Anda di halaman 1dari 10

PENGUKURAN SEL BAKTERI

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi

Dibina oleh Agung Witjoro, S.Pd.,M.Kes dan Mardiana Lelitawati, S.Si.,M.Si

Oleh:

Kelompok 1 Offering C

1. Asha Nabila Putri Y 180341617537


2. Fahrinda Naila A. 180341617514
3. Merti Lestari S. 180341617575
4. M. Hamzah Al-Kautsar 180341617548
5. Naily Adniya Rochmy 180341617575
6. Zelvia Aprima P. 180341617534

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

FEBRUARI 2020
A. TOPIK
 Peneraan mikroskop
 Pengukuran sel bakteri
 Pewarnaan bakteri secara gram

B. TUJUAN
1. Untuk memperoleh ketrampilan menera skala mikrometer okuler
2. Untuk mengukur sel bakteri
3. Memperoleh ketrampilan pewarnaan sel bakteri secara gram
4. Untuk menentukan sifat Gram dari bakteri yang diperiksa

C. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Kamis, 30 Januari 2020
Pukul : 07.00 s/d 09.35 WIB
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Lantai III Jurusan Biologi
Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Malang

D. DASAR TEORI
Mikroskop adalah salah satu alat bantu yang digunakan untuk mengamati
objek yang ukurannya sangat kecil. Alat ini memudahkan beragam permasalahan
yang berhubungan dengan organisme yang berukuran mikro(kecil). Berdasarkan pada
pengamatan objek yang tampak, mikroskop dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
mikroskop cahaya (dua dimensi) dan mikroskop stereo (tiga dimensi). Berdasarkan
sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop
elektron (Kemenentrian Kesehatan, 2012).
Menurut (Kadaryanto, 2006) Mikroskop dapat membantu observasi atau
pengamatan yang dilakukan karena kemampuan alat tersebut yang dapat
memperbesar objek menjadi 40 X, 100 X, 400 X, bahkan sampai 1000 X lebih besar
dari objek yang sebenarnya. Jika kita membutuhkan perbesaran yang lebih besar dari
yang kita peroleh dengan menggunakan sebuah lensa pembesar sederhana, maka alat
yang dapat digunakan yaitu mikroskop (Wu, 2010).
Objek mikroskopis pada mikroskop dapat ditera dengan menggunakan
mikrometer. Fungsi mikrometer diantaranya mengestimasi ukuran dari obyek
mikroskopis yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Prinsip dari kalibrasi
mikrometer adalah menghitung jumlah anak skala antara skala mikrometer okuler
dengan mikrometer obyektif yang saling berhimpitan, sehingga akan diperoleh satu
nilai kalibrasi mikrometer okuler (Ratnawati, 2010).
Menurut Ratnawati (2010) mikrometer memiliki dua jenis yaitu mikrometer
objektif dan mikrometer okuler. Mikrometer objektif terbuat dari kaca yang di dalamn
ya terdapat skala tertentu. Biasanya terbagi menjadi 10 skala besar yang masing-
masing berukuran 0,1mm. Masing-masing skala besar tersebut dibagi lagi dengan
ukuran 0,01mm. Berbeda dengan mikrometer okuler yang ukuran skala nya dapat
ditentukan dengan mengkalibrasi menggunakan mikrometer objektif. Mikrometer
okuler ada dua jenis yaitu mikrometer okuler linier dan mikrometer okuler kuadran.
Mikrometer okuler linier berbentuk lingkaran gelas yang dipasan pada tabung lensa
okuler yang terdiri dari 100 skala berukuran mikron. Mikrometer okuler kuadran
dipasang pada tabung lensa okuler yang terdiri dari kotak-kotak kecil. Kotak tersebut
memiliki ukuran yang dapat diketahui dengan mengkalibrasi dengan mikrometer
objektif.
Menurut (Singleton.2006) Mikrobiologi adalah suatu cabang ilmu biologi
yang mempelajari tentang mikroorganisme dan interaksi antar organisme dan
lingkungannya.
Bakteri memiliki ukuran yang bervariasi terrgantung dari jenis spesiesnya.
Bakteri yang berbentuk spiral diukur menurut panjang dan lebarnya, sedangkan
bakteri yang berbentuk batang dan bulat diukur menurut diameternya. Ukuran
diameter bakteria yang berbentuk kokus berkisar antara 0,4-2 μm. Basil memiliki
panjang kira-kira 1,5 μm dan diameternya 1 μm. Bakteria bentuk basil yang paling
besar jarang melebihi diameter 1 μm dan panjangnya 3 μm. Rata-rata ukuran diameter
dan panjang bakteri patogen yang berbentuk batang kira-kira 0,5 μm dan 2 μm,
sedang bakteri non patogen yang berbentuk batang dapat mencapai diameter 4 μm dan
panjang 20 μm. Bakteria yang berbentuk spiral, biasanya merupakan jasad yang
paling kecil beukuran panjang dari 1-14 μm (Tarigan, 1988). Menurut Campbel
(2009), umumnya prokariot merupakan makhluk hidup uniseluler yang memiliki
diameter 0.5–5 μm.
Untuk mengetahui ukuran mikroba diperlukan sebuah mikrometer.
Mikrometer adalah kaca berskala yang memiliki dua jenis yaitu mikrometer okuler
dan mikrometer objektif. Mikrometer objektif berbentuk slide yang diletakkan pada
meja preparat mikroskop sedangkan mikrometer okuler dipasang pada lensa okuler
mikroskop, sedangkan. Jarak antar garis skala pada mikrometer okuler tergantung
pada perbesaran lensa objektif yang digunakan yang menentukan lapang pandang
mikroskop. Kalibrasi antara mikrometer okuler dan objektif dapat menentukan jarak.
Mikrometer objektif dapat menjadi tolak ukur untuk menentukan ukuran skala
mikrometer okuler. 1 skala mikrometer objektif = 0,01 mm / 10 µm (Muslim, 2011).
Kalibrasi dilakukan dengan cara mendekatkan skala mikrometer objektif
dengan okuler pada perbesaran yang diinginkan. Skala ke nol (garis pertama) kedua
mikrometer disimpulkan menjadi 1 garis kemudian dilihat pada skala ke berapa kedua
jenis mikrometer tersebut bertemu/berhimpit kembali. Dari hasil tersebut dapat
diketahui satu satuan panjang pada skala mikrometer okuler itu berdasarkan beberapa
jumlah skala kecil mikrometer objektif yang berada di antara garis yang berhimpit
tadi (Muslim, 2011).

