Anda di halaman 1dari 60

CRYPTOGAMAE

PEMBAGIAN TUMBUHAN OLEH EICHLER BERDASARKAN


ALAT PERKEMBANGBIAKANYA (SUB KINGDOM)

1. Cryptogamae merupakan kelompok tumbuhan yang mempunyai alat perkembangbiakan


yang tersembunyi (menggunakan spora), kelompok ini adalah Thallophyta, Bryophyta,
Pteridophyta.
2. Phanerogamae atau Spermatophyta merupakan kelompok tumbuhan dengan alat
perkembangbiakan yang terlihat. Phanerogamae atau Spermatophyta yang dapat dibagi
dalam dua kelompok yaitu Gymnospermae dan Angiospermae.
CIRI-CIRI CRYPTOGAMAE

• Tanaman tidak berbunga dan tidak berbiji


• Merupakan tanaman tingkat rendah
• Organ reproduksi tanaman tersembunyi
• Alat reproduksinya: spora
KLASIFIKASI

Menurut Eichler dan Engler (1883), Cryptogamae dibagi dalam:


- Thallophyta (tumbuhan thalus)
- Bryophyta (lumut-lumutan)
- Pteridophyta (tumbuhan paku)
THALLOPHYTA (TUMBUHAN
TALUS)
CIRI-CIRI

• Struktur tubuhnya masih belum bisa dibedakan antara akar, batang dan daun.
• Tersusun oleh satu sel yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang kadang-kadang mirip
dengan tumbuhan tingkat tinggi (sudah mengalami diferensiasi).
• Perkembangbiakan pada umumnya secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual)
• Spora sebagai alat perkembangbiakan vegetatifnya.
• Perkembangbiakan secara generatif terjadi melalui peleburan gamet yang terbentuk didalam
organ yang disebut gametangium.
• Cara hidup pada tumbuhan talus ada tiga cara yaitu : autotrof (asimilasi dengan fotosintesis),
heterotrof dan simbiosis.
THALLOPHYTA DIBEDAKAN DALAM 3 ANAK DIVISI:

• Algae (ganggang)
• Fungi (jamur, cendawan)
• Lichenes (lumut kerak)
A. ALGAE (GANGGANG)
CIRI-CIRI:
• Ganggang termasuk tumbuhan bertalus, tidak memiliki akar, batang,dan daun sejati.
• Ganggang ada yang bersel satu dan bersel banyak, bersifat eukariotik, ada yang hidup
melekat pada sesuatu yang ada di dalam airmisalnya batu disebut bentos
• Jenis-jenis yang dapat bergerak aktif mempunyai 4 alat untuk bergerak yang berupa bulu
cambuk atau flagel.
• Mempunyai pigmen tertentu.
PIGMEN DALAM ALGAE:
• Klorofil : warna hijau-
• Fikosantin : warna perang/ coklat-
• Fikoeritrin : warna merah-
• Karoten : warna keemasan-
• Xantofil : warna kuning
Berdasarkan pigmennya, ganggang dapat dibedakan menjadi empat kelas, yaitu :
1. Chlorophyta (Ganggang hijau)
2. Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
3. Phaeophyta (Ganggang coklat)
4. Rhodophyta (Ganggang Merah)
1. CHLOROPHYTA (GANGGANG HIJAU)

• Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten, dan xantofil.


• Ganggang ini juga dapat melakukuan fotosintesis, memiliki cadangan makanan berupa
amilum.
• 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai
plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah.
• Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara
ganggang lain
JENIS ALGA YANG TERGOLONG DALAM
CHLOROPHYTA, YAITU:

• Chlorella memiliki bentuk tubuh bulat seperti bola,


kloroplas berbentuk seperti mangkuk, dalam kloroplas
terdapat perenoid berfungsi dalam pembentukan amilum
dan sebagai tempat penyimpan hasil dari asimilasi yang Chlorella
berupa protein dan karbohidrat, di laboratorium chlorella
digunakan untuk penelitian fotosintesis.
• Volvox bentuk koloni bulat seperti bola, dalam koloninya
terdapat sel-sel yang menebal yang berfungsi sebagai alat
reproduksi. Volvox yang satu dengan volvox yang lain
dihubungkan oleh benang sitoplasma dan memiliki 2 flagel.
Volvox
• Spirogyra : berbentuk benang (filamen)
Spirogyra silindris, hidup di kolam, sawah atau perairan
yang airnya tidak deras.
• Hydrodictyon: ditemukan di air tawar dan
Hydrodictyon koloninya berbentuk jala. Reproduksi vegetatif
dengan fragmentasi (pemisahan) sel koloni
menghasilkan zoospora, sedang generatif
dengan konyugasi sel gamet yang dilepas dari
induknya menghasilkan zigospora.
• Oedogonium: biasanya melekat pada
tanaman air, rumah siput dan lain-lain.
Oedogonium • Chara : bentuknya seperti tumbuhan
tingkat tinggi, terdapat di air tawar.
Euglena Ulva

