan pour plate A. Tekhnik isolasi
ANS: C B. Tekhnik pemurnian
4. Pada dasarnya, pertumbuhan dan perkembangan C. Tekhnik aseptic
mikroba memrlukan substrat yang disebut D. Tekhnik pemuliaan
dengan. . . E. Tekhnik inkubasi
A. Plate ANS: C
B. Mangkuk 9. Beberapa model dalam metode goresan yaitu
C. Cawan sebagai berikut, kecuali. . .
D. Media A. Goresan T
E. Agar B. Goresan kuadranc
ANS: D C. Goresan radiand
5. Beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam D. Goresan L
melakukan isolasi mikroba yaitu sebagai berikut, E. Goresan sinambung
kecuali. . . ANS: D
A. Sifat setiap jenis mikroba yang akan diisolasi 10. Media pertumbuhan untuk tempat pertumbuhan
B. Cara inkubasi mikroba bakteri yang benar yaitu . . .
C. Medium untuk pertumbuhan yang sesuai A. Media yang alami
D. Cara menguji bahwa mikroba yang diisolasi B. Media yang disengaja
telah berupa kultur murni dan sesuai dengan C. Media yang disesuaikan
yang dimaksud D. Media yang bermanfaat
E. Adanya pencairan gelatin dan E. Media yang diperkaya
mempertahankan biakan baru ANS: E
B. Tes Formatif
1. Pernyataan berikut yang merupakan prinsip dari E. Pada teknik sebar, pencampuran stok kultur
isolasi mikroba yang tepat yaitu. . . . bakteri dilakukan setelah media agar berubah
A. Memisahkan suatu jenis mikroba dengan warna. Sedangkan pada teknik tuang, kultur
mikroba lain yang berasal dari campuran dicampurkan ketika media belum berubah
bermacam-macam mikroba warna
B. Memisahkan suatu jenis mikroba dengan ANS: C
kontaminasi udara sekitar 4. Perhatikan gambar berikut !
C. Memisahkan suatu jenis mikroba dengan
mikroba lain yang berasal dari campuran 1
jenis mikroba
D. Memisahkan suatu jenis mikroba dengan
senyawa-senyawa berbahaya
E. Memisahkan suatu jenis mikroba dengan
makhluk hidup lain
ANS: A
2. Suatu teknik dalam menumbuhkan
mikroorganisme di dalam media agar dengan cara Metode yang bernomor 1 dan 2 berturut-turut
mencampurkan media agar yang masih cair yaitu. . .
dengan stok kultur bakteri disebut dengan A. Inokulasi dan steak plate method
teknik... B. Pour plate method dan the micromanipulator
A. Teknik cawan gores method
B. Teknik tuang C. The micromanipulator method dan spread
C. Teknik sebar plate method
D. Teknik isolasi D. Spread plate method dan pour plate method
E. Teknik inkuasi E. Isolasi dan pour plate method
ANS: B ANS: D
3. Perbedaan antara teknik sebar dan teknik tuang 5. Alat lab berikut yang paling berperan dalam
yaitu. . . proses pemurnian mikroorganisme khususnya
A. Pada teknik sebar, pencampuran stok kultur pada tahap pengambilan koloni bakteri yaitu. . .
bakteri dilakukan sebelum media agar A. Cawan petri
memadat. Sedangkan pada teknik tuang, B. Spatula
kultur dicampurkan ketika media telah C. Pinset
memadat D. Tabung reaksi
B. Pada teknik sebar, pencampuran stok kultur E. Jarum ose
bakteri dilakukan pada saat media agar ANS: E
setengah memadat. Sedangkan pada teknik 6. Tiga cara utama yang umumnya dipakai dalam
tuang, kultur dicampurkan ketika media telah sterilisasi sebelum proses isolasi dan pemurnian
sepenuhnya memadat mikroorganisme yaitu. . .
C. Pada teknik sebar, pencampuran stok kultur A. Penggunaan panas, penggunaan bahan kimia
bakteri dilakukan setelah media agar dan penyaringan
memadat. Sedangkan pada teknik tuang, B. Penyaringan, penggunaan bahan kimia dan
kultur dicampurkan ketika media masih cair penggunan bahan biologi
(belum memadat) C. Penggunaan bahan fisikia, penggunaan bahan
D. Pada teknik sebar, pencampuran stok kultur kimia dan penggunan bahan biologi
bakteri dilakukan setelah media agar D. Penyaringan, penggunaan bahan biologi dan
mengental. Sedangkan pada teknik tuang, penggunaan bahan fisika
kultur dicampurkan sebelum media terbentuk E. Penggunaan bahan fisika, penggunaan panas
dan penyaringaN
ANS: A
7. Alat laboratorium berikut yang digunakan pada
saat memisahkan sel pada proses isolasi sel
tunggal yaitu. . .
A. Pipet tetes
B. Pinset
C. Jarum ose
D. Pipet kapiler
E. Spatula
ANS: D
8. Beberapa cara untuk mengukur atau menghitung
mikrobia yang telah diisolasi yaitu. . . .
A. Dengan perhitungan jumlah sel, perhitungan
massa sel secara tak langsung, dan pendugaan
massa sel secara langsung.
B. Dengan perhitungan koloni sel, perhitungan
massa sel secara langsung, dan pendugaan
massa sel secara langsung.
C. Dengan perhitungan jumlah sel, perhitungan
massa sel secara tak langsung, dan pendugaan
massa sel secara tak langsung.
D. Dengan perhitungan koloni sel, perhitungan
massa sel secara langsung, dan pendugaan
massa sel secara tak langsung.
E. Dengan perhitungan jumlah sel, perhitungan
massa sel secara langsung, dan pendugaan
massa sel secara tak langsung.
ANS: E
9. Perhitungan jumlah sel mikroorganisme yang
telah diisolasi dapat dilakukan dengan 3 metode
yaitu. . . .
A. Dengan hitungan mikroskopik, MPN (Most
Probable Number), dan hitungan cawan
B. Dengan hitungan mikroskopik, MPN (Most
Probable Number), dan hitungan media
C. Dengan hitungan makroskopik, MPN (Most
Probable Number), dan hitungan cawan
D. Dengan hitungan makroskopik, MPN (Most
Probable Number), dan hitungan media
E. Semua jawaban benar
ANS: A
10. Beberapa model dalam metode goresan yaitu
sebagai berikut, kecuali. . .
A. Goresan T
B. Goresan kuadranc
C. Goresan radiand
D. Goresan L
E. Goresan sinambung
ANS: D
IMD Praktikum Digital

