“ Membuat Elixir “
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Elixir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau
sedap, mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula dan atau zat
pemanis lainnya, zat pengawet, zat warna dan zat wewangia; digunakan sebagai
obat dalam. Sebagai pelarut utama digunakan Etanol 90 %, yang dimaksud
untuk mempertinggi kelarutan obat dapat ditambahkan gliserol, sorbitol,
propilenglikol, sebagai pengganti gula dapat digunakan sirup simplex.Eliksir
adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap, selain obat
mengandung juga zat tambahan seperti gula atau zat pemanis lain, zat warna, zat
pewangi dan zat pengawet, dan digunakan sebagai obat dalam. Sebagai pelarut
utama eliksir adalah etanol yang dimaksudkan mempertinggi kelarutan obat.
Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol dan propilenglikol. Sirop gula dapat
digunakan sebagai pengganti gula. Eliksir supaya disimpan dalam wadah
tertutup rapat. Mixture dan solution tidak ada perbedaan prinsip dalam
pengertian, hanya dikatakan larutan (Solutio) apabila zat yang terlarut hanya
satu dan disebut Mixtura apabila zat yang terlarut adalah banyak. Contoh Solutio
Citratis Magnesici dan Mixtura Brometorum.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
1. Pengertian Eliksir
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu jenis obat atau lebih
dalam pelarut air suling kecuali dinyatakan lain, dimaksud untuk digunakan
sebagai obat dalam, obat luar atau untuk dimaksukkan ke dalam rongga
tubuh. Beberapa contoh sediaan larutan adalah sirup dan eliksir (Anief,
1993: 126).
2. Pembagian Eliksir
Pada tahun-tahun yang lalu, waktu ahli farmasi diminta lebih sering
meracik resep daripada sekarang, ada tiga eliksir bukan obat yang biasa
digunakan yaitu: eliksir aromatik, eliksir benzaldehid campuran, dan
eliksir iso-alkohol.
b. Eliksir obat
3. Pembuatan Eliksir
Menurut Anief (2010: 99), cara pembuatan larutan secara umum adalah
sebagai berikut:
3. Untuk zat yang akan terbentuk hidrat, maka air dimasukkan dulu dalam
erlenmeyer agar tidak terbentuk senyawa hidrat yang lebih lambat larutnya.
4. Untuk zat yang meleleh dalam air panas dan merupakan tetesan besar
dalam dasar erlenmeyer atau botol maka perlu melarutkan digoyang-
goyangkan atau dikocok untuk mempercepat larutnya zat tersebut.
5. Zat-zat yang mudah terurai pada pemanasan tidak boleh dilarutkan dengan
pemanasan atau dilarutkan secara dingin.
a. Keuntungan
2. Rasanya enak.
b. Kekurangan
6. Ketidakstabilan Eliksir
3. Untuk zat aktif yang mudah teroksidasi dapa ditambahkan anti oksidan.
B. Uraian Bahan
1. Parasetamol
NR =ACETAMINOPHENUM
NL =Paracetamol; Asetaminofen
Pemerian = hablur atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa pahit
Kelarutan = larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%)
P, dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol
Pdan dalam 9 bagian propilenglikol P; larut dalam larutan
alkali hidroksida
2. Gliserol
\NR = GLYCEROLUM
NL =Gliserol; Gliserin
3. Proilenglikol
NR = PROPYLRNGLYCOLUM
NL = Propilenglikol
Pemerian = cairan kental, jernih tidak n=berwarna, tidak berbau, rasa agak
manis, higroskopik
Kelarutan = daat bercsmpur dengan air,, dengan etanol (95%) P dan dengan
kloroform P, larut denga 6 bagian eter zp, tidak dapat dicampur dengan eter
minyak tanah P dan dengan minyak lemak.
4. Sorbitol
NR = SORBITOLUM
NL = Sorbitol
Kelarutan = sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol
(95%) P, dalam methanol P dan dalam asam asetat P
5. Etanol
NR = AETHANOLUM
NL = Etanol, alkohol
Pemerian = cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah
bergerak; bau khas; rasa panas. Mudah terbakar dengna memberikan nyala
biru yang tidak berasap
Kelarutan = sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam
eter P
6. Aqua dest
NR = AQUA DESTILLATA
NL = air suling
NL = Air suling
7. Oleum anisi
NR = Oleum Anisi
NL = Minyak adasmanis
8. Amonia liquid
NR = Ammonia Liquida
NL = Aminia encer
METODE KERJA
a. Timbangan
b. Anak timbangan
c. Lap kasar dan lap halus
d. Botol obat
e. Erlenmeyer
f. Lumpang & alu
g. Etiket
h. Label kocok
a. Parasetamol
b. Etanol
c. Propilenglikol
d. Sorbitol 70%
e. Gliserol
f. CCO
g. Aqua dest ol. Anisi
h. Amonia liquidum
B. Cara Kerja
1. Resep IV.1
Dr.
Dr.Gina
GinaSusanty
SusantySpPD
SpPD Acetaminopheni Elixir
Jl.gajah No 45 Makassar
Jl.gajah No 45 Makassar Elikxir Asetaminofeen
SIP 17/kandep/2001
SIP 17/kandep/2001 Eliksir Paracetamol
No. IV.I Makassar….
60 ml
No. IV.I Makassar….
S.t.dd Cth I
R∕
Nama : Susi Acetaminofen 120 mg
Aqua dest ad 5 ml
2. Perhitungan Bahan
3. Cara kerja
Dr. Dachri
Dr. Dachri Alam
Alam SpDD
SpDD URAIAN RESEP
Jl.domba No 213 No
Jl.domba Makassar
213 Makassar R/= recipe (ambillah)
SIP 10/Kandep/2001
SIP 10/Kandep/ s.f = secundumformula(sesuai
No. IV.2 Makassar.....
formula formula)
R∕
NamaAmmonii
: Persediaan
anisi spirit s.f N0 S.f No 50
No = nomero (sebanyak)
ml :
Umur
Alamat :
R∕ Ammonii anisi spirit
S.sasas.f No 50 Signa (tandai)
2. Uraian Formula
Sasa
Ol.anisi 4g
Aethanolum 76 g
Ammonia Liquidum 20 g
3. Perhitungan bahan
4. Cara kerja
1. dikalibrasi botol 50 ml
3. ditimbang ol.anisi 2 gr
Pada resep 2, amonii anisi spiritus yang terdiri dari ol.Anisi, etanol dan amonia
liquidum. Oleum anisi atau minyak adas manis, nama tanaman asal dari oleum anisi
yaitu pimpinella anisum (L), keliarga dari Apiaceae. Ol.Anisi ini mempunyai isi ? zat
berkhasiat utama diantaranya anetol, metil kavikol ( isomer dri etanol), anisaldehida dan
terpen. Digunakan sebagai obat batuk, perangsang peristaltik pada mulas. Minyak atsiri
diperoleh dengan penyulingan uap buah yang masak. Cara kerja pada resep ii yaitu
semua bahan di masukkan ke dalam botol lalu di kocok. Diberi etiket dan label kocok.
Farmakologi Obat
R/IV.I
Indikasi : menurunkan panas dan menghilangkan nyeri pada keluhan-keluhan sakit gigi,
sakit kepala, demam, influenza, neuralgia, nyeri otot dan sendi. (ISO indonesia)
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
http://faedah-fms03.blogspot.com/2012/10/praktikum-iv-membuat-elixir.html