Anda di halaman 1dari 24

PRINSIP DASAR ANALISIS BIOMEDIK DAN

FORENSIK

Kenapa perlu analisis cairan tubuh? BILE (EMPEDU)


Drugs in Use - Cairan empedu digunakan untuk
- Forensic toxicology menganalisis perkusi ke hati untuk melihat
- Overdosis kerja dari suatu enzim
- Drug abuse - Konsistensi cairan empedu berbeda dengan
- Penggunaan obat dalam olahraga darah sehinggu dalam preparasi peru
- Therapeutic drug monitoring (Penggunaan tahapan spesifik yaitu dengan membasakan
long-term dan indeks terapi yang sempit) cairan empedu dan mengekstraksi dengan
- Farmakokinetik diklorometan : propanol
Drugs in Reasearch and Development SALIVA
- Farmakologi - Saliva dapat mengkolerasi obat di dalam
- Toksikologi darah dengan kadar dalam saliva
- Uji Klinis fase 1 dan Fase 2 (Bedanya jumlah - Kelemahan → jumlah saliva yang tidak
subjek dan tujuan penelitian konsisten. Kenapa? Karena jika ingin
Fase 1 → dosis, subjek orang sehat mengembangkan metode untuk analisis obat
Fase 2 → uji efek terapeutik ataupun racun dalam saliva harus
- Metabolisme memastikan repeatability dari hasilnya Ketika
- Farmakokinetik jumlah nya naik turun
- Pengembangan Formula - Saat sampel saliva akan diambil → orangnya
- Farmakodinamik akan diberikan parafilm atau 1-2 tetes asam
MILK (SUSU) sitrat → membuat mengeluarkan saliva lebih
- Jenis cairan yang tidak terlalu umum banyak
digunakan Rumus Basic Drugs
- Digunakan Ketika menganalisis kemungkinan 1 + 10 (𝑝𝐾𝑑 − 𝑝𝐻𝑠) 𝑓𝑝
𝑆/𝑃 = +
obat tertransfer dari ibu ke bayi (dari plasenta 1 + 10 (𝑝𝐾𝑑 − 𝑝𝐻𝑝) 𝑓𝑠
ke bayi yang dikandung) Rumus Acidic Drugs
- Kelemahan → adanya keberadaan lemak 1 + 10 (𝑝𝐻𝑠 − 𝑝𝐾𝑎) 𝑓𝑝
𝑆/𝑃 = +
sehingga perlu dilakukan tahapan spesifik 1 + 10 (𝑝𝐻𝑝 − 𝑝𝐾𝑎) 𝑓𝑠
yaitu deffating step Keterangan
CEREBROSPINAL FLUID (CAIRAN SEREBROSPINAL) S → konsentrasi obat di saliva
- Digunakan jika ingin mengetahui efek suatu P → konsentrasi obat di plasma
obat yang kemudian langsung ke sisi aksi pKd → log dari konstanta ionisasi (BD)
- Metode → bisa menggunakan preparasi atau pKa → log dari konstanta ionisasi (AD)
metode analisis yang sudah dilakukan untuk pHs → pH saliva
darah pHp → pH plasma
- kelemahan → pengambilan sampel sulit fp → fraksi ikatan protein obat di plasma
fs → fraksi ikatan protein obat di saliva
SYNOVIAL FLUID (CAIRAN SINOVIAL) SWEAT
- Sampel yang tersedia terbatas - Kelemahan → Cara pengambilan sampel sulit,
- Digunakan ketika ingin melihat jumlah keringat tidak konsisten
• Septic Arthritis - Sweet patch → alat untuk mengambil sampel,
• Inflammatory Arthritis adsorbing sweet component → lalu diekstraksi
o RA untuk analisis
o Gout PERICARDIAL FLUID
o Lyme - Digunakan untuk analisis inflamasi
o Pseudogout (peradangan) atau akumulasi atau
• Lupus penumpukan cairan seperti sirosis
• Osteoarthritis - Kelemahan → pengambilan sampel sulit
- Pengkodisian analisis dapat menggunakan - Perikardium terdiri dari 2 lapisan → lapisan
metode yang sama seperti pada plasma berserat luar dan lapisan serosan bagian
atau serum dalam
- Kelemahan → pengambilan sampel yang sulit - Serangkaian tes awal yang dilakukan pada
karena diambil pada bagian lutut sampel cairan perikardial membantu
VOMITUS AND GASTROLAVAGE FLUID menentukan apakah cairan tersebut
- Digunakan untuk melihat penyebab transudat atau eksudat.
keracunan → kemungkinan isi lambung - Transudat → paling sering disebabkan oleh
mengandung toksin tingkat tinggi yang tidak gagal jantung kongestif atau sirosis. Hasil
berubah analisis fluida yang khas meliputi:
- Kelemahan → konsistensi muntahan dan Ciri-ciri fisik :
cairan lambung sehingga butuh metode • Cairan tampak jernih
preparasi tambahan • Kadar protein atau albumin rendah
- Cairan muntahan dan cairan lambung harus • Jumlah sel hanya sedikit sel
disimpan dalam jumlah sebanyak mungkin - Eksudat dapat disebabkan oleh berbagai
- Sodium fluoride atau sodium azide dapat kondisi dan penyakit. Hasil tes awal mungkin
ditambahkan sebagai pengawet. menunjukkan:
HAIR AND NAIL Karakteristik fisik
- Digunakan untuk melihat drug abuse atau • Cairan mungkin tampak keruh
penyalahgunaan obat secara long term • Protein atau kadar albumin tinggi
- Sampelnya berupa padat sehingga perlu • Jumlah sel meningkat
preparasi berbeda VITREOUS HUMOR
MECONIUM - Cairan jernih yang mengisi diantara lensa dan
- Biasanya dikeluarkan ketika bayi baru lahir → retina
saat BAB yang pertama kali keluar adalah - Untuk analisis post mortem → konfirmasi
Meconium analisis darah atau urin
- Analisis zat pada bayi baru lahir SKELETAL MUSCLE
- Warna → hijua, coklat, kuning - Unutk analisis konsentrasi alkohol
- New born mengeluarkan meconium 24-28 jam - Konsentrasi alkohol dapat menjadi indikator
setelah lahir keracunan dan perkiraan jumlah yang di
konsumsi
BLOOD
Darah utuh → diambil dari bagian tubuh langsung Kandungan Anorganik Plasma
dianalisis (tanpa treatment) 1. Anion
Plasma → ada fibrinogen (clotting), penambahan - Bikarbonat
EDTA - Klorida
Serum → tidak ada fibrinogen, cukup - Fosfat
disentrifugasi - Sulfat
- Darah utuh jarang dipakai karena paling - Iodin
kompleks dan mudah terjadi lisis 2. Kation
- Mengandung protein, lemak, padatan, dan - Kalsium
sel tersuspensi - Magnesium
PLASMA DAN SERUM - Potassium

- Menreprensitasikan konsentrasi obat, melihat - Natrium


konsentrasi efektif suatu obat apakah - Besi

konsentrasi obat tsb sudah melibihi dari dosis - Tembaga


yang seharusnya BLOOD COLLECTION TUBE

- Untuk analisis perlu proses protein precipitator • Lavender → berisi EDTA

→ proteinnya diendapkan → kenapa? Karena • Green → berisi Heparin (untuk analisis plasma)

protein terikat kuat dengan obat → • Red → serum (plain)


konsentrasi yang menunjukkan kadar efektif • Yellow → berisi SPS (Stabilizes bacterial growth)

dari suatu obat Ketika obat dalam bentuk • Light blue → darah utuh
protein free. • Grey → berisi natrium fluoride untuk

