Anda di halaman 1dari 6

Analisis Makroskopis Dan Mikroskopis Curcumae

rhizoma,Myristica semen,Alyxiae cortex,Zingiberis


rhizome,Foeniculli fructus,Languatis rhizome,Blumeae folium
,Melaleucae folium
Bagus Alip G, Catur Adi S, Fajar Krisna I, Danang A.

Program Studi S1 Farmasi, FakultasFarmasi, InstitutIlmuKesehatan Bhakti Wiyata Kediri

ABSTRAK

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer
dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari
tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah. Secara umum
jamu dianggap tidak beracun dan tidak menimbulkan efek samping. Khasiat jamu telah teruji
oleh waktu, zaman dan sejarah, serta bukti empiris langsung pada manusia selama ratusan
tahun. Pada penelitian ini menggunakan metode uji organoleptis makroskopis dengan
menggunakan panca Indra untuk mengetahui bentuk, warna, bau dan rasa dan mikroskopis
yaitu dengan cara sampel jamu sedu diletakkan diatas kaca preparat lalu ditetesi dengan
aquadest kemudian ditutup dengan cover glass, kemudian diamati dengan mikroskop. Tujuan
penelitian ini untuk mengidentifikasi ciri-ciri spesifik simplisia, fragmen-fragmen spesifikasi
simplisia dari Jamu Seduh

Kata kunci:obat tradisional,simplisia

PENDAHULUAN Jamu berasal dari bahasa jawa


kuno jampi atau usodo. Artinya
Obat herbal atau herbal medicine penyembuhan menggunakan ramuan,doa ,
didefinisikan sebagai bahan baku atau atau usodo (Trubus,2010).Jamu adalah
sediaan yang berasal dari tumbuhan yang obat tradisional Indonesia yang dibuat dari
memiliki efek terapi atau efek lain yang tumbuhan, hewan, bahan mineral, sediaan
bermanfaat bagi kesehatan manusia; sarian atau campuran dari bahan tersebut
komposisinya dapat berupa bahan mentah secara turun-temurun telah digunakan
atau bahan yang telah mengalami proses untuk pengobatan berdasarkan pengalaman
lebih lanjut yang berasal dari satu jenis (Hermanto,2007).
tumbuhan atau lebih. (Sadalia,2017)
Obat tradisional merupakan
Obat tradisional adalah bahan atau salah satu warisan budaya bangsa
ramuan bahan yang berupa bahan Indonesia yang telah digunakan selama
tumbuhan, bahan hewan , bahan mineral, berabad-abad, untuk pemeliharaan dan
sediaan sarian atau campuran dari bahan peningkatan kesehatan serta pencegahan
tersebut yang secara turun temurun telah dan pengobatan penyakit. Produksi dan
digunakan untuk pengobatan berdasarkan penggunaan obat tradisional di Indonesia
pengalaman (BPOM, 2014) memperlihatkan kecenderungan terus
meningkat, baik jenis maupun volumenya.
Semakin maraknya penggunaan obat Makroskopis dengan menggunakan uji
tradisional berdasarkan khasiat yang organoleptis. Uji organoleptis adalah
turun temurun, semakin memperluas sampel jamu seduh “Leo” di deskripsikan
kesempatan terjadinya pemalsuan menggunakan panca Indra untuk
simplisia, bahkan ada beberapa jamu mengetahui bentuk, warna, bau dan rasa
yang mengandung BKO (Bahan Kimia ( Depkes RI, 2000). Uji mikroskopis yaitu
Obat) yang telah jelas dilarang dengan cara sampel jamu seduh diletakkan
penambahannya, baik sengaja maupun diatas kaca preparat lalu ditetesi dengan
tidak disengaja ke dalam produk obat aquades kemudian ditutup dengan cover
tradisional, seperti yang tertera pada glass, diamati dengan mikroskop dengan
Peraturan Menteri Kesehatan No. perbesaran yang disesuaikan
246/Menkes/Per/V/1990 BAB V Pasal
23(Depkes, 1990). Langkah Kerja

