Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PENETAPAN KADAR BAHAN

BAKU PARACETAMOL DENGAN METODE


SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Oleh : Kelompok 4 – A2

1
Definisi Spektrofotometri UV-VIS

Spektrofotometri Uv-Vis adalah teknik analisis spektrokopik yang memakai


sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (200-400 nm) dan
sinar tampak (400-800) dengam memakai instrumen spektrofotometer

Spektrofotometri Uv-Vis secara terpisah memang agak sulit digunakan untuk


mengidentifikasi obat atau metabolitnya. Namun bisa membantu jika
digunakan bersamaan dengan metode lainnya seperti spektroskopi infra
merah, resonansi magnetic inti dan spektroskopi massa.
Diagram Instrumen Spektrofotometri UV - Vis

Hasil yang diperoleh :


- Panjang gelombang maksimum
- Absorbansi
- spektrum
Syarat Senyawa
1. Kromofor
a. Aromatik
b. ikatan rangkap terkonjugasi
c. ikatan rangkap tiga
Contoh : -C=C-, -C=O-, -N=N-, -N=O
2. Auksokrom
a. Gugus fungsi yang memiliki pasangan elektron bebas
b. Gugus fungsi yang terikat pada sistem konjugasi
c. Perluasan delokalisasi
Contoh : -OH, -NH2, - SH (dan derivatnya) serta beberapa halogen

Jika terikat dengan kromofor, gugus ini biasanya menyebabkan pergeseran


serapan ke arah lamda yang lebih besar dan meningkatkan intensitas puncak
serapan.
4
Aplikasi Metode Spektrofotometri Uv-Vis
Metode spektrofotometri Uv-Vis dapat digunakan untuk Anallisis senyawa obat baik senyawa
tunggal maupun campuran (multikomponen)
A. Analisis senyawa tunggal
- analisis kadar bahan baku paracetamol
- analisis kadar asiklovir dalam sediaan krim
- analisis kadar vaksin polisakarida meningokokus
- penetapan kadar bahan baku deslanosida
- penetapan kadar deslanosida dalam sediaan injeksi
B. Analisis campuran
Analisis campuran senyawa dapat dilakukan pada 2 panjang gelombang masing-masing
analit

5
1. Uji Identitas dan kemurnian
Pengukuran spektrum Uv-Vis suatu zat, pembandingan dengan spektrum baku
pembanding atau dengan spketrum dari literatur, penentuan panjang gelombang
maksimum, dan penentuan absorptivitas pada panjang gelombang maksimum
2. Penetapan kadar
a. Untuk One-point method : cukup 1 larutan baku dengan konsentarsi harus dekat
dengan konsentrasi sampel dengan rumus kadar Cs = As/Ab x Cb
b. Untuk multi-point method (kurva kalibrasi) : dibuat larutan dengan pengenceran
bertingkat, pembuatan kurva kalibrasi/regresi linier konsentarsi vs absorbansi
c. Untuk multi-point method (standar adisi) : penambahan larutan baku secara
bertingkat, sampel tetap, regersi linier konsentrasi baku yang ditambahkan vs
absorbansi

6
Hukum Lambert Beer

Keterangan :
A = Absorbansi
Ɛ(lamda) = Absorptivitas molar
C = Konsentrasi (mol/l)
C = konsentrasi (g/100 ml)
B = tebal kuvet
7
0,2 – 0,8 satuan absorbansi (A)Daerah Keberlakuan Hukum
A > 0,8 = menunjukkan gangguan Lambert Beer
A < 0,2 = presisi dan akurasi bururk

kesalahan fotometrik terkecil bila A = 0,434


PARACETAMOL

Paracetamol mengandung tidak kurang dari 98,0 %


dan tidak lebih dari 101,0 % C6H9NO2

Penetapan Kadar

Larutan baku : Timbang seksama sejumlah paracetamol BPFI, larutkan dalam


air hingga kadar lebih kurang 12 µg per ml

Larutan Uji : Timbang seksama lebih kurang 120 mg zat, masukkan ke dalam
labu terukur 500 ml, larutan dalam 10 ml metanol P, encerkan dengan air RUMUS
samapai tanda. Masukkan 5,0 ml larutan ke dalam labu terukur 100 ml,
encerkan dengan air sampai tanda dan campur.

Ukur serapan larutan baku dan larutan uji pada panjang gelombang
maksimum lebih kurang 244 nm. Dan hitung dalam mg paracetamol dengan
rumus berikut
9
TERIMAKASIH

10

Anda mungkin juga menyukai