• Chlamidomonas: berbentuk bulat telur


dengan dua flagelum, satu vakuola dan satu
nukleus. Ditemukan butir stigma dan
pirenoid yang berfungsi sebagai pusat
pembentukan tepung (amilum).
• Euglena: juga dikelompokan ke dalam
protozoa (hewan), karena selain
mempunyai klorofil juga dapat berpindah
tempat.
• Ulva : terdapat di dasar pantai berbatu,
berupa lembaran yang disebut selada air
dan dapat dimakan.
2. CHRYSOPHYTA (GANGGANG KEEMASAN)

• Ganggang keemasan bersel tunggal atau banyak,


• Memiliki pigmen dominan karotin (pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan
fikosantin).
• Hidup secara autotrof, reproduksi aseksual (membentuk auksospora dan membelah diri)
seksual (oogami)
JENIS ALGA YANG
TERGOLONG DALAM Ochromonas
CHRYSOPHYTA, YAITU:

• Chrysophyta bersel satu (navicula/diatome,


ochromonas) dan chrysophyta berbentuk
benang/bersel banyak (vaucheria).

• Diatome (Navicula/ganggang kersik) : Hidup di air


tawar, laut sebagai epifit dan mayoritas sebagai
plankton. Tubuhnya terdiri atas dua bagian yaitu bagian
atas atau tutup (epiteka) dan bagian bawah (hipoteka).
Reproduksi dengan aseksual melalui membelah diri dan
seksual dengan isogami.

• Ochromonas bentuk menyerupai bola, kloroplasnya


berbentuk lembaran, mempunyai 2 flagel yang tidak
sama panjang.

• Vaucheria : Inti sel tersebar diseluruh tubuh, memiliki


rizoid yang berfungsi sebagai akar (akar tidak memiliki
floem dan xilem), di dalam tubuhnya terdapat Vaucheria Diatomae
anteridium penghasil spermatozoid dan oogonium
penghasil sel telur.
3. PHAEOPHYTA (GANGGANG COKLAT)

• Phaeophyta hidup di pantai,


• Warna coklat karena adanya pigmen fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil b dan xantofil.
• Dinding sel terdiri dari selulosa, pektin dan asam algin.
• Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang dapat mencapai puluhan meter.
• Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan generative dengan isogami dan
oogami. Contohnya Fucus, Sargassum, Turbinaria, Macrocystis
JENIS ALGA YANG TERGOLONG
DALAM PHAEOPHYTA,YAITU: turbinaria

• Fucus
Fucus
• Sargassum
• Turbinaria
• Macrocystis

sargassum
Macrocystis
4. RHODOPHYTA (GANGGANG MERAH)

• Warna merah pada ganggang ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak
dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil.
• Ganggang ini pada umumnya banyak sel (multiseluler) dan makroskopis, tidak berflagel,
memiliki kemampuan menimbun kalsium karbonat di dalam dinding selnya.
• Contoh Eucheuma, Gelidium, Glacilaria, Batrachospermum, Chondrus, Porphyra,
Polysiphonia, Nemalion.
JENIS ALGA YANG TERGOLONG DALAM RHODOPHYTA, YAITU:

1. Eucheuma
2. Gelidium
3. Glacilaria
4. Batrachospermum
5. Chondrus,
6. Porphyra
7. Polysiphonia
8. Nemalion.
PERANAN ALGAE BAGI MANUSIA

Peranan ganggang merah :


• Menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain yang hidup dilaut

• Untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut (Chondrus crispus dan Gigortina mamilosa)

• Menghasilkan bahan bergelatin

Peranan ganggang coklat :


• Menghasilkan asam alginat yang berfungsi untuk pembuatan es krim,

• pembuatan cat, berfungsi dalam industri untuk penyamakan kertas/menghaluskan kertas, pernis, obat-obatan, dan pasta gigi.

• Sumber I2 (iodium) dan K (kalium)

• Sebagai makanan ternak


Peranan ganggang keemasan (Crysophyta) Peranan ganggang hijau (chlorophyta)
• Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan
• Berguna sebagai bahan penggosok, untuk pembuatan plastik, kosmetik dan tekstil.

• bahan pembuat isolasi, • Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai
sebagai bahan penyekat dinamit, penggosok dan saringan.
• penyekat dinamit, • Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan
penghasil agar-agar.
• membuat saringan,
• Chlorella merupakan sumber karbohidrat dan protein.
• bahan alat penyadap suara, • Fukus dan Laminaria, abunya menghasilkan yodium

• bahan pembuat cat, pernis, dan piringan


hitam.
B. JAMUR ATAU FUNGI
• Jamur atau cendawan tidak mempunyai kormotofora, oleh karena itu umumnya tidak
berwarna,
• Tetapi pada jamur yang tinggi tingkatannya terdapat bermacam-macam zat warna,
terutama dalam badan buahnya.
• Zat-zat warna itu umumnya terdiri atas senyawa aromatic yang tidak mengandung N.
• Fungi yang hidup di darat dapat menghasilkan spora yang terbentuk di dalam sel-sel
khusus (askus), jadi merupakan endospora ada yang di luar basidium dan disebut
eksospora.
FUNGI DIBAGI MENJADI:

1. Myxomycota (Jamur lendir)


a. merupakan jamur yang paling sederhana.
b. Mempunyai 2 fase hidup, yaitu: fase vegetatif (fase
lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut
plasmodium dan fase tubuh buah.
c. Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu
spora kembara yang disebut myxoflagelata.
d. Contoh spesies : Physarum polycephalum.
2. Oomycota
a. Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat,
bercabang-cabang dan mengandung banyak inti.
b. Reproduksi:
c. Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup
di darat dengan sporangium dan konidia.
d. Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina
membentuk oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi
individu baru.
e. Contoh spesies : Saprolegnia : hidup saprofit pada bangkai
ikan, serangga darat maupun serangga air, Phytophthora
infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang
3. Zygomycota
a. Habitat di darat, di tanah yang
lembab atau sisa organisme mati
b. Hifanya bercabang banyak tidak
bersekat saat masih muda dan
bersekat setelah menjadi tua
c. Reproduksi vegetatif dengan cara
membentuk spora tak berflagel
(aplanospora) dan generatif dengan
cara gametangiogami dari dua hifa
yang kompatibel/konjugasi dengan
menghasilkan zigospora
4. Ascomycota
a. Hidup saprofit di dalam tanah atau hipogean, hidup di
kotoran ternak kemudian disebut koprofil ada juga yang
parasit pada tumbuhan.
b. Tubuhnya terdiri atas benang-benang yang bersekat atau
ada yang unisel.
c. Cara berkembangbiak ada dua cara, yaitu:
• Secara vegetatif : Dengan cara klamidospora (spora
berdinding tebal), fragmentasi, tunas.
• Secara generatif : Dengan menghasilkan spora yang
dibentuk di dalam askus. Askus-askus akan berkumpul
dalam badan yang disebut askokarp
5. Basidiomycota
a. Umumnya makroskopis atau mudah dilihat
dengan mata telanjang
b. Cara reproduksi dibedakan menjadi dua yaitu :
• vegetatif (dengan membentuk tunas, dengan konidia,
dan fragmentasi miselium)
• generatif (dengan alat yang disebut basidium,
basidium berkumpul dalam badan yang disebut
basidiokarp, yang menghasilkan spora yang disebut
basidiospora)
6. Deuteromycota
a. Belum diketahui tingkat seksualnya, disebut juga jamur
tidak sempurna (fungi imperfecti)
b. Pembiakan vegetatif dengan menggunakan konidium,
sedang alat pembiakan generatifnya (askus atau
basidium) belum atau tidak dikenal.
c. Kelompok jamur ini kebanyakan bersifat parasit bagi
lingkungan sekitar
d. Contoh klasik ialah Monilia sitophila, jamur ini masuk
Deuteromycotina.
MANFAAT DAN PENGARUH JAMUR DALAM KEHIDUPAN
MANUSIA
1. Zygomycota
a. Rhizopus oryzae = tempe
b. Rhizopus nigricans = asam fumarat  makanan dan polyester
c. Rhizopus stolonifer = membusukkan roti Mucor mucedo,
d. Pilobolus= saprofit pada kotoran hewan
e. Mucor javanicus= tape
2. Ascomycota
a. Saccharomyces cereviceae = ragi  roti
b. Saccharomyces tuac = nira  tuak
c. Penicillium notatum & P. chrysogenum = menghasilkan antibiotik
d. P. camemberti dan P. requeforti = mengharumkan keju
e. Aspergillus wentii = kecap
f. oryzae = sake
g. Neurospora crassa & N. sitophilia = membuat oncom Trichoderma reesei = sumber protein tinggi (SPT) Claviceps
purpurea = menyerang gandum  termakan akan menyebabkan penyakit Ergotisme
h. penyakit paru-paru  burung menjernihkan sari buah racun aflatoksin
3. Basidiomyotca
a. Volvariella volvacea = dapat dimakan
b. Auricularia auricula & A. polytricha = dapat dimakan
c. Agaritus campetris = dapat dimakan
d. Pleurotes = dapat dikonsumsi
e. Ganoderma aplanatum dan Polyporus gingaetum = bahan obat-obatan
f. Ustilago maydis = parasit pada jagung dan tebu
g. Jamur Shitake Jamur merang
4. Deuteromycota
a. Epidermophyton floccosum = penyebab penyakit kaki atlet
b. Sclerothium rolfsii = penyebab penyakit busuk pada tanaman
c. Fusarium = menyerang tanaman kentang, tomat, pisang, dan tembakau
C. LUMUT KERAK (LICHENES)

• Organisme ini sebenarnya kumpulan antara Fungi dan Algae tetapi sedemikian rupa, hingga
dari segi morfologi dan fisiologi merupakan suatu kesatuan.
• Lichenes hidup sebagai epifit pada pohon-pohonan, tetapi dapat juga di atas tanah,
terutama di daerah tundradi sekitar kutub utara.
• Algae yang ikut menyusun tubuh Lichenes disebut gonodium, dapat bersel tunggal atau
berupa koloni.
Berdasarkan komponen cendawan yang
menyusunnya, dapat dibedakan menjadi :
a. Ascolichens
• Cendawan penyusunnya tergolong
Pyrenomycetales, maka tubuh buah yang
dihasilkan berupa peritesium. Contoh :
Dermatocarpon dan Verrucaria.
• Cendawan penyusunnya tergolong
Discomycetes. Lichenes membentuk tubuh
buah berupa apothecium yang berumur
panjang. Contoh : Usnea dan Parmelia.
b. Basidiolichenes
• Berasal dari jamur Basidiomycetes
dan alga Mycophyceae.
• Basidiomycetes yaitu dari famili :
Thelephoraceae, dengan tiga genus
Cora, Corella dan Dyctionema.
• Mycophyceae berupa filamen yaitu :
Scytonema dan tidak berbentuk
filamen yaitu Chrococcus
Manfaat lumut kerak bagi kehidupan manusia diantaranya:
• Dapat dibuat obat contoh : Usnea filipendula (antibiotik)
• Digunakan sebagai penambah rasa dan aroma (masakan jepang)
• Pigmen yang dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus celup indikator pH
• Pada daerah bebatuan, lumut kerak dapat melapukan bebatuan dan menambah kandungan
zat-zat yang dimilikinya
• Dapat digunakan sebagai indikator pencemaran
TUMBUHAN LUMUT
(BRYOPHYTA)
PENGERTIAN LUMUT

• Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup
didarat, yang umumnya berwarna hijau dan yang berukuran kecil (dapat tidak tampak
dengan bantuan lensa).
• Lumut dapat dijumpai ditempat-tempat yang lembab dan basah, pada tembok-tembok
yang basah atau melekat pada pohon-pohon. Di samping itu ada pula yang hidup didaerah-
daerah yang kering dan mampu menahan kekeringan sampai beberapa bulan. Di hutan,
lumut seringkali ditemukan membentuk lantai dasar hutan.
CIRI-CIRI

• Berukuran kecil dan jarang mencapai 15 cm


• Bentuknya pipih seperti pita, dan adapula seperti batang dengan daun yang kecil
• Sel-sel penyusun tubuhnya mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa
• Tumbuhan lumut tidak memiliki akar, batang dan daun yang sebenarnya. Hanya saja tumbuhan
tersebut dikatakan memiliki struktur yang menyerupai akar, menyerupai batang dan
menyerupai daun.
• Sebagai pengganti akar, lumut memiliki rizoid. Rizoid merupakan bagian dari tubuh lumut yang
strukturnya menyerupai bulu-bulu akar. Melalui rizoid inilah lumut menempel pada substrat
dan menyerap air dari dalam tanah.
REPRODUKSI TUMBUHAN LUMUT

