• Struktur tubuhnya masih belum bisa dibedakan antara akar, batang dan daun.
• Tersusun oleh satu sel yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang kadang-kadang mirip
dengan tumbuhan tingkat tinggi (sudah mengalami diferensiasi).
• Perkembangbiakan pada umumnya secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual)
• Spora sebagai alat perkembangbiakan vegetatifnya.
• Perkembangbiakan secara generatif terjadi melalui peleburan gamet yang terbentuk didalam
organ yang disebut gametangium.
• Cara hidup pada tumbuhan talus ada tiga cara yaitu : autotrof (asimilasi dengan fotosintesis),
heterotrof dan simbiosis.
THALLOPHYTA DIBEDAKAN DALAM 3 ANAK DIVISI:
• Algae (ganggang)
• Fungi (jamur, cendawan)
• Lichenes (lumut kerak)
A. ALGAE (GANGGANG)
CIRI-CIRI:
• Ganggang termasuk tumbuhan bertalus, tidak memiliki akar, batang,dan daun sejati.
• Ganggang ada yang bersel satu dan bersel banyak, bersifat eukariotik, ada yang hidup
melekat pada sesuatu yang ada di dalam airmisalnya batu disebut bentos
• Jenis-jenis yang dapat bergerak aktif mempunyai 4 alat untuk bergerak yang berupa bulu
cambuk atau flagel.
• Mempunyai pigmen tertentu.
PIGMEN DALAM ALGAE:
• Klorofil : warna hijau-
• Fikosantin : warna perang/ coklat-
• Fikoeritrin : warna merah-
• Karoten : warna keemasan-
• Xantofil : warna kuning
Berdasarkan pigmennya, ganggang dapat dibedakan menjadi empat kelas, yaitu :
1. Chlorophyta (Ganggang hijau)
2. Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
3. Phaeophyta (Ganggang coklat)
4. Rhodophyta (Ganggang Merah)
1. CHLOROPHYTA (GANGGANG HIJAU)
• Fucus
Fucus
• Sargassum
• Turbinaria
• Macrocystis
sargassum
Macrocystis
4. RHODOPHYTA (GANGGANG MERAH)
• Warna merah pada ganggang ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak
dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil.
• Ganggang ini pada umumnya banyak sel (multiseluler) dan makroskopis, tidak berflagel,
memiliki kemampuan menimbun kalsium karbonat di dalam dinding selnya.
• Contoh Eucheuma, Gelidium, Glacilaria, Batrachospermum, Chondrus, Porphyra,
Polysiphonia, Nemalion.
JENIS ALGA YANG TERGOLONG DALAM RHODOPHYTA, YAITU:
1. Eucheuma
2. Gelidium
3. Glacilaria
4. Batrachospermum
5. Chondrus,
6. Porphyra
7. Polysiphonia
8. Nemalion.
PERANAN ALGAE BAGI MANUSIA
• Untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut (Chondrus crispus dan Gigortina mamilosa)
• pembuatan cat, berfungsi dalam industri untuk penyamakan kertas/menghaluskan kertas, pernis, obat-obatan, dan pasta gigi.
• bahan pembuat isolasi, • Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai
sebagai bahan penyekat dinamit, penggosok dan saringan.
• penyekat dinamit, • Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan
penghasil agar-agar.
• membuat saringan,
• Chlorella merupakan sumber karbohidrat dan protein.
• bahan alat penyadap suara, • Fukus dan Laminaria, abunya menghasilkan yodium
• Organisme ini sebenarnya kumpulan antara Fungi dan Algae tetapi sedemikian rupa, hingga
dari segi morfologi dan fisiologi merupakan suatu kesatuan.
• Lichenes hidup sebagai epifit pada pohon-pohonan, tetapi dapat juga di atas tanah,
terutama di daerah tundradi sekitar kutub utara.
• Algae yang ikut menyusun tubuh Lichenes disebut gonodium, dapat bersel tunggal atau
berupa koloni.