E. ALAT DAN BAHAN


Alat:
1. Mikroskop 6. Kawat penyangga
2. Mikrometer okuler (ocular micrometer) 7. Pipet
3. Mikrometer meja (stage micrometer) 8. Pinset
4. Kaca benda 9. Lampu spiritus
5. Mangkuk pewarna 10. Botol penyemprot

Bahan:
1. Aquades steril 8. Korek api
2. Biakan murni bakteri umur 1x24 jam 9. Alkohol 95%
3. Larutan Ammonium Oksalat Kristal Violet 10. Sabun cuci
4. Sediaan bakteri yang telah diwarnai secara gram 11. Lap
5. Kertas penghisap 12. Larutan Safranin
6. Kertas lensa 13. Larutan iodium
7. Alkohol 70% 14. Lisol
F. PROSEDUR KERJA
1. Menera Mikrometer Okuler

Dipasang mikrometer okuler pada bagian tempat lensa okuler


mikroskop

Dipasang mikrometer meja pada meja benda mikroskop

Diatur posisi kedua skala sehingga titik nolnya berada pada satu
garis lurus.

Diamati garis skala dari mikrometer okuler yang berada pada garis
lurus dengan garis skala dari mikrometer meja selain titik nol.

Ditentukan perbesaran lensa mikroskop yang dipakai saat menera.

