Anda di halaman 1dari 24

Fraksinasi

Apt. Muhammad Alfian,


M.Farm
Ilustrasi

• Sebuah ekstrak hasil ekstraksi dari suatu bahan tanaman


dapat mengandung puluhan hingga ratusan jenis
senyawa metabolit sekunder.
• Jika kita ingin memisahkan sebuah senyawa dari sebuah
ekstrak yang berisi ratusan senyawa kimia, maka tentunya
akan menjadi pekerjaan yang sangat sulit.
• Seperti halnya menambang biji intan dari gumpalan batu
atau tanah, maka prosesnya juga cukup rumit. Untuk
itulah produk-produk hasil isolasi atau pemurnian
memiliki harga yang tinggi dikarenakan oleh proses
pemurniannya yang membutuhkan usaha dan biaya
tinggi.
• Tidak berbeda dengan ilustrasi pada penambangan intan tersebut,
proses pemisahan dan pemurnian senyawa metabolit sekunder
pada dasarnya menggunakan prinsip yang sama, yaitu dimulai
dengan mekanisme pembagian kelompok secara bertahap.
• Proses inilah yang disebut sebagai fraksinasi. Setelah melalui fase
pembagian kelompok secara bertahap, maka fase akhirnya adalah
memisahkan sebuah senyawa dari sebuah kelompok terpilih tetapi
dengan anggota yang jauh lebih sedikit dibanding pada jumlah
anggota kelompok hasil pembagian tahap pertama.
• Dengan sedikitnya jumlah anggota, maka untuk memisahkan salah
satunya akan menjadi lebih mudah. Prinsip inilah yang disebut
sebagai proses isolasi.
Tujuan Pemisahan kimia:
1. Telaah Fitokimia -struktur

Bahan alam

simplisia Penapisan fitokimia

Ekstraksi

Ekstrak
Fraksinasi

Fraksi
Pemisahan/ pemurnian
Isolat
Karakterisasi & Identifikasi

Struktur kimia
Pengertian

• Fraksinasi berasal dari kata fraction atau bagian, secara


harfiah dapat diartikan sebagai mekanisme untuk
memilah-milah atau memisah-misahkan suatu
kumpulan/kesatuan menjadi beberapa bagian
(fraction/part) atau lebih mudahnya dapat dikatakan
sebagai proses pembagian kelompok.
• Sebuah ekstrak dari suatu bahan tanaman dapat
mengandung puluhan atau ratusan senyawa.
• Melalui proses fraksinasi maka misalkan dari sebuah
ekstrak yang mengandung 100 senyawa dapat dibagi
menjadi empat fraksi/kelompok (fraksi A, B, C dan D),
dengan masing-masing anggotanya sekitar 25 jenis
senyawa.
• Setelah itu dapat dilakukan pembagian kelompok tahap ke dua,
dengan melakukan fraksinasi pada kelompok target/terpilih.
Misalkan berdasarkan hasil pertimbangan atau hasil pengujian
bahwa fraksi B menjadi fraksi terpilih, maka fraksi B difraksinasi
kembali untuk dibagi menjadi lima fraksi/kelompok yang lebih
kecil (sebagai contoh: B1, B2, B3, B4, dan B5), di mana masing-
masing fraksi memiliki senyawa sekitar 5 jenis. Kemudian
dilakukan pengujian lagi untuk mendapatkan fraksi yang terpilih.
• Andaikan fraksi B3 menjadi fraksi terpilih, maka fraksi B3 dengan
anggotanya yang berjumlah 5 jenis senyawa, secara teknis cukup
memungkinkan untuk dilakukan pemisahan dari salah satu
senyawanya misalkan B3-2 (senyawa nomor 2 dari dari lima
senyawa anggota fraksi B3).
Bahan alam Alkaloid
Terpenoid

Simplisia Flavonoid
Kumarin
Ekstrak 100 senyawa Lignan
Steroid
Fenolic
Fraksi A Fraksi B Fraksi C Fraksi D dll
25 Senyawa 25 Senyawa 25 Senyawa 25 Senyawa

Uji efek
Sub-fraksi Sub-fraksi Sub-fraksi Sub-fraksi

Isolat Isolat Isolat Isolat Uji efek


• Pekerjaan fraksinasi dan isolasi
merupakan kelanjutan dari ekstraksi.
• Setelah mendapatkan ekstrak kasar dari
proses ekstraksi maka tahap selanjutnya
adalah pemurnian atau pemisahan fraksi,
atau bahkan isolasi senyawa metabolit
sekundernya
Tujuan Fraksinasi

• Mendapatkan fraksi (bagian) tertentu dari suatu


ekstrak, dimana bagian itulah yang merupakan
fraksi aktif, dan perlu dipisahkan dari fraksi
lainnya yang kurang aktif.
• Mendapatkan ekstrak yang lebih murni,
sehingga perlu dihilangkan senyawa-senyawa
lain yang mengotori atau mengganggu.
• Melakukan isolasi atau pemisahan satu senyawa
metabolit sekunder tunggal.
Teknik Fraksinasi

• liquid-iquid extraction (ekstraksi cairan-


cairan)
• kolom kromatografi dengan fase diam dan
fase gerak tertentu
• Teknik fraksinasi dan isolasi ini merupakan
pengetahuan penting dalam bekerja
dengan bahan alam.
• Teknik ini berguna untuk memurnikan suatu
bahan alam baik dalam bentuk fraksi
maupun senyawa tunggal
Fraksinasi dengan liquid-iquid
extraction

• Fraksinasi dengan liquid-iquid extraction adalah


pemisahan sekelompok senyawa dari
kumpulan senyawa dalam sebuah ekstrak yang
telah dilarutkan pada suatu pelarut dengan cara
menambahkan jenis pelarut lain yang memiliki
polaritas berbeda dan tidak dapat bercampur
antara keduanya (immiscible).
• Pada umumnya fraksinasi dengan metode ini
dilakukan dengan menggunakan labu
pemisah (separating funnel).
• Hadirnya dua pelarut (pelarut awal dan pelarut tambahan) yang berbeda
sifat, baik polaritas maupun masa jenisnya, pada sebuah sistem dalam labu
pemisah menyebabkan terbentuknya dua fase/fraksi yang terpisah pada
bagian atas dan bawah.

• Kedua fase tersebut terbentuk setelah kedua pelarut beserta ekstrak yang
ada di dalamnya itu dicampur dengan cara dikocok dan kemudian
didiamkan selama beberapa saat.

• Fase bagian atas ditempati oleh pelarut yang memiliki masa jenis lebih
rendah, dan fase bagian bawah ditempati oleh pelarut dengan masa jenis
lebih tinggi.

• Senyawa-senyawa dari ekstrak tersebut akan bergerak dan terpisah


dengan dua kecenderungan mengikuti kedekatan sifat dari senyawa
dengan pelarutnya.

• Sejumlah senyawa akan bergabung bersama fase bagian atas dan ada
sejumlah senyawa lainnya akan bergabung dengan fase bagian bawah.
• Setelah masing-masing fraksi tersebut
dipisahkan maka tahap selanjutnya adalah
pengentalan atau pengeringan fraksi dengan cara
evaporasi menggunakan evaporator untuk
memisahkan pelarut dari fraksi ekstraknya.
• Biasanya hasil proses evaporasi menggunakan
rotary vacuum evaporator berupa pasta atau
cairan kental.
• Untuk mengeringkannya dapat menggunakan
freeze dryer sehingga akan didapatkan fraksi
ekstrak berbentuk padatan (solid).
Fraksinasi dengan kolom
kromatografi
• Teknik fraksinasi lainnya adalah dengan metode
kromatografi kolom.
• Pada dasarnya, prinsip kerjanya hampir sama
dengan liquid-liquid extraction, yang membedakan
adalah media yang digunakan.
• Pada fraksinasi dengan Kromatografi kolom, maka
proses pembagian fraksinya dilakukan pada sebuah
kolom dengan menggunakan prinsip-prinsip
kromatografi dimana sama-sama mengaplikasikan
prinsip tingkat kepolaran/polaritas, prinsip yang
sama seperti pada liquid-liquid extraction.
• Pada kromatografi kolom dikenal fase gerak
(mobile phase) dan fase diam (stationary
phase).

Anda mungkin juga menyukai