Anda di halaman 1dari 16

JENIS LIPID DAN FUNGSI DI BIDANG KEFARMASIAN

1. OLEUM CACAO

Nama Lain : Lemak coklat


Nama Tanaman Asal : Theobroma cacao ( L. )
Famili : Sterculiaceae
Struktur kimia :

Jenis sebagian besar gliserida dari lemak jenuh dan tak jenuh , contoh dari lemak
jenuh seperti asam stearate yang merupakan asam asam yang wujudnya padat pada suhu
ruang, asam palmitat yaitu suatu asam yang mudah diperoleh mengandung 92% palmitat,
dan asam laurat berupa asam lemak jenuh yang berantai sedang mengandung 50% asam
laurat. Terdapat pula sejumlah kecil gliserida dari lemak tidak jenuh seperti asam
arakhidat berupa produk awal sintesis asam lemak, asam linoleat tersusun atas 18
rantaiatom karbon, asam forminat berupa asam karbosilatyang sederhana, asam asetat
berupa asam karboksilat sederhana setelah asam formiat, asam oleatberupa asam yang
tersusun dari 18 atom C dengan satu ikatan rangkap diantara atom C ke-9 dan ke-10 dan
asam butirat berupa asam lemak dalam bentuk ester lemak hewan.

Oleum cacao digunakan untuk basis dalam sediaan. Aminophyllin Suppositoria (


Form. Nas.) , Bibazae Suppositoria , Bisacodyl Suppositoria , dll. Oleum cacao berupa
lemak padat berwarna putih kekuningan , mempunyai bau khas aromatik , berasa khas
lemah , dan pada suhu 25°C menjadi lunak atau mencair. Oleum cacao diperoleh dengan
pemerasan panas biji yang telah dihilangkan kulit bijinya dan telah dipanggang, biji yang
dipanggang digiling dengan penambahan natrium karbonat lalu diperas selagi masih
panas.
2. OLEUM RICINI

Nama Lain : Minyak jarak , Asam risinoleat


Dari Tanaman : Ricinus communis
Famili : Euphorbiaceae
Rumus Molekul : 𝐶18 𝐻34 𝑂3
Struktur Kimia :

Minyak jarak adalah minyak nabati yang diperoleh dari ekstraksi biji tanaman
jarak (Ricinus communis). Dalam bidang farmasi dikenal pula sebagai minyak kastroli.
Tanaman jarak dikenal sebagai jarak pagar, dan merupakan tanaman semak yang tumbuh
dengan cepat hingga mencapai ketinggian 3-5 meter. Tanaman ini tahan kekeringan dan
dapat tumbuh di tempat-tempat dengan curah hujan 200 mm hingga 1500 mm per tahun.
Daerah penyebaran tanaman terletak antara 40o LS sampai 50o LU dengan ketinggian
optimal 0-800 meter di atas permukaan laut (Hamdi, 2005). Jarak pagar hampir tidak
memiliki hama karena sebagian besar bagian tubuhnya beracun. Tanaman ini mulai
berbuah setelah berusia lima bulan dan mencapai produktivitas penuh pada usia 5 tahun.
Buahnya berbentuk ellips dengan panjang 1 inchi dan memiliki 2-3 biji. Umur tanaman
ini dapat mencapai 50 tahun (Suara Pembaruan, 2005). Bagian tanaman jarak yang dapat
dimanfaatkan adalah biji, akar, daun dan minyak dari bijinya. Bagian daun digunakan
sebagai obat untuk penyakit koreng, eczema, gatal (pruritus), batuk sesak dan hernia.
Bagian akar digunakan untuk rematik sendi, tetanus, epilepsy, bronchitis pada anak-anak,
luka terpukul, TBC kelenjar dan schizophrenia (gangguan jiwa). Bagian biji digunakan
untuk mengurangi kesulitan buang air besar (konstipasi), kanker mulut rahim dan kulit
(carcinoma of cervix and skin), visceroptosis/gastroptosis, kesulitan melahirkan dan
retensi plasenta/ari-ari, kelumpuhan oton muka, TBC kelenjar, bisul, koreng, scabies
,infeksi jamur dan bengkak.

Minyak jarak dihasilkan dari biji buah jarak dengan proses ekstraksi
menggunakan mesin pengepres atau menggunakan pelarut. Crude bio oil dihasilkan
dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut dan kemudian dilanjutkan dengan proses
pirolisis, dan untuk menghasilkan modified bio oil dilanjutkan dengan proses partial
cracking. Modified bio oil dapat digunakan sebagai bahan substitusi minyak tanah (Suara
Pembaruan, 2005). Minyak ini serba guna dan memiliki karakter yang khas secara fisik.
Pada suhu ruang minyak jarak berfasa cair dan tetap stabil pada suhu rendah maupun
suhu sangat tinggi. Minyak jarak diproduksi secara alami dan merupakan trigliserida
yang mengadung 90% asam ricinoleat. Minyak jarak juga merupakan sumber utama asam
sebasat, suatu asam dikarboksilat.

Minyak jarak dan turunannya digunakan dalam industri cat, varnish, lacquer,
pelumas, tinta cetak, linoleum, oil cloth dan sebagai bahan baku dalam industri-industri
plastic dan nilon. Dalam jumlah kecil minyak jarak dan turunannya juga digunakan untuk
pembuatan kosmetik, semir dan lilin (Ketaren, 1986).

3. OLEUM OLIVAE

Nama Lain : Minyak Zaitun


Dari Tanaman : Olea europaea L
Famili : Oleaceae
Rumus Molekul : C64H126O26
Struktur Kimia :

Minyak zaitun mengandung senyawa seperfenol,tokoferol,sterol , pigmen dan


skualenayang memegang peran penting dalam kesehatan.Minyak zaitun juga
mengandung triasilgliserol yang sebagian besar berupa asam lemak tak jenuh tunggal
jenis asam oleat (omega -9).Kandungan asam oleat 55-83 % dari total asam lemak
.Minyak zaitun mengandung lebih banyak asam oleat daripada minyak sayur yang lain
yang dimana lebih monounsaturated darpada polyunsaturated yang menyebabkan minyak
zaitun lebih tahan terhadap oksidasi.Selain itu minyak zaitun tidak memiliki asam lemak
trans karena tidak dihidrogenasi agar berbentuk solid seperti margarin Asam lemak rantai
panjang di minyak zaitun memiliki panjang lebih dari 20 atom karbon .Minyak zaitun
juga mengandung berbagai citami seperti A,B,C,D dan vitamin E ,zat pewarna(klorofil
,xanthofil)serta berbagai zat aromatic yang menimbulkan aroma dan rasa yang khas
.Minyak zaitun memiliki ciri khas dengan warnanya kuning pucat dan cenderung
kehijauan memiliki aroma yang khas dan tidak mudah basi.Minyak zaitun larut terhadap
eter, karbon disulfida, kloroform dan sedikit larut pada alkohol. Kini olive oil telah
dimasukkan dalam formula berbagai sediaan kosmetik seperti sabun, shampo, krim
pelembab, minyak mandi, lip balm, body lotion, dan minyak pijat. Agar bentuk sediaan
kosmetika yang mengandung olive oil ini lebih padat seperti lipbalm, dapat dicampur
dengan malam, seperti beeswax, atau dapat juga dibentuk krim dengan air dengan
menambahkan bahan pengemulsi.

Minyak zaitun dalam kosmetika sangat bermanfaat untuk nutrisi kulit karena
merupakan campuran kompleks yang terdiri atas asam lemak terutama asam oleat,
linoleat dan sedikit linolenat, omega-3 dan omega-6 yang juga terdapat pada ikan-ikan
kaya lemak seperti salmon. Senyawa antioksidan polifenol juga terdapat dalam olive oil
ini dan berguna dalam mencegah proses penuaan dini. Kemampuannya dalam menembus
lapisan kulit juga lebih baik bila dibandingkan minyak-minyak lemak yang lain, sehingga
sangat cocok digunakan untuk mencegah kekeringan kulit. Penggunaan secara rutin olive
oil ini dapat mempercepat proses penghilangan noda bekas luka dan bekas garukan
(stretch mark). Hampir semua minyak dari tanaman dapat diterima kulit kita tanpa
mengalami reaksi yang berarti, seperti juga minyak zaitun, hanya sedikit sekali laporan
tentang alergi terhadap minyak ini. Lagipula sulit untuk mendeteksi penyebab alergi bila
minyak zaitun yang digunakan sudah berada dalam campuran dengan bahan-bahan
tambahan lain dalam kosmetika. Kegunaan lai dari minyak zaitun adalah untuk
pembuatan sabun, plester koyo, emolien, demulsen, laksative dan minyak dalam salad.

Minyak zaitun dapat mengalami peruraian karena proses oksidasi bila terpapar
udara terlalu lama, proses ini akan dipercepat oleh cahaya dan pemanasan suhu tinggi.
Peruraian ini dapat terdeteksi dengan baunya yang tengik. Sehingga sediaan kosmetika
yang mengandung minyak ini perlu disimpan dalam wadah yang tidak tembus cahaya, di
tempat sejuk dan segera ditutup kembali setelah penggunaan. Untuk mencegah proses
oksidasi ini, dalam formula kosmetika sering ditambahkan bahan antioksidan tambahan.
4. OLEUM MAYDIS

Nama Lain : Minyak Jagung


Dari Tanaman : Zea mays
Famili : Poacecae
Struktur Kimia :

Oleum maydis adalah minyak jagung. Oleum maydis berasal dari tanaman jagung
(Zea mays) dan berasal dari family poaceae. Zat yang berkhasiat dalam oelum ini adalah
gliserida. Kegunaan dari oleum maydis ini adalah bisa digunakan sebagai zat tambahan,
pengganti minyak lemak bagi pasien yang kadar kolestrol nya tinggi. Pemerian dari
oleum maydis yaitu cairan bewarna kuning muda sampai kuning emas, bau dan rasanya
lemah. Oleum maydis sendiri termasuk kedalam jenis minyak lemak. Cara memperoleh
oleum ini dari tanaman jagung yaitu dengan cara memurnikan embrio buah jagung.
Untuk penyimpanan oleum ini harus di wadah tertutup, terisi penuh dan terhindar dari
sinar atau cahaya matahari.

5. OLEUM HYDNOCARPI

Nama lain : Minyak hidnokarpi, Oleum chaulmogra, minyak kaulmogra


Nama tanaman asal : Hydnocarpus wightiana ( Blume ),
Hydnocarpus anthelmintica (Pierra)
Hynocarpus heterophylla (Blume)
Taraktogenos kurzii ( King )
Famili : Flacourtiaceae
Struktur kimia :
Oleum hydnocarpi pada pada suhu diatas 30 ˚ C berupa cairan jernih berwarna
kuning atau kecoklatan. Pada suhu dibawah 30 ˚ C berupa lemak putih atau kekuningan.
Bau lemah dan rasa khas rasa agak pahit dan getir. Minyak ini dapat diperoleh dengan
cara pemerasan dingin biji dari buah yang masak dan segar. Minyak ini sebaiknya
disimpan dalam wadah yang tertutup.

Pada oleum hydronocarpi ini zat yang berkhasiat adalah gliserida dari asam
hidnokarpat, asam palmitat dan asam oleat. Oleum ini dalam bidang kesehatan digunakan
sebagai obat lepra. Oleum ini termasuk kedalam golongan minyak lemak

6. ASAM LINOLEAT

Nama lain : Asam Alfa Linoleat (AAL)


Nama tanaman asal : Linum usitatissimum
Famili : Linaceae
Struktur kimia :

Asam linoleat ialah asam lemak tak jenuh yang termasuk dalam kategori asam
lemak esensial. Asam linoleat mengandung omega-6 yang banyak terdapat pada glikosida
tumbuhan. Berat molekul dari asam linoleat ialah 280,45 g/mol dengan nama IUPAC cis-
9,12-oktadekadienoat. Asam linoleat merupakan senyawa induk dari asam arachidonat
yang juga termasuk asam lemak omega-6. Asam arachidonat banyak terdapat di membran
sel dan berperan penting bagi komunikasi antar sel dan menjadi prekursor atau penyusun
bagi senyawa-senyawa penting lain dalam tubuh. Asam linoleat sangat berperan penting
bagi tubuh. Defisiensi asam linoleat dapat menyebabkan dermatitis, kemampuan
reproduksi menurun, gangguan pertumbuhan, degenerasi hati, dan rentan terhadap
infeksi. Asam linoleat banyak dijumpai di minyak jagung, kapas, kacang, kedelai,
wijen,biji bunga matahari, dan minyak biji tumbuhan lain.

Pada bidang kesehatan dan kefarmasian, asam linoleat dengan linomicin dapat
digunakan sebagai terapi melesma. Melesma ialah suatu kondisi timbulnya bercak coklat
dan terkadang abu-abu pada kulit yang terkena paparan cahaya matahari. Bagian tubuh
yang paling umum terkena melesma ialah dahi, bibir bagian atas, hidung, dan pipi. Satu
dari tiga wanita Asia menderita melesma. Menurut Mu-Hyoung Lee dkk (2002),
perpaduan antara asam linoleat, linomicin, dan betamethason valerate dalam bentuk
salep/ointment dapat menghambat melanogenesis pada tes invitro. Studi dilakukan pada
47 wanita korea dewasa pada umur berkisar 28-54 tahun dan 2 minggu hingga 1 bulan
sebelumnya, pasien-pasien tersebut tidak menggunakan krim topikal. 47 orang tersebut
dibagi menjadi 3 kelompok. Grup A orang merupakan kontrol, grup B menggunakan
campuran 2% linomicin (LM) dan 0,05% betamethason valerate (BV), grup c
menggunakan 2% LM dicampur dengan 0,05% BV dan 2% asam linoleat. Setelah 6
minggu, grup C terjadi perubahan yang sangat signifikan dimana perubahan melesma
pada wajah lebih hilang dari grup lainnya (grup A dan B). Diketahui pula bahwa
penambahan asam linoleat dapat meningkatkan efektivitas tanpa adanya side effects.

7. ASAM PALMITAT

Nama lain : Asam heksadekanoat


Dari tanaman : Cocos nucifera , Elaeis guineensis
Family : Palmacecae
Rumus molekul : CH3(CH2)16COOH
Struktur kimia :

Asam palmitat merupakan salah satu contoh dari asam lemak jenuh, yang tersusun
dari 16 atom karbon. Pada suhu ruang, asam palmitat berwujud padat berwarna putih.
Titik leburnya 63,1 °C. Tumbuh-tumbuhan dari famili Palmaceae, seperti kelapa (Cocos
nucifera) dan kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan sumber utama asam lemak ini.
Minyak kelapa bahkan mengandung hampir semuanya palmitat (92%). Minyak sawit
mengandung sekitar 50% palmitat . Produk hewani juga banyak mengandung asam lemak
ini (dari mentega, keju, susu, dan juga daging). Pada minya sapi (45%) dan minyak
advokat (70%) (Brahmana, 1998). Juga terdapat dalam minyak wijen (45,5%), minyak
jagung (30%), minyak kemiri (10%) dan minyak kacang tanah (40-60%) (Ketaren, 1986).
Asam palmitat mempunyai titik didih 351-352℃ dan titik lebur 62.9 ℃. Kelarutan dalam
air asam palmitat tidak larut dalam air. Dalam bidang kesehatan, asam palmitat banyak
digunakan dalam bidang kosmetika. Asam palmitat juga berperan dalam pembuatan
sabun, yang akan mempengaruhi kekerasan pada sabun dan akan menghasilkan busa
yang lembut pada sabun. Senyawa alkanolamida juga dapat dihasilkandari asam palmitat,
pembuatan senyawa alkanolamida dilakukan dengan merekasikan asam lemak dengan
amina pada suhu 120℃ -180℃. Alkanolamida merupakan surfaktan yang secara luas
digunakan sebagai agen pengemulsi yang stabil. Senyawa ini juga digunakan dalam
industry farmasi seperti, kosmetik, sebagai agen pengontrol busa, dan dapat digunakan
dalam pembuatan sabun, detergen.

8. ASAM EIKOSAPENTANOAT

Nama Lain : Asam timnodonat


Rumus Molekul : C20H30O2
Struktur kimia :
Asam eikosapentanoat atau eicosapentanoic acid (EPA) merupakan salah satu
asam lemak omega-3 esensial. Asam eikosapentanoat disebut juga asam timnodonat.
Asam eikosapentanoat (20;5 ; n-3) adalah asam lemak omega-3 tidak jenuh yang penting
dalam metabolisme. Sifat-sifat kimiawinya adalah mudah teroksidasi, mudah terhidrolisa
(bersifat asam), dapat tersabunkan dan berpolimerisasi. Berdasarkan struktur kimianya,
asam eikosapentanoat merupakan asam karboksilat yang memiliki 20 rantai karbon dan
lima ikatan ganda cis(Collins, 2010). Sedangkan sifat-sifat fisikanya adalah mempunyai
berat jenis yang lebih kecil daripada berat jenis air, membiaskan cahaya dengan sudut
yang spesifik, mempunyai derajat kekentalan tertentu dan berwarna kuning emas (Fahy,
2005). Fungsi dari Asam eikosapentanoat diantaranya adalah untuk sediaan kapsul
minyak ikan , untuk mencegah penyakit kardiovaskular, kanker, alzheimer, dan
schizofrenia , memiliki peran yang sangat penting dalam regulasi kardiovaskuler,
pencernaan, dan kekebalan tubuh mamalia (Dyal dkk,2005).

9. ASAM STEARAT

Nama Lain : Asam oktadekanoat


Rumus Molekul : CH3(CH2)16COOH
Struktur kimia :

Asam stearat merupakan campuran asam organik padat yang diperoleh dari
lemak, sebagian besar terdiri asam oktadekanoat dan asam heksadekanoat. Pemerian zat
padat keras mengkilat, serbuk hablur, warna putih. Kelarutan dari asam sterarat praktis
tidak larut dalam air, larut dalam 20 bagian etanol (95%) P, dalam 2 bagian kloroform,
dalam 3 bagian eter.

Asam stearat, atau asam oktadekanoat, adalah asam lemak jenuh yang mudah
diperoleh dari lemak hewani serta minyak masak berwujudnya padat pada suhu ruang.
Asam stearat diproses dengan memperlakukan lemak hewan dengan air pada suhu dan
tekanan tinggi. Asam ini dapat pula diperoleh dari hidrogenasi minyak nabati. Dalam
bidang industri asam stearat dipakai sebagai bahan pembuatan lilin, sabun, plastik,
kosmetika, dan untuk melunakkan karet. Titik lebur asam stearat 69.6 °C dan titik
didihnya 361 °C. Reduksi asam stearat menghasilkan stearil alkohol.

Asam stearat sangat umum digunakan dalam produksi sabun sebagai aditif untuk
mengeraskan teksturnya, memberi warna putih mutiara, serta membuatnya mudah dibilas
(memberi efek kesat). Dalam dunia kosmetik, asam stearat digunakan untuk membuat
dasar yang stabil bagi deodoran, lotion, dan krim. Ester dari asam stearat dengan etilena
glikol (senyawa organik), glikol stearat dan glikol distearat, digunakan untuk
menghasilkan efek mutiara dalam sampo, sabun, dan produk kosmetik lainnya.