2. Mengukur Sel Bakteri

Dilepaskan mikrometer meja dari meja preparat

Dipasang sediaan preparat bakteri yang telah diberi pewarnaan


secara gram pada meja preparat.

Diatur posisi sel-sel bakteri sehingga berada pada bidang skala


mikrometer okuler.

Diukur panjang dan diameter sel dalam satuan skala.

Dikonversikan ke dalam satuan millimeter berdasarkan harga setiap


skala mikrometer okuler yang telah ditera
3. Pewarnaan secara Gram

Disediakan kaca benda yang bersih, lalu dilewatkan di atas nyala


lampu spiritus

Diteteskan setetes aquades steril di atas kaca benda tersebut

Diambil inokulum bakteri yang akan diperiksa secara antiseptik, lalu


diletakkan di atas tetesan aquades itu.

Diratakan perlahan dan ditunggu sampai mengering.

Dilakukan fiksasi dengan cara dilewatkan sediaan tersebut di atas


nyala api lampu spiritus dengan cepat.

Diletakkan sediaan di atas kawat penyangga yang berada di atas


mangkuk pewarna.

Diteteskan larutan Amonium Oksalat Kristal Violet di atas sediaan


tersebut lalu ditunggu selama 1 menit.

Dibuang kelebihan zat warna tersebut ke dalam mangkuk dan


sediaan dibilas dengan air kran

Diteteskan larutan iodium di atas sediaan tersebut lalu ditunggu


selama 2 menit.

Dibuang kelebihan larutan iodium ke dalam mangkuk dan sediaan


dibilas dengan air kran
Diteteskan larutan alkohol 95% di atas sediaan tersebut lalu
ditunggu selama 1 menit.

Dibuang sisa alkohol ke dalam mangkuk dan sediaan dibilas dengan


air kran

Diteteskan larutan safranin di atas sediaan tersebut lalu dibiarkan


selama 30 detik.

Dibuang kelebihan larutan safranin tersebut ke dalam mangkuk dan


sediaan dibilas dengan air kran

Dikeringkan sediaan dengan hati-hati dengan kertas penghisap, lalu


diperiksa di bawah mikroskop

G. DATA HASIL PENGAMATAN


1. Hasil Menera Mikrometer Okuler
Perbesaran 400 x = 1 skala mikrometer okuler = 1.23 µm
Perbesaran 1000 x = 1 skala mikrometer okuler = 0,5 µm
2. Hasil Pengukuran Sel Bakteri
Koloni 1 (Basil) gram negatif Koloni 2 (Basil) gram positif
Perbesaran 1000 x Perbesaran 1000 x
Diameter Diameter
1. Diameter sel 1 = 2 skala 1. Diameter sel 1 = 2 skala
2. Diameter sel 2 = 2 skala 2. Diameter sel 2 = 2 skala
3. Diameter sel 3 = 3 skala 3. Diameter sel 3 = 2 skala
Rata-rata diameter sel = 2,34 skala Rata-rata diameter sel = 2 skala
Diameter = Hasil x faktor kalibrasi Diameter = Hasil x faktor kalibrasi
=2,34 x 0,5 = 1,17 µm =2 x 0,5 = 1 µm
Panjang Panjang
1. Panjang sel 1 = 8 skala 4. Panjang sel 1 = 7 skala
2. Panjang sel 2 = 5 skala 5. Panjang sel 2 = 9 skala
3. Panjang sel 3 = 17 skala 6. Panjang sel 3 = 4 skala
Rata-rata panjang sel = 10 skala Rata-rata panjang sel = 6,67 skala
Panjang = Hasil x faktor kalibrasi Panjang = Hasil x faktor kalibrasi
=10 x 0,5 = 5 µm =6,67 x 0,5 = 3,335 µm

H. ANALISIS DATA
I. PEMBAHASAN
J. KESIMPULAN
K. DAFTAR PUSTAKA
Kadaryanto. 2006. Biologi : Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan. Jakarta:
Yuditira.
Neil A. Campbell, Jane B. Reece. 2009. Biology 8th Edition. San Francisco:
Pearson Benjamin Cummings.
Singleton,Paul. 2006. Dictionary of Microbiology And Molecular Biology
Third Edition. England: John wiley & Sons Inc.
Tarigan, Jeneng. 1988. Pengantar Mikrobiologi. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Tinggi.

