Anda di halaman 1dari 3

Pada praktikum ini kami melakukan pengamatan spektroskopi IR senyawa

Parasetamol, bertujuan untuk memahami prinsip identifikasi senyawa organik melalui teknik
analisa FTIR dan mengidentifikasi gugus fungsional senyawa tersebut dari hasil analisa FTIR
yang memiliki struktur senyawa sebagai berikut:

Sebelum menganalisa dengan FTIR, terlebih dahulu sampel yang akan dianalisa harus
disiapkan. Pada praktikum ini digunakan sampel parasetamol cair (menggunakan pelarut).
Sampel yang dibuat harus bening agar dapat menerima interaksi dengan sinar infrared yang
ditembakkan dan kadarnya sedikit agar hasil spektroskopi tidak menumpuk. Dari studi
literatur dan pengamatan, diperoleh data sebagai berikut:

Bilangan Gelombang (cm-1)


No. Gugus Fungsi
Teori Hasil
1 N-H 3.300-3.500 Tertutupi OH
2 C-N 1.180-1.360 1189.86
3 OH 3.200-3.600 3359.39
5 C=C Aromatis 1.300-1.600 1560.13
6 C=O 1.690-1.760 1752.98

Tabel 1. Data Spektrum IR Parasetamol

Tabel 1 menunjukan gugus fungsi dari panjang gelombang yang diperoleh lalu
dibandingkan antara hasil percobaan dengan teori literatur, terdapat gugus fungsi N-H yang
tertutup OH yang memiliki rentang 3.300-3.500 cm-1, kemudian terdapat ikatan C-N pada
bilangan gelombang 1189.86 cm-1 yang sesuai dengan rentang pada literatur yaitu 1.180-
1.360 cm-1. Terdapat ikatan OH pada bilangan gelombang 3359.39 cm-1 yang sesuai dengan
rentang pada literatur yaitu 3.200-3.600 cm-1. Kemudian ada gugus ikatan aromatik C=C
aromatis pada bilangan gelombang 1560.13 cm-1 yang sesuai dengan rentang literatur yaitu
terdapat pada rentang 1.300-1.600 cm-1. Terakhir ada gugus karbonil C=O pada frekuensi
1752.98 cm-1 yang diperkuat kesesuaian rentang antara 1.690-1.760 cm-1. Wilayah fingerprint
pada sebelah kanan spektroskopi (<1.300) tidak kami gunakan sebagai data analisa.
Gambar 2. Spektrum Parasetamol hasil pengukuran

Gambar 3. Spektrum parasetamol menurut http://sdbs.db.aist.go.jp/sdbs/cgi-


bin/direct_frame_top.cgi

Dengan membandingkan spektrum pada gambar 2 (hasil praktikum) dan gambar 3


(teori literatur) dapat dianalisa apakah sampel yang diukur adalah parasetamol murni atau
bukan, terjadi perbedaan puncak pada gambar 2 dengan gambar 3 yang artinya menurut
hipotesis praktikan sampel yang diukur tidak 100% murni parasetamol.
Daftar Pustaka

Harmita. 2006. Buku Ajar Analisis Fisikokimia. Departemen Farmasi FMIPA Universitas
Indonesia. 205-211.
Dachriyanus.2004. Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi. Padang:
Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK).

Anda mungkin juga menyukai