NIM : SK517001
EKSTRAKSI
I. TUJUAN
Mahasiswa dapat membuat ekstrak
V. HASIL PERCOBAAN
1. Zingiberis Rhizoma
Berat beaker kosong : 53,5466g
Berat beaker + ekstrak : 102,8965g
Berat simplisia kering : 100,411g
105 g−52 g
= ×100 %
76 g
= 70,67 %
3. Annona Folium
Berat beaker kosong : 135,4718 g
Berat beaker + ekstrak : 145,6007 g
Berat simplisia kering : 100g
4. Psidii Folium
Berat beaker kosong : 33,217 g
Berat beaker + ekstrak : 138,1756 g
Berat simplisia kering : 100 g
= 104,95 g
VI. PEMBAHASAN
Ekstraksi merupakan proses pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan. Ekstraksi
menyangkut distribusi suatu zat terlarut (solute) diantara dua fasa cair yang tidak saling
bercampur. Teknik ekstraksi sangat berguna untuk pemisahan secara cepat dan bersih,
baik untuk zat organik ataupun anorganik, untuk analiss makro maupun mikro. Ekstraksi
terbagi menjadi dua yaitu ekstraksi padat-cair dan ekstraksi cair-cair. Pada percobaan
ini ekstraksi yang digunakan adalah ekstraksi cair-cair (ekstraksi pelarut).
Pada praktikum kali ini dilakukan ekstraksi sampel Zingiberis Rhizoma, Languatis
Rhizoma,Annona Rhizoma, dan Psidii Folium menggunakan metode maserasi. Maserasi
merupakan proses penyarian yang sederhana yaitu dengan cara merendam sampel dalam
pelarut yang sesuai selama 3x 5 hari. Prinsip maserasi, pelarut akan menembus ke dalam
rongga sel yang mengandung zat aktif, sehingga akan larut karena adanya perbedaan
konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang diluar sel, makasenyawa
kimia yang terpekat didesak ke luar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi
keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan didalam sel. Kecuali dinyatakan
lain, dilakukan dengan merendam 10 bagian simplisia atau campuran simplisia dengan
derajat kehalusan tertentu, dimasukkan kedalam bejana. Tambahkan pelarut sebanyak 70
bagian sebagai penyari, tutup dan biarkan 3-5 hari pada tempat yang terlindung cahaya.
Diaduk berulang-ulang serta diperas, cuci ampas dengan cairan penyari secukupnya,
hingga didapatkan hasil maserasi sebanyak 100 bagian. Pindahkan kedalam bejana
tertutup dan biarkan ditempat sejuk terlindung dari cahaya selama 2 hari Pemilihan
metode ini didasarkan pada prinsip / cara kerjanya yang tidak terlalu sulit serta perlatan
dan bahan yang digunakan juga tidak terlalu sulit untuk diperoleh. Selain itu, hal ini juga
didasarkan pada sampel yang akan di ekstrak dimana sampel ini berasal dari laut dan
umumnya sampel jenis ini di ekstrak dengan ekstraksi dingin yang menggunakan metode
perendaman sehingga tidak merusak sturktur yang rentan terhadap suhu yang terlalu
tinggi.Keuntungan dari maserasi yaitu mudah dan sederhana, selain itu hasil yang
diperoleh juga banyak, sedangkan kerugiannya yaitu membutuhkan banyak pelarut,
membutuhkan waktu yang lama dan penyariannya kurang sempurna.
Dalam ekstraksi menggunakan metode maserasi, salah satu poin penting yang
harus diperhatikan adalah pelarut yang digunakan. Pemilihan pelarut sangat menentukan
hasil ekstrak dari sampel. Pada percobaan ini, pelarut yang digunakan adalah etanol.
Etanol digunakan sebagai pelarut karena etanol termasuk ke dalam pelarut polar,
sehingga sebagai pelarut diharapkan dapat menarik zat-zat aktif yang juga bersifat polar.
Etanol digunakan sebagai cairan penyari karena lebih selektif, kapang dan khamir sulit
tumbuh dalam etanol 20% ke atas, tidak beracun, netral, dan etanol dapat bercampur
dengan air pada segala perbandingan, serta panas yang diperlukan untuk pemekatan lebih
rendah. Etanol dapat memperbaiki stabilitas bahan obat terlarut dan tidak mengakibatkan
pembengkakan membran sel. Keuntungan lainnya adalah sifatnya yang mampu
mengendapkan albumin dan menghambat kerja enzim. Umumnya yang digunakan
sebagai cairan pengekstraksi adalah campuran.
Pada praktikum kali ini mendapatkan hasil rendemen pada simplisia Zingiberis
Rhizoma yaitu sebanyak 49,1478% , pada simplisia Languatis Rhizoma sebanyak 70,67
%, pada simplisia Annona Folium sebanyak 10,13%, dan pada simplisia Psidii Folium
sebanyak 104,95 g.
VII. KESIMPULAN
2. Metode maserasi
merupakan metode
ekstraksi dengan
prinsip ekstraksi
2. Metode maserasi merupakan metode ekstraksi dengan prinsip ekstraksi sampai
setimbang antara konsentrasi di dalam dan di luar sel
3. Proses ekstraksi dengan metode maserasi merupakan metode yang paling mudah
dilakukan karena memakai alat yang sederhana.
VIII. TUGAS
1. Jelaskan prinsip kerja metode sokhletasi
Prinsip kerja metode sokhletasi adalah penyarian yang berulang ulang sehingga hasil
yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relative sedikit. Bila penyarian ini
telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang tersari.