Anda di halaman 1dari 12

KRIM METIL SALISILAT 10% DAN MENTHOL 4%

1. M. ALFASIH (PO.71.39.1.20.067)
2. NUR ALFIYAH RESTIAYU (PO.71.39.1.20.069)
3. ENJITA RAHMADANI (PO.71.39.1.20.071)
4. ASI ANISA (PO.71.39.1.20.073)
5. SALSYABILA WONIKA (PO.71.39.1.20.075)
6. MIFTAHUL JANNAH (PO.71.39.1.20.077)
7. OLLA THIIFU NUR’ANNISA (PO.71.39.1.20.079)
TEORI

Menurut Farmakope Indonesia Edisi III, krim adalah bentuk sediaan setengah padat, berupa
emulsi mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar.
Farmakope Indonesia Edisi IV, krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu
atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Formularium
Nasional, krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi kental mengandung air tidak
kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Secara Tradisional istilah krim
digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair di formulasi
sebagai emulsi air dalam minyak (a/m) atau minyak dalam air (m/a) Krim merupakan obat
yang digunakan sebagai obat luar yang dioleskan ke bagian kulit badan. Obat luar adalah obat
yang pemakaiannya tidak melalui mulut, kerongkongan, dan ke arah lambung.
● Tipe a/m, yaitu air terdispersi dalam minyak
Contoh : cold cream
Cold cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud memberikan rasa dingin
dan nyaman pada kulit, sebagai krim pembersih, berwarna putih dan bebas dari butiran. Cold
cream mengandung mineral oil dalam jumlah besar.

● Tipe m/a, yaitu minyak terdispersi dalam air


Contoh: vanishing cream
Vanishing cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud membersihkan,
melembabkan dan sebagai alas bedak. Vanishing cream sebagai pelembab (moisturizing)
meninggalkan lapisan berminyak/film pada kulit.
Pada dasamya pengelolaan hewan percobaan dititik beratkan pada:

Formula dasar krim, antara lain terdiri dari fase minyak dan fase air. Fase minyak, yaitu bahan
obat yang larut dalam minyak, bersifat asam. Contoh : asam stearat, adepslanae, paraffin
liquidum, paraffin solidum, minyak lemak, cera, cetaceum, vaselin, setil alkohol, stearil
alkohol, dan sebagainya. Sedangkan fase air, yaitu bahan obat yang larut dalam air, bersifat
basa.Contoh : Na tetraborat (borax, Na biboras), Trietanolamin/ TEA, NaOH, KOH, Na 2CO3,
Gliserin, Polietilenglikol/ PEG, Propilenglikol, Surfaktan (Na lauril sulfat, Na setostearil
alkohol, polisorbatum/ Tween, Span dan sebagainya).
FORMULA ACUAN
Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation SemiSolid Products,Vol. 4 Hal. 199
NO BAHAN OBAT KUANTITAS (mg/g) KHASIAT
1 Methyl salicylate 130.00 Bahan Aktif
2 Menthol 60.00 Bahan Aktif
3 Eucalyptus oil 20.00 Anti iritantia
FORMULA emulsifying agent dan
YANG 4 Lanolin 5.00
dasar salep
DIGUNAKAN
5 Chloroxylenol 1.00 Anti septik
Glyceryl Stearate and
6 150.00 emulsifying agent
PEG-100 Stearate
7 Cetearyl Alcohol 73.00 Pengental
surfaktan atau
8 Glyceryl Stearate 70.00
emulsifier
9 Aquadest Q.s Zat Pembawa
Preservative Q.s Pengawet

Pengawet
Methyl Paraben 0,08%
10 Anti Mikroba

Pengawet
Propyl Paraben 0,02%
Anti Jamur
Perhitungan Nama Bahan 100 g 350 g ( 3 tube )
Bahan Methyl Salicylate x 100 g = 10 g x 350 g = 35 g

Menthol x 100 g = 4 g x 350 g = 14 g

Eucalyptus Oil 20 x 100 = 2 g 20 x 350 = 7000


Lanolin x100 = 500 mg x 350 = 1.750 mg

- Adeps Lanae 75 % x500 = 375 mg x 1.750 = 1.312 mg

- Air 25 % x 500 = 125 ml x 1.750 = 437,5 ml

Chloroxylenol 1 x 100 = 100 mg 1 x 350 = mg


Glyceryl Stearate and PEG-100 stearate 150 x 100 = 15.000 mg 150 x 350 = 52.500 mg

Ceteryl alcohol 73 x 100 = 73.000 mg 73 x 350 = 25.550 mg


Glyceryl stearate 70 x 100 = 70.000 mg 70 x 350 = 24.000 mg
Air q.s q.s
Preservatif, colour q.s q.s
 Nipagin x 100 = 0,08 x 350 = 0,28

 Nipasol
 Nipasol x 100 = 0,02 x 350 = 0,07
Penimbangan Bahan Nama Bahan 100 g 350 g ( 3 tube )
Methyl Salicylate 10 g 35 g
Menthol 4g 14 g
Eucalyptus Oil 2g 7000
Lanolin 500 mg 1.750 mg
- Adeps Lanae 75 % 375 mg 1.312 mg
- Air 25 % 125 ml 437,5 ml
Chloroxylenol 100 mg 350 mg
Glyceryl Stearate and PEG-100 15.000 mg 52.500 mg
stearate
Ceteryl alcohol 73.000 mg 25.550 mg
Glyceryl stearate 70.000 mg 24.000 mg
Air q.s q.s
Preservatif, colour q.s q.s

 Nipagin 0,08 g 0,28 g

 Nipasol 0,02 g 0,07 g


ALAT DAN BAHAN

1. Alat
Mortir - Erlenmeyer - Sudip
Stemper - Neraca Gram - Sendok plastik
Timbangan - Neraca Miligram - Kertas perkamen
Kacaarloji - Anak timbangan kasar - Etiket
Cawan - Anak timbangan halus - Pinset
Botol - Label
Gelas Ukur - Lap
Beaker Gelas - Kotak kemasan

2. Bahan
• Methyl Salicylate
• Menthol
• Eucalyptus oil
• Lanolin ( Adeps Lanae + Air )
• Chloroxylenol
• Glyceryl Stearate
• PEG-100
• Ceteryl alcohol
• Air
• Preservatif,Colour
• Nipagin
• Nipasol
 
PEMBUATAN
1. Pembuatan Lanolin ( Basis Krim )
Adeps lanae dimasukkan kedalam cawan ditambah air, diletakkan di atas penangas sambil diaduk
menggunakan pengaduk kaca sampai teerbentuk lanolin.
2. masukkan methyl salisilat yang telah di timbang kedalam mortir , Tambahkan sedikit basis, gerus
hingga homogen.
3. Larutkan mentol dengan etanol ad larut, kemudian masukkan dalam mortir tambahan sedikit basis
cream gerus homogen
4. Larutkan chloroxylenol dengan eucalyptus oil ad larut masukkan ke dalam mortir tambahkan sedikit
basis cream gerus homogen
5. Larutkan glyserin streate dan peg 100 dengan air ad larut tambah sedikit basis gerus homogen
6. Kemudian larutkan nipasol dan nipagin dengan etanol ad larut, masukkan dalam mortir tambahan
sedikit basis cream, gerus ad homogen
7. Larutkan cetearyl alcohol dalam etanol , masukkan dalam mortir tambahkan sedikit basis krim gerus
homogen
8. tambahkan sisa basis cream dalam mortir gerus hingga homogen
9. Kemudian tambahkan sisa air gerus homogen
10. masukkan kedalam tube sebanyak 3 buah dengan berat isi masing masing 100 g
11. beri lebel masukkan kedalam kotak dan masukkan brosur
12. lakukan evaluasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai