OLEH :
FM 18D
FAKULTAS FARMASI
2020
Jl. HS. Ronggo Waluyo, Puseurjaya, Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa
Barat 41361
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan Praktikum Formulasi Dan Teknologi
Sediaan Cair Dan Semi Padat yang berjudul ” Formulasi Suspensi Paracetamol” ini
dengan lancar. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dan penilaian mata kuliah
Praktikum Formulasi Dan Teknologi Sediaan Cair Dan Semi Padat.
1. Ibu Anggun Hari Kusumawati, M.Si., Apt. selaku dosen mata kuliah
Praktikum Formulasi Dan Teknologi Sediaan Cair Dan Semi Padat.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan baik
dari sistematika, isi, penulisan dan lain-lain. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca khususnya bagi mahasiswa S1-Farmasi Universitas Buana
Perjuangan Karawang.
Team Penulis
BAB I
OH
NHCOCH3
Acetaminophenum mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari
101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Acetaminophenun mempunyai ciri organoleptik hablur atau serbuk hablur
putih; tidak berbau; rasa pahit.
Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) P, dalam 13 bagian
aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9 bagian propilenglikol p;
larut dalam larutan alkali hidroksida.
FARMAKOLOGI
OH
NHCOCH3
Acetaminophenum mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari
101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Acetaminophenun mempunyai ciri organoleptik hablur atau serbuk hablur
putih; tidak berbau; rasa pahit.
2. Dosis lazim paracetamol untuk anak usia diatas 10 tahun (FI III hal 920)
No. Batch:03200301
Exp. Date: 03 2022
Logo Perusahaan
BAB III
Struktur Kimia:
Rumus molekul : C6H9NO2
Na benzoat ( pengawet)
FORMULASI
Sediaan yang akan dibuat adalah suspensi paracetamol dengan kekuatan sediaan
250mg/5 ml.
2. Dosis lazim paracetamol untuk anak usia diatas 10 tahun (FI III hal 920)
Tujuannya dilakukan evaluasi sediaan adalah untuk menguji sediaan suspensi tersebut
layak untuk digunakan dan memenuhi standar mutu yang telah ditentukan.
5.1 Evaluasi Stabilitas Fisik Sediaan Suspensi
Untuk mengetahui kestabilan dari suatu suspensi, dilakukan evaluasi stabilitas
fisik sediaan suspensi yang meliputi evaluasi volume sedimentasi dan waktu
redispersi.
1. Prosedur uji volume sedimentasi dan waktu redispersi.
a. Sediaan suspensi dikocok terlebih dahulu
b. Kemudian sediaan dimasukan ke dalam gelas ukur
c. Volume yang dimasukan, merupakan volume awal Vo
d. Setelah dibiarkan beberapa waktu atau hari, dicatat volume akhir dengan
adanya sedimentasi volume akhir terhadap volume yang diukur (Vu)
e. Dicatat volume endapan yang terjadi pada waktu 15 menit, 30 menit, 1
jam, 4 jam, 1 hari, 2 hari, dan sampai tidak terjadi endapan
f. Dihitung volume sedimentasi dengan rumus :
F = Vu/Vo
Keterangan :
F = Volume sedimentasi
Vu = Volume akhir suspensi
Vo = Volume awal suspensi sebelum mengendap
g. Dibuat grafik antar F (sumbu Y) terhadap waktu (sumbu X)
2. Prosedur uji waktu redispersi
a. Suspensi dimasukan ke dalam botol kaca, kemudian didiamkan sampai
mengendap sempurna
b. Setelah mengendap sempurna, suspensi dikocok sampai tidak terdapat sisa
endapan pada dasar botol
c. Kemudian catat waktu redispersi dari masing-masing sediaan suspensi
5.2 Evaluasi Sifat Fisika Sediaan Suspensi
1. Prosedur pengukuran viskositas
Menggunakan viskometer broxfield
a. Dipasang spindel pada gantungan spindel
b. Diturunkan spindel sampai batas tercelup kedalam cairan sampel yang
akan diukur viskositasnya
c. Dipasang step kontak
d. Dinyalakan rotor sambil menekan tombol
e. Dibiarkan spindel berputar
f. Perhatikan jarum merah pada skala
g. Baca angka yang ditunjuk jarum tersebut untuk mengukur viskositas
2. Prosedur pengukuran bobot jenis
a. Bobot jenis zat cair
Menentukan masa air
1) Menimbang viknometer kosong dalam keadaan bersih dan kering (a)
2) Menimbang viknometer yang berisi air sampai penuh (b)
3) Menghitung masa air (c) = (b) – (a)
6.2 Hasil
Praktikum formulasi dan teknologi sediaan cair dan semi padat ini, kami
membuat sediaan suspense paracetamol 60ml. Sediaan tersebut mempunyai rasa
yang agak pahit dikarenakan kami memasukkan oleum citri terlalu banyak. Bau
dari suspensi ini bau jeruk, sehingga menambah selera untuk meminum obat.
6.1 Pembahasan
Pada praktikum formulasi dan teknologi sediaan cair dan semi padat ini, kami
membuat suspense paracetamol. Paracetamol merupakan obat analgesic-
antipiretik yang umum digunakan oleh masyarakat. Paracetamol mempunyai
daya kerja analgesic, antipiretik, tidak mempunyai daya kerja antiradang dan
tidak menyebabkan iritasi serta peradangan lambung, sehingga obat ini tergolong
aman untuk dikonsumsi. Dalam praktikum ini, paracetamol diformulasikan
dalam bentuk sediaan suspense. Alasan kami membuat sediaan suspensi
paracetamol adalah bahan obat ini mempunyai kelarutan yang kecil atau tidak
larut dalam air, tetapi diperlukan dalam bentuk sediaan cair, mudah diberikan
kepada pasien yang mengalami kesulitan untuk menelan, diberikan pada anak-
anak, untuk menutupi rasa pahit atau aroma yang tidak enak pada bahan obat ini.
Langkah pembuatan suspensi paracetamol yaitu semua alat dan bahan
dipersiapkan. Lalu bahan-bahan yang merupakan zat aktif dan eksipien di
timbang. Pembuatan suspensi mula-mula dengan pembuatan mucilago, yaitu
dengan mencampur CMC-Na dengan air, CMC-Na sebanyak 600mg dan
aquadest hangat pro CMC-Na sebanyak 13,3ml, kemudian digerus hingga
membentuk mucilago. Mucilago ini digunakan sebagai suspending agent, karena
fungsi dari eksipien CMC-Na ini adalah suspending agent.
Setelah terbentuk mucilago lalu tambahkan paracetamol sebanyak 3000mg,
gerus hingga homogeny. Lalu tambahkan sorbitol 70%, gerus hingga homogen.
Tambahkan sodium benzoate sebanyak 120mg, gerus hingga homogen.
Tambahkan sirupus simplex sebanyak 19,8ml, gerus hingga homogen.
Tambahkan oleum citri dan orange flavor secukupnya, gerus hingga homogen.
Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit, gerus hingga homogen. Masukkan ke
dalam botol, lalu kocok hingga homogen. Suspensi yang sudah jadi diberi label.
BAB VII
7.1 Kesimpulan
Paracetamol dibuat suspensi karena paracetamol sukar larut dalam air sehingga
agar lebih mudah di konsumsi maka dibuat sediaan suspensi.
7.2 Saran
Rancangan formulasi suspensi paracetamol ini agar lebih di perbaiki dalam
praktikum selanjutnya oleh teman-teman lain kelompok.
DAFTAR PUSTAKA