Tumbuhan lumut dapat berproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif). Pembiakan secara
vegetatif dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya melalui penyebaran spora, fragmentasi dan gemma
atau kuncup.
Pembiakan secara generatif dilakukan dengan cara peleburan sel gamet jantan (spermatozoid) dan sel gamet
betina (ovum). Spermatozoid dihasilkan oleh anteridium (organ kelamin jantan), sedangkan ovum dihasilkan
oleh arkegonium (organ kelamin betina).
Berdasarkan letak anteridium arkegonium, lumut dapat dibedakan atas dua kelompok, yaitu :
1. Lumut homotalus : kelompok lumut yang memiliki anteridium dan arkegonium pada satu tubuh
(talus) atau sering disebut lumut berumah satu.
2. Lumut heterotalus : kelompok lumut yang masing-masing talusnya memiliki anteridium saja atau
arkegonium saja atau sering disebut lumut berumah dua.
DAUR HIDUP TUMBUHAN LUMUT

Dalam daur hidup, tumbuhan lumut menunjukkan adanya pergiliran keturunan (metagenesis)yang
jelas yaitu antara fase vegetatif dan fase generatif.
1. Fase vegetatif dikenal sebagai generasi sporofit, yaitu suatu fase yang menghasilkan spora.
Sebaliknya, fase generatif disebut sebagai generasi gametofit, yaitu fase yang menghasilkan sel
kelamin (gamet).
2. Pada generasi gametofit, akan terbentuk gamet jantan dan gamet betina. Jika terjadi
pembuahan dari kedua macam gamet tersebut, maka akan terbentuk zigot dan berkembang
menjadi sporofit. Selanjutnya, sporofit melalui sporogonium akan menghasikan spora. Spora
yang pada tempat yang sesuai akan tumbuh membentuk protenema kemudian berkembang
menjadi tumbuhan lumut.
KLASIFIKASI TUMBUHAN LUMUT

Tumbuhan lumut (Bryophyta) dibedakan dalam tiga kelas dengan ciri-ciri yang jelas yaitu :
1. Hepaticae (lumut hati)
2. Musci (lumut daun).
3. Lumut tanduk (Anthocerotaceae)
1.LUMUT HATI (HEPATICAE)

1. Lumut hati tidak memiliki akar, batang dan daun yang sebenarnya sehingga disebut tumbuhan talus.
2. Lumut ini dapat diamati langsung dengan mata,
3. Lumut ini merupakan tumbuhan kecil yang berbentuk lembaran, mempunyai bentuk khas yaitu lekukan-lekukan yang
menyerupai bentuk hati dan juga terbagi atas dua lobus, sama seperti hati.
4. Lumut ini tumbuh di tempat kering dan menempel di bebatuan, tanah, daun-daun pepohonan dalam rimba di daerah tropika
dan dinding-dinding pada bangunan tua yang lembab.
5. Lumut hati dapat melakukan fotosintesis untuk makanannya sendiri (autotrof). Struktur tubuhnya meliputi akar, batang, dan
daun.
6. Alat kelamin terletak pada bagian dorsal (belakang) talus pada jenis terletak pada bagian terminal (ujung).
7. Lumut hati dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk talusnya, yaitu lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun.
• Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan gemma atau kuncup, Pada
setiap gemma terdapat sekumpulan titik-titik tumbuh. Gemma yang dewasa
dapat terpencar atau terlepas dari talusnya karena tetesan air atau sentuhan
serangga kecil. Jika gemma jatuh pada tempat yang cocok, maka akan tumbuh
menjadi talus atau individu baru. Pembiakan aseksual juga bisa dilakukan dengan
cara fregmentasi.
• Reproduksi seksual dilakukan dengan melibatkan alat kelamin jantan
(anteridium) dan alat kelamin betina (arkegonium). Anteridium yang telah matang
akan mengeluarkan spermatozoid. Selanjutnya, melalui perantaraan air
spermatozoid berenang menuju sel telur yang dihasilkan oleh arkegonium hingga
terjadi peleburan. Hasil peleburan atau pembuahan tersebut akan membentuk
zigot. Selanjtnya, zigot akan berkembang dan tumbuh menjadi talus atau
tumbuhan lumut baru.
• Contoh : Marchantia polymorpha
2. MUSCI (LUMUT DAUN)