Dalam percobaan ini akan dilakukan uji sensitifitas, yang merupakan


DESKRIPSI SINGKAT suatu teknik untuk menetapkan sensitifitas suatu antibiotika dengan
mengukur efek senyawa tersebut pada pertumbuhan suatu
mikroorganisme serta berhubungan dengan waktu inkubasi untuk
melihat antibiotik mana yang kerjanya lebih cepat menghambat atau
membunuh mikroba lain.

Mahasiswa mampu menerapkan uji sensitivitas pada


CAPAIAN PRAKTIKUM mikroorganisme.

Sebagai pembuka wawasan anda dalam memahami sterilisasi dalam


KAJIAN TEORI mikrobiologi. Bacalah buku rujukan yang terdapat di laman daring
praktikum digital. Buku tersebut membahas tentang uji sensitivitas
mikroorganisme, untuk itu bacalah dengan baik dan runut setiap
babnya secara digital.

Sebelum anda mengerjakan rangkaian praktikum ini, cobalah


TES PENDAHULUAN terlebih dahulu anda mengerjakan tes pendahuluan pada (Lampiran
Tes Pendahuluan) berupa soal pilihan ganda untuk mengetahui
kesiapan dan kemampuan awal anda pada praktikum ini. Dalam tes
ini anda harus mendapatkan skor minimal 80% untuk dapat
melanjutkan praktikum ini. Kesempatan mengerjakan tes ini hanya
sekali, sehingga kerjakanlah dengan baik dan benar.
Alat dan bahan praktikum:
KEGIATAN PM.9.1 1. Bahan: Biakan murni Escherichia coli, Bacillus subtilis,
Staphylococcus aureus, Candida albicans, Media Nutrient
Uji Sensitivitas Mikroba Agar, Media Nutrient Broth, Media Potato Dextrosa Agar,
dengan Metode Paper Disk media Potato Dextrosa Broth, lengkuas, bethadine, bawang
putih, super pel, tawas, aquades.
Tujuan praktikum: 2. Alat: cawan petri, lampu spritus, mikropipet, tabung reaksi,
Untuk menentukan tingkat gelap pengaduk, pinset, gunting, kertas cakram, inkubator,
sensivitas suatu bakteri penggaris, shaker inkubator.
terhadap berbagai macam zat
antimikroba. Prosedur Kerja:
Dalam menyelesaikan rangkaian setiap kegiatan praktikum, ikutilah
prosedur kerja berikut ini dengan baik dan benar.
1. Buatlah starter masing-masing mikroba uji dengan cara
mengambil masing-masing biakan murni sebanyak 1 ose,
kemudian inokulasikan kedalam media NB untuk masing-masing
jenis bakteri dan PDB untuk khamir.
2. Inkubasi pada shaker inkubator selama 1 x 24 jam pada suhu
370C.
3. Tentukan tingkat kekeruhan masing-masing starter mikroba uji
menggunakan metode spektrofotometri menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang 480nm sampai
diperoleh nilai OD 0,6-0,8.
4. Kemudian ambil 1 ml masing-masing mikroba uji dan
inokulasikan ke dalam cawan petri dengan metode pour plate.
5. Ratakan dengan cara memutar cawan petri mengikuti pola angka
delapan
6. Biarkan beberapa saat sampai agar memadat.
7. Kemudian letakkan kertas cakram pada permukan agar yang
sebelumnya telah dicelupkan pada bahan uji.
8. Lakukan inkubasi selama 24 – 48 jam dengan suhu 370C.
9. Amati pembentukan zona hambat atau zona bening disekitar
kertas cakram dan ukur menggunakan mistar.

Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan sensivitas bakteri.
2. Sebutkan beberapa ketentuan atau aturan dalam pengujian
sensivitas bakteri menurut Norrel.

Hasil percobaan dan pengamatan yang telah anda lakukan,


laporkanlah dengan mengikuti format kerja berikut ini.
Alat dan bahan praktikum:
KEGIATAN PM.9.2 1. Bahan: Mikroba uji Escherichia coli, Media Nutrient Broth,
bahan uji lengkuas, bethadine, bawang putih, super pel, tawas,
Penentuan MIC (Minimal aquades.
Inhibitory Concentration) 2. Alat: Mikropipet, vortex, inkubator, tabung reaksi.

Tujuan praktikum: Prosedur Kerja:


Menentukan nilai MIC pada Dalam menyelesaikan rangkaian setiap kegiatan praktikum, ikutilah
bahan uji. prosedur kerja berikut ini dengan baik dan benar.
1. Buatlah starter Echerichia coli dengan ketentuan OD 0,6-0,8.
2. Siapkan media Nutrient Broth, starter mikroba uji dan bahan uji.
3. Pertama-tama isilah 9 tabung reaksi dengan media Nutrient
Broth masing-masing sebanyak 4 ml.
4. Kemudian pada tabung pertama masukkan 4 ml bahan uji, vortex
supaya homogen
5. Ambil 4 ml suspensi media dan bahan uji dari tabung pertama
dan pindahkan ke tabung kedua, homogenkan.
6. Selanjutnya ambil 4 ml suspensi pada tabung kedua dan
pindahkan ke tabung ketiga, homogenkan, demikian seterusnya
sampai tabung terakhir.
7. Pada tabung terakhir buang 4 ml suspensi.
8. Selanjutnya pada masing-masing tabung tambahkan 1 ml
starter Echerichia coli
9. Inkubasikan pada suhu 37 derajat celcius selama 2 x 24 jam.
10. Amati pertumbuhan bakteri berdasarkan tingkat kekeruhan
dengan mengukur Optical density (OD) menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang 480 nm.

Pertanyaan:
1. Bagaimanakah pertumbuhan bakteri berdasarkan tingkat
kekeruhan ?
2. Apa yang menyebabkan adanya kekeruhan ?

Hasil percobaan dan pengamatan yang telah anda lakukan,


laporkanlah dengan mengikuti format kerja berikut ini.
Anda telah melaksanakan proses praktikum ini, untuk itu
BAHAN DISKUSI diskusikanlah hal-hal yang telah anda temukan dalam praktikum ini.
Adapun topik diskusi yang akan anda bahas yaitu sebagai berikut;

Menurut anda, mengapa terbentuknya zona hambat berada disekitar


kertas penghisap atau disekitar kertas cakram dan apa peran
pengukuran menggunakan mistar? Selanjutnya dalam kasus ini
pertumbuhan bakteri teridentifikasi berdasarkan tingkat kekeruhan,
mengapa demikian?

"Selamat berdiskusi"

Dalam praktikum ini anda telah melakukan uji sensitifitas, yang


RANGKUMAN merupakan suatu teknik untuk menentukan level sensitifitas suatu
antibiotika dengan mengukur kemampuan tersebut pada pertumbuhan
mikroorganisme serta melihat antibiotik mana yang kerjanya lebih
cepat menghambat atau membunuh mikroba lain. Metode uji
sensitivitas pada bakteri adalah cara untuk mengetahui dan
mendapatkan berpotensi bahan anti bakteri serta yang mempunyai
kemampuan dalam menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri
pada konsentrasi tertentu. Sehingga uji sentivitas bakteri dapat
menentukan tingkat kerentanan bakteri tertentu terhadap zat anti
bakteri dan untuk mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas
antibakteri. Pada umumnya cara uji sensitivitas bakteri digunakan
melalui difusi agar yaitu dengan cara mengamati daya hambat
pertumbuhan mikroorganisme oleh ekstrak yang diketahui dari daerah
di sekitar kertas cakram (paper disk) yang tidak ditumbuhi oleh
mikroorganisme. Zona hambatan pertumbuhan inilah yang
menunjukkan sensitivitas bakteri terhadap bahan anti bakteri.
Untuk menguji wawasan dan pengetahuan anda terkait dengan judul
TES FORMATIF praktikum ini. Kerjakanlah tes formatif pada (Lampiran Tes Formatif)
dengan nilai ketuntasan 80% jika belum mencapai standar tersebut,
ulangilah kembali tes ini dengan maksimal mengerjakan sebanyak 3
kali.