Berdasarkan komponen cendawan yang
menyusunnya, dapat dibedakan menjadi :
a. Ascolichens
• Cendawan penyusunnya tergolong
Pyrenomycetales, maka tubuh buah yang
dihasilkan berupa peritesium. Contoh :
Dermatocarpon dan Verrucaria.
• Cendawan penyusunnya tergolong
Discomycetes. Lichenes membentuk tubuh
buah berupa apothecium yang berumur
panjang. Contoh : Usnea dan Parmelia.
b. Basidiolichenes
• Berasal dari jamur Basidiomycetes
dan alga Mycophyceae.
• Basidiomycetes yaitu dari famili :
Thelephoraceae, dengan tiga genus
Cora, Corella dan Dyctionema.
• Mycophyceae berupa filamen yaitu :
Scytonema dan tidak berbentuk
filamen yaitu Chrococcus
Manfaat lumut kerak bagi kehidupan manusia diantaranya:
• Dapat dibuat obat contoh : Usnea filipendula (antibiotik)
• Digunakan sebagai penambah rasa dan aroma (masakan jepang)
• Pigmen yang dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus celup indikator pH
• Pada daerah bebatuan, lumut kerak dapat melapukan bebatuan dan menambah kandungan
zat-zat yang dimilikinya
• Dapat digunakan sebagai indikator pencemaran
TUMBUHAN LUMUT
(BRYOPHYTA)
PENGERTIAN LUMUT
• Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup
didarat, yang umumnya berwarna hijau dan yang berukuran kecil (dapat tidak tampak
dengan bantuan lensa).
• Lumut dapat dijumpai ditempat-tempat yang lembab dan basah, pada tembok-tembok
yang basah atau melekat pada pohon-pohon. Di samping itu ada pula yang hidup didaerah-
daerah yang kering dan mampu menahan kekeringan sampai beberapa bulan. Di hutan,
lumut seringkali ditemukan membentuk lantai dasar hutan.
CIRI-CIRI
Tumbuhan lumut dapat berproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif). Pembiakan secara
vegetatif dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya melalui penyebaran spora, fragmentasi dan gemma
atau kuncup.
Pembiakan secara generatif dilakukan dengan cara peleburan sel gamet jantan (spermatozoid) dan sel gamet
betina (ovum). Spermatozoid dihasilkan oleh anteridium (organ kelamin jantan), sedangkan ovum dihasilkan
oleh arkegonium (organ kelamin betina).
Berdasarkan letak anteridium arkegonium, lumut dapat dibedakan atas dua kelompok, yaitu :
1. Lumut homotalus : kelompok lumut yang memiliki anteridium dan arkegonium pada satu tubuh
(talus) atau sering disebut lumut berumah satu.
2. Lumut heterotalus : kelompok lumut yang masing-masing talusnya memiliki anteridium saja atau
arkegonium saja atau sering disebut lumut berumah dua.
DAUR HIDUP TUMBUHAN LUMUT
Dalam daur hidup, tumbuhan lumut menunjukkan adanya pergiliran keturunan (metagenesis)yang
jelas yaitu antara fase vegetatif dan fase generatif.
1. Fase vegetatif dikenal sebagai generasi sporofit, yaitu suatu fase yang menghasilkan spora.
Sebaliknya, fase generatif disebut sebagai generasi gametofit, yaitu fase yang menghasilkan sel
kelamin (gamet).
2. Pada generasi gametofit, akan terbentuk gamet jantan dan gamet betina. Jika terjadi
pembuahan dari kedua macam gamet tersebut, maka akan terbentuk zigot dan berkembang
menjadi sporofit. Selanjutnya, sporofit melalui sporogonium akan menghasikan spora. Spora
yang pada tempat yang sesuai akan tumbuh membentuk protenema kemudian berkembang
menjadi tumbuhan lumut.
