Anda di halaman 1dari 59

Ekstraksi, fraksinasi,

pemisahan dan pemurnian


1

PERTEMUAN KE VIII DAN IX


MATA KULIAH FITOKIMIA

ROMADHIYANA KISNO SAPUTRI


Diskusi
2

Satu kelas dibagi menjadi 3 kelompok

Kelompok 1 membahas
• Teknik ekstraksi bahan alam
• Prinsip ekstraksi
• Peggolongan ekstraksi

Kelompok 2 membahas
• Teknik fraksinasi bahan alam meliputi
• Prinsip fraksinasi
• Metode fraksinasi

Kelompok 3 membahas
• Teknik pemisahan dan pemurnian
• Prinsip pemisahan dan pemurnian
• Metode pemisahan dan pemurnian
Pengantar

Bahan alam

simplisia Penapisan fitokimia

Ekstraksi
Ekstrak

Fraksinasi

Fraksi
Pemisahan/ pemurnian

Isolat
Karakterisasi & Identifikasi

Struktur kimia
Tujuan
4

Mahasiswa Teknik ekstraksi Prinsip ekstraksi


memahami
tentang bahan alam
Peggolongan ekstraksi

Teknik fraksinasi Prinsip fraksinasi


bahan alam
Metode fraksinasi

Teknik pemisahan Prinsip pemisahan dan


pemurnian
dan pemurnian
Metode pemisahan dan
pemurnian
Ekstraksi
Ekstraksi
6

Pemisahan suatu zat atau beberapa zat dari suatu


padatan atau cairan dengan bantuan pelarut

Atas dasar kemampuan larutan  perbedaan


kelarutan

Hasil  ekstrak  sediaan kering, kental atau cair


Penggolongan Ekstraksi
7

Cara dingin
• Maserasi
• Perkolasi
Cara panas
• Reflux
• Sochlet
• Dekok
• Digesti
• Infus
Lainnya
• Ekstraksi dengan ultrasonikasi
• Ekstraksi energi listrik
• Ekstraksi berkesinambungan
• Superkritikal Karbondioksida
• Ekstraksi dengan pelarut bertekanan
Maserasi
8

Ekstrak menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan


atau pengadukan pada suhu kamar

Untuk mencari komponen yang mudah larut, tidak mengandung


benzoin, tiraks dan lilin

Keuntungan
• Alat sederhana,murah, hemat dan tanpa pemanasan

Kerugian
• Waktu lama, zat aktif mampu terekstrak 50%, cairan penyari lebih banyak, tidak
bisa untuk tekstur keras
Prinsip Maserasi
9

February 14, 2020

Serbuk simplisia direndam dalam cairan penyari yang


sesuai  temperatur kamar, terlindung dari cahaya

Cairan penyari akan masuk ke dalam sel (lewat


dinding)

Isi sel akan larut (perbedaan konsentrasi)

Larutan konsentrasi tinggi terdesak keluar oleh


konsentrasi rendah

Berulang sampai kesetimbangan konsentrasi


Perkolasi
10

Ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna di


suhu kamar

Penyarian simplisia dengan melewatkan pelarut yang sesuai


secara lambat pada simplisia dalam suatu percolator

Keuntungan
• Tidak terjadi kejenuhan, pengaliran meningkatkan difusi

Kerugian
• Cairan penyari lebih banyak, Risiko cemaran mikroba (dilakukan terbuka)
Tahap Perkolasi
11

Pengembangan Bahan

Tahap Maserasi antara

Tahap perkolasi sebenarnya


Prinsip Perkolasi
12

February 14, 2020

Serbuk simplisia ditempatkan pada bejana silinder


yang bagian bawahnya diberi sekat berpori

Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui


serbuk tersebut

Cairan penyari melarutkan zat aktif sel2


sampaimencapai keadaan jenuh
• Gerakan ke bawah  gaya berat dan cairan diatasnya, daya kapiler
untuk menahan
• Kekuatan yg berperan : gaya berat, kekentalan, daya larut, tegangan
permukaan, difusi, ososa, adesi, daya kapiler, daya geseran
Ekstraksi dengan reflux
13

Ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu


tertentu, jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik

Ekstraksi bahan yang tahan terhadap pemanasan

Keuntungan
• Bisa untuk sampel tekstur kasar

Kerugian
• Butuh volume total pelarut yang besar, manipulasi operator
Prinsip Ekstraksi dengan reflux
14