10. ASAM LAURAT

Nama Lain : Asam Dodekanoat


Berasal dari : Cocos nucifera , susu
Famili : Arecaceae
Rumus Molekul : CH3(CH2)10COOH
Struktur Kimia :

Asam laurat adalah asam lemak jenuh berantai sedang yang tersusun dari 12 atom
C. Asam laurat memiliki titik lebur 44 °C dan titik didih 225 °C sehingga pada suhu
ruang berwujud padatan berwarna putih, dan mudah mencair jika dipanaskan. Asam
laurat memiliki bobot molekul 200,3 g.mol-1. Asam laurat mampu larut dalam pelarut
polar , misalnya air juga larut dalam lemak karena gugus hidrokarbon (metil) di satu
ujung dan gugus karboksil di ujung lain. Natrium lauril sulfat adalah turunan yang paling
sering dipakai dalam industri sabun dan sampo. Selain itu, asam laurat juga banyak
dipakai di dunia farmasi karena sifat antimikrobialnya yang tinggi sebagian besar asam
laurat akan terkonversikan menjadi monolaurin yang dapat membantu meningkatkan
imunitas tubuh terhadap bakteri.
Asam laurat juga terdapat pada minyak kelapa. Minyak kelapa digunakan sebagai
bahan bakar biodiesel dengan proses yang namanya transesterifikasi dimana lemak jenuh
seperti asam laurat diubah menjadi zat ester sebagai komponen biodiesel . Pada industri
kosmetik asam lauurat berfungsi sebagai pengental, pelembab dan pelembut .Kandungan
asam laurat pada minyak kelapa sangat tinggi, yaitu mencapai 52 %. Dalam tubuh, asam
laurat diubah menjadi monolaurin yang mengandung antibiotik alami yang bekerja
dengan cara merusak membran yang membungkus sel-sel kuman, virus, mikroorganisme
yang mayoritas disusun oleh asam lemak. Selain itu, kandungan asam laurat dari minyak
kelapa setara dengan Air Susu Ibu (ASI). Dalam minyak kelapa murni terdapat MCFA
(medium chain fatty acid) yang merupakan komponen asam lemak berantai sedang yang
memiliki banyak fungsi seperti mampu merangsang produksi insulin sehingga proses
metabolisme glukosa dapat berjalan normal, dan MCFA juga dapat mengubah protein
menjadi sumber energi. Konsumsi MCFA dapat meningkatkan efisiensi asam lemak
esensial sebesar 100 %. Asam laurat dan asam lemak jenuh berantai pendek seperti asam
kaprat, kaprilat, dan miristat yang terkandung dalam minyak kelapa ini berperan positif
dalam proses pembakaran nutrisi makanan menjadi energi, sebagai antivirus, antibakteri,
dan antiprotozoa.

11. ASAM MIRISTAT

Nama Lain : Asam Tetradekanoat


Berasal dari : Myristica fragrans
Famili : Myristicaceae
Rumus Molekul : C14H28O2
Struktur Kimia :

Asam miristat merupakan asam lemak jenuh yang tersusun dari 14 atom C. Asam
ini pertama-tama diekstrak dari tanaman pala (Myristica fragrans). Meskipun demikian,
aroma khas pala tidak berasal dari asam ini melainkan dari minyak atsiri yang juga dapat
dijumpai pada buah tanaman ini.
Asam miristat merupakan komponen utama biji pala ditemukan pula bahwa asam
miristat terdapat dalam semua spesies myritica tetapi dalam jumlah yang tidak begitu
besar dibandingkan dengan pala. Kandungan asam miristat dalam minyak kelapa sawit
sebesar 1.1. % - 2.5 % dan minyak inti sawit 14 % - 17 %. Kegunaan asam miristat
adalah untuk sabun, kosmetik, parfum, dan ester sintesis untuk flafor dan aditif pada
makanan.