KLASIFIKASI TUMBUHAN LUMUT
Tumbuhan lumut (Bryophyta) dibedakan dalam tiga kelas dengan ciri-ciri yang jelas yaitu :
1. Hepaticae (lumut hati)
2. Musci (lumut daun).
3. Lumut tanduk (Anthocerotaceae)
1.LUMUT HATI (HEPATICAE)
1. Lumut hati tidak memiliki akar, batang dan daun yang sebenarnya sehingga disebut tumbuhan talus.
2. Lumut ini dapat diamati langsung dengan mata,
3. Lumut ini merupakan tumbuhan kecil yang berbentuk lembaran, mempunyai bentuk khas yaitu lekukan-lekukan yang
menyerupai bentuk hati dan juga terbagi atas dua lobus, sama seperti hati.
4. Lumut ini tumbuh di tempat kering dan menempel di bebatuan, tanah, daun-daun pepohonan dalam rimba di daerah tropika
dan dinding-dinding pada bangunan tua yang lembab.
5. Lumut hati dapat melakukan fotosintesis untuk makanannya sendiri (autotrof). Struktur tubuhnya meliputi akar, batang, dan
daun.
6. Alat kelamin terletak pada bagian dorsal (belakang) talus pada jenis terletak pada bagian terminal (ujung).
7. Lumut hati dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk talusnya, yaitu lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun.
• Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan gemma atau kuncup, Pada
setiap gemma terdapat sekumpulan titik-titik tumbuh. Gemma yang dewasa
dapat terpencar atau terlepas dari talusnya karena tetesan air atau sentuhan
serangga kecil. Jika gemma jatuh pada tempat yang cocok, maka akan tumbuh
menjadi talus atau individu baru. Pembiakan aseksual juga bisa dilakukan dengan
cara fregmentasi.
• Reproduksi seksual dilakukan dengan melibatkan alat kelamin jantan
(anteridium) dan alat kelamin betina (arkegonium). Anteridium yang telah matang
akan mengeluarkan spermatozoid. Selanjutnya, melalui perantaraan air
spermatozoid berenang menuju sel telur yang dihasilkan oleh arkegonium hingga
terjadi peleburan. Hasil peleburan atau pembuahan tersebut akan membentuk
zigot. Selanjtnya, zigot akan berkembang dan tumbuh menjadi talus atau
tumbuhan lumut baru.
• Contoh : Marchantia polymorpha
2. MUSCI (LUMUT DAUN)
• Lumut daun dapat tumbuh di atas tanah-tanah gundul, di antara rumput-rumput, di atas
batu cadas, batang-batang dan cabang-cabang pohon dan di rawa-rawa.
• Pada lumut ini daun-daun tersusun spiral dengan batangnya berbaring. Sehingga pada
lumut daun sudah bisa dibedakan batang dan daunnya tetapi memiliki akar berupa rizoid.
• Salah satu lumut daun yang terkenal yaitu Sphagnum polytricum.
• Lumut ini dapat bereproduksi secara aseksual dan secara
seksual. Kebanyakan reproduksi aseksual dilakukan secara
fragmentasi. Bagian dari tumbuhan tersebut dapat tumbuh
menghasilkan tunas atau kuncup, kuncuk akan berkembang
menjadi tumbuhan lumut baru.
• Pada reproduksi seksual, anteridium akan menghasilkan
spermatozoid dan arkegonium menghasilkan sel telur.
Spermatozoid berenang menuju sel telur hingga terjadi
pembuahan atau peleburan sel kelamin. Hasil peleburan
kedua sel kelamin akan membentuk zigot. Selanjutnya zigot
akan tumbuh menjadi sporogonium yang tetap menempel
pada tumbuhan lumut.
3. LUMUT TANDUK (ANTHOCEROTACEAE)
• Tubuh lumut tanduk menyerupai lumut hati yaitu seperti talus, tetapi sporofitnya
berbentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit.
• Cara perkembang biakannya sama dengan lumut hati, yaitu perkembang biakan secara
generatif dengan membentuk anteridium dan arkhegonium yang terkumpul pada sisi atas
talus
• Selnya hanya memiliki satu kloroplas,
kloroplas ini berukuran besar dan terbesar
dari pada kebanyakan tumbuhan lumut.