• Lumut daun dapat tumbuh di atas tanah-tanah gundul, di antara rumput-rumput, di atas
batu cadas, batang-batang dan cabang-cabang pohon dan di rawa-rawa.
• Pada lumut ini daun-daun tersusun spiral dengan batangnya berbaring. Sehingga pada
lumut daun sudah bisa dibedakan batang dan daunnya tetapi memiliki akar berupa rizoid.
• Salah satu lumut daun yang terkenal yaitu Sphagnum polytricum.
• Lumut ini dapat bereproduksi secara aseksual dan secara
seksual. Kebanyakan reproduksi aseksual dilakukan secara
fragmentasi. Bagian dari tumbuhan tersebut dapat tumbuh
menghasilkan tunas atau kuncup, kuncuk akan berkembang
menjadi tumbuhan lumut baru.
• Pada reproduksi seksual, anteridium akan menghasilkan
spermatozoid dan arkegonium menghasilkan sel telur.
Spermatozoid berenang menuju sel telur hingga terjadi
pembuahan atau peleburan sel kelamin. Hasil peleburan
kedua sel kelamin akan membentuk zigot. Selanjutnya zigot
akan tumbuh menjadi sporogonium yang tetap menempel
pada tumbuhan lumut.
3. LUMUT TANDUK (ANTHOCEROTACEAE)

• Tubuh lumut tanduk menyerupai lumut hati yaitu seperti talus, tetapi sporofitnya
berbentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit.
• Cara perkembang biakannya sama dengan lumut hati, yaitu perkembang biakan secara
generatif dengan membentuk anteridium dan arkhegonium yang terkumpul pada sisi atas
talus
• Selnya hanya memiliki satu kloroplas,
kloroplas ini berukuran besar dan terbesar
dari pada kebanyakan tumbuhan lumut.
• Lumut tanduk banyak ditemukan di tepi-
tepi sungai dan danau, disepanjang selokan,
ditepi jalan yang basah dan lembab.
• Salah satu contoh dari lumut tanduk
adalah Anthoceros Laevis.
MANFAAT LUMUT

• Marchantia polymorpha, lumut ini termasuk kedalam klasifikasi lumut hati, dan sesuai dengan namanya
lumut ini dapat digunakan sebagai pengobatan hepatitis (infeksi pada hati).
• Sphagnum yang termasuk kedalam klasifikasi lumut daun dapat digunakan sebagai pembalut atau pengganti
kapas.
• Dalam lingkungan, lumut mempunyai peran sebagai penyedia oksigen, penyimpan air.
• Dengan kemampuannya menyerap air, juga akan menciptakan lingkungan alami untuk persemaian benih
untuk tumbuhan bunga berkayu, herba, dan tumbuhan conifer.
• Lumut juga berfungsi sebagai penyerap polusi yang terdapat dilingkungan.
• Lumut juga dapat menambah estetika suatu daerah
• Bryophyta dapat memperlambat proses erosi
TUMBUHAN PAKU
(PTERIDOPHYTA)
• Tumbuhan paku merupakan tumbuhan dengan tingkatan lebih tinggi dari lumut karena
memiliki akar, daun, dan batang sejati.
• Selain itu, meskipun habitat utama tumbuhan paku pada tempat yang lembab (higrofit),
namun tumbuhan paku juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air (hidrofit),
permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon.
CIRI – CIRI TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)

• Organisme multiseluler dan eukariotik


• Sudah memiliki akar, daun dan batang sejati, sehingga disebut kormophyta berspora.
• Memiliki pembuluh yang terdiri dari jaringan pembuluh angkut berupa xilem dan floem pada
organ akar, batang dan daun.
• Akar tumbuhan paku berupa akar serabut yang keluar dari rimpangnya.
• Batang tumbuhan paku kebanyakan batang yang tumbuh mendatar didalam tanah yang sering
disebut rimpang atau rizom.
• Daun tumbuhan paku memiliki ukuran yang bervariasi, ada yang berukurn kecil (mikrofil) dan
ada yang berukuran besar (makrofil).
REPRODUKSI TUMBUHAN PAKU

• Tumbuhan paku dapat berproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif).
Pembiakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan spora yang merupakan alat
perkembangbiakan yang utama pada paku.
Berdasarkan jenis sporanya, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Paku Homospora
Tumbuhan paku homospora menghasilkan spora dengan ukuran yang sama dan tidak dapat dibedakan antara spora jantan dan spora
betina. Tumbuhan jenis ini dikenal juga dengan sebutan paku isospora.
Contohnya, Lycopodium sp (paku kawat).