- Cara pengendapan protein: mencegah glukosa rusak (digunakan untuk


• Asam → Ammonium sulfat, HCl tes toleransi glukosa)
• Basa → etanol, metanol • Royal blue → berisi natirum heparin atau

• Enzim natirum EDTA (untuk uji kimia)

Komposisi Plasma darah • Black → berisi natrium sitrat (untuk ESR

- 90% air pediatrik)

- 10% zat terlarut PENYIMPANAN SAMPEL DARAH

(1) Protein ≈ 7% Darah Utuh


(2) Inorganic salt ≈ 0,9% - Di kulkas, tidak boleh di freezer karena sel
(3) Senyawa yang berbeda dari protein darah merah bisa pecah

Kandungan dalam Plasma - Maksimal penyimpanan 1 bulan setelah


- Asam amino sampel diambil
- Karbohidrat Serum/Plasma
- Urea - Di freezer, maksimal penyimpanan 6 bulan

- Polisakarida - Di suhu -80°C, penyimpanan bisa bertahun-

- Bilirubin tahun
- Asam organic URINE

- Kreatin - Umumnya bebas dari protein dan lemak


- Lipid
- Kreatinin
- Memiliki rentang nilai pH yang luas, Obat Metode Gangguan
tergantung dari pola makan atau Asetaminofen Kolorimetri Salisilat
pengobatan Kloramfenikol HPLC Kodein, kafein
- Punya variasi yang luas di komposisinya Demoxepam HPLC Fenitoin
Metotreksat HPLC Triamterene
Phenylbutazone Kolorimetri Barbiturat
Procainamide HPLC Asetaminofen
Teofilin RIA Dimenhidrinat

2. Degradasi sebelum analisis


- Degradasi sebelum analisis sering kali
merupakan hasil dari dekomposisi kimiawi
langsung karena ketidakstabilan obat itu
sendiri, terutama dalam cairan seperti urin
(pH ekstrem) yang tidak memiliki efek
perlindungan karena terikat pada protein
plasma.
- Degradasi mungkin juga disebabkan oleh
aktivitas enzim yang berlanjut pada
sampel setelah pengumpulan.
- Contoh: ibuprofen prodrug (ibuprofen
Warna abnormal Penyebab
piconol) dihidrolisis oleh esterase dalam
Red Eritrosit, hemoglobin,
darah, plasma dan serum.
myoglobin
3. Konjugat
Red-brown Eritrosit, hemoglobin,
- Beberapa obat diberikan sebagai
myoglobin,
konjugat, tetapi banyak obat membentuk
methemoglobin
konjugasi in vivo.
Brown-black Methemoglobin dari
- Prosedur klasik dalam menentukan
hemoglobin atau
konjugat adalah menguji sampel untuk
myoglobin
obat yang tidak berubah dan kemudian
Yellow-orange Bilirubin
setelah prosedur hidrolitik yang sesuai
Yellow-green Bilirubin atau biliverdin
menentukan obat "total"; perbedaan
Yellow-brown Bilirubin atau biliverdin
antara kedua prosedur tersebut akan
- Ammonia, glukosa, keton, leukosit tidak
dianggap sebagai jumlah obat
terdapat dalam urin
terkonjugasi.
- Urin yang disimpan memiliki komposisi yang
Analisis Konjugat Utuh Obat Menggunakan
berbeda dengan urin yang segar
HPLC
KONDISI YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM
Obat Konjugat Cairan Deteksi
BIOANALISIS
Equilin Sulfat Serum HPLC
1. Keberadaan obat lain
Estrone Sulfat Serum HPLC
Masalah → Struktur serupa
Morfin 3- dan 6- Plasma Fluoroescence
glukuronida - Merupakan struktur kimia yang tidak aktif
Zidovudine Glukuronids Serum HPLC secara farmakologis, tetapi diubah
menjadi molekul aktif di dalam tubuh.
4. Chirality - Prodrugs memiliki karakteristik kimiawi,
- Hampir semua obat hasil sintesis yang seperti stabilitas, lipofilisitas, keadaan

memiliki karbon asimetris dipasarkan ionisasi, yang meningkatkan peluang


sebagai rasemat. untuk mencapai tempat aksi, atau yang
- Semua metodologi analitik pada saat itu melindungi struktur biologis intervensi dari
tampaknya bersifat akiral (atau efek obat aktif (rasa, toksisitas)
menggunakan standar yang menutupi - Prodrug harus diubah ke bentuk aktif di
sifat kiral dari respons analitis) tempat aksi, terutama jika bentuk aktif
- Propranolol dan Ibuprofen adalah kasus di akan menjadi racun di tempat lain.

mana satu isomer secara farmakologis


tidak aktif pada dosis yang digunakan,
atau enansiomer yang tidak aktif diubah
secara in vivo menjadi isomer aktif.
5. Prodrugs

PREPARASI SAMPEL DALAM BIOANALISIS


PENDAHULUAN - Ketika menggunakan pelarut organik yang
Sampel preparasi untuk analisis obat dalam tidak bercampur dengan air yang terjadi
cairan biologis terdiri: analit secara partisi berada di antara fase
1. Pelepasan obat dari konjugat atau matriks organik dan fase air
biologis - Pelarut Acid drugs → eter, etil asetat
2. Penghilang komponen endogen yang dapat - Pelarut Basic drugs → CHCl3, CH 2Cl2
mengganggu pengujian. Contoh: - Ekstraksi bisa dikontrol dengan pH
penambahan pengendapan protein → untuk - Sebagian obat bersifat asam lemah atau
menghilnagkan protein basa lemah → dikondisi pH tertentu akan
3. Menangani sampel cairan mengalami ionisasi
Typical Preparations - Obat yang terionisasi akan sullit terpartisi di
1. ECC organ
2. SPE - Contoh:
3. Protein Precipitation HA ↔ H+ + A-
LIQUID EXTRACTION Tidak terionisasi terionisasi