• Lumut tanduk banyak ditemukan di tepi-
tepi sungai dan danau, disepanjang selokan,
ditepi jalan yang basah dan lembab.
• Salah satu contoh dari lumut tanduk
adalah Anthoceros Laevis.
MANFAAT LUMUT
• Marchantia polymorpha, lumut ini termasuk kedalam klasifikasi lumut hati, dan sesuai dengan namanya
lumut ini dapat digunakan sebagai pengobatan hepatitis (infeksi pada hati).
• Sphagnum yang termasuk kedalam klasifikasi lumut daun dapat digunakan sebagai pembalut atau pengganti
kapas.
• Dalam lingkungan, lumut mempunyai peran sebagai penyedia oksigen, penyimpan air.
• Dengan kemampuannya menyerap air, juga akan menciptakan lingkungan alami untuk persemaian benih
untuk tumbuhan bunga berkayu, herba, dan tumbuhan conifer.
• Lumut juga berfungsi sebagai penyerap polusi yang terdapat dilingkungan.
• Lumut juga dapat menambah estetika suatu daerah
• Bryophyta dapat memperlambat proses erosi
TUMBUHAN PAKU
(PTERIDOPHYTA)
• Tumbuhan paku merupakan tumbuhan dengan tingkatan lebih tinggi dari lumut karena
memiliki akar, daun, dan batang sejati.
• Selain itu, meskipun habitat utama tumbuhan paku pada tempat yang lembab (higrofit),
namun tumbuhan paku juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air (hidrofit),
permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon.
CIRI – CIRI TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)
• Tumbuhan paku dapat berproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif).
Pembiakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan spora yang merupakan alat
perkembangbiakan yang utama pada paku.
Berdasarkan jenis sporanya, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Paku Homospora
Tumbuhan paku homospora menghasilkan spora dengan ukuran yang sama dan tidak dapat dibedakan antara spora jantan dan spora
betina. Tumbuhan jenis ini dikenal juga dengan sebutan paku isospora.
Contohnya, Lycopodium sp (paku kawat).
2. Paku Heterospora
Tumbuhan paku jenis ini menghasilkan spora yang berbeda ukuran sehingga disebut an-isospora. Spora jantan disebut mikrospora
karena berukuran kecil, sedangkan spora betina berukuran lebih besar sehingga disebut makrospora. Contohnya, Selaginella sp (paku
rane).
3. Paku Peralihan
Paku peralihan merupakan tumbuhan paku dengan jenis kelamin yang berbeda, namun ukuran sporanya sama.
Contohnya, Equisetum debile (paku ekor kuda).
KLASIFIKASI TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)
• Tanaman Hias
Banyak tanaman paku yang digunakan sebagai tanaman hias dalam kehidupan. Misal, Adiantum Cuneatum (suplir), Asplenium
nidus (paku sarang burung), dan Platycerium biforme (paku simbar menjangan).
• Sayuran
Tumbuhan paku yang dimanfaatkan sebagai sayuran misalnya Marsilea crenata (semanggi) danPteridium aquilinum (paku
garuda).
• Pupuk Hijau
Tumbuhan paku yang banyak dimanfaatkan sebagai pupuk hijau ialah Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena
azolle yang mampu mengikat gas N2 bebas.
• Obat-Obatan
Tumbuhan paku ada yang digunakan sebagai obat diuretik yaitu Equisetum (paku kuda) dan digunakan sebagai obat luka
yaitu Selaginella.
• Bahan Bangunan
Tumbuhan paku yang banyak digunakan untuk pembuatan tiang bangunan ialah Alsophila glauca.
• Alat Penggosok/Pembersih
Equisetum sp banyak dimanfaatkan sebagai alat penggosok/ampelas.
• Bahan Pembuatan Petasan
Bahan pembuatan petasan yang sering digunakan ialah spora Lycopodium sp dan Pyrotechnics.
• Bingkai
Tumbuhan paku juga banyak digunakan sebagai bingkai dalam karangan bunga.