2. Paku Heterospora
Tumbuhan paku jenis ini menghasilkan spora yang berbeda ukuran sehingga disebut an-isospora. Spora jantan disebut mikrospora
karena berukuran kecil, sedangkan spora betina berukuran lebih besar sehingga disebut makrospora. Contohnya, Selaginella sp (paku
rane).

3. Paku Peralihan
Paku peralihan merupakan tumbuhan paku dengan jenis kelamin yang berbeda, namun ukuran sporanya sama.
Contohnya, Equisetum debile (paku ekor kuda).
KLASIFIKASI TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)

Tumbuhan paku (Pteridophyta) dapat


diklasifikasikan menjadi 4 kelas:
1. Psilophyta (paku purba/paku telanjang)
Kelompok paku ini termasuk paku yang sudah
hampir punah. Paku tersebut tidak memiliki daun
dan akar sejati, fungsi akar diganti oleh rizoid dan
memiliki sporangium yang terletak pada ujung-
ujung cabangnya. Contohnya, Rhynia Major dan
Psylotum sp
2. Kelas Equisetophyta (paku ekor kuda)
Tumbuhan paku kelas ini memeiliki batang yang
mirip dengan ekor kuda, memiliki daun mirip
kawat, dan daunnya tersusun dalam satu
lingkaran. Tumbuhan paku kelas ini dikenal juga
dengan sebutan paku ekor kuda.
Contohnya, Equisetum debile.
3. Lycophyta (paku kawat/paku rambat)
Kelas Lycophyta, tumbuhan paku berdaun kecil,
tersusun spiral, batang seperti kawat,
sporangium terkumpul dalam strobilus dan
muncul pada ujung ketiak.
Contohnya, Lycopodium sp (paku rane),
Lycopodium clavatum (paku kawat), Selaginella
sp.
4. Filicinae/Pterophyta (paku sejati)
Tumbuhan paku kelas ini sudah lebih tinggi
tingkatannya dibanding kelas sebelumnya. Kelas
Pterophyta sudah memiliki akar, batang, dan daun
sejati. Daun tumbuhan ini berukuran besar sehingga
disebut megafil. Batangnya dapat tumbuh di atas
maupun di bawah tanah. Karakteristik klas kelas ini
ialah daun mudanya menggulung (circinnatus) dan
terdapat sorus di bagian permukaan bawah daun.
Contohnya : Asplenium nidus (paku sarang burung),
Salvinia natans (paku sampan), Adiantum farleyense
(ekor merak), dan lainnya.
KEGUNAAN TANAMAN PAKU

• Tanaman Hias
Banyak tanaman paku yang digunakan sebagai tanaman hias dalam kehidupan. Misal, Adiantum Cuneatum (suplir), Asplenium
nidus (paku sarang burung), dan Platycerium biforme (paku simbar menjangan).

• Sayuran
Tumbuhan paku yang dimanfaatkan sebagai sayuran misalnya Marsilea crenata (semanggi) danPteridium aquilinum (paku
garuda).

• Pupuk Hijau
Tumbuhan paku yang banyak dimanfaatkan sebagai pupuk hijau ialah Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena
azolle yang mampu mengikat gas N2 bebas.

• Obat-Obatan
Tumbuhan paku ada yang digunakan sebagai obat diuretik yaitu Equisetum (paku kuda) dan digunakan sebagai obat luka
yaitu Selaginella.
• Bahan Bangunan
Tumbuhan paku yang banyak digunakan untuk pembuatan tiang bangunan ialah Alsophila glauca.
• Alat Penggosok/Pembersih
Equisetum sp banyak dimanfaatkan sebagai alat penggosok/ampelas.
• Bahan Pembuatan Petasan
Bahan pembuatan petasan yang sering digunakan ialah spora Lycopodium sp dan Pyrotechnics.
• Bingkai
Tumbuhan paku juga banyak digunakan sebagai bingkai dalam karangan bunga.

Anda mungkin juga menyukai