- Pelarut organik yang tidak bercampur


dengan air (Air → komponen serum, plasma, Larut di lemak Larut di air

urin >90%)
- Pelarut organik → sesutau yang digunakan Larut di organik

untuk mengekstraksi atau mengisolasi analit


dari serum, plasma, atau urin.
Cara Liquid Extraction (2) Load → Masukkan sampel (serum atau
plasma atau urin)
(3) Wash → tambahkan pelarut organik untuk
mencuci interference (hilangkan
sebanyak mungkin pengganggu). Analit
yang diharapkan tetap berada didalam
sorbent → harus memilih pelarut yang
tidak membawa analit tapi membawa
1. Darah diambil dari donor interference
2. Dilakukan sentrifugasi → jadi plasma atau (4) Elute → menggunakan pelarut lagi unutk
serum mengelusi analit → ditampung
3. Ditambahkan dengan pelarut organik, ex: 5. Lalu diinjeksi dengan HPLC
kloroform
4. Ketika ditambahkan kloroform terjadi ECC
5. Masukkan lagi ke sentrifugator →
pengendapan
6. Cairan diambil → fase organik → kloroform
7. Lakukan evaporasi
8. Dilarutkan kembali
9. Diukur dengan instrumen
SOLID PHASE EXTRACTION
- Pengekstraksi berupa padatan, sampel Fase Diam
berupa cair - Silika → Na, K
- Proses ekstraksi dimana sampel (liquid) akan - Alumina
difilter melalui suatu partikel sorbent → analit - Karbon
akan mengalami interaksi dengan sorbent tsb - Selulosa
lalu interference akan keluar melalui tahapan- - Polystyrene
tahapan tertentu. - Fluorosil → Mg
- Keuntungan - Agarose
o Lebih cepat (5 kali) - Cyclodextrin
o Kapasitas lebih banyak Types of Sorbent-Analyte Interactions
o Menggunakan solvent lebih sedikit 1. Polar
dibandingkan ECC 2. Non polar
o Selektivitas tinggi, banyak pilihan fase 3. Ion-Exchange
diam 4. Copolymeric
Cara SPE Column Polar Extractions
1. Syringer diisi filter agar adsorben tidak keluar - Hidrofilik/fase normal
2. Masukkan adsorben - Fase diam polar → interaksi polar → ikatan
3. Isi lagi dengan filter hidrogen atau dipol-dipol
4. Kemudian lakukan 4 proses - Sorbents → silika, diol, diethylamino,
(1) Conditioning → mengkondisikan sorbent cyanopropyl
- Aplikasi → untuk sampel lipid, karbohidrat, - Pelaur elusi → pelarut basa → analit yang
fenol, vitamin larut dalam lemak tidak terion akan ternetralisasi → kalo netral
- Analit → punya gugus amin, hidroksil, karbonil, maka akan terlepas ikatannya
heteroataom, (O, S, N, P) Anion Exchange
- Pelarut elusi → polaritas sedang-tinggi - Analit → bermuatan negatif
Non polar Extraction o Fosfat
- Hidrofobik/fase terbalik o Asam karboksil
- Interaksi antara ikatan sorbent C-H dan ikatan o Asam sulfonat
analit C-H, van der waals - Sorbent → bermuatan positif
- Contoh: jika suatu senyawa memiliki gugus o Aminoproyl (weak)
benzene maka interkasinya adalah hidrofobik o Quaternary amine (strong)
atau van der waals sehingga sorbent yang o Diethylamino (weak)
dipilih adalah C8 bukan silika karena silika - Aplikasi:
interaksinya polar. o Obat senyawa asam
- Sorbent → semakin panjang rantai C semakin o Fosfat
non polar o Organic acids
- Analit → punya gugus alkil, aromatik o Fatty acids
- Pelarut elusi → polaritas no polar ke medium o Vitamins
polar - Pelarut elusi → yang sifatnya asam
- Aplikasi → Drug abuse, TDM, pestisida PROTEIN PRECIPITATION
Ion Exchange Mechanism - Menambahkan pelarut organik yang
- Ada 2: bercampur dengan air
o Kation → yang bertukar adalah - Contoh pelarut
kationnya H+ o Metanol
o Anion → Cl-, OH-, Acetate- o Aseton nitril
- pH digunakan untuk memanipulasi gugus
fungsi yang bisa mengalami ionisasi
- Ikatan ionik kuat

Cation Exchange
- Sorbent → bermuatan negatif
- Analit yang digunakan basa sehingga akan
punya muatan positif → gugus amin dan
pirimidin
- Jenis sorbent:
CURRENT SAMPLE PREPARATION OF BLOOD
o Benzenesulfonic acid (storng)
1) Dried Blood Spotting (DBS)
o Propylsulfonic acid (storng)
- Bentuknya kertas
o Carboxylic acid (weak)
- Keunggulan:
- Aplikasi → untuk senyawa basa → Ketika
o Tidak membutuhkan tempat
terionisasi menjadi positif. Untuk basic drugs,
penyimpanan dengan suhu khusus
catecholamine, pharmaceuticals, herbicides
o Volume sampel yang dibutuhkan - Untuk prediksi toksisitas dan dosis
sedikit - TIpe Teknis preparasi
o Harga lebih murah (1) Mechanical → bisa dengan sonikasi,
2) Volumetric Absorptive Microsampling homogenesis
(2) Digestion → dengan enzim atau asam
(3) Ekstraksi → dengan PCT, ekstraksi dengan
pelarut dan tekanan, enzim
PRETREATMENT SOLID SAMPLES
- Ultrasound
- Microwave assisted Extraction
TISSUE ANALYSIS
- Solid Phase Micro Extraction
- Untuk melihat uptake dari aksi suatu obat
- Matrix Solid Phase Dispersion
- Mengkorelasikan antara konsentrasi obat
untuk respon farmakokinetik dan
farmakodinamik

GEL ELECTROPHORESIS

Th. 1987 → analisis DNA forensic dibuat pertama


kali di Amerika → DNA Finger Printing

Setiap manusia memiliki kesamaan hampir 99% →


sulit untuk dibedakan (0,1% dari 3 juta jumlah DNA
yang unik)

Prinsip Pengambilan Sampel

Sampel → darah, bekas tidur, saliva, urin

Alat → cotton bud, perekat

Jika sudah tidak ada dalam bukti dg bentuk


seperti, dapat diambil selnya → amplifikasi hingga
ribuan kali

Isolasi sampel → poton DNA menjadi fragmen


menggunakan enzim restriksi → pisahkan
menggunakan elektrophrosesi gel → diberikan 2
kutub listrik yang berbeda → karena DNA
bermuatan negative** jadi bergerak kea rah
kutub positif → transfer dari 1 fragmen gel ke
sheet membrane yang lain → buktikan dengan
menambahkan komponen DNA → compare
fragmen antara profile DNA suspek dan yang
ada pada TKP → buktikan secara berkali-kali