Komponen kimia ditarik  sampel dimasukkan ke


dalam alas bulat bersama cairan penyari 
dipanaskan

Uap2 cairan penyari terkondensasi  molekul2 


turun kembali menuju labu alas bulat

Seterusnya secara berkesinambungan sampai


penyarian sempurna

Penggantian pelarut sebanyak 3x setiap 3-4 jam

Filtrat dikumpulkan  dipekatkan


Ekstraksi dengan soxhlet
15

Ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru, menggunakan alat khusus 


ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dan adanya pendingin balik

Keuntungan
•Sampel dengan tekstur lunak dan tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung
•Pelarut lebih sedikit
•Pemanasan dapat diatur

Kerugian
•Pelarut didaur ulang  ekstrak yang terkumpul terus-menerus dipanaskan  reaksi penguraian
•Jumlah total senyawa yang diekstraksi melampaui kelarutan  mengendap  butuh volume pelarut
lebih banyak
•Pada skala besar  tidak cocok pelarut dengan titik didih tinggi
16

Prinsip Ekstraksi dengan soxhlet

Ekstraksi menggunakan
pelarut yang selalu baru

Ekstraksi kontinyu

Jumlah pelarut konstan

Adanya pendingin balik


Dekok
17

Ekstraksi dengan pelarut


air pada temperatur
penangas air dengan waktu
> 20 menit dan temperatur
sampai titik didih air
Digesti
18

Maserasi kinetik  pengadukan kontinyu pada


temperatur lebih tinggi dari suhu kamar  40 – 50
serajat celcius

Keuntungan

• Kekentalan pelarut berkurang


• Daya melarutkan cairan penyari meningkat
• Koefisien difusi berbanding lurus dengan suhu absolut dan
berbanding terbalik dengan kekentalan
Infus
19

Ekstraksi dengan pelarut air pada


temperatur penangas air selama
waktu tertentu (15-20 menit)

Bejana infus tercelup dalam


penangas air mendidih 
temperatur 96 – 98 derajat celcius
Ekstraksi dengan ultrasonikasi
20

Menggunakan getaran ultasonik > 20000 Hz

Keuntungan
• Mempercepat waktu ekstraksi, lebih efisien dalam penggunaan pelarut,
pelarut tidak menguap, aman

Kerugian
• Mahal, membutuhkan proses curing

Faktor yang mempengaruhi ekstraksi


• Frekuensi getaran
• Kapasitas alat
• Proses ultrasonik
Prinsip Ekstraksi dengan ultrasonikasi
21

Mengamati sifat akustik gelombang


ultrasonik yang dirambatkan melalui medium
yang dilewati

Saat gelombang merambat, medium yang


dilewatinya mengalami getaran

Getaran memberikan pengadukan yang


intensif

Penigadukan akan meningkatkan osmosis


antara bahan pelarut  meningkatkan proses
ekstraksi
Ekstraksi energi listrik
22

Energi listrik yang digunakan dalam bentuk medan


listrik, medan magnet dan electric discharger

Energi listrik dapat mempercepat dan meningkatkan


hasil

Prinsip
• Menimbulkan gelombang spontan dan menyebarkan gelombang
tekanan berkecepatan ultrasonik
Ekstraksi berkesinambungan
23

Ekstraksi dilakukan berulang dengan pelarut


yang berbeda atau resirkulasi pelarut dan
prosesnya berurutan beberapa kali

Untuk meningkatkan efisiensi (jumlah


pelarut) dan dirancang untuk bahan dalam
jumlah besar  dibagi menjadi beberapa
bejana ekstraksi
Superkritikal Karbondioksida
24

Digunaka untuk ekstraksi sebuk simplisia


dengan menggunakan gas karbon dioksida

Variabel tekanan dan temperatur 


spesifikasi kondisi polaritas  melarutkan
senyawa dengan kandungan tertentu
Ekstraksi dengan pelarut bertekanan
25

Menggunakan suhu yang lebih tinggi daripada metode


lain

Tekanan tinggi untuk cepat dan direproduksi

Mempertahankan pelarut dalam keadaan cair pada suhu


tinggi

Keuntungan
• Teknik terporgram
Fraksinasi
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
27

Prinsip
• Teknik pemisahan dan pengelompokkan
kandungan kimia berdasarkan KEPOLARAN
• Dua pelarut yang tidak tercampur dan
memiliki tingkat kepolaran berbeda
Metode
• Cair-cair
• Kromatografi
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
28

Cair- Menggunakan corong pisah

cair
Untuk memisahkan komponen-komponen
dalam suatu campuran antara dua fase
pelarut dengan densitas berbeda yang tak
campur
Satu fase berupa larutan air, fase lain berupa
pelarut organik lipofilik (eter, MTBE,
diklorometana, kloroform, etil asetat)
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
29

Cair- Campuran dua fase pelarut dimasukkan


ke dalam corong dari atas dengan corong
cair keran ditutup
Corong ditutup, digoyang dengan kuat 
dua fase larutan tercampur

Corong dibalik dan keran dibuka 


melepas tekanan uap berlebihan

Corong didiamkan  pemisahan dua fase


berlangsung

Penyumbat dan keran corong kemudian


dibuka, dua fase larutan dipisahkan
dengan mengontrol keran corong
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
30

Kromatografi Teknik pemisahan kimia

Berkembang pesat 
semakin banyak alat baru

Untuk analisa kualitatif,


kuantitatif, dan preparatif

Memisahkan campuran dengan Kelarutan


memanipulasi sifat fisik dari Teradsorpsi
zat penyusun campuran
Menguap
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
31

Kromatografi
Statis/Diam
Dua fase
Mobile

Adsorpsi
Fenomena Partisi
Pertukaran ion
Eksklusi molekul
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
32

Kromatografi Kemudahan pelaksanaan


Pemilihan Tujuan pemisahan
Bentuk senyawa yang dipisahkan

Koramtografi cair  KLT, KK, KKt,


Fase gerak KCKT
Kromatogarfi gas  KGC, KGP

Kromatografi cair-cair  KKt,


Fase diam KCKT
Kromatografi cair-padat  KLT,
KK, KCKT

Kromatografi datar  KLT, KKt


Penampang fase
diam Kromatografi kolom  KK, KGC,
KGP, KCKT
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
33

Kromatografi Menggunakan kertas selulosa murni yang


Kertas mempunyai afinitas besar terhadap air atau
pelarut polar lainnya

Memisahkan campuran dari substansi menjadi


komponen2nya

Prinsip  pelarut bergerak lambat pada kertas,


komponen2 bergerak pada laju yang berbeda
dab campuran dipisahkan berdasarkan
perbedaan bercak warna
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
34

Kromatografi Menggunakan kertas whatman No 1


Kertas

Sampel diteteskan pada gais dasar KK

Kertas digantungkan pada wadah yang berisi


pelarut dan terjenuhkan oleh uap pelarut

Penjenuhan udara dengan uap  menghentikan


penguapan pelarut sama halnya dengan
pergerakan pelarut pada kertas
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
35

Kromatografi
Kertas
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
36
Kromatografi Menggunakan kolom sebagai alat memisahkan
kolom
komponen2 dalam campuran

Prinsip  absorbsi komponen2 campuran


dengan afinitas berbeda terhadap permukaan
fase diam
Absorben  fase diam

Cairan yang mengalir membawa komponen


campuran sepanjang kolom fase bergerak
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
37
Kromatografi
kolom Sampel dilarutkan dalam sedikit pelarut
 dituang melalui atas kolom 
dibiarkan mengalir ke dalam absorben

Komponen dalam sampel diadsorpsi


dari larutan oleh bahan penyerap (pita
sempit pada permukaan atas kolom)

Penambahan pelarut terus menerus 


komponen bergerak turun  pita yang
berisi satu macam komponen
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
38
Kromatografi
kolom
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
39
Kromatografi Cara pemisahan campuran
Lapis Tipis senyawa menjadi senyawa
murni dan mengetahui
kuantitas yang digunakan

Memisahkan senyawa2
yang hidrofobik

Prinsip  menggunakan Fase diam  gel silika


sebuah lapis tipis silika
atau alumina pada sebuah
lempeng logam atau Fase gerak  pelarut atau
plastik yang keras campuran pelarut yang sesuai
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
40
Kromatografi Cara pemisahan campuran
Lapis Tipis senyawa menjadi senyawa murni
dan mengetahui kuantitas yang
digunakan

Memisahkan senyawa2 yang


hidrofobik

Prinsip  menggunakan sebuah Fase diam  gel silika


lapis tipis silika atau alumina pada
sebuah lempeng logam atau plastik
yang keras Fase gerak  pelarut atau
campuran pelarut yang sesuai
Penggunaan  sama dengan KK
Cuma fase diamnya menggunakan
plat gelas/logam/alumunium
foil/silica jel
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
41
Kromatografi
Lapis Tipis
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
42
Kromatografi Gas pembawa (helium,
Gas argon, ntrogen) dengan
tekanan tertentu dialirkan
secara konstan melalui
kolom yang berisi fase diam

Komponen sampel akan


terabsorpsi oleh fase diam
dengan kecepatan berbeda

Prinsip  partisi Fase diam  cairan yang


dilapiskan pada zat penyangga
padatan
Fase mobil  gas
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
43
Kromatografi
Gas Sampel diinjeksikan ke injektor yang
suhunya telah diatur.

Setelah sampel menjadi uap, akan


dibawa oleh aliran gas pembawa
menuju kolom.
Sehingga komponen akan terabsorbsi
oleh fase diam sampai terjadi
pemisahan.
Komponen yang terpisah menuju
detektor akan menghasilkan sinyal
listrik yang besarnya proporsional.
Sinyal listrik tersebut akan diperkuat
oleh amplifier.

Kromatogram akan dicatat oleh


rekorder berupa puncak
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
44
Kromatografi
Gas
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
45
Kromatografi
Cairan
Kinerja Kromatografi Fase diam 
Tinggi cairan yang
(HPLC) partisi dilapiskan pada
cairan-cairan zat padat
penyangga
Fase mobil 
pelarut/cairan
Fraksinasi Ekstrak Bahan Alam
46

Kromatografi cair vakum


• Kolom kromatografi dikemas kering
dalam keadaan vakum  kerapatan
kemasan maksimum
• Vakum dihentikan, pelarut yang
kepolarannya rendah dituangkan ke
permukaan penyerap 
divakumkan lagi
• Kolom dipisah sampai kering dan
siap dipakai
• Cuplikan dilarutkan dalam pelarut
yang cocok  mulai dari pelarut dg
kepolaran rendah
• Kolom dihisap sampai kering pada
setiap pengumpulan fraksi
Pemisahan dan Pemurnian
Prinsip Pemisahan dan Pemurnian

Pemisahan  perpindahan massa  menghasilkan dua


atau lebih produk lebih murni dari suatu campuran

• Prinsip  perbedaan sifat

Pemurnian  memurnikan suat campuran untuk


mendapatkan zat-zat murni

• Prinsip  ukuran partikel

Pemisahan dan pemurnian  pemisahan dua zat atau


lebih yang saling bercampur untuk mendapatkan zat
murni
Metode Pemisahan dan Pemurnian

Ekstraksi

Kromatografi

Destilasi

Kristalisasi
Ekstraksi

Pemisahan dengan menggunakan 2 pelarut yang tidak saling


campur

Perbedaan kelarutan dari 2 pelarut

Dapat terhadap zat padat maupun zat cair

Corong pisah

Faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi


• tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut dan tipe
pelarut.
Kromatografi

Perbedaan migrasi komponen dari


fase diam oleh pengaruh fase gerak

Beberapa macam, antara lain


• Kromatografi kertas
• Kromatografi kolom
• Kromatografi lapis tipis
• Kromatografi gas
Destilasi

Perbedaan titik didih dari komponen yang akan


dipisahkan

Labu destilasi

Senyawa cair dipanaskan hingga menguap 


pendingin komponen2 akan mengembun dan
terpisah dari komponennya
Kristalisasi

Memperoleh padatan dari larutan melalui


proses penguapan

Titik beku komponennya

Melarutkan campuran komponen pada pelarut


yang sesuai  didinginkan  kristal  kristal
dipisahkan dari campuran
Metode Pemisahan dan Pemurnian

Filtrasi
• Perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya

Sentrifugasi
• Perbedaan berat jenis

Sublimasi
• Menguapkan zat padat, kotoran tidak menyublim akan
tertingal
Adsorpsi
• cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga
menempel pada permukaan bahan pengadsorbsi
Pemaparan Hasil Diskusi

Ekstraksi
Pemaparan Hasil Diskusi

Fraksinasi
Pemaparan Hasil Diskusi

Pemisahan dan Pemurnian


Kesimpulan
58

Mahasiswa Teknik ekstraksi Prinsip ekstraksi


memahami
tentang bahan alam
Peggolongan ekstraksi

Teknik fraksinasi Prinsip fraksinasi


bahan alam
Metode fraksinasi

Teknik pemisahan Prinsip pemisahan dan


pemurnian
dan pemurnian
Metode pemisahan dan
pemurnian
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai