Dosen Pembimbing:
apt. Dewi Rahmawati, S.Farm., M. Farm (NIDN. 0512108101)
i
LEMBAR PENGESAHAN
Jurnal PBL Manufaktur Sediaan Farmasi dengan judul “Formulasi Dan Aktivitas
Antibakteri Sediaan Gel Clindamycin Sebagai Antijerawat” yang disusun oleh :
Nama :
1. Sofika Fina Agustin (19020200022)
2. Faizatul Widad (19020200025)
3. Nofiyanah (19020200040)
4. Azizah (19020200063)
5. M Dimas Septiawan (19020200119)
6. Delfi Zulfaniyah (19020200011)
7. Huuriyatud Dzakiyatul Afofah (19020200052)
Kelompok : 4 (Empat)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada kami, sehingga dapat
menyelesaikan Jurnal ini. Adapun yang menjadi judul Praktikum kali ini adalah
“Formulasi Dan Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Clindamycin Sebagai
Antijerawat.”
Tujuan kami menulis Jurnal ini yang utama untuk memenuhi tugas kelompok
dari dosen kami dalam mata kuliah PBL Manufaktur Sediaan Farmasi. Mudah-
mudahan dengan adanya pembuatan Jurnal ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu
pengetahuan yang baik bagi kami para penulis maupun bagi para pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB V........................................................................................................................ 13
PERSYARATAN MUTU SEDIAAN ..................................................................... 13
5.1 Penjaminan Mutu Sediaan ................................................................................... 13
5.1.1 Alat………… ............................................................................................. 13
5.1.2 Personil....................................................................................................... 13
5.1.3 Proses ......................................................................................................... 13
5.1.4 Metode Analisa .......................................................................................... 14
5.2 Uji Stabilitas Sediaan ........................................................................................... 15
5.2.1 Stabilitas fisik ............................................................................................. 15
5.2.2 Stabilitas kimia ........................................................................................... 16
5.2.3 Stabilitas mikrobiologi ............................................................................... 16
BAB VI ...................................................................................................................... 18
REGISTRASI PRODUK ......................................................................................... 18
6.1 Proses Registrasi Obat.......................................................................................... 18
6.2 Tata Cara Registrasi Obat Jadi ............................................................................. 18
6.2.1 Tahap Pra-Registrasi ................................................................................... 18
6.2.2 Tahap Registrasi .......................................................................................... 19
6.3 Nomer Registrasi Obat ......................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 21
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Formulasi sediaan gel Clindamycin ............................................................ 8
Tabel 3.2 Tabel spesifikasi sediaan gel ....................................................................... 8
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Kimia Clindamysin ............................................................................... 3
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui formulasi sediaan gel Clindamycin sebagai antijerawat.
2. Untuk mengetahui apakah aktivitas antibakteri pada sediaan gel Clindamycin
sebagai antijerawat.
2
BAB II
STUDI PRAFORMULASI
3
2.2 Tinjauan Bentuk Sediaan
2.2.1 Gel
Gel didefinisikan sebagai suatu sistem setangah padat yang terdiri dari suatu
dispersi yang tersusun baik dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik
yang besar dan saling diresapi cairan. Secara luas sediaan gel banyak digunakan pada
produk obat-obatan, kosmetik, makanan, juga pada beberapa proses industri. Gel
biasanya jernih, lembut, mudah dioleskan, lembut dengan konsistensi setengah padat
yang merata, serta tidak meninggalkan lapisan berminyak pada permukaan kulit.
2.2.2 Keuntungan Gel
Selain itu, gel memiliki banyak keuntungan lain, yaitu :
a. Memiliki kemampuan penyebaran baik pada kulit
b. Memiliki pelepasan obat yang baik
c. Memberikan efek dingin
d. Tidak ada penghambatan fungsi rambut secara fisiologis
e. Mudah dicuci dengan air
Gel tebentuk dari gabungan baberapa komponen, diantaranya bahan aktif,
pengawet, chelating agent, dan beberapa bahan tambahan lain. Komponen yang paling
penting yaitu komponen pembentuk massa gel atau biasa disebut gelling agent.
Sejumlah polimer digunakan dalam pembentukan struktur berbentuk jaringan yang
merupakan bagian penting dari sistem gel.
4
OTT : Inkompatibel dengan larutan asam kuat dan dengan
larutan garam besi dan beberapa logam seperti aluminium,
merkuri dan zink juga dengan gom xanthan; pengendapan
terjadi pada pH dibawah 2 dan pada saat pencampuran dengan
etanol 95%.; Membentuk kompleks dengan gelatin dan pektin.
Kegunaan : Suspending agent, bahan penolong tablet, peningkat viskositas
Konsentrasi : 3-6%
2.3.2 TEA (Triethanolamin)
(Handbook Of Pharmaceutical Exipent edisi 6th halaman 754)
Pemerian : berwarna sampai kuning pucat, cairan kental
Kelarutan : bercampur dengan aseton, dalam benzene 1:24, larut dalam
kloroform, bercampur denganetanol
Konsentrasi : 2-4%
Kegunaan : zat pengemulsi
OOT : Akan bereksi dengan asam mineral menjadi bentuk garam Kristal
dan ester dengan adanya asamlemak tinggi.
Stabilitas : TEA dapat berubah menjadi warna coklat dengan paparan udara
dan cahaya
2.3.3 Sorbitol
(Handbook Of Pharmaceutical Exipent edisi 6th halaman 679)
Pemerian : Butiran atau kepingan; putih; rasa manis; higroskopik
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%) P,
dalam metanol P dan dalam asam asetat P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : zat tambahan
Stabilitas : Sorbitol adalah kimia relatif inert dan kompatibel dengan sebagian
besar eksipien . Hal inistabil di udara karena tidak adanya katalis
dan dingin, encer asam dan basa . Sorbitol tidak terurai pada suhu
yang tinggi atau dengan adanya amina . Hal ini nonflammable,
noncorrosive, dan nonvolatile. Meskipun sorbitol tahan terhadap
fermentasi oleh banyak mikroorganisme, pengawet harus
ditambahkan ke solusi sorbitol. Solusi dapat disimpan dalam kaca
plastik, aluminium , dan stainless kontainer baja . Solusi untuk
injeksi dapat disterilkan dengan autoklaf . Bahan massal bersifat
5
higroskopis dan harus disimpan dalam wadah kedap udara di
tempat yang sejuk dan kering.
Incom : Sorbitol akan membentuk kelat yang larut dalam air dengan banyak
divalen dan ion logamtrivalen dalam kondisi asam kuat dan
basa.Penambahan polietilen glikol cair menjadi sorbitolsolusi ,
dengan agitasi kuat , menghasilkan lilin , larut dalam air gel dengan
titik 35-408 oC mencair . Solusi Sorbitol juga bereaksi dengan zat
besioksida menjadi berubah warna .Sorbitol meningkatkan tingkat
degradasi penisilin di netral dan larutan air.
RM/BM : C6H14O6/182.17
Range : 3-15%
2.3.4 Natrium Benzoat
(Handbook Of Pharmaceutical Exipent edisi 6 th halaman 627)
Pemerian : granul putih, atau Kristal, bersifat higroskopis dalam bentuk
serbuknya, tidak berbau atau memiliki rasa yang tidak manis.
Kelarutan : mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dan lebih
mudah larutan etanol 90%
Kegunaan : pengaawet
Konsentrasi : 0,1-0,5%
Inkompabilitas : inkom dengan komponen guarter, gelatin, garam feri, garam
kalsium dan garam dari heavy metalis termasuk silver,leab dan
menty. Aktivitas preservative mungkin jarang jika berinteraksi
dengan kaolin ataupun surfaktan non ionic.
Stabilitas : larutan yang mengandung air dapat disterilkan dengan autoclaving
atau penyaringan
2.3.5 Aquadest
(Farmakope Indonesia edisi III, halaman 96)
Nama Resmi : Aqua Destillata
Nama Lain :Air Suling
RM / BM : H2O18,02
Kelarutan : Larut dalam etahol gliser
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pelarut
6
2.3.6 Carbomer
(Handbook Of Pharmaceutical Exipent edisi 6th halaman 112)
Pemerian : Berwarna putih, halus, asam, bubuk higroskopis dengan sedikit bau
yang khas.
Kelarutan : Mengembang dalam air, gliserin setelah dinetralisir dalam etanol
(95%). Karbomer tidak larut, tapi hanya mengembang sampai batas
yang luar biasa. Karena merupakan tiga dimensi mikro gel silang.
Stabilitas : Paparan suhu yang berlebihan dapat menyebabkan perubahan
warna dan stabilitas kurang. Dekomposis terjadi dengan
pemanasan selama 30 menit pada suhu 260°C. Mikroorganisme
dapat tumbuh dengan baik pada disperse berair yang belum
diawetkan, maka ditambahkan pengawet anti-mikroba seperti
klorokresol, methylparaben dan propylparaben. Harus disimpan
dalam wadah kedap udara dan dilindungi dari
kelembapan.Penggunaan kaca, plastik atau wadah resin berlapis
dianjurkan untuk formulasi yang mengandung karbomer.
Kegunaan : Karbomer digunakan untuk bahan bioodesif, agen pengemulsi,
stabilizer emulsi, reolusi pengubah, agen penstabil, agen
penangguh serta tablet pengikat.
Inkompabilitas : Berubah warna oleh resorsinol dan tidak sesual dengan tenol.
polimer kationik, asam kuat dan elektrolit tingkat tinggi. Besi dan
logam transisi katalis dapat menurunkan disperse dengan
karbomer. Dapat dicegah dengan mengukur pH disperse atau
parameter kelarutan dengan menggunakan alcohol dan polio yang
tepat.
7
BAB III
FORMULASI SEDIAAN
Kriteria Syarat
Bentuk Gel
Kadar bahan aktif 1%
Ph sediaan 4,2 – 5,6
Homogenitas Homogen
konsistensi Kental, Lunak
Daya sebar 5-7
Daya lekat 337,6
Viskositas 2000-4000 cps
Organopletis
Warna Putih
Bau Bau khas
8
3.3 Keunggulan Produk
Manfaat Clindamycin yang tergolong antibiotik juga dapat menghentikan
pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Sekaligus mengurangi peradangan pada kulit
yang berjerawat. Dan keunggulan yang lain yaitu:
a. Stabil dalam penggunaan dan penyimpanan
b. Mudah diaplikasikan
c. Mudah terdistribusi merata dan sebagai efek proteksi terhadap iritasi mekanik,
panas, dan kimia
d. Clindamycin dapat membantu mengurangi kemerahan dan pembengkakan
pada jerawat.
9
3.6 Rancangan kemasan
10
BAB IV
PEMBUATAN PRODUK
11
5. (2) + (3) + (4) aduk ad masa gel
6. Masukkan kedalam wadah tube gel
12
BAB V
13
b. Penetapan spesifikasi dan standar
Standar kualitas yang diharapkan untuk setiap tahap proses produksi ditentukan
dan ditetapkan. Hal ini mencakup bahan baku, proses produksi, dan produk
jadi.
c. Validasi proses
Proses produksi diuji dan divalidasi untuk memastikan bahwa proses tersebut
dapat diulang dengan hasil yang konsisten.
d. Pemantauan proses produksi
Proses produksi terus dipantau dan diawasi untuk memastikan bahwa produk
yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
e. Verifikasi
Proses produksi dan produk diuji secara berkala untuk memastikan bahwa
standar kualitas terus terpenuhi.
f. Re-validasi
Proses produksi dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa proses
tersebut tetap sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan.
5.1.4 Metode Analisa
Yaitu suatu tahapan dari proses validasi dan verifikasi metode analisis yang
digunakan untuk menguji kualitas sediaan farmasi. Tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa metode analisis yang digunakan dapat memberikan hasil yang
akurat dan konsisten, dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Proses penjaminan mutu sediaan metode analisa meliputi beberapa tahap, yaitu:
a. Validasi metode analisis
Proses validasi melibatkan pengujian metode analisis untuk memastikan
bahwa metode tersebut memberikan hasil yang akurat dan konsisten. Validasi
melibatkan pengujian kembali sampel yang telah diuji sebelumnya dan
membandingkan hasilnya dengan hasil sebelumnya.
b. Verifikasi metode analisis
Verifikasi melibatkan pengujian rutin terhadap metode analisis untuk
memastikan bahwa metode tersebut masih memberikan hasil yang akurat dan
konsisten. Verifikasi dilakukan pada saat proses produksi berlangsung.
14
c. Pengujian sampel acak
Sampel acak diambil dari produk yang diproduksi dan diuji dengan
menggunakan metode analisis yang telah divalidasi dan diverifikasi. Hal ini
bertujuan untuk memastikan bahwa produk yang diproduksi memenuhi standar
kualitas yang ditetapkan.
d. Dokumentasi
Seluruh tahap proses validasi dan verifikasi metode analisis harus
didokumentasikan secara rinci untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian
kualitas produk yang dihasilkan.
15
d. Daya lekat
Gel sebanyak 0,5 gram dioleskan di atas kaca objek. Kaca objek lainnya
diletakkan di atas gel tersebut. Beri beban 50 gram di atas kaca objek selama 1
menit. Selanjutnya kaca objek dilepaskan kemudian catat waktu yang diperlukan
kaca objek pada saat terlepas. Adapun syarat waktu daya lekat sediaan semipadat
sebaiknya lebih dari 1 detik
5.2.2 Stabilitas kimia
Kemampuan suatu produk untuk bertahan dalam batas yang ditetapkan selama
periode penyimpanan.Stabilitas kimia sediaan gel dilakukan untuk mempertahankan
keutuhan kimiawi dan potensi yang tertera pada etiket dalam batas waktu yang
ditentukan.
a. Ph
Pengukuran Ph dilakukan menggunakan pH stik universal, dengan cara
menyiapkan 1 gram sedian gel yang kemudian dilarutkan dalam 100 ml
aquadest. Stik pH kemudian di celupkan ke dalam sediaan gel hingga berubah
warna. Selanjutnya warna yang timbul disesuaikan dengan warna pH indikator
atau standar pH universal.
b. Viskositas
Rumus bobot jenis
𝑐−𝐴
Bj = 𝐵−𝐴
Cara kerja:
1. Timbang alat piknometer kosong terlebih dahulu di neraca analitik (Hasil
= A)
2. Isi piknometer dengan air hingga penuh, tutup lalu keringkan bagian luar
piknometer dengan tissue, timbang di neraca analitik (Hasil = B)
3. Buang air dalam piknometer dan keringkan. Isi dengan sample sampai
penuh kemudian timbang (Hasil = C)
5.2.3 Stabilitas mikrobiologi
Adalah suatu keadaan dimana sediaan bebas dari mikroorganisme hingga batas
waktu tertentu. Stabilitas mikroba pada sediaan gel untuk menjaga atau
16
mempertahankan jumlah dan menekan pertumbuhan mikroorganisme yang terdapat
dalam sediaan gel dalam jangka waktu tertentu.
a. Uji Aktivitas Anti Bakteri dengan Metode Sumuran
1. Teteskan suspensi bakteri sebanyak 0,1 ml ke dalam tabung reaksi yang
berisi 10 ml media nutrien agar lalu homogen kan
2. tuangkan diatas cawan petri yang berisi 10 ml media nutrien agar yang telah
memadat lalu ratakan.
3. Cawan petri tersebut digoyangkan beberapa kali secara horizontal agar
suspensi bakteri ini merata pada seluruh permukaan agar. Kemudian
biarkan memadat selama + 15 menit
4. setelah memadat buat lubang sumuran pada media agar dengan
menggunakan pipet tetes kemudian beri tanda untuk masing-masing lubang
sumuran (Kontrol positif, kontrol negatif dan formula sediaan gel
5. Timbang sebanyak 50 mg sediaan gel, (kontrol positif, negatif dan formula
gel) lalu letakkan kedalam masing-masing lubang sumuran yang telah diberi
tanda.
6. Semua cawan petri diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 30-37ºC.
Kemudian diukur diameter zona bening (clear zone) dengan menggunakan
jangka sorong atau penggaris millimeter.
17
BAB VI
REGISTRASI PRODUK
Registrasi obat adalah Prosedur pendaftaran dan evaluasi obat untuk mendapat
izin edardengan tujuan memberikan perlindungan yang optimal kepada masyarakat
dari peredaran obat yang tidak memenuhi persyaratan efikasi, keamanan, mutu dan
kemanfaatannya (PerKa BPOM NO. 24 Tahun 2017).
18
b. menyerahkan bukti pembayaran biaya praregistrasi
c. Hasil Praregistrasi (HPR) diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 40 (empat
puluh) Hari terhitung sejak diterimanya permohonan. Jika diperlukan tambahan
data, permintaan tambahan data disampaikan secara tertulis kepada Pendaftar.
Paling lama 20 (dua puluh) Hari terhitung sejak tanggal surat permintaan
tambahan data, Pendaftar harus menyampaikan tambahan data. mengajukan
perpanjangan pemenuhan tambahan data 1 (satu) kali dengan dilengkapi
justifikasi. Apabila Pendaftar tidak dapat menyampaikan tambahan data
sebagaimana dimaksud, praregistrasi dinyatakan batal dan biaya yang sudah
dibayarkan tidak dapat ditarik kembali.
d. Hasil Praregistrasi (HPR) Berlaku 1 tahun
6.2.2 Tahap Registrasi
a. Umum
1. Pengajuan permohonan registrasi dilakukan dengan menyerahkan berkas
registrasi (formulir & disket, disertai dengan bukti pembayaran biaya
evaluasi dan pendaftaran)
2. Disertai dengan hasil Pra-registrasi
3. Menyerahkan contoh obat jadi untuk 3 (tiga) kali pengujian dan bahan baku
4. pembanding sesuai spesifikasi & metode pengujian zat aktif dan obat jadi
b. Berkas Registrasi
1. Dokumen administratif
2. Dokumen penunjang terdiri dari :
1) Dokumen mutu & teknologi untuk menjamin mutu obat jadi
2) Dokumen uji pre klinik (profil farmakodinamik, farmakokinetik,
maupun toksisitas)
3) Dokumen uji klinik
c. Formulir registrasi terdiri dari :
1. Formulir A : Nama & Alamat Industri farmasi
2. Formulir B : Efikasi, keamanan & mutu obat (termasuk informasi harga) –
3. Formulir C : Dokumen mutu & teknologi (C1 ), Dokumen uji pre klinis (C2)
dan dokumen uji klinik (C3 )
4. Formulir D : Contoh obat jadi & baku pembanding
19
6.3 Nomer Registrasi Obat
Terdiri dari dari 15 digit ( 3 huruf dan 12 angka).
Contoh : D B L 0 1 1 0 8 0 3 7 1 6 A 1
Digit 1 : Kode huruf menunjukan nama Dagang (D) atau Generik (G)
Digit 2 : Kode huruf golongan obat
K : Golongan obat keras
T : Golongan obat bebas terbatas
B : Golongan obat bebas
N : Golongan obat narkotika
P : Golongan obat psikotropika
Digit 3 : Kode huruf menunjukkan asal obat; I (obat jadi impor), L (lokal)
Digit 4 – 5 : Menunjukan Tahun daftar; 01 = 2001
Digit 6 – 8 : Menunjukan nomor urut pabrik; 108 = PT. Berlico M.F.
Digit 9 – 11 : Menunjukan nomor urut obat jadi yg disetujui; 037 = obat ke 37
yang disetujui dari pabrik tersebut
Digit 12 – 13 : Menunjukan macam bentuk sediaan yg ada 16 = sediaan tablet
salut non antibiotik
Digit 14 : Kekuatan sediaan obat; A = pertama
Digit 15 : Kemasan; 1 = kemasan utama, 2 = beda kemasan yang pertama
20
DAFTAR PUSTAKA
21