**DNA mengandung basa purin → basa


mengandung gugus nitrogen yang memiliki
eletron bebas → electron bersifat negative → Yang dibutuhkan:
DNA secara keseluruhan mengandung fragmen
▪ Bubuk agarosa
yang bermuatan negative
▪ Buffer
Untuk menghilangkan human error → dilakukan ▪ Erlenmeyer
pengecekkan thd orang sekita (laboran , polisi, ▪ Microwave
dan eksklud lainnya) ▪ Cetakan gel
Apakah DNA cukup untuk memperoleh ▪ Sisir gel
pengakuan atau menuduh seseorang? 1) Masukkan sedikit agarosa ke dalam
Erlenmeyer. Agarosa mirip kayak gelatin tapi
DNA forensic hanya satu dari banyak jenis bukti. terbuat dari rumput laut
Masih banyak clue lain.
2) Tambahkan sedikit buffer cair ke dalam
Dapatkah bukti DNA membebaskan narapidana Erlenmeyer. Buffer → larutan air garam yg
yang dihukum karena kesalahan hukum? akan mengalirkan muatan listrik melalui gel
3) Tutup Erlenmeyer dg plastic wrap agar
Ya bisa aja say kalo udah terbukti. Di Amerika
cairannya tidak mendidih, masukkan ke
sudah 300 orang yang lepas (18 orang dg
dalam microwave, panaskan hingga agarosa
hukuman eksekusi mati, 1 diantaranya 5 hari lagi
meleleh ke dalam buffer
mau eksekusi) → jadi sangat powerful
4) Tuangkan agarosa ke dalam cetakan yang
▪ Penangan bukti yang tepat telah disolatip pada bagian ujungnya untuk
▪ Analisis yang cermat oleh lab forensic menahan agar agarosa tidak meleleh
yang tidak bias 5) Tempatkan sisir ke dalam gel di salah satu
▪ Interpretasi hasil yang adil dan tepat ujungnya. Takik di dalam gel akan menahan
▪ Pelaporan hasil yang akurat dan efektif di tempatnya
kepada hakim 6) Biarkan gel dingin dan mengeras
7) Lepaskan sisir dengan hati-hati, akan tersisa
DNA strands adalah molekul yang sangat kecil
lubang kosong untuk sampel DNA
yang bahkan tdk bisa dilihat dibawah mikroskop
Step 2 → atur alat gel
Gel electrophoresis → digunakan untuk
mengurutkan DNA berdasarkan panjangnya, bisa Yang dibutuhkan
juga untuk memisahkan jenis molekul lain, seperti
protein. ▪ Gel yang telah dibuat
▪ Electrophoresis box
Gel adalah filter yang menyortir untaian DNA, ▪ Buffer lainnya
seperti spons yang terbuat dari jelly dengan
1) Tuang buffer ke box eletroforesis
banyak lubang kecil
2) Tempatkan gel yang masih dalam cetakan ke
Sampel DNA dimasukkan ke dalam lubang di dalam box elektroforesis setelah dilepaskan
salah satu ujung gel ujungnya. Gel harus hampir terendam di
buffer. Buffer mengalirkan arus listrik dari satu
Eketroforesis → cara mendorong untaian DNA
ujung gel ke ujung lainnya.
melalui filter gel. Tambahkan alus listrik, DNA
bergerak Step 3 → masukkan sampel DNA ke dalam gel
Untaian pendek akan bergerak lebih cepat Yang dibutuhkan:
dibandingkan dg untaian panjang. Seiring waktu,
untaian yang lebih pendek dalam sampel akan ▪ Loading buffer
menjauh dari titik awal daripada untai yang lebih ▪ Tube DNA
panjang. Untai DNA dg panjang yang sama akan ▪ Standar size DNA
bergerak dg kecepatan yg sama dan berakhir ▪ Micropipette
diikat bersama → DNA dalam sampel menyortir ▪ Box elektroforesis berisi gel
sendiri ▪ Pipet tips
Pewarnaan kelompok DNA yang diurutkan jadi 1) Dengan ujung pipet yang bersih, gunakan
bikin keliatan dg mata walaupun kita tidak dapat mikropipettor untuk menyedot beberapa
melihat untai DNA tunggal, kelompok tsb muncul buffer pemuatan, lalu tambahkan ke sampel
sbg pita pada gel DNA. Sampel DNA disiapkan dalam larutan
cairan bening yang akan sulit dilihat jika
Step 1 → buat gel
mencoba memasukkannya langsung ke 3) Ditolak oleh muatan negatif, DNA bergerak
dalam lubang. Buffer pemuatan berisi melalui gel menuju muatan positif di ujung
pewarna yang membuat sampel mudah lainnya. Untaian DNA pendek bergerak
dilihat. Ini membuat sampel DNA lebih tebal, melalui lubang di gel lebih cepat daripada
sehingga akan jatuh ke dalam lubang, tidak untaian panjang. Seiring waktu, untaian DNA
melayang. Standar ukuran DNA sudah berisi yang lebih pendek akan bermigrasi lebih jauh
buffer pemuatan. dari titik awal daripada untai yang lebih
2) Gunakan mikropippettor untuk mentransfer panjang. Kita tidak dapat benar-benar
sampel DNA dari tabung ke dalam sumur gel. melihat pita DNA yang bermigrasi (abu-abu),
Sedot sebagian sampel DNA ke ujung pipet tetapi kita dapat melihat pewarna biru dari
3) Keluarkan sampel DNA dari pipet ke dalam buffer pemuatan saat ia bermigrasi.
lubang pertama
4) Ambil tip bersih, gunakan mikropipettor untuk Step 5 → warnai gel dan analisa
menyedot beberapa standar ukuran DNA 1) Pertama Anda perlu menodai DNA di gel
5) Transfer standar ukuran DNA ke lubang Anda menggunakan larutan pewarnaan
kosong berikutnya. Standar ukuran DNA DNA. Noda adalah bahan kimia yang
mengandung untaian DNA dengan panjang disebut etidium bromida, yang mengikat
yang diketahui → memperkirakan panjang DNA dan terlihat di bawah cahaya
untai DNA yg di uji fluoresen. Meskipun kita tidak dapat
melihat untaian DNA tunggal, kita dapat
Step 4 → sambungkan alus listrik dan nyalakan gel
melihat kelompok besar untai DNA yang
1) Ketika mematikan daya, ujung hitam akan ternoda. kelompok-kelompok ini akan
menghasilkan muatan negative, ujung merah muncul sebagai pita dalam gel
akan menghasilkan muatan positif. Mereka 2) Etidium bromida berikatan dengan DNA,
akan melewatkan arus melalui gel secara dapat merusak DNA di sel Anda. jika Anda
bersamaan. DNA memiliki muatan negatif. menodai gel di kehidupan nyata,
untuk memindahkan DNA melalui gel, Anda kenakan sarung tangan dan hindari
harus meletakkan kabel hitam - muatan kontak langsung dengan larutan pewarna
negatif - paling dekat dengan sumur 3) Keluarkan gel dari larutan pewarnaan,
2) Periksa gelembung udara kecil yang keluar masukkan ke dalam sinar UV, analisis
dari elektroda di kedua ujung kotak
elektroforesis. Gelembung-gelembung ini Ini kalo mau liat animasinya
adalah bukti bahwa arus sedang berjalan https://learn.genetics.utah.edu/content/labs/gel/

SDS PAGE (fungsi dari panjang rantai polipeptida


• SDS-PAGE → sodium dodecyl sulfate atau berat molekul).
polyacrylamide gel electrophoresis → • Untuk memisahkan protein menurut
terdiri dari 20 rantai karbon yang ukurannya, dan tidak ada ciri fisik
ujungnya terikat di sulfat sehingga lainnya
memiliki gugus nonpolar panjang
• Merupakan deterjen (sabun) yang
dapat melarutkan molekul hidrofobik
tetapi juga memiliki muatan negatif
(sulfat) yang melekat padanya.
• Teknik yang banyak digunakan dalam
biokimia, forensik, genetika, dan
biologi molekuler:
• Untuk memisahkan protein sesuai
dengan mobilitas elektroforetiknya
• Bedanya dengan agarose, SDS deterjen dan semua protein akan
dilakukan secara vertikal → tertutup oleh banyak muatan negatif.
western blot • Protein didenaturasi dan dimasukkan
ke dalam medan listrik, mereka semua
akan bergerak menuju kutub positif
dengan kecepatan yang sama, tanpa
pemisahan berdasarkan ukuran.
• Namun, jika protein dimasukkan ke
dalam lingkungan yang
memungkinkan protein dengan
ukuran berbeda bergerak dengan
• H besar menunjukkan daerah
kecepatan yang berbeda.
hidrofobik di mana gugus-R nonpolar
Lingkungannya adalah poliakrilamida.
terkumpul untuk menjauh dari air polar
seluruh proses ini disebut
yang mengelilingi protein.
polyacrylamide gel electrophoresis
• Setelah SDS: SDS mengganggu area
(PAGE).
hidrofobik (H) dan melapisi protein
• Molekul kecil bergerak ke are
dengan banyak muatan negatif yang
polyacrylamide lebih cepat
melebihi muatan positif yang dimiliki
dibandingkan molekul besar
protein karena gugus-R yang
• Molekul besar tetap berada di dekat
bermuatan positif. Protein yang
well.
dihasilkan telah didenaturasi oleh SDS
HASIL SDS PAGE
(direduksi menjadi struktur primer-
Hasil akhir dari SDS- PAGE memiliki dua ciri
urutan asam amino) dan sebagai
penting:
hasilnya telah dilinierisasi.
1) Semua protein hanya mengandung
struktur primer
• SDS (sabun deterjen) memecah area
2) Semua protein memiliki muatan
hidrofobik dan melapisi protein
negatif yang besar yang artinya
dengan muatan negatif sehingga
semua akan bermigrasi menuju kutub
kelebihan muatan positif pada protein
positif ketika ditempatkan di medan
• Deterjen mengikat daerah hidrofobik
listrik.
dengan rasio konstan sekitar 1,4 g SDS
Apa yang terjadi setelah elektroforesis?
per gram protein.
1) Perbaiki protein dalam gel dan warnai.
• Oleh karena itu, jika sel diinkubasi
2) Transfer elektroforesis ke membran lalu
dengan SDS, membran akan terlarut,
periksa dengan antibodi- (Western
semua protein akan dilarutkan oleh
blotting → analisis dengana antibodi)

