Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS DEKSTROMETORFAN,

GUAIFENESIN, BENZOAT DAN SAKARIN


DALAM SIRUP OBAT BATUK DENGAN
MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR
KINERJA TINGGI
Adwoa Adjekum dan Redeat Kebede
Departemen Kimia, Concordia College, 901
8th St S, Moorhead, MN 56562

Abstrak
Metode yang dikembangkan untuk analisis dan
kuantifikasi bahan aktif maupun tidak aktif(eksipien)
dalam sirup obat batuk yang mengandung
dextromethorphan (DM), guaifenesin, asam benzoat dan
sakarin
Obat bebas (OTC)sirup Robitussin Dm dan Vicks
(Nyquil cough and chest congestion) dianalisis
menggunakan HPLC, dengan menggunakan buffer
fosfat dan panjang gelombang yang berbeda. Standar
untuk masing-masing bahan aktif dibandingkan dengan
bahan aktif dalam sirup dikalibrasi dan diverifikasi.

Robitussin dan sirup obat batuk Vicks adalah dua dari


banyak sirup lain yang dijual bebas (OTC).
Sirup OTC umumnya aman untuk dikonsumsi pada
tingkat yang wajar atau yang direkomendasikan, namun
mereka memiliki efek samping bila dikonsumsi dalam
jumlah besar seperti halusinasi atau perilaku disosiatif
. 2006 Survei Nasional Penggunaan Obat dan Kesehatan
(NSDUH) menyatakan bahwa sekitar 3,1 juta orang
berusia 12 sampai 25 (5,3%) telah banyak
menggunakan obat batuk dan obat flu (OTC) dan
disalahgunakan hampir 1 juta (1,7 persen) dalam tahuntahun terakhir.

Robitussin DM adalah(OTC) yang paling


banyak disalahgunakan karena
mengandung jumlah dekstrometorfan
yang banyak .
Bahan utama dari sirup obat batuk adalah
1.dekstrometorfan, sebagai antitusif
(penekan batuk) yang meringankan batuk
dengan menghalangi sistem refleks di
otak.

2. Guaifenesin, bahan aktif bertindak sebagai


ekspektoran. (sekresi dahak), maka dapat
menurunan produktivitas batuk. Guaifenesin
dapat dipergunakan dalam bentuk campuran
baik dalam sirup dan tablet.
Kedua dekstrometorfan dan guafenesin sebagai
bahan aktif dan apabila penggunaanya
berlebihan dapat menyebabkan halusinasi .
3. Sodium benzoat adalah bahan aktif yang
ditemukan dalam jumlah kecil sebagai pengawet
4. Sakarin bertindak sebagai pemanis (eksipien)

Percobaan
Bahan dan Kimia
Standar untuk referensi dekstrometorfan
(DXM) hidrobromida, guaifenesin, sakarin
dan natrium benzoat yang dibeli dari
Sigma-Aldrich. Sirup batuk Robitussin DM
dan Chest Congestion and Vicks Nyquil
Cough dibeli dari apotek setempat.

Kondisi Instrumen

HPLC dengan kolom fase terbalik dari ukuran partikel 3-um dan
digunakan autosampler. Kolom pemanas terus stabil suhu 35 C.
Fase gerak yang digunakan terdiri dari buffer fosfat pH = 2,8 (25 mM
asam fosfat, Trietilamina (TEA) sampai pH 2,8) dan asetonitril
dalam rasio 75:25 dengan laju alir isokratik 1ml/1min.
Panjang gelombang 250 nm dan 290 nm digunakan untuk
absorbansi guafenesin pada 250 nm sedangkan dekstrometorfan
(DXM), asam benzoat dan sakarin menyerap pada 290 nm.
Digunakan 2 kolom untuk analisis.
Yang pertama adalah panjang 250 mm x 4,6 mm (lebar), dengan
ukuran partikel 5 m, ukuran pori 80 dan volume injeksi 100 uL.
Kolom kedua memiliki panjang 50 mm x 4,6 mm (lebar), ukuran
partikel 2,6 um, ukuran pori 100 dan volume injeksi 10 uL.

Persiapan Standar

Standart disiapkan dengan menimbang 50,2 mg


dekstrometorfan HBr, 500,1 mg guafenesin, 87,5 mg
natrium benzoat dan 62,4 mg sakarin. Setiap analit
dilarutkan dengan air suling ke dalam labu volumetrik 25
ml membentuk larutan stok. Larutan standar dipipet 1, 2,
3, 5 dan 10 mL masing-masing analit dimasukkan dalam
labu volumetrik 25-mL dan diencerkan dengan air suling
sampai 25 ml
Botol HPLC auto-injeksi dipenuhi setiap standar untuk
diidentifikasi

Persiapan sampel
2,5 mL setiap sampel, Robitussin DM dan
obat batuk Vicks diencerkan dengan air
suling ke dalam labu ukur 25 mL. Saring
menggunakan kertas saring 0,45-um,
alikuot dari masing-masing sampel
masukkan ke botol HPLC.
Diidentifikasi

Anda mungkin juga menyukai