Miristisin yang terdapat dalam minyak pala bersifat racun, mudah terabsorbsi
pada konstituen lain dalam minyak pala dan memiliki bau yang sangat intens. Miristisin
dapat digunakan sebagai obat bius dan campuran obat obatan tertentu dalam bidang
farmasi. Zatini merupakan agen yang bersifat halusinogen dan toksik yang dapat
menyebabkan keracunan pada dosis yang berlebih. Meskipun demikian, miristisin sangat
bermanfaat dalam pencegahan terbentuknya tumor, dan dapat digunakan dalam teknik
pingsan ikan ekspor sehingga kondisi ikan selalu segar selama transportasi. Selain itu,
kemampuan mencegah terjadinya keracunan hati . Karbon tetraklorida pada tikus,
merupakan hal lain yang menambah daya tarik miristisin.

12. VITAMIN D

Nama Lain : Kalsiferol


Dari Tanaman : Citrus sp
Famili : Rutaceae
Struktur kimia :

Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohormon. Vitamin D
dikenal juga dengan nama kalsiferol Penamaan ini berdasarkan International Union of
Pure and Applied Chemist (IUPAC). Vitamin D termasuk dalam grup sterol. Nama
vitamin D adalah nama umum dari semua steroid yang secara kualitatif memperlihatkan
aktivitas kholekalsiferol. Di dalam tubuh, vitamin ini banyak berperan dalam
pembentukkan struktur tulang dan gigi yang baik. Vitamin ini banyak ditemukan pada
jeruk, stroberi, tomat, brokoli, dan sayuran hijau lainnya. Induksi ini terutama disebabkan
oleh sinar ultraviolet B (UVB).

Vitamin D termasuk jenis derivat lipid yaitu zat yang dihidrolisis dari golongan
lipid sederhana atau lipid majemuk serta diproduksi tubuh. Vitamin D merupakan
hidrolisis dari kolesterol. Saat terpapar cahaya matahari, senyawa prekursor 7-
dehidrokolesterol akan diubah menjadi senyawa kolekalsiferol. Pada tahap selanjutnya,
senyawa kolekalsiferol ini akan diubah menjadi senyawa kalsitrol yang merupakan
bentuk aktif dari vitamin D di dalam tubuh. Kalsitrol sendiri diproduksi di ginjal yang
kemudian akan diedarkan ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan, terutama di organ
tulang dan gigi.

Sifat dari Kholekalsiferol tidak larut dalam air, larut dalam larutan organik dan
minyak tumbuh-tumbuhan. Cairan aseton akan menyebabkan Kholekalsiferol berbentuk
kristal halus putih. Kholekalsiferol dirusak oleh sinar ultraviolet yang berlebihan dan oleh
peroksida dengan adanya asam lemak tidak jenuh yang tengik. Bahan pangan campuran
yang cukup kandungan vitamin E dan antioksidan bisa melindungi rusaknya vitamin D.
Manfaat atau kegunaan vitamin D adalah membentuk struktur tulang dan gigi yang kuat ,
memperkuat sistem kekebalan dan mencegah berbagai jenis kanker. Apabila terjadi
defisiensi vitamin D, tubuh akan mengalami berbagai gangguan penyakit, antara lain
osteoporosis, osteopenia, diabetes, hipertensi, dan berbagai penyakit jantung, kanker
payudara dan kanker endometrium.

13. KOLESTEROL

Rumus Molekul : C27H46O


Struktur Kimia :
Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol (waxy steroid) yang
ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Kolesterol
merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya.
Kolesterol termasuk ke dalam steroid. Steroid adalah lipid yang memiliki struktur kimia
khusus yang terdiri atas 4 cincin atom karbon. Steroid lain termasuk steroid hormon
seperti kortisol, estrogen, dan testosteron, semua hormon ini terbuat dari perubahan
struktur dasar kimia kolesterol.