Berdasarkan cara pembuatannya,  Uji Makroskopik Jamu Seduh


- Disiapkan Jamu Seduh Leo yang
jamu dibedakan berdasarkan dua
akan diteliti
kelompok besar yaitu, jamu yang - Diamati bentuk jamu
mengandung satu jenis tanaman obat dan - Diamati warna jamu
jamu yang mengandung dua atau lebih - Diamati rasa jamu
tenaman obat. Terdapat empat cara
penyajian jamu tradisional yaitu, jamu  Uji Mikroskopi Jamu Seduh
segar, jamu godhog, jamu seduhan, jamu - Disiapkan Jamu Seduh yang akan
olesan, dan cara modern yaitu, jamu diteliti dan alat-alat yang akan
dalam bentuk pil, tablet, atau kapsul digunakan
- Diambil sedikit serbuk jamu seduh
(Riswan dan Roemantyono,2002)
- Diletakkan diatas object glass (kaca
Seiring perkembangan zaman dan preparat)
meningkatnya ekspetasi masyarakat pada - Ditetesi reagen aquadest
- Ditutup dengan cover glass
penyembuhan dengan obat tradisional
- Diamati dengan mikroskop
banya dicari oleh masyarakat.Bagi
masyarakat, obat tradisional yang bagus
adalah yang memberikan reaksi cepat ALAT DAN BAHAN
terhadap penyakit yang diderita dengan
Alat yang digunakan pada
harga yang terjangkau. Berdasarkan uraian
percobaan ini yaitu mikroskop, object
diatas penelitian ingin mengidentifikasi
glass, cover glass, pipet tetes.
komponen penyusun jamu secara
makroskopik dan mikroskopik. Tujuan dari Bahan yang digunakan pada
penelitian ini adalah mengetahui ciri-ciri penelitian ini yaitu Jamu Seduh Leo
spesifik , fragmen-fragmen spesifik yang dengan komposisi Curcumae
ada pada kandungan jamu seduh leo. rhizoma,Myristica semen,Alyxiae
cortex,Zingiberis rhizome,Foeniculli
METODE PENELITIAN
fructus,Languatis rhizome,Blumeae folium
Percobaan ini menggunakan ,Melaleucae folium.
metode makroskopis dan mikroskopis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada pengamatan kali ini dilakukan
pengamatan mikroskopis pada sediaan
jamu seduh dimana diduga mengandung
simpisia pada sampel sediaan jamu seduh
yang tertulis dikomposisinya. Dimana
pengamatan kali ini dilihat dengan melihat
ada tidaknya fragman spesifik pada
Curcumae rhizoma, Myristica semen, Pembahasan
Alyxiae cortex, Zingiberis rhizoma,
Foeniculli fructus, Languatis rhizoma,  Curcumae rhizome. Pada
Blumeae folium, Melalucae folium sediaan pengamatan ini dilakukan
jamu seduh yang sesuai dengan komposisi identifikasi simplisia campuran
yang tertulis dalam bungkus sampel. untuk diketahui simplisia apa saja
yang ada di dalam kemasan jamu
Pengamatan mikroskopis jamu
Leo. Pertama-tama dilakukan
seduh Leo dengan tujuan mengetahui
pembuatan preparat simplisia
fragmen-fragmen spesifik. Fragmen-
campuran dengan reagen aquadest
fragmen spesifik meliputi perisperm, sel
untuk mengetahui apakah di dalam
batu, parenkim, butir pati. Pada
kemasan jamu leo tersebut terdapat
pengamatan mikroskopis ini menggunakan
fragmen atau tidak. Lalu preparat
reagen aquadest.
yang telah jadi diamati dibawah
Makroskopis mikroskop dengan perbesaran 10x,
setalah dilihat dan telah
Simplisia campuran (Curcumae mendapatkan hasil bahwa ada
rhizoma,Myristica semen,Alyxiae fragmen-fragmen spesifik
cortex,Zingiberis rhizome,Foeniculli Curcumae rhizoma yang sesuai
fructus,Languatis rhizome,Blumeae folium dengan literature. Sehingga dapat
,Melaleucae folium) disimpulkan pada simplisia
campuran tersebut terdapat
Mikroskopik
simplisia Curcumae rhizoma.