PENDAHULUAN DNA FORENSIK


1823→ John Evangelist Purkinje: thesis berjudul 9
pola fingerprint
1892→ Juan Vucetich: identifikasi criminal
menggunakan fingerprint pertama
Limit dari pengujian forensic: fingerprint dapat
terhapus dan dalam identifikasinya harus pakai
sarung tangan

Alphonse Bertillon: menggunakan foto untuk Intergenic DNA dan intron merupakan DNA
mendokumentasikan tkp fingerprint dari manusia
Limit dari foto: pelaku menutupi identitasnya
NON CODING SEQUENCES
1985→ Alec Jeffrey: menemukan metode DNA Genom dari eukariot memiliki banyak
fingerprinting. Bentuk sel tubuh di setiap bagian pengulangan DNA
berbeda tetapi DNAnya sama Daerah intron dan intergenic: berisi pasang basa
yang berulang
PRINSIP Repeats Repeats1
Susunan kimia dari DNA dari satu individu selalu unit
sama Satellite DNA 100-1000 Tak hingga
Variasi DNA dari setiap individu berbeda pada pb
susunan pasang basanya→ DNA fingerprint Minisatelite 7-99 pb 7-80 pb
DNA/
DNA MANUSIA Variable
DNA manusia ada di dalam nucleus dan number of
mitokondria sitoplasma tandem
Mitokondria haploid dan hanya gen dari ibu repeats
Nukleus berdifat diploid dari ayah dan ibu (VNTR)re
Microsatellite 2-6 pb 5-40 pb
NUCLEAR CHROMOSOMES DNA (short
Kromosom manusia linier dan berpasangan tandem
Saling berpasangan: homologous pairs repeats)
Manusia: somatic (diploid) dan gamet (haploid)

SEL SOMANTIC VNTR


Kromosom 1-22: autosom (sel tubuh), Susunan blok yang menunjukan pengulangan
menentukan bentuk fisik tubuh kecuali sel kelamin urutan DNA pada bagian tertentu
Kromosom 23: sel seks mengandung x dan y Yang membedakan dari setiap individu: Pola
ulangan sama tetapi jumlah pengulangannya
LOKUS DAN ALEL berbeda
Satu kromosom ada dua alel (kanan dan kiri)
Letak gen didalam alel: locus

TIPE STRs
Dapat berupa dinukleotida, trinukleotida,
tetranukleotida,pentanukleotida,hexanukleotida
Pola pengulangannya:
AUTOSOME: CODING DAN NON CODING 1. Simple repeats: identic panjang dan
Kromosom nucleus dan mitokondria urutannya (ATATATAT)
emngandung dua tipe nukleotida yaitu 2. Compound repeats: terdiri dari dua pola
1. Coding sequences: Menyusun gen (hanya simple repeats (ATATGCGCATGC)
1%) 3. Complex repeats: dua atau lebih dan
2. Non coding sequences: fungsinya belum panjangnya tidak sama
diketahui (ATATATGATATATG)
Short tandem repeats
DNA MITOKONDRIAL
Memiliki 2 membran
Mitokondria adalah sel penghasil sumber energi
Didalam mitokondria ada DNA yang haploid
yang berbentuk sirkuler
Teori: pada zaman dahulu mitokondria menelan
banyak bakteri untuk sumber energi
DNA yang ada di mitokondria: berasal dari ibu
Ada 2 karena berasal dari ayah dan ibu Setiap mitokondria mengandung 2-3 DNA sirkuler
Homozigot: kedua alel memiliki panjang yang dengan panjang 16.569 (lebih pendek dari DNA
sama nucleus 3 juta)
Heterozigot: kedua alel memiliki Panjang yang
berbeda

LOCI NOMENCLATURE (penamaan lokus)


Introns: STR nya berdasarkan gen nya
TH01: terletak di intron no 1 dari gen tyrosine
hydroxylase
Intergenik DNA: nama berdasarkan
kromosomnya
URUTAN CODING DAN NON CODING
D5S818:
MITOKONDRIA
D: DNA
dalam DNA mitokondria: DNA coding dan non
5: kromosom no 5
coding terpisah sempurna
S: single copy di gemom
Digunakan untuk identifikasi korban wanita
818: lokus no 818
karena DNA mitokondria diturunkan oleh ibu ke
seluruh anaknya baik pria maupun wanita
SOMANTIC
DNA mitokondria dibagi 2: hypervariable 1 (HV1)
Kromosom 23 menentukan jenis kelamin manusia
dan HV2 sepanjang 1100 pasang basa
Kelainan jenis kelamin ganda triploid (XXY)
Kalo X doang itu gaada jenis kelaminnya
Kromosom Y: penanda laki laki dan hanya
diturunkan dari ayah dan kakek

Struktur kromosom Y

PREPARASI DARI DNA FINGERPRINT


1. Pengumpulan sampel specimen
2. Ekstraksi DNA
3. Uji DNA
PENGUMPULAN SPESIMEN
Tujuan: mencari penyebab kematian dari
seseorang
DNA dapat dikumpulkan dari
1. Saliva, darah, rambut, kulit, kuku, gigi
2. Pakaian kotor, rokok, gelas, darah, sperma
DNA yang dikumpulkan dari TKP menggunakan
Heterocromatin (warna abu abu): tidak scapels, pinset, gunting, kain steril
menentukan jenis kelamin Alat yang digunakan untuk mengumpulkan
Euchromatin (warna hitam dan putih): sampel umumnya sekali pakai
menentukan jenis kelamin Sampel yang ideal: 1 ml darah segar, darah
Bagian dari lekukan ke atas: amel ditambahkan dengan EDTA sebagai
Identifikasi laki laki menggunakan kromosom Y antikoagulan
Identifikasi wanita pake sel tubuh Cara mengumpulkan darah
1. Darah pada pakaian: investigator
mengambil langsung pakaian yang CHORIONIC VILLUS SAMPLING
terkena darah atau menggunakan kain Alat: suction tube untuk menghilangkan chirionic
steril untuk di basahi dan ditempelkan vili
pada pakaian yang bernoda darah Kelebihan: jumlah sel yang digunakan cukup dan
2. Darah mengering pada furniture: mengirim dapat digunakan saat kandungan berumur 8-10
objek yang terkena darah ke lab minggu
3. Darah kering pada dinding, atau objek Kelemahan: resiko tinggi menyebabkan
besar: mencungkil sampel darah dan keguguran
diletakan di wadah steril
EKSTRAKSI DAN PEMURNIAN DNA
Barang bukti tidak boleh diletakan di plastic → Reaksi dilakukan di tabung eppendrof
lembab→ seharusnya di evidence bag Untuk kasus pemerkosaan: sperma pelaku juga
Untuk mencegah kontaminasi maka investigator diuji
wajib: Metode ekstraksi:
- Menggunakan sarung tangan disposable 1. Physical: sel dipecahkan menggunakan
- Menggunakan peralatan disposable atau cara mekanik. Contoh: menggerus
alat yang sudah steril 2. Chemical: sel dipecahkan menggunakan
- Tidak boleh ngobrol, bersin, batuk kimia. Contoh: agent yang merusak
- Tidak boleh menyentuh barang yang dinding sel dan agen yang merusak
mengandung DNA membrane sel (extraction buffer)
- Keringkan barang bukti dengan angin 3. Kombinasi
sebelum dikemas
- JANGAN PERNAH MENCAMPUR SAMPEL YANG PEMISAHAKAN ASAM NUKLEAT
DITEMUKAN (dikhawatirkan berasal dari Metode:
korban dan pelaku) - Ekstrasi/ precipitasi
Jauhkan barang bukti dari: cahaya matahari, - Kromatografi adsorption
suhu tinggi, bakteri
EKSTRAKSI
PENGUJIAN DNA Metode ini ditemukan oleh: alex jefferies
Sampel harus ada pembanding apabila tidak Prosedur
ada pembanding maka tidak dapat digunakan Mencolek bagian vagina untuk mengambil sel →
Pembanding dapat dikumpulkan dari ibu, anak, tambahkan buffer lisis yang tidak mengandung
ayah DTT → didapatkan sel sperma (Sel vagina akan
Pembanding diambil dari dinding pipi (buccal mati)→ inkubasi 2 jam 37C→ sentrifugasi
cell) Sampel berbeda→ menambahkan buffer
mengandung DTT → didapatkan sel vagina (sel
ANALISIS DNA sperma hancur)
Analisis DNA bisa dilakukan pada sampel yang
belum lahir
Metode yang dapat digunakan:
1. Amniocentensis
2. Chrionic villus sampling

AMNIOCENTENSIS
Dapat dilakukan ketika kandungan berusia 16
minggu. Karena cairan ketuban sudah banyak
DNA TESTING 2. Kerusakan saat analisis→ kondisi dan SOP
1. DNA fingerprint/VNTR : lab harus sesuai untuk mencegah sampel
- RFLP multilocus rusak
- RFLP single locus 3. Band shifting→ terjadi saat elektroforesis
- PCR VNTR ketiika fragmen DNA dari satu jalur
2. DNA profiling/STR : bermigrasi lebih cepat dibandingkan
- PCR STR dengan fragmen di jalur lainnya (gel yang
3. Y chromosome testing tidak konsisten a tau surplus DNA di salah
4. SNP testing satu jalur)
5. Mitochondrial DNA testing
DNA fingerprinting digunakan untuk: PARENNITY TESTING
- Forensic
- Tes untuk mengetahui hubungan keluarga
- Identifikasi korban bencana
- DNA analisis untuk hewan atau tumbuhan

FORENSIC WORK
The Narborough Village Murder
Pembubuhan berantai di asrama putri→
identifikasi pelaku dengan RFLP multilocus
dengan jumlah yang dicurigai sampai 5500
orang→ dari 5500 orang tidak ada pelakunya→
pelaku ditemukan saat seseorang lapor ada baju
berdarah di kamarnya→ pelaku tertangkap
Limit pengujian: kalo gaada sampel pembanding
maka identifikasi tidak bisa dilanjutkan

The Forest Hill Rapist VICTIM IDENTIFICATION


Terjadi pada tahun 1988 September 11
Victor lopez melakukan penyerangan seksual→ 3 3000 orang meninggal karena serangan teroris
korban bilang pelakunya laki laki berkulit hitam pada 11 sept 2001
(lopez berkulit putih)→ hasil uji darah dan Karena keadaan yang sulit, ilmuwan forensic
sperma→ DNA cocok→ lopez bersalah melakukan identifikasi korban dari sisa sisa tubuh
Point: DNA berguna apabila korban salah yang ada (tulang dan gigi)
mengingat pelaku
M-FISys
Simpson/Goldman Murders Mass Fatality Identification System
Terjadi tahun 1994 Metode baru yang merupakan gabungan dari
Nicole brown simpson dan Ronald goldman→ semua metode yang sudah ada
dibunuh oleh mantan suami Nicole (O.J Simpson) Menggabungkan STR, mtDNA, dan SNP
→ DNA dikumpulkan dan cocok dengan O.J Digunakan untuk identifikasi korban 11 september
Simpson→ pengacara menentang prosedur (dari 3000 hanya terdeteksi 1700), identifikasi
pengumpulan barang bukti (tidak sesuai SOP) → korban tsunami asia tenggara
hasil akhir pembuktian DNA tidak terbukti dan O.J
Simpson tidak bersalah NON HUMAN DNA ANALYSIS
Alasan ga valid: karena mobil yang digunakan Dilakukan untuk hewan dan tumbuhan
adalah mobil O.J Simpson, barang bukti Contoh: untuk deteksi tipe ginseng amerika dan
terkontaminasi (banyak yang akses) asia menggunakan DNA sequencing
Ginseng amerika: untuk menenangkan syaraf
HUMAN ERROR DAN KONTAMINASI Ginseng asia: untuk menambah energi
Ancaman yang menggangu DNA evidence: Contoh lain:
1. Human error→ pengumpulan DNA harus - Membedakan varietas crossbreeding dari
ter record secara sistematik agar sampel wine. Digunakan untuk mengetahui
yang dihasilkan berkualitas tinggi kemurnian dari suatu anggur.
Anggur mahal dan bagus (yang dibuat sudah diburu itu masuk ke kategori hewan
dengan cabinet sauvignon, merk dagang yang dilindungi (tidak boleh diburu) atau
Cabernet Franc) sering dipalsukan dengan hewan yang boleh di buru
anggur Sauvignon Blanc
- DNA profiling digunakan untuk mengontrol
populasi di alam bebas. Apabila populasi
sudah berlebih maka boleh diburu. Pihak
berwajib mengumpulkan sampel darah dari
hewan yang ditangkap dengan database
untuk mengetahui apakah hewan yang
DNA Fingerprint / Analisis DNA Forensik
1823, John Evangelist Purkinje – pola 9 sidik jari
1892, Juan Vucetich – identifikasi kriminal pertama Variable Number of Tandem Repeats (VNTR)
Batasan: sidik jari mudah terhapus dan dapat Urutan DNAnya sama, jumlah pengulangannya
memakai sarung tangan yg berbeda tiap individu
1800, Alphonse Bertillon – fotografi bukti-bukti TKP
untuk rekonstruksi TKP
1985, Alec Jeffrey – mengembangkan metode
DNA fingerprinting
Prinsip DNA Fingerprinting
2 aspek DNA:
Short Tandem Repeats (STR)
- Struktur kimia dari DNA sama. Semua sel di
2-6 urutan pasang basa
dalam tubuh memiliki bahan DNA yg sama.
• Simple repeats: Panjang urutannya sama,
- Urutan pasangan basa DNA berbeda pada
sekuensnya sama (co: AT-AT-AT)
gen di setiap individu
• Compound repeats: panjang urutan sama,
polanya berbeda (co: AT-AT-GC-GC-AT)
DNA manusia terdapat dalam inti sel dan
• Complex repeats: panjang urutan berbeda,
terlindung dalam membrane (bakteri tidak
sekuensnya berbeda (co: AT-GC-ATG)
memiliki membrane). DNA manusia juga terdapat
dalam mitokondria.
DNA inti: diploid (dari ayah dan ibu)
DNA mitokondria: haploid (dari ibu)

Kromosom Inti (Nukleus)


Sel manusia: sel somatik (diploid) dan sel
kelamin/gamet (Haploid)
Setiap sel somatik memiliki 23 pasang kromosom
(diploid); 23 sel maternal dan 23 sel paternal
(pasangan homolog) Jika alel ayah dan alel ibu panjangnya sama:
Kromosom 1-22: autosom, berisi gen yang homozigot
menentukan bentuk/ciri tubuh kec. jenis kelamin Jika alel ayah dan alel ibu panjangnya berbeda:
Kromosom 23: penentu jenis kelamin (kromosom heterozigot
seks) Penamaan Daerah Intergenik
Kromatid: kromosom yang siap membelah D5S818
menjadi 2 D: DNA
Alel: tipe DNA 5: kromosom 5
Lokus: lokasi atau tempat suatu DNA S: single copy genom (urutan itu 1 kali terjadi di
Sekuens Coding dan Non Coding satu genom)
Gen hanya memiliki 1% komposisi dr suatu Inti 818: lokus ke 818
Gen: terdiri dari ekson dan intron Penamaan Daerah Intron
Jika DNA akan diterjemahkan menjadi protein, TH01
bagian intron dan intergenik perlu dibuang TH: nama gen (contoh Tyrosine Hydroxylase)
Jika DNA akan dianalisis forensiknya, DNA yg perlu 01: nomor intron (contoh intron ke 1)
dibuang, bagian intron & intergenik yg dianalisis Sel Kelamin (Gamet)
Intron tidak akan sama di tiap individu - letak sidik SRY (Sex-determining Region Y)
jari DNA Kromosom Y hanya akan diturunkan pada garis
Sekuens non coding: berisi repeated DNA (urutan keturunan laki2: kromosom Y pada kakek, ayah,
DNA yg berulang) anak laki-laki pasti sama
Satellite DNA: 100-1000bp Dapat digunakan utk penanda forensik kalau
Minisatellite DNA (VNTR): 7-99 bp (berulang 7-80x) korbannya laki2 dan sampel pembandingnya
Microsatellite DNA (STR): 2-6 bp (5-40x) anggota keluarga laki2
Heterochromatin: bagian yg tdk menentukan • Chorionic villus sampling: dapat dilakukan
sifat kelakian saat umur janin sekitar 8 - 10 minggu.
Euchromatin: bagian yg menentukan sifat Diambil sel plasenta atau chorionic villi.
kelakian (35-36 Mb) Namun resikonya lebih tinggi krn
mengganggu janin/memicu keguguran
Kromosom Mitokondria Ekstraksi dan Pemurnian DNA
Teori Endosimbiosis: dimana bakteri dan sel Reaksi dilakukan dalam tabung Eppendorf
eukariot saling menguntungkan dan menjadi Teknik Ekstraksi:
satu kesatuan membentuk sel eukariot • Metode fisik: menggunakan kekuatan
Sel telur ibu: sel yg sempurna memiliki inti sel, mekanik, contoh grinding
sitoplasma, dkk oleh karena itu semua organel yg • Metode kimia: menggunakan senyawa
kita miliki adalah turunan dr ibu kimia, contoh buffer ekstraksi
DNA mitokondria membentuk lingkaran • Kombinasi metode fisik dan kimia
• Panjangnya 16,569 basa dibandingkan dgn Pemisahan asam nukleat:
DNA inti yg 3 juta basa • metode ekstraksi/presipitasi
• Daerah coding dan non coding terpisah • metode kromatografi adsorpsi
• Daerah non coding: Hypervariable I (HV I) Ekstraksi sampel DNA pada kasus pemerkosaan
dan HV II • Penambahan buffer tanpa DTT: merusak
Saudara seibu semua DNA mitokondria nya sel dr wanita
sama • Penambahan buffer dengan DTT:
Preparasi DNA Fingerprint merusak sel sperma
• Koleksi Spesimen Testing DNA
Sampel DNA didapat dari: 1) DNA Fingerprint/VNTR
- Saliva, darah, helai rambut, kulit, kuku - RFLP Multilocus
tangan atau kaki dan/atau gigi - RFLP Single Locus
- cucian kotor, Puntung rokok, gelas, noda - PCR VNTR
darah kecil, noda semen kering, etc 2) DNA Profiling/STR
Alat untuk mendapatkan sampel: smear - PCR STR
slides, scalpels, tweezers, object glass, scissors, 3) Y Chromosome Testing
sterile cloth squares, blood collection kids 4) SNP Testing (SNP: suatu basa yg bermutasi)
Spesimen ideal: darah blm menggumpal 1 ml 5) Mitochondrial DNA Testing
Bagaimana Darah dikumpulkan? Penggunaan DNA Fingerprint atau Profiling
- Darah pada kain: diambil kainnya; • Pekerjaan forensik pada TKP
gunting daerah yg terkena darah; • Uji untuk mengetahui keturunan
diusapkan cotton bud steril yg dibasahi • Identifikasi korban dalam kasus bencana
air. Syarat: setiap sampel darah tidak alam atau kecelakaan
boleh disatukan • Analisis DNA non manusia
- Darah pada furniture atau dinding: Titik kelemahan DNA forensik
bagian furniture dikikis dgn pisau • Human Error: pengambilan barang bukti
Musuh dari bukti: cahaya matahari, suhu tidak dilakukan secara terekam atau
tinggi, bakteri. Namun utk DNA mitokondria sistematis. Terlalu banyak orang yang
berumur 100 tahun pun masih bagus mengakses barang bukti dan tidak terkontrol
Bukti yang dikumpulkan dari TKP akan • Kerusakan pada saat analisis: perlakuan thd
dibandingkan dengan DNA dari sumber lain barang bukti tanpa standar (SOP) shg rusak
(dari barang pribadi korban atau DNA • Band shifting: inkonsistensi gel pada saat
keluarga) elektroforesis DNA
• Ekstraksi DNA untuk analisis M-FISys (Mass Fatality Identification System)
Metode mengekstraksi DNA dari bayi yang Sistem software yg menggabungkan STR, DNA
belum lahir mitokondria, SNP utk identifikasi DNA korban 9-11
• Amniocentesis: dapat dilakukan jika umur Analisis DNA non manusia
janin sekitar 16 minggu. Diambil cairan membedakan varietas tanaman dan hewan
ketuban karena mengandung sel bayi. co: ginseng asia vs amerika; anggur (wine) yg
hasil kawin silang
Forensic DNA Analysis: Y-STR
Y CHROMOSOME STRUCTURE
Hanya diturunkan oleh laki laki. Kromosom kedua
terkecil
Pseudoautosomal region: Ujung ujung nya akan
menempel pada kromosom X. 2,5 Mb

STR yang paling sering digunakan:

Heterokromatin: tidak menentukan sifat

PROSES
• Ekstraksi
• Amplifikasi menggunakan PCR
• Analisis menggunakan STR

Eukromatin: 35-36 Mb, 9.5 Mb sequenced (27%).


Daerah yang dianalisis

QUALITY CONTROL
Kesamaan kromosom anak Y anak laki laki dan
ayah nya 100%
WHY Y CHROMOSOME • Running sampel referensi
• 98% kejahatan dilakukan lakilaki • Analisis bloodstains yang tidak diketahui
• Studi evolusi • Peternity testing workshop oleh genetic
• Male component bisa diisolasi tanpa society
menggunakan ekstraksi tambahan
• Paternal lineages
SEX IDENTIFICATION
Y chromososme specific loci

Forensic DNA Analysis: Mitochondrial DNAs


MITOKONDRIA • Free nuclear envelope
Sebgai tempat respirasi sel (produksi ATP) • Tidak di pack sebagai kromatin
Mempunyai dua membrane, cristae, matriks, dan • Nuclear DNA digunakan untuk
DNA sendiri (mtDNA) yang mengnkode protein dan membedakan induvidu yang berasal dari
enzim yang digunakan mitokondria satu keturunan (sampel: saliva, semen,
DNA MITOKONDRIA darah). Kalau mtDNA tidak bisa digunakan
• Berasal dari mitokondria ibu untuk identifikasi individu dari keturunan
• Ditemukan di mitokondria yang sama (sampel: rambut, tulang, gig)
• Double helix, circular
• Kelebihan: bisa identifikasi untuk sampel PREPARASI SAMPEL
yang sangat tua • Rambut: dipotong kecil kecil → dikasih
penghancur (detergent dalam ultrasonic
waterbath) → larutan ekstraksi → gerus
dengan mortar dan pestle → homogenate
material
• Tulang dan gigi: dibersihkan dari semua
pengotor → di kerok/dikasi bahan
pelembut → ekstraksi
PCR STRs