Kolesterol larut dalam aseton, benzena, kloroform, etanol, eter, heksana, isopropil
miristat, dan metanol. Masa molar kolesterol adalah 386,65 g/ mol. Fungsi dari kolesterol
diantaranya adalah sebagai prekurson untuk banyak hormon termasuk estrogen dan
testosteron , menjaga cairan sel membran , dan berkontribusi terhadap pembentukan asam
empedu untuk membantu mencerna lemak.

14. GLISEROL

Rumus Molekul : C3H8O3


Struktur Kimia :

Gliserol merupakan gliserida paling sederhana yang memiliki 3 gugus hidroksil.


Tiga gugus hidroksil gliserol memungkinkan reaksi dengan banyak asam organik untuk
membentuk ester. Ketika ketiga kelompok reaktif diesterifikasi dengan asam lemak
organik rantai panjang, trigliserida terbentuk. Gliserol murni memiliki titik leleh 17,8 ° C.
Titik didihnya adalah 290° C tetapi juga terurai pada suhu itu. Kehadiran tiga gugus
hidroksil membuat senyawa higroskopis, dengan kecenderungan menyerap uap air dari
udara. Ini juga membuatnya berguna sebagai humektan dalam kosmetik dan makanan,
menahan air dan mencegah zat mengering. Gliserol mudah larut dalam air, karena
kemampuan kelompok poliol untuk membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air.
Gliserol sedikit lebih padat daripada air dengan berat jenis 1,26. Ini berarti bahwa ketika
gliserol dituangkan ke dalam wadah air, itu akan tenggelam ke dasar. Namun, karena
kelarutannya, seiring waktu dan dengan agitasi ringan, gliserol akan membentuk larutan
bersama air.

Gliserol dapat menyebabkan iritasi ringan pada mata, hidung, paru-paru dan kulit,
terutama karena sifatnya yang higroskopik. Kulit dan organ internal lainnya bisa kering
ketika gliserol murni bersentuhan dengan jaringan lembab ini. Karena molekul dapat
berikatan dengan air, sifat yang sama yang membuat gliserol humektan yang baik juga
mengeringkan jaringan internal. Di sisi lain, jika persiapan kosmetik dengan kandungan
air yang tinggi diterapkan pada kulit, terutama di lingkungan gersang, kehadiran gliserol
dapat mencegah lotion, krim atau gel mengering dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA

Mu-Hyoung, Lee dkk. 2002. Therapeutic Effect of Topical Application of Linoleic Acid and
Lincomycin
in Combination with Betamethasone Valerate in Melasma Patients. Journal Korean Med Science;
(17) 518-523
Iskandar, Yoppi. 2009. Penentuan Kadar Asam Linoleat Pada Tempe Secara Kromatografi Gas.
Bandung: Universitas Padjadjaran.
S. Ketaren. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta : UI press.
Brahmana, H.R., dkk. 1998. Pemanfaatan Asam Lemak Bebas Minyak Kelapa Sawit dan Inti
Sawit dalam Pembuatan Nilon 99 dan Ester Sorbitol Asam Lemak. Jakarta : Laporan RUT III
Kementrian Negara Riset dan Teknologi.
Collins,J.J. 2010. "Omega-3 essential fatty acids". 8: 112-116. Nutrinews.
Dyal,S.D dkk. "Maximizing the production of gamma linolenic acid in mortiriella ramanniana
as a function of pH,temperature and carbon source, nitrogen source, metal ions and oil
supplementation". 38:815-829. Food research international.
Fahy E., Subramaniam S., Brown H.A., Glass C.K., Merrill A.H., Murphy R.C. 2005. A
Comprehensive Class I. Cation System fo Lipids. Eur J Lipid Sci Technol 2005;107:337-364.
Safitri, Diah., Indahsari, Destria. 2014. Pengaruh Konsentrasi Asam Stearat Terhadap
Karakteristik Sediaan dan Pelepasan Krim Kurkumin. Program Studi Farmasi,FMIPA,
Universitas Lambung Mangkurat. Junal Pharmascience, vol 1. No.1, ISSN : 2355- 5386.

Anda mungkin juga menyukai