Kerjakanlah tugas dibawah ini dengan baik dan benar, tugas tersebut
TUGAS dimuat dalam file pdf maksimal 3 halaman termasuk soal. Selanjutnya
tugas tersebut lakukan pengunggahan pada menu yang tersedia pada
kelas daring PRAKTAL.

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat


mengetahui teknik uji sensitivitas, dapat mengukur zona hambat pada
masing-masing antibiotik. Bagaimanakah tehnik uji sensivitas yang
tepat? Selanjutnya bagaimana menentukan dan mengukur zona
hambat pada masing-masing antibiotik? Kemudian apa yang
dimaksud tingkat sensitivitas, intermediet dan resistensi antibiotik?
Jelaskan perbedaannya!
TES EVALUASI
A. Tes Pendahuluan
1. Menurut bentuknya media yang berfungsi untuk D. Antibiotic novobiosin
melihat gerak kuman adalah media... E. Madia MSA
A. Selektif ANS: C
B. Deferensial 7. Apabila suatu koloni pada media agar darah
C. Diperkaya dibuat preparat dan diwarnai dengan gram,
D. Agar tegak ternyata berbentuk coccus gram positif susunan
E. Semi solid menyebar, maka langkah selanjutnya adalah tes...
ANS: E A. Katalase
2. Staphylococcus aureus dalam klasifikasi termasuk B. Oksidase
phylum... C. Koagulase
A. Bakteria D. Sensitifitas
B. Micrococcaceae E. Fermentasi manitol
C. Sterptococcaceae ANS: A
D. Vertebrata 8. Enzim yang dihasilkan oleh bakteri bentuk coccus
E. Invertebrata yang dapat membantu penyebaran kuman
ANS: A sehingga infeksi tidak segera sembuh adalah...
3. Untuk membiakkan Staphylococcus Sp. A. Fibrinosilin
diperlukan media yang mengandung garam tinggi B. Hyaluronidase
disebabkan mikroba tersebut bersifat... C. Beta lactamase
A. Termofil D. Beta hemosilin
B. Psikrofil E. Streptodormase
C. Mesofil ANS: B
D. Halofil 9. Sifat-sifat bakteri enterobacteriaceae adalah...
E. Asidofil kecuali
ANS: D A. Bentuk batang
4. Bila pada media agar darah terdapat koloni putih B. Gram negative
keruh dan disekitarnya terdapat daerah yang C. Berflagel
berwarna kehijauan, maka mikroba tersebut D. Berkapsul
bersifat... E. Berspora
A. Memecah laktosa ANS: E
B. Tidak memecah laktosa 10. Media untuk membiakkan Neisseria gonothroe
C. Membentuk hemolisa alfa adalah...
D. Membentuk hemolisa beta A. Agar darah
E. Membentuk hemolisa gama B. Lowenstein-jensen
ANS: C C. Thayer martin
5. Staphylococcus pathogen dan tidak pathogen D. Mac Konkey Agar
dibedakan dengan tes... E. Cystin teluruit Agar
A. Katalase ANS: C
B. Oksidase
C. Koagulase
D. Sensitifitas
E. Fermentasi manitol
ANS: C
6. Tes untuk membedakan Staphylococcus pathogen
dan tidak pathogen menggunakan pereaksi...
A. H2O2 3 %
B. P-dimetil diamin dihidroklorid
C. Plasma
B. Tes Formatif
1. Banyaknya bahan pemeriksaan yang diperlukan 6. Syarat wadah bahan pemeriksaan bakteriologi
untuk pemeriksaan bakteriologi air dengan berupa urine adalah...
metode MPN menggunakan 7 tabung adalah... A. Bersih, bermulut besar, bertutup
A. 100 ml B. Bersih, bermulut besar, bertutup, terbuat dari
B. 60 ml gelas
C. 52 ml C. Bersih, bermulut lebar, bertutup, terbuat dari
D. 51,1 ml plastic
E. 50 ml D. Bersih, bermulut lebar, bertutup, terbuat dari
ANS: D gelas
2. Media laktosa broth pada pemeriksaan E. Bersih, bermulut lebar, bertutup, terbuat dari
bakteriologi air digunakan pada tahap... karton
A. Presuntif ANS: C
B. Confirmative 7. Media MSA berisi indicator...
C. Komplet A. MR 1 %
D. Penegasan B. PP 1 %
E. Pelengkap C. PR 1 %
ANS: A D. BTB 1 %
3. Hasil tes pada media BGLB dikatakan positif jika E. Methyleen blue 1 %
terbentuk... ANS: C
A. Perubahan warna dari merah menjadi kuning 8. Antigen yang dibentuk oleh bakteri berkelompok
B. Perubahan warna dari merah menjadi kuning enterobacteriaceae dan berpengaruh terhadap
dan ada gas pada tabung Durham virulensi adalah antigen...
C. Perubahan warna dari merah menjadi kuning A. O
dan ada gas pada tabung Durham B. K
D. Perubahan warna dari hijau menjadi merah C. H
dan ada gas pada tabung Durham D. Somatic
E. Kekeruhan dan ada gas pada tabung Durham E. Flagel
ANS: E ANS: B
4. Uji biokimia untuk mengetahui apakah bakteri 9. Uji biokimia yang dibuktikan dengan
memfermentasi karbohidrat membentuk asam penambahan reagen KOVAC adalah tes...
campur dengan tes... A. MR
A. Indol B. VP
B. MR C. Indol
C. VP D. Urea
D. Urease E. Simon sitrat
E. Motil ANS: C
ANS: B 10. Media berikut ini yang merupakan diferensial
5. Reagen yang digunakan untuk mengetahui apakah adalah...
bakteri mengoksidasi asam amino triptopan A. Amies
membentuk indol adalah... B. Agar darah
A. KOH 40% C. Agar coklat
B. Phenol red D. Nutrient agar
C. Kovac E. Telurit cair
D. Metil red ANS: B
E. Alfa naftol
ANS: C
11. Perlakuan terhadap sisa bahan makanan berupa
sputum adalah...
A. Dicuci
B. Dibakar
C. Dikeringkan
D. Disterilkan di autoclave
E. Dibuang
ANS: B
12. Media penyubur yang diperlukan untuk
menumbuhkan bakteri dengan bahan pemeriksaan
usap adalah...
A. APW 1 %
B. Amies
C. Telurit cair
D. Agar darah
E. Selerit cair
ANS: C
13. Spesies bakteri berikut yang tidak bisa diisolasi
dari bahan berupa darah adalah...
A. Clostridium tetani
B. Streptococcus sp.
C. Staphylococcus aureus
D. Salmonella sp.
E. Pneumococcus sp.
ANS: A
UJIAN PRAKTIKUM

Petunjuk:
Kerjakanlah soal berikut ini dengan baik dan benar. Hasil pekerjaan anda tersebut, dimuat dalam file pdf
minimal 5 halaman termasuk soal. Selanjutnya, waktu anda untuk menyelesaikan soal ini yaitu selama 30
menit. Kemudian lakukan pengunggahan pada menu UPM yang tersedia pada kelas daring PRAKTAL.

1. Staphylococcus aureus adalah mikroba patogen yang terdapat biasanya pada kulit yang luka atau air
susu yang terkontaminasi. Gambarkan diagram alir identifikasi mikroba tersebut berdasarkan bergey’s
manual! juga sebutkan analisis yang dilakukan! serta Bagaimana cara menghitung koloninya?
2. Sebutkan faktor-faktor penting dalam menganalisis mikrobiologi makanan! jelaskan jawaban anda!
TES SUMATIF

1. Efek yang utama dari sterilisasi dengan cara panas lembab (moist heat) adalah…
A. Terpentalnya sel bakteri
B. Denaturasi protein
C. Perubahan warna
D. Rusaknya material
E. Rusaknya mikroba
ANS: B
2. Bahan yang mengandung air dan tidak tahan tekanan atau suhu tinggi lebih tepat disterilkan dengan
metode…
A. Tyndalisasi
B. Sterilisasi dengan udara panas
C. Filtrasi
D. Menggunakan autoklaf
E. Pemijaran
ANS: A
3. Jenis sterilisasi yang kerjanya merusak DNA mikroorganisme sehingga ekspresi DNA tidak terjadi
adalah…
A. Sterilisasi gas
B. Sterilisasi radiasi
C. Sterilisasi filtrasi
D. Sterilisasi thermal
E. Sterilisasi panas lembab
ANS: B
4. Benda yang dapat disterilisasi dengan cara pemijaran yaitu…
A. Pipet
B. Ujung pinset
C. Spuit
D. Handscoon
E. Tutup botol
ANS: B
5. Hasil proses desinfeksi dipengaruhi oleh…
A. Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba
B. Tempat dilakukannya desinfeksi
C. Beban anorganik yang dijumpai pada benda
D. Struktur kimia benda
E. Waktu saat melakukan desinfeksi
ANS: A
6. Mikroorganisme dapat berkembang biak secara alami atau dengan campur tangan manusia.
Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia di antaranya melalui pertumbuhan menggunakan
media. Pada pembuatan media tersebut apa saja yang perlu diperhatikan ...
A. Mikroorganisme dan fungsinya
B. Haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diperlukan oleh bakteri dan juga keadaan lingkungan
fisik yang dapat menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya
C. Medium dan Mikroorganisme
D. Keadaan lingkungan fisik yang dapat menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya
E. Jenis-jenis nutrien untuk mikroorganisme
ANS: B
7. Medium pertumbuhan adalah media yang digunakan dalam pertumbuhan mikroorganisme untuk
keperluan penelitian dalam bidang ilmu mikrobiologi. Mikroorganisme yang akan diamati akan
ditumbuh kembangkan dalam media seperti . . .
A. Enzim dan Nutrien agar (NA)
B. PDA Antibiotika
C. Media sintesis
D. Nutrien agar (NA) dan Potato Dektrosa Agar (PDA)
E. Potato Dektrosa Agar (PDA) dan Media sintesis
ANS: D
8. Dalam pembuatan medium pertumbuhan, alat maupun bahan yang akan digunakan haruslah steril dan
tidak dalam keadaan terkontaminasi. Berhasil atau tidaknya pembuatan medium pertumbuhan
dipengruhi oleh tahap yang disebut dengan sterilisasi. Tahap sterilisasi adalah tahap dimana semua alat