L. DISKUSI
1. Tulislah hasil perhitungan peneraan harga skala mikrometer okuler pada pembesaran 400
X dan 1000 X. Mengapa perlu dilakukan peneraan pada kedua macam pembesaran
tersebut?
Jawab:
a) Pada perbesaran 400 X
20 skala mikrometer okuler = 5 skala mikrometer objektif
= 5 x 0,01 mm
= 0,05 mm
0,05
1 skala mikrometer okuler ¿ mm
20
= 0,0025 mm x 1000
= 2,5 μm Perbesaran 400 X
b) Pada perbesaran 1000 X
10 skala mikrometer okuler = 1 skala mikrometer objektif
= 1 x 0,01 mm
= 0,01 mm
0,01
1 skala mikrometer okuler ¿ mm
10
= 0,001 mm x 1000
= 1 μm Perbesaran 1000 X

Perlu dilakukan peneraan pada pembesaran 400 X dan 1000 X karena sel bakteri pada
pengamatan mikroskop minimal bisa terlihat pada perbesaran 400X dan 1000X.
Peneraan harga skala mikrometer okuler perlu dilakukan agar dapat mengetahui harga
skala mikrometer pada mikroskop yang digunakan. Hal ini disebabkan setiap mikroskop
memiliki harga skala yang berbeda. Begitu pula dengan perbesaran yang digunakan. Jika
perbesarannya berbeda maka harga skalanya juga akan berbeda. Jadi perlu diketahui
masing-masing harga skalanya, sebab kedua jenis perbesaran ini yang digunakan dalam
pengukuran.
2. Tulislah hasil pengukuran sel bakteri yang diamati dalam 3 ulangan, lalu hitunglah nilai
reratanya. Mengapa sel bakteri yang berbentuk basil harus diukur panjang dan diameter
selnya, sedang sel bakteri yang berbentuk kokus hanya diukur diameter sel saja?
Jawab:
Pengukuran Sel Bakteri (Perbesaran 1000 X)
a) Panjang
Koloni 1
U1 2 x 1 = 2 μm
2+ 1+ 2
U2 1 x 1 = 1 μm Rerata= = 1,67 μm
3
U3 2 x 1 = 2 μm
Panjang koloni 1 = 1,67 x 1 μm
= 1,67 μm
Koloni 2
U1 2 x 1 = 2 μm
2+ 3+2
U2 3 x 1 = 3 μm Rerata= = 2,33 μm
3
U3 2 x 1 = 2 μm
Panjang koloni 1 = 2,33 x 1 μm
= 2,33 μm
b) Diameter
Koloni 1
U1 1 x 1 = 1 μm
1+1+1
U2 1 x 1 = 1 μm Rerata= = 1 μm
3
U3 1 x 1 = 1 μm
Ø Koloni 1 = 1 x 1 μm
= 1 μm
Koloni 2
U1 1 x 1 = 1 μm
1+1+1
U2 1 x 1 = 1 μm Rerata= = 1 μm
3
U3 1 x 1 = 1 μm
Ø Koloni 2 = 1 x 1 μm
= 1 μm

Sel bakteri yang berbentuk basil harus diukur panjang dan diameter selnya karena
bakteri bentuk basil atau batang memiliki ukuran yang berbeda antara panjang dan
lebarnya. Sedangkan bakteri bentuk kokus hanya diukur diameternya saja karena dari
semua bidang pengukuran menunjukkan diameter yang sama sehingga cukup dilakukan
pengukuran pada diameternya saja.

Anda mungkin juga menyukai