 Myristica semen Pada praktikum


ini juga dilakukan hal yang sama,
preparat yang telah diamati di
bawah mikroskop memberikan
hasil bawa adanya fragmen
fragmen yang dapat membantu
praktikan dalam menentukan
bahwa sampel yang di uji adalah
yaitu adanya fragmen fragmen
khas dari simplisia ini memiliki
perisperm sekunder dengan sel
minyak.
 Alyxiae Reindwartii Cortex  Melaleucae folium
Pada praktikum ini dilakukan Pada praktikum ini dilakukan
prosedur yang sama, preparat yang prosedur yang sama dan dengan
telah diamati di bawah mikroskop pereaksi aquadest, preparat yang
memberikan hasil bawa adanya telah diamati di bawah mikroskop
fragmen fragmen yang dapat memberikan hasi bawa adanya
membantu praktikan dalam fragmen fragmen yang dapat
menentukan bahwa sampel yang di membantu praktikan dalam
uji fragmen fragmen khas dari menentukan bahwa sampel yang di
simplisia ini seperti sel batu uji fragmen fragmen khas dari
simplisia ini seperti epidermis
 Languatis rhizome Pada praktikum dengan stomata
ini dilakukan prosedur yang sama
dan dengan pereaksi aquadest, Pengamatan makroskopis pada jamu
preparat yang telah diamati di seduh Leo ini bertujuan untuk
bawah mikroskop memberikan mendapatkan hasil berupa bentuk ,warna,
dan rasa. Bentuk dari jamu seduh tersebut
hasil bawa adanya fragmen
berupa campuran dari beberapa simplisia
fragmen yang dapat membantu
kering yang telah dihaluskan dan menjadi
praktikan dalam menentukan
serbuk. Jamu seduh tersebut memiliki
bahwa sampel yang di uji fragmen warna kecoklatan karena adanya campuran
fragmen khas dari simplisia ini bahan lainnya. Rasa dari jamu seduh ini
seperti epidermis dan jaringan memiliki rasa yang pahit. Bau dari jamu
korteks bagian luar seduh ini memiliki bau khas aromatic.
Jamu seduh Leo memiliki manfaat atau
 Blumeae folium. Pada praktikum khasiat untuk tubuh yaitu mengobati
ini dilakukan prosedur yang sama, masuk angin.
preparat yang telah diamati di
KESIMPULAN
bawah mikroskop memberikan
hasi bawa adanya fragmen fragmen Berdasarkan hasil pengamatan
yang dapat membantu praktikan diperoleh hasil yaitu :
dalam menentukan bahwa sampel 1.pengamatan secara makroskopis
yang di uji fragmen fragmen khas Jamu seduh tersebut memiliki warna
dari simplisia ini seperti tricoma kecoklatan karena adanya campuran bahan
lainnya. Rasa dari jamu seduh ini memiliki
 Zingiberis rhizome. Pada rasa yang pahit. Bau dari jamu seduh ini
praktikum ini dilakukan prosedur memiliki bau khas aromatic.
yang, preparat yang telah diamati 2.pengamatan secara mikroskopis
di bawah mikroskop memberikan simplisia campuran jamu tersebut
mempunyai Fragmen-fragmen spesifik
hasi bawa adanya fragmen fragmen
meliputi perisperm, sel batu, parenkim,
yang dapat membantu praktikan
butir pati.
dalam menentukan bahwa sampel
yang di uji fragmen fragmen khas .
dari simplisia ini seperti rambut
penutup
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan,
2014, Peraturan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan

Departemen Kesehatan Republik


Indonesia, 1990, Permenkes R.I. No.
246/Menkes/Per/V/1990. Tentang Izin
Usaha Industri Obat Tradisional dan
Pendaftaran Obat Tradisional,
DepkesR.I., Jakarta.

Depkes RI, 2000, Parameter Standar


Umum Ekstrak Tumbuhan Obat,
Direktorat Jenderal Pengawasan
Obat dan Makanan, Jakarta

Hermanto, N. S., 2007, Pilih Jamu dan


Herbal Tanpa Efek Samping, Elex Media
Komputindo, Jakarta.

Riswan S, Roemantyono HS, Jamu as


traditional medicine in Java, Indonesia.
South Pacific Study 2002, 23(1) : 1-10

Sadalia, Isfenti, Beby Kendida Hasibuan


dan Imam Bagus Sumatri. 2017.
Pendampingan PDan Peningkatan
Kapasitas D Kualitas Produksi
Jamu Yang Berbasis Green Sys.
2(1) : 6-11.

Trubus, 2010. Herbal Indonesia


Berkhasiat Bukti Ilmiah dan Cara
Racik,Trubus Swadya, Depok.

Anda mungkin juga menyukai