SPEKTROFOTOMETRI CAHAYA
TAMPAK
Cahaya monokromatis
Cahaya dengan panjang gelombang tunggal.
Cahaya polikromatis
Cahaya dengan panjang gelombang campuran.
AUKSOKROM :
adalah gugus fungsional yang tidak mampu menyerap cahaya,tapi dapat
merubah intensitas serapan, menggeser λ maks dari gugus kromofor suatu
molekul
contoh :-OH , -NH2 , –Cl, -OCH3 atau gugus fungsional jnuh yang terikat pada
kromofor dan menyebabkan perubahan intensitas serapan maupun λmaks.
A = abc
A = serapan
a = daya serap (absorptivity)
b = tebal larutan, cm (Bouguer 1729, Lambert 1768)
c = konsentrasi, g/L (Beer 1859)
Hukum Beer dapat ditulis dengan 3 cara:
2. A = (A1%,1cm)bc c = konsentrasi, %
A1%,1cm = daya serap jenis
A = serapan
b = tebal larutan, cm
* Analisis kuantitatif.
1. Analisis zat tunggal
- Perbandingan langsung respon uji
dengan respon baku pembanding
- A(1%,1cm), a, ε
- kurva baku
Cu = Au x Cbp
Abp
Keterangan:
Cu = Konsentrasi Uji (ug/mL) Cbp = Konsentrasi Baku
Pembanding (ug/mL)
Au = Serapan Uji Abp = Serapan Baku
Pembanding
Wu = Bobot sampel (ug)
v = volume akhir (mL)
fp = faktor pengenceran
Kadar (%) dikalikan BR/ Etiket jika suatu bentuk sediaan
• Jika pengenceran Larutan BP dan Uji
sama maka perhitungan kadar dapat
ditentukan sbb:
c a % = 3 100%
Keterangan:
• Au : serapan uji
• A(1%, 1 cm) : serapan jenis : A (1%,1cm)
• Cu : Konsentrasi Uji (g/100mL)
• v : volume pengenceran akhir (mL)
• fp : faktor pengenceran
• Wu : bobot zat uji (g)
3. Kurva baku
• Dibuat satu seri larutan baku dengan konsentrasi yang
berbeda, kemudian diukur serapannya.
• Secara teoritis, hubungan antara konsentrasi (x) dan
serapan (y) adalah linier → koefisien korelasi (r) mendekati
1.
• Hasil pengukuran serapan sampel (y) dimasukkan ke
persamaan : y= a+bx Au= a+bCu
jika serapan uji diketahui maka Cu dapat dihitung
Abp c a % = 3 100%
Keterangan:
Au : serapan uji
a : intersep
b : slope
Cu : Konsentrasi Uji (ug/mL)
a v : volume pengenceran akhir (mL)
fp : faktor pengenceran
Cbp (ug/mL) Wu : bobot zat uji (ug)
• Untuk dapat menentukan konsentrasi sebagai acuan
digunakan serapan jenis untuk menghitung
konsentrasi yang diharapkan
• Misal : A(1%,1cm) = 600
• Konsentrasi larutan 1% → A = +- 600
• Untuk memperoleh serapan A = 0,6 dibuat larutan
0,6
dengan konsentrasi: 1% = 0,001%
600
• Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dalam ppm
(part per million) atau bpj (bagian per juta)
• 1 bpj = 1 g / 1000000 mL
= 1000 mg /1000000 mL
= 1000 mg/1000 L
= 1 mg/ 1L
= 1000 ug /1000mL
= 1ug/1mL
• Contoh: konsentrasi larutan X = 0,001%
= 0,001 g / 100 mL
= 1 mg / 100
mL
= 10 bpj
• Cara membuat Larutan:
– Timbang ±10 mg
– Tambahkan pelarut ad 10,0 mL (1000 bpj)
– Pipet 1 mL dan tambahkan pelarut ad 10,0 mL (100
bpj)
– Pipet 1 mL dan tambahkan pelarut ad 10,0 mL (10
bpj)
Sampel:
1. Senyawa berwarna
2. Senyawa tidak berwarna diderivatisasi menjadi
senyawa berwarna
Panjang Gelombang Visibel & Warna Komplementer
Warna
Warna
λ nm Komplementer
(yang diserap)
(yang diobservasi)
I
I0
Penetapan Kadar Sulfametoksazol dalam Tablet
Kotrimoksazol
PRODUK TABLET:
• Tablet kotrimoksazol
Tiap tablet mengandung 400 mg sulfametoksazol dan 80 mg trimethoprim
Bobot rata-rata tablet : 600 mg
• Tablet kotrimoksazol forte
Tiap tablet mengandung 800 mg sulfametoksazol dan 160 mg trimethoprim
Bobot rata-rata tablet : 1200 mg
• Tablet kotrimoksazol pediatrick
Tiap tablet mengandung 100 mg sulfametoksazol dan 20 mg trimethoprim
Bobot rata-rata tablet : 150 mg
Penetapan Kadar Sulfametoksazol dalam Tablet
Kotrimoksazol secara Spektrofotometri Cahaya
Tampak
dengan Pereaksi Diazotasi Kopling
• PRINSIP PK
Sulfametoksazol bereaksi dengan asam nitrit dalam suasana asam
membentuk garam diazonium. Kelebihan asam nitrit dihilangkan
dengan asam sulfamat. Garam diazonium bereaksi kopling dengan
Bratton Marshall Reagent membentuk warna merah muda yang
diukur pada panjang gelombang 536nm
• REAKSI
+
Method A
• Pustaka:
Sharma et al. , Development and Validation of Spectrophotometric Methods for Estimating
Sulfamethoxazole in Pharmaceutical Preparations , International Journal of Pharmaceutical
Sciences and Drug Research 2010; 2(3): 204-209
• Standard Stock Solution:
About 100 mg of Sulfamethoxazole weighed accurately and dissolved in 30 ml of 2 mol L -1
hydrochloric acid in a 100 ml volumetric flask and diluted up to the mark with water (1000
μg ml-1). The final concentration of Sulfamethoxazole was brought to 100 μg ml-1 with water.
• Sample Stock Solution:
20 tablets each containing 800 mg and 400 mg Sulfamethoxazole are taken and average
weight was calculated, tablets were cursed thoroughly in a mortar. Tablets powder
equivalent to 100 mg of the drug weighed accurately and dissolved in 30 ml of 2 mol L-1
hydrochloric acid in a 100 ml volumetric flask and allowed to sonicate with intermittent
shaking for 10 min, cooled and diluted up to the mark with water (1000 μg ml-1 ). The
solutions were filtered through Whatman filter paper No. 41 and the final concentration of
Sulfamethoxazole was brought to 100 μg ml-1 with water.
• For Method A aliquots of Sulfamethoxazole ranging from 0.4-1.2 ml (100 μg ml-1) were
transferred into a series of 10 ml volumetric flasks. To each flask 1 ml of ice cold sodium
nitrite (0.1% w/v) and 1 ml of 2 mol L-1 hydrochloric acid were added at room temperature.
After 5 min, 1 ml of sulphamic acid (0.2% w/v) and 1 ml of Bratton Marshall Reagent were
added. The volumes were made up to the mark with distilled water. The absorbance of a
pink-coloured chromogen was measured at 536 nm against a reagent blank. The amount
of Sulfamethoxazole present in the sample was computed from calibration curve.
• Bratton Marshall Reagent N-1-Naphthyl ethylene diamine dihydrochloride 0.2% w/v
1. Jelaskan prinsip PK Sulfametoksazol dalam
Tablet Kotrimoksazol secara Spektrofotometri
Cahaya Tampak dengan Pereaksi Diazotasi
Kopling! Tuliskan Reaksi yang terjadi!
2. Mengapa sulfametoksazol dapat membentuk
garam diazonium dengan asam nitrit?
3. Bagaimana cara menghilangkan kelebihan asam
nitrit pada reaksi diazotasi-kopling?
4. Apa yang dimaksud dengan Bratton Marshall
Reagent ? Bagaimana cara membuatnya*?
Cu = Au x Cbp
Abp