dan bahan yang akan digunakan melalui proses . . .
A. Tumbuh pada media yang akan digunakan
B. Tes creolin
C. Tes detergen kation
D. Tes detergen anion
E. Pembunuhan dan pencegahan mikroorganisme
ANS: E
9. Media adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan
mikroba. Media harus mengandung semua unsur . . .
A. Hara dan nutrien
B. Pertumbuhan dan perkembangan
C. Mikroba agar
D. Bakterisidal
E. Bakteriostatik
ANS: A
10. Salah satu nilai kritis dalam pembuatan media adalah . . .
A. Penuangan media ke petri disk harus pada kondisi steril yaitu melalui proses safiksasi
B. Penuangan media ke petri disk harus pada kondisi steril yaitu melalui proses fiksasi
C. Penuangan media ke petri disk harus pada kondisi steril yaitu melalui proses tefiksasi
D. Penuangan media ke petri disk harus pada kondisi steril yaitu melalui proses defiksasi
E. Penuangan media ke petri disk harus pada kondisi steril yaitu melalui proses pafiksasi
ANS: B
11. Metode yang merupakan sebuah enumerasi mikroorganisme yang menggunakan data dari hasil
pertumbuhan mikroorganisme pada mediium cair spesifik dalam seri tabung yang ditanam dan sampel
padat atau cair yang ditanam berdasarkan jumlah sampel yaitu ...
A. MPN
B. Gores
C. Tanam
D. Petroff - Hauser
E. Agar cawan
ANS: A
12. Berikut ini yang termasuk kelompok perhitungan jumlah sel yaitu..
A. Hitungan cawan
B. Gravimetrik
C. Kekeruhan
D. Analisis komponen sel
E. Analisis produk katabolisme
ANS: A
13. Berikut ini yang termasuk kelompok perhitungan massa sel secara langsung yaitu...
A. Hitungan mikroskopik
B. MPN
C. Turbidimetri
D. Analisi komponen sel
E. Hitungan cawan
ANS: C
14. Berikut ini yang termasuk kelompok perhitungan massa sel secara tidak langsung yaitu...
A. Most probable number
B. Volumetrik
C. Kekeruhan
D. Analisi konsumsi nutrien
E. Gravimetrik
ANS: D
15. Menumbuhkan sel mikroba yang masih hidup pada metode agar, sehingga sel mikroba tersebut akan
berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung tanpa menggunakan mikroskop,
merupakan prinsip dari metode...
A. Hitungan cawan
B. Hitungan mikroskopik
C. Gravimetrik
D. Analisis komponen sel
E. Turbidimetri
ANS: A
16. Perhitungan dimana ada semacam modifikasi penemuan hematokrit pada pengukuran volume total
butir-butir, merupakan salah satu cara perhitungan secara tidak langsung yaitu...
A. Metode turbidimetrik
B. Pour plate
C. Penentuan volume total
D. Metode cawan
E. Metode MPN
ANS: C
17. Perhatikan gambar berikut ini!

Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan SEM , menunjukkan bahwa endospora yang dimiliki
bakteri tersebut berwarna...
A. Merah muda
B. Merah
C. Biru
D. Hijau
E. Transparan
ANS: C
18. Perhaikan gambar berikut ini!

Gambar di atas merupakan morfologi koloni bakteri yang dilihat dari segi...
A. Bentuk
B. Pinggiran
C. Elevasi
D. Tepian
E. Pigmentasi
ANS: C
19. Perhatikan gambar berikut ini!

Gambar di atas menunjukkan morfologi koloni bakteri yang dilihat dari segi...
A. Margin
B. Elevasi
C. Bentuk
D. Pigmentasi
E. Filamen
ANS: A
20. Perhatikan gambar berikut ini!

Bakteri yang dilihat menggunakan mikroskop SEM ini, berbentuk...


A. Staphylococcus
B. Streptococcus
C. Diplococcus
D. Sarcina
E. Monococcus
ANS: B
21. Perhatikan gambar berikut ini!

Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan mikroskop cahaya, bakteri yang tampak menunjukkan
berbentuk...
A. Sarcina
B. Streptococcus
C. Staphylococcus
D. Monococcus
E. Diplococcus
ANS: C
22. Medium yang kaya akan zat makanan dan mempunyai susunan bahan seemikian rupa adalah
medium ...
A. Medium selektif
B. Medium umum nutrient
C. Medum sintetis
D. Medium non-sinetis
E. Medium semi-sintetis
ANS: B
23. Berikut ini pernyataan mengenai pewarnaan secara gram yang benar, kecuali ...
A. Tahapan penting dalam langkah awal identifikasi
B. Didasakan pada tebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di dinding sel
C. Memanfaatkan bakteri dalam pewarnaannya
D. Didasarkan pada sedikitnya lapisan lemak pada membran sel bakteri
E. Pewarnaan yang memanfaatkan jenis zat warna
ANS: E
24. Berwarna ungu dan merupakan pewarna primer yang akan memberikan warna mikroorganisme target
adalah fungsi dari zat ...
A. Luyol
B. Alcohol
C. Fucin basa
D. Kristal violet
E. Asam klorida
ANS: D
25. Zat pewarna yang akan memberikan warna biru pada nukleus adalah funsi dari zat pewarna ...
A. Luyol
B. Alcohol
C. Fucin basa
D. Hematoxylin
E. Eosin
ANS: D
26. Berikut ini merupakan fungsi dari fucin basa adalah ...
A. Pewarna primer yang akan memberikan warna mikroorganisme target
B. Membilas atau melunturkan kelebihan zat warna pada sel bakteri
C. Memfiksasi pewarna primer yang diserap mikroorganisme target
D. Pewarna tandingan atau pewarna sekunder
E. Mempertahankan warna agar tidak terubah
ANS: D
27. Beberapa kelompok gram positif mampu membentuk endospora. Endospora terbentuk ketika berada
dalam kondisi . .
A. Suhu ekstrim
B. Stabil
C. Seimbang
D. Labil
E. Dingin
ANS: A
28. Pembelahan aseksual mikroorganisme baik bakteri gram positif dan negatif yang ditandai dengan
adanya satu sel induk membelah menjadi dua sel anak disebut…
A. Pembelahan biner
B. Pembelahan ganda
C. Perkuncupan
D. Rekombinasi DNA
E. Pembentukan spora
ANS: A
29. Peptidoglikan pada bakteri gram positif terdiri atas beberapa rantai polipeptida yaitu . . .
A. SAP
B. L-alanin
C. M-alanin
D. MAP
E. P-Lisin
ANS: B
30. Urutan langkah utama dalam metode pewarnaan gram adalah . . .
A. Aplikasi zat warna – Pembuatan olesan – Fiksasi - Amati
B. Aplikasi zat warna – Fiksasi – Pembuatan Olesan - Amati
C. Pembuatan olesan – Aplikasi zat warna – Fiksasi - Amati
D. Fiksasi- Pembuatan olesan- Aplikasi zat warna - Amati
E. Pembuatan olesan- Fiksasi – Aplikasi zat warna – Amati
ANS: E
31. Perhatikan langkah berikut.
1) Pemberian kristal violet
2) Pemberian cat safranin
3) Penambahan larutan mordan
4) Dekolorisasi dengan alkohol asam
Urutan langkah yang benar dalam pengecetan gram ialah . . .
A. 1,2,3,4
B. 1,3,2,4
C. 1,3,4,2
D. 1,4,3,2
E. 2,4,3,1
ANS: C
32. Metode yang paling umum digunakan dalam uji analisis koliform adalah…
A. MPN (Most Probable Number)
B. Millipore membrane filter
C. Metode medium agar
D. Fermentasi tabung ganda
E. Media LSTB (Lauryl Sulfate Tryptose Broth)
ANS: A
33. Dalam metode MPN, terdapat 3 ragam yang biasanya digunakan dalam pemeriksaan MPN dengan
menggunakan konsentrasi yang sama. Konsentrasi tersebut berturut-turut adalah…
A. 1 ml, 2 ml, 3 ml
B. 1 ml, 10 ml, 20 ml
C. 0,1 ml, 1 ml, 3 ml
D. 10 ml, 1 ml, 0,1 ml
E. 5 ml, 10 ml, 15 ml
ANS: D
34. Fekal koliform dan E.coli terindikasi kuat disebabkan oleh…
A. Limbah plastik
B. Limbah industri
C. Limbah pabrik
D. Tinja
E. Limbah organik
ANS: D
35. Berikut adalah bahan yang digunakan jika menggunakan metode MPN, kecuali…
A. LSTB
B. BGLB
C. EMB
D. NA
E. Air
ANS: E
36. Pada uji penetapan, cawan EMB diinokulasikan dengann cara goresan kuadrat, setelah itu semua
tabung diinkubasikan selama 24 jam dengan suhu…
A. 31 0C
B. 32 0C
C. 33 0C
D. 34 0C
E. 35 0C
ANS: E
37. Beberapa cara untuk mengukur atau menghitung mikrobia yang telah diisolasi yaitu. . . .
A. Dengan perhitungan jumlah sel, perhitungan massa sel secara tak langsung, dan pendugaan massa
sel secara langsung.
B. Dengan perhitungan koloni sel, perhitungan massa sel secara langsung, dan pendugaan massa sel
secara langsung.
C. Dengan perhitungan jumlah sel, perhitungan massa sel secara tak langsung, dan pendugaan massa
sel secara tak langsung.
D. Dengan perhitungan koloni sel, perhitungan massa sel secara langsung, dan pendugaan massa sel
secara tak langsung.
E. Dengan perhitungan jumlah sel, perhitungan massa sel secara langsung, dan pendugaan massa sel
secara tak langsung.
ANS: E
38. Perhitungan jumlah sel mikroorganisme yang telah diisolasi dapat dilakukan dengan 3 metode
yaitu. . . .
A. Dengan hitungan mikroskopik, MPN (Most Probable Number), dan hitungan cawan
B. Dengan hitungan mikroskopik, MPN (Most Probable Number), dan hitungan media
C. Dengan hitungan makroskopik, MPN (Most Probable Number), dan hitungan cawan
D. Dengan hitungan makroskopik, MPN (Most Probable Number), dan hitungan media
E. Semua jawaban benar
ANS: A
39. Media penyubur yang diperlukan untuk menumbuhkan bakteri dengan bahan pemeriksaan usap
adalah...
A. APW 1 %
B. Amies
C. Telurit cair
D. Agar darah
E. Selerit cair
ANS: C
40. Spesies bakteri berikut yang tidak bisa diisolasi dari bahan berupa darah adalah...
A. Clostridium tetani
B. Streptococcus sp.
C. Staphylococcus aureus
D. Salmonella sp.
E. Pneumococcus sp.
ANS: A
Untuk mendukung penyusunan tugas dan laporan akhir anda, berikut adalah beberapa rujukan yang dapat
anda gunakan semoga bermanfaat.
Utama
1. Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta; Buku Kedokteran EGC.
2. Fifendy, Mades. 2017. Mikrobiologi. Depok; Kencana.
3. Ganjar, Indrawati. dkk, 2006. Mikrobiologi Dasar dan Terapan. Jakarta; Yayasan Obor Indonesia.
4. Gleeson, Cara & Nick Gray. 2003. The Coliform Index and Waterborne Disease: Problems of Microbial
Drinking. Taylor & Francis e-Library.
5. Harijati, Nunung. dkk. Mikrotehnik Dasar. Malang; Universitas Brawijajaya Press.
6. Harmita & Maksum Radji. 2006. Analisis Hayati. Jakarta; Buku Kedokteran EGC.
7. Hastuti, Utami Sri. 2018. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang; Universitas Muhammadiyah
Malang Press.
8. Ma’at, Suprapto. 2009. Sterilisasi dan Disinfeksi. Surabaya; Airlangga University Press.
9. Mertaniasih, Ni Made. dkk. Buku Ajar Tuberkulosis Diagnostik Mikrobiologis. Surabaya; Airlangga
University Press.
10. Mitchell, Campbel Reece. Biologi Jl. 2 (lux) Ed. 5. Jakarta; Erlangga
11. Murwani, Sri. 2015. Dasar-dasar Mikrobiologi Veteriner. Malang; Universitas Brawijajaya Press.
12. Syauqi, Ahmad. 2017. Mikrobiologi Lingkungan; Peran Mikroorganisme dalam Kehidupan.
Yogyakarta; CV. Andi Offset.
13. Whitman, William B. 2018. Bergey's Manual of Systematic Bacteriology Volume 2. Springer New York
Dordrecht Heidelberg; London
14. Whitman, William B. 2018. Bergey's Manual of Systematic Bacteriology Volume 3. Springer New York
Dordrecht Heidelberg; London
15. Whitman, William B. 2018. Bergey's Manual of Systematic Bacteriology Volume 4. Springer New York
Dordrecht Heidelberg; London
16. Whitman, William B. 2018. Bergey's Manual of Systematic Bacteriology Volume 5. Springer New York
Dordrecht Heidelberg; London
17. Wignyanto & Nur Hidayat. 2017. Bioindustri. Malang; Universitas Brawijajaya Press.
Pendukung
1. Atlas R.M, 1997. Principles of Microbiology. 2ndEd. Wm.C.Brown Publishers.
2. Dawes I.Wand I.W Sutherland. 1992. Microbial Physiology. 2ndEd. Blackwell Scientific Publications.
London.
3. Jawetz. 1996. Mikrobiologi KedokteranEdisi 20. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
4. Madigan M.T, J.M Martinko, J. Parker. 2000. Brock Biology of Microorganisms. 9thEd. Prentice Hall
International, Inc. New Jersey.
5. Pelczar dan Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. Jakarta : UI Press.
6. PressPelczar dan Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. Jakarta : UI Press.
7. Waluyo, L. 2004. Mikrobiologi Umum. UMM.
8. Zinsser. 1992. Microbiology. California : Appleton and Lange.

Anda mungkin juga menyukai