Lingakaran biru menunjukkan adanya puncak pada rentang panjang gelomang 1600-1700 cm-1
yang menunjukkan adanya gugus C=O (Ester)
Lingakaran kuning menunjukkan adanya puncak pada rentang panjang gelomang 1000-1300 cm-
1
yang menunjukkan adanya gugus C-O (Alkohol primer)
Berdasarkan hal diatas, spektrum IR tersebut mengarah pada senyawa asam askorbat dengan
struktur :
Asam Askorbat
Menurut literatur, Karakterisasi gugus fungsi pada asam askorbat ditunjukkan dengan adanya
serapan puncak yang menunjukkan alkohol primer dan puncak regangan C-O alkohol (Wijayanti
et al, 2016). Menurut Panicker et al. (2005), pada spektrum IR asam askorbat terdapat puncak
gugus O-H yang membentang dikarenakan adanya kelembaban dalam sampel yang digunakan.
Serapan puncak C=O yang muncul dimungkinkan adanya gugus ester dalam senyawa tersebut.
Hal ini ditunjukkan adanya perbedaan antara spektrum IR asam askorbat (vitami C) dengan hasil
sintesis.
Literatur lain menjelaskan bahwa pita serapan ikatan gugus –OH dan gugus C–H pada semua
sampel terlihat pada daerah bilangan gelombang 3680 cm-1 yang menunjukkan adanya vibrasi –
OH dan pada daerah bilangan gelombang 3050 cm-1 yang menunjukkan adanya vibrasi C–H
dari vitamin C. Pita serapan ikatan gugus C=C terlihat pada daerah bilangan gelombang 1731
cm-1 dan 1079 cm-1 . Pita serapan ikatan gugus H–C–H terlihat pada daerah bilangan
gelombang 1467 cm-1 . Pita serapan ikatan gugus H– C–O terlihat pada bilangan gelombang
1269 cm-1 . Sementara ikatan gugus C-C pada daerah bilangan gelombang 1143 cm-1
(Sulistyani, 2018).
Alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggerus berupa lumpang dan alu, neraca
analitik, spatula, cawan petri, dan Spektrofotometer FTIR Spektrum 100 Perkin Elmer Model:
Frontier S/N: 96772. Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah vitamin C
atau L-Ascorbic Acid, aceton, aquadest, lap pembersih/kim-wipe
dapus
Sulistyani, M. (2018). Spektroskopi Fourier Transform Infra Red Metode Reflektansi (Atr-Ftir)
Pada Optimasi Pengukuran Spektrum Vibrasi Vitamin C. Jurnal Temapela, 1(2), 39-43.
Wijayati, N., Rohmah, S. A., & Supartono, S. (2016). SINTESIS ESTER-C SEBAGAI
SENYAWA ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN BIOKATALIS ENZIM LIPASE/ZEOLIT
ALAM.Jurnal Kimia Riset, 1(1), 7-13.
Panicker, C.Y., Varghese, H.T. and Philip, D. (2005). FT-IR, FT-Raman and SERS Spectra of
Vitamin C. Spectrochimica Acta Part A, 65, 802 – 804.
Lingakaran merah menunjukkan adanya puncak pada rentang panjang gelomang 1600-1800 cm-1
yang menunjukkan adanya gugus C=O (Ester)
Lingakaran biru menunjukkan adanya puncak pada rentang panjang gelomang 1600-1700 cm-1
yang menunjukkan adanya gugus C=C (aromatik)
Lingakaran hijau menunjukkan adanya puncak pada rentang panjang gelomang 3500-3700 cm-1
yang menunjukkan adanya gugus N-H (Amida)
Lingakaran kuning menunjukkan adanya puncak pada rentang panjang gelomang 2900-3000 cm-
1
yang menunjukkan adanya gugus C-H (Alkana)
Berdasarkan hal diatas, spektrum IR tersebut mengarah pada senyawa kloramfenikol palmitat
dengan struktur :
Kloramfenikol palmitat
Menurut literatur, profil spektra kloramfenikol menunjukkan adanya gugus N-H (amida) yang
terbaca pada gelombang 3251 cm-1 dan terdapat serapan runcung pada 3439 cm-1 yang
merupakan gugus CH-OH (Yuwono, 1995).
Dapus
Amina
sekunder,
karboksil,
aromatik, Parasetamol
amina
aromatik,
hidroksil
Amina
sekunder,
karboksil, Asam
aromatik, Mefenamat
amina
aromatik
Hidroksil,
ester, alkohol
primer Asam
Askorbat
Amina
sekunder,
karboksil, Ibuprofen
aromatik,
hidrogen