MITOCHONDRIAL GENOME

Yang dibaca adalah urutan (sequencing) bukan


pengulangan
ANALISIS DATA
610bp mtDNA (HV1 dan HV2) dibaca lalu
dibanding kan dengan ibu/neneknya. Satu saja
perbedaan mka bukan keturunannya/ bukan
orang yang sama
Daerah yang diterjemahkan (coding region) dan
daerah non-coding (control region/hypervariable
region) terpisah total, dibagi menjadi dua:
• Hypervariable Region 1 (HV1): 342bp
• Hypervariable Region II (HV2: 268bp
ANALISIS mtDNA
• Analisis visual primer
• Preparasi sampel Hasil: suspect 2 dan 4 kemungkinan sodara se ibu
• Ekstraksi SEJARAH
• Amplifikasi PCR • Akhir 1980 – pertama kali di analisis oleh
• DNA sequencing laboratorium FBI
• Analisis data • 1992 – mulai digunakan pada kasus criminal
PRIMARY VISUAL ANALYSIS • Juni 1996 – sebagai bukti pada kasus state
Karena biasanya sampel sudah tua maka harus of Tennessee vs paul ware
dipastikan bahwa yg di analisis adalah sampek • Dilakukan untuk mengidentifikasi anak yang
manusia dijual setelah pemerintahan militer
• Rambut: dilihat struktur rambut dengan Argentina
mikroskop • Dilakukan untuk menemukan makam Jesse
• Gigi dan tulang: diskusi dengan James
anthropologis dan odontologis apakah itu
tulang manusia/bukan. Apabila sudah
dipastikan baru lakukan DNA analysis

Immunoassays
ANALISIS BIOMEDIK • Apus kulit
Sampel: • Sum sum tulang
• Saliva • Feses
• Sputum • Lubang vagina
• Urin • Kulit mati
• Nasofaring Direct Testing:
• Apus tenggorokan • Microscopic: pewarnaan gram, acid-fast
• Darah stain, fluorescent Ab stain, gene probes
• Makroskopik: direct antigen, gene probes • Precipitation Assays
Culture: • Complement fixation
• Uji Biokimia Modern:
• Uji serotype • EIA (IHC/ELISA/ELISPOT)
• Sensitifitas antimikroba • Immunofluorence (IFA FACS)
• Gene probes • CLIA (cheliuminescence immunoassay)
• Phage typing AGLUTINASI
• Animal inoculation Ketika Ag berikatan dengan Ab yang sesuai maka
IMMUNOASSAYS akan terbentuk gumpalan. Dibagi menjadi 2 tipe
Digunakan karena menggunakan protein (Ab) yaitu direct agglutination dan indirect
yang bisa fleksibel menyesuaikan dengan analit agglutination (dibantu protein lain)
yang ingin di test, sehingga tidak usah dilakukan
pemisahan dari campuran analit yang kompleks
Definisi: teknik analisis yang menggunakan Ab
sebagai pengikat selektif suatu komponen dalam
sampel (Ab-Ag binding)
APLIKASI
• Drug testing
• Hormone testing (kadar insulin)
• Bacterial/viral testing (AIDS, hepatitis, covid)
• Environmental testing (herbisida, pestisida)
KELEBIHAN
• Relative murah
• Sensitif Serologi kualitatif: dibagi menjadi dua: serological
• Bisa untuk sampel yang sedikit (diambil serum darah lalu dideteksi da Ab
• Bisa dilakukan massal nya/tidak, deteksi menggunakan Ag) dan
• Bisa untuk deteksi wide-range compounds serotyping (diambil virus/bakterinya yang
STRUKTUR Ab kemudian di test menggunakan reagen Ab)
Serologi kuantitatif: diukur jumlah gumpalan (misal
menggunakan spektro dengan melihat cahaya
yang diteruskan)
Aplikasi: tes golongan darah AB0 dan Rh, widal test
(diagnosis salmonella), rapid plasma regain (sifilis),
weil-felix reaction (ricketsial), latex agglutination
test (ab ditempelkan di latex)
PRECIPITATION ASSAYS
Suatu Ab bertemu analit/Ag

PENGGUNAAN ANTIBODI

Biru: Ab lebih banyak, ungu: Ab-Ag sama, pink: Ag


lebih banyak
• Apabila analit yang digunakan untuk
deteksi >5000 MW, Ab bisa langsung bisa
berikatan dengan Ag
• Apabila <5000 MW, analit harus diikat dulu
dengan senyawa lain sehingga ukurannya
lebih besar.
Ab-Ag INTERACTION

Ka: 106 sampai 1010 M-1 sudah bisa di deteksi


Tradisional:
• Aglutinasi
LABELED IMMUNOASSAYS
• Competitive binding
Tambahkan reagen yang diketahui (komplemen
dengan Ab, sudah ditandai), kemudian Ag pasien
yang tidak dikatahui dan Ab yang diketahui. Ag
pasien dan reagen akan berkompetisi menempati
Ab (tapi Ag pasien akan nempel duluan). Maka
semakin banyak pendaran (dari reagen yang
sudah ditandai) semakin kecil nilai Ag pasien
(perku dicuci).

Double Immunoduffusion

• Non competitive binding


Hanya Ag pasien dan Ab

Radial Immunodiffusion
Dalam capet ditambah antibody kemudian
dulubangi, didalam lubang di tambah Ag akan
berdifusi keluar dan membentuk zona

COMPLEMENT FIXATION
Serum darah pasien ditambah Aq, apabila sudah • Heterogeneous dan homogeneous
dihasilkan Ab maka akan membentu Ab-Ag immunoassays
complex, kemudian ditambah komplemen + RBC Hetero: perlu pemisahan ikatan Ab-Ag (pencucian)
kambing → positif: cairan warna merah, negative: Homogen: tidak perlu pencucian, dilakukan untuk
cairan bening analisis analit kecil seperti abused dan terapi obat
Kekurangan:
• Bahaya bagi kesehatan
• Disposal problems
• Waktu paruh sebentar
• Peralatan mahal
ENZYME IMMUNOASSAY
Kelebihan:
• Murah
• Readily available
• Waktu paruh panjang
LABELS • Adaptable
• Radioaktif • Relative murah
• Anzim • No health hazard
• Fluorescent • Hanya perlu sedikit enzim
• Chemiluminiscent • Bisa kualitatif dan kuantitatif
RADIOIMMUNASSAY (RIA) Enzim dipilih berdasarkan: substrat, kecepatan
• Ikatan kompetitif deteksi, stabilitas, availibilitas, dan harga, biasanya:
• Biasanya menggunakan I125 • Horseradish peroksidase (banyak digunakan,
• Radioaktivitas besar → substansi pasien kecil highest turnover, sangat sensitive, gampang
dideteksi)
• Glucose-6-phosphate dehydrogenase
• Alkaline phosphate (banyak digunakan,
highest turnover, sangat sensitive, gampang
dideteksi)
• B-D-galactosidase
Heterogeneous EIA
• Kompetitif: sama metodenya kaya yg udah
dijelasin di atas, label nya pake enzim, ch:
mengukur insulin dan estrogen
• Nonkompetitif: ELISA, reagen yang sudah di
label enzim tidak langsung berpartisipasi
pada saat reaksi awaol Ab-Ag. Keuntungan:
IMMUNORADIOMETRIC ASSAY (IRMA) sensitive dan spesifik, simple, murah. Contoh
• Berisi Ab yang dilabel dan Ag pasien solid phase: microtiter plates, nitrocellulose
• Teknik pencuciannya tidak dipisahkan membrane, megnatic beads. Prosedur: Ag
tetapi Ab yang berlebih akan menempel di terikat di solid phase → tambahkan sampel
solid phase pasien, Ab akan terikat jika ada → cuci →
Kelebihan: tambahkan Ab yang di label enzim → cuci
• Senstiif dan presisi → tambahkan subsstrat → ukur enzim label
• Deteksi dalam jumlah sampel kecil

Anda